• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN RESMI PRAKARYA KIMIA “Pembuatan Garam Meja”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN RESMI PRAKARYA KIMIA “Pembuatan Garam Meja”"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN RESMI PRAKARYA KIMIA

“Pembuatan Garam Meja”

Disusun Oleh :

1. Lukman Huda W (K3315033)

2. Ari Kusumawardani (K3317011) 3. Fitri Nufikasari (K3317031) 4. Primadhita Puspa W (K3317057)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2020

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, maka buku yang berjudul “Laporan Resmi Prakarya Kimia Pembuatan Garam Meja” ini dapat tersusun. Buku ini berisi tentang pengetahuan dalam pembuatan garam meja, yang tentunya sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Harapan pemulis, semoga buku ini dapat membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mahasiswa Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret dan masyarakat umum dalam bidang pembuatan garam meja, sehingga jika sudah lulus kelak para mahasiswa dapat membuat masakan bercita rasa tinggi sebagai bekal untuk mencari pekerjaan atau jika mungkin dapat membuka usaha kuliner sendiri dan sekaligus dapat menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Begitu juga bagi masyarakat umum yang putus sekolah, dengan mempelajari buku ini diharapkan juga dapat menciptakan lapangan kerja bagi dirinya sendiri dan orang lain.

Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan buku ini sangat penulis harapkan. Akhirul kata sedikit sumbangsih penulis dalam buku ini mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pembaca yang budiman.

(3)

DAFTAR ISI KATA

PENGANTAR...

...

2 DAFTAR

ISI...

...

3 BAB I.

PENDAHULUAN...

...

4 A. Latar

Belakang...

...

4 B. Deskripsi

Bahan...

...

4 BAB II. BAHAN DAN

PERALATAN...

1 0 A. Kebutuhan

Bahan...

....

1 0 B. Kebutuhan

Peralatan...

....

1 0 BAB III. CARA MEMBUAT GARAM

MEJA...

1 1 A. Pelarutan...

...

1 1 B. Penambahan Natrium

Phospat...

1 1 C. Penyaringan...

...

1 1 D. Penguapan...

...

1 E. Penumbukan... 1

...

1 1 F. Pengemasan... 1

(4)

... 1 BAB IV. ANALISIS USAHA GARAM

MEJA...

1 2 A. Pemasukan...

...

1 B. Pembelian 2

Peralatan...

...

1 2 C. Pengeluaran...

...

1 D. Keuntungan... 2

...

1 3 E. Gambar

Label...

...

1 3 F. Gambar

Produk...

...

1 4 DAFTAR

PUSTAKA...

..

1 5

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang sebagian wilayah merupakan lautan namum sayangnya potensi tersebut belum dioptimalkan. Hanya beberapa komoditas yang dimanfaatkan seperti transportasi,perikanan, pariwisata dan sebagainya tapi mengapa belum banyak yang menyentuh potensi air laut itu sendiri. Padahal begitu berlimpahnya sumberdaya mineral yang ada di laut seperti garam, ada bermacam-macam garam disana.

Produksi garam di Indonesia pada umumnya masih kotor, harganya dari tambak sudah cukup mahal sekitar Rp 500/kg, demikian demikian juga garam beryodium sekitar Rp 1000/kg pada umummnya produk tersebut masih kotor.

Pada kenyataannya Industri yang membutuhkan garam(NaCl) seperti Industri Soda Indonesia Waru tidak menggunakan garam produk dalam negeri dengan alasan harga juga kualitasnya. mereka malah impor dari Australia, mengapa? padahal begitu berlimpahnya air laut dinegeri kita. Bagaimana kita harus membangaun negeri ini?

minimal kita harus bangkit dengan membangaun diri sendiri dengan mengais peluang ditengah persaingan yang semakin global. Bagaimana kita mengurangi ketergantungan kepada Negara lain?

Peluang Industri Kecil mengembangkan bisnis garam

Perdagangan garam NaCl di negeri kita sebenarnya sangat menjanjikan, bahan tersebut di konsumsi hampir semua orang berupa garam beryodium, dari anak kecil sampai orang dewasa, Bagaimana caranya meraih peluang di tengah persaingan? Kita tidak perlu meniru apa yang sudah dilakukan para petani garam ! kita harus mampu melakukan perbaikan kualitas serta manajemen, sehingga layak bernilai usaha/bisnis.

Pembuatan garam meja ini dasarnya adalah garam dapur yang kotor dibersihkan dari kotorsn-kotoran dan dari zat-zat penyebab mudah membasah dan rasa sedikit pahit.

(Martini dan Ariani, 2011).

