• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KEUANGAN PEMERINTAH KOTA MAKASSAR"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Teori

  • Akuntansi Pemerintah
  • Pengertian Keuangan Daerah dan Pengelolaannya
  • Dasar Hukum Pengelolaan Keuangan Daerah
  • Realisasi
  • Anggaran
  • APBD
  • Belanja Daerah
  • Efektivitas
  • Efisiensi
  • Pengukuran Efisiensi
  • Pengukuran Efektivitas

Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang bertanggung jawab dan transparan, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyajikan Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD (Hariadi, Pramono, dkk. 2010). Akuntansi keuangan daerah adalah akuntansi yang digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada entitas ekonomi di lingkungan pemerintah daerah. Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah harus menyesuaikan standar akuntansi pemerintah daerah sehingga dapat digunakan dengan cara yang berbeda di seluruh pemerintah daerah (Erlina, et al. 2015).

Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang ikut serta dalam pemerataan dana tersebut. PAD merupakan bagian dari pendapatan daerah yang dihasilkan dari potensi daerah itu sendiri dan dihimpun berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kewenangan daerah dalam menghimpun PAD dimaksudkan agar daerah dapat membiayai pelaksanaan otonomi daerah dari potensi daerahnya sendiri.

Hibah berasal dari Pemerintah, Pemerintah Daerah lainnya, Badan/Lembaga, Swasta Dalam Negeri, Kelompok Masyarakat/Perorangan dan Lembaga Asing yang bersifat tidak mengikat. Bantuan keuangan khusus digunakan untuk membantu tercapainya program prioritas bagi daerah/desa penerima bantuan keuangan sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan penerima. Pengeluaran daerah meliputi semua uang belanja yang berasal dari rekening kas umum daerah yang mengurangi penyertaan dana yang menjadi kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak mendapat penggantian dari daerah.

Bantuan sosial tidak berkesinambungan/berulang setiap tahun anggaran, diberikan secara selektif dan memiliki tujuan penggunaan yang jelas. f) Dana Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang berasal dari pendapatan provinsi kepada kabupaten/kota atau pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. g) Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pembiayaan pemerataan dan / atau peningkatan kapasitas. Bantuan keuangan yang bersifat umum dan penggunaannya diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah/desa penerima bantuan. Bantuan keuangan dengan tujuan dan pengelolaan tertentu diarahkan/ditentukan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan. h) Biaya tak terduga adalah biaya untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diperkirakan akan berulang, seperti penanggulangan bencana alam dan sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya, termasuk pengembalian kelebihan pendapatan daerah pada tahun-tahun sebelumnya yang telah berakhir.

Pembiayaan daerah adalah transaksi keuangan negara daerah yang dimaksudkan untuk menutupi defisit atau memanfaatkan surplus APBD. Pemerintah daerah dapat membentuk dana cadangan untuk membiayai kegiatan yang dananya tidak dapat disediakan sekaligus/seluruhnya selama satu tahun anggaran. Investasi jangka panjang meliputi surat berharga yang dibeli oleh pemerintah daerah untuk mengendalikan suatu badan usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah modal saham suatu perusahaan, surat berharga yang dibeli oleh pemerintah daerah untuk menjaga hubungan baik dalam dan luar negeri, surat berharga yang bersifat tidak dimaksudkan untuk dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.

Pinjaman digunakan untuk membiayai pinjaman kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya. Penerimaan pencairan pinjaman digunakan untuk menganggarkan posisi penerimaan pinjaman yang jatuh tempo kepada pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah lainnya.

Kerangka Pikir

Hipotesis

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Penelitian kepustakaan, yaitu kajian teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang sedang dibahas dengan cara menelaah dan membaca buku-buku sastra dan bacaan lain yang relevan dengan masalah tersebut.

Jenis dan Sumber Data

  • Jenis Data
  • Sumber Data

Dokumentasi merupakan alat untuk mengumpulkan data berupa dokumen dan laporan realisasi anggaran Kantor Balai Kota Makassar periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2016.

