• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK PT."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. PUTRA SAKTI SAMPURNA

PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH TERPADU POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Disusun Oleh : MARWANTO

4103181236

PROGRAM STUDI DIII TENIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS BENGKALIS-RIAU

2020

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...………i

LEMBAR PENGESAHAN………...…ii

KATA PENGANTAR………...iii

DAFTAR ISI……….…..v

DAFTAR TABEL.………...…………...vii

DAFTAR GAMBAR………...viii

BAB I GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………...…1

1.1 Latar Belakang perusahaan………...………1

1.2 Tujuan Proyek………...…………....2

1.3 Struktur Organisasi Proyek………...…....2

1.3.1 Pemilik Proyek (Owner)………..……2

1.3.2 Konsultan Perencana………....………...3

1.3.3 Konsultan pengawas……….………...3

1.3.4 Kontraktor Pelaksana………...………4

1.4 Skema Hubungan Kerja………..………10

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan/Proyek………15

BAB II DATA PROYEK……….………16

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender………16

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek…………...………17

2.2.1 Data Umum Proyek………...………17

2.2.2 Data Teknik Proyek………...………18

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN……….20

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan………..………20

3.1.1 Pekerjaan Pondasi Bore Pile……….………20

3.1.2 Pekerjaan Pile Cap………28

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal………….………30

3.1.4 Pekerjaan Rollag Bata………...………32

3.1.5 Hammer Test……….………34

3.1.6 Pile Driving Analyzer Test………35

3.2 Target yang Diharapkan………...………36

(6)

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan……….………37

3.3.1 Perangkat Lunak………37

3.3.2 Perangkat keras……….…………37

3.4 Peralatan yang Digunakan di Lapangan………...………38

3.5 Data-data yang Diperoleh……….39

3.6 Dokumen-dokumen file yang Dihasilkan……….39

3.7 Kendala-kendala Selama Kerja Praktek (KP)…………..………39

BAB IV PENUTUP………..………40

4.1 Kesimpulan………..………40

4.1.1 Manfaat Dari Tugas Yang di Laksanakan………40

4.1.2 Manfaat Kerja Praktek (KP) bagi mahasiswa………40

4.2 Saran……….……41

DAFTAR PUSTAKA………...42 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data umum proyek……….17 Tabel 2.2 Data Teknis Proyek………19 Tabel 3.1 Jenis Alat Berat………...………...38

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur organisasi perusahaan……….5

Gambar 1.2 skema hubungan kerja antar pihak yang terlibat dalam proyek…….11

Gambar 2.1 Papan nama proyek pembangunan gedung kuliah terpadu…………17

Gambar 3.1 Mendirikan alat Bor Gawangan……….21

Gambar 3.2 Membuat bouwplank………..21

Gambar 3.3 Penggalian sumur resapan untuk pengeboran………22

Gambar 3.4 Melakukan pengeboran………..22

Gambar 3.5 Mengukur kedalaman lubang dengan tali………..22

Gambar 3.6 Penulangan dan pemasukan besi bore pile...24

Gambar 3.7 Pengisian 1 3 beton ke kerucut...25

Gambar 3.8 Pemadatan (25 tususkan)………..………..25

Gambar 3.9 Pengangkatan kerucut abrams………..………..26

Gambar 3.10 Mengukur nilai slump...26

Gambar 3.11 Pengecoran pondasi bore pile………...………27

Gambar 3.12 Penggalian pile cap………...28

Gambar 3.13 Penulangan pile cap………..28

Gambar 3.14 Pemasangan bekisting pile cap...29

Gambar 3.15 Pengecoran pile cap………..29

Gambar 3.16 Penentuan titik kolom pedestal...30

Gambar 3.17 Penulangan kolom pedestal………..………31

Gambar 3.18 Pemasangan kolom pedestal……….………31

Gambar 3.19 Pengecoran kolom pedestal...32

Gambar 3.20 Pemancangan kayu cerocok……….33

(9)

Gambar 3.21 Pengecoran lantai kerja………...33

Gambar 3.22 Pemasangan rollag bata………...34

Gambar 3.23 Pengujian hammer test………...35

Gambar 3.24 PDA (Pile Driving Analyze) test………...36

(10)

BAB I

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1. Latar Belakang Perusahaan

Kontraktor pelaksana adalah badan hukum atau perorangan yang di pilih sebagai pelaksana untuk pekerjaan proyek yang berdasarkan keahlian masing- masing. Kontraktor pelaksana juga bertanggung jawab langsung kepada pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan yang diawasi oleh tim pengawas dan pemilik proyek jika ada masalah di lapangan pelaksana bisa berdiskusi dengan pengawas atas masalah yang terjadi di lapangan dan apa solusinya. Dalam proyek pembangunan gedung kuliah terpadu Politeknik Negeri Bengkalis 2020 ini yang menjadi pelaksana adalah PT. Putra Sakti Sampurna.

PT. Putra Sakti Sampurna adalah salah satu perusahaan swasta murni yang bergerak dalam bidang kontruksi gedung, jalan, dan jembatan. Pada awal perusahaan ini berdiri pada 19 November 2001 dengan nama Cv. Putra Sakti Sampurna kemudian Cv ini berubah menjadi PT. Putra Sakti Sampurna pada 30 september 2010 dengan pemegang saham utama Tuan Syahrizal Putra dan komisaris Tuan Samsul,ST.M.Eng . PT. Putra Sakti Sampurna berdiri di Kota Pekanbaru,Riau.

Politeknik Negeri Bengkalis khususnya jurusan Teknik Sipil, berusaha menghasilkan lulusan yang berkualitas yang sesuai dengan tuntutan era globalisasi dan memiliki pengalaman praktek kerja lapangan, sehingga diharapkan lulusan Politeknik Negeri Bengkalis dapat bersaing memanfaatkan ilmunya dengan baik pada dunia kerja. Dengan adanya mata kuliah praktek kerja lapangan atau yang lebih dikenal dengan magang, diharapkan mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang telah didapatkan bangku kuliah dan dapat mengaplikasikannya dilapangan.

(11)

1.2. Tujuan Proyek

Tujuan proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ini sebagai berikut :

a. Tersedianya sarana pendukung yang memadai yang terdapat di lingkungan Politeknik Negeri Bengkalis untuk meningkatkan pelayanan terhadap Mahasiswa dan masyarkat umumnya.

b. Meningkatnya daya tampung mahasiswa.

c. Meningkatnya kepercayaan publik terhadap pelayanan pendidikan pada Polbeng sebagai PTNB di daerah 3T (Terluar).

