PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA
Gambaran Umum Organisasi
- Dasar Hukum Organisasi
- Tugas Fungsi Organisasi
- Struktur Organisasi dan Tata Kerja
- Visi, Misi Kepala Daerah
- Tujuan Organisasi
- Nilai-Nilai Budaya Kerja Organisasi
Puskesmas Purworejo merupakan salah satu dari tiga puskesmas yang ada di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Sejak awal berdirinya hingga saat ini, Puskesmas Purworejo telah mengalami beberapa kali perubahan, baik dari segi fisik bangunan, sarana dan prasarana Puskesmas, serta jumlah sumber daya manusia. Wilayah kerja Puskesmas Purworejo meliputi 3 (tiga) kecamatan dan 5 (lima) desa yaitu : .. 1) Desa Purworejo 2) Desa Baledono 3) Desa Tambakrejo 4) Desa Donorati.
Dalam pelayanan operasional Puskesmas Purworejo didukung oleh 2 (dua) Puskesmas Pembantu (Pustu) yang terletak di wilayah Desa Sidomulyo dan Desa Donorati dengan dibantu oleh 6 (enam). Landasan hukum pengelolaan Puskesmas diatur dengan Peraturan Bupati Purworejo Nomor 115 Tahun 2021 tentang Pendirian, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Purworejo, berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Purworejo nomor 188.4/004.D/ADM/2022 tentang visi dan misi, tujuan dan nilai-nilai Kabupaten Purworejo. Puskesmas Purworejo telah menetapkan visi dan misi Puskesmas.
Merujuk pada Peraturan Bupati Purworejo Nomor 115 Tahun 2021 tentang Pendirian, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Puskesmas Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, Puskesmas bertujuan untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Guna mewujudkan nilai-nilai budaya Pemerintahan Kabupaten Purworejo, berdasarkan Keputusan Kepala Puskesmas Purworejo Nomor 188.4/004.D/ADM/2022 tentang Visi dan Misi, Tujuan dan Nilai-Nilai Kesehatan Masyarakat Purworejo. Puskesmas Purworejo, nilai-nilai yang telah ditentukan budaya Puskesmas Purworejo.
Tupoksi Jabatan Peserta
Role Model
Dalam menjalankan tugasnya sebagai dosen beliau selalu ramah, tangkas dan memberikan solusi dalam membimbing dan membimbing mahasiswa. Sebagai dosen, beliau melaksanakan mata kuliah Kedokteran Gigi Biomedik dengan penuh tanggung jawab, cermat, disiplin dan integritas tinggi. Sebagai seorang dokter gigi, beliau berempati dan peduli terhadap keluhan pasien sehingga pasien merasa nyaman dan tenang selama prosedur perawatan gigi.
Ia juga menerima Penghargaan Kekayaan Intelektual Berprestasi (AKIL) 2014 dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Pada tahun 2015, ia menerima Penghargaan Unggulan Riset Anak Bangsa dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Selain itu, pada bulan November 2016 juga menerima Bioceramics Excellence Award dari ISCM di Charlotte, AS.
Salah satu penelitiannya telah digunakan oleh ahli bedah mulut dan maksilofasial, ahli implan, dan dokter gigi di seluruh Indonesia. Produk ini bahkan sudah masuk dalam daftar e-katalog untuk digunakan pasien BPJS.
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Identifikasi dan Deskripsi Isu
Staf mengalami penurunan kinerja dalam melakukan prosedur dasar medis gigi dan mulut karena terbatasnya alat dan bahan kedokteran gigi. Pasien yang terdiagnosis nekrosis gigi cukup banyak dan perawatan saluran akar sesuai prosedur tidak dapat dilakukan karena keterbatasan alat dan bahan di Puskesmas Purworejo, sehingga pasien dirujuk ke fasilitas. Petugas mengalami penurunan kinerja dalam pengisian rekam medis karena anjuran meminimalkan kontak dengan pasien di masa pandemi Covid-19.
