• Tidak ada hasil yang ditemukan

artikel ilmiah - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "artikel ilmiah - Jurnal Ilmiah Mahasiswa STKIP PGRI Sumbar"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG

ARTIKEL ILMIAH

MARLINA NPM 10080398

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2015

(2)
(3)
(4)

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG

Oleh

Marlina1, Trisna Helda, M.Pd.2, Aruna Laila,S. S., M.Pd.3 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh tiga hal sebagai berikut, Pertama, Siswa kurang mampu memahami berita yang didengarkan, karena berita yang mereka dengar kurang jelas dan butuh waktu untuk mendengarkannya. Kedua, Siswa kurang berkonsentrasi dalam mendengarkan berita. Ketiga, Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang secara informal, ditemukan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa tertarik tetapi masih ada siswa yang belum bisa konsentrasi saat mendengarkan berita tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui tes. Tes yang dimaksud adalah tes lisan. Tes lisan digunakan untuk menentukan kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang. Sampel penelitian ini diambil secara acak sebanyak 32 orang dengan teknik (Proporsional random sampling)

Berdasarkan analisis data terhadap kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang. Pertama, untuk indikator intonasi tergolong Baik dengan rata-rata 76 yang berada pada rentangan 76-85%. Kedua, untuk indikator artikulasi tergolong baik dengan rata-rata 76 yang berada pada rentangan 76-85%. Ketiga, untuk indikator jeda tergolong baik dengan nilai rata-rata 76 yang berada pada rentangan 76-85%. Keempat, untuk indikator volume tergolong baik dengan nilai rata-rata 76 yang barada pada rentangan 76-85%.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang adalah 77 dengan kualifikasi baik (B) berada pada rentangan 76-85%.

Kata kunci : Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar

(5)

ABILITY RESTATE HEARD THE NEWS CLASS VIII SMP STATE 26 PADANG By :

Marlina1, Trisna Helda, M.Pd.2, Aruna Laila,S. S., M.Pd.3 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) Study Program Lecturer Indonesian Language And Literature STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

This study was motivated by three things, First, students are less able to understand the news to be heard, because the news they heard less clear and it took time to listen. Second, students are less concentrated in listening to the news. Thirdly, Based on the results of interviews conducted with eighth grade students of SMPN 26 Padang informally, it was found that the learning process of students are interested but there are still students who have not been able to concentrate while listening to the news. The aim of this study is to describe the ability to hear the news restate eighth grade students of SMPN 26 Padang.

This research is a quantitative study with descriptive method. Data in this study were obtained through tests. The test in question is an oral test. Oral tests are used to determine the ability to hear the news restate eighth grade students of SMPN 26 Padang. The research sample was taken at random sample of 32 people with technique (Proportional random sampling)

Based on data analysis of the ability to hear the news restate eighth grade students of SMP Negeri 26 Padang. First, for the indicator intonation classified Both the average of 76 that are in the range of 76-85%. Second, for indicators of articulation is quite good with an average of 76 who are in the 76-85% range. Third, for the pause indicator is quite good with an average value of 76 who are in the 76-85% range. Fourth, for the volume indicator is quite good with an average value of 76 Barada in the range 76-85%. Based on the results of this study concluded that the average person's ability to hear the news restate eighth grade students of SMPN 26 Padang is 77 with good qualifications (B) is in the range of 76-85%.

Keywords: Ability Suggests Back News The Heard

(6)

PENDAHULUAN

Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat penting pada dasarnya bertujuan untuk membina siswa agar memiliki pengetahuan. Mata pelajaran bahasa Indonesia diajarkan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sebagai anak didik hal ini harus diwujudkan oleh guru dan tenaga lainnya, dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat beberapa aspek kemampuan berbahasa yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Keempat aspek keterampilan ini merupakan bahasa yang saling berhubungan, adanya empat aspek tersebut manusia dapat menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan kepada orang lain.

Menurut Tarigan (1981:15). Berbicara adalah Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sedangkan Membaca adalah kunci ke gudang ilmu, ilmu yang tersimpan dalam buku harus digali dan dicari melalui kegiatan membaca (Djago Tarigan dan H.G.Tarigan 1981:135:185). Menulis adalah tempat atau orang yang memproduksi isi gudang itu tanpa keterampilan menulis gudang itu akan kosong. Mendengar adalah tujuan nya untuk memahami ujuran dan mendengarkan sebuah teks atau berita. Tujuan berbicara disini adalah berbicara bukanlah sekedar pengucapan bunyi-bunyi atau kata-kata. Tetapi berbicara merupakan suatu alat untuk menyampaikan gagasan yang disusun dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pendengar/penyimak. Berbicara sebagai instrumen yang mengungkapkan kepada penyimak hampir-hampir secara langsung, apakah pembicara memahami atau tidak, baik bahan pembicaraan maupun penyimaknya. Maka pembicara dapat menyesuaikan diri ketika menyampaikan gagasannya.