1.3. Struktur Organisasi Proyek

Dalam penyelengaraan suatu proyek, kegiatan yang akan di hadapi sangat kompleks. Hal ini memerlukan suatu menajemen yang baik sehingga pada akhirnya proyek dapat berjalan dengan sesuai rencana. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan proyek tersebut biasa dikelola serta terkontrol dan terlaksana dengan baik.

1.3.1 Pemilik Proyek (Owner)

Pemilik proyek (Owner) adalah seseorang atau badan hukum yang memiliki proyek dan penyediaan untuk merealisasikan. Politeknik Negeri Bengkalis adalah Pemilik Proyek (Owner) dalam proyek ini. Tugas Dan kewajiban Pemilik Proyek (Owner) antara lain:

1. Mengendalikan proyek secara langsung untuk mencapai baik segi kualitas fisik proyek maupun batas waktu yang telah di tetapkan.

2. Mengadakan Perjanjian kontrak dengan kontraktor yang memuat tugas dan kewajiban sesuai dengan prosedur.

3. Menyediakan dana yang di perlukan dalam proyek.

4. Memberi tugas pada perencana untuk merencanakan proyek tersebut.

(12)

5. Menunjuk kontraktor pemenang tender untuk melaksanakan proyek tersebut.

6. Memberikan informasi yang di perlukan oleh kontraktor dan konsultan perencana terhubung dengan perencanaan dan pelaksanaan proyek.

7. Menerima proyek yang sudah selesai di kerjakan oleh kontraktor

1.3.2 Konsultan Perencana

Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas yang merencanakan suatu rencana dalam perencanaan struktur, arsitektur, dan mekanikal/elektrikal, dengan ketentuan yang diinginkan oleh pemilik proyek.

1. Membuat sketsa dan memberikan suatu gagasan gambaran pekerjaan, meliputi pembagian ruang rencan pelaksanaan dan lainnya.

2. Membuat gambar detail/penjelasan lengkap dengan perhitungan konstruksinya.

3. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB).

4. Tempat berkonsultasi jika ada hal-hal yang meragukan dibidang arsitektural dan struktur.

1.3.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas merupakan orang atau badan (persorangan yang berbadan hukum yang bergerak di bidang pengawasan), yang mengadakan pengawasan utama dalam peleksanaan sesuai dengan gambar- gambar kerja.

Tugas dan kewajiban konsultan pengawas antara lain:

1. Mengendalikan pengawasan menyeluruh atas penyimpangan dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi.

2. Menyelenggarakan koordinasi aktif sebagai pihak yang terlibat diproyek.

3. Mengadakan penilaian atas pekerjaan yang telah diselesaikan oleh kontraktor serta pembuatan berita acara penyerahan.

4. Melakukan pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan.

(13)

5. Melakukan pengawasan atas kualitas bahan, peralatan dan tenaga kerja.

6. Mengkonsultasikan segala pekerjaan yanag sedang berlangsung.

7. Meneliti dan mencatat semua pekerjaan tambahan dan kurang yang terjadi, termasuk melakukan evaluasi pehitungan biaya pekerjaan tambahan serta pengaruh waktu pekerjaan.

1.3.4 Kontraktor Pelaksana

Kontraktor adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah mentandatangani surat perjanjian kerja (SPK). Kontraktor pelaksana ini bekerja dengan mengacu pada gambar kerja (bestek), rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnye. Adapun kegiatan dari Kontraktor pelaksana yaitu : 1. Melaksanakan semua kesepakatan yang ada dalam kontrak kerja, baik dari

segi schedulling pelaksanaan maupun masa pemeliharaan.

2. Mematuhi dan melaksanakan segala petunjuk yang diberikan oleh Direksi.

3. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor pelaksana harus membuat dan menyerahkan gambar kerja (shop drawing) serta metode kerja.

4. Menyediakan tenaga kerja, bahan, perlengkapan dan jasa yang diperlukan sesuai dengan spesifikasi teknis dengan gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan :

a. Biaya pelaksana b. Waktu pelaksana c. Kualitas pekerjaan d. Kuantitas pekerjaan e. Keamanan kerja

(14)

STRUKTUR ORGANISASI KONTRAKTOR PELAKSANA PT PUTRA SAKTI SAMPURNA

GEDUNG KULIAH TERPADU POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS TAHUN ANGGARAN 2020

Gambar 1.1. Struktur organisasi proyek

(15)

1. Project manager

Pengertian Project Manager secara umum adalah orang yang ditunjuk untuk menggerakan proses manajemen yang mengarah pada strategi pengelolaan proyek dimana tujuan utamanya yaitu untuk mencapai tujuan proyek. Project Manager memiliki tugas dalam hal pengelolaan sebuah proyek berupa koordinasi dengan unsur-unsur yang terkait di dalamnya berupa kebutuhan tugas, kebutuhan team, dan kebutuhan individual.

2. Healty environtment and safety (K3)

Health Safety and Environment (HSE) adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja Menyelenggarakan kegiatan pelaksanaan proyek sampai rencana yang di tetapkan.

kegiatan yang menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan mental melalui pembinaan dan pelatihan, pengarahan dan kontrol terhadap pelaksanaan tugas dari karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana mereka bekerja.

3. Manager keuangan

Tugas utama manajer keuangan adalah bertanggung jawab untuk membantu perencanaan bisnis dan pengambilan keputusan dengan memberi nasihat keuangan yang sesuai. Adapun tugas dari manajer keuangan yang lainnya adalah sebagai berikut:

a) Bekerja sama dengan manajer lainnya untuk merencanakan serta meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perencanaan umum keuangan perusahaan.

b) Menjalankan dan mengoperasikan roda kehidupan perusahaan se-efisien dan se-efektif mungkin dengan menjalin kerja sama dengan manajer lainnya.

(16)

c) Mengambil keputusan penting dalam investasi dan berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.

d) Menghubungkan perusahaan dengan pasar keuangan, di mana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat berharga perusahaan dapat diperdagangkan

.

4. Manager teknik elektrikal

Manager teknik elektrikal adalah salah satu profesi sebagai ahli yang mempunyai job pekerjaan dibidang perawatan dan perbaikan sebuah mesin produksi dibidang elektrikal. Tugas manager teknik elektrikal sebagai berikut:

a) Mengkoordinasi kepada bahwahan atas pekerjaan dari segi perawatan dan perbaikan mesin produksi dibidang elektrikal.

b) Menginformasikan kepada atasan tentang perkembangan dilapangan dari s

egi safety, adanya masalah mesin produksi yang menyangkut elektrikal.