B. Deskripsi Bahan 1. Garam Dapur

Garam dapur adalah sejenis mineral yang lazim dimakan manusia. Bentuknya kristal putih, seringkali dihasilkan dari air laut. Biasanya garam dapur yang tersedia secara umum adalah Natrium klorida (NaCl).

(6)

Garam sangat diperlukan tubuh, namun bila dikonsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan berbagai penyakit, termasuk tekanan darah tinggi. Selain itu garam juga digunakan untuk mengawetkan makanan dan sebagai bumbu. Untuk mencegah penyakit gondok, garam dapur juga sering ditambahi Iodium.

Dalam garam dapur terkandung unsur sodium dan chlor (NaCl). Unsur sodium ini penting untuk mengatur keseimbangan cairan di dalam tubuh, selain bertugas dalam transmisi saraf dan kerja otot. Kita boleh tidak makan garam, asal ada sodium dalam menu harian. Banyak menu harian yang menyimpan sodium dan itu sudah bisa mencukupi kebutuhan tubuh.

Namun, oleh karena sodium yang secara alami terkandung dalam bahan makanan tidak berikatan dengan chlor, tak memberi cita rasa asin pada lidah kita. Itu berarti, kendati menu yang kita konsumsi tanpa garam atau tak bercita rasa asin, tidak bermakna tubuh tak memperoleh kecukupan sodium.

Satu sendok teh garam dapur berisi 2.000 mg sodium. Sodium yang terkandung dalam setiap menu modern rata-rata sekitar 500 mg. Pada takaran itu ginjal sudah perlu lembur untuk tetap mempertahankan keseimbangan cairan dan asam-basa agar mesin tubuh tak kacau dari penyakit akibat kelebihan sodium tidak sampai muncul.

Jenis makanan yang banyak mengandung sodium, antara lain, soda kue, bubuk soda sebagal pengawet, obat pencahar (laxative), menu yang dipanggang, keju, makanan kaleng dan laut (seafood), serta padi-padian (cereals). Bagi yang pantang garam, juga perlu menjauhi jenis sumber sodium tinggi ini. Jenis makanan yang rendah sodium, antara lain, buah dan sayur-mayur segar, daging dan unggas segar, jenis cereals dan gandum yang dimasak.

Di kawasan Uni Eropa sekarang ini ada ketentuan labelisasi produk untuk beberapa jenis makanan yang tinggi sodium, agar konsumen tidak terjebak mengonsumsinya secara berlebihan. Di antaranya, aneka jenis saus, ikan yang sudah diproses, roti, sup, bumbu bergaram (MSG), dan sekarang termasuk juga semua jenis makanan bayi (dulu garam dapur bukan tergolong bahan tambahan dalam makanan atau food additive).

Bukan cuma darah tinggi, orang yang mengidap penyakit jantung dan tungkainya bengkak, perlu membatasi asupan sodium juga. Begitu juga jika mengidap penyakit ginjal, keracunan kehamilan (toxemia gravidarum), dan gangguan hati. Termasuk mereka yang sedang menjalani terapi dengan obat golongan

(7)

corticosteroid (pasien asam kena penyakit autoimmune, kulit, ginjal nephritic syndrome).

Selain itu, banyak gangguan yang meninggikan kadar sodium dalam darah (hypernatremia), seperti pada penyakit diabetes insipidus (kencing terus), gagal ginjal menahun, kelebihan zat kapur (hypercalcemia) atau kekurangan kalium (hypokalemia), termasuk jika tubuh kehilangan cairan seperti pada banyak berkeringat, diare, dan penyakit kurang minum (gangguan rasa haus). Dan tentu banyak makan garam, tanpa dibarengi kecukupan minum.

Namun, jika pantang garam kelewat ketat bisa berbahaya juga. Kekurangan sodium dan chlor secara drastis bisa menjadi beban lain bagi ginjal, dengan gejala pembengkakan (oedema) juga. Kaki bengkak lantaran penyakit jantung, hati, atau ginjal, berbeda dengan bengkak sebab kekurangan sodium. Yang pantang sodium dibagi menjadi pantang ketat, cukup 500 gram sodium setara dengan 1,5 gram garam dapur, pantang sedang 800 gram (2 gram), dan pantang ringan 2.000 gram (5 gram) (Kurlansky, 2002).

Di dalam buku ini akan diberikan cara untuk membersihkan garam dapur yang kotor oleh pengotornya dan juga yang mungkin menyebabkan rasa pahit (Ariani, dkk, 2020).

