LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN DYSPEPSIA
PROFESI KEPERAWATAN DASAR (PPKD) DI RUMAH SAKIT ANSARI SALEH
PERIODE PRAKTIK (25 SEPTEMBER – 07 OKTOBER 2023)
OLEH:
SELFIANA 2314901110059
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN Tanggal pengkajian : 26 September 2023
Jam : 14.55
I. DATA DEMOGRAFI 1. Biodata
- Nama ( inisial ) : Ny.A
- Usia / tanggal lahir : 55 Tahun / 02-11-1967
- Jenis kelamin : Perempuan
- Alamat : Desa Sungai Teras Dalam Rt 6
- Suku / bangsa : Banjar
- Status pernikahan : Menikah - Agama / keyakinan : Islam - Pekerjaan / sumber penghasilan : Petani - Diagnosa medik : Dyspepsia - No. medical record : 49xxxx - Tanggal masuk : 20-09-2023 - Penanggung jawab
- Nama : Ny.N - Usia : 13 Tahun - Jenis kelamin : Perempuan - Pekerjaan / sumber penghasilan : Pelajar - Hubungan dengan klien : Anak II. KELUHAN UTAMA:
Pasien mengatakan kadang2 merasa sesak nafas, pusing, nyeri pada perut dan ulu hati, perut kembung, BAB sedikit dan keras, dan odema pada kedua kaki dan tangan kiri. Pitting edem pasien > 2 detik. Pasien juga mengatakan tidak nafsu makan (makan dlm porsi sedikit).
P : tidak bisa BAB, Q : nyeri nya kadang-kadang seperti ditusuk tusuk, R : nyeri pada bagian perut, S : nyeri sedang, T : beberapa menit (hilang timbul)
III. RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat kesehatan sekarang
Penyakit pasien timbul pertama kali kurang lebih 2 bulan terakhir dan dibawa ke rumah sakit pada hari rabu. Pasien kesulitan BAB, nafsu makan menurun, nyeri pada bagian ulu hati, serta kadang merasa sesak. Keluhan tersebut timbul secara berangsur-angsur. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan pasien yaitu pemberian makanan berserat.
2. Riwayat kesehatan lalu
Pasien mengatakan baru pertama kali masuk rumah sakit, pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma, pasien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi dan tidak ada mengkonsumsi obat-obatan (bebas).
3. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga IV. RIWAYAT PSIKOSOSIAL
Pasien mengatakan bahwa pasien seorang petani yang aktif berkerja serta bersosialisasi dengan warga disekitarnya, pasien juga berhubungan baik dengan orang disekitarnya termasuk dengan staff di rumah sakit. Pasien mengatakan ingin cepat sehat kembali dan segera pulang dari rumah sakit.
V. RIWAYAT SPIRITUAL
Pasien orang yang taat beribadah, keluarga juga sangat mendukung pasien untuk bisa melakukan ibadah, ibadah yang biasa dilakukan pasien sholat dan berzikir. Akantetapi pasien mengatakan sulit beribadah karena terpasang infus dan kateter sehingga sulit untuk melakukan ibadah
VI. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum klien
Pasien merasa tidak nyaman dan gelisah saat nyeri timbul. Pasien berpakaian sesuai dengan usia pasien saat ini. Ekspresi wajah kadang biasa saja kadang tegang atau meringis, bicara lancar, suasana hati muram. Secara umum pasien terlihat bersih. Secara umum pasien terlihat bersih. TB pasien sekitar 155, BB pasien sekitar 44. Pasien berjalan normal dan pelan ( tetapi sedikit kesulitan karna terpasang kateter).
2. Tanda-tanda vital
- Suhu : 36,2 C°
- Nadi : 98 X/Menit - Pernafasan : 20 X/Menit - Tekanan darah : 110/ 80 - SPO2 : 97 % 3. Sistem pernafasan
Hidung pasien terlihat simetris, bersih, tidak ada polip. Tidak terjadi pembesaran pada bagian leher. Bentuk dada pasien normal simetris, tidak ada suara nafas tambahan, kuku pasien normal.
