• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONSEP JENIS SPIDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SMA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "KONSEP JENIS SPIDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SMA "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA

KONSEP JENIS SPIDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK SMA

Oleh:

Yusi Sepsia Rila, Sudirman, Annika Maizeli

Program Studi Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat

[email protected] ABSTRACT

As handout had not yet been used at SMA Adabiah Padang. The teacher made use of textbook sold in the market. It was a black and white textbook which did not provide the learning indikators, standard competence and basic competence for each topic. This research was designed for producing a pictured handout accompanied with spider concept map for teaching blood circulatory system in class XI of SMA which is valid and practical. This was a developmental research consisting of three phases including defining, designing, and developing. The defining phase consisted of preliminary analysis and student’s analysis. In designing phase, the handout was designed for teaching blood circulatory system. While in the developing phase, the handout was validated by validators consisting of 3 lecturers and 2 biology teachers of SMA Adabiah Padang. The result of the validation test showed that the handout was valid in which the validity value was 82,64%. The result of the practicality test viewed from the teacher’s responses indicated that the handout was very practical in which its practicality value was 83,33%. While the students, responses also showed that the handout was very practical in which its practicality value was 83,80%. Hence, it was concluded that the handout developed for teaching blood circulatory system had been valid and practical.

Keywords: Handout, Spider Concept Map, Human Blood Circulatory System

PENDAHULUAN

Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh pengetahuan melalui interaksi individu dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan tingkah laku pada individu tersebut. Salah satu faktor pendukung dalam perubahan tingkah laku ini dapat berupa bahan ajar yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran.

Menurut Depdiknas (2008:8) ada tiga dasar guru harus mengembangkan bahan ajar yaitu: 1) ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, 2) bahan ajar yang dikembangkan orang lain seringkali tidak cocok untuk semua siswa, 3) pengembangan bahan ajar harus dapat menjawab atau memecahkan masalah ataupun kesulitan dalam belajar. Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan adalah

handout. Menurut Prastowo (2011: 81)

handout ini bermanfaat untuk memudahkan siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran dan melengkapi kekurangan materi yang ada pada buku pelajaran ”. Siswa akan termotivasi dalam belajar apabila handout dilengkapi dengan media berupa gambar-gambar yang jelas dan memiliki warna yang sesuai dengan warna aslinya sehingga komponen-komponen yang terdapat dalam darah dapat terlihat lebih jelas oleh siswa.

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan salah seorang guru Biologi SMA Adabiah Padang pada tanggal 28 Mei 2013 menyatakan bahwa, guru dalam pembelajaran hanya menggunakan buku pelajaran yang ada dipasaran dan belum ada menggunakan handout. Buku pelajaran ini hanya didominasi oleh warna hitam dan

(2)

2

putih sehingga penampilannya kurang menarik, belum menyajikan indikator pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum dan silabus, standar kompetensi dan kompetensi dasar tidak dicantumkan pada setiap materi. Penulis juga memberikan angket kepada siswa kelas XI IPA3 untuk mendapatkan respon siswa terhadap bahan ajar. Berdasarkan angket tersebut siswa menjawab 100% memiliki buku pelajaran Biologi. Selain itu, 70% siswa menjawab bahwa gambar-gambar yang ada pada buku tersebut belum memudahkan mereka untuk memahami materi pelajaran Biologi khususnya pada materi sistem peredaran darah karena materi ini banyak mengandung konsep yang harus dipahami siswa dan bersifat abstrak. Selain itu, 80% siswa menjawab buku pelajaran siswa belum dilengkapi dengan peta konsep jenis Spider Concept Map.

Siswa akan lebih mudah dalam memahami konsep-konsep yang ada pada materi apabila handout bergambar ini disertai dengan peta konsep jenis Spider Concept Map. Salah satu kelebihan Spider Concept Map menurut Trianto (2010:163) yaitu: 1) menyajikan peta konsep menurut curah pendapat, maksudnya konsep yang ditempatkan dan penempatan konsep- konsepnya serta model peta konsepnya menurut pendapat kita, 2) penyusunannya tidak bersifat hierarki, maksudnya peta konsep ini tidak harus dibuat menurut garis lintang sejajar,bisa saja miring ke atas atau miring ke bawah 3) peta konsep tidak bersifat paralel, maksudnya penempatan ide- ide pendukung tidak harus berurutan misalnya dari umum ke khusus atau dari khusus ke umum. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map yang valid dan praktis pada materi sistem peredaran darah manusia.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Tempat penelitian ini di sekolah SMA Adabiah Padang yang dilakukan pada tanggal 08 Januari 2014.

