• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Tabarruj dalam Al-Qur'an dan Kontekstualisasinya dalam Kehidupan Sosial Moden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Konsep Tabarruj dalam Al-Qur'an dan Kontekstualisasinya dalam Kehidupan Sosial Moden"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Fokus Penelitian

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana relevansi tabarruj dalam kehidupan bermasyarakat di era moden (kajian tafsir Quraish Shihab).

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat dalam memberikan kontribusi bagi para pendidik dalam mengkaji kondisi terkait fenomena penyimpangan sosial di masyarakat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan referensi dan informasi serta menambah wawasan dan pengetahuan. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan dan menambah wawasan masyarakat terhadap fenomena penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Definisi Istilah

Tabarruj ialah wanita yang menampakkan perhiasan dan pesonanya kepada lelaki, dan apabila wanita menampakkan pesona leher dan mukanya, dia dikatakan bertabarruj. Dan dalam hadis, Nabi membenci sepuluh perkara, salah satunya ialah menunjuk-nunjuk, menampakkan perhiasan kepada orang yang bukan mahramnya. Adapun ciri-ciri tabarru pada Zaman Jahiliah antara lain: pertama, wanita yang keluar rumah dan berjalan di antara lelaki (Mujahidin).

Keempat, wanita tersebut mengenakan pakaian yang terbuat dari batu mulia, kemudian ia memakainya dan berjalan di tengah jalan (al Kalabiy). Modern berasal dari kata latin “modernus” yang terbentuk dari dua kata modo dan ernus. Modernisasi adalah proses transformasi yang dilalui masyarakat tradisional atau pra-teknologi menjadi masyarakat yang bercirikan teknologi mesin, sikap rasional, sekuler, dan struktur sosial yang terdiferensiasi11.

Era modern merupakan zaman yang ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta perkembangan sosial dan budaya yang berlangsung dengan pesat sekaligus memberikan tantangan bagi setiap individu untuk belajar lebih lanjut melalui berbagai sumber dan media.

KAJIAN PUSTAKA

Kajian Teori

Melarang pemakaian tudung bermaksud melarang menampakkan "perhiasan" dalam pengertian umum yang tidak biasanya ditunjukkan oleh wanita yang baik, atau memakai sesuatu yang tidak sesuai, seperti pakaian yang berlebihan, atau berjalan telanjang, dsb. Setiap muslimah diwajibkan memakai tudung kerana menutup aurat yang tidak boleh ditunjukkan kepada bukan mahram. Mereka yang suka menunjuk-nunjuk rambut dan perhiasan adalah perbuatan yang tidak diredhai Allah dan sudah tentu di luar syariat Islam.

Muslimah masa kini di zaman modern ini sudah tidak bisa lagi membedakan sejauh mana seorang muslimah boleh ‘memamerkan’ kecantikannya dan sejauh mana chaddar tidak diperbolehkan dalam Islam (tabarruj). Tabarruj haram berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Nabi serta ijin para ulama karena seluruh tubuh wanita adalah auratnya, tidak boleh dilihat oleh orang luar yang bukan mahramnya, termasuk tubuhnya, rambutnya, perhiasannya, dan celana dalamnya. Fenomena yang dilakukan sebagian besar wanita saat ini adalah menanggalkan pakaian, serta perilaku-perilaku lain yang tidak lain hanyalah melakukan perbuatan dosa lainnya, dan mereka tidak sadar bahwa dirinya sama dengan bangsa kafir yang memfitnah laki-laki.

Aktivitas penafsiran Al-Qur’an sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dimulai dari zaman Nabi sendiri, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat tabi’in dan ulama muta’akhiri. 10 Bahkan hingga saat ini, kajian mengenai tafsir terus dikaji seiring berjalannya waktu. Tafsir/maudhui Tematik adalah suatu metode penafsiran yang mengumpulkan ayat-ayat Al-Qur'an sesuai dengan pokok bahasan atau tema yang diterapkan. Semua ayat dikumpulkan sesuai dengan waktu turunnya, kemudian dikaji secara mendalam dan menyeluruh dari berbagai aspek yang dapat dikaji, kemudian memperhatikan ayat-ayat tersebut beserta penjelasan, penjelasan, penjelasan dan hubungannya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa metode maudhui adalah metode yang membahas ayat-ayat Al-Quran sesuai dengan tema atau judul yang ditentukan.