4. Sistem kardiovaskuler
Conjunctiva pasien terlihat kemerahan, bibir pink, arteri carotis dan tekanan vena jugularis pasien teraba, ukuran jantung pasien normal, tidak ada murmur (normal) pada suara jantung pasien. Capillary refilling time pasien> 2 detik.
5. Sistem perncernaan
Bibir pasien tampak lembab, jumlah gigi lengkap 32, mampu menelan dan makan, perut pasien tampak kembung, pada bagian abdomen kuadran 9 pasien nyeri saat ditekan dan teraba keras.
6. Sistem indra
Kelopak mata pasien ada, bulu mata ada, alis ada, konjungtiva anemis, tidak ada benjolan ataupun trauma mata, fungsi penciuman baik, tidak ada trauma pada hidung, keadan daun telinga normal, tidak pernah melakukan operasi telinga, membrana tympani normal, fungsi pendengaran baik dan tidak menggunakan alat bantu dengar.
7. Sistem saraf
Kesadaran pasien compos mentis , kemampuan bicara pasien ekspresive dan resiptive tidak ada perubahan pada bentuk otot, tidak ada kekakuan pada sendi siku dan tangan, terdapat sedikit kekakuan pada otot bagian kaki namun masih bisa berjalan dengan pelan, pasien ada reflek nyeri, pasien mampu menyeimbangkan diri, refleks ekstrimitas atas dan bawah baik
8. Sistem muskuloskeletal
Bentuk simetris, tidak ada benjolan dan trauma, ROM aktif pada (vertebrae, pelvis, lutut, kaki, bahu, dan tangan).
9. Sistem integumen
Kondisi rambut hitam namun terdapat sedikit rambut putih, kulit pasien berwarna sawo matang, kondisi kulit kering, bersih, kuku pasien bersih.
10. Sistem endokrin
Kelenjar tiroid tidak ada pembesaran, tidak ada percepatan pertumbuhan rambut, pasien terpasang kateter, suhu tubuh normal, tidak ada keringat berlebih, leher tidak kaku, dan tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut.
11. Sistem perkemihan
Tidak ada edema palpebra, ada edema pada bagian kedua kaki saja, tidak ada kencing batu maupun penyakit hubungan seksual pada pasien. Pasien terpasang kateter.
12. Sistem reproduksi
Pasien sudah mengalami menopause
13. Sistem immun
Pasien tidak ada riwayat alergi, juga tidak ada riwayat tranfusi.
VII. AKTIVITAS SEHARI-HARI A. Kebutuhan Nutrisi
Pasien tidak nafsu makan, pasien rutin makan 3x sehari namun hanya sedikit, pasien mengkonsumsi makanan tinggi serat.
B. Kebutuhan Cairan
Setiap hari pasien meminum air putih sekitar 3-4 gelas ( dibatasi ) C. Kebutuhan Eliminasi ( BAB & BAK )
Pasien melakukan eliminasi BAK melalui kateter, untuk BAB pasien di toilet. Frekuensi BAB pasien sangat jarang, konsistensi BAB pasien keras dan sedikit.
D. Perhitungan intake dan output cairan (balance cairan) Intake : 330 ml x 4 : 1.320
Output : 1.100 ml
Intake – output = 1.320 – 1.100 = 220 E. Kebutuhan Istirahat Tidur
Pasien mengatakan tidak cepat tertidur, kadang tidur tidak terlalu pulas karena nyeri perut, pasien biasa tidur pada siang hari sekitar pukul 13.00 dan untuk tidur malam sekitar pukul 22.00, apabila pasien kesulitan tidur pasien hanya berdiam diri.
F. Kebutuhan Olahraga
Pasien melakukan olahraga berjalan sekitar beberapa menit atau sampai pasien merasa sudah cukup lelah, setelah latihan berjalan pasien merasa lelah.
G. Rokok / alkohol dan obat-obatan
Pasien tidak mengkonsumsi roko, alkohol, maupun obat-obatan H. Personal hygiene
Pasien melakukan perawatan diri dibantu oleh keluarga.
I. Aktivitas / mobilitas fisik
Sehari-hari pasien melakukan latihan berjalan, namun kesulitan karena menggunakan infus dan terpasang kateter, jadi pasien memerlukan bantuan saat latihan berjalan.
