• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

i

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG

SMART GOVERNANCE

UPAYA PENINGKATAN PETANI MENGIKUTI PROGRAM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP)

DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO

Disusun Oleh

NAMA : DIAN AJENG WAHYUNINGRUM, A. Md NIP : 19950215 202012 2 007

NO DAFTARHADIR : 37

JABATAN : PELAKSANA TERAMPIL PENYULUH PERTANIAN COACH : Dr. PADMANINGRUM, S.H, M.Pd

MENTOR : PANUJU BEKTI, S.P., MM

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH

PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2022

(2)

ii ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN PETANI MENGIKUTI PROGRAM ASURANSI USAHA TANI PADI (AUTP) DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN

KECAMATAN GRABAG KABUPATEN PURWOREJO Oleh : Dian Ajeng Wahyuningrum, A. Md

Pelaksanaan aktualisasi dan habituasi dalam agenda Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan agar dapat mengimplementasikan dan membiasakan nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) serta kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance. Pelaksanaan aktualisasi ini juga sebagai upaya untuk mengatasi isu belum optimalnya petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

Aktualisasi dan habituasi terdiri dari 5 kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 21 April 2022 sampai dengan 9 Juni 2021. Kegiatan pertama, melakukan identifikasi permasalahan mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP); kegiatan kedua, membuat media penyuluhan mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP);

kegiatan ketiga, melakukan penyuluhan mengenai program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP); Kegiatan ketiga, melakukan evaluasi kegiatan; kegiatan keempat, demonstrasi cara pendaftaran program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP); kegiatan kelima, melakukan evaluasi kegiatan.

Capaian kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan sebesar 100%

karena semua kegiatan telah terlaksana dan diperoleh hasil/output akhir sesuai harapan.

Kata Kunci: Aktualisasi, Habituasi, BerAKHLAK, Asuransi Usaha Tani Padi.

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v PRAKATA

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya telah memberikan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Aktualisasi dengan judul “Upaya Peningkatan Petani Mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamtan Grabag Kabupaten Purworejo”.

Aktualisasi dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan Dan Peran PNS Untuk Mendukung Smart Governance ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan XLIV Tahun 2022. Terselesaikannya Laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1 Bupati Purworejo, Bapak R. H. Agus Bastian, SE. MM yang telah memberi kesempatan penulis untuk menyusun laporan aktualisasi di lingkungan pemerintah daerah Kabupaten Purworejo;

2 Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, Bapak Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Latsar CPNS Golongan II Angkatan XLIV Tahun 2022 ;

3 Bapak Wasit Widiono, S.Sos, selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang telah memberikan arahan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi;

4 Bapak Panuju Bekti, S.P.,M.M selaku Penyuluh Ahli Madya sekaligus sebagai mentor penulis yang telah memberi bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi

5 Ibu Dr. Padmaningrum, S.H., M.Pd selaku coach penulis yang telah memberi bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi;

6 Bapak Santosa, S. Kep, MM selaku penguji, yang telah memberikan arahan serta masukan kepada penulis dalam penyusunan laporan aktualisasi

(6)

vi

7 Bapak/ Ibu Widyaiswara yang telah membimbing penulis selama pelatihan dasar CPNS;

8 Bapak/ Ibu keluarga besar Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo yang telah memberikan bantuan dan dukungan penulis dalam menyelesaikan laporan aktualisasi

9 Seluruh teman peserta Latsar CPNS Golongan II Angkatan XLIV dan kelompok 4 atas dukungan dan kerjasamanya.

10 Keluarga penulis yang senantiasa memberi dukungan dan semangat 11 Pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

laporan aktualisasi yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Penulis menyadari bahwa dalam laporan aktualisasi ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan yang membuka kesempatan perbaikan di kedepannya.

Sehingga dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan saran dan masukan dari berbagai pihak agar dapat membuat laporan aktualisasi ini menjadi lebih baik dan dapat dijadikan dasar pelaksanaan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar, Kedudukan dan Peran PNS Untuk Mendukung Smart Governance, serta bermanfaat bagi semua pihak.

Purworejo, 16 Juni 2022 Penulis,

Dian Ajeng Wahyuingrum, A. Md

NIP. 19950215 202012 2 007

(7)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PRAKATA ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PROFIL ORGANISASI PESERTA ... 1

A. Gambaran Umum Organisasi ... 1

1. Dasar Hukum Organisasi ... 1

2. Tugas Fungsi Organisasi ... 2

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ... 2

4. Visi Misi Organisasi ... 4

5. Tujuan Organisasi ... 4

6. Nilai-Nilai Organisasi... 5

B. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Peserta ... 6

C. Role Model ... 7

BAB II LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ... 10

A. Identifikasi dan Deskripsi Isu ... 10

B. Analisis Isu ... 15

C. Analisis Penyebab Isu ... 17

D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ... 19

E. Gagasan Pemecah Isu ... 19

F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ... 20

G. Jadwal Rancangan Aktualisasi ... 45

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI ... 48

A. Perubahan Kegiatan dan Rancangan Awal ... 48

(8)

viii

B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi ... 49

C. Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi ... 81

BAB IV SIMPULAN ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

CURRICULUM VITAE ... 87

LEMBAR KOMITMEN TINDAK LANJUT AKTUALISASI HABITUASI ... 89

LAMPIRAN ... 90

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel I- 1 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-1 ... 4

