• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Gambar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Gambar"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Gambar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bayang

Oleh

Reski Marda Haryati1, Trisna Helda, M.Pd.2, Emil Septia, S.S., M.Pd3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa hal, yaitu siswa sangat sulit untuk memulai menulis puisi dan saat menulis puisi siswa juga kurang memperhatikan penggunaan diksi, bait, dan rima sehingga banyak puisi yang ditulis tersebut tidak sesuai dengan indikator penilaian akibatnya nilai puisi siswa banyak yang rendah. Selanjutnya, terbatasnya sarana dan prasarana dalam kegiatan pembelajaran menulis puisi mengakibatkan media atau teknik yang digunakan oleh guru tidak bervariasi.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa kelas X tersebut adalah 243 siswa yang tersebar dalam 7 kelas. Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 siswa, perlu adanya teknik penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proportional random sampling. Sampel penelitian ini diambil sebanyak 34 siswa. Data dalam penelitian ini adalah skor kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang.

Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk diksi (indikator 1) tergolong lebih dari cukup (LDC)) dengan rata-rata 67,65 berada pada rentangan 66-75% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk bait (indikator 2) tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa 80,39 berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk rima (indikator 3) tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata 69,61 berada pada rentangan 65-75% pada skala 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata 72,55 berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

.

Kata kunci : Menulis, puisi, gambar.

(5)

Poetry Writing Ability Based on Depiction of Class X SMA Negeri 2 Bayang

By

Reski Marda Haryati1, Trisna Helda, M.Pd.2, Emil Septia, S.S., M.Pd.3

1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research is based by several things, Its difficult for he student to start writing poetry.

and writing poetry when students were also less concerned about the use of diction, temple, and rhyme when writing poetry. Besides, Lack of infrastructure in poetry writing activities result media or techniques used by teachers do not vary.

This research is a quantitative research using descriptive method. Population in this research is class X SMA Negeri 2 Bayang enrolled in the academic year of 2014/2015. Total of student in class X are 243 spread in 7 classes. Because of the population of student is more than 100 students, the technique of using sample was needed. The sampling technique used in this research is proportional random sampling. The research sample was taken from 34 students. The data in this research is the score of ability to write poetry based of the drawing os class X SMA Negeri 2 Bayang.

Based on the analysis of data, it revealed that the ability to write poetry based on the depiction of class X SMA Negeri 2 Bayang as follows. First, the ability to write poetry based on depiction of class X SMA Negeri 2 Bayang for diction (indicator 1) was classified as less (K) with an average of 42.15 is in the range of 36-45% on a scale of 10. Second, the ability to write poems based on depiction of class X SMA Negeri 2 Bayang for the temple (indicator 2) classified as good (B) with an average of 80.39 students' mastery are in the 76-85% range on a scale of 10. Third, the ability to write poetry based on depiction of class X SMA 2 Bayang to rhyme (indicator 3) relatively more than enough (LDC) with an average of 69.61 is in the range of 65-75% on a scale of 10. Thus, it can be concluded that the ability to write poetry based on depiction of class X SMA Negeri 2 Bayang for the third indicator is relatively more than enough (LDC) with an average of 72.55 is in the range of 65-75% on a scale of 10

Keyword : writing, poetry, depiction.

(6)

Pendahuluan

Menulis merupakan suatu kegiatan yang menuntut kreatifitas seseorang dalam menuliskan apa yang dipikirkannya ke dalam bentuk lambang-lambang bahasa. Salah satu proses kreatif adalah menulis puisi karena puisi merupakan kreativitas seseorang dalam merangkai kata- kata untuk menyampaikan perasaannya. Oleh karena itu, seorang guru harus memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar mereka mampu menyampaikan perasaannya ke dalam bentuk puisi.

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 06 Februari 2015 dengan salah seorang guru bahasa dan sastra Indonesia yang mengajar di SMA Negeri 2 Bayang, Ajani Wasiaty S.Pd., kemampuan menulis puisi siswa masih rendah. Hal ini terdilihat dari nilai yang diperoleh siswa masih banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang sudah ditetapkan yaitu 80.

Hal ini disebabkan karena siswa sangat sulit untuk memulai menulis puisi. Hal ini terlihat ketika siswa diperintahkan menulis puisi banyak yang diam dan termenung. Hal tersebut disebabkan siswa tidak memiliki ide-ide saat menulis puisi dan siswa juga kurang memiliki kosa kata atau diksi sehingga kebanyakan dari siswa menulis diksi yang sudah umum digunakan.

Selanjutnya, siswa juga kurang memperhatikan penggunaan diksi, bait, dan rima saat menulis puisi, sehingga puisi yang ditulis siswa banyak yang tidak menarik dan puitis. Hal tersebut disebabkan sebagian siswa ada yang berbicara saat guru menjelaskan materi pelajaran. Akibatnya, nilai puisi yang ditulis siswa rendah karena puisi yang di tulis siswa tersebut tidak sesuai dengan indikator penilaian. Selain itu, terbatasnya sarana dan prasarana, seperti infokus, stop kontak yang sudah mati, dan daya lampu yang tidak memadai sehingga pembelajaran tidak bervariasi. Oleh karena itu, digunakan teknik menulis puisi berdasarkan gambar agar siswa dapat membuat puisi dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang. Dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu bagaimanakah kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang?

Menurut Gani (2014:14), puisi merupakan ungkapan perasaan penulis yang diterjemahkan dalam susunan kata-kata dalam bentuk bait-bait berirama dan memiliki makna yang dalam. Pemilihan kata-kata dalam puisi bukan merupakan kata-kata yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-hari. Di dalam penulisan puisi digunakan kata yang memiliki kekuatan dalam pengucapan dan makna yang luas. Kata yang berkonotasi merupakan kata yang sering digunakan dalam puisi sehingga menyebabkan puisi susah dimengerti. Menurut Hasanuddin WS. (2002:5), puisi merupakan perasaan yang imajinatif yaitu perasaan yang direkakan. Perasaan dan pikiran penyair yang masih abstrak dikongkretkan. Untuk mengkongkretkan peristiwa-peristiwa yang telah direkam di dalam pikiran dan perasaan penyair, puisi merupakan salah satu sarananya.

Menurut Suyatno (2004:147), tujuan dari teknik menulis puisi berdasarkan gambar adalah siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan gambar yang dilihatnya. Menurut Usman (2002:47), gambar atau foto merupakan media reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi.

Gambar merupakan alat visual yang efektif karena dapat divisualisasikan sesuatu yang akan dijelaskan dengan lebih konkrit dan realistis.

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang yang terdaftar pada Tahun Pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 234 orang yang tersebar dalam 7 kelas. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah proportional random sampling, yaitu penarikan sampel berdasarkan proposi jumlah siswa perkelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134), yang menyatakan bahwa pada subjek penelitian yang kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semuanya, namun jika jumlah subjek lebih dari itu, dapat diambil 10-15% atau 20- 25% atau lebih. Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 34 orang (15% dari jumlah populasi siswa per kelas) yang diperoleh dari 7 kelas yang ada.

Penelitian ini memiliki satu variabel yaitu kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes

(7)

kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes. Tes yang dimaksud yaitu tes unjuk kerja tentang menulis puisi. Siswa diberikan tugas menulis puisi berdasarkan gambar yang dibagikan.

Data dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa langkah yaitu sebagai berikut.

Pertama, guru membaca lembaran puisi yang ditulis siswa. kedua, guru menentukan skor kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang. Ketiga, mengolah skor mentah yang diperoleh siswa, menjadi nilai menggunakan rumus persentase.

