• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Mengolah Makanan Khas Daerah

N/A
N/A
Firza Fikriyani Fatiatul'afwa

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Mengolah Makanan Khas Daerah"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN MENGOLAH MAKANAN KHAS DAERAH

AYAM KESRUT

KHAS BANYUWANGI - JAWA TIMUR

Laporan ini diajukan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan

Disusun oleh :

FIRZA FIKRIYANI FATIATUL’AFWA XI MIPA 5

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 16 BANDUNG JAWA BARAT

2020/2021

▸ Baca selengkapnya: penduduk di daerah pesisir memiliki karakter makanan khas daerah

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan makanan khas daerah yang berjudul Ayam Kesrut khas Banyuwangi, Jawa Timur.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan. Laporan ini berdasarkan praktik yang telah saya lakukan. Laporan ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini.

Untuk itu, saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi memperbaiki dan penyempurnaan laporan di masa mendatang.

Akhir kata, saya berharap laporan makanan khas daerah ayam kesrut ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bandung, 23 November 2020

Firza Fikriyani

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan prakarya membuat makanan

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

I. PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

II. PENGOLAHAN ... 3

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ... 3

B. Alat, Bahan dan Bumbu ... 3

C. Proses / Cara Memasak ... 3

III. PEMBAHASAN ... 5

A. Hasil Makanan ... 5

B. Komentar Keluarga... 7

IV. PENUTUP ... 8

A. Kesimpulan... 8

B. Saran... 8

▸ Baca selengkapnya: contoh kliping makanan khas daerah

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 ... 5

Gambar 3.2 ... 6

Gambar 3.3 ... 6

Gambar 3.4 ... 6

Gambar 3.5... 7

Gambar 3.6... 7

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan hasil alam. Berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat kita jadikan sebagai bahan pangan nabati dan hewani bisa dengan mudah kita temui di sekitar kita. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan hendaknya senantiasa bersyukur atas limpahan nikmat yang tidak putus-putusnya diberikan kepada kita. Tuhan telah memberikan karunia-Nya kepada manusia berupa akal pikiran dan kemampuan berpikir melebihi makhluk ciptaan-Nya yang lain.

Dengan akal dan pikiran kita dapat memanfaatkan bahan nabati dan hewani menjadi produk yang beraneka ragam. Salah satunya adalah produk makanan khas daerah.

Makanan khas merupakan salah satu karya budaya masyarakat. Semua manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup, siapa pun dia, dari mana asalnya, berapapun umurnya, dan dalam keadaan sehat ataupun sakit. Oleh karena itu, makanan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada dasarnya makanan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan mentah dari alam sekitar, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas makanannya masing- masing. Misalnya, makanan di daerah pegunungan dengan di daerah pesisir pantai. Daerah pegunungan memiliki ketersediaan bahan makanan berupa variasi jenis tumbuhan yang dominan, sebaliknya di daerah pantai ketersediaan bahan makanan lebih dominan dengan variasi ikan (Haryono, 2013)

Banyuwangi memiliki makanan tradisional yang mempunyai nilai gizi yang tinggi, baik karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral (contoh pada sego bungkus, ayam kesrut, pindang koyong, sumping, dll)

Pada awalnya kita hanya bisa menemukan makanan-makanan khas daerah di tempat asalnya saja, namun seiring dengan berkembangnya zaman, kini kita dapat menemukan makanan khas daerah di berbagai macam tempat, tidak hanya di daerah asalnya saja. Contohnya : pempek dan tekwan adalah makanan khas Palembang, kita bisa menemukan penjual pempek dan tekwan di berbagai daerah, bahkan di mancanegara. Hal ini merupakan peluang usaha yang potensial bagi para wirausahawan kuliner dalam memulai bisnisnya. Peluang dalam bahasa Inggris

(6)

momen. Jadi, peluang usaha makanan khas daerah merupakan kesempatan yang muncul dan menjadi inspirasi (ide) bagi seseorang dalam melakukan usaha kuliner makanan khas daerah.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang sangat menjanjikan bagi masyarakat oleh karena potensi sumber daya alam di Indonesia cukup potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Banyuwangi yang memiliki potensi peternakan yang dimanfaatkan menjadi makanan khas daerah, seperti ayam kesrut, sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

B. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan laporan Pengolahan Makanan Khas Daerah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui cara memasak makanan khas daerah Banyuwangi, Jawa Tengah dan bumbu-bumbu khas yang ada pada ayam kesrut yang menjadikan ciri khas pada makanan tersebut.

2. Untuk mengetahui penerapan sistem produksi makanan khas daerah berdasarkan daya dukung daerah.

C. Manfaat

1. Pengembangan Ilmu

Laporan ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pengetahuan tentang makanan khas daerah serta salah satu bentuk pembelajaran dalam berwirausaha.

