• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani

N/A
N/A
Suci Nurul Fadilah

Academic year: 2025

Membagikan "Kualifikasi Guru Pendidikan Jasmani"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

STRATEGI DAN TEKNOLOGI DALAM PEMBELAJARAN PJOK

“Kualifikasi guru Pendidikan Jasmani”

Dosen pengampu : Dr. Hendri Neldi, M.Kes.,ALFO

Riffo Satria Hendri M.Pd Kelompok 4 :

Egi Triwiyan Putra (22086028) Alwi Batara Parna (22086321) Rizky aidil fitra (22086407) Ranti Erna Wita (22086399)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur bagi Allah SWT, yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah Seminar yang membahas tentang Kualifikasi guru pendidikan Jasmanitepat pada waktunya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempurna.

Dalam penyusunan makalah, kita banyak mendapat tantangan dan hambatan tetapi dengan semangat, dan kerja sama sesama anggota kelompok kami dan berbagai cara, tantangan itu bisa teratasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Hendri Neldi,M.Kes.,ALFO dan bapak Riffo Satria Hendri M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah atas pemberian tugas ini, Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Padang, Oktober 2024

Kelompok 4

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI...ii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A...Latar Belakang...1

B...Rumusan Masalah... 1

C...Tujuan...2

BAB II PEMBAHASAN... 3

A...Definisi Kualifikasi guru pendidikan Jasmani...3

B...Ruang lingkup kualifikasi guru...4

C...Peningkatan Kualifikasi Guru...8

D...Penyebab Rendahnya Kualitas Guru...8

E... Tujuan Standar Kualifikasi Guru... 8

F... Manfaat Standar Kualifikasi Guru...9

G...Dimensi Kualifikasi... 9

BAB III PENUTUP... 10

A...Kesimpulan... 10

B...Saran... 10

DAFTAR PUSTAKA... 11

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan yang memiliki peran penting dalam perkembangan fisik, sosial, dan emosional siswa. Guru Pendidikan Jasmani memegang peran utama dalam mengembangkan potensi siswa dalam aspek-aspek tersebut. Oleh karena itu, kompetensi dan kualifikasi guru dalam bidang ini sangatlah penting.

Guru memiliki tugas dan kewajiban yang khas yang berbeda dengan profesi lainnya tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi tersebut kemampuan yang dipersyaratkan tidak lain adalah kompetensi guru, Sebagai profesi guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kinerja atau kompetensi, sertifikat, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujud tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang diisyaratkan bagi guru adalah guru harus mempunyai pendidikan sarjana atau diploma empat. Sedangkan kinerja guru yang dipersyaratkan adalah kinerja pedagogik, kinerja sosial, dan kinerja professional yang diperoleh melalui pendidikan sertifikasi.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian sebagaimana dikemukakan di atas, maka makalah ini bermaksud mengkaji masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Apa Definisi Kualifikasi guru pendidikan Jasmani 2. Apa Ruang lingkup kualifikasi guru

3. Bagaimana cara Peningkatan Kualifikasi Guru 4. Apa Penyebab Rendahnya Kualitas Guru 5. Apa Tujuan Kualifikasi Guru

6. Apa Manfaat Kualifikasi Guru 7. Apa Dimensi Kualifikasi

(5)

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Definisi Kualifikasi guru pendidikan Jasmani 2. Untuk mengetahui Ruang lingkup kualifikasi guru

3. Untuk mengetahui Peningkatan Kualifikasi Guru

4. Untuk mengetahui Penyebab Rendahnya Kualifikasi Guru 5. Untuk mengetahui Tujuan Standar Kualifikasi Guru 6. Untuk mengetahui Manfaat Standar Kualifikasi Guru 7. Untuk mengetahui Dimensi Kualifikasi

(6)

BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Kualifikasi guru pendidikan Jasmani

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain kualifikasi diartikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. kualifikasi mendorong seseorang untuk memiliki suatu "keahlian atau kecakapan khusus".Dalam dunia pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagai keahlian atau kecakapan khusus dalam bidang pendidikan, baik sebagai pengajar pelajaran, administrasi pendidikan seterusnya. Bahkan, kualifikasi terkadang dapat dilihat dari segi derajat lulusannya.mata.

Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran.Ketrampilan dalam pekerjaan profesi sebagai guru didukung oleh teori yang telah dipelajari, seorang guru yang kompeten diharuskan untuk belajar terus menerus dan mendalami fungsinya sebagai guru yang memiliki kualifikasi.Karena guru yang profesional, mereka harus memiliki ketrampilan, kemampuan khusus, mencintai pekerjaannya, dan menjaga kode etik guru. Guru yang profesional, memiliki skil dalam pekerjaan sebagai pendidik. Sebagai pendidik tidak bosan dengan profesinya sebagai guru, menganggap pekerjaan itu sebagai hobi dan tidak merasa puas dengan apa yang dimiliki tentang seluk beluk pendidikan secara khusus dalam kegiatan belajar mengajar, dan menjaga sikap sebagai pendidik.

Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki Undang-Undang Guru dan Dosen, yang merupakan kebijakan untuk intervensi langsung meningkatkan kualitas kompetensi guru lewat kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula guru berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar 1 bulan gaji pokok guru.Di samping UUGD juga menetapkan berbagai tunjangan yang berhak diterima guru sebagai upaya peningkatan kesejahteraan financial guru.

(7)

B. Ruang lingkup kualifikasi guru

Kebijakan dalam UUGD ini pada intinya adalah meningkatkan kualitas kualifikasi dan kompetensi guru seiring dengan peningkatkan kesejahteraan mereka.

1. Kualifikasi Akademik

Berdasarkan Standar Pendidik dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, disebutkan bahwa "Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensisebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untukmewujudkan tujuan pendidikan nasional" yang meliputi:

a. Kualifikasi akademik pendidikan minimal diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1)

b. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan

c. Sertifikat profesi guru (minimal 36 SKS di atas D-IV/S1).

Undang-undang Guru dan Dosen merupakan suatu ketetapan politik bahwa pendidik adalah pekerja profesional, yang berhak mendapatkan hak-hak sekaligus mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi secara profesional. Dengan itu diharapkan, pendidik dapat mengabdikan secara total seluruh kemampuan, perhatian dan kepeduliann pada profesinya dan dapat hidup layak dari profesi yang dilakoninya tersebut.

Dalam UUGD diatur ketentuan bahwa seorang:

a. Pendidik wajib memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik sebagai agen pembelajaran.

b. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau program diploma empat (D-IV) yang sesuai dengan tugasnya sebagai guru 2. Kualifikasi Kegiatan Belajar Mengajar

Kuantitas dan kualitas guru dalam melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah kompetensi guru yang merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi

(8)

a. Rencana Pengajaran

Rencana pengajaran tercermin dalam kalender pendidikan, program kerja tahunan, program kerja semester, program kerja bulanan, program kerja mingguan, dan jadwal pelajaran.

1) perencanaan dan pengorganisasian bahan pelajaran 2) Pengelolaan kegiatan belajar mengajar

3) Pengelolaan kelas

4) Penggunaan media dan sumber pengajaran 5) Penilaian prestasi.

Satuan pengajaran sebagai rencana pengajaran merupakan kerangka acuan bagi terlaksananya proses belajar. Kemampuan merencanakan program belajar- mengajar merupakan muara dari segala pengetahuan teori, kemampuan dasar dan pemahaman yang mendalam tentang objek belajar dan situasi pengajaran.

Perencanaan program belajar-mengajar merupakan perkiraan/proyeksi guru mengenai kegiatan yang akan dilakukan oleh guru maupun murid.

Dalam kegiatan tersebut harus jelas kemana anak didik mau dibawa (tujuan), apa yang harus dipelajari (isi/bahan pelajaran), bagaimana anak anak didik mempelajarinya (metode dan teknik), dan bagaimana guru mengetahui bahwa anak didik telah mencapai tujuan tersebut (penilaian). Tujuan, isi, metode, teknik, serta penilaian merupakan unsur utama yang harus ada dalam setiap program belajar-mengajar yang merupakan pedoman bagi guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.

b. Prosedur Mengajar

Prosedur mengajar berkaitan dengan kegiatan mengajar guru. Kegiatan mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan mengajar dengan sebaik- baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.Proses dan keberhasilan belajar siswa turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru selama interaksi kegiatan belajar- mengajar berlangsung.

(9)

Guru menentukan apakah kegiatan belajar-mengajar berpusat kepada guru dengan mengutamakan metode penemuan, atau sebaliknya. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa keberhasilan siswa sebagai salah satu indikator efektivitas.

mengajar dipengaruhi oleh perilaku mengajar guru dalam mewujudkan perananitu secara nyata. Aktivitas mengajar bukan hanya terbatas pada aktivitas penyampaian sejumlah informasi pengetahuan dari bahan yang diajarkan, melainkan juga bagaimana bahan tersebut dapat disampaikan kepada siswa secara efektif dalam pengertian tercapainya kegiatan yang mempunyai makna (meaningful learning).