Keterampilan dalam berbahasa mendengarkan suatu berita yang akan diselesaikan dengan kemampuan kita sendiri bagaimana cara kita untuk menyimpulkan berita itu dengan pengetahuan kita sendiri dan mengeluarkan pendapat, ide dan lain-lain. Aktifitas mendengar merupakan suatu bentuk kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir diketahui. Pada tahap awal dilakukan kegiatan mendengar, tahap selanjutnya berbicara kemudian membaca dan menulis.

Dibandingkan dengan kemampuan berbahasa yang lainnya, kemampuan mendengar lebih mudah dikuasai secara rinci. Hal ini disebabkan kemampuan mendengar menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi tulisan dalam media massa atau berita itu sendiri. Kemampuan mendengarkan suatu berita adalah menuntut siswa dapat mengekspresikan bacaan dengan intonasi, artikulasi, jeda dan volume suara yang jelas.

Oleh karena itu, siswa harus mahir dalam mendengar atau menyimak suatu berita.

Mendengar berita dan membacakan berita adalah salah satu pelajaran yang harus dikuasai setiap siswa, karena dengan mendengar berita dan memahami isi berita tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Secara tidak langsung, hal ini akan berdampak dalam proses pembelajaran. Siswa sering mendengar berita tentu akan lebih terampil dalam memahami berita.

Selain itu, siswa akan mampu menjelaskan kembali apa yang disimak, baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan mendengarkan suatu berita mempunyai hubungan yang sangat erat dengan keterampilan membacakan berita, membacakan berita menuntut pembaca untuk lebih memperhatikan apa yang dibaca dan memahami isi bacaan.

Berdasarkan uraian di atas, kemampuan mendengarkan suatu berita dan kemampuan mengemukakan berita yang telah disimak. Oleh kerena itu, kedua kemampuan ini harus dilatih agar ditemukan hubungan yang positif dari kedua kemampuan tersebut. Selain itu, kedua kemampuan ini memiliki nilai penting bagi siswa dalam pembelajaran khususnya pembelajaran bahasa Indonesia.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk sekolah menengah pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas VIII Semester 2, terdapat Standar Kompetensi (SK) 9 yaitu Memahami isi berita dari radio/televisi. Dengan Kompetensi Dasar (KD) 9.2 yaitu: Mengemukakan kembali berita yang didengar/ditonton melalui radio atau televisi. Berdasarkan SK dan KD tersebut siswa dituntut untuk dapat mengemukakan kembali berita yang didengar melalui radio/televisi.

Dari hasil wawancara dengan guru bahasa Indonesia Heliza S,Pd. yang mengajar di SMP Negeri 26 Padang pada tanggal 13 Januari 2015, dapat diketahui bahwa pertama, siswa kurang mampu memahami suatu berita yang didengarkan, karena berita yang mereka dengar kurang jelas dan butuh waktu untuk mendengarkannya, selanjutnya siswa bertanya tentang sebuah berita yang

(7)

didengarkan. Kedua, siswa kurang berkosentrasi dalam mendengarkan suatu berita. Karena mereka mendengarkan berita sebagian ada yang main-main dan meribut. ketiga berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang secara informal, ditemukan bahwa dalam proses belajar mengajar siswa tertarik tetapi kurang berkonsentrasi saat mendengarkan berita tersebut, sehinga kurang memahami suatu berita dan menemukan bagaimana intonasi yang baik dan cara penyampaian dalam berita tersebut, dan mengemukakan kembali berita yang telah didengar melalui TV atau rekaman, dan siswa disuruh mencari ide-ide pokok dari suatu berita tersebut terus dijadikan suatu paragraf. Akan tetapi nilai kemampuan mendengarkan berita berkisar antara 68-50 karena kurangnya siswa dalam memahami atau mendengarkan suatu berita tersebut. Untuk memudahkan mereka dalam memahami suatu berita yang telah didengarkan guru menggunakan TV, rekaman, agar siswa dapat memahami dan menangkap isi berita tersebut.

Dengan demikian siswa akan mampu untuk mengemukakan kembali isi berita yang telah didengar dengan intonasi dan suara yang jelas.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

“Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif.

Penelitian ini disebut kuantitatif karena menggunakan angka, hal tersebut sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 12) yang menyatakan bahwa dalam kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka, sedangkan Metode deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta yang diteliti. Sehubungan dengan itu angka dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang.

