Pengujian benih di laboratorium akan berhasil apabila penguji mempunyai pemahaman yang cukup tentang benih dan terampil dalam penggunaan alat-alat yang diperlukan. Peralatan laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya bila tidak digunakan sesuai prosedur. Penggunaan alat lab merupakan salah satu cara untuk mengetahui nama dan fungsi alat lab.
Siswa mengamati alat-alat yang digunakan dalam teknologi perbenihan pada industri perbenihan, mencatat nama, fungsinya dan mendokumentasikan atau menggambarnya.
Pembahasan
Pengolahan pasca panen menggunakan berbagai alat untuk membantu pekerja menyelesaikan tugasnya. Kebanyakan petani memanen padi dengan menggunakan alat yang disebut ani-ani atau juga sabit atau sabit, yang kemudian dikembangkan menjadi sabit bergerigi yang lebih mudah digunakan. Timbangan analitik merupakan alat yang dapat menyajikan data secara digital sehingga berat benih dapat diukur seakurat mungkin, namun alat ini memerlukan tenaga listrik.
Kulkas/freezer merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyimpan sampel yang dianalisis serta media yang mudah menguap dan media yang tidak tahan terhadap panas.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
PROSEDUR SERTIFIKASI BENIH
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
- Pengertian Sertifikasi Benih
- Klasifikasi Benih
- Syarat-syarat Pendaftaran Sertifikasi Benih
- Dokumen sertifikasi
Identifikasi varietas: Identifikasi varietas yang benar penting dalam sertifikasi benih padi agar petani dapat menerima benih yang dipesannya.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Alat dan Bahan Praktikum
Prosedur Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN PENDAHULUAN SERTIFIKASI BENIH
- Pengertian Benih
- Klasifikasi Benih Bina
Setelah formulir diisi, serahkan dengan melampirkan label benih (kelas dan sumber benih) yang akan digunakan serta rencana situasi lapangan. Golongan benih bina hasil produksi ganda terdiri atas : Pada golongan benih Pokok (BP) dapat diturunkan menjadi Benih Pokok yang merupakan turunan dari BD, atau golongan benih BS, kemudian BP 1 diturunkan menjadi BP 2 , sepanjang memenuhi standar mutu benih masing-masing kelas benih. Pada golongan Benih Sebar (BR) yang berasal dari BP2, BP1, BP, BD atau BS selanjutnya dapat diturunkan menjadi BR1, BR1 diturunkan menjadi BR 2, BR 2 diturunkan menjadi BR 3 dan BR 3 diturunkan menjadi BR 4 sepanjang memenuhi standar mutu benih untuk setiap kelas benih.
Perbanyakan benih perunggu merupakan perbanyakan untuk menghasilkan benih tanaman yang akan digunakan pada kelas benih di bawah ini. Varietas yang benar, sumber benih dan kelas benih yang akan ditanam serta kelas benih yang akan dihasilkan. Lokasi dan situasi areal (kondisi irigasi, hama/penyakit, dll) yang akan digunakan sebagai areal sertifikasi benih.
Varietas yang tepat, sumber dan mutu benih yang akan ditanam serta mutu benih yang akan dihasilkan. Pemeriksaan lapangan harus dilakukan oleh pengawas benih yang ditugaskan oleh Subdirektorat Pengembangan Mutu Benih. Kelulusan pemeriksaan lapangan untuk produksi benih ditentukan sesuai dengan standar kelulusan setiap kelas benih.Bagian-bagian yang diamati pada pemeriksaan stadia vegetatif adalah warna kaki, jenis pertumbuhan, warna daun, lebar daun, kehalusan daun dan tinggi tanaman. .
Laporan pemeriksaan fase generatif berisi jumlah campuran varietas lain (CVL) yang terdapat pada setiap sampel tanaman. Syarat pemeriksaan tahap matang adalah instalasi telah lulus pemeriksaan sebelumnya, dibuktikan dengan berita acara pemeriksaan.
UJI LABORATORIUM SERTIFIKASI BENIH
- Alat dan Bahan
- Hasil Pengamatan
- Pembahasan
Benih bermutu meliputi mutu genetik yaitu kenampakan benih murni suatu varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetik tanaman induk, mutu fisiologis yaitu viabilitas benih yang meliputi daya berkecambah dan vigor pertumbuhan benih, serta mutu fisik benih. benih yaitu penampakan benih dengan sebaik-baiknya, ciri fisik seperti ukuran seragam, bersih, bebas bahan tambahan, bebas hama dan penyakit, serta kemasan menarik. Sedangkan uji kekuatan benih meliputi uji percepatan penuaan dan uji daya hantar listrik yang dilakukan dengan menggunakan contoh benih yang mewakili massa (kumpulan) benih. Benih yang dihasilkan oleh petani merupakan suatu investasi yang berharga dan mahal, sehingga memerlukan penanganan yang tepat agar mutu benih baik mutu fisik, fisiologis, maupun genetik terjamin (Alabi, 2019).