Skala aktivitas:
0000 0000 0000 0000 Skala kekuatan otot : 5555 5555
5555 5555 J. Rekreasi
Sebelum sakit pasien senang bekerja, pasien juga kadang-kadang pergi rekreasi di waktu senggang dan pasien merasa senang.
VIII. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Tanggal Pemeriksaan:
- Laboratorium :
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan satuan Elektrolit
- Natrium - Kalium - Chlorida
135.2 L 2.41#
88.8L
136-145 3.5-5.1 97-111
Mmol/
L Mmol/
L Mmol/
L - Ro foto : Cardiomegaly, LVH. Lung congestive - CT Scan : -
- MRI, USG, EEG, ECG, dll.: -
IX. Therapy saat ini (tulis dengan rinci) - Inf nacl 0,9 500x2
- Drip kcl 1 - Flash 20 tpm - O2 2-4 lpm (k/p)
- Nebu. Combivent + pulmicart / 8 jam XI. ANALISIS DATA
NO Tanggal/Jam Data Fokus Etiologi Problem
1
2
26/09/23 14.55
DS :
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut kiri bawah dan ulu hati - Pasien merasa sesak - P : Pasien mengatakan
nyeri karena tidak nafsu makan dan sulit BAB dan sesak
Q : Pasien mengatakan nyeri kadang2 timbul terasa seperti menggigit R : Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah dan ulu hati S : Skala nyeri 4 , nyeri terasa sedang
T : Lama waktu nyeri tidak menentu
DO :
- Pasien terlihat meringis - Pasien terlihat gelisah
- Pasien terlihat
memegang-megang bagian perut
- TTV
TD : 110/80 Nadi : 98 RR : 20 T : 36,2 SPO : 97 %
DS :
- Pasien mengatakan sulit BAB sejak kurang lebih 3 minggu yang lalu - Pasien mengatakan BAB
keras dan sedikit
- Pasien mengatakan kesulitan mengejan DO :
- Perut pasien bagian kuadran 9 terasa keras
Agen cedera fisiologis
Ketidakcukupan asupan serat
Nyeri akut (D.0077)
Konstipasi (D.0049)
3 DS :
- Pasien mengtakan perut kembung
- Pasien mengatakan kaki bengkak
DO :
- Edema pada bagian kedua kaki
- Pitting edem > 2 detik pada kedua kaki
- Intake pasien lebih banyak dari pada output
Kelebihan asupan cairan
Hipervolemia (D.0022)
XII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN (dibuat urutan/prioritas diagnosa yang harus diatasi terlebih dahulu)
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis 2. Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan serat 3. Hipervolemia berhubungan dengan kelebihan asupan cairan XIII. PERENCANAAN KEPERAWATAN
NO No Diagnosa Keperawata
n
Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
1 D (0077) Nyeri akut - Paisen mampu melakukan aktivitas - Nyeri
berkurang
Observasi :
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
- Identifikasi skala nyeri
Trapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri
(kompres hangat) - Fasilitasi istirahat
dan tidur Edukasi - Anjurkan
menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk meredakan nyeri
Kolaborasi - Kolaborasi
pemberian analgetik
2
3
(D 0049)
(D 0022)
Konstipasi
Hipervolemia
- Keluhan
defekasi lama dan sulit dapat berkurang - Konistensi
fases membaik
- Edema berkurang - Asites
berkurang
Observasi : - Identifikasi
masalah usus dan penggunaan obat pencahar
- Monintor buang air besar
- Monitor tanda gejala diare, konstipasi atau impaksi
Trapeutik :
- Berikan air hangat setelah makan - Sediakan makanan
tinggi serat Edukasi : - Anjurkan
meningkatkan aktifitas fisik, sesuai toleransi - Anjurkan
mengkonsumsi makanan yang mengandung tinggi serat Kolaborasi : - Kolaborasi
pemberian obat supositorial anal, jika perlu
Observasi :