Dalam tafsir di atas, Rasulullah SWT sebenarnya ingin berpesan kepada para sahabatnya bahwa kerancuan suatu ungkapan dalam Al-Qur'an dapat diatasi dengan melihat ungkapan-ungkapan lain dalam Al-Qur'an. Dapat ditegaskan kembali bahwa penafsiran Al-Qur'an dengan Al-Qur'an artinya adalah bagian dari penafsiran bi al ma'tsur, yang sebenarnya merupakan bagian dari penafsiran ma'tsur. Tafsir Maudhui ada dua macam, keduanya mempunyai tujuan yang sama, yaitu turunnya hukum-hukum, lampiran-lampiran dalam Al-Qur’an sebagaimana dikemukakan oleh para orientalis, dan pencatatan petunjuk-petunjuk Al-Qur’an mengenai kemaslahatan. makhluk.

Kedudukan metode Maudhui di antara metode penafsiran lainnya Metode Maudhui (tematik) mempunyai spesifikasi yang tidak dimiliki oleh metode penafsiran lainnya. Al-Hafizh Ibnu Katsir mengatakan dalam kitab tafsirnya bahwa jika ada yang bertanya ‘bagaimana cara terbaik dalam menafsirkan Al-Qur’an: tafsirkan Al-Qur’an dengan Al-Qur’an itu sendiri, karena keseluruhan isinya dalam sebuah ayat akan dijelaskan. oleh ayat lain. segar. Ma'rifat syuruth Al-Mufassir wa Adabih,” kata ulama, “siapa pun yang ingin menafsirkan Al-Qur’an untuk dirinya sendiri.

Cara ini dapat menyelesaikan kesan pertentangan antara ayat-ayat Al-Qur'an yang diungkapkan oleh beberapa pihak yang mempunyai niat buruk. Mufassir tidak membicarakan topik selain yang sedang dipelajari, ia dapat menonjolkan topik-topik dari Al-Qur'an yang masing-masing topik tersendiri dan tidak bercampur dengan topik lain.

METODE PENELITIAN

Sumber Data

Ini merupakan ayat-ayat Al-Quran, sehingga literatur yang paling penting dalam penelitian ini adalah kitab suci Al-Quran. Bab ini memuat tentang latar belakang, dimana latar belakang ini membahas permasalahan yaitu gambaran umum, alasan, kekhawatiran dan keingintahuan dari penelitian mengenai judul yang dikemukakan oleh penulis yaitu: “Konsep Tabarruj Dalam Al-Quran dan Kontekstualisasinya” . dalam kehidupan sosial di zaman modern”. Bab II memuat penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pembahasan dalam penelitian ini, yaitu: “Konsep Tabarruj dalam Al-Qur'an dan Kontekstualisasinya dalam Kehidupan Masyarakat di Zaman Modern”.

Bab empat, yang memuat ayat-ayat tentang tabarruj dalam Al-Qur'an pada zaman modern tentang tafsir Quraish Shihab. Namun di tengah-tengah kesibukannya, dia masih selalu mencari waktu dan meluangkan waktu pagi dan petang untuk membaca Al-Quran dan kitab tafsirnya. Dan memperoleh ijazah MA pada tahun 1969 dengan pengkhususan dalam bidang tafsir al-Quran dengan tesis bertajuk al-I'jaz al-Tasyri'iy li al-Qur'an.

1 Moh Masrur, Model Penulisan Tafsir Al-Qur'an di Nusantara, CV: Karya Abadi Jaya, Semarang, 2015, 105. Selain mengajar, beliau juga dipercaya menduduki sejumlah jabatan, antara lain ketua pusat MUI yang sejak tahun 1984 menjadi anggota Departemen Agama pada Lajnah Pentashih Al-Qur'an sejak tahun 1989. Tidak banyak ulama yang mempunyai kemampuan tersebut, lancar berbahasa dan lancar menulis.3 Quraish Shihab Memang bukan satu-satunya ahli Al-Qur'an. dan tafsir di Indonesia.