Tabel I- 2 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-2 ... 4

Tabel I- 3 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-4 ... 5

Tabel II- 1 Isu dan Deskripsi ... 10

Tabel II- 2 Pedoman penilaian kualitas isu dengan teknik APKL ... 15

Tabel II- 3 Hasil analisis isu dengan teknik APKL ... 16

Tabel II- 4 Hasil identifikasi prioritas isu dengan teknik USG ... 17

Tabel II- 5 Gagasan Pemecahan Isu ... 19

Tabel II- 6 Matrik Laporan Kegiatan ... 23

Tabel II- 7 Jadwal Racangan Aktualisasi... 45

Tabel III-1 Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal ... 48

Tabel III-2 Rekap Minat Petani terhadap Pendaftaran Asuransi ... 78

Tabel III- 3 Rekap Pretest dan Postest Gapoktan Karya Tani ... 79

Tabel III- 4 Kondisi sebelum dan sesudah adanya kegiatan... 61

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar I- 1 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian ... 1

Gambar I- 2 Struktur Organisasi DinKPP ... 3

Gambar I- 3 Role Model ... 7

Gambar II- 1 Dampak banjir ... 11

Gambar II- 2 Pelayanan kartu tani ... 11

Gambar II- 3 Tanaman padi terkena hama penggerek batang ... 12

Gambar II- 4 Kotoran hewan yang belum termanfaatkan ... 13

Gambar II- 5 Jerami yang belum termanfaatkan ... 13

Gambar II- 6 Lahan pekarangan yang belum termanfaatkan maksimal ... 14

Gambar II- 7 Diagram Fishbone ... 18

Gambar III-1 Konsultasi dengan mentor ... 52

Gambar III-2 Daftar kuisioner ... 53

Gambar III-4 Lembar hasil pengisian kuisioner ... 54

Gambar III-5 Mengolah data kuisioner ... 54

Gambar III-6 Data hasil pengolahan kuisioner ... 55

Gambar III-7 Menyiapkan dan mencari materi penyuluhan ... 59

Gambar III-8 Lembar leaflet ... 60

Gambar III-9 Membuat slide show ... 61

Gambar III-10 Slide show... 62

Gambar III-11 Koordinasi jadwal pertemuan ... 63

Gambar III-12 Hasil kesepakatan jadwal penyuluhan... 66

Gambar III-13 Membagikan pre test ... 67

Gambar III-14 Mengumpulkan pre test ... 67

Gambar III-15 Menyampaikan materi penyuluhan AUTP ... 68

Gambar III-16 Menyiapkan sarana penyuluhan... 71

Gambar III-17 Penyampaian informasi mengenai tahapan-tahapan pendaftaran AUTP ... 72

Gambar III-18 Penyampaian cara pengisian form pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP... ... 73

Gambar III-19 Membagikan post test ... 76

Gambar III-20 Mengumpulkan hasil post test ... 77

Gambar III-21 Membandingkan hasil pre test dan post test ... 78

(11)

1 BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo yang selanjutnya disingkat DKPP Kabupaten Purworejo, adalah instansi yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pangan dan pertanian sesuai dengan kewenangan daerah. Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo terletak di Jl. Mayjen Sutoyo No. 29 – 31 Purworejo. Saat ini Plt Kepala Dinasnya adalah Bapak Wasit Diono, S.Sos.

Gambar I- 1 Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 1. Dasar Hukum Organisasi

Dinas Ketahanan dan Pangan (DKPP) Kabupaten Purworejo dibentuk atas dasar hukum Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor 4 Tahun 2021 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo dan Peraturan Bupati Nomor 88 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pangan dan pertanian sesuai dengan kewenangan daerah serta dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Purworejo.

(12)

2 2. Tugas Fungsi Organisasi

Berdasarkan pada Peraturan Bupati Purworejo Nomor 88 Tahun 2021 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo pasal 3 dan 4 diuraikan tugas dan fungsi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian sebagai berikut:

a. Tugas Organisasi

DKPP mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pangan dan pertanian sesuai denga kewenangan daerah.

b. Fungsi Organisasi

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 DKPP menyelenggarakan fungsi:

1) Perumusan kebijakan teknis bidang pangan, sarana dan perlindungan pertanian, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta prasarana dan penyuluhan pertanian;

2) Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pangan, sarana dan perlindungan pertanian, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta prasarana dan penyuluhan pertanian;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pangan, sarana dan perlindungan pertanian, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, serta prasarana dan penyuluhan pertanian;

4) Pelaksanaan, pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada seluruh unit organisasi di lingkungan DKPP; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Susunan/ Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dasar

Struktur organisasi Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dapat dilihat pada Gambar I-2. Struktur Organisasi Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Purworejo berikut :

(13)

3

Gambar I- 2 Struktur Organisasi DinKPP 4. Visi Misi Organisasi

Dalam rangka mendukung perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Purworejo, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian berpedoman pada Visi Kabupaten Purworejo yaitu : “Purworejo Berdaya Saing 2025”. Visi itu akan diwujudkan melalui 5 Misi Purworejo 2021-2025 yaitu:

1) Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia yang Unggul dalam arti luas mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas dan masyarakat.