- Periksa tanda gejala
hipervolemia - Monitor intake
dan output cairan Trapeutik :
- Batasi asupan cairan dan garam - Tinggikan kepala
tempat tidur 30- 40°
Edukasi :
- Ajarkan cara
membatasi cairan Kolaborasi :
- Kolaborasi
pemberian diuretik
XIV. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Hari /Tanggal: Rabu, 27 September 2023
NO Jam Tindakan
Nomor Daignosa NANDA
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
1
2
3
09.00
12.00
12.00
0077
0049
0022
- Mengidentifikasi lokasi dan skala nyeri - Mengajarkan teknik
nafas dalam dan kompres hangat pada bagian yang nyeri - Terapi farmakologis
( inj. Omeprazole, Nebu. Combivent + pulmicart)
- Identifikasi masalah pencernaan dan tanda gejala BAB
- Anjurkan minum air hangat setelah makan dan makanan tinggi serat
- Periksa apakah ada edema
- Menghitung intake dan output
- Anjurkan pasien membatasi minum - Tinggikan bed pada
bagian kepala 30-40 derajat
- Kolaborasi pemberian diuretik
- S : pasien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 3 (1-10)
- O : pasien terlihat lebih tenang
TTV TD : 110/80 Nadi : 98 RR : 20 T : 36,2 SPO : 96 % - A : Masalah
belum teratasi - P : intervensi
dilanjutkan
- S : pasien mengatakan ada BAB tetapi masih keras - O : pasien
terlihat
nyaman, perut
kuadran 9
pasien masih teraba keras - A : Masalah
belum teratasi - P : intervensi
dilanjutkan
- S : pasien mengatakan bengkak berkurang - O : edema
terlihat berkurang, pitting edema >
2 detik
- A : Masalah belum teratasi - P : Intervensi
dilanjutkan
Hari /Tanggal: Kamis, 28 September 2023
NO Jam
Tindakan Nomor Daignosa NANDA
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
1
2
3
09.00
10.40
10.40
0077
0049
0022
- Mengidentifikasi lokasi dan skala nyeri - Mengajarkan teknik
nafas dalam
- Terapi farmakologis (Nebu. Combivent + pulmicart)
- Identifikasi masalah pencernaan dan tanda gejala BAB
- Anjurkan minum air hangat setelah makan dan makanan tinggi serat
- Periksa apakah ada edema
- Menghitung intake dan output
- Anjurkan pasien
- S : pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 2 (1-10)
- O : pasien terlihat lebih tenang
TTV TD : 90/49 Nadi : 79 RR : 17 T : 36,5 SPO : 98 % - A : Masalah
teratasi sebagian
- P : intervensi dilanjutkan
- S : pasien mengatakan ada BAB tetapi masih keras - O : pasien
terlihat memegang2 perut
- A : Masalah teratasi
sebagian
- P : intervensi dilanjutkan
- S : pasien mengatakan bengkak pada kaki berkurang - O : edema
membatasi minum - Tinggikan bed pada
bagian kepala 30-40 derajat
- Kolaborasi pemberian diuretik
terlihat berkurang, pitting edem >
2 detik
- A : Masalah teratasi
sebagian
- P : intervensi dilanjutkan Hari /Tanggal: Jumat, 29 September 2023
NO Jam
Tindakan Nomor Daignosa NANDA
Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
1
2
3
09.00
10.40
10.40
0077
0049
0022
- Mengidentifikasi lokasi dan skala nyeri - Edukasi teknik nafas
dalam apabila nyeri timbul
- Terapi farmakologis (Nebu. Combivent + pulmicart)
- Identifikasi masalah pencernaan
- Anjurkan minum air hangat setelah makan dan makanan tinggi serat
- Periksa apakah ada edema
- Menghitung intake dan output
- S : pasien mengatakan nyeri berkurang skala nyeri 1 (1-10) dan tidak sesak - O : pasien
terlihat lebih nyaman
TTV TD : 100/70 Nadi : 80 RR : 20 T : 36,5 SPO : 98%
- A : Masalah teratasi
sebagian
- P : intervensi dihentikan, pasien pulang.
