MATHEOS TAHRIN, S.Si NDH : 21
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGGKATAN III
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI PAPUA BARAT BEKERJA SAMA
PUSAT PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR
TAHUN 2022
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan berkat-Nya, penyusunan Aksi Perubahan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan Aksi Perubahan Implementasi Sistem Informasi dan Administrasi Kampung (SAIK+) Dalam Perencanaan Otonomi Khusus Provinsi Papua Barat (INSOS PAPUA BARAT) yang dilaksanakan ini, berkaitan dengan tugas dan fungsi Reformer pada Sub Bidang Pendataan Bappeda Provinsi Papua Barat, dimana salah satu fungsinya yaitu Menyiapakan bahan dan perumusan konsep kebijakan teknis yang berkenaan dengan pendataan dalam rangka perencanaan pembangunan lingkup Otonomi Khusus.
Pada prinsipnya basis data SAIK+ merupakan sumber rujukan yang sangat membantu OPD Pengelola Dana Otsus dalam upaya meningkatkan perencanaan pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) yang lebih tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat tujuan serta sangat berkontribusi terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pembangunan lingkup Otsus Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu, maka komitmen bersama stakeholder terkait dalam upaya pengaplikasian INSOS PAPUA BARAT sangat diperlukan.
Pada kesempatan ini, Reformer menyampaikan banyak terima kasih kepada Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat (DANCE SANGKEK, SH.MM), Atsan Lagsusng/Mentor (LEGIUS WANIMBO, S.Pt.MM), Coach (Drs. ISAK IRWAN LIMBONG., MM), Penguji (NURWAHYUDIANTI., S.S.,M.HRM.IR) dan Kepala BPSDM Provinsi Papua Barat, serta Tim Efektif/Tim Kerja dan stakeholderterkait karena telah memberikan kesempatan mengikuti PKP Angkatan III Tahun 2022, serta membantu Reformer dalam menyelesaikan tugas Akhir Aksi Perubahan ini
Akhirnya, semoga Laporan Aksi Perubahan ini, dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat memberikan informasi kepada pembaca.
Kata Pengantar
Manokwari, 17 September 2022 Matheos Tahrin, S.Si NDH : 21
Page 1
Judul ... i
Kata Pengantar ... 1
Daftar Isi ... 2
Latar Belakang ... 3
Profil Organisasi ... 4
Analisis Masalah Pelayanan ... 5
- Kondisi saat ini ... 5
- Kondisi yang diharapakan ... 5
Strategi Penyelesaian Masalah ... 6
- Terobosan Inovasi ... 6
- Tujuan Aksi Perubahan ... 6
- Manfaat Aksi Perubahan ... 7
Tahapan Milestone ... 8
- Milestone 1 ... 9
- Milestone 2 ... 12
- Milestone 3 ... 14
- Milestone 4 ... 15
- Milestone 5 ... 18
Keberlanjutan Aksi Perubahan ... 19
Penutup ... 20
- Kesimpulan ... 20
- Saran ... 20
DAFTAR ISI
Page 2
Pemberian Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua/Papua Barat antara lain dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan, percepatan pembangunan ekonomi, peningkatan kesejahteraan dan kemajuan masyarakat Papua/Papua Barat dalam kesetaraan dan keseimbangan dengan kemajuan Provinsi lain di Indonesia.
Undang-Undang Otonomi khusus menempatkan Orang Asli Papua dan penduduk Papua pada umumnya sebagai subyek utama keberadaan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota serta perangkat di bawahnya, semua diharapkan untuk memberikan pelayanan terbaik dan pemberdayaan rakyat.
Berdasarkanpengalaman, pengelolaan dan pemanfaatan dana Otonomi Khusus di Provinsi Papua Barat sejak Tahun 2009
belum dilakukan secara baik dan benar sebagaimana amanat Undang-Undang Otonomi Khusus. Hal ini tidak terlepas dari
belum adanya Data Terpilah Orang Asli Papua (OAP) sebagai Basis Data dalam
perumusan kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Otonomi Khusus.
Kebijakan-kebijakan Makro perencanaan pembangunan Otonomi Khusus yang akan
disusun harus merujuk pada ketersediaan data terpilah Orang Asli Papua (OAP). Data
Driven Policy (Data Mengarahkan Kebijakan) harus menjadi misi bersama yang harus dijalankan, karena kebijakan yang berdasarkan data akan menghasilkan proses serta output yang efektif dan efisien.