5. Manager teknik arsitektur

Arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam perencanaan, merancang, dan mengawasi konstruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Tugas seorang arsitek, ialah :

a) Menciptakan desain bangunan dan gambar yang sangat rinci baik dengan tangan dan dengan menggunakan komputer-aided design (CAD) aplikasi spesialis.

b) Penghubung dengan profesional konstruksi tentang kelayakan proyek potensial.

c) Perencanaan bangunan, dampak lingkungan dan anggaran proyek.

d) Bekerja sama dengan tim professional lain seperti insinyur bangunan, manager kontruksi dan surveyor kuantitas.

(17)

6. Manager teknik struktur

Ahli teknik struktur adalah seorang yang ahli dalam bidang ilmu yang berhubungan dengan analisis dan desain struktur yang menyokong atau menahan beban. Tugas ahli teknik struktur ialah:

a) Bertanggung jawab kepada team leader.

b) Penanggung jawab teknis tertinggi pelaksanaan pengendalian rencana desain struktur dalam kontruksi.

c) Bertanggung jawab atas hasil evaluasi dan koreksi gambar shop drawing struktur yang diajukan oleh kontraktor.

d) Melakukan koordinasi antar bidang secara internal dalam organisasi tim konsultan MK.

e) Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas imolementasi dilapangan untuk bidang struktur bangunan.

7. Manager teknik mekanikal

Ahli teknik mekanika adalah ahli yang memiliki kompetensi merancang bentuk

dan struktur mekanikal pada bangunan atau luar bangunan,melaksanakan dan mengawasi pekerjaan kontruksi mekanikal. Tugas ahli teknik mekanikal ialah:

Menentukan titik titik batas area proyek, diperlukan untuk pembuatan alur pagar proyek, dan penentuan koordinat gedung.

a) Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk diaplikasikan di lapangan.

b) Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.

8. Drafter

Drafman bekerja sama dengan engineer dipekerjaan proyek dengan spesifikasi penanggung jawab dalam hal membuat, mengatur, melaksanakan, kegiatan drawing. Adapun tugas dari drafman adalah sebagi berikut:

a) Merencanakan program kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

b) Mengatur filling soft copy di komputer dan hard copy.

(18)

c) Membuat gambar-gambar kerja sesuai dengan pengarahan yang di tetapkan.

d) Menyusun dan menyiapkan dokumen As Built Drawing e) Memelihara semua gambar yang menjadi arsip diproyek.

f) Mengajukan usulan-usulan perbaikan.

9. Pelaksana

Pelaksana merupakan badan yang bertanggung jawab atas kerja pembangunan dilapangan, badan ini yang mengontrol pekerjaan yang dilakukan dan memberikan arahan kepada mandor. Adapun tugas dari pelaksana antara lain:

a) Bertanggung jawab memenuhi target-target kerja.

b) Mengawasi pekerjaan sesuai dengan bestek.

c) Menyimpan gambar kerja dengan baik dan tidak berubah.

10. Quality control

Quality control adalah pengendalian mutu yang sangat diperlukan dalam bebagai sektor dilapangan,mulai dari kualitas pekerja dan kuaitas bahan yang digunakan dalam pekerjaan di lapangan. Tugas umumnya adalah menguji produk dapat berlangsung atau sebelum.

11. Logistik

Logistik merupakan perorangan atau kelompok yang bertanggung jawab dalam hal pengadaan peralatan maupun bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan suatu proyek. Tanggung jawab logistik antara lain:

a) Mengawasi keluar masuk material proyek.

b) Terlaksana nya kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan yang ditetapkan.

c) Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat, dan tenaga kerja untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

d) Menyiapkan berita acara pengunaan alat.

e) Mengawasi administrasi gudang.

f) Mengatur penempatan material dilapangan gudang.

(19)

12. Administration/humas

Merupakan perorangan atau kelompok orang yang mengatur kegiatan administrasi yang berkaitan dengan penanganan proyek dan pengadalian mutu jenis pekerjaan utama serta pengolahan gambar (shop drawing) untuk kebutuhan pelaksanan proyek. Tugas-tugas administrasi antara lain:

a) Menyelengarakan pembukuan dan penyusunan laporan keuangan proyek.

b) Mengupayakan terlenggaranya administrasi yang tertib.

c) Menyelenggarakan tata usaha surat menyurat.

d) Mengatur dan memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek

1.4. Skema Hubungan Kerja

Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian.

Pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di dalam proyek tersebut.

Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain dalam menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing.

(20)

Gambar 1.2 Skema hubungan kerja antar pihak yang terlibat dalam proyek Jalur Perintah

Jalur Koordinasi

Tugas dan Wewenang :

1. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen)

PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang atau jasa. Tugas dan wewenang Pejabat Pembuat Komitmen ialah :

a. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan dana berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA)

b. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa c. Melaksanakan kegiatan swakelola

d. Memberitahukan kepada Kuasa Bendahara Umum Negara (KBUN) atas perjanjian/kontrak yang dilakukannya

e. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak

f. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada negara

(21)

g. Membuat dan menandatangani SPP

h. Melaporkan pelaksana/penyelesaian kegiatan kepada KPA

i. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA dengan Berita Acara Penyerahan

j. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan kegiatan

k. Melaksanakan tugas dan wewenang ainnya yang berkaitan dengan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Konsultan Perencana

Konsultan perencana merupakan pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas atau klien untuk melaksanakan pekerjaan proyek perencanaan dalam hal ini bangunan. Tugas dan wewenang konsultan perencana ialah :

a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).

b. Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat-sayarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.

c. Membuat rencana anggaran biaya (RAB).

d. Memproyeksikan keinginan-keinginan atau ide-ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.

e. Mempertanggungjawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi kegagalan konstruksi. kemudian proses pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.

f. Pihak-pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.

(22)

g. Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

3. Tim Teknis

Tim Teknis merupakan suatu tim yang dibentuk dari unsur Kementrian/Lembaga/Pemerintah daerah untuk membantu, memberikan masukan dan melaksanakan tugas tertentu terhadap sebagian atau seluruh tahapan pengadaan barang/jasa.

4. Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas adalah suatu badan usaha atau perorangan yang ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan.

