• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Falsafah Keperawatan

N/A
N/A
Untuk tugas Kuliah

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Falsafah Keperawatan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH TENTANG KONSEP FALSAFAH KEPERAWATAN

Oleh Kelompok I : A.24.16.002 Ainun Jariah A.24.16.007 Alisya Anatasya A.24.16.024 Frisca Nur Oktavia A.24.16.026 Ilmi Apriana

A.24.16.050 Nurul Khatimah A.24.16.054 Reski Apriliyah A.24.16.056 Riska Aulia Sari A.24.16.075 Yulianti

A.24.16.103 Nurpadilla

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

STIKES PANRITA HUSADA BULUKUMBA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Dalam era modern ini, praktik keperawatan semakin kompleks. Untuk menghadapi tantangan tersebut, perawat membutuhkan lebih dari sekadar keterampilan teknis. Filsafat menawarkan perspektif yang holistik dan mendalam untuk memahami esensi dari profesi keperawatan. Keperawatan, sebagai sebuah profesi yang sangat personal dan kompleks, tidak hanya melibatkan tindakan teknis, namun juga dimensi filosofis yang mendalam. Praktik keperawatan tidak sekadar memberikan perawatan medis, tetapi juga menyangkut pemahaman mendalam tentang manusia, kesehatan, penyakit, dan kehidupan itu sendiri. di sinilah filsafat berperan sebagai landasan berpikir yang kokoh dalam menjalankan profesi keperawatan.

Filsafat membantu dalam memahami dimensi seni dalam keperawatan, yaitu bagaimana seorang perawat memberikan perawatan yang holistik, empatik, dan berpusat pada pasien. perawat tidak hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga berperan sebagai pendidik, advokat, dan pemimpin dalam masyarakat.

Filsafat membantu dalam memahami peran sosial perawat dan nilai-nilai yang mendasarinya.

Dalam praktik keperawatan, perawat seringkali dihadapkan pada dilema etis yang kompleks. Filsafat memberikan kerangka berpikir yang sistematis untuk

(3)

menganalisis situasi etis dan mengambil keputusan yang tepat. Filsafat membuka jalan bagi penelitian dan inovasi dalam bidang keperawatan dan membantu dalam memahami dinamika hubungan perawat-pasien. Dengan memahami perspektif filosofis tentang manusia, perawat dapat membangun hubungan yang saling percaya dan mendukung dengan pasien. dengan mempelajari filsafat, calon perawat dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, reflektif, dan etis yang sangat penting dalam Pengembangan kurikulum Pendidikan Keperawatan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan materi yang telah dibahas, kita dapat merumuskan beberapa pertanyaan spesifik sebagai berikut:

1. Bagaimana filsafat keperawatan mempengaruhi pengambilan keputusan klinis perawat dalam menghadapi dilema etika?

2. Seberapa besar pengaruh filsafat keperawatan terhadap kualitas asuhan keperawatan yang diberikan?

3. Apakah terdapat korelasi antara penerapan prinsip-prinsip filsafat keperawatan dengan kepuasan pasien?

4. Bagaimana filsafat berkontribusi dalam pengembangan teori-teori keperawatan yang baru?

5. Bagaimana filsafat dapat membantu dalam mengatasi tantangan-tantangan baru dalam praktik keperawatan?

6. Bagaimana nilai-nilai budaya mempengaruhi penerapan filsafat keperawatan dalam praktik?

(4)

7. Apakah terdapat perbedaan dalam penerapan filsafat keperawatan antara berbagai sistem kesehatan?

8. Bagaimana filsafat keperawatan dapat berkontribusi dalam mengatasi kesenjangan kesehatan?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. untuk mendalami dan memperluas pemahaman tentang konsep-konsep filsafat yang mendasari praktik keperawatan.

2. Melatih kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sintesis dalam menganalisis berbagai isu dalam filsafat keperawatan.

3. Menjembatani antara teori filsafat dengan praktik keperawatan sehari-hari, sehingga dapat diterapkan dalam memberikan asuhan yang lebih holistik.