2) Meningkatkan daya saing sekto pertanian dalam arti luas yang sinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan dan industry

3) Meningkatkan daya saing pertumbuhan ekonomi daerah berbasis UMKM, perdagangan, industri serta potensi pariwisata dan seni budaya.

4) Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).

5) Meningkatkan daya saing sarana prasarana dan infrastruktur yang didukung kemajuan teknologi informasi.

DIAN AJENG WAHYUNINGRUM

(14)

4 5. Tujuan Organisasi

Dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi terkait dengan tujuan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purworejo tersebut datas adalah untuk mendukung ke lima misi khususnya pada misi ke satu, dua dan empat dengan uraian sebagai berikut:

a. Misi ke 1 :

Meningkatkan daya saing Sumberdaya Manusia yang Unggul dalam arti luas mengedepankan kompetensi keahlian dan keilmuan yang berbasis pada religiusitas masyarakat.

Tabel I- 1 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-1

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Pemantapan ketahanan pangan

Pemenuhan Ketersediaan Pangan

Peningkatan produksi pertanian dan peningkatan sarana distribusi pangan

1. Meningkatkan ketersediaan pangan yang merata

2. Peningkatan sistem dan jaringan

distribusi pangan

b. Misi ke 2 :

Meningkatkan daya saing sekto pertanian dalam arti luas yang sinergi dengan pengembangan UMKM, perdagangan dan industry.

Tabel I- 2 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-2

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Peningkatan kesejahteraan Petani

Peningkatan produksi pertanian dalam arti luas

1. Penerapan teknologi anjuran spesifikasi lokasi

1. Penigkatan produksi melalui insentifikasi pertanian dan mekanisme pertanian

2. Penerapan teknologi inseminasi

2.Pengamanan produksi dari gangguan OPT

(15)

5

buatan (IB) serta bencana banjir

3.Perluasan areal tanam c. Misi ke 4

Meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance).

Tabel I- 3 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-4

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Meningkatkan pelayanan publik dan

penyelenggaraan pemerintah yang baik

( good govermen)

Peningkatan kualitas pelayanan publik

Peningkatan SDM

Peningkatan sarana prasarana yang mendukung dalam peningkatan kualitas SDM (Sumber : Renstra DKPP 2021-2026).

6. Nilai-Nilai Organisasi

Nilai-Nilai yang diterapkan dalam perilaku organisasi di Pemerintah Kabupaten Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Purworejo, yaitu Nilai Budaya kerja : “BERIMAN-PROFESIONAL”, yang mengandung maksud sebagai berikut:

a. Bersih mengandung arti bersih dalam berfikir, bertindak dan bekerja, mentaati peraturan perundang - undangan yang berlaku;

b. Ikhlas yaitu dalam norma etika dan agama dapat diartikan rela sepenuh hati, datang dari lubuk hati, tidak mengharapkan imbalan atau balas jasa atas suatu perbuatan, khususnya yang berdampak positif pada orang lain dan semata-mata karena menjalankan tugas/amanah demi Yang Maha Kuasa

c. Melayani yaitu memberikan pelayanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya guna dan berhasil guna memenuhi kepuasan pemangku kepentingan.

(16)

6

d. Akuntabel yaitu dalam melaksanakan tugas dapat mempertanggungjawabkan baik segi proses maupun hasil;

e. Profesional yaitu dalam melaksanakan tugas selalu menyelesaikan secara baik, tuntas, dan sesuai kompetensi/keahlian, orang yang terampil, handal dan sangat bertanggungjawab dalam menjalankan profesinya.

B. Tugas Jabatan Peserta

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian, tugas jabatan fungsional penyuluh pertanian yaitu melaksanakan kegiatan penyuluhan, evaluasi dan pengembangan metode penyuluhan. Uraian kegiatan tugas Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian kategori keterampilan;

1. Melakukan inventarisasi dan identifikasi data potensi wilayah sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya (SDA, SDM, SDE);

2. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan rekapitulasi data sebagai bahan penyusunan programa penyuluhan pertanian;

3. Melakukan penyebaran informasi pertanian (teknis, sosial dan ekonomi) melalui tatap muka kelompok;

4. Melakukan penumbuhan Poktan;

5. Meningkatkan kelas kemampuan Poktan dari kelas Pemula menjadi kelas lanjut;

6. Melakukan penumbuhan Gapoktan;

7. Meningkatkan kelas kemampuan Gapoktan dari kelas Pemula menjadi kelas lanjut;

8. Melakukan penumbuhan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

9. Meningkatkan kelas kemampuan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) dari kelas Pemula menjadi kelas lanjut;

10. Melakukan kegiatan peningkatan kapasitas Poktan, Gapoktan, dan Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP);

11. Melakukan fasilitasi Poktan/Gapoktan dalam meningkatkan aksesibilitas terhadap informasi teknologi dan pasar;

12. Melakukan fasilitasi Poktan/Gapoktan dalam penerapan teknologi

(17)

7

melalui kegiatan sekolah lapang (FFD);

13. Melakukan fasilitasi Poktan/Gapoktan dalam pengumpulan dan rekapitulasi data sebagai bahan penetapan dan peningkatan skala usaha tani;

14. Melakukan fasilitasi penerapan teknologi melalui demplot

15. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan rekapitulasi data sebagai bahan penumbuhan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

16. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan rekapitulasi data sebagai bahan pengembangan Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes);

17. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan rekapitulasi data sebagai bahan penumbuhan Penyuluh Pertanian Swadaya; dan

18. Melakukan inventarisasi, identifikasi dan rekapitulasi data sebagai bahan pengembangan Penyuluh Pertanian swadaya;

Sesuai dengan SK Buoati No...tupoksi peserta...