Tugas dan wewenang Konsultan Pengawas ialah:

a. Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.

b. Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.

c. Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek berdasarkan laporan teknis dari konsultan perencana untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.

d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaaan.

e. Mengoreksi dan memberikan persetujuan mengenai spesifikasi,tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya.

f. Memberikan tanggapan atas usul pihak kontraktor

g. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan pembangunan jika kontraktor tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.

h. Memperhatikan atau menegur pihak pelaksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

(23)

i. Memeriksa gambar shopdrawing dan spesifikasinya peaksana proyek.

j. Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan.

k. Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

5. Kontraktor Pelaksana

Kontraktor pelaksana proyek adalah entitas hukum atau individu yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya.

Tugas dan wewenang kontraktor pelaksana ialah:

a. Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak Perjanjian Pemborongan.

b. Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yang berisi antara lain : Pelaksanaan pekerjaan, Prestasi kerja dicapai, Jumlah tenaga kerja yang digunakan, Jumlah bahan-bahan yang masuk, Keadaan cuaca dan lain- lain.

c. Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat-alat pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.

d. Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

e. Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah disepakati.

f. Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.

g. Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya waktu tambahan tersebut.

(24)

h. Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib pertolongan pertama pada kecelakaan.

1.5 Ruang Lingkup Perusahaan / Proyek

PT. Putra Sakti Sampurna bergerak dalam bidang kontruksi gedung dan bangunan sipil. berikut proyek yang telah diselesaikan oleh PT. Putra Sakti Sampurna diantaranya adalah :

a. Stadion mini Universitas Islam Riau tahun 2019

b. Gedung paska sarjana Universitas Islam Riau tahun 2011

c. Gedung fakultas agama islam Universitas Islam Riau tahun 2012 d. Gedung fakultas hukum tahun 2013

e. Gedung pertanian Universitas Islam Riau tahun 2013 f. Balai latihan masyarakat Pekanbaru tahun 2016 g. Gudang obat RS. Tentara Pekanbaru tahun 2017 h. Gedung madrasah Pekanbaru-Dumai tahun 2019

(25)

BAB II DATA PROYEK

2.1 Proses Pelelangan Proyek/Tender

Tahap ini melibatkan panitia tender/pelelangan, yaitu owner, tim teknis, dan beberapa konsultan. Macam-macam proses Pelelangan/Tender sendiri dibedakan menjadi 3, antara lain :

1. Tender terbuka

Tender terbuka adalah tender yang diumumkan kepada publik, dimana pekerjaan proyek tersebut dapat dikerjakan oleh umum. Tentunya oleh badan- badan- badan yang sudah lulus prakwalifikasi. Biasanya tender terbuka dilakukan oleh proyek-proyek pemerintah dan perusahaan swasta yang besar .

Prakwalifikasi itu sendiri untuk mengidentifikasi kemampuan dan ruang lingkup pekerjaan, maka diperlukan prakwalifikasi badan-badan atau organisasi seperti konsultan perencana, pengawas maupun pemborong. Yang dimaksud dengan kemampuan dapat dijabarkan seperti : modal kerja, jumlah tenaga ahli, jumlah peralatan, pengalaman kerja dan fasilitas kerja. Sedangkan ruang lingkup pekerjaan meliputi bidang-bidang keahlian pekerjaan yang dikuasi oleh badan- badan tersebut.

Dalam undangan untuk tender terbuka yang diiklankan, disebut antara lain apa hakekat pekerjaannya, siapa pemiliknya, dan siapa pemberi dananya (misalnya dana proyek yang dipinjam dari bank luar negeri). Para peminat dapat mengambil dokumen tender dari proyek yang akan dilelang dan setelah mempelajarinya sampailah pada tahapan yang ketiga yaitu Rapat Penjelasan Pekerjaan (AANWIJZING).

2. Tender tertutup

Tender tertutup merupakan kebalikan dari tender terbuka, dimana pekerjaan yang akan dilelangkan hanya dapat dikerjakan oleh beberapa badan/ organisasi yang sudah dikenal dan memiliki kekhususan tersendiri (keahlian khusus yang belum dimiliki badan/organisasi lain). Pemberitahuannya lewat surat undangan/secara lisan, lewat telepon, dan lain sebagainya. Proyek konstruksi

(26)

dengan cara tender tertutup ini banyak dilakukan oleh pihak swasta dan pemerintah yang membangun proyek bersifat rahasia.

3. Penunjukan Langsung

Penunjukan langsung dapat dilakukan dalan keadaan tertentu dan keadaan khusus terhadap 1 penyedia barang/jasa. Pemelihan penyedia barang/jasa dapat dilangsungkan dengan cara melakukan negosiasi, baik secara teknik maupun biaya, sehingga diperoleh harga yang wajar dan secara teknis yang dapat dipertanggung jawabkan.

2.2 Data Umum dan Data Teknis Proyek 2.2.1 Data Umum Proyek

1. Papan Nama Proyek

Papan nama proyek berfungsi sebagai komponen pelengkap suatu pekerjaan dan menjadi identitas ekstitensi proyek itu sendiri. Isi dari Papan nama proyek adalah nama pekerjaan, lokasi pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, biaya, konsultan pelaksana dan konsultan pengawas, volume. Berikut ini adalah data umum proyek pembangunan gedung kuliah terpadu di politeknik negeri bengkalis.

Gambar 2.1. Papan nama proyek pembangunan gedung kuliah terpadu (sumber : lapangan proyek)

Data-data proyek pembangunan gedung kuliah terpadu di politeknik negeri bengkalis adalah sebagai berikut:

(27)

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis

Lokasi : Kabupaten Bengkalis

Nomor Kontrak : 1281/PL31.23/LL/2020 Nilai Kontrak : RP.61.559.100.000 Tanggal SPMK : 09 Juni 2020

Masa Pekerjaan : 206 (Dua Ratus Enam) Hari Kalender Sumber Dana : SBSN T.A 2020

Kontrak Pelaksana : PT.Putra Sakti Sempurna Konsultan MK : PT.Riau Multi Cipta Dimensi

Tabel 2.1 Data Umum Proyek

2.2.2 Data Teknis Proyek

Jenis Proyek : Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Fungsi : Pada saat ini kawasan Politeknik Negeri

Bengkais sudah terkenal dengan baik, namun ada beberapa yang masih perlu tambahan gedung kuliah karena banyaknya calon mahasiswa/i yang mendaftar di kampus tersebut.

Mutu Beton : - Pondasi BorePile : K-350

- PileCap : K-275

- Kolom Pedestral : K-275 - Kolom : K-275

- Balok : K-275 - Sloof : K-275

Jenis Beton Beton Ready Mix

Jenis Pondasi Pondasi Dalam (BoredPile)

Jenis Semen PCC (Semen Padang)

(28)

Ukuran Elemen Struktur - PileCap 1 : 1,5 x 1,5 x 1,5 m - PileCap 2 : 1,8 x 1,5 x 1,5 m - Sloof 1 : 30/50 cm

- Sloof 2 : 30/60 cm - Kolom : 50 x 50 cm Struktur Beton : Beton Bertulang

Jenis Tulangan : Tulangan ulir

Mutu Baja : BJ 37

Alat yang digunakan : BorePile Gawangan, Concrete Mixer Truck, Concrete Pump

Tabel 2.2 Data Teknis Proyek

(29)

BAB III

DESKRIPSI KEGIATAN

3.1 Spesifikasi Tugas yang Dilaksanakan

Kerja Praktek (KP) yang di laksanakan di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis, Bengkalis,Riau. Di laksanakan selama 60 (Enam Puluh ) hari terhitung dari 1 juli 2020 sampai 31 agustus 2020 dengan jam kerja di mulai dari jam 09.00 – 17.00 Wib di luar jam lembur selama satu minggu penuh dari senin hingga sabtu.

3.1.1 Pekerjaan pondasi Bore Pile

Pondasi merupakan suatu bagian yang paling dasar dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bagian atas struktur ke lapisan paling bawah. Dalam hal ini pondasi yang dipakai pada proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah pondasi Bore Pile. Pondasi bore pile adalah pondasi tiang yang pemasangannya dilakukan dengan mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor.

Pemakaian pondasi bore pile ini tidak menimbulkan getaran saat pengerjaannya. Pondasi bore pile sering digunakan pada daerah yang rapat permukiman penduduk dan lokasi yang tidak memungkinkan menggunakan alat berat dalam pelaksanaan pembuatan pondasi dalam. Disamping harga yang relatif murah, pondasi bore pile menggunakan bor gawangan bisa dikatakan ramah lingkungan. Karena alat yang digunakan tidak menimbulkan getaran yang menyebabkan kerusakan pada inding bangunan sekitarnya.

(30)

Langkah-langkah pekerjaan bore pile : a. Mendirikan alat bore pile

Mendirikan alat bore pile gawangan diperlukan tambang pada bagian kanan dan kiri alat, tambang tersebut harus dikaitkan ketempat lain yang kokoh untuk menjaga keseimbangan alat selama pengeboran agar pada saat pengeboran alat borenya tidak melenceng.

Gambar 3.1 Mendirikan alat Bor Gawangan (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

b. Menentukan titik pengeboran

Menentukan titik pengeboran mengacu dari bouwplank yang telah dibuat, yang telah ditandai dengan kode huruf dan angka sesuai dengan denah rencana.

Gambar 3.2 Membuat bouwplank (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(31)

c.

d. Pengeboran Bore Pile

Sebelum melakukan pengeboran pekerja harus membuat sumur resapan untuk tempat mengalirnya air dari pengeboran bore pile, setelah itu dilakukan pengeboran bore pile menggunakan alat Bore Pile Gawangan. Selesai pengeboran, lubang bor diukur kedalamannya dengan menggunakan tali dengan panjang tali 20 m dan untuk mempermudah tali masuk kedalam lubang, tali diberi beban berat diujung talinya, ini bertujuan apakah kedalaman bore sudah sesuai rencana (mencapai cutting of level/COL).

Gambar 3.3 penggalian sumur resapan Gambar 3.4 Melakukan pengeboran.

untuk pengeboran.

Gambar 3.5 Mengukur kedalaman lubang dengan tali.

(sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(32)

- Target : Kedalaman pondasi bore pile yang sesuai dengan gambar kerja.

- Kendala : Rusaknya alat bor dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut, sehingga berdampak pada time schedule yang telah direncanakan dan susahnya akses pemindahan alat ke titik lain akibat lumpur pengeboran.

e. Penulangan dan pemasukan besi bore pile

Penulangan besi spiral diameter 8 mm dilakukan dengan alat manual berupa roller. Setelah itu membuat keranjang besi/Kerangka tulangan bore pile dirakit terlebih dahulu terdiri dari 16 batang tulangan utama diameter 13 mm (ulir) kemudian diberi tulangan spiral dengan diameter 8 mm (polos) dengan jarak antar sengkang 10 cm. Keseluruhannya diikat dengan kawat bendrat sehingga membentuk rangkaian tulangan bore pile. Setelah itu kerangka tulangan yang telah dirakit kemudian diangkat dengan bantuan katrol/diesel winch untuk dimasukkan kedalam lubang bor dalam posisi tegak lurus terhadap lobang bor dan diturunkan dengan hati-hati agar tidak terjadi singgungan dengan lubang bor. Setelah tulangan besi bore pile 12 meter masuk , dilakukan penyambungan tulangan 12 meter dengan tulangan 9 meter kemudian diikat dengan kawat bendrat/beton dengan panjang overlap 30-40D.

a) Pembuatan tulangan spiral b) Perakitan tulangan Bore Pile

(33)

c) Pemasukan Tulangan d) Penyambungan Tulangan

Gambar 3.6 Penulangan dan pemasukan besi Bore Pile (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

- Target : Pemasangan tulangan bore pile dengan 16 batang tulangan utama berdiameter 13 mm (ulir) , tulangan spiral berdiameter 8 mm (polos) ,panjang overlap 30- 40D dengan panjang penulangan 20 m.

- Kendala : pada saat memasukkan tulangan, hendaknya pekerja harus hati- hati jika tidak tulangan akan jatuh ke dalam lubang sebelum penyambungan tulangan yang berikutnya.

f. Pengecoran pondasi bore pile

Setelah tulangan dimasukan kedalam lubang bor, kemudian masukkan pipa tremie dengan panjang 12 meter. Pengecoran dilakukan dengan menggunakan mutu beton K-350 . sebelum penuangan beton ke lubang bor, mutu beton diuji nilai slumpnya.

Langkah-langkah Pengujian Slump Beton antara lain sebagai berikut : a. Basahi kerucut abrams (cetakan), letakkan cetakan di atas plat.

b. Isi cetakan dengan beton segar, padatkan dengan batang logam dengan menusukan beton secara merata. Pastikan besi menyentuh dasar. Lakukan sebanyak 25 kali tusukan.

(34)

Gambar 3.7 Pengisian beton ke kerucut (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

c. Isi bagian berikutnya (menjadi terisi ) dengan hal yang sama, lakukan 25 kali tusukan.

Gambar 3.8 Pemadatan (25 tusukan) (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020) d. Isi akhir seperti tahapan diatas.

e. Setelah selesai dipadatkan, ratakan permukaaan benda uji, tunggu sekitar menit. Kemudian cetakan diangkat vertikal keatas dengan perlahan-lahan.

(35)

Gambar 3.9 Pengangkatan kerucut abrams (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020) f. Ukur nilai slump dengan membalikkan kerucut abrams.

Gambar 3.10 Mengukur nilai Slump (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Apabila nilai slump memenuhi, maka beton segar siap dimasukan dan apabila nilai slump tidak memenuhi, beton segar ditambah dengan zat additive agar kinerja beton meningkat. Beton segar dimasukkan kedalam lubang bor menggunakan gerobak dorong dan juga menggunakan concrete pump. Agar mempermudah masuknya beton segar kedalam lubang bor, pipa tremi dipasang corong beton.

Setelah pipa tremi penuh biasanya beton tidak dapat mengalir karena ada tekanan dari bawah, maka dilakukan hentakan-hentakan pada pipa tremie dan diangkat sedikit supaya betonnya masuk memenuhi lubang bore pile.

(36)

a) Pemasangan pipa tremie b) Pemasukan beton kedalam lubang bor menggunakan gerobak dorong

c) Pengecoran langsung d) Pengecoran menggunakan ke corong cor Concrete Pump

Gambar 3.11 Pengecoran Pondasi Bore Pile (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

Target : Pengecoran pondasi bored pile mencapai ketinggian 20 m, mutu beton k-350 dengan volume beton 1,4 m³

Kendala : Lahan kerja tergenang air lumpur yang disebabkan oleh pembuangan air tanah dari pengeboran yang dibuang disaluran pembuangan sekitar lokasi. Hal ini menyebabkan concrete mixer truck sulit untuk menuangkan beton secara langsung ke corong tremie dan harus menggunakan gerobak dorong untuk memasukkannya dan itu membutuhkan waktu yang lama. Untuk memperlancar adukan beton didalam pipa tremie, maka harus dilakukan hentakan- hentakan pada pipa tremie dengan mengayun power winch.

(37)

1.1.2 Pekerjaan Pile Cap

Fungsi dari Pile Cap untuk mendapatkan beban dari kolom yang lalu akan terus disebarkan kepondasi Bore Pile.

Langkah-langkah pekerjaan pile cap ; 1. Penggalian Pile Cap

Pengalian pile cap dilakukan secara manual, dengan menggali tanah menggunakan cangkul sesuai dengan dimensi pile cap yaitu 1,5 m x 1,5 m x 0,8 m dan 1,5 m x 1,8 m x 0,8 m.

Gambar 3.12 Penggalian Pile Cap (Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020)

2. Penulangan Pile Cap

Pile cap dirakit menggunakan tulangan diameter 19 mm dan diikat menggunakan kawat bendrat sesuai dengan dimensi pile cap 1,5 m x 1,5 m x 0,8 m dan 1,5 m x 1,8 m x 0,8 m.

Gambar 3.13 Penulangan Pile Cap (Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020)

(38)

3. Pemasangan Bekisting Pile Cap

Pemasangan bekisting bertujuan untuk mengikat beton mix agar tidak bertumpahan yang disisi bekisting dipasang pengaku sebagai penopang bekisting . Tahu Beton juga dipasang disamping sisi tulangan pile cap sabagai spesi untuk ukuran selimut beton yang diinginkan.

Gambar 3.14 Pemasangan Bekisting Pile Cap (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

4. Pengecoran Pile Cap

Pengecoran pile cap menggunakan gerobak dorong dam juga menggunakan concrete pump. Pengecoran menggunakan mutu beton K275 yang diangkut truk mixer dari bacing plan.

Gambar 3.15 Pengecoran Pile Cap (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(39)

- Target : Pengecoran pile cap 1 dimensi 1,5 x 1,5 x 0,8 m dengan volume beton 1,8 m³ , pengecoran pile cap 2 dimensi 1,5 x 1,8 x 0,8 m dengan volume beton 2,16 m³ mutu beton K-275.

- Kendala : Lokasi kerja tergenang lumpur yang mengakibatkan susahnya concrete mixer truck masuk dan membutuhkan waktu yang lama.

3.1.3 Pekerjaan Kolom Pedestal

Fungsi kolom pedestal ini sama dengan kolom utama pada bangunan, kolom pedestal biasanya tempat dudukan plat kolom baja dan dimana pada kolom pedestal ini ditanam angkur baja.

Langkah-langkah pekerjaan kolom pedestal :

1. Penentuan Letak Kolom Pedestal

Pekerjaan penentuan letak kolom pedestal dilakukan untuk menuntukan titik kolom sebenarnya dengan meluruskan benang dari bowplank sebagai acuan, agar antara kolom satu dengan yang lainnya sejajar.

Gambar 3.16Penentuan Titik Kolom Pedestal (Sumber: Dokumentasi pribadi,2020)

(40)

2. Penulangan Kolom Pedestal

Penulangan kolom pedestal menggunakan besi D19, dengan dimensi 50 cm x 50 cm x 80 cm.

Gambar 3.17 Penulangan Kolom Pedestal (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3. Pemasangan Bekisting Kolom Pedestal

Bekisting adalah cetakan beton yang bersifat sementara saat pengecoran dan untuk mengikat beton mix agar tidak bertumpahan.

Gambar 3.18 pemasangan Kolom Pedestal (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

(41)

4. Pengecoran Kolom Pedestal

Pengecoran kolom pedestal menggunakan mutu beton K-275 yang diangkut truk mixer dari bacing plan. Pengecoran mengunakan gerobak dorong.

Gambar 3.19 Pengecoran Kolom Pedestal (Sumber: Dokumentasi pribadi,2020)

- Target : Pengecoran sesuai dengan ukuran yang ada digambar 50 cm x 50 cm x 80 cm.

- Kendala : Penulangan pada kolom terlalu rapat, jadi pada saat pemadatan menggunakan vibrator agak sedikit sulit.

3.1.4 Pekerjaan Rollag bata

Langkah-langkah pekerjaan Rollag bata : 1. Pemancangan Kayu Cerocok

Kayu cerocok ditanam sedalam 4 m dengan jarak masing-masing cerocok 30 cm.

(42)

Gambar 3.20 Pemancangan Kayu Cerocok (Sumber: Dokumentasi Pribadi,2020)

2. Pengecoran lantai Kerja

Pengecoran lantai kerja dilakukan diatas cerucuk setebal 15 cm.

Pemasangan lantai ini memudahkan pemasangan rollag diatasnya.

Gambar 3.21 Pengecoran Lantai Kerja (Sumber: Dokumentasi pribadi ,2020)

3. Pasangan Rollag Bata

Pemasangan Rollag bata untuk menopang berat beban bangunan, dan untuk menyeimbangkan posisi lantai agar tidak terjadi runtuh pada ujung lantai.

(43)

Gambar 3.22 pemasangan rollag bata (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

- Target : masuknya cerocok sedalam 4 m dengan jarak 30 cm untuk mencapai kedudukan yang diinginkan.

- Kendala : tidak adanya alat untuk pekerjaan pemasangan cerocok kedalam tanah dan dilakukan secara menual dengan kondisi lokasi yang berlumpur.

3.1.5 Hammer Test

Hammer Test merupakan suatu alat yang digunakan untuk pemeriksanaan mutu beton tanpa merusak beton pada suatu bangunan. Metode ini dilakukan dengan memberikan beban impact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang besarnya tertentu.

Langkah-langkah kerja hammer test :

1. Letakkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer test pada titik yang akan ditembak dengan memegang hammer dengan arah tegak lurus bidang permukaan beton yang akan ditest.

2. Plunger ditekan secara perlahan - lahan pada titik tembak dengan tetap menjaga kestabilan arah dari alat hammer. Pada saat ujung plunger akan

(44)

lenyap masuk kesarangnya akan terjadi tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan tombol yang terdapat dekat pangkal hammer.

3. Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang akan diuji.

4. Besar kekuatan tekan beton yang ditest dapat dibaca pada sumbu vertikal yaitu hasil perpotongan garis horizontal dengan sumbu vertikal.

Gambar 3.23 Pengujian Hammer Test (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.1.6 Pile Driving Analyzer Test

Pile Driving Analyze atau biasa dikenal dengan sebutan PDA Test termasuk salah satu jenis pengujian pondasi dengan pemukulan ulang/re-strike kepada pondasi dengan hammer dimana pondasi tersebut telah dipasang sensor Strain Transducer (Velocity) dan Accelerometer (Force). Berat/massa hammer untuk pengujian PDA Test ini sebesar 1,5 ton

Langkah-langkah kerja PDA Test :

1. Melakukan survey tiang yang akan di uji.

2. Menentukan Lokasi pemasangan sensor idealnya 1.5x diameter dari kepala tiang atau di sesuaikan dengan kondisi tiang di lapangan.

3. Meratakan permukaan atas tiang yg akan diuji menggunakan alat grinda tangan.

Agar pada saat alatnya jatuh bisa mengenai semua sisi permukaan atas tiang.

4. pengujian dilakukan dua kali yaitu dengan ketinggian 50 cm dan 100 cm.

(45)

5. Tempelkan sensor Transducer dan Accelrometer sesuai dengan posisi lubang kemudian masukkan baut yang sudah terpasang dengan mur ( baut ukuran

¼”x200mm ) ke badan sensor dan lubang dyna set, kemudian kencangan dengan kunci pas.

6. Pastikan semua sensor terpasang dengan benar dan kencang , Karena kekencangan pemasangan sensor sangat berpengaruh pada data yang akan di monitor .

7. Pasang pelindung sensor, sambungkan sensor ke main cable yang telah tersambung ke komputer PDA.

8. setelah itu setting alat hammer dengan ketinggian yang telah ditentukan, lalu jatuhkan alat hammer kebidang permukaan tiang.

9. hasil pemukulannya dapat langsung dibaca pada monitor computer PDA.

Gambar 3.24 PDA (Pile Driving Analyze) Test (sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020)

3.2 Target yang Diharapkan

Adapun target yang diharapkan dalam kerja praktik ini ialah:

a. Mahasiswa diharapkan mendapat pengetahuan yang ada di lapangan.

b. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di pelajari di bangku perkuliahan di dunia lapangan.

c. Mahasiswa diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan lapangan selama kerja praktik.

(46)

d. Mahasiswa diharapkan bisa memberikan masukan kepada perusahaaan apabila terjadi kendala dilapangan.

3.3 Perangkat Lunak/Keras yang Digunakan 3.3.1 Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Microsoft Word

Perangkat ini digunakan untuk membuat rincian metode pelaksanaan, laporan harian dan laporan mingguan.

2. Microsoft Excel

Perangkat ini digunakan untuk membuat laporan harian pekerjaan dan menghitung volume pekerjaan.

3. Autocad

Perangkat ini digunakan dalam pekerjaan gambar dan panduan-panduan operasi perusahaan.

3.3.2 Perangkat Keras

Perangkat keras yang digunakan selama kegiatan Kerja Praktek ialah : 1. Meteran

Meteran digunakan untuk mengetahui apakah ukuran yang dilapangan sudah sesuai dengan ukuran digambar perencana.

2. Cetakan Slump Test

Slump test merupakan suatu pengujian kekentalan beton yang akan digunakan untuk konstruksi suatu bangunan.

(47)

3.4 Peralatan yang Digunakan di Lapangan

Adapun alat berat yang digunakan di lokasi proyek pembangunan gedung kuliah terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

No Jenis Alat Gambar alat Kegunaan

1. Concrete Pump Truck

Untuk memompa readymix ke lokasi pengecoran yang berada di gedung- gedung yang cukup tinggi.

2. Concrete Mixer Truck

Untuk mengangkut beton dari Batching Plant ke lokasi konstruksi.

3 Theodolite Untuk menentukan titik

letak bangunan dan menentukan elevasi bangunan.

4 PDA Test Untuk mengetahui nilai

daya dukung aksial tiang/pondasi.

Tabel 3.1 Jenis Alat Berat

(48)

3.5 Data-data yang Diperoleh

Adapun data yang di peroleh selama kerja praktek di Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis ialah :

1. Data titik BorePile

2. Data pengecoran BorePile dan PileCap 3.6 Dokumen-dokumen file yang dihasilkan

Dokumen-dokumen file-file yang dihasilkan selama kegiatan Kerja Praktek adalah :

1. Gambar dokumentasi selama pekerjaan berlangsung 2. Gambar Rencana Proyek (Bestek)

3.7 Kendala- kendala Selama Kerja Praktek (KP)

Adapun kendala-kendala yang ditemukan selama kerja praktek adalah sebagai berikut :

1. Adanya faktor alam (hujan) yang mengakibatkan terkendalanya proses pengecoran pondasi borepile dan pilecap.

2. Terdapat beberapa alat yang bermasalah yang mengakibatkan lamanya pengeboran dan pengecoran pada borepile. Hal ini berdampak langsung pada time schedule yang telah direncanakan.