4. Menyumbangkan ide-ide baru dan perspektif yang segar dalam pengembangan ilmu keperawatan.

5. Mengevaluasi praktik keperawatan yang ada saat ini berdasarkan prinsip- prinsip filsafat tertentu.

6. Mengembangkan kerangka kerja atau model baru untuk memahami dan menganalisis fenomena dalam keperawatan.

7. menganalisis konsep humanitas dalam keperawatan, konsep otonomi pasien, atau konsep kesejahteraan holistik.

8. Mengusulkan rekomendasi kebijakan yang didasarkan pada pertimbangan filsafat untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

(5)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Falsafah Keperawatan

Filsafat keperawatan adalah cabang ilmu yang mempelajari dasar-dasar pemikiran, nilai-nilai, dan keyakinan yang mendasari praktik keperawatan. Filsafat ini berusaha untuk menjawab pertanyaan mendasar tentang apa itu kesehatan, penyakit, manusia, serta peran perawat dalam masyarakat. Dengan kata lain, filsafat keperawatan memberikan kerangka berpikir yang komprehensif bagi perawat dalam memahami dan menjalankan profesinya. Sementara itu, definisi filsafat keperawatan menekankan beberapa aspek penting sebagai berikut :

1. Filsafat sebagai landasan :

Penjelasan: Filsafat keperawatan memberikan landasan filosofis bagi praktik keperawatan. Ini berarti bahwa setiap tindakan keperawatan didasarkan pada suatu pemikiran yang rasional dan sistematis.

2. Fokus pada nilai-nilai :

Penjelasan: Filsafat keperawatan menekankan pada nilai-nilai yang mendasari praktik keperawatan, seperti kemanusiaan, otonomi, dan keadilan. Nilai-nilai ini menjadi pedoman bagi perawat dalam mengambil keputusan dan memberikan asuhan.

3. Hubungan perawat-pasien :

(6)

Penjelasan: Filsafat keperawatan juga membahas tentang hubungan antara perawat dan pasien. Hubungan ini dipandang sebagai suatu relasi yang saling mempengaruhi dan membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang manusia.

4. Peran perawat dalam Masyarakat :

Penjelasan: Filsafat keperawatan membahas tentang peran perawat dalam masyarakat yang lebih luas. Perawat tidak hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tetapi juga sebagai advokat dan pemimpin dalam masyarakat.

Beberapa pendapat ahli yang sering dikutip dalam kajian filsafat keperawatan antara lain:

1. Jean Watson :

Watson menekankan pada pentingnya caring (peduli) dalam praktik keperawatan. Menurutnya, caring adalah inti dari praktik keperawatan dan harus diimplementasikan dalam setiap interaksi dengan pasien.

2. Patricia Benner :

Benner lebih fokus pada pengembangan kompetensi klinis perawat. Ia berpendapat bahwa pengalaman klinis yang bermakna akan membantu perawat mengembangkan intuisi dan kemampuan untuk memberikan asuhan yang holistik.

3. Ernestine Wiedenbach :

(7)

Wiedenbach menekankan pada pentingnya keputusan klinis yang diambil oleh perawat. Menurutnya, perawat harus mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan nilai-nilai yang diyakininya.

B. Sejarah Perkembangan Filsafat Keperawatan

Filsafat keperawatan telah mengalami evolusi yang panjang dan menarik, seiring dengan perkembangan masyarakat dan ilmu pengetahuan. Terdapat tahapan- tahapan dalam Sejarah perkembangan filsafat keperawatan, antara lain sebagai berikut:

1. Zaman Kuno hingga Abad Pertengahan

 Perawatan berbasis spiritual :

Pada masa ini, perawatan kesehatan sangat dipengaruhi oleh kepercayaan spiritual dan agama. Perawat seringkali adalah para biarawati atau tokoh agama yang memberikan perawatan berdasarkan ajaran agama mereka.

 Konsep kesehatan dan penyakit :

Konsep kesehatan dan penyakit saat itu sangat dipengaruhi oleh pandangan mistis dan supernatural. Penyakit sering dianggap sebagai hukuman dari Tuhan atau akibat dari kekuatan jahat.

2. Era Modern Awal

 Emergensi profesi keperawatan :

(8)

Munculnya sosok Florence Nightingale sebagai pionir keperawatan modern membawa perubahan signifikan. Nightingale menekankan pentingnya kebersihan, sanitasi, dan perawatan yang berbasis ilmiah.