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dua orang guru Biologi dan 20 orang siswa kelas XI SMA Adabiah Padang.

Prosedur dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dimodifikasi menjadi 3 tahap yaitu tahap define (pendefenisian), tahap design (perancangan), dan tahap develop (pengembangan). Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket uji validitas dan angket uji praktikalitas handout. Teknik analisis data yang digunakan analisis validitas dan analisis praktikalitas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji validitas handout meliputi empat aspek penilaian, yaitu aspek kelayakan isi, aspek kebahasaan, aspek penyajian dan aspek kegrafikan. Validitas handout dinilai oleh lima validator yang terdiri dari tiga orang dosen dan dua orang guru Biologi SMA. Hasil dari analisis uji validasi oleh validator dapat di lihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Validasi handout oleh Validator

N o

Aspek yang dinilai

Nilai validi- tas (%)

Kriteria 1 Kelayakan

isi 150 83,33 Sangat

Valid 2 Kebahasaan 65 81,25 Sangat

Valid 3 Penyajian 136 85,00 Sangat

Valid 4 Kegrafikan 81 81,00 Sangat

Valid Total nilai validasi 330,58 - Rata-rata nilai validasi

(%) 82,64 Sangat

Valid Hasil validasi handout di atas menunjukkan bahwa handout sudah sangat valid dengan nilai validasi 82,64%.

Selanjutnya handout direvisi sesuai dengan saran dari validator seperti pada tabel 2.

Tabel 2. Revisi Handout Sesuai Saran dari Validator

Aspek yang direvisi

Saran Validator Keterang -an Kelayakan

isi

Umur darah merah cek kembali

Sudah diperbaiki Kebahasaan Kalimat jaringan

yang rusak terpapar ke darah membingungkan

Sudah diperbaiki

Penyajian Ganti gambar yang kurang jelas

Sudah diperbaiki

(3)

3

Klasifikasi peta konsep harus jelas

Sudah diperbaiki Perbaiki gambar

golongan darah manusia

Sudah diperbaiki Menggunakan

sumber yang akurat

Sudah diperbaiki Setelah dilakukan uji validasi dan merevisi handout maka selanjutnya handout dapat digunakan untuk uji praktikalitas. Uji praktikalitas handout dilakukan oleh dua orang guru Biologi dan 20 orang siswa kelas XI SMA Adabiah Padang pada tanggal 08 Januari 2014.

1. Praktikalitas Handout oleh Guru Hasil praktikalitas handout yang dilakukan oleh guru dapat dilihat pada tabel 3.

Tabel 3. Hasil Praktikalitas Handout oleh Guru

No

Aspek Penilaian

Nilai Praktikalitas

(%)

Kriteria 1. Kemudahan

penggunaan

93,75 Sangat Praktis

2. Waktu 81,25 sangat

Praktis

3. Biaya 75,00 Praktis

Total nilai praktikalitas (%)

250 -

Rata-rata nilai praktikalitas (%)

83,33 Sangat Praktis Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa penilaian praktikalitas handout oleh guru sudah sangat praktis dengan nilai praktikalitas 83,33%.

2. Praktikalitas Handout oleh Siswa Uji praktikalitas oleh 20 orang siswa kelas XI SMA Adabiah Padang, diperoleh data hasil uji praktikalitas seperti pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Praktikalitas Handout oleh Siswa

N o

Aspek yang dinilai

Nilai Praktikali-

tas (%)

Kriteria

1

Kemudahan penggunaan

87,66 Sangat Praktis

2 Waktu 86,25 Sangat

Praktis

3 Biaya 77,50 Praktis

Total nilai praktikalitas (%)

251,41 -

Rata-rata nilai praktikalitas (%)

83,80 Sangat Praktis

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa penilaian praktikalitas handout oleh siswa sudah sangat praktis dengan nilai praktikalitas 83,80%.