2. Membantu mempertahankan dan memelihara makanan khas daerah agar tetap lestari

3. Mengembangkan kreatifitas diri dalam bidang pembuatan makanan khas daerah

(7)

BAB II PENGOLAHAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan pada :

Hari = Sabtu

Tanggal = 3 Oktober 2020 Waktu = 11.00 - 12.40 WIB

Tempat = Jl .Garu V No.23 RT/RW 06/11 Babakan Sari, Kiaracondong, Bandung

B. Alat, Bahan, dan Bumbu Alat : - Pisau

- Talenan - Panci Bahan : - Air 750 ml

- Daging ayam 1/4 kg - 1 buah tomat

- 5 buah belimbing wuluh Bumbu : - 4 siung bawang merah

- 5 buah cabe rawit - 3 buah cabe merah besar - Daun salam

C. Proses / Cara Memasak

1. Menyiapkan alat, bahan, dan bumbu

2. Kupas bawang merah dan lengkuas lalu memarkan lengkuas,

3. Setelah itu, cuci tomat, belimbing wuluh, cabe rawit, cabe merah besar, bawang merah dan daun salam

4. Kemudian haluskan/ulek bawang merah yang sudah dikupas, cabe rawit, cabe merah besar yang sudah di cuci bersih dan terasi. Tambahkan 2sdt gula dan 3sdt garam.

- Sendok sayur - Cobek dan ulekan - Mangkok

- 1/2 buah terasi - Lengkuas - Gula pasir - Garam

(8)

5. Potong tomat dan belimbing wuluh menjadi beberapa bagian.

6. Cuci bersih daging ayam lalu rebus hingga mendidih selama ± 30 menit.

7. Setelah mendidih masukkan daun salam, lengkuas, dan bumbu yang telah dihaluskan. Aduk rata. Kemudian tutup panci, masak dengan api sedang selama 30 menit supaya bumbu meresap.

8. Setelah 30 menit, masukkan potongan tomat dan belimbing wuluh. Tunggu sampai empuk dan asamnya keluar.

9. Setelah matang dan bumbu meresap, koreksi rasa asam, pedas, manis dan gurih.

Jika rasa pada masakan tersebut kurang, tambahkan beberapa bahan agar rasanya pas.

10. Setelah semua rasa pas, sajikan ayam kesrut pada mangkok.

(9)

BAB III PEMBAHASAN

A. Hasil Masakan

Ayam Kesrut khas Banyuwangi dengan cita rasa pedas, manis,

gurih dan asam.

Gambar 3.1

(10)

BAB IV PENTUP

A. Kesimpulan

Ayam kesrut khas Banyuwangi memiliki ciri khas rasa yang pedas, manis, gurih dan asam. Hal tersebut dikarenakan bahan-bahan yang digunakannya ada cabe, belimbing wuluh, dan kaldu ayam yang dimasak secara bersama sehingga menghasilkan rasa yang istimewa.

Ayam kesrut khas Banyuwangi dilihat dari prosesnya tidak sulit dan bahan-bahan yang digunakan adalah bahan-bahan yang mudah dan biasa ada di rumah sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk memasak ayam kesrut. Dilihat dari waktu memasak, untuk memasak ayam kesrut tidak membutuhkan waktu yang lama.

Memasak ayam kesrut khas Banyuwangi sudah termasuk usaha mempertahankan dan memelihara makanan khas daerah agar tetap lestari. Dengan ini bisa ditarik kesimpulan bahwa memasak ayam kesrut dapat mengembangkan kreatifitas diri dalam bidang pembuatan makanan khas daerah, menambah wawasan atau pengetahuan tentang makanan khas daerah dan pembelajaran dalam berwirausaha bisa dilakukan dengan cara yang mudah dan murah.

B. Saran

Dengan biaya memasak yang sangat murah, ayam kesrut dapat dijadikan sebagai bisnis. Oleh karena itu, jika ingin di jadikan bisnis sebaiknya mencoba beberapa kali memasak ayam kesrut sampai terasa sangat enak dan mencoba menampilkan masakan ayam kesrut dengan menarik agar banyak peminat. Strategi bisnis pun sangat diperlukan. Maka, untuk membuka bisnis diperlukan kegigihan dan kesungguhan untuk melakukannya.

Referensi

Dokumen terkait

makanan khas atau makanan tradisional di masing-masing daerah.. Rutkaya Simanungkalit : Inventarisasi Makanan Tradisional Khas Toba Samosir Dan Strategi Pengembangan Tipa-Tipa Di

(2) input: (a) latar belakang guru pengampu mata pelajaran produktif Mengolah Makanan Kontinental, (b) minat siswa dalam mengikuti pembelajaran Mengolah Makanan Kontinental,

Untuk memperkuat kekhasan dan identitas makanan dari suatu daerah, Logo dipilih sebagai penguat identitas dari makanan tradisional khas Garut.Diharapkan dengan adanya logo

PERANCANGAN BUKU ILUSTRASI TRADISI MAKANAN KHAS HARI RAYA TIONGHUA DI INDONESIA BAGI USIA 18-25 TAHUN Laporan Tugas Akhir Ditulis sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Papeda khas papuaini adalah makanan yang berupa bubur sagu khas Papua, makanan ini biasanya disajikan dengan ikan tongkol atau mubara yang.. dibumbui

Makanan Khas: Gulai Kepala Ikan... Makanan

Pepes atau Pais merupakan suatu cara khas dari Jawa Barat untuk mengolah bahan makanan (biasanya untuk ikan) dengan bantuan daun pisang untuk membungkus

Adapun materi penyuluhan yang disampaikan yaitu tentang “Pengembangan Makanan Khas Daerah Bali Sebagai Wisata Kuliner (Culinary Tourism) di Desa Wisata Mengwi, Kecamatan