• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Anestesi Umum pada Pasien Tumor Paru dengan Tindakan Bronkoskopi

N/A
N/A
Muhammad Devlin Ridan Hamdan

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kasus Anestesi Umum pada Pasien Tumor Paru dengan Tindakan Bronkoskopi"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Kasus Individu

GENERAL ANESTESI PADA PASIEN TUMOR PARU DENGAN TINDAKAN BRONCOSCOPY

Oleh:

Muhammad Devlin Ridan Hamdan NIM. 2308439027

Pembimbing:

dr. Pratama Ananda, M.Ked(Klin), Sp.An-Ti

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

RUMAH SAKIT UMUM ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU

2024

(2)

STATUS PASIEN

BAGIAN ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU

RSUD ARIFIN ACHMAD PROVINSI RIAU Identitas pasien

Nama pasien : Herman

Usia : 52 tahun

Jenis kelamin : Laki laki

Agama : Islam

Status : Sudah menikah

Alamat : Kuansing

Nomor RM : 01059717

Tanggal Masuk RS : 23 September 2024 Tanggal Operasi : 09 Oktober 2024

Pembiayaan : BPJS

Anamnesis (autoanamnesis) Keluhan utama

Pasien datang dengan keluhan nyeri dada kanan 2 minggu ini, nyeri hilang timbul.

Riwayat penyakit sekarang

Pasien berobat ke instalasi Gawat Darurat RSUD Arifin Acmad datang dengan keluhan nyeri dada kanan 2 minggu ini. Keluhan yang dirasakan hilang timbul. Keluhan disertai dengan nyeri dada kanan (+), sesak nafas (+), lemas (+), penurunan nafsu makan (+) disertai kedua kaki tidak bisa digerakkan lagi sejak 4 tahun ini, terdapat dekubitus (+)

Riwayat penyakit dahulu

Riwayat hipertensi (-)

Riwayat DM (-)

RiwayatAsma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan yang sama dengan pasien. 

Riwayat hipertensi (-)

Riwayat DM (-)

(3)

RiwayatAsma (-)

Riwayat penyakit jantung (-)

Riwayat pekerjaan, sosial-ekonomi,dan kebiasaan

Pasien Sudah tidak bekerja .

AMPLE

A:  Riwayat alergi makanan dan obat – obatan disangkal M: Tidak ada konsumsi obat rutin

P: Riwayat hipertensi, DM, asma, dan penyakit jantung disangkal L: Pasien terakhir makan dan minum pukul 02.00 WIB

E: Pasien mengeluhkan nyeri dada kanan.

PemeriksaanFisik Status Generalisata:

Keadaan umum : tampak sakit ringan Kesadaran : komposmentis Tanda tanda vital :

Tekanan darah : 124/80 mmHg

Nadi : 94 x/menit

Frekuensi nafas: 22 x/menit

Suhu : 36,3 ℃

Status gizi

BB : 52 kg

TB : 160 cm

IMT : 20,3 kg/m2

A. Airway

Clear, pasien dapat berbicara dengan lancar, tidak ada sumbatan jalan napas, tidak ada suara napas tambahan, hembusan napas dapat dirasakan, tidak ada napas cuping hidung.

Penilaian LEMON

Look : Tidak tampak kelainan

Evaluate : Jarak antara gigi seri atas – bawah 3 jari. Jarak tulang tiroid dengan dagu 3 jari. Jarak benjolan tiroid dengan dasar mulut 2 jari.

(4)

Mallampaty : Classification I

Obstruction : Tidak ada sumbatan jalan napas

Neck mobility : Pasien tidak memiliki keterbatasan gerak leher

B. Breathing

Frekuensi napas 18x/menit, gerakan dinding dada simetris kiri-kanan, tidak ada retraksi iga dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan, suara napas vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

C. Circulation 

Akral : akral hangat, tidak pucat

Frekuensi nadi:  94 x/menit

CRT : < 2 detik

Tekanandarah :  124/80 mmHg

Konjungtiva : tidak anemis

Sklera : tidak ikterik

D. Disability

Kesadaran composmentis, GCS 15 (E4V5M6)

Pupil isokor 3 mm / 3 mm, refleks cahaya (+/+)

E. Exposure

Tidak tampak adanya kelainan di tempat lain

Pemeriksaan kepala

Mata : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), udem palpebral (-), pupil isokor,

refleks cahaya (+/+)

Mulut : sianosis (-), mukosa kering (+), gigi palsu (-), bibir pucat (-)

Leher : tidak tampak adanya benjolan dan pembesaran kelenjar getah bening.