Dari segi penafsiran, beliau cenderung menekankan pentingnya menggunakan metode penafsiran maudhu'i (tematik), yaitu penafsiran dengan mengumpulkan sejumlah ayat Al-Qur'an yang tersebar dalam berbagai surat yang membahas permasalahan yang sama, dan kemudian penjelasan mengenai makna keseluruhan dari ayat-ayat tersebut, kemudian menarik kesimpulan sebagai jawaban atas permasalahan yang menjadi pokok bahasan. Menurutnya, dengan metode ini, pendapat-pendapat Al-Qur'an terhadap berbagai permasalahan kehidupan dapat diungkapkan, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kemajuan peradaban masyarakat.4. Penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an yang tidak lepas dari keragaman dan corak, metode dan hasil penafsiran ayat-ayat Al-Qur'an juga tidak bisa dihindari, antara lain karena kemajuan ilmu pengetahuan, Hal ini dapat dipahami bahwa penafsiran para ulama terdahulu tidak mengikat para penafsir sekarang atau yang akan datang.

Setiap ahli tafsir mempunyai kaedah tersendiri dalam mentafsir ayat-ayat al-Quran yang berbeza dengan ahli tafsir yang lain. Atau asbabun nuzul kerana tidak semua surah dalam al-Quran mempunyai asbabun nuzul kerana ayat di atas adalah perintah Allah yang disampaikan melalui al-Quran. Hukum tabarruj adalah haram sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Quran, As-Sunnah dan ijmak umat Islam.

Peneliti menemukan bahwa perilaku tabarruj saat ini mempunyai bentuk yang berbeda-beda, namun perlu dipahami bahwa perilaku tabarruj dapat dihindari bagi yang memang tidak ingin terjerumus ke dalamnya, yaitu dengan memahami kaidah dalam Islam dan adab-adabnya. tercantum dalam Al-Qur'an dan as-Sunnah merupakan pesan yang harus dihormati, karena melihat fenomena yang terjadi saat ini tanpa adanya Al-Qur'an atau hidayah apa jadinya? Dijelaskan dalam Al-Qur'an bahwa ada aturan yang berlaku bagi umat Islam khususnya wanita, bukan tanpa tujuan, melainkan untuk menjaga diri dari hal-hal yang bersifat menipu agar menjadi manusia yang baik dan mampu mempertanggungjawabkan perbuatannya. .yang dilakukan di dunia, diperlihatkan di akhirat.

Tenik Pengumpulan Data

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya N O Nama Peneli ti Judul Penelitia n Persamaan Perbedaan Hasil penelitian 1 Nurha na (skrip si, 2019) Pengaruh Ukuran Perusaha an,

Tabel 2.2 Matriks Penelitian Terdahulu NO Nama Judul Persamaan Perbedaan 1 Rina Arina Penerapan Metode Problem Solving berbantu Meia Film dalam Peningkatan Hasil Belajar IPA

Berikut adalah persamaan dan perbedaan penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan: Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu nama

Tabel 2.1 Maping Penelitian Terdahulu NO NAMA/TAHUN JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN 1 Elperida J.Sinurat 2018 Analisi Segmentasi, Targeting, Positioning Trehadap Kinerja Pemasaran

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian terdahulu dengan yang akan Di lakukan Nama Judul Persamaan Perbedaan Yanuar Herlambang Perancangan Produk Herbarium Sebagai

Akan tetapi penelitian penulis mempunyai perbedaan atau kelebihan, yaitu penelitian penulis akan membahas dampak Miras dan Narkotika dalam kehidupan sosial dan solusinya perspektif

Perbedaan Dan Persamaan Makna Bashara, Nazhara dan Ra`a serta Konteks Penggunaannya Dalam Al-Qur`an Perspektif Tafsir al-Mishbah Dari hasil analisis penafsiran lafazh bashara,

PENELITIAN TERDAHULU Home Bab 1 Bab 2 Bab 3 Lanjutan Kajian Teori Penelitian Terdahulu Kerangka Pikiran Hipotesis Penelitian No Nama Judul Persamaan Perbedaan 1 Zaky Fahma Auliya