- S : pasien mengatakan
ada BAB
sedikit
- O : pasien terlihat nyaman - A : Masalah
teratasi sebagian
- P : intervensi dihentikan, pasien pulang
- S : pasien mengatakan
tidak ada
- Anjurkan pasien membatasi minum - Tinggikan bed pada
bagian kepala 30-40 derajat
bengkak
- O : edema berkurang, pitting edem 2 detik
- A : Masalah teratasi
sebagian
- P : intervensi dihentikan, pasien pulang XIV. EVALUASI KEPERAWATAN (CATATAN PERKEMBANGAN/SOAP) Hari /Tanggal: 27 September 2023
NO Jam
Evaluasi Nomor Daignosa NANDA
Respon
Subjektif (S) Respon Objektif
(O) Analisis Masalah
(A) Perencanaan
Selanjutnya (P) Paraf
1 14.00 0077 - Pasien
mengatak an rasa nyeri dan sesak berkurang
- Pasien tampak lebih tenang - TTV
TD : 110/80 Nadi : 98 RR : 20 T : 36,2 SPO : 96
%
Masalah nyeri belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
2 14.00 0049 - Pasien
mengatak an sudah mau BAB, namun masih sedikit dan keras
- Pasien tampak lebih nyaman - TTV :
TD : 110/80 Nadi : 98 RR : 20 T : 36,2 SPO : 96
%
Masalah konstipasi belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
3 14.00 0022 - Pasien
mengatak an
bengkak pada kaki berkurang
- Edema berkurang - Pitting
edem masih > 2 detik - TTV :
TD :
110/80 Nadi : 98 RR : 20 T : 36,2 SPO : 96
%
Masalah belum hipervolemia
teratasi
Intervensi dilanjutkan
Hari /Tanggal: 28 September 2023
NO Jam Evaluasi
Nomor Daignosa NANDA
Respon Subjektif (S)
Respon Objektif (O)
Analisis Masalah (A)
Perencanaan Selanjutnya (P)
Paraf
1 12.00 0077 - Pasien
mengatak an rasa nyeri dan sesak berkurang
- TTV TD : 90/49 Nadi : 79 RR : 17 T : 36,5 SPO : 98
%
Masalah nyeri belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
2 12.00 0049 - Pasien
mengatak an sudah mau BAB, namun masih sedikit dan keras
- Pasien tampak lebih nyaman - TTV :
TD :
90/49 Nadi : 79 RR : 17 T : 36,5 SPO : 98
%
Masalah konstipasi belum teratasi
Intervensi dilanjutkan
3 12.00 0022 - Pasien
mengatak an
bengkak pada kaki berkurang
- Edema berkurang - Pitting
edem masih > 2 detik - TTV
TD : 90/49 Nadi : 79 RR : 17 T : 36,5 SPO : 98
%
Masalah belum hipervolemia
teratasi
Intervensi dilanjutkan
Hari /Tanggal: 29 September 2023
NO Jam
Evaluasi Nomor Daignosa NANDA
Respon
Subjektif (S) Respon Objektif
(O) Analisis Masalah
(A) Perencanaan
Selanjutnya (P) Paraf
1 12.00 0077 - Pasien
mengatak an tidak ada nyeri dan tidak ada sesak
- Pasien tampak nyaman - TTV
TD :
100/70 Nadi : 80 RR : 20 T : 36,5 SPO : 98%
Masalah teratasi
Intervensi dihentikan,
pasien dipulangkan
2 12.00 0049 - Pasien
mengatak an sudah mau BAB,
- Pasien tampak lebih nyaman - TTV :
Masalah konstipasi
sebagian teratasi
Intervensi dihentikan,
pasien dipulangkan
namun masih keras
TD : 100/70 Nadi : 80 RR : 20 T : 36,5 SPO : 98%
3 12.00 0022 - Pasien
mengatak an
bengkak pada kaki berkurang
- Edema berkurang - Pitting
edem 2 detik - TTV :
TD :
100/70 Nadi : 80 RR : 20 T : 36,5 SPO : 98%
Masalah sebagian hipervolemia
teratasi
Intervensi dihentikan,
pasien dipulangkan
Banjarmasin, 02 Oktober 2023 Preseptor akademik,
(...)
Preseptor klinik,
(...)