Seiring dengan kebijakan khusus ini, kepada Provisi Papua/Papua Barat diterapkan kebijakan fiskal yang berbeda yakni memberikan alokasi Dana Khusus dalam rangka pelaksanaan Otonomi Khusus. Hal ini secara jelas tersirat dan tersurat dalam Pasal 34 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 sebagaimana telah diubuh dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua/Papua Barat.
Sejalan dengan itu, Pemerintah Provinsi Papua Barat telah mengembangkan Sistem Administrasi dan Informasi Kampung Plus (SAIK+) yang merupakan sistem pengelolaan data dan informasi primer dan sekunder di tingkat kampung/kelurahan dan distrik, yang dapat memberikan informasi bersifat Kontesktual Papua dengan data yang disajikan terpilah antara Orang Asli Papua (OAP) dan Non Asli Papua, berupa data kependudukan, data sosial dan data ekonomi. Kedua sistem ini secara bertahap terhubung dengan pengelolaan data terpusat di tingkat Kabupaten dan Provinsi yang dapat diakses oleh jajaran pemerintah daerah pada semua tingkatan dan oleh masyarakat luas. Dioperasikan oleh Pemerintah Kampung dengan dukungan bersumber daya kampung, yaitu oleh Kader Kampung.
Bertitik tolak dari hal tersebut, maka perlu adanya Implementasi SAIK+ sebagai sumber rujukan
yang menyediakan Data Terpilah Orang Asli Papua (OAP) sebagai Basis Data dalam proses
perencanaan pembangunan daerah lingkup Otonomi Khusus, agar perangkat daerah dalam
menyusun dan merumuskan kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Otonomi Khusus akan lebih tepat sasaran, tepat tujuan dan
tepat manfaat, sehingga dapat meningkatan kesejahteraan masayarakat Papua Barat, terlebih khusus Orang Asli Papua (OAP), sebagai subyek
dari Otonomi Khusus itu sendiri.
LATAR BELAKANG
Page 3
Gambar : Ilustrasi Alur Pengelolaan Dana Otsus Gambar : Ilustrasi Alur Pengelolaan Dana Otsus
Profil
Organisasi
Page 4
Bappeda Provinsi Papua Barat
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) ProvinsiPapua Barat merupakansalah satu OPD yang mempunyaitugas membantu gubernurdalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam bidang koordinasi perencanaan pembangunan di daerah serta menyusun atau menyiapkan rumusan kebijakan pembangunan daerah untuk ditetapkan kepala daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya didasarkan pada salah satu penjabaran Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat yang terpilih pada pemilihan kepala daerah untuk pembangunan ProvinsiPapua Barat.
Melaksanakan penyusunan rencana kerja Sub Bidang;
Melaksanakan penyiapan bahan dan perumusan konsep kebijakan teknis yang berkenaan dengan pendataan dalam rangka perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus;
Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan kebijakan teknis yang berkenaan dengan pendataan dalam rangka perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus;
Melaksanakan penyiapan bahan, koordinasi dan penyusunan standar operasional prosedur berkenaan dengan pendataan dalam rangka perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus;
dan
Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Perencanaan Otonomi Khusus.
Sub Bidang Pendataan merupakan salah satau Sub Bidang dibawah Bidang Perencanaan Otonomi Khusus yang mempunyai tugas sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Sub Bidang Pendataan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) memiliki 5 (lima) Bidang dan 1 Sekretariat. Bidang-bidang yang dimaksud antara lain bidang yang mengurusi (1) Analisis Data Pembangunan, Perencanaan Program, Pengendalian, Evaluasi, dan Pelaporan, (2) Pembangunan Manusia dan Masyarakat, (3) Ekonomi dan Sumber Daya Alam, (4) Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, (5) Perencanaan Otonomi Khusus.
Kurang optimalnya ketersediaan dan kualitas data untuk mendukung perumusan kebijakan dalam perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus.
Terdapat OPD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota yang belum memahami dan menjalankan sepenuhnya pembagian kewenangan urusan dalam penggunaan Dana Otsus.
Belum tersedianya instrumen perencanaan khusus untuk pelaksanaan otonomi khusus di level Provinsi, kabupaten/kota, Distrik dan Kampung.
Isu strategis dalam unit kerja yang menjadi penghambat antara lain :
1.
