• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

N/A
N/A
Mutiara Sari

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

DISUSUN OLEH :

NAMA : SALMA SHINTADEWI ANNISA

NIM : 202002030035

PRODI : S1 KEPERAWATAN

SEMESTER : 2

DOSEN PEMBIMBING : NETI MUSTIKAWATI M.KEP.,NS.,SP.KEP.An

PRODI SARJANA KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

(2)

A. DEFINISI

1. nutrisi

nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan,

pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.

2. Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Tunjangan nutrisi yang tepat dan akurat pada anak sakit kritis dapat menurunkan angka kematian. Terdapat dua tujuan dasar dari tunjangan nutrisi yaitu:

a. mengurangi konsekuensi respon berkepanjangan terhadap jejas yaitu starvation dan infrastruktur.

b. Mengatur respon inflamasi, penentuan status nutrisi pada anak sakit kritis hendaknya dilakukan berulang ulang untuk menentukan kecukupan nutrisi dan untuk menentukan tunjangan nutrisi selanjutnya.

Pemeriksaan yang berulangulang ini penting karena 16-20% anak yang dirawat di ruang Intensif mengalami defisiensi makronutrien 48jam setelah anak dirawat.

Disamping itu disfungsi/gagal organ multipel dapat terjadi sesudah trauma, sepsis atau gagal nafas yang berhubungan dengan hipermetabolisme yang berlangsung lama (Setiati,2000).

B. Anatomi Fisiologi Sistem Pencernaan

Saluran pencernaan terdiri dari mulut, tenggorokan, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, rectum dan anus.

1. Mulut

Mulut merupakan salah satu pintu gerbang utama dalam sistem pencernaan tubuh. Oleh karena itu, mulut berperan penting dalam proses pencernaan yang sudah dimulai bahkan sebelum kita menggigit makanan.

2. Faring

(3)

Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengankerongkongan (oso0agus), di dalam lengkung 0aring terdapat tonsil(amandel) yaitu kumpulan kelenjar lim0e yang banyak mengandunglim0osit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.

3. Esofagus

Esofagus adalah sebuah tube yang panjang. Sepertiga bagian atas adalah terdiri dari otot yang bertulang dan sisanya adalah otot yang licin.

Permukaannya diliputi selaput mukosa yang mengeluarkan secret mukoid yang berguna untuk perlindungan.

4. Lambung

Lambung merupakan salah satu organ dalam tubuh yang menjadi bagian dari sistem pencernaan manusia. Bentuknya menyerupai huruf J dan berdinding tebal, terletak di sebelah kiri atas rongga perut, tepat di bawah diafragma.

5. Usus halus

usus halus adalah bagian terpanjang dari saluran pencernaan manusia. Usus halus bekerja dengan organ lain dari sistem pencernaan untuk mencerna makanan lebih lanjut setelah meninggalkan perut dan menyerap nutrisi. Seluruh sistem pencernaan kemudian bekerja sama untuk mengubah makanan yang kamu konsumsi menjadi energi.

(4)

C. TINJAUAN BIOMEDIS

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi

a) Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergiri dapat memengaruhi pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.

b) Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan dalam makanan sehari-hari, karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.

c) Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang, pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak, karena ikan dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal, ikan mcrupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.

d) Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada rcmaja karcna asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.

e) Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam mcnyediakan makanan bergizi.

Sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakaan makanan yang bergizi

E. MEKANISME / PROSES KERJA

F. KELUHAN-KELUHAN YANG SERING MUNCUL 1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

a. Kram dan nyeri abdomen

b. Nafsu makan menurun

c. Berat badan 20% atau lebih di bawah berat badan ideal

d. Kerapuhan kapiler

e. Diare

f. Kehilangan rambut berlebih

g. Bising usus hiperaktif

h. Tonus otot menurun

(5)

i. Mual dan muntah

j. Cepat kenyang setelah makan

k. Mengeluh gangguan sensasi rasa

l. Sariawan rongga mulut

m. Sukar menelan

2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh

a. Disfungsi pola makan

b. Nafsu makan berlebih

c. Aktivitas monoton

d. Lipatan otot trisep >25cm pada wanita, >15cm pada pria

e. Berat badan 20% di atas tinggi dari kerangka tubuh idealMudah terjatuh karena otot melemah.

