LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
C. Maksud dan Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya b. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
c. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin d. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/
kesakitan pada ibu dan atau bayinya
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu usia 18 tahun. Ibu diberikan penjelasan tentang pentingnya ANC, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu usia 15 tahun, kek, TB 136 cm, anemia ringan. Ibu disarankan untuk ANC secara teratur, ibu diberikan KIE tentang BPJS dan diberikan edukasi gizi bumil.
Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
C. Maksud dan Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya b. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
c. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin d. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/
kesakitan pada ibu dan atau bayinya
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu plasenta previa. Ibu diberikan penjelasan tentang pentingnya ANC, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu kek, lila 22,5 cm. Ibu disarankan untuk USG, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
C. Maksud dan Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya b. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
c. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin d. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/ kesakitan
pada ibu dan atau bayinya
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu anak ke 4, abortus 1 kali. Ibu dianjurkan untuk ANC secara rutin, USG, BPJS dan ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu usia 42 tahun, dan anak ke 4. Ibu disarankan untuk ANC secara teratur, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
C. Maksud dan Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya b. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
c. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin d. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/ kesakitan
pada ibu dan atau bayinya
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu usia 16 tahun dan riwayat abortus 1 kali . Ibu diberikan penjelasan tentang BPJS, ibu dianjurkan untuk periksa lab lengkap di puskesmas, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu anak ke 6, riwayat abortus 3 kali, arak anak 18 bulan. Ibu disarankan untuk ANC secara teratur, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI I. Pendahuluan
A. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
B. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
C. Maksud dan Tujuan 1. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya b. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
c. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin d. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/
kesakitan pada ibu dan atau bayinya
IV. Kesimpulan dan Saran
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu anak ke 5, riwayat abortus 1 kali . Ibu dianjurkan untuk periksa hamil secara rutin, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu usia 38 tahun, riwayat bortus 1 kali, blighted ovum 1 kali dan anak ke 5, Ibu disarankan untuk ANC secara teratur, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
LAPORAN KEGIATAN
KUNJUNGAN LAPANGAN BUMIL RISTI VI. Pendahuluan
D. Umum/Latar Belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan proses alami, tetapi bukannya tanpa resiko, yang merupakan beban bagi seorang wanita. Pada persalinan tiap ibu hamil akan menghadapi kegawatan baik ringan atau berat yang dapat memberikan bahaya terjadinya kematian atau kesakitan bagi ibu dan atau bayi. Sebagian besar dari kehamilan mempunyai hasil menggembirakan dengan ibu dan bayi hidup sehat. Si ibu dapat mengalami beberapa keluhan fisik atau mental, sebagian kecil mempunyai kesukaran selama kehamilan dan persalinan, tetapi kebanyakan ibu tersebut pulih sehat kembali sepenuhnya dengan mempunyai bayi yang normal dan sehat.
Pada saat ini masih banyak terjadi Rujukan Terlambat, dimana kasus Resiko Tinggi Ibu Hamil yang dikirim dan datang di Rumah Sakit dalam keadaan sangat darurat, sehingga kesempatan untuk menyelamatkan nyawa ibu dan bayinya sering sangat terbatas. Pendekatan pemeliharaan pada ibu hamil merupakan upaya kesehatan yang paripurna dan berkesinambungan melalui upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), dimulai sejak awal kehamilan sampai dekat persalinan, diteruskan oleh upaya penyembuhan (kuratif) sebagai pertolongan persalinan yang memadai sesuai dengan tingkat resikonya, dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dengan masa nifas, laktasi/pemberian ASI dan Keluarga Berencana.
Upaya pemeliharaan kesehatan ibu hamil dilakukan berbasis keluarga, sejak awalkepada suami dan keluarga perlu diberikan informasi mengenai kondisi ibu hamil.Tidak terdeteksinya resiko tinggi pada ibu hamil dan rujukan terlambat merupakan salah satupermasalahan utama dari terjadinya kematian ibu/bayi dengan segala permasalahan dasarnya baik dari aspek kesehatan maupun non kesehatan.
E. Landasan Hukum
Permenkes RI Nomor 21 Tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Pesalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
F. Maksud dan Tujuan 3. Tujuan Umum
Untuk skrining/ deteksi dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya 4. Tujuan Khusus
e. Melakukan pengenalan dini risiko tinggi ibu hamil dengan macam factor risikonya f. Melakukan pengendalian/ pencegahan pro-aktif terjadinya komplikasi persalinan
g. Melakukan persiapan/ perencanaan tempat/ penolong persalinan sesuai kondisi ibu/ janin h. Menentukan ibu risiko tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadi risiko kematian/ kesakitan
pada ibu dan atau bayinya
1. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu KEK dan jarak anak 10 bln . Ibu diberikan penjelasan tentang BPJS, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.
2. Resti yang ditemukan pada ibu hamil yaitu jarak anak 1,5 thn. Ibu disarankan untuk ANC secara teratur, Ibu diberikan edukasi gizi bumil. Ibu dianjurkan untuk bersalin di fasilitas kesehatan dan ditolong oleh nakes.