2.
3.
Optimalnya ketersediaan dan kualitas data untuk mendukung perumusan kebijakan dalam perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus.
OPD di tingkat provinsi dan kabupaten/kota dapat memahami dan menjalankan sepenuhnya pembagian kewenangan urusan dalam penggunaan Dana Otsus.
Tersedianya instrumen perencanaan khusus untuk pelaksanaan otonomi khusus di level Provinsi, kabupaten/kota, Distrik dan Kampung.
Isu strategis dalam unit kerja yang menjadi penghambat antara lain :
1.
2.
3.
Page 5
KONDISI SAAT INI KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN KONDISI YANG DIHARAPKAN
Tersusunnya Petunjuk Teknis Implementasi SAIK+ dalam
Perencanaan Otsus Provinsi Papua Barat
Tersedianya Peraturan Gubernur tentang Petunjuk Teknis Implementasi SAIK+
dalam Perencanaan Otsus Provinsi Papua Barat.
Terlaksananya Implementasi SAIK+ dalam
Perencanaan Otsus Provinsi Papua
Barat lingkup OPD Provinsi dan
Kabupaten/Kota.
Strategi Penyelesaian Masalah Strategi Penyelesaian Masalah Strategi Penyelesaian Masalah
Terobosan inovasi merupakan inovasi dalam hal produk, proses,teknologi, atau biayaterkait hal ini yang menunjukkan lompatankuantum ke arah perbaikan. Dengan berpedoman pada masalah yang terjadi pada kondisi saat ini maka solusi perbaikan yang dapat dilakukan pada aksi perubahan ini adalah Implementasi SAIK+ dalam Perencanaan Otsus di Provinsi Papua Barat (INSOS PAPUA BARAT). Terobosan inovasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan penyediaan Data Terpilah Orang Asli Papua Sebagai Basis Data dalam perumusan kebijakan perencanaan pembangunan lingkup otonomi khusus, sehingga perencanaan pembangunan lingkup Otsus dapat lebih tepat sasaran, tepat tujuan dan tepat manfaat.
Terobosan Inovasi
Tujuan Aksi Perubahan
Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
Page 6
Bagi Organisasi
Bagi Stakeholder Lainnya
Tersedianya Data Terpilah Orang Asli Papua (OAP) sebagaiBasis Data Perencanaan Pembangunan Lingkup Otonomi Khusus
Meningkatnya kualitas perencanaan yang berbasis data
Meningkatnya kinerja Bappeda berbasis elektronik.
Mempermudah fungsi kontrol Bappeda dalam kesesuaian antar program
kegiatan dan sasaran, serta target yang ingin dicapai dalam perencanaan
pembangunan lingkup Otonomi Khusus.
Mempermudah OPD dalam menentukan program kegiatan yang lebih tepat sasaran.
Efisiensi dan efektifnya anggaran pada OPD, karena lebih mengacu kepada program prioritas berdasarkan data “Data Driven
Ployce’’ (Data Mengarahakan Kebijakan).Meningkatnya capaian kinerja OPD yang sesuai dengan tujuan dan sasaran dalam RPJMD.
Tertibnya Administrasi di Distrik dan Kampung.
Meningkatnya fungsi control dari masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan daerah lingkup Otonomi Khusus.
Manfaat Aksi Perubahan
Page 7
Milestone 1
Milestone 2
Milestone 3
Milestone 4
Milestone 5
IMPLEMENTASI
AKSI PERUBAHAN
Terbangunnya Persamaan Persepsi dengan Mentor
dan Stakeholder
Terbentuknya Tim Kerja
Tersedianya Gambar Alur Implementasi SAIK+ dalam Perencanaan Otsus Provinsi Papua Barat (INSOS PAPUA
BARAT) Tersusunnya Petunjuk Teknis
Implementasi SAIK+ dalam Perencanaan Otsus Provinsi Papua Barat (INSOS PAPUA
BARAT)
Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan aksi perubahan merupakan proses kepemimpinan yang dilaksanakan secara
bertahap mengacu pada tujuan dan tahapan/milestone yang sudah disempurnakan.
Tahapan kegiatan yang dilaksanakan merupakan milistone jangka pendek yang berlangsung dari tanggal 13Juli 2022 s/d 12
September 2022.
Aksi perubahan ini dapat tercapai sesuai dengan rencana jangka pendek. Adapun capaian aksi perubahan setiap milestone dalam rencana jangka pendek adalah sebagai berikut :
Tahapan Kegia tan
MILESTONE
Page 8
MIlestone 1
Kegiatan Penyamaan Persepsi Bersama Stakeholder
Konsultasi Bersama
Coach
Konsultasi Bersama Mentor
Konsultasi Bersama Pimpinan
Page 9
Sosialisasi Bersama Coach, Mentor & Pimpinan
MIlestone 1
Kegiatan Penyamaan Persepsi Bersama Stakeholder
Sosialisasi Bersama Stakeholder Internal
Page 10 Jumat, 15 JUli 2022
Undangan Undangan
Notulen
Daftar Hadir
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mensosialisasikan Aksi Perubahan INSOS PAPUA BARAT pada stakeholder Internal sebagai pendukung utama
dalam pelaksanaan Aksi Perubahan nantinya. Pada kesempatan ini juga, dilakukan penyesuaian jadwal kegiatan internal bidang oleh kedua kasubid, yaitu
Kasubid Monev dan Kasubid Program serta pembagian staf pendukung dalam rangka mendukung penuh Aksi Perubahan INSOS PAPUA BARAT agar dapat
berjalan dengan lancar dan bisa selesai tepat waktu, karena dukungan dari stakeholder internal di bidang Perencanaan Otsus sangat penting. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah diperolehnya kesamaan persepsi dan dukungan
dari stakeholder internal terhadap aksi perubahan INSOS PAPUA BARAT.
MIlestone 1
Kegiatan Penyamaan Persepsi Bersama Stakeholder
Sosialisasi Bersama Stakeholder Eksternal
Page 11
Dalam rangka penyamaan persepsi dengan Stakeholder Eksternal, reformer menggunakan beberapa metode koordinasi antara lain Koordinasi pada saat pertemuan teknis bidang beserta OPD terkait dan metode koordinasi dengan mengunjungi OPD terkait (door to door). Pelaksanaan koordinasi ini merupakan
bentuk perkenalan atau sosialisasi kepada Stakeholder Eksternal tentang aksi perubahan INSOS PAPUA BARAT.
Diskominfo
BPS Capil
NGO
Admin SAIK +
Biro OTSUS
Milestone 2
Pembentukan Tim Efektif /Tim Kerja
SK Tim Efektif / Tim Kerja
Konsultasi dengan
Bagian Kepegawaian Penyusunan SK Tim
Page 12
RAPAT BERSAMA TIM KERJA Undangan
Notulen
Setelah Tim Kerja terbentuk, maka pada tanggal 20 Juli 2022, dilaksanakan rapat untuk membahas rencana kerja dari Tim Kerja Aksi
Perubahan di ruang rapat Bidang. Dalam rapat tersebut disampaikan kepada Tim Kerja bahwa pelaksanaan aksi perubahan ini, dilaksanakan
melalui tahapan-tahapan yang telah disepakati bersama antara Coach, Mentor dan Reformer. Bahwa dalam tahapan-tahapan kegiatan tersebut
telah tertuang dalam milestone yang dalam implementasinya terbagi menjadi tiga tahapan utama, yaitu tahap jangka pendek, jangka menengan
dan jangka panjang. Pelaksanaan aksi perubahan akan berfokus pada implementasi pada tahapan jangka pendek dengan alokasi waktu kurang
lebih 2 (dua) bulan kedepan. Kepada seluruh anggota Tim Kerja disampaikan juga terkait tahapan kegiatan, batas waktu serta output dari
masing-masing milestone kegiatan. Selanjutnya reformer mayampaikan bahwa langkah selanjutnya atau tahapan/milestone berikutnya yaitu mileston 3 (tiga) adalah pembuatan Gambar Alur INSOS PAPUA BARAT.
Hasil dari pelaksanaan kegiatan adalah diperolehnya pemahaman anggota Tim Kerja Aksi Perubahan terhadap tahapan/milestone, waktu serta output yang akan dihasilkan dan persiapan bahan-bahan pembuatan Gambar Alur
INSOS PAPUA BARAT.