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 26 Padang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa kelas VIII yang terdaftar adalah sebanyak 241 orang terdiri dari delapan kelas, perlu adanya penarikan sampel penelitian. Teknik penarikan sampelnya yaitu teknik acak ( Proporsional random sampling), yaitu pengambilan sampel berdasarkan jumlah proporsi siswa per kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:134) apabila subjek penelitian ini kurang dari100, lebih baik diambil seluruhnya. Akan tetapi, bila subjek lebih dari 100 maka diambil 10-15% atau 20-25% lebih.

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto,118). Variabel penelitian ini berupa kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMPN 26 Padang. Pemerolehan data dengan cara memberikan tes lisan yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mendengarkan suatu berita. Data dalam penelitian ini adalah skor kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMPN 26 Padang. Data yang dikumpulkan berdasarkan data yang telah didapat dianalisis berdasarkan teknik penganalisis data tersebut.

Instrumen penelitian ini adalah tes. Tes adalah serententan pertanyaan atau latihan serta alat lain untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006:127). Tes yang digunakan adalah tes lisan.

Masing-masing siswa diminta untuk mendengarkan suatu berita dan kemudian siswa diminta untuk mengemukakan kembali berita yang dengar yang meliputi intonasi, artikulasi, jeda, dan volume yang jelas dari berita tersebut. Instrumen penelitian berupa instruksi mendengarkan berita.

Data dikumpulkan dengan cara memberikan tes mendengarkan suatu berita kepada sampel. Tes yang diperdengarkan berbentuk sebuah video berita yang diperdengarkan kepada sampel. Langkah-langkah dalam pengumpulan data yaitu, Pertama siswa disuruh diam dan duduk dikursi masing-masing, Kedua siswa disuruh mendengarkan berita Beberapa Anak Yang Berprestasi Meski Disekolah Biasa, Ketiga berita diputarkan sebanyak dua kali, Keempat siswa diminta untuk mengemukakan kembali berita yang telah didengarkan dan harus memiliki intonasi, artikulasi, jeda, dan volume yang jelas.

Analisis data terkumpul, dilakukan penganalisisan data dengan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut: (1) pemeriksaan data dan pemberian skor (2) mengubah skor mentah menjadi nilai masing-masing populasi ditentukan dengan menggunakan rumus(3) menafisirkan

(8)

kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang berdasarkan rata-rata hitung (4) pengelompokan kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang (5) menampilakan data dalam bentuk histogram dari masing-masing indikator yang nilai (6) menganalisis dan membahas data penelitian (7) menyimpulkan analisis penelitian.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan yang telah dijelaskan: Pertama, untuk menentukan indikator 1 (Intonasi) siswa memperoleh skor 3 berjumlah 12 orang ( 37,5%), skor 2 berjumlah 17 orang (53,125%), skor 1 berjumlah 3 orang (9,375%) Kedua, pemerolehan skor untuk indikator 2 (Artikulasi) siswa memperoleh skor 3 berjumlah 16 orang (50%), skor 2 berjumlah 12 orang (37,5%) skor 1 berjumlah 4 orang (12,5%). Ketiga, perolehan untuk indikator 3 (Jeda), skor 3 berjumlah 15 orang (46,875%), skor 2 berjumlah 14 orang (43,75%), skor 1 berjumlah 3 orang (9,375%) keempat, pemerolehan skor untuk indikator 4 (Volume), skor 3 berjumlah 15 orang (46,875%), skor 2 berjumlah 11 orang (34,375%) skor 1 berjumlah 6 orang (18,75%)

Secara keseluruhan untuk kelima indikator yang diteliti mengungkapkan keterangan secara lengkap (intonasi, artikulasi, jeda, dan volume) skor yang tertinggi diperoleh siswa adalah 3 dan terendah 1. Secara lengkap pemerolehan skor kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar adalah sebagai berikut.

Pertama, siswa yang memperoleh skor total 12 berjumlah 6 orang, Kedua, siswa yang memperoleh skor 11 berjumlah 4 orang, Ketiga,siswa yang memperoleh skor 10 berjumlah 9 orang, Keempat siswa yang memperoleh skor 9 berjumlah 3 orang, Kelima siswa yang memperoleh skor 8 berjumlah 4 orang, Keenam siswa yang memperoleh skor 7 berjumlah 3 orang, ketujuh siswa yang memperoleh skor 6 berjumlah 1 orang, kedelapan siswa yang memperoleh skor 4 berjumlah 2 orang.

PEMBAHASAN

Berdasarkan deskripsi data dan analisis data di atas, pada bagian ini akan dibahas Kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk setiap indikator penelitian.

1. Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Indikator 1(Intonasi)

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek intonasi tergolong baik (B).