Mutu fisik yang tinggi terlihat dari kondisi fisik benih yang bersih, cerah, berbau tajam dan seragam. Baku mutu adalah spesifikasi teknis benih yang mencakup mutu fisik, genetik, fisiologis, dan/atau status kesehatan benih, yang ditetapkan oleh badan standardisasi nasional. Pengujian/analisis mutu adalah kegiatan yang dilakukan oleh analis benih untuk menilai mutu benih, yang meliputi fisik (penentuan kadar air dan analisis kemurnian) dan fisiologis (pengujian daya kecambah).
Prinsip operasi: benih untuk perkecambahan dibungkus dengan kertas jerami dan kemudian ditempatkan pada kisi-kisi perkecambahan di dalam germinator. Setelah dinyalakan, kita tunggu beberapa saat, kemudian di layar terlihat kadar air benih yang kita uji. Dalam kegiatan laboratorium benih terdapat alur mekanisme laboratorium benih sesuai dengan tujuan pengujian dan asal benih yang akan diuji.
Sampel benih yang tiba diberi nomor laboratorium dengan meneruskan nomor terakhir pada buku catatan laboratorium. Pengujian laboratorium untuk sertifikasi benih harus dilakukan secara hati-hati untuk mendapatkan benih yang bermutu baik.
UJI MUTU BENIH TANAMAN PANGAN
- Alat dan Bahan Praktikum .1 Alat-alat
Pengujian perkecambahan berarti berkecambah benih pada kondisi yang memenuhi kebutuhan perkecambahan benih, kemudian menghitung persentase perkecambahan. Pengujian daya berkecambah benih sangat penting untuk diketahui karena mempunyai beberapa fungsi yaitu memeriksa kesehatan benih dan juga menentukan jumlah benih yang akan digunakan di lapangan. Perkecambahan atau kapasitas pertumbuhan benih adalah ukuran kemampuan benih untuk tumbuh dan berkembang biak secara normal dalam kondisi lingkungan yang optimal.
Pengukuran daya kecambah benih dilakukan dengan cara mengecambahkan benih pada substrat uji alami dan buatan yang dapat berupa pasir kuarsa, pasir sungai, bata merah, handuk, bungkus benih, kertas tinta biru, kertas jerami. Tujuan pengujian perkecambahan adalah untuk memperoleh informasi mengenai nilai penanaman benih di lapangan dengan cara membandingkan mutu benih antar lot benih (kelompok benih). Mahasiswa mampu melakukan uji perkecambahan sebagai bagian dari uji mutu benih (uji perkecambahan kedelai).
Uji daya kecambah benih merupakan suatu pengujian terhadap sejumlah benih, ditinjau dari persentase jumlah benih yang dapat atau mampu berkecambah dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Perbedaan daya berkecambah antar varietas mungkin disebabkan karena masing-masing benih mempunyai ukuran, kandungan unsur hara, dan waktu panen yang berbeda. Pengujian daya kecambah benih kecil dapat menggunakan metode uji kertas (UDK) dan uji antar kertas (UAK).
Kapasitas perkecambahan 0% disebabkan karena terlalu lamanya penyimpanan benih sehingga menurunkan daya berkecambah sehingga menyebabkan benih gagal berkecambah. Hal ini menunjukkan bahwa berat kering kecambah bergantung pada banyaknya unsur hara yang diserap oleh kecambah dan dipengaruhi oleh besar kecilnya bibit tanaman sehingga mempengaruhi perkecambahan. Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persentase berkecambah adalah proporsi benih yang telah menghasilkan perkecambahan pada kondisi tertentu.
Saran yang dapat diberikan dalam praktikum ini adalah sangat perlu dilakukan uji praktek perkecambahan dengan metode ini agar dapat mengetahui kemampuan berkecambah benih yang berbeda-beda dan faktor apa saja yang mempengaruhi kemampuan berkecambah benih.