Daftar Hadir
Milestone 2
Page 13
PENYUSUNAN GAMBAR ALUR INSOS PAPUA BARAT
PERSETUJUAN GAMBAR ALUR INSOS PAPUA BARAT
M I L E S T O N E 3
PEMBUATAN GAMBAR ALUR INSOS PAPUA BARAT
Gambar Alur INSOS PAPUA BARAT merupakan kerangka utama bagi penyusunan Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT karena dapat memberikan gambaran
umum terkait kebutuhan data dan informasi apa saja yang diperlukan dalam penyusunan
Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT, serta memberikan gambaran kedudukan petunjuk
Teknis INSOS PAPUA BARAT dalam proses perencanaan Pembangunan Otsus.
G a m b a r A lu r IN S O S P A P U A B A R A T
Page 14
M I L E S T O N E 4
PEYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS INSOS PAPUA BARAT
Koordinasi Awal
Penyusunan Petunjuk Teknis Insos Pa pua Barat
Review Penulisan
Page 15
Sebelum Draft Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT dikonsultasikan
kepada stakeholder eksternal, maka reformer terlebih dahulu melakukan konsultasi dengan Atasan Langsung atau Mentor untuk memperoleh masukan dan persetujuan Mentor.
Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah persetujuan Draft Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT oleh Atasan Langsung/Mentor.
Milestone 4
Konsultasi dan Pengesahan
Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT
Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT
Setelah Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT disetujui, selanjutnya dilakukan konsultasi dengan stakeholder Eksternal. Pelaksanaan Konsultasi dengan Stakeholder eksternal dilakukan guna mendapatkan masukan dan dukungan agar Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT, dapat diterapkan atau digunakan sebagai petunjuk teknis dalam proses penysunan perencanaan pembangunan Otsus oleh OPD pengelola Dana Otsus Provinsi Papua Barat. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Surat Pernyataan Dukungan Stakeholder Eksternal terhadap Aksi Perubahan INSOS PAPUA BARAT dan testimoni dukungan Stakeholder Eksternal.
Page 16
Milestone 4
“Data SAIK, sangat dibutuhkan karena terkait Data Orang Asli Papua sebagai dasar untuk perencanaan baik ditingkat kampung, distrik, kabupaten dan Provinsi, dan Data ini sangat penting dalam perencanaan Otsus kedepan baik oleh Biro Otsus maupun Bappeda”
"Perencanaan Pembanguanan yang baik harus bebasis pada Data, sehingga lebih tepat sasaran dan Indikoator capaianya akan lebih mudah diukur atau di evaluasi”
“Dalam rangka otsus jilid II kedepan ini, memang kita tidak bisa main- main dengan perencanaan kita, baik itu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, harus betul betul tindaklanjut, harus didukung juga dengan data. Oleh karena itu, saya menganggap bahwa INSOS PAPUA BARAT ini, sangat membatu sekali untuk kita harus mengukur sejauh mana Dana Otsus itu sudah dilaksanakan”
“Masalah yang sekaran manjadi trend topik adalah masalah e-KTP, contoh Sekaran kita dicapil itu, kita istilah Jemput Bola untuk perekaman e-KTP, dan dukungan data ini akan membantu kita untuk perekaman e-KTP bagi masyarakat yang belum perekaman”
Konsultasi Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT Bersama Stakeholder Eksternal
Testimoni
Kepala BPS Provinsi Papua Barat
Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua Barat
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat
Sekretaris Dinas Dukcapil Provinsi Papua Barat
Page 17
Milestone 5
JUKNIS INSOS PAPUA BARAT
Evaluasi dan Pelaporan
Dalam suatu pelaksanaan kegiatan tentunya terdapat kelebihan dan kekurangan, maka perlu adanya evaluasi seberapa baik aksi atau kegiatan yang telah dilaksanakan. Pelaksanaan Evaluasi dan Pelaporan dilaksanakan pada Minggu IV Agustus s/d Minggu I Spetember 2022. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, reformer melakukan konsultasi dengan Mentor dan Coach terhadap Aksi Perubahan INSOS PAPUA BARAT yang sudah dilaksanakan dan membuat laporan Aksi Perubahan.
Konsultasi dengan Mentor
Konsultasi dengan Coach
Page 18
Dengan adanya Laporan Aksi Perubahan, dapat memberikan gambaran setiap
rangkaian kegiatan Aksi Perubahan oleh reformer, dimana reformer mengontrol Tim
Kerja dan dengan ikut memantau apakah tim sudah bekerja sesuai dengan peran
masing-masing. Setiap kegiatan diarahkan dan dikontrol dengan baik disertai bukti-
bukti dari hasil sebuah kegiatan berupa dokumentasi secara cermat dan rapih
sebagai fungsi dari manajemen, sebagai seorang Pimpinan Pengawas.
Pelaksanaan aksi perubahan INSOS PAPUA BARAT lebih dominan pada Implementasi Jangka Pendek, namun setelah melihat produk yang dapat dihasilkan memiliki dampak yang baik terhadap Perencanaan Pembangunan Otsus Provinsi Papua Barat yang awalnya memakai 2 (dua) OPD sebagai sampel, maka dapat dikembangkan keberlanjutannya pada beberapa OPD pengelola Dana Otsus lainnya. Sehingga kualitas Perencanaan Otsus di Provinsi Papua Barat secara umum akan lebih baik lagi.
Pada prinsipnya basis data SAIK+ merupakan sumber rujukan yang sangat membantu OPD Pengelola Dana Otsus dalam upaya meningkatkan perencanaan pembangunan Otonomi Khusus (Otsus) yang lebih tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat tujuan serta sangat berkontribusi terhadap pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pembangunan lingkup Otsus Provinsi Papua Barat. Oleh karena itu, maka komitmen bersama stakeholder terkait dalam upaya pengaplikasian INSOS PAPUA BARAT sangat diperlukan.
Penyusunan Perencanan Pembangunan Daerah yang berbasis data pada era sekarang ini menjadi tuntutan yang harus dipenuhi dalam mendukung mekanisme kerja tepat guna yang berorientasi hasil yang maksimal. Oleh karena itu, aksi perubahan ini dapat dijadikan pemicu untuk mengembangkan inovasi perencanaan dibidang lainnya untuk terus dilanjutkan sesuai dengan tuntutan kebutuhan.
Hasil dari aksi perubahan ini diharapkan dapat terus memperoleh dukungan dari mentor, stakeholders Internal dan stakeholder eksternal, karena dengan adanya dukungan yang kuat maka akan mempermudah langkah pengembangan selanjutnya yang akan memiliki cakupan manfaat yang lebih luas.
KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN
Page 19
Penutup
Page 20
Kesimpulan
Saran
Terbentuknya Tim Efektif/Tim Kerja Aksi Perubahan melalui Surat Keputusan Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat Nomor : 050/744.1/BAPPEDA/VII/2022, tentang Tim Kerja Penyusunan Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT.
Tersediannya Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT yang disusun oleh Tim Efektif/ Tim Kerja Aksi Perubahan.
Terlaksananya Sosialisasi kepada Stakeholder untuk memastikan Petunjuk Tenis INSOS PAPUA BARAT mendapat dukungan dan dapat diaplikasikan dalam proses penyusun perencanaan pembangunan Otsus Provinsi Papua Barat.
Terlaksananya monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa tahapan kegiatan atau aksi yang telah disusun dan dilaksanakan telah berjalan dengan baik.
Petunjuk Teknis Implementasi Sistem Administrasi dan Informasi Kampung (SAIK+) Dalam Perencanaan Otonomi Khusus (INSOS PAPUA BARAT), diharapkan mudah dan dapat dipahami oleh perencana di tingkat OPD, sehingga dalam menyiapkan dokumen Perencanaan Program dan Kegiatan yang berpihak Kepada Orang Asli Papua (OAP) dalam konteks OAP sebagai penerima manfaat Dana Otsus, tidak mendapatkan kesulitan.
Kesimpulan yang dapat diperoleh setelah melaksanakan Aksi Perubahan ini adalah sebagai berikut:
Meningkatkan komitmen terhadap pelaksanaan Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT.
Perlunya perhatian bersama dalam meningkatkan ketersediaan informasi dan Data Terpilah Orang Asli Papua (OAP) pada berbagai sektor .
Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT.
Melaksanakan Update berkala Petunjuk Teknis INSOS PAPUA BARAT.
Saran tindak lanjut yang dapat
disampaikan agar keberlanjutan aksi
perubahan dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan target yang
diharapkan antara lain:
PELATIHAN KEPEMIMPINAN PENGAWAS ANGGKATAN III
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI PAPUA BARAT BEKERJA SAMA
PUSAT PELATIHAN PENGEMBANGAN DAN KAJIAN MANAJEMEN PEMERINTAHAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA MAKASSAR