Proses mengajar pada hakekatnya interaksi antara guru dan siswa.

Keterpaduan proses belajar siswa dengan proses mengajar guru tidak terjadi begitu saja, tetapi memerlukan pengaturan dan perencanaan yang seksama terutama menentukan komponen-komponen yang harus ada dan terlihat dalam proses pengajaran. Komponen prosedur didaktik merupakan sarana kegiatan pengajaran yang dapat menimbulkan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar.

Komponen ini akan berjalan dengan lancar bila memperhatikan tujuan yang ingin dicapai, hakekat siswa sebagai individu yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar, hakekat bahan pelajaran yang akan disampaikan pada siswa.

Media pengajaran adalah aspek penting untuk membantu guru dalam menyajikan bahan pelajaran sekaligus mempermudah siswa dalam menerima pelajaran.Komponen ketiga adalah komponen siswa dan materi pelajaran.

Komponen ini harus mendapat perhatian guru karena guru harus mampu mendorong aktualisasi siswa dan memberi kesempatan untuk mengung-kapkan perasaannya, melakukan perubahan bertingkah laku, serta mengamati perkembangan siswa. Oleh karena itu siswa harus diberi kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan kemampuannya.

Untuk mengetahui keberhasilan dari sebuah kegiatan belajar mengajar perlu

(10)

1) tercapai tidaknya tujuan pengajaran

2) Keefektifan kegiatan belajar mengajar yang telah dilakukan guru.

Dengan demikian, fungsi penilaian dalam kegiatan belajar mengajar memiliki manfaat ganda, yaitu bagi siswa dan bagi guru. Bagi guru penilaian merupakan umpan balik sebagai suatu cara bagi perbaikan kegiatan belajar- mengajar selanjutnya. Bagi siswa, evaluasi berfungsi sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar yang dicapainya.

Uraian di atas indikator-indikator yang terkait dengan komponen prosedur mengajar. Indikator- indikator prosedur mengajar terdiri dari:

- Metode, media, dan latihan yang sesuai dengan tujuan pengajaran - Komunikasi dengan siswa

- Mendemonstrasikan metode mengajar

- Mendorong dan menggalakan keterlibatan siswa dalam pengajaran, - Mendemonstrasikan penguasaan mata pelajaran dan relevansinya,

- Pengorganisasian ruang, waktu, bahan, dan perlengkapan pengajaran, serta mengadakan evaluasi belajar mengajar.

- Hubungan Antar Pribadi kegiatan

Ditinjau dari prosesnya, belajar-mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dengan siswa. Guru sebagai aktor utama dalam proses komunikasi berfungsi sebagai komunikator. Komunikasi yang dibina oleh guru akan tercermin dalam:

- Mengembangkan sikap positif siswa

- Bersifat luwes dan terbuka pada siswa dan orang lain

- Menampilkan kegairahan dan kesungguhan dalam kegiatan belajar-mengajar, - Mengelola interaksi pribadi dalam kelas.

Proses komunikasi dalam kegiatan belajar mengajar berkaitan erat dengan

(11)

komunikasi instruksional yang merupakan inti dari kegiatan belajar mengajar.

Dengan demikian komunikasi instruksional pada dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan guru dalam memberikan pengetahuan atau informasi dengan menggunakan strategi, teknologi, melalui kegiatan belajar-mengajar sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang optimal.

C. Peningkatan Kualifikasi Guru

Salah satu kunci dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah terletak pada guru.

Hal itu karena guru berada pada titik sentral dari setiap usaha reformasi dalam dunia pendidikan yang mengarah pada perubahan-perubahan kualitatif. Usaha yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. antara lain:

1. Perubahan kurikulum

2. Pengembangan metode-metode mengajar 3. Maupun penyediaan sarana dan prasarana.

Selain itu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) berdasarkan PP Nomor 19 Tahun 2005.

Dalam hal ini 8 Standar Nasional Pendidikan tersebut yang sangat berhubungan langsung dengan tugas seorang pendidik adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan.