Rata-rata penguasaan siswa 76% dan berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Hal itu menunjukkan bahwa siswa sudah mampu mengemukkan kembali berita yang didengar. Siswa dapat mengemukakan berita dengan baik serta memperbaiki unsur-unsur dalam mengemukakan berita terutama intonasi sehingga berita dapat terdengar jelas tinggi dan rendah nadanya.

2. Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Indikator 2 (Artikulasi)

Hasil analisis data menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek artikulasi tergolong baik (B).

Rata-rata penguasaan siswa 76% dan berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu mengemukakan kembali berita yang didengar. Siswa dapat mengemukakan berita dengan baik serta memperbaiki unsur-unsur dalam mengemukakan berita terutama artikulasi sehingga berita dapat terdengar dalam pengucapan kata-katanya yang jelas.

3. Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Indikator 3 (Jeda)

Hasis analisis data menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek jeda tergolong baik (B). Rata- rata penguasaan siswa 76% dan berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu mengemukakan kembali berita yang didengar . Siswa dapat

(9)

mengemukakan berita dengan baik serta memperbaiki unsur-unsur dalam mengemukakan berita terutama jeda sehingga waktu berhenti dalam penyampaian berita sangat jelas.

4. Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Indikator 4 (Volume)

Hasil analisis data menunjukakan bahwa ditinjau dari aspek volume tergolong baik (B).

Rata-rata penguasaan siswa 76% dan berada rentangan 76-85% pada skala 10. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu mengemukakan kembali berita yang didengar. Siswa dapat mengemukakan kembali berita serta memperbaiki unsur-unsur dalam mengemukakan berita terutama bagaimana volume suara yang jelas.

5. Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Keempat Indikator (Intonasi, Artikulasi, Jeda, Volume ) Hasil analisis data menunjukakan bahwa ditinjau dari keempat indikator intonasi, artikulasi, jeda, dan volume tergolong baik (B). Rata-rata penguasaan siswa 76% dan berada rentangan 76-85% pada skala 10. Hal itu menunjukkan bahwa siswa mampu mengemukakan kembali berita yang didengar. Siswa dapat mengemukakan kembali berita serta memperbaiki unsur-unsur dalam mengemukakan berita terutama bagaimana volume suara yang jelas.

Kemampuan Mengemukakan Kembali Berita Yang Didengar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Padang Untuk Keempat Indikator (Intonasi, Artikulasi, Jeda Dan Volume)

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, terhadap kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang tergolong baik dengan rata-rata penguasaan 77 berada pada rentangan 76-85%. pertama mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk indikator 1 (intonasi) tergolong Baik (B) dengan rata-rata penguasaan sebesar 76 pada rentangan 76-85% pada skala 10. Kedua, kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk indikator 2 (artikulasi) tergolong baik (B) dengan rentang rata-rata penguasaan sebesar 76 berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Ketiga, kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk indikator 3 (jeda) tergolong baik (B)

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Hampir cukup

Kurang sekali

Cukup Baik sekali Sempurna Lebih dari cukup

Baik Kualifikasi

Frekuensi

(10)

dengan rata-rata penguasaan 76 berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Keempat, kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk indikator 4 (volume) tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan 76 berada pada rentangan 76-85% pada skala 10. Kelima, kemampuan mengemukakan kembali berita yang didengar siswa kelas VIII SMP Negeri 26 Padang untuk kelima indikator (intonasi, artikulasi, jeda, volume ) tergolong baik (B) dengan rata-rata penguasaan 77 berada pada rentangan 76-85%

pada skala 10.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan sebagai berikut. Pertama, bagi siswa SMP Negeri 26 padang, diharapkan termotivasi dalam mendengarkan berita serta mampu mengemukakan kembali berita yang didengar dengan baik. Kedua, bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia dapat membantu meningkatkan pembelajaran mengemukakan kembali berita yang telah didengar pada siswa dalam menentukan suatu media yang kreatif dan inovatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajaran, serta mampu menarik perhatian, minat, dan bakat siswa dalam pembelajaran mendengarkan, khususnya mengemukakan berita yang telah didengar. Ketiga, bagi peneliti lain, penelitian ini dapat sebagai acuan dan perbandiangan dalam melakukan penelitian lanjutan. Keempat, bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan dalam kegiatan pembelajaran mengemukakan kembali berita yang telah didengar.

KEPUSTAKAAN

Arikunto, suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Asdi Mahasatya.

Tarigan, Hendry Guntur. 1981. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .Bandung:

Angkasa.

Referensi

Dokumen terkait

KESIMPULAN DAN SARAN Kemampuan membaca pemahaman dengan metode cooperative integrated reading and composition CIRC dalam menemukan ide pokok siswa kelas VII SMPN 4 Tarusan Kabupaten