C. Role Model

Gambar I-3 Role Model

Model panutan (role model) adalah seseorang yang dapat menjadi teladan dalam penerapan nilai-nilai ASN baik dalam bersikap dan berperilaku. Dalam hal penerapan nilai ASN, yang penulis jadikan sebagai role model adalah Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag yaitu Umiyatun Wijayanti S.TP. Alasan penulis menjadikan beliau sebagai role model dalam penerapan nilai ASN adalah karena beliau dalam menjalankan tugas sebagai Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag senantiasa menerapkan nilai dasar ASN BerAKHLAK dan mendukung seluruh personil di Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian

(18)

8

Kecamatan Grabag untuk menjadi smart ASN.

Alasana penulis menjadikan beliau sebagai role model untuk mempresentasikan nilai berAKHLAK yang patut diteladani sebagai berikut : 1) Berorientasi pelayanan

Sebagai Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo, beliau selalu melayani dan mendengarkan saran serta keluhan dari petani. Setiap petani yang datang ke BPP selalu dilayani dengan memberikan sikap yang ramah, cekatan, solutif dan diandalkan demi kepuasan petani.

2) Akuntabel

beliau selalu berpesan untuk selalu bertanggungjawab atas jabatan dan tugas yang telah diamanahkan, karena sesungguhnya jabatan akan dimintai pertanggungjawaban, tidak hanya kepada atasan namun juga kepada Tuhan YME. Dengan sikap yang transparan, konsisten, dan dapat dipercaya, beliau mampu untuk mengayomi dan memimpin staf Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag dengan baik.

3) Kompeten

Sejak penulis bergabung di Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag sebagai CPNS, beliau selalu mendorong dan mendukung untuk terus belajar dan mengembangkan kapabilitas diri, baik melalui pelatihan maupun bimbingan teknis (bimtek).

4) Harmonis

Beliau adalah sosok yang peduli tidak haya kepetani dalam memberikan pelayanan tetapi dengan sesama rekan kerja menunjukan kepedulian yang tinggi. Menghargai segala pendapat, saran dan masukan dari rekan kerja, dan menghormati perbedaan latar belakang pendidikan maupun jabatan.

5) Loyal

Beliau adalah sosok yang berdedikasi tinggi dalam melaksanakan tugas kesehariannya, memberikan pelayanan dan perbaikan kepada petani serta memberikan kontribusi terbaiknya demi kemajuan pertanian di Kecamatan Grabag khususnya.

6) Adaptif

(19)

9

Dalam kaitannya dengan rencana aktualisasi yang akan penulis laksanakan, beliau antusias dan mendukung inovasi yang akan penulis lakukan..

7) Kolaboratif

Padalaporan aktualisasi ini beliau selalu memberi saran, dukungan, dan motivasi kepada penulis, serta memberikan kesempatan untuk membuka ruang untuk diskusi selama masa pelaksanaan aktualisasi nantinya.

(20)

10 BAB II

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu

Isu kontemporer merupakan kelompok isu yang mendapatkan perhatian dan sorotan publik secara luas dan memerlukan penanganan sesegera mungkin dari pengambilan keputusan.

Berdasarkan UU No 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, seorang ASN hendaknya mengabdi dengan berlandaskan pada:

1. nilai dasar;

2. kode etik dan kode perilaku;

3. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;

4. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;

5. profesional.

Implementasi terhadap prinsip-prinsip tersebut diwujudkan dengan meningkatan kepedulian dan partisipasi untuk meningkatkan kapasitas organisasi dengan memberikan penguatan untuk menemu-kenali perubahan lingkungan strategis secara komprehensif pada diri setiap PNS. Agar dapat melaksanakan tugas secara profesional sebagai pelayan masyarakat maka CPNS diwajibkan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya pada satuan kerja masing-masing danmendukung visi yang ada di organisasi.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut terkadang ditemukan isu-isu yang memerlukan pemecahan masalah. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian merupakan satuan kerja perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan bidang pangan dan pertanian sesuai denga kewenangan daerah. Dalam hal ini, Lembaga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian tidak terlepas dari terpaan isu-isu teknis pertanian. Tepatnya di lokasi wilayah penulis, yang berada di wilayah kerja Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Berdasarkan hasil pengamatan dan praktik kerja yang dilakukan, ditemukan beberapa isu yang seseungguhnya masih dapat dilakukan perbaikan.

(21)

11

Tabel II- 1 Isu dan Deskripsi

No Isu dan Deskripsi Kondisi saat ini Data Dukung Kondisi yang diharapkan 1. Isu:

Belum optimalnya petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Deskripsi :

Saat ini petani masih kurang pengetahuan

tentang program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) usaha di sektor pertanian,

khususnya usaha tani padi yang dihadapkan pada resiko

ketidakpastian cukup tinggi, antara lain kegagalan

panen yang

disebabkan

perubahan iklim seperti, banjir, kekeringan,

serangan hama dan penyakit Organisme Pengganggu

Tanaman (OPT) yang menjadi penyebab kerugian usaha pertanian petani.