N.Cranialis : sensorik-Motorik dalam batas normal.

Pemeriksaan thoraks

Inspeksi : dinding dada simetris, gerakan dinding dada simetris, tidak ada retraksi iga dan penggunaan otot-otot bantu pernapasan

(5)

Palpasi : vokal fremitus simetris normal

Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru, batas jantung dalam batas normal

Auskultasi : suara nafas vesikular (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-), bunyi jantung S1 dan S2 normal regular, murmur (-), gallop (-)

Pemeriksaan abdomen

Inspeksi : perut tampak datar, scar (-), ascites (-), venektasi (-) Auskultasi : bising usus (+) 6x/menit

Perkusi : timpani di seluruh lapangan abdomen

Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan mc-burney (-), nyeri tekan pada daerah suprapubik (-).

Pemeriksaan ekstremitas

Akral hangat, tidak pucat

CRT <2 detik

Edema (-)

Pemeriksaan penunjang Darah ( 06 Oktober 202 4 )

Hb : 11,8 g/dL       PT :15,7 sec

Ht : 37 % APTT : 30,7 sec Trombosit : 257/mm3          Leukosit :  10,78/mm3

Radiologi 

A. Foto Thorax (23 September 2024) Cor : besar dan bentuk normal Pulmo : Infiltrat di Perihiler Dextra

Diagnosis kerja

 kanker paru kanan T4N0M1c

Penatalaksanaan

 Bronchoscopy

(6)

Rencana anestesi

Anestesi Umum dengan teknik total intravenous anastesia

Status ASA

ASA II

Persiapan Pasien

Pada pasien telah dijelaskan prosedur pembiusan.

Pasien telah puasa 6 jam sebelum operasi.

Pasien di instruksikan untuk oral hygne, mengosongkan kandung kemih dan berdoa.

Pasien dipastikan tidak menggunakan gigi palsu dan melepaskan perhiasan, lensa kontak maupun aksesoris lainnya.

Akses intravena satu jalur loading cairan kristaloid (Ringer Laktat) dengan menggunakan tranfusi set telah terpasang di tangan kanan dan menetes lancar.

Pasien diminta untuk melepaskan besi-besi yang yang ada atau melekat ditubuh pasien.

Pakaian pasien dilepas dan diganti dengan baju operasi.

Pasien diposisikan tidur telentang.

Di kamar operasi, pasien dipasang tensimeter dan saturasi oksigen. Evalusi nadi, tekanan darah, dan saturasi oksigen. Pada pasien ini didapatkan nadi pre anastesi 81x/m, tekanan darah 130/81 mmHg, dan saturasi oksigen 100%.

Persiapan Alat

Mempersiapkan mesin anestesi, monitor, selang penghubung (connector),  face mask, tensimeter, oksimeter, memastikan selang gas O2 dan N2O terhubung dengan sumber sentral, mengisi vaporizer sevoflurane dan isoflurane.

Mempersiapkan spuit obat ukuran 3, 5 dan 10 cc.

Alat infus kontinius

Obat Anestesi Umum

Fentanyl 100 mcg

Propofol 120 mg

Oksigen  2 L/menit

Sevoflurane 2 Vol. %

(7)

Ketorolac 30 mg

Tahapan anestesi 1. Premedikasi

- Pasien tidak diberikan premedikasi 2. Induksi

- Bolus fentanyl 1-3 mcg x 52 kg = (52-156) → 100 mcg

- Bolus propofol 2-2,5 mg x 52 kg = (104-130) → 120 mg, selanjutnya cek respon refleks bulu mata pasien hingga didapat hasil respon (-)

3. Oksigenasi

- Alirkan O2 6 L/menit melalui face mask, dan alirkan kearah depan wajah pasien.

4. Ventilasi

- Kuasai patensi jalan nafas pasien, dengan memposisikan ekstensi kepala, gunakan oropharyngeal tube untuk mencegah sumbatan lidah pada jalan nafas pasien.

- Pasang face mask, dan berikan aliran O2 2 L/menit ditambah dengan aliran N2O 2L/menit dan aliran Sevoflurance 2 Vol %. Pasien diberikan ventilasi secara manual dengan frekuensi nafas 12x/menit selama 3-5 menit. Setelah memastikan saturasi pasien baik, lanjutkan dengan laringoskopi.

Maintenance

• O2 1 L/menit dan N2O 1 L/menit

• Inhalasi sevoflurane 2 vol %.

Terapi Cairan

Kebutuhan cairan maintenance per jam (M) 4ml/kg/jam x 10kg = 40ml/jam

2ml/kg/jam x 10kg =20ml/jam 1ml/kg/jam x 32kg = 32ml/jam 92 ml/jam

Kebutuhan cairan pengganti penguapan per jam (O) Operasi : 4 ml/kg BB/jam

(8)

4 ml x 52 kg = 208 ml/jam

Kebutuhan cairan pengganti puasa (P) 6 jam pre operasi Pre operasi : 92 ml/jam x 6 jam = 552 ml/jam.

Kebutuhan cairan /jam durante operasi Durante operasi :

• Jam I : M + O + 1/2P = 92 + 208 + 1⁄2(552) = 576 ml

• Jam II : M+ O + 1/4P = 92 + 208 +1/4(552) = 438 ml

• Jam III : M+ O + 1/4P = 92 + 208 +1/4(552) = 438 ml

Recovery

• Drip tramadol 1x100 mg dalam ringer laktat 500 ml

Post Operasi

Pasien sadar > pindahkan ke Recovery Room (RR)

pantau TTV tiap 15 menit mulai PONV dan skala VAS

Oksigenasi 2L/ menit via nasal canul

Puasa hingga bising usus positif

Pindahkan keruangan bila ALDERETE skor > 9

ALDRETTE SCORE

Pergerakkan 

Gerak bertujuan 2

Gerak tak bertujuan 1

Tidak bergerak 0

Pernapasan

Teratur, batuk, menangis 2

Depresi 1

Perlu bantuan 0

Warna kulit

Merah muda 2

Pucat 1

Sianosis 0

(9)

Tekanan darah

Berubah sekitar 20% 2

Berubah 20-30% 1

Berubah >30% 0

Kesadaran

Sadar penuh 2

Bereaksi terhadap rangsangan1

Tidak bereaksi 0

Ket: Jika jumlah >9 pasien dapat dipindahkan ke ruang rawat.

Instruksi di ruang rawat

• Rawat ruangan, pantau vital sign dan saturasi oksigen

• Posisi pasien head up 300

• Pasien puasa hingga bising usus (+)

• Analgetik: tramadol 100 mg drip infus

• Infus RL 20 tpm.

• Lain-lain sesuai operator bedah.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan efek induksi propofol dengan ketamin terhadap penurunan nilai neutrofil pada pasien dengan tindakan anestesi umum di Instalasi Bedah

Seluruh pasien dipersiapkan untuk prosedur bronkoskopi, TBNA dilakukan melalui tindakan bronkoskopi dengan menggunakan jarum 21-23 gauge pada keteribatan kelenjar getah

Tindakan paling banyak melalui bronkoskopi pada tahun 2013 yang dilakukan pada penderita dengan diagnosis awal tumor paru, yaitu bilasan bronkus 81 penderita (36,99%),

TTNA dapat dilakukan pada pasien pada kasus nodul paru yang soliter dimana secara klinis, radiologis foto toraks dan tindakan bronkoskopi yang belum mendapatkan diagnosis

Pada pasien rawat jalan yang telah melakukan tindakan diagnostik dengan anestesi umum diikuti lama tinggal di masuk ruang pulih sadar sampai pulang memenuhi

Dokumen ini membahas kasus penggunaan anestesi umum pada pasien dengan PJB ASD Asianotik yang mengalami kemungkinan kesulitan

Laporan kasus anestesi spinal pada tindakan TURP (transurethral resection of

Laporan kasus pasien tuberkulosis paru dengan gejala batuk berdarah, sesak, demam, dan penurunan nafsu makan di Rumah Sakit Dr. Drajat Prawiraganagara