D. Penyebab Rendahnya Kualifikasi Guru

1. Ketidaksesuaian disiplin ilmu dengan bidang ajar 2. Kualifikasi guru yang belum setara sarjana.

3. Rekrutmen guru yang tidak efektif E. Tujuan Kualifikasi Guru

Tujuan dari standar kualifikasi guru adalah untuk memastikan bahwa para pendidik memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi yang diperlukan untuk

(12)

1. Meningkatkan Kualitas Pengajaran 2. Melindungi Kesejahteraan Siswa 3. Mengembangkan Profesionalisme Guru 4. Mengukur Kinerja Guru

5. Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

6. Mengembangkan Budaya Pembelajaran yang Berkelanjutan 7. Mendukung Kepuasan Orang Tua dan Masyarakat

F. Manfaat Kualifikasi Guru

Berikut adalah beberapa manfaat utama dari standar kualifikasi guru:

1. Meningkatkan Kualitas Pengajaran 2. Meningkatkan Prestasi Siswa

3. Mendorong Inovasi dalam Pembelajaran 4. Meningkatkan Motivasi Gurul

5. Mengurangi Ketidaksetaraan dalam Pendidikan 6. Meningkatkan Kepercayaan Publik

7. Mendorong Pengembangan Profesi Guru

G. Dimensi Kualifikasi

Kualifikasi dikembangkan dari Peraturan No. 19 tahun 2005, adapun dimensinya adalah :

3. Kualifikasi akademik

4. Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata pelajaran yang diajarkan;

5. Sertifikat profesi guru

6. Rencana pengajaran (teaching plans and materials), 7. Prosedur mengajar (classroom procedurs),

8. Hubungan antar pribadi (interpersonal skill).

(13)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kualifikasi guru adalah suatu upaya untuk mencapai pendidikan yang berkualitas.

Kualifikasi merupakan keahlian yang diperlukan untuk menduduki sutu jabatan.

Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar mengajar menentukan tercapainya tujuan pembelajaran. Keterampilan dalam pekerjaan profesi sebagai guru didukung oleh teori yang telah dipelajari, seorang guru yang kompeten diharuskan untuk belajar terus menerus dan mendalami fungsinya sebagai guru yang memiliki kualifikasi. Karena guru yang professional harus mempunyai keterampilan sesuai kompetensi.

B. Saran

Dari penjelasan diatas, penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat memahami lebih dalam tentang Kualifikasi guru pendidikan jasmani. Dalam penulissn makalah ini masih terdapat kekurangan, terutama sumber dan penataan bahasa. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ferdinal lafendry.2020. KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU DALAM DUNIA PENDIDIKAN.Tarbawi, Vol.3

Dewi Ratih, Novena Ade Fredyarini Soedjiwo Yuyun Libriyanti.2020. PERAN KUALIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI KALIFA NUSANTARA TAHUN PELAJARAN2019/2020.Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi.

Vol 5.No 2.

Jaja Jahidi.2014.Kualifikasi dan Kompetensi Guru.Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan. Volume 2.Nomor 1

Kunandar. 2007. Guru Profesional. PT Raja Grafindo: Jakarta.

Soetjipto, Prof., Drs. Raflis Kosasi, M.Sc. 2009. Profesi Pendidikan dan Keguruan. Rineka Cipta:

Jakarta. Suparlan. 2006. Guru sebagai Profesi. Hikayat Publishing: Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Dwi Agus Supriyanto, 2009 Persepsi Guru Non Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan terhadap Kinerja Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar Daerah Binaan

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut dan atas dasar isue – isue yang berkembang, yang menyatakan kurang baiknya kinerja guru – guru pendidikan jasmani , maka kami akan

Penelitian ini dilaksanakan karena belum diketahuinya tanggapan Guru Pendidikan Jasmani dan Pembimbing Khusus terhadap penerapan Pendidikan Jasmani Adaptif di Sekolah Dasar Inklusi

Seorang profesional untuk dapat menunjang terhadap profesi dalam hal ini guru pendidikan jasmani antara lain harus memiliki enam kriteria seperti yang dikemukakan Abraham

Apa yang ingin ditegaskan pada bagian akhir tulisan ini, dan sekaligus sebagai kesimpulan dari artikel ini adalah bahwa kompetensi guru pendidikan jasmani ada

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rujukan guru pendidikan jasmani cenderung masih bersifat tradisional, yaitu menekankan pada penguasaan

Homepage komunikasi antara pakar pendidikan jasmani dan guru pendidikan jasmani memuat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh pakar dan guru pendidikan jasmani dalam bentuk

Makalah ini membahas peran guru dalam organisasi pendidikan, khususnya dalam konteks organisasi profesi seperti