Alat dan bahan kedokteran gigi yang tersedia di BP Gigi Puskesmas Purworejo belum mencukupi untuk memberikan pelayanan dasar gigi. Alat dan bahan yang tersedia hanyalah kit diagnostik, bahan tempel sementara, jarum suntik hipodermik, anestesi lidokain, anestesi topikal kloretil, dan satu set forsep ekstraksi. Jumlah ibu hamil yang menjalani pemeriksaan ANC terpadu di BP Gigi Puskesmas Purworejo sangat sedikit.
Analisis Isu
Analisis USG dilakukan dengan memberikan skor berkisar antara 1 hingga 5 untuk setiap kriteria urgensi, keparahan, dan pertumbuhan. Mendesak berarti seberapa mendesak suatu permasalahan perlu dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti sehubungan dengan waktu yang tersedia dan seberapa sulit tekanan waktu untuk menyelesaikan permasalahan yang menyebabkan permasalahan tersebut. Keparahan berarti seberapa serius suatu hal harus dibicarakan sehubungan dengan akibat yang diakibatkan oleh keterlambatan penyelesaian masalah yang menyebabkan masalah tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah lain jika masalah yang menyebabkan masalah tersebut tidak diselesaikan.
Berdasarkan hasil analisis APKL dan USG, permasalahan prioritas yang harus diselesaikan adalah tingginya angka karies gigi pada pasien balita di Puskesmas Purworejo. Kaitannya dengan Manajemen ASN adalah petugas mengalami penurunan kinerja antara lain dalam memberikan penyuluhan kepada balita di Posyandu akibat pembatasan kerumunan pada masa pandemi Covid-19 dan koneksi ASN SMART yaitu petugas tidak memanfaatkan media sosial sebagai sarana digital. menggunakan. pendidikan.
Analisis Penyebab
Materi: - Belum adanya pedoman, petunjuk, kerangka acuan kegiatan (KAK) dan Standar Operasional Prosedur (SPO) kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu.
Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Gagasan Pemecahan Isu
Belum adanya pedoman, bimbingan, KAK dan SPO kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu. Memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada balita dan orang tua/wali melalui kegiatan Posyandu.
Rancangan Aktualisasi Habituasi
Belum ada pedoman, pedoman, KAK dan SPO kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu (Materi). Judul: Penurunan Angka Karies Gigi pada Pasien Usia Muda Melalui Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas Purworejo Kabupaten Purworejo. Menyusun pedoman, pedoman, KAC dan SPO kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu (Sumber kegiatan: SKP).
Tersedianya media edukasi kesehatan gigi dan mulut berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Purworejo yaitu “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan Misi. Tersedianya media pendidikan kesehatan gigi dan mulut memperkuat pencapaian nilai-nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu nilai pelayanan dan nilai organisasi. Saya mencari referensi materi kesehatan gigi dan mulut yang valid dan akurat (BERTANGGUNG JAWAB) untuk media edukasi. b) Membuat selebaran dan poster.
Ketersediaan data hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita berkontribusi terhadap visi Kabupaten Purworejo yaitu “Purworejo Berdaya Saing 2025” dan misinya. Tersedianya data hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita memperkuat terwujudnya nilai-nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu nilai pengabdian dan nilai organisasi.
Jadwal Kegiatan
Memberikan informed consent kepada orang tua/wali untuk pemeriksaan gigi dan mulut balita.
PELAKSANAAN AKTUALISASI
Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi
Tersedianya bimbingan, bimbingan, KAK dan SPO kegiatan pendidikan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Purworejo yaitu. Tersedianya bimbingan, arahan, TOR dan SPO pada kegiatan pendidikan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut semakin menguatkan tercapainya nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu Profesionalisme dan nilai organisasi Puskesmas Purworejo yaitu Amanah. Tersedianya media pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada balita berkontribusi terhadap Visi Kabupaten Purworejo yaitu.