Sumber isu : Unit Kerja terkait Manajemen ASN Ruang lingkup isu : Tusi Unit Kerja

Desa

sumberagung merupakan desa yang rawan banjir

yang bisa

mengakibatkan kegagalan panen dan

kesadaran petani dalam mengikuti dalam program

AUTP masih

rendah dan

minimnya pengetahuan mengenai cara mendaftar AUTP

Gambar II-1 Dampak banjir

Kondisi pada saat

tanaman padi

terkena dampak banjir yang tidak di daftarkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Petani mau

mengikuti program

AUTP yang

diharapkan dapat memberikan

perlindungan

terhadap resiko ketidakpastian dengan menjamin petani mendapat modalkerja untuk berusaha tani dari klaim asuransi. Dari jaminan

perlindungan ini maka petani dapat membiayai

pertanaman di musim berikutnya.

2. Isu :

Belum optimalnya penggunaan dan pengetahuan

Kurangnya

pemahaman dan pengetahuan petani dalam

Petani dapat menggunakan kartu tani secara maksimal sehingga

(22)

12 petani mengenai

fungsi kartu tani Deskripsi :

Kartu tani

merupakan kartu yang dirancang khusus untuk melakukan alokasi pupuk subsidi

kepada kaum

petani. Namun dalam penggunaan kartu tani oleh petani kurang maksimal.

Dikarenakan kurang pemahaman petani dalam

penggunaanya.

Sumber Isu : Unit Kerja terkait Manajemen ASN Ruang lingkup isu : Tusi Unit Kerja

penggunaan kartu tani

Gambar II-2

Pelayanan kartu tani Pelayanan kartu tani untuk pengajuan kartu tani baru dan sekaligus

memberikan pengetahuan

mengenai cara pengunaanya.

petani dapat menebus atau membeli pupuk subsidi secara maksimal sehingga kualitas produksi panen meningkat.

3. Isu :

Kurang optimalnya penanganan

penggerek batang pada tanaman padi oleh petani

Deskripsi :

Penggerek batang tanaman padi merupakan salah satu hama yang paling sering menyerang tanaman

padi dengan

intensitas serangan sampai 90%. Upaya umum yang sering dilakukan oleh petani adalah menggunakan pestisida secara intensif dengan dosis tinggi yang dapat menyebabkan kerusakan tanaman dan lingkungan.

Pemanfaatan

bumbung konservasi ditingkat petani masih rendah,

Petani

menggunakan pestisida kimia secara intens untuk

mengendalikan hama penggerek batang yang dinilai mudah aplikasinya dan cepat hasilnya.

Penggunaan pestisida kimia adalah alternatif langkah terakhir jika pengendalian secara hayati tidak berhasil.

Gambar II-3

Tanaman padi

terkena hama

penggerek batang Tanaman padi yang terserang penggerek batang pada saat fase generatif yang mengakibatkan isi bulir menjadi kosong/hampa.

Petani mulai mengurangi

kebiasaan dalam penggunaan

pestisida kimia dan beralih bumbung konservasi sebagai langkah preventif dalam pengendalian OPT yang lebih ramah lingkungan.

(23)

13 karena kurangnya

informasi terkait manfaat tanaman bumbung

konservasi.

Sumber Isu : Unit Kerja terkait dengan Manajemen ASN Ruang lingkup isu : Tusi Unit Kerja 4. Isu :

Belum optimalnya pemanfaatan

pupuk organik oleh petani

Deskripi :

Saat ini petani masih sangat tergantung pada penggunaan pupuk

kimia untuk

meningkatkan hasil usaha taninya.

Penggunaan pupuk kimia yang terus- menerus akan mengganggu

keseimbangan sifat tanah, sehingga

tanah akan

mengeras, tanah sulit diolah, membunuh

mikroorganisme dan produktivitas akan menurun.

Kesadaran petani dalam

memanfaatkan pupuk organik dalam usaha taninya masih rendah karena hasilnya tidak langsung terlihat dibandingkan pupuk kimia.

Sumber Isu : Unit Kerja terkait Manajemen ASN Ruang lingkup isu : Tusi Unit Kerja

Petani masih tergantung dengan pupuk kimia untuk meningkatkan hasil usaha tani.

Gambar II-4 Kotoran ternak yang belum termanfaatkan

Gambar II-5 Jerami

yang belum

termanfaatkan

Belum

termanfaatkanya jerami dan kotoran ternak yang bisa untuk dibuat pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.

Petani

memanfaatkan pupuk organik dalam usahataninya agar menjadi pertanian yang ramah lingkungan.

Meningkatnya kesuburan tanah sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik.

Petani mandiri dan tidak

menggantungkan dengan pupuk kimia.

(24)

14 5 Isu :

Belum optimalnya pemanfaatan lahan pekarangan

Deskripsi :

Untuk memperoleh ketersediaan

pangan yang cukup diperlukan

pemanfaatan segala sumberdaya lahan yang ada secara bijak dan terencana termasuk lahan pekarangan. Di masyarakat

pedesaan,

pemanfaatan lahan pekarangan untuk memenuhi

kebutuhan keluarga sudah berlangsung

namun belum

secara imtensif.