Analisis data uji validasi menunjukkan handout sudah sangat valid dengan nilai validasi sebesar 82,64%.

Aspek-aspek direvisi berdasarkan saran dari validator.

Ditinjau dari aspek kelayakan isi, handout ini sudah sangat valid dengan nilai validitas 83,33%, dimana handout yang dihasilkan telah sesuai dengan kurikulum KTSP yang mencakup kesesuaian materi dengan SK dan KD yang akan dicapai oleh siswa. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008:17) yang menyatakan bahwa dalam membuat bahan ajar harus sesuai dengan kebutuhan dan kecocokan kompetensi dasar yang akan dicapai oleh siswa.

Ditinjau dari aspek kebahasaan, handout ini sudah termasuk kategori sangat valid dengan nilai validitas 81,25%. Aspek kebahasaan yang dinilai meliputi kesesuaian materi dengan kaidah Bahasa Indonesia, mencantumkan petunjuk yang jelas, penggunaan bahasa dan kalimat yang jelas, sederhana serta efektif dan efisien. Hal ini senada dengan pendapat Prastowo (2011:89) yang menyatakan bahwa dalam menulis bahan ajar usahakan agar kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang sehingga informasi yang ingin disampaikan kepada siswa lebih jelas.

Ditinjau dari aspek penyajian, handout ini sudah termasuk kategori sangat valid dengan nilai validitas 85,00%. Aspek ini meliputi kejelasan indikator dan tujuan pembelajaran, urutan penyajian, kelengkapan materi, mengarahkan siswa membangun konsep, gambar dan peta konsep yang disajikan relevan dengan materi, adanya latihan yang dapat mengukur tingkat pemahaman siswa, dan memiliki sumber gambar yang jelas. Hal ini sesuai dengan pendapat Majid (2008:174) yang menyatakan bahwa dalam menyusun bahan ajar yang baik dan benar harus ada unsur penyusunnya seperti kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan- latihan, petunjuk kerja, dan evaluasi sehingga siswa lebih mudah belajar dalam proses pembelajaran baik belajar sendiri maupun belajar kelompok.

(4)

4

Ditinjau dari aspek kegrafikan, handout ini sudah termasuk kategori sangat valid dengan nilai validitas 81,00%. Aspek yang dinilai dari aspek kegrafikan yaitu desain tampilan, penggunaan huruf, kesesuaian warna, peta konsep dan gambar yang digunakan dapat mempermudah siswa dalam menemukan konsep, dan penyajian gambar. Gambar yang disajikan jika menarik dan jelas maka siswa akan termotivasi dalam belajar sehingga pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:124) yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dilengkapi dengan gambar akan membuat bahan ajar semakin menarik dan dapat memberikan motivasi bagi siswa agar belajar dan terus belajar. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Sanjaya (2012:166) yang menyatakan bahwa gambar yang baik bukan hanya dapat menyampaikan pesan saja tetapi dapat digunakan untuk melatih keterampilan berpikir serta dapat mengembangkan kemampuan imajinasi siswa.

Handout yang valid selanjutnya di uji cobakan pada siswa SMA Adabiah Padang kelas XI yang berjumlah 20 orang dan 2 orang guru Biologi di sekolah tersebut. Uji praktikalitas meliputi tiga aspek yaitu aspek kemudahan dalam penggunaan, aspek waktu dan aspek biaya. Analisis data hasil uji praktikalitas oleh guru dan siswa menunjukkan bahwa handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map pada materi sistem peredaran darah untuk SMA sudah memenuhi kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata praktikalitas 83,33% dari guru dan 83,80% dari siswa.