 Fokus pada praktik :

Pada periode ini, fokus utama adalah pada pengembangan praktik keperawatan yang efektif dan efisien.

3. Pertumbuhan Filsafat Keperawatan Pada Abad Ke-20

 Perkembangan teori keperawatan :

Munculnya berbagai teori keperawatan seperti teori kebutuhan dasar (Henderson), teori adaptasi (Roy), dan teori caring (Watson) memberikan landasan filosofis yang lebih kuat bagi praktik keperawatan.

 Fokus pada manusia secara holistik :

Para perawat mulai memandang pasien sebagai individu yang utuh, bukan hanya sekedar kumpulan gejala penyakit.

 Peran perawat sebagai advokat :

Perawat mulai berperan aktif sebagai advokat pasien, memperjuangkan hak-hak pasien, dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

4. Filsafat Keperawatan Kontemporer Pada Abad ke-21

 Etika dan moralitas :

(9)

Isu-isu etika seperti euthanasia, aborsi, dan alokasi sumber daya menjadi perhatian utama dalam filsafat keperawatan.

 Keperawatan transcultural :

Perawat semakin sadar akan pentingnya memahami keragaman budaya dan memberikan asuhan yang sensitif terhadap budaya.

 Teknologi dalam keperawatan :

Perkembangan teknologi kesehatan membawa tantangan baru bagi filsafat keperawatan, seperti isu privasi pasien dan etika dalam penggunaan teknologi.

C. Unsur-Unsur Utama Filsafat Keperawatan dan Hubungannya

Filsafat keperawatan merupakan landasan berpikir yang mendasari seluruh praktik keperawatan. Unsur-unsur utamanya saling terkait dan membentuk suatu sistem yang koheren. berikut adalah beberapa unsur utama dalam Filsafat Keperawatan yaitu :

1. Manusia :

 Kemanusiaan : Setiap individu memiliki martabat dan hak yang sama, terlepas dari latar belakangnya.

 Holistik : Manusia dipandang sebagai kesatuan yang utuh, terdiri dari aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual.

(10)

 Otonomi: Individu memiliki hak untuk menentukan pilihan dalam perawatan kesehatannya.

 Relasi: Manusia hidup dalam relasi dengan orang lain dan lingkungannya.

2. Kesehatan :

 Lebih dari sekadar bebas dari penyakit : Kesehatan mencakup kesejahteraan fisik, mental, sosial, dan spiritual.

 Dinamis : Kesehatan adalah kondisi yang selalu berubah dan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

 Subjektif : Pengalaman kesehatan berbeda-beda pada setiap individu.

3. Lingkungan :

 Lingkungan fisik : Kondisi fisik lingkungan, seperti udara, air, dan tanah, mempengaruhi kesehatan.

 Lingkungan sosial : Interaksi sosial, budaya, dan ekonomi juga mempengaruhi kesehatan.

 Lingkungan alam : Hubungan manusia dengan alam memiliki implikasi penting bagi kesehatan.

4. Keperawatan :

 Profesi : Keperawatan adalah profesi yang memiliki tanggung jawab moral dan etis.

 Caring : Perawat memiliki peran penting dalam memberikan perawatan yang penuh kasih sayang dan empati.

(11)

 Kemitraan : Hubungan antara perawat dan pasien dibangun atas dasar kemitraan yang saling menghormati.

 Pengembangan diri : Perawat terus berupaya mengembangkan diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik.

D. Teori Keperawatan

Teori keperawatan adalah kumpulan konsep, definisi, dan proposisi yang saling berhubungan yang menjelaskan fenomena keperawatan. Teori ini memberikan kerangka berpikir yang sistematis bagi perawat dalam memahami, menjelaskan, dan memprediksi fenomena yang terjadi dalam praktik keperawatan.

Adapun Peran Teori Keperawatan dalam Praktik Keperawatan adalah sebagai landasan bagi praktik keperawatan yang profesional. Yang memiliki fungsi sebagai berikut :

 Panduan Praktik: Teori memberikan kerangka berpikir yang sistematis bagi perawat dalam memberikan asuhan. Dengan teori, perawat dapat mengambil keputusan yang rasional dan berbasis bukti dalam menghadapi berbagai situasi pasien.