Sebagian besar hanya bersifat sambilan untuk mengisi waktu luang

dan belum

berorientasi pasar.

Sumberdaya lahan pekarangan oleh sebagian besar petani dipandang sebagai

sumberdaya yang kurang memberikan manfaat

dibandingkan

sumberdaya lahan sawah dan lahan kering/ tegalan.

Sumber isu : Unit Kerja terkait Manajemen ASN Ruang lingkup isu : Tusi Unit Kerja

Rendahnya kesadaran masyarakat memanfaatkan lahan

pekarangannya untuk ditanami berbagai sayuran dan buah-buahan.

Gambar II-6 Lahan pekarangan yang belum termanfaatkan Lahan pekarangan yang masih kosong belum dimanfaatkan secara maksimal.

Optimalisasi

pemanfaatan lahan pekarangan dengan menanam berbagai sayuran dan buah sebagai sumber pangan lestari sehingga dapat memenuhi

kebutuhan gizi keluarga dan dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga petani dari hasil menjual produk dari pekarangan.

(25)

15 B. Analasis Isu

Setelah dilakukan identifikasi isu strategis yang ada di instansi, kemudian dilakukan penilaian kualitas isu dengan teknik APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan) :

1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat

2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan nyata

3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok

4. KeLayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab

Pedoman penilaian skor dengan teknik APKL pada isu-isu yang telah diidentifikasi pada lingkungan kerja menggunakan kriteria penilaian sebaimana pada tabel 2. Pedoman penilaian kualitas isu dengan teknik APKL berikut:

Tabel II- 2 Pedoman penilaian kualitas isu dengan teknik APKL

Nilai Kriteria

Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan

5 Sangat

Aktual

Sangat Mendesak

Sangat Kompleks

Sangat Layak

4 Aktual Mendesak Kompleks Layak

3 Cukup

Aktual Cukup Mendesak Cukup

Kompleks

Cukup Layak

2 Kurang

Aktual

Kurang Mendesak

Kurang Kompleks

Kurang Layak

1 Tidak

Aktual Tidak Mendesak Tidak Kompleks Tidak Layak

Berdasarkan pedoman tabel diatas, maka dapat dirumuskan hasil

(26)

16

terhadap analisis isu seperti pada Tabel II-3. Hasil analisis isu dengan teknik APKL.

Tabel II- 3 Hasil analisis isu dengan teknik APKL

No Isu Kriteria (skor)

Jumlah Peringkat A P K L

1 Belum optimalnya petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

5 5 5 4 19 I

2

Belum optimalnya penggunaan dan pengetahuan petani mengenai penggunaan kartu tani

5 5 4 4 18 II

3 Kurang optimalnya penanganan penggerek batang pada tanaman padi oleh petani

5 5 4 3 17 III

4 Belum optimalnya pemanfaatan

pupuk organik oleh petani 5 4 4 3 16 IV

5 Belum optimalnya pemanfaatan

lahan pekarangan 5 2 3 3 13 V

Isu yang telah di analisis dengan teknik APKL diatas, selanjutnya ditentukan prioritas permasalahannya dengan teknis USG (Urgency, Seriousness,Growth):

1. Urgency (U) : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, di analisis, dan di tindaklanjuti;

2. Seriousness (S) : seberapa serius suatu isu harus dibahas terkait dengan akibat yang ditimbulkan;

3. Growth (G) : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.

(27)

17

Penggunaan metode USG sama seperti metode APKL dengan memberikan penilaian rentang angka 1 sampai 5 pada ketiga isu. Kemudian dirangking dengan urutan peringkat dari nilai terbanyak ke nilai terendah.

Dimana isu yang menjadi peringkat 1 akan dipilih sebagai isu yang akan ditindaklanjuti untuk dianalisis lebih lanjut yang nantinya dicari gagasan pemecahan isu. Identifikasi prioritas isu dengan teknik USG dapat dilihat pada Tabel II-4.

Tabel II- 4 Hasil identifikasi prioritas isu dengan teknik USG

No. Isu Urgency Seriousness Growth Jumlah Rangking

1

Belum optimalnya petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

5 5 4 14 I

2

Belum optimalnya

penggunaan dan

pengetahuan petani mengenai penggunaan kartu tani

5 4 4 13 II

3

Kurang optimalnya penanganan hama penggerek batang pada

tanaman padi oleh petani 5 4 3 12 III

Berdasarkan penilaian prioritas permasalahan yang telah dilakukan, permasalahan mengenai Belum optimalnya minat petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang kurang memadai menjadi prioritas pertama.

C. Analisis Penyebab Isu

Dari hasil analisis isu, permasalahan strategis di lingkungan kerja yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya minat petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP.

Akar penyebab masalah selanjutnya di diagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang digunakan sebagai start awal meliputi man (sumber daya manusia),

(28)

18

material (material), method (cara), dan machine (alat), sehingga hasilnya dirumuskan sebagai berikut yang terlihat pada Gambar II-1. Analisis penyebab isu dengan fishbone diagram.