G. PENGKAJIAN KEPERAWATAN

status nutrisi seseorang dapat dikaji melalui A, B, C, D, yaitu.

A (antropometri): untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.

B (biokimia) : digunakan untuk suatu peringatan bahwa mungkin akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi.

C (clinical sign) : untuk mensurvey klinis secara cepat (tanda-tandaklinis).

D (dietary) : makanan yang dikonsumsi.

Pengkajian keperawatan terhadap masalah gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisiyaitu.

1. Data subjektifa.

a. Biodatab.

b. Alasan datang

c. Keluhan utamad.

d. Riwayat kesehatan pasien dan keluarga

2. .Data objektifa.

a. Pemeriksaan fisik umum

b. Pemeriksaan fisik dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusic.

c. Pemeriksaan khusus

d. Pemeriksaan penunjang

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNCUL

1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuhKemungkinan berhubungan dengan:

a. Efek dari pengobatan

b. Mual dan muntah

c. Gangguan intake makanand.Radiasi atau kemoterapie.Penyakit

kronisf.Ketidakmampuan untuk mencerna makanang.Ketidakmampuan untuk menelan makanan

2. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuhKemungkinan berhubungan dengan:

a. Kelebihan intake makanan

b. Gaya hidup

c. Perubahan pola makand.Perubahan kulture.Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori

3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuhFaktor resiko:

a. Mengonsentrasikan asupan makan pada malam hari

b. Disfungsi pola makan

(6)

c. Terlihat gangguan makansebagai tindakan menyenangkan

d. Membarengi makan dengan aktivitas lain

e. Obesitas parenteral

f. Gaya hidup monoton

I. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Lakukan pendekatan pada klien

2. Tanyakan tentang pilihan makanan yang sesuai 3. Tanyakan tentang riwayat alergi makanan 4. Bantu klien makan jika tidak mampu 5. Berikan penjelasan tentang kondisi klien 6. Timbang berat badan setiap hari

7. Perhatikan tanda-tanda vital

8. Kolaborasi dengan tim medis atau ahli gizi Rasional:

1. Dapat tercipta hubungan baik antara klien dan petugas 2. Dapat meningkatkan nafsu makan klien

3. Dapat mengidentifikasi gangguan pola makan pada klien 4. Dapat membantu klien makan

5. Klien dan keluarga dapat mengetahui keadaan pasien dan dapat mengerti bagaimana tindakannya

6. Mengetahui status nutrisi klien

7. Mengetahui indikator keadekuatan volume sirkulasi darah

8. Memberikan gizi atau diet yang tepat pada klien dan mempercepat proses penyembuhan

Referensi

Dokumen terkait

2) Perubahan nutrisi: lebih dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan penurunan laju metabolik, asupan nutrisi dan kilokalori yang berlebihan dalam diet,

1) Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan peningkatan laju metabolik, asupan nutrisi yang tidak adekuat dalam diet, peningkatan

N, maka dilanjutkan dengan evaluasi, dengan hasil evaluasi akhir dengan masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakcukupan insulin

Nutrisi merupakan suatu proses pemasukan dan pengolahan zat makanan yang di butuhkan oleh tubuh. Apabila nutrisi tidak terpenuhi, maka kekurangan asupan nutrisi untuk

Nutrisi, ketidak seimbangan lebih dari kebutuhan tubuh b/d Asupan yang. melebihi

Intervensi keperawatan pada diagnosa Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak adekuatnya produksi insulin adalah : Identifikasi status nutrisi ,

11 Pola tata nilai dan kepercayaan Adanya perubahan status kesehatan dan penurunan fungsi tubuh serta gagal ginjal kronik dapat menghambat klien dalam melaksanakan ibadah maupun

Hubungan Tingkat Asupan Nutrisi dengan Status Gizi Anak Usia 2-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Padang.. Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gizi Kurang pada Balita di