2. Natrium Karbonat

Natrium karbonat (juga dikenal sebagai mencuci soda ash atau soda), Na2CO3 adalah garam sodium dari asam karbonat. Hal ini paling sering terjadi sebagai heptahydrate kristal, yang siap effloresces untuk membentuk serbuk putih, monohidrat tersebut. Sodium karbonat adalah negeri terkenal untuk digunakan sehari-hari sebagai pelunak air. Rasanya alkali pendingin, dan dapat diperoleh dari abu banyak tanaman. Hal ini sintetis diproduksi dalam jumlah besar dari garam meja dan batu kapur dalam proses yang dikenal sebagai proses Solvay.

Keadaan fisik dan penampilan: Solid. (Solid bedak.) Bau: berbau.

Rasanya: Alkaline.

Berat Molekul: 105,99 g / mol Warna: Putih.

pH (soln 1% / air): 11.5 [Dasar.]

Titik didih: Tidak tersedia.

Melting Point: 851 ° C (1563,8 ° F)

(8)

Suhu Kritis: Tidak tersedia.

Spesifik Gravity: Kepadatan: 2,532 (Air = 1)

Pembuatan kaca merupakan salah satu penggunaan yang paling penting dari karbonat natrium. Ketika dikombinasikan dengan silika (SiO2) dan kalsium karbonat (CaCO3) dan dipanaskan sampai suhu tinggi, kemudian didinginkan dengan cepat, kaca diproduksi. Jenis kaca ini dikenal sebagai kaca soda kapur.

Natrium karbonat juga digunakan sebagai dasar yang relatif kuat dalam berbagai pengaturan. Sebagai contoh, natrium karbonat digunakan sebagai pengatur pH basa untuk mempertahankan kondisi yang stabil diperlukan untuk tindakan mayoritas agen berkembang. Ini adalah aditif umum di kolam kota digunakan untuk menetralkan efek asam dari klorin dan meningkatkan pH . Dalam memasak, kadang- kadang digunakan sebagai pengganti sodium hidroksida untuk berbohong, terutama dengan pretzel Jerman dan gulungan alkali. Hidangan ini diperlakukan dengan larutan zat alkalin dalam rangka untuk mengubah pH permukaan makanan dan dengan demikian meningkatkan browning.

Dalam taksidermi, natrium karbonat ditambahkan ke dalam air mendidih akan menghapus daging dari tulang tengkorak atau piala untuk menciptakan "tengkorak Eropa mount" atau untuk tampilan pendidikan dalam studi biologi dan sejarah.

Dalam kimia, hal ini sering digunakan sebagai elektrolit. Hal ini karena biasanya garam elektrolit berbasis, natrium karbonat dan bertindak sebagai konduktor yang sangat baik dalam proses elektrolisis. Selain itu, tidak seperti ion klorida yang membentuk gas klor, ion karbonat tidak korosif ke anoda. Hal ini juga digunakan sebagai standar utama untuk titrasi asam-basa karena padat dan udara-stabil, sehingga mudah untuk menimbang secara akurat.

Dalam keperluan rumah tangga, digunakan sebagai pelunak air selama binatu.

Ia bersaing dengan ion magnesium dan kalsium dalam air keras dan mencegah mereka dari ikatan dengan deterjen yang digunakan. Tanpa menggunakan soda cuci, deterjen tambahan diperlukan untuk menyerap ion magnesium dan kalsium. Disebut Cuci Soda, kristal Soda atau Soda Sal di bagian deterjen toko, secara efektif menghilangkan minyak, lemak, dan noda alkohol. Natrium karbonat juga digunakan sebagai agen pembersih kerak di boiler seperti yang ditemukan dalam pot kopi, mesin espresso, dan lain-lain.

Dalam pencelupan dengan pewarna serat-reaktif, natrium karbonat (sering dengan nama seperti fiksatif soda abu atau soda ash activator) digunakan untuk

(9)

memastikan ikatan kimia yang tepat dari zat warna dengan serat, biasanya sebelum pencelupan (untuk pewarna dasi), dicampur dengan pewarna (untuk lukisan dye), atau setelah pencelupan (untuk dyeing perendaman) (Zumdahl, 2009).

3. Air

Air adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan- bulan Europa dan Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut. Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air, monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. Indonesia telah memiliki undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.

Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida- hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida.

Dengan memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi

(10)

oksigen adalah nitrogen, flor, dan fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut (kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron- elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.

Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). (Arsyad, 2001).

(11)

BAB II

BAHAN DAN PERALATAN

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat garam meja adalah sebagai berikut.