Gambar II- 7 Diagram Fishbone

Dari diagram fishbone diatas, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan diantaranya yaitu :

1 Man : Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP)

2 Material : Belum adanya media informasi yang diterima oleh petani mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 3 Method : Belum adanya panduan cara mendaftar Asuransi

Usaha Tani Padi ( AUTP)

4 Milieu : Petani belum tahu manfaat Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Belum optimalnya minat petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Grabag Kabupten Purworejo Belum adanya media

informasi yang diterima oleh petani mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Kurangnya informasi tentang sarana pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi( AUTP) Jumlah tenaga yang terbatas

(PP) untuk mengedukasi petani menganai AUTP

Belum adanya panduan cara mendaftar Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP)

Petani belum tahu manfaat Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

METHODE

MAN MATERIAL

Kurangnya penyuluhan oleh petugas mengenai Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP)

Petani tidak tau cara mengklaim premi Asurnsi Usaha Tani Padi (AUTP)

Lokasi lahan sawah yang rawan terkena banjir dan OPT

MILIEU

(29)

19 D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan

Dampak apabila minat petani terhadap AUTP tidak optimal, karena akibat dari kurangnya pengetahuan petani terhadap program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Maka usaha di sektor pertanian khususnya usaha tani padi tidak mendapatkan perlindungan dan petani tidak mendapatkan modal kerja berusaha tani untuk pertanaman berikutnya. Maka asuransi sangat diperlukan bagi para petani mengingat resiko kegagalan panen yang cukup tinggi, antara lain kegagalan panen yang disebabkan perubahan iklim seperti banjir, kekeringan, serangan hama dan penyakit / Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menjadi penyebab kerugian usaha pertanian petani.

E. Gagasan Pemecah Isu

Persoalan kurangnya minat petani terhadap AUTP sesungguhnya bisa diatasi dengan cara meningkatkan pengetahuan petani mengenai Asuransi Usaha Tani Padi.

Berdasarkan uraian diatas, maka gagasan pemecahan isu prioritas adalah

“Upaya Peningkatan Petani Mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Pada Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo”.Selanjutnya akan dilaksanakan 5 (lima) kegiatan, yaitu:

Tabel II- 5 Gagasan Pemecahan Isu

No Kegiatan Tahapan kegiatan

1. Melakukan identifikasi permasalahan mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rencana penyuluhan

2. Membuat kuisioner untuk dibagikan kepetani

3. Membagikan kuisioner ke petani untuk mengetahui kondisi dilapangan

4. Mengolah data kuisioner 2. Membuat media penyuluhan

mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1. Menyiapkan materi untuk media penyuluhan

2. Membuat leaflet,video, pretest dan post test

3. Membuat desain slide show untuk disampaikan pada saat penyuluhan

(30)

20

3. Melakukan penyuluhan

mengenai program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1. Membuat jadwal pertemuan penyuluhan kemudian melakukan koordinasi ke Gapoktaan/poktan terkait.

2. Membagikan pretest serta mengumpulkan hasil pre test 3. Menyampaikan materi

penyuluhan

4. Demonstrasi cara pendaftaran program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

1. Menyiapkan sarana untuk demonstrasi

2. Pemberian informasi tahapan- tahapan pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) menggunakan media

3. Demonstrasi mengenai cara pengisian form pendaftaran Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP).

5. Melakukan evaluasi kegiatan 1. Membagikan post test untuk petani

2. Mengumpulkan lembar penilaian postest

3. Melakukan laporan hasil evaluasi F. Laporan Aktualisasi dan Habituasi

Pada laporan aktualisasi dan habituasi ini penulis akan memasukanbeberapa identifikasi isu yang telah dibuat, isu yang diangkat, analisis penyebab isu, gagasan pemecahan isu, dan tabel matriks laporan aktualisasi. Dalam gagasan pemecahan isu terdapat 5 (lima) kegiatan yang akan diaktualisasikan oleh penulis. Lima kegiatan tersebut dibuat dalam bentuk tabel matriks laporan aktualisasi dimana setiap kegiatan terdiri atas beberapa tahapan kegiatan. Dari masing-masing tahapan kegiatan harus merepresentasikan nilainilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) serta peran dan kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen ASN, Smart Governance).

Unit Kerja : Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab.

Purworejo

Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya minat petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Desa Sumberagung Kecamatan Grabag

(31)

21

Kabupaten Purworejo

Sumber isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN 2. Belum optimalnya penggunaan dan pengetahuan

petani mengenai penggunaan kartu tani di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Sumber Isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN 3. Kurang optimalnya penanganan hama

penggerek batang pada tanaman padi oleh petani di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Sumber Isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN 4. Belum optimalnya pemanfaatan pupuk organik

oleh petani di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Sumber Isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN 5. Belum optimalnya pemanfaatan lahan

pekarangan di Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Sumber Isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN Isu yang

diangkat (core issue )

: 6. Belum optimalnya minat petani dalam mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di Desa Sumberagung Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo

Sumber Isu : Unit Kerja Terkait Manajemen ASN Gagasan

pemecah isu

: 1. Merencanakan persiapan penyuluhan tentang program Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP) 2. Membuat materi dan media penyuluhan

3. Melakukan penyuluhan mengenai program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

4. Demonstrasi cara pendaftaran program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP

5. Melakukan evaluasi kegiatan

(32)

22 NO KEGIATAN TAHAPAN

KEGIATAN

OUTPUT/

HASIL

KETERKAITAN SUBSTANSI MATA

PELATIHAN

KONTRIBUSI VISI DAN MISI ORGANISASI

PENGUATAN NILAI NILAI ORGANISASI

1 2 3 4 5 6 7

1 Melakukan identifikasi permasalahan mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Sumber : Inovasi

Tersedianya sumber informasi mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

Keterkaitan dengan Management ASN:

Saya melaksanakan tugas dalam kegiatan 1 yaitu melakukan identifikasi permasalahan dengan bertanggung jawab,jujur dan beritergritas tinggi sesuai dengan kode etik dank ode perilaku ASN.

Keterkaitan dengan Smart ASN:

Dalam kegiatan

melakukan identifikasi permaslahan untuk memudahkan dalam kegiatan tersebut membuat kuisioner agar lebih efektif dan efesien (Digital Skill)

Dengan Melakukan identifikasi permasalahan mengenai

Asuransi Usaha

Tani Padi

(AUTP) kontribusi terhadap Visi : Purworejo

berdaya saing 2025 dan misi no 2 yaitu : MISI ke- 2:

Meningkatkan daya saing sektor pertanian dalam arti luas yang sinergi dengan

pengembangan UMKM,

Tersedianya Melakukan identifikasi permasalahan

mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)

akuntabel dan profesional

MATRIKS LAPORAN KEGIATAN DALAM PENERAPAN NILAI- NILAI DASAR PNS

SERTA KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE

SESUAI DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Tabel II- 6 Matrik Laporan Kegiatan

(33)

23 a. Melakukan

konsultasi dengan mentor terkait rencana penyuluhan

Adanya persetujuan dari mentor terkait rencana penyuluhan yang berisi saran dan petunjuk

Harmonis

Saya melakukan

konsultasi dengan mentor terkait persiapan penyuluhan dengan saling peduli meminta saran dan petunjuk Kompeten

Saya melakukan

konsultasi untuk meningkatkan

kompetensi diri

Loyal

Saya meminta arahan kepada mentor untuk melaksanakan

aktualisasi sebagai bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

Akuntabel

Saya bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan oleh mentor atas persetujuan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan nanti.

perdagangan dan industry.

b. Menyiapkan materi kuisioner

Tersedianya lembar

Akuntabel

Saya mencari materi di

(34)

24 dan membuat

kuisioner untuk dibagikan kepetani.

kuisioner sumber yang dapat dipercaya.

Kompeten

Saya mencari referensi website dalam rangka peningkatan

kompetensi diri

Berorientasi pelayanan Saya membuat isi kuisioner yang akan dibagikan dan diisi dioleh

petani dengan

berkualitas

Adaptif

Membuat kuisioner dengan isi yang menarik dan mudah dimengerti oleh petani

c. Membagikan kuisioner ke petani untuk mengetahui kondisi dilapangan

Tersedianya lembar jawaban kuisioner dan kondisi

dilapangan

Kompeten

Saya membagikan kuisioner kepada petani dengan tujuan untuk meningkatkan

kompetensi dan pengetahuan petani mengenai AUTP

Harmonis

Saya membagikan

(35)

25

kuisioner dengan ramah dan selaras

Kolaborasi

Saya bekerjasama dengan pemdes/anggota poktan untuk membagikan kuisioner.

Kata kunci : kerjasama Berorientasi pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dalam berinteraksi dengan petani pada saat membagikan kuisoner Kata kunci : pelayanan terbaik

d. Mengolah data kuisioner

Tersedia hasil data kuisioner

Akuntabel

Saya mengolah data kuisioner dengan hasil

yang dapat

dipertanggung Jawabkan

Kata kunci : tanggung jawab

Kompeten

Saya melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik saat mengolah data hasil kuisioner dan dapat

(36)

26

dipertanggungjawabkan Panduan perilaku : kualitas terbaik

Harmonis

Menghargai setiap hasil kuisioner yang telah diisi oleh petani

Kata kunci : menghargai perbedaan

Adaptif

Saya mengolah data kuisioner dengan tujuan mengasilkan indetifikasi masalah sehingga bisa menghasilkan inovasi untuk kepentingan bersama.

2 Membuat materi dan media

penyuluhan tentang program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) Sumber : Inovasi

Tersedianya, leaflet , pre test, post test dan media

penyuluhan (slide show atau video)

Keterkaitan dengan Management ASN : Dalam membuat materi dan media penyuluhan tentang program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) saya melaksanakan dengan bertanggung jawab dan berintegritas tinggi

Keterkaitan dengan Smart ASN :

Dengan tersedianya leaflet , pre test, post test, video dan media

penyuluhan maka

memberikan kontribusi terhadap Visi : Purworejo

Dengan tersedianya media penyuluhan Memberikan penguatan nilai-nilai organisasi yaitu nilai akuntabel dan profesional

Gambar

Gambar I- 2 Struktur Organisasi DinKPP  4.  Visi Misi Organisasi
Tabel I- 2 Strategi dan arahan kebijakan Misi ke-2
Tabel II- 1 Isu dan Deskripsi
Gambar  II-2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membuat media pembelajaran Jam Analog Sumber : SKP dan inovasi Menyelesaikan Masalah pada: Tools: Alat peraga yang belum dimanfaatkan secara maksimal dan banyak yang rusak