Metode Analisis

Definisi Operasional

Visi, misi dan program walikota dan wakil walikota Makassar terpilih bertujuan untuk memahami arah pembangunan yang akan dilaksanakan pada masa kepemimpinannya serta mengidentifikasi faktor penghambat dan pendorong pelayanan di Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Makassar. Agen. Berdasarkan Perda Kota Makassar No. 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Perda No. 3 Tahun 2009 sehubungan. Rancangan dan susunan organisasi perangkat daerah kota Makassar dan surat keputusan walikota Makassar no. 12 Tahun 2014 tentang uraian tugas jabatan struktural pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset.

Organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kota Makassar terdiri dari; 1 (satu) orang Kepala Badan, 1 (satu) orang Sekretaris, 4 (empat) orang Kepala Bidang, 3 (tiga) orang Kepala Subbagian dan 8 (delapan) orang Kepala Subbidang. Peraturan Daerah Kota Makassar Nomor 2 Tahun 2009 tentang Urusan Pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Kota Makassar (Lembaran Kota Makassar Tahun 2009 Nomor 2). Rasio efektivitas adalah rasio yang menggambarkan kemampuan pemerintah kota Makassar dalam merealisasikan pendapatan daerah dibandingkan dengan anggaran pendapatan yang ditetapkan berdasarkan pendapatan asli daerah, pendapatan transfer dan pendapatan wajib lainnya.

Berikut perhitungan rasio efisiensi Pemerintah Kota Makassar tahun anggaran 2015-2017 yang diambil dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Dari data di atas terlihat bahwa Pemerintah Kota Makassar berdasarkan pengukuran rasio efisiensi berada pada kisaran tidak efisien. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan Pemerintah Kota Makassar berdasarkan rasio efisiensi mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, meskipun pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 0,15%.

Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Pemerintah Kota Makassar dalam merealisasikan belanja dibandingkan dengan kemampuannya dalam merealisasikan pendapatan berdasarkan laporan realisasi anggaran. Berikut perhitungan rasio efisiensi Pemerintah Kota Makassar tahun anggaran 2015-2017 yang diambil dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA). Berdasarkan hasil analisis rasio efisiensi pada Tabel 4.2 terlihat bahwa Pemerintah Kota Makassar tahun 2015 berada pada kisaran tidak efektif dengan rasio sebesar 103,71%.

Dari data di atas terlihat bahwa kinerja Pemerintah Kota Makassar berdasarkan pengukuran rasio efisien berada dalam rentang efisien. Selain itu dapat dilihat bagaimana rasio efisiensi Pemerintah Kota Makassar meningkat secara signifikan yaitu pada tahun 2016 menjadi sebesar 11,28%. Hal ini berarti Pemkot Makassar tidak berhasil menetapkan target pendapatan, terbukti dengan realisasi pendapatan yang lebih rendah dari pendapatan yang dianggarkan.

Pemerintah perlu lebih meningkatkan SDM baik aparatur maupun masyarakatnya, dan Pemkot Makassar khususnya di Bappeda perlu meningkatkan profesionalisme SDM yang ada, seperti memberikan seminar-seminar kepada meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dan mengurangi ketergantungan pada pusat pemerintahan. Berdasarkan hasil perhitungan rasio efisiensi yang telah memuaskan, Pemerintah Kota Makassar perlu merevisi penetapan tujuan selanjutnya atau pada periode berikutnya agar hasil tahun 2015-2017 dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

  • Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan
  • Visi dan Misi
  • Struktur Organisasi
  • Deskripsi Jabatan

Analisis Data

  • Rasio Efektivitas
  • Rasio Efisiensi

Berdasarkan hasil analisis rasio efisiensi pada Tabel 4.1 terlihat bahwa pada tahun 2015 berada pada daerah inefisiensi dengan rasio sebesar 91,65%. Dari data periode tiga tahun hanya tahun 2015 yang tidak efektif karena berada pada kisaran di atas 100%, artinya setiap realisasi belanja selalu dapat disesuaikan dengan realisasi penerimaan. Rasio efisiensi rata-rata dari tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 sebesar 97,71%, meskipun tidak terlalu rendah, namun hal tersebut menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Makassar mampu mengelola keuangan daerah dengan menggunakan sumber daya sendiri pada tingkat tertentu untuk mencapai hasil yang lebih besar.

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Andriana Thamrin NIM : 10536 4828 14