3. Pada titik H13 GKT 1 ,saat menyambung tulangan 9 meter dan 12 meter, tulangan yang 12 meter terlepas dari katrol pengaitnya dan masuk kedalam lubang sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mengambil tulangan tersebut. Hal ini diakibatkan Kurangnya keseriusan dan kelalaian para pekerja.

(49)

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Manfaat Dari Tugas yang di Laksanakan

a) Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis adalah untuk untuk meningkatkan pelayanan dan daya tampung terhadap Mahasiswa.

b) Pada Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Terpadu Politeknik Negeri Bengkalis dapat mengenal berbagai alat berat yang digunakan antara lain : Dump Truck, Concrete Pump Truck, Concrete Mixer Truck dan lain-lain.

4.1.2 Manfaat Kerja Praktek (KP) bagi Mahasiswa

a) Setiap pelaksanaan pembangunan proyek konstruksi melalui beberapa proses tahapan yaitu identifikasi pekerjaan, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian.

b) Mahasiswa/i mendapatkan pengalaman dan ilmu bahwa segala pekerjaan perlu diawasi dan dikontrol, pengawas lapangan harus memastikan segala pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja yang sudah direncanakan.

c) Mahasiswa/i mendapatkan mengetahui bahwa pengontrolan mutu material serta kesesuaian metode pelaksanaan pekerjaan khususnya pekerjaan struktur sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dari mutu pekerjaan.

d) Mahasiswa/i dapat mengetahui bahan, peralatan, serta metode pekerjaan yang dilakukan dalam pekerjaan pelaksanaaan pembangunan gedung kuliah.

(50)

4.2 Saran

a. Pengawasan pekerjaan dilapangan harus semaksimal mungkin, sehingga mutu kerja sesuai perencanaan.

b. Keselamatan (safety) harus lebih ditingkatkan lagi agar tidak terjadi kecelakaan kerja.

c. Sistem kontrol waktu pelaksanaan harus lebih baik, agar bisa menghindari keterlambatan pelaksanaan.

(51)

DAFTAR PUSTAKA

http://jharwinata.blogspot.com/2018/10/uji-kekuatan-beton-dengan-hammer-test.html https://www.ilmubeton.com/2019/05/PDAPileDrivingAnalyzerTest.html

(52)

DOKUMENTASI

Persediaan besi dilapangan cutting besi D10

Pengecekan panjang tulangan sengkang pembengkokan tulangan sengkang “40 cm x 20 cm”

Persediaan tulangan utama D19 persediaan tulangan sengkang

Perakitan sengkang pada tulangan utama persediaan kayu dan triplek dilapangan

(53)

Pengukuran lebar dan tinggi bekisting pembuatan Decking beton

Pemberian titik poin sebagai acuan alat sentring alat theodolit

Membidik sesuai poin yang dibuat merubah ukuran balok dengan memberi penanda

Cutting bagian balok sesuai perubahan dimensi memasang pengaku bekisting Balok yaitu 30 cm

(54)

Memasang bouwplank mengukur beda tinggi menggunakan selang air

Penurunan material ke lapangan pengambilan titik koordinat

Memasang benang laveling

menandai titik bore pile

Pembuatan tulangan spiral tulangan spiral dipasang dengan jarak 10 cm

(55)

Pendirian alat bore pile mobilisasi alat bore pile

Perakitan tulangan pile cap monitoring pekerjaan tulangan pile cap

Mengukur jarak begel tumpuan dan jarak begel tahu beton tebal 7 cm begel lapangan, serta jumlah begel pada sloof

Pengeboran lubang bore pile (titik D-13) pemasukan tulangan kedalam lubang bore pile (titik D-13)

(56)

Pengujian slump (titik D-13) pengecoran bore pile (titik D-13)

Perhitungan jumlah besi untuk persediaan pembukaan sample dari cetakan dilapangan

Pengujian slump (slump 8) pengeboran pondasi bore pile

Pengujian slump (slump 10) perendaman kubus beton kedalam bak air

(57)

Penggalian pile cap pemasukan tulangan pile cap

Pembengkokkan tulangan pedestal pemasangan bekisting dan pemasangan Tulangan pile cap dan tulangan pedestal

Pengecoran pile cap bekisting dilepas setelah cornya kering

Pengeboran titik B9 GKT 3 pengeboran titik A5 GKT 4

(58)

Pengecoran titik C12 GKT 1 pengecotran kolom pedestal

Pemasangan rollag bata pengujian hammer test

Pemasangan cerocok PDA test titik J9 GKT 1

Dimensi sengkang “40x40 cm” pemasangan tulangan sloof

(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)

Gambar

Tabel 2.1 Data umum proyek…………………………………………………….17  Tabel 2.2 Data Teknis Proyek……………………………………………………19  Tabel 3.1 Jenis Alat Berat……………………...………………………………...38
Gambar 1.1. Struktur organisasi proyek
Gambar 1.2 Skema hubungan kerja antar pihak yang terlibat dalam proyek Jalur Perintah
Gambar 2.1. Papan nama proyek pembangunan gedung kuliah terpadu  (sumber : lapangan proyek)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk equipment di lokasi, jika hasil inspeksi yang dimasukkan dalam dokumen pengukuran karakteristik dengan indikator internal dan eksternal berada dalam kisaran

Pondasi bore pile adalah struktur bawah yang menahan beban yang ada diatasnya.Oleh karena itu,dalam proses pekerjaannya pasti telah direncakan planing dan

Pada hari ketiga, saya mencoba untuk mencari plugin yang memungkinkan untuk website tersebut menjadi multilingual karena website tersebut akan tersedia dalam 2 bahasa

Lingkup kerja praktek yang dilakukan di PT Pindad adalah menganalisis proses pembuatan Main Shaft for 130 KN HYD Combination Windlass CH-44.. Dalam hal ini mata kuliah

Pemakaian beton prategang (prestressed concrete) memungkinkan girder dibuat dengan dimensi yang lebih kecil dibanding beton biasa. Dimensi Box Girder yang digunakan

Adapun beberapa usaha penanggulangan yang dilakukan untuk menurunkan emisi debu di dalam pabrik yang berfungsi untuk menghisap debu di dalam pabrik digunakan

PELAKSANAAN PROSES PEKERJAAN PILE CAP, TIE BEAM, PLAT LANTAI (SLAB), KOLOM BASEMENT PADA PROYEK GOODRICH.. MANSION APARTEMENT, DI

Gambar 3.1 Alat Bor Gawangan Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Gambar 3.2 Penggalian bak air untuk pengeboran Sumber : Dokumentasi Pribadi, 2020 Gambar 3.3 Pengeboran Pondasi Bored