Tersedianya media edukasi kesehatan gigi dan mulut pada balita semakin menguatkan tercapainya nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu Melayani dan nilai organisasi Puskesmas Purworejo yaitu Belajar. Nama Kegiatan : Memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada anak prasekolah dan orang tua/wali melalui kegiatan Posyandu. Hasil/Output: Terdapat peningkatan pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada anak prasekolah dan orang tua/wali.
Saya melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut dengan hati-hati dan disiplin (Kode Etik dan Pedoman Perilaku ASN). Saya menyerahkan persetujuan orang tua/wali untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut bayi melalui informed consent (DAPAT DILAPORKAN). Melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada anak sebaik-baiknya (KOMPETEN) untuk memperoleh hasil yang cermat dan obyektif (TERHITUNG).
Ketersediaan data hasil pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita memperkuat pencapaian nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu Pelayanan dan nilai organisasi Puskesmas Purworejo yaitu Terpercaya. Nama Kegiatan : Monitoring dan evaluasi kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita. Hasil/Output : Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita.
Saya merangkum data kegiatan monitoring dan evaluasi secara cermat dan menyeluruh (ACCOUNTABLE). Gambar 3.23 Rangkuman data hasil kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita 2) Menyusun laporan hasil monitoring dan evaluasi. Memang tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita turut berkontribusi terhadap visi Kabupaten Purworejo. Tersedianya laporan hasil monitoring dan evaluasi kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada balita memantapkan pencapaian nilai organisasi Kabupaten Purworejo yaitu akuntabilitas, dan nilai organisasi Puskesmas Purworejo yaitu akuntabilitas.
Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi
Tidak ada pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Purworejo. Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut anak sangat penting sebagai deteksi dini terhadap kesehatan gigi dan mulut anak. Pada kegiatan skrining kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu Baledono, rata-rata skor karies gigi balita sebesar 3,25 termasuk dalam kategori sedang.
Manfaat bagi masyarakat yaitu peningkatan pengetahuan dan pemahaman orang tua/pengasuh tentang kesehatan gigi dan mulut anak usia dini. KEGIATAN LAMPIRAN 1 – Menyusun pedoman, pedoman, TOR dan SPO kegiatan edukasi dan skrining kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu. KEGIATAN LAMPIRAN 3 – Memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada anak kecil dan orang tua/pengasuhnya.
LAMPIRAN KEGIATAN 5 – Memantau dan mengevaluasi kegiatan pendidikan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita. Selain itu, untuk mencapai Rencana Aksi Nasional Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Indonesia Bebas Karies 2030. Masyarakat khususnya orang tua/wali memperoleh pengetahuan yang benar tentang kesehatan gigi dan mulut balita.
Menyusun pedoman, pedoman, kerangka acuan kegiatan (KAK) dan standar operasional prosedur (SPO) kegiatan edukasi dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut balita di Posyandu. Memberikan pendidikan kesehatan gigi dan mulut kepada balita dan orang tua/wali melalui kegiatan Posyandu. Konsultasikan dengan Kepala Puskesmas mengenai kegiatan pendidikan kesehatan gigi dan mulut pada balita dan orang tua/walinya.
Rangkaian kegiatan edukasi kesehatan gigi dan mulut pada balita dan orang tua/wali di Posyand Baledona berjalan lancar, baik pada saat konsultasi dengan kepala puskesmas, pada saat penyiapan materi edukasi maupun pada saat proses penyuluhan. Hal ini sesuai dengan harapan penulis agar peserta mendapatkan pengetahuan lebih mengenai kesehatan gigi dan mulut setelah dilakukan penyuluhan. Pendidikan kesehatan gigi dan mulut hendaknya dilakukan secara berkala di seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Purworejo.
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut pada anak usia dini wajib dilakukan secara berkala di seluruh Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas Purworejo.