KUNJUNGAN LAPANGAN
- Manfaat Praktikum
Indonesia merupakan negara yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani, sehingga Indonesia dapat dikatakan sebagai negara agraris. Benih merupakan salah satu input produksi yang mempunyai kontribusi, produksi pertanian memerlukan tersedianya benih dengan varietas yang mempunyai hasil tinggi dan mutu yang baik, hasil yang tinggi serta mutu yang terjamin secara umum. Semakin unggul dan baik benih yang digunakan maka semakin baik pula pertumbuhan dan hasil yang diperoleh.
Peningkatan sistem produktivitas mutu benih padi di Indonesia memerlukan adanya standar nasional produk pertanian Indonesia dan penilaian kesesuaian yang dapat dikembangkan untuk mendukung terwujudnya kemampuan petani dan pelaku agribisnis. Standar Nasional Indonesia (SNI) produk pertanian merupakan standar yang ditetapkan oleh instansi teknis setelah mendapat persetujuan dari Badan Standar Nasional dan berlaku secara nasional di Indonesia. Untuk menangani mutu benih standar, benih bermutu, dan benih bersertifikat, perlu dilakukan langkah-langkah yaitu pengawasan terhadap perolehan, penggunaan, dan pendistribusian benih.
Sedangkan pengujian laboratorium terhadap mutu benih sendiri dilakukan untuk menjaga kemurnian varietas dan mutu benih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih berkualitas dari varietas unggul adalah melalui pengembangan penangkar benih. Penanam benih adalah orang yang melakukan kegiatan menanam dan memperoleh benih, mengelolanya sendiri atau dengan bantuan unit pengolahan benih kemudian menjual benih tersebut kepada konsumen, sehingga produsen benih lebih tertarik untuk memproduksi benih melalui Pemeriksaan Benih. dan Balai Sertifikasi (BPSB) yang memberikan pembinaan dan pengawasan produksi benih.
Syarat bagi penanam benih adalah: (1) menguasai lahan serta mampu memelihara dan mengelolanya sehingga menghasilkan benih yang bermanfaat. 2) mempunyai fasilitas pengolahan sendiri atau mempunyai kontrak dengan perusahaan pengolahan (3) bersedia mematuhi instruksi BPSB dan terikat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Siswa mengunjungi unit produksi benih penangkar benih dan BPSB untuk mempelajari berbagai alat, fasilitas dan proses sertifikasi benih hingga benih didistribusikan ke konsumen.
METODELOGI PRAKTIKUM
Prosedur kerja
PEMBAHASAN
- Budidaya Penangkar Benih
- Profil Penangkar
- Profil Usaha Tani
- Fasilitas dan alat yang digunakan di PB. Sari Makmur
- Budidaya Penangkar Benih (Pengajuan permohonan, cara budidaya hingga pemasaran)
- Evaluasi Permohonan Sertifikasi Benih a. Evaluasi Lapangan Sertifikasi Benih
- Prosedur Pengujian di Laboratorium
- Fasilitas dan alat yang digunakan di BPSB
Perlahan tapi pasti, produksi benih yang sudah mapan semakin maju, sehingga Mamik membangun gudang baru dengan luas lebih besar dari gudang sebelumnya. Gudang yang dibangun dilengkapi dengan 5 lantai pengering yang umumnya digunakan untuk produksi berbagai jenis benih padi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjamin ketersediaan benih unggul varietas padi unggul adalah melalui pengembangan pemuliaan benih padi.
Benih sumber yang akan digunakan untuk produksi benih penanaman harus mempunyai kelas yang lebih tinggi dari kelas benih yang akan diproduksi. Jika diterima, BPSB akan menyediakan benih white label sesuai kapasitas lahan yang diusulkan. Untuk itu, BPSB dengan sendirinya akan memantau dan membimbing penyuluh pertanian hingga benih padi tersebut menghasilkan (panen).
Apabila uji sampel lolos berarti benih sudah diwariskan secara turun temurun, BPSB akan mengeluarkan label ungu sesuai jumlah panen. Pengemasan dilakukan setelah hasil uji laboratorium terhadap sampel benih dinyatakan lulus oleh BPSB dan dicetak labelnya. Evaluasi ini penting untuk menjaga kualitas dan keandalan benih yang beredar di pasaran serta memastikan kepatuhan terhadap standar sertifikasi.
Keterangan sampel benih ditulis dalam beberapa huruf, seperti kartu perintah pengujian, kartu contoh benih, dan kartu kemurnian benih. Surat tersebut diisi sesuai dengan jenis tes yang diminta pengirim dan kemudian ditempelkan pada kartu contoh air mani.
PENUTUP 5.1 Kesimpulan