A. Kebutuhan Bahan 1. Garam Dapur

a. Penggunaan garam dapur digunakan sebagai bahan utama pembuatan garam meja b. Menggunakan sekitar 100 gram garam dapur

2. Air bersih

a. Air digunakan untuk melarutkan garam dapur b. Diperlukan sekitar 300 mL air bersih

3. Natrium phospat

a. Penggunaan natrium phospat dimaksudkan untuk membantu pengkristalan dalam pembuatan garam meja

b. Dibutuhkan sekitar 2 gram natrium phospat B. Kebutuhan Peralatan

1. Panci : untuk tempat memanaskan larutan agar terbentuk kristal 2. Gelas beker : untuk tempat melarutkan garam dapur dengan air 3. Batang pengaduk : untuk mengaduk bahan

4. Kain penyaring bersih : memisahkan pengotor dengan larutan garam 5. Kompor : untuk memanaskan larutan garam

(12)

Pelarutan

Penambahan natrium phospat

Penguapan

Penumbukan Penyaringan

Pengemasan

BAB III

CARA MEMBUAT GARAM MEJA

Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya adalah membuat garam meja. Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

A. Pelarutan

Garam dapur dilarutkan dalam air sambil diaduk sampai semuanya larue (kalau perlu dibantu dengan pemanasan).

B. Penambahan natrium phospat

Setelah larut semuanya disaring, tepisannya ditambah natrium phospat/natrium karbonat yang dilarutkan dalam sedikit air, sambil diaduk.

C. Penyaringan

Endapan yang terjadi disaring D. Penguapan

Tapisan terakhir ini diuapkan dalam panic email sampai airnya habis menguap, sehingga tinggal Kristal-kristal garam. (selama proses penguapan diusahakan agar api tidak terlalu besar dan sambil sering diaduk-aduk)

E. Penumbukan

Kristal-kristal garam setelah kering benar lalu ditumbuk halus F. Pengemasan

Garam meja yang sudah diwadahi kemudian diberi label produk.

(13)

BAB IV

ANALISIS USAHA GARAM MEJA

Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang, terutama segi pemasaran. Rencana usaha pembuatan garam dapur dapat kita ambil contoh sebagai berikut.

1. Nama produk : Garam dapur 2. Jumlah produksi 100 pack garam dapur 3. Harga es putar Rp. .000 Per pack

4. Kebutuhan bahan baku 100 gram garam dapur tiap pack 5. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja

Dengan demikian biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.

A. Pemasukan

Hasil penjualan per bulan

25 x 100 x Rp. 3.500,00 = Rp. 8.750.000,00 B. Pemberian Peralatan

1. Kompor Rp. 25.000,00

2. Panci Rp. 12.000,00

3. Gelas beker 100 mL Rp. 23.000,00

4. Pengaduk Rp. 3.000,00

5. Saringan Rp. 3.000,00

+

Jumlah Rp. 66.000,00

Catatan:

Diperkirakan umur teknis peralatan dua tahun, sehingga nilai penyusutan tiap bulan adalah Rp. 66.000,00 : 24 = Rp. 2.750,00

(14)

C. Pengeluaran

1. Penyusutan Alat Rp. 2.750,00

2. Garam dapur

25 × 10 buah × Rp. 20.000,00 (per kg) Rp. 5.000.000,00 3. Natrium phospat 50 g (untuk penggunaan satu bln) Rp. 2.000,00

4. Air 5 x @5.000 per galon Rp. 25.000,00

5. Stiker/label

25 × 100 plastik × Rp. 100,00 Rp. 250.000,00

6. Tenaga kerja

25 × Rp. 4.000,00 RP. 100.000,00

+

Jumlah Rp. 5.379.750,00

D. Keuntungan

1. Pemasukan Rp. 8.750.000,00

2. Pengeluaran Rp. 5.379.750,00

+

3. Keuntungan tiap bulan Rp. 3,370.250,00

E. Gambar Label

(15)

F. Gambar Produk

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, dkk. (2020). Buku Pegangan Kuliah Praktikum Prakarya Kimia. Surakarta:

Laboratorium Kimia FKIP UNS

Arsyad, M.N. (2001). Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta: Gramedia.

Kurlansky, Mark. (2002). Salt: A World History. New York: Walker & Co

Martini, K.S. dan Ariani, S.R.D. (2011). Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Surakarta:

UNS Press

Zumdahl, Steven S. (2009). Chemical Principles 6th Ed. Boston: Houghton Mifflin Company

(17)

Lampiran. Jawaban Pertanyaan

1. Garam dapur mudah basah dan rasanya sedikit pahit karena garam mudah menyerap air dari lingkungan dan rasa pahit akibat adanya pengotor.

2. Fungsi natrium karbonat adalah untuk mengikat kotoran sehingga dapat memutihkan kristal garam (sebagai pemutih).

3. Keuntungan pembuatan garam meja:

a. Garam lebih putih, bersih, dan halus.

b. Tahan lama.

c. Tidak terasa pahit.

d. Tidak mudah basah.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Sains dalam bidang ilmu kimia. FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam

Universitas Sebelas Maret yang telah membantu penulis dