• Tidak ada hasil yang ditemukan

kemampuan siswa kelas viii smp n 10 padang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "kemampuan siswa kelas viii smp n 10 padang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG MEMERANKAN DRAMA SALAH MENUDUH KARYA YULIARNI

ARTIKEL ILMIAH

YANDA MAYA SARI NPM 10080091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG MEMERANKAN DRAMA SALAH MENUDUH KARYA YULIARNI

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1)

YANDA MAYA SARI NPM 10080091

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(3)
(4)
(5)

SKILLS CLASS SMP N 10 PADANG

DRAMA PLAYS FALSELY ACCUSED WORKS YULIARNI by

Yanda Maya Sari1, Drs. Wirsal Chan2, Silvia Marni3

1) Students STKIP PGRI West Sumatra 2) and 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP

PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This research is motivated matters as follows; (1) students are still scared and embarrassed when asked to portray the drama in the official forums such as in a classroom; (2) students still lack an understanding of the elements that build a drama; and (3) lack of teachers familiarize students in the play so that students are less accustomed to the fore in a drama play.

This research is quantitative research using descriptive method. This research population is the eighth grade students of SMP N 10 Padang enrolled in the academic year 2014/2015 amounted to 170 students spread in 5 classes. Samples were taken by proportional random sampling technique, namely random sampling based on the number of students Smaller, as many as 35 students.

Based on the research that has been conducted on the ability of eighth grade students of SMP N 10 Padang portray drama falsely accused Yuliarni works, it can be concluded that ability of students at SMP N 10 Padang Acting Drama One Accusing Yuliarni work is at the level of qualification is more than enough because, its M is at mastery of 66-75% on the scale of 10 with an average value of 75.42 is rounded up to 75. Based on the indicator, it can take the conclusion average value of students in each of the following indicators. At gestures indicator mastery or ability to portray the drama students belonging More than Just because, means are at 66-75%

mastery on the scale of 10 with an average value of 70. At blocking indicator of students' mastery or ability to portray the drama classified More than Just because, means are at 66-75% mastery on the scale of 10 with an average value of 70. On the power indicator of vocal mastery or ability to portray the drama students belonging More than Just because, means are at 66-75% mastery on the scale of 10 with an average value of 70. On intonation indicator mastery or students' ability to portray the drama classified More than Just because it is on the means 66-75% mastery on the scale of 10 with an average value of 70. In the expression indicator mastery or ability students the drama plays classified More than Just because it is on the means are at 66-75% mastery on the scale of 10 with an average value of 69.

Keywords: Acting drama, Drama Script One Accusing

(6)

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG MEMERANKAN DRAMA SALAH MENUDUH KARYA YULIARNI

Oleh

Yanda Maya Sari1, Drs. Wirsal Chan2, Silvia Marni3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) dan 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi hal-hal sebagai berikut; (1) siswa masih takut dan merasa malu jika dimintai untuk memerankan drama dalam forum resmi seperti di kelas; (2) siswa masih kurang memahami unsur-unsur yang membangun sebuah drama; dan (3) guru kurang membiasakan siswa dalam pementasan drama sehingga siswa kurang terbiasa tampil ke depan dalam memerankan drama.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 10 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 170 siswa yang tersebar dalam 5 kelas. Sampel diambil dengan teknik proporsional random sampling, yaitu pengambilan sampel secara acak berdasarkan jumlah siswa perkelas, yaitu sebanyak 35 siswa.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni, dapat disimpulkan bahwa Kemampua Siswa SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni berada pada taraf kualifikasi lebih dari cukup karena, M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 75,42 dibulatkan menjadi 75. Berdasarkan indikator, maka dapat di ambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada masing-masing indikator berikut ini. Pada indikator Gestur penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup karena, mean berada pada tingkat penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70.

Pada indikator Bloking penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup karena, mean berada pada tingkat penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70. Pada indikator Tenaga Vokal penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup karena, mean berada pada pada tingkat penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70. Pada indikator Intonasi penguasaan atau kemampuan siswa dalam memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup karena, mean berada pada tingkat penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70. Pada indikator Ekspresi penguasaan atau kemampuan siswa dalam memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup karena, mean berada pada tingkat penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 69.

Kata kunci : Memeran drama, Naskah Drama Salah Menuduh

(7)

PENDAHULUAN

Kemampuan berbahasa dan bersastra merupakan dua hal yang saling berkaitan.

Pembelajaran berbahasa mengarah siswa untuk memiliki kemampuan secara komunikatif sedangkan pembelajaran bersastra mengarahkan siswa untuk bertindak apresiatif. Pada pembelajaran apresiasi sastra, peserta didik bukan hanya dituntut untuk memahami teori-teori sastra, akan tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengapresiasi suatu karya sastra.

Sebagai suatu genre sastra drama mempunyai kekhususan dibandingkan dengan genre puisi ataupun genre fiksi. Drama lebih difokuskan pada bentuk karya yang bereaksi langsung secara konkret. Drama ditulis pengarangnya tidak hanya berhenti pada tahap pembeberan peristiwa untuk dinikmati, namun mesti diteruskan untuk dapat dipertontonkan dalam suatu penampilan gerak dan perilaku konkret dan lebih difokuskan sebagai suatu karya yang lebih berorientasi kepada seni pertunjukan, dibandingkan sebagai genre sastra (Hasanuddin WS, 1996:1).

Keterampilan memerankan drama, khususnya bermain drama terdapat dalam standar isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMP Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Standar kompetensi terkait dengan keterampilan tersebut adalah Standar Kompetensi (SK) ke-5 yaitu, mengapresiasi pementasan drama. Kompetensi Dasar (KD) 5.2 mengevaluasi pemeran tokoh dalam pementasan drama. Berdasarkan standar isi tersebut jelaslah bahwa keterampilan berbicara dalam ranah sastra merupakan materi yang wajib diajarkan kepada siswa.

Pembelajaran drama mempunyai peran yang cukup penting untuk melatih siswa untuk mengasah kemampuan berekspresi dalam bidang seni pertunjukan. Terlebih lagi dalam aspek memerankan suatu tokoh drama, dengan kemampuan memerankan tokoh drama, siswa akan dapat mengasah mentalnya. Selain itu dengan memerankan suatu tokoh drama, siswa akan dapat menyelami berbagai karakter dari berbagai tokoh dalam drama yang diperankannya. Dengan begitu, siswa akan terlatih untuk dapat terus menempatkan diri di dalam lingkungannya.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan seorang guru Bahasa Indonesia di kelas VIII SMP N 10 Padang pada tahun ajaran 2014/2015 ditemukan permasalahan terkait dengan pembelajaran drama. (1) siswa masih takut dan merasa malu jika diminta untuk memerankan drama dalam forum resmi seperti di kelas. Siswa masih belum terbiasa dan terlatih dengan baik dalam memerankan drama. Hal tersebut membuat siswa tidak ada keberanian atau kurang berminat terhadap pementasan drama karena ketidak terbiasaannya; (2) siswa kurang memahami unsur-unsur yang membangun sebuah drama. Hal ini disebabkan karena menghayati naskah drama bagi siswa yang berupa dialog itu cukup sulit dan harus tekun; dan (3) guru kurang membiasakan siswa dalam pementasan drama sehingga siswa kurang terbiasa tampil kedepan dalam memerankan drama. Seringkali guru langsung memberikan tugas pada siswa untuk membaca atau memahami suatu naskah drama, kemudian siswa diminta memerankan drama tersebut. Sehingga siswa cenderung memerankan tokoh drama tersebut dengan asal-asalan, dan cenderung hanya untuk memenuhi tugas dari guru.

Untuk itu penulis perlu mengetahui dan meneliti bagaimana kemampuan siswa SMP N 10 Padang memerankan sebuah drama, di tinjau dari segi aspek gestur, bloking, tenaga vokal, intonasi dan ekspresi. Maka untuk memerankan sebuah drama tersebut penulis memilih sebuah naskah drama yang akan ditampilkan yaitu drama Salah Menuduh karya Yuliarni. Hal tersebut terlihat dari kurangnya pemberian materi tentang drama serta unsur-unsur yang membangun sebuah drama tersebut.

Sekolah yang penulis teliti adalah SMP N 10 Padang. Alasan penulis memilih SMP N 10 Padang adalah penulis merasa disekolah tersebut terdapat satu masalah yaitu rendahnya kemampuan siswa dalam mementasan drama. Selain itu penulis juga melihat kemampuan siswa dalam pementasan drama tidak terlalu diminati siswa. Pembelajaran drama terutama dalam hal bermain drama jarang dilatihkan kepada siswa sehingga siswa kurang terampil dalam memerankan drama. Siswa kurang percaya diri untuk tampil kedepan kelas karena kurang terbiasa dan guru juga belum memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk tampil kedepan. Kebanyakan guru hanya meminta kepada sebagian siswa saja yang tampil untuk di jadikan contoh pemodelannya.

(8)

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian yang berjudul “Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni”.

Berdasarkan latarbelakang masalah diatas, dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut; (1) siswa masih takut dan malu jika dimintai untuk mementasan drama dalam forum resmi seperti di kelas; (2) siswa kurang memahami unsur-unsur yang membangun sebuah drama; dan (3) guru kurang membiasakan siswa dalam pementasan drama sehingga siswa kurang terbiasa tampil kedepan dalam memerankan drama.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni.

Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah bagaimanakah kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni.

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni.

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini. (1) bagi guru bidang studi Bahasa Indonesia, khususnya guru di SMP N 10 Padang, penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi tambahan dalam mengajar mengapresiasi pementasan drama; (2) bagi siswa, dapat menambah pengetahuan serta mengembangkan potensi-potensi yang ada dalam diri siswa; (3) bagi peneliti lain dapat sebagai acuan dan perbandingan dalam melakukan penelitian lanjutan; dan (4) bagi peneliti dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran mengapresiasi pementasan drama.

Menurut Syam (1984:15), “Pementasan drama berarti menggarap sebuah naskah menjadi suatu pertunjukan yang dapat disaksikan penonton. Penggarapan ini juga melibatkan orang yang juga menghimpun berbagai bentuk kesenian. Oleh sebab itu kegiatan penggarapan naskah ini menghendaki pembagian kerja yang jelas dan masing-masing bertanggung jawab terhadap lancarnya pementasan”.

Menurut Luxemburg, dan kawan-kawan (dalam Hasanuddin WS, (1996:6),

“pementasan merupakan sebuah sintesis dan mengimbau pada beberapa indra sekaligus.

Pementasan baru dapat terjadi jika didukung oleh banyak unsur secara bersama-sama. Pementasan merupakan klimaks dari serentetan atau serangkaian kegiatan yang dipersiapkan sebelumnya oleh berbagai insur yang saling berkaitan, yang seperti disebutkan tadi, yaitu secara bersama-sama.

Akan ada sutradara sebagai penafsir dan pengarah kegiatan pementasan, akan ada teks, para pemain, para teknisi, serta unsur-unsur lain”.

Menurut Ferdinan Brunetiere dan Balthazar Verhagen (dalam Hasanuddin WS, 1996:2), “menyatakan drama adalah kesenian yang melukiskan sifat dan sikap manusia dan harus menghasilkan kehendak manusia dengan action dan prilaku”. Sedangkan Moulton (dalam Hasanuddin WS, 1992:2), “menyatakan drama adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak, drama adalah menyaksikan kehidupan manusia yang diekspresikan secara langsung”.

Menurut Semi (2008:191), “drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan. Drama walaupun bagian dari karya sastra, tidak seutuhnya berbentuk sastra. Selain sebagai bagian seni sastra, drama juga sekaligus merupakan seni peran, seni gerak. Drama dapat saja dituliskan dalam bentuk puisi atau dalam bentuk prosa. Drama tidak semata-mata menekankan pada pembacaan tetapi juga pada penontonan, yang ditonton adalah tiruan gerak”.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 10 Padang pada tahun ajaran 2014/2015.

Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 adalah 170 siswa, yang tersebar dalam 5 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proposional random sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan proporsi jumlah siswa perkelas. mengambil sampel 20% dari jumlah populasi setiap kelas dari populasi yang ada yaitu 35 orang sampel.

Variabel dama penelitian ini adalah kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni. Data dalam penelitian ini adalah berupa hasil skor

(9)

kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni. Data dikumpulkan dan diolah berdasarkan teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

pengumpulan data dilakukan dengan cara berikut. Pertama, peneliti menjelaskan kepada siswa materi tentang unsur-unsur pementasan drama. Kedua, peneliti membagi siswa menjadi lima kelompok dengan judul pementasan drama salah menuduh. Ketiga, meminta siswa untuk memerankan drama dengan memperhatikan gestur, bloking, tenaga vokal, intonasi, dan ekspresi yang jelas dan tepat. Keempat, peneliti mengambil video masing-masing kelompok yang tampil dalam memerankan drama. Kelima, guru dan peneliti mengamati dan menilai kemampuan siswa dalam memerankan drama.

Penganalisisan data dilakukan dengan langkah berikut ini: 1) pemberian skor terhadap hasil kemampuan pementasan drama yang berjudul salah menuduh karya Yuliarni, 2) Skor yang diperoleh dari siswa pada masing-masing tes diolah menjadi nilai, 3) mendistribusikan frekuensi memerankan drama ke dalam tabel distribusi frekuensi, 4) menentukan nilai rata-rata (Mean) kemampuan siswa memerankan drama, 5) mengelompokkan kemampuan siswa berdasarkan konvensi skala 10, 6) membuat histogram kemampuan siswa SMP N 10 Padang memerankan drama, 7) membahas dan menyimpulkan hasil analisis data.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka hasil penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut.

1. Tingkat Penguasaan Atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Indikator Gestur

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase, diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk indikator gestur adalah 100 dan terendah 33,33. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 1 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 7 orang (20%).

Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 24 orang (68,57%). Dan ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33,33 berjumlah 4 orang (11,42%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 69,52 dibulatkan menjadi 70. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 1 tergolong Lebih dari Cukup karena, M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

2. Tingkat Penguasaan Atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Indikator Bloking

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase, diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk indikator bloking adalah 100 dan terendah 33,33. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 2 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 7 orang (20%).

Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 24 orang (68,57%). Dan ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33,33 berjumlah 4 orang (11,42%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 69,52 dibulatkan menjadi 70. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 2 tergolong Lebih dari Cukup karena, M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

3. Tingkat Penguasaan Atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Indikator Tenaga Vokal

(10)

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase, diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk indikator tenaga vokal adalah 100 dan terendah 33,33. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 3 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 11 orang (31,42%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 17 orang (48,57%). Dan ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33,33 berjumlah 7 orang (20%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 70,42 dibulatkan menjadi 70. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 3 tergolong Lebih dari Cukup karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

4. Tingkat Penguasaan Atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Indikator Intonasi

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase, diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk indikator 4 (intonasi) adalah 100 dan terendah 33,33. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 4 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 5 orang (14,28%).

Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 29 orang (82,85%). Dan ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33,33 berjumlah 1 orang (2,85%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 70,47 dibulatkan menjadi 70. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 4 tergolong Lebih dari Cukup karena, M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

5. Tingkat Penguasaan Atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Indikator Ekspresi

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase, diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk indikator ekspresi adalah 100 dan terendah 33,33. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 5 secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 7 orang (20%).

Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 23 orang (65,71%). Dan ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 33,33 berjumlah 5 orang (14,28%).

Diperoleh rata-rata hitung (M) sebesar 68,57 dibulatkan menjadi 69. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk indikator 5 tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

6. Tingkat Penguasaan atau Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk kelima Indikator yang Diteliti

Setelah data dalam tabel 5 diolah dengan menggunakan rumus persentase,diketahui bahwa tingkat penguasaan tertinggi yang dicapai siswa untuk kelima indikator yang diteliti adalah 100 dan terendah 46,67. Gambaran tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk kelima indukator secara lengkap adalah sebagai berikut ini. Pertama, siswa yang tingkat penguasaannya 100 berjumlah 4 orang (11,42%). Kedua, siswa yang tingkat penguasaannya 80 berjumlah 5 orang (14,28%). Ketiga, siswa yang tingkat penguasaannya 73,33% berjumlah 6 orang (17,14%). Keempat, siswa yang tingkat penguasaannya 66,67 berjumlah 14 orang (40%). Kelima, siswa yang tingkat penguasaannya 60% berjumlah 2 orang (5,71%). Keenam, siswa yang tingkat penguasaannya

(11)

53,33% berjumlah 2 orang (5,71%). Dan ketujuh, siswa yang tingkat penguasaannya 46,67%

berjumlah 2 orang (5,71%).

Diperoleh rata-rata hitung mean (M) sebesar 71,23 dibulatkan menjadi 71. Mengacu pada rata-rata hitung (M) yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan atau kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk kelima indikator tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10.

Berpatok pada tabel 17 tingkat penguasaan kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni untuk kelima indikator dapat digambarkan dalam bentuk histogram berikut ini.

Gambar 6. Histogram Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP N 10 Padang Memerankan Drama Salah Menuduh Karya Yuliarni untuk Kelima Indikator yang Diteliti

KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap kemampuan siswa kelas VIII SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni, dapat disimpulkan bahwa kemampua siswa SMP N 10 Padang memerankan drama salah menuduh karya Yuliarni berada pada taraf kualifikasi Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata % dibulatkan menjadi 71%. Berdasarkan indikator, maka dapat di ambil kesimpulan nilai rata-rata siswa pada masing-masing indikator berikut ini. Pada indikator gestur penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 69,52%. Pada indikator bloking penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 69,52%. Pada indikator tenaga vokal penguasaan atau kemampuan siswa memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70,42%. Pada indikator intonasi penguasaan atau kemampuan siswa dalam memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—76%

pada skala 10 dengan nilai rata-rata 70,47%. Pada indikator ekspresi penguasaan atau kemampuan siswa dalam memerankan drama tergolong Lebih dari Cukup, karena M-nya berada pada penguasaan 66—75% pada skala 10 dengan nilai rata-rata 68,57%.

SARAN

Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis mengemukakan saran-saran sebagai berikut. Pertama, kepada siswa agar lebih meningkatkan belajar terutama dalam kemampuan memerankan drama khususnya dalam menggunakan dan

0 2 4 6 8 10 12 14

(12)

memperhatikan indikator gestur, bloking, tenaga vokal, intonasi dan ekspresi. Kedua, kepada guru Bahasa dan Sastra Indonesia agar mendapatkan strategi dan teknik-teknik yang tepat dalam memberikan pelajaran, khususnya dalam memerankan drama sehingga siswa termotivasi, menjadikan pembelajaran drama sesuatu yang disenangi dan dimengerti, bukan sesuatu yang harus ditakuti. Ketiga, bagi peneliti berikutnya agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan media yang menarik dan bervariasi dalam pembelajaran mengapresiasi drama khususnya dalam memerankan drama.

KEPUSTAKAAN

Syam, Syahlinar. 1984. Bina Drama. Padang: FPBS IKIP.

WS, Hasanuddin. 1996. Drama Karya Dalam Dua Dimensi. Bandung: Angkasa.

Semi, M. Atar. 2008. Stilistika Sastra. Padang: UNP Press.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisa data menunjukkan bahwa 1 Terdapat pengaruh yang signifikan antara lingkungan sekolah terhadap hasil belajar IPS siswa kelas VIII SMP N 10 Padang dengan thitung sebesar

Mengacu pada rata-rata hitung M yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat penguasaan keterampilan menulis teks prosedur dengan menggunakan media bagan arus siswa kelas X SMA PGRI 2