 Pengembangan Ilmu Keperawatan: Teori mendorong perawat untuk terus belajar dan mengembangkan ilmu keperawatan. Melalui penelitian dan pengembangan teori, praktik keperawatan menjadi semakin efektif dan efisien.

 Standarisasi Asuhan: Teori membantu menciptakan standar praktik keperawatan yang konsisten dan berkualitas tinggi.

(12)

 Komunikasi Antar Profesi: Teori menjadi bahasa yang umum digunakan oleh para profesional kesehatan dalam berkomunikasi dan berkolaborasi.

Dalam Praktik Keperawatan saat ini di era yang semakin kompleks dan dinamis, relevansi teori keperawatan semakin meningkat. Beberapa alasannya adalah Sebagai Berikut :

 Perkembangan Ilmu Kesehatan: Munculnya teknologi baru dan penemuan-penemuan medis yang terus berkembang menuntut perawat untuk terus memperbarui pengetahuan dan keterampilan mereka. Teori keperawatan memberikan landasan yang kuat untuk menghadapi perubahan ini.

 Perubahan Profil Pasien: Profil pasien semakin beragam, dengan penyakit yang lebih kompleks dan kebutuhan yang lebih spesifik.

Teori keperawatan membantu perawat memberikan asuhan yang terindividualisasi.

 Etika dan Hukum: Isu-isu etika dan hukum dalam praktik keperawatan semakin kompleks. Teori keperawatan memberikan kerangka berpikir yang membantu perawat mengambil keputusan etis.

 Kolaborasi Antar Profesi: Perawat semakin sering bekerja sama dengan profesional kesehatan lainnya. Teori keperawatan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi yang efektif.

(13)

Contoh Penerapan Teori Keperawatan dalam Praktik

 Teori Caring (Jean Watson) :

Teori ini diterapkan dalam memberikan perawatan yang penuh kasih sayang dan empati kepada pasien yang sakit terminal.

 Teori Adaptasi (Sister Callista Roy) :

Teori ini digunakan dalam membantu pasien mengatasi stres dan meningkatkan koping mereka.

 Teori Sistem (Neuman) :

Teori ini diterapkan dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan pasien dan merancang intervensi yang komprehensif.

E. Penerapan Filsafat Keperawatan dalam Praktik Keperawatan

Filsafat keperawatan adalah landasan berpikir yang mendasari seluruh praktik keperawatan. Ia memberikan kerangka nilai, keyakinan, dan tujuan yang memandu perawat dalam memberikan asuhan. Penerapan filsafat keperawatan dalam praktik memiliki implikasi yang sangat luas, mulai dari bagaimana perawat memandang pasien, hingga bagaimana mereka mengambil keputusan dalam memberikan perawatan.

Bagaimana Filsafat Keperawatan Diterapkan dalam Praktik?

 Pandangan terhadap Manusia:

(14)

Kemanusiaan: Perawat memandang setiap individu sebagai manusia yang memiliki martabat dan hak yang sama, terlepas dari kondisi fisik, sosial, atau ekonominya.

Holistik: Perawat melihat manusia sebagai kesatuan yang utuh, terdiri dari aspek fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Otonomi: Perawat menghormati hak pasien untuk menentukan pilihan dalam perawatannya.

 Hubungan Perawat-Pasien:

Kemitraan: Perawat membangun hubungan yang saling menghormati dan saling percaya dengan pasien.

Caring: Perawat memberikan perawatan yang penuh kasih sayang dan empati.

Advokasi: Perawat berperan sebagai advokat pasien, memperjuangkan hak-hak mereka.

 Proses Pengambilan Keputusan:

Etika: Perawat selalu mempertimbangkan aspek etika dalam setiap keputusan yang diambil.

Berbasis bukti: Perawat menggunakan bukti ilmiah untuk mendukung keputusan klinis.

(15)

Holistik: Perawat mempertimbangkan semua aspek yang relevan, termasuk aspek fisik, psikologis, sosial, dan spiritual, dalam mengambil keputusan.

 Lingkungan Praktik :

Keadilan sosial : Perawat berkomitmen untuk mengurangi kesenjangan kesehatan dan meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan.

Lingkungan yang aman : Perawat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi pasien.

Contoh Penerapan Filsafat Keperawatan dalam Praktik

Perawat memberikan waktu untuk mendengarkan keluhan pasien secara penuh.

Perawat melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang perawatannya.

Perawat memberikan dukungan emosional kepada pasien dan keluarganya.

Perawat memperjuangkan hak-hak pasien yang kurang mampu.

Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain untuk memberikan asuhan yang komprehensif.

(16)

Tantangan dalam Penerapan Teori Keperawatan

Meskipun penting, penerapan teori keperawatan dalam praktik seringkali menghadapi tantangan, seperti :

 Kurangnya pengetahuan :

Tidak semua perawat memiliki pemahaman yang mendalam tentang teori keperawatan.

 Beban kerja yang tinggi:

Perawat seringkali memiliki beban kerja yang berat sehingga sulit untuk memberikan waktu yang cukup untuk setiap pasien.

 Kurangnya dukungan institusi :

Beberapa institusi kesehatan belum sepenuhnya mendukung penerapan teori dalam praktik.

(17)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Filsafat keperawatan memberikan kerangka berpikir yang komprehensif bagi praktik keperawatan. Dengan memahami dan menerapkan prinsip-prinsip filsafat keperawatan, perawat dapat memberikan asuhan yang lebih berkualitas, berpusat pada pasien, dan berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan.

Filsafat keperawatan mendorong perawat untuk menjadi pemberi asuhan yang holistik, berempati, dan berkomitmen pada keadilan sosial. Dengan demikian, filsafat keperawatan memiliki peran yang sangat penting dalam mewujudkan visi kesehatan yang lebih baik bagi semua

B. Saran

penerapan filsafat keperawatan dalam praktik keperawatan sangat penting untuk meningkatkan kualitas asuhan pasien. Untuk mencapai hal ini, perlu adanya upaya bersama dari semua pihak terkait, termasuk pendidikan keperawatan, institusi kesehatan, dan pemerintah. Pendidikan keperawatan perlu diperkaya dengan materi filsafat keperawatan, sementara institusi kesehatan perlu menciptakan lingkungan yang mendukung penerapan filsafat keperawatan. Selain itu, perlunya penelitian untuk mengembangkan model-model penerapan filsafat keperawatan yang lebih efektif. Dengan demikian, filsafat keperawatan dapat menjadi landasan yang kuat untuk membangun praktik keperawatan yang lebih humanis dan berpusat pada pasien di masa depan.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Alligood, M. R. (2014). Nursing Theorists and Their Work (8th ed.). Elsevier.

Carper, B. A. (1978). Fundamental of nursing: Caring, knowing, doing, and becoming. Advances in Nursing Science, 1(1), 1-8.

Watson, J. (1979). Nursing: The philosophy and science of caring. Boulder, CO:

University of Colorado Press.

Referensi

Dokumen terkait

Menerapkan teori teori terbaru yang bersifat evidens base tentang proses keperawatan yang memungkinkan peningkatan kualitas asuhan keperawatan karena mengaplikasikan proses

Buku ajar ini sebagai acuan mahasiswa secara komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan jiwa dari tinjauan teori dan praktik klinik, sehingga...

Praktek klinik keperawatan gerontik merupakan penerapan tentang konsep dasar dan teori-teori terkait dengan gerontik serta melakukan asuhan keperawatan gerontik

Mata ajar Praktik Klinik Keperawatan merupakan penerapan asuhan keperawatan yang efektif, mengidentifiksikan masalah keperawatan klien dalam asuhan, mengaplikasikan

Bagi praktik keperawatan diharapkan dapat memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif dan berpikir kritis dalam melakukan asuhan terhadap pasien khususnya dengan

Grand theorymerupakan teori yang digunakan untuk memberikan acuan kerangka kerja struktural yang abstrak, ide, prinsip utama disiplin ilmu yang bisa

Asuhan Keperawatan Anak Dengan Gangguan Pencernaan Diare.. Malang: Poltekkes

Keperawatan gawat darurat adalah asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan kondisi gawat