Keempat, mengklasifikasikan (mengelompokkan) kemampuan menulis puisi siswa dengan menggunakan skala 10. Kelima, menafsirkan kemampuan menulis puisi siswa berdasarkan rata- rata hitung (M). Keenam, membuat histogram data kemampuan menulis puisi siswa. Ketujuh, menganalisis data yang telah diperoleh dan membahas hasil analisis data siswa. Kedelapan, membuat kesimpulan dari hasil analisis data.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh skor kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar dengan memperhatikan diksi, bait dan rima memiliki skor terendah adalah 1 dan tertinggi adalah 3. Berdasarkan analisis data diperoleh skor untuk diksi (indikator 1) diperoleh sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 5 orang (14,71%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 20 orang (58,82%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 9 orang (26,47%). Untuk bait (indikator 2) diperoleh sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 20 orang (58,82%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 14 orang (41,18%). Untuk rima (indikator 3) diperoleh sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang memperoleh nilai 33,33 berjumlah 6 orang (17,65%). Kedua, siswa yang memperoleh nilai 66,67 berjumlah 19 orang (55,88%). Ketiga, siswa yang memperoleh nilai 100 berjumlah 9 orang (26,47%). Untuk diksi (indikator 1) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 67,65. Untuk bait (indikator 2) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 80,39. Untuk rima (indikator 3) diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 69,61.

Gambaran tentang kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar untuk semua indikator yang diteliti skor terendah adalah 5 dan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 9. Secara lengkap pemerolehan skor kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar sebagai berikut ini.

Pertama, siswa yang memperoleh skor 5 terdiri dari 6 orang (17,67%). Kedua, siswa yang memperoleh skor 6 terdiri dari 13 orang (38,23%). Ketiga, siswa yang memperoleh skor 7 terdiri dari 7 orang (20,59%). Keempat, siswa yang memperoleh skor 8 terdiri dari 7 orang (20,59%).

Kelima, siswa yang memperoleh skor 9 terdiri dari 1 orang (2,94%).

(8)

Kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang akan digambarkan ke dalam diagram batang berikut ini.

Gambar 1 Kemampuan Menulis Puisi Berdasarkan Gambar Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk Semua Indikator

Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada bab IV, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk diksi (indikator 1) tergolong lebih dari cukup (LDC)) dengan rata-rata 67,65 berada pada rentangan 66- 75% pada skala 10. Kedua, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk bait (indikator 2) tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan siswa 80,39% berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Ketiga, kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk rima (indikator 3) tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata 69,61 berada pada rentangan 56-65% pada skala 10.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis puisi berdasarkan gambar siswa kelas X SMA Negeri 2 Bayang untuk ketiga indikator tergolong lebih dari cukup (LDC) dengan rata-rata 72,55 berada pada rentangan 66-75% pada skala 10.

Saran

Berdasarkan pembahasan dan simpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut.

Pertama, bagi siswa terutama siswa SMA Negeri 2 Bayang agar lebih termotivasi untuk menulis puisi. Kedua, bagi guru bidang studi bahasa Indonesia, khususnya guru di SMA Negeri 2 Bayang agar meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi dengan menggunakan teknik menulis puisi berdasarkan gambar terutama dalam masalah penggunaan diksi, bait, dan rima. Ketiga, bagi peneliti lain sebagai bahan pedoman untuk penelitian berikutnya agar dapat melanjutkan salah satu dari enam teknik yang digunakan dalam pembelajaran menulis puisi yaitu: (a) berdasarkan objek langsung, (b) berdasarkan media gambar, (c) berdasarkan lamunan, (d) berdasarkan cerita, (e) meneruskan puisi, dan (f) mengawali puisi. Keempat, bagi peneliti sendiri, sebagai bahan informasi yang dapat menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman.

6

13

7 7

1 02

46 108 1214 1618 2022 2426 2830 3234

F re k u en si

Kualifikasi

(9)

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Gani, Erizal. 2014. Kiat Pembacaan Puisi. Bandung: Pustaka Reka Cipta.

Hasanuddin, WS. 2002. Membaca dan Menilai Sajak. Bandung: Angkasa.

Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

Usman, M. Basyiruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputar Pers.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data membuktikan bahwa kemampuan menulis karangan narasi dengan menggunakan metode image streaming siswa kelas X SMA Negeri 2 Batang Kapas bahwa kemampuan