Dilihat dari aspek kemudahan dalam penggunaan, handout memperoleh nilai praktikalitas dari guru sebesar 93,75%

dengan kriteria sangat praktis untuk digunakan. Nilai praktikalitas oleh siswa diperoleh sebesar 87.66% dengan kriteria sangat praktis. Perbedaan penilaian antara guru dan siswa dari aspek kemudahan dalam penggunaan ini karena guru merasa bahwa handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map yang dihasilkan ini sewaktu-waktu mudah digunakan oleh siswa dan mudah dibawa-bawa. Selain itu, handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map ini juga tersusun secara sistematis dan jelas serta adanya

petunjuk penggunaan handout yang jelas sehingga memudahkan siswa dalam menggunakan handout ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:28) yang menyatakan bahwa dalam menyusun suatu bahan ajar yang baik harus ada petunjuk belajar bagaimana cara guru dan siswa dalam menggunakan handout ini.

Dilihat dari aspek waktu, handout memperoleh nilai praktikalitas dari guru sebesar 81,25% dengan kriteria sangat praktis dan nilai praktikalitas dari siswa adalah 86,25% dengan kriteria sangat praktis. Perbedaan nilai praktikalitas antara guru dan siswa dari aspek waktu ini karena siswa merasa dengan adanya handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map ini tidak membutuhkan penjelasan yang berulang-ulang dari guru sehingga dapat mengefisienkan waktu siswa untuk belajar. Hal ini senada dengan pendapat Prastowo (2011:24) yang menyatakan bahwa dengan adanya bahan ajar dapat menghemat waktu dalam proses pembelajaran.

Dilihat dari aspek biaya, handout memperoleh nilai praktikalitas dari guru sebesar 75,00% dengan kriteria praktis dan nilai praktikalitas yang diperoleh dari siswa sebesar 77,50% dengan kriteria praktis. Hal ini menunjukkan bahwa handout cukup mudah diperoleh dengan biaya yang terjangkau oleh siswa. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 8) yang menyatakan bahwa bahan ajar yang dikembangkan disesuaikan dengan karakteristik siswa sebagai sasaran, salah satunya adalah latar belakang ekonomi keluarga siswa.

Keseluruhan hasil uji validitas dan uji praktikalitas terhadap handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map yang dikembangkan, dapat diketahui bahwa handout ini sudah valid dan praktis digunakan sebagai salah satu bahan ajar. Hal ini dapat menjawab beberapa permasalahan pada latar belakang dari penelitian ini.

Pengembangan handout bergambar disertai peta konsep jenis Spider Concept Map ini diharapkan mampu memotivasi guru untuk mengembangkan bahan ajar yang beragam dan menarik sehingga akan menghasilkan kegiatan pembelajaran yang bermakna baik bagi guru maupun bagi siswa.

(5)

5

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian pengembangan yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan dihasilkannya handout bergambar disertai peta konsep jenis Spyder Concept Map pada materi sistem peredaran darah untuk SMA yang valid dan praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas

Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Diva Press: Jogjakarta

Sanjaya, W. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Kencana: Jakarta

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif:

konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum tingkat KTSP. Jakarta: Kencana.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran besarnya persentase siswa yang mengalami miskonsepsi pada konsep sistem peredaran darah pada manusia di kelas XI IPA

Rata-rata siswa kelas eksperimen dapat beradaptasi dengan pembelajaran biologi yang menggunakan model Guided Discovery Learning disertai Concept Map yang ditunjukkan

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengetahui kreativitas peserta didik dalam membuat media prezi pada materi sistem peredaran darah manusia pada peserta didik SMA Negeri 1

mengorganisasikan konsep efektif dapat meningkatkan ketuntasan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa pada materi sistem peredaran darah.. Kata Kunci: Guided Teaching,

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut, yaitu kepraktisan isi hasil pengembangan LKPD konsep Sistem Peredaran Darah biologi SMA berbasis

Hasil dari analisis data angket uji validitas handout bergambar yang disertai peta konsep yang telah dilakukan oleh dosen dan guru menunjukan bahwa nilai rata-rata yang diperoleh yaitu

Lampiran 18: Angket Validasi Ahli Bahasa ANGKET VALIDASI AHLI BAHASA Judul Penelitian : Pengembangan Handout Biologi Berbasis Android pada Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia

1 April 2023 | 39 Keterbacaan Hasil Pengembangan “Bloodtytury” pada Materi Sistem Peredaran Darah SMA Kelas XI Uji keterbacaan dilakukan oleh 12 orang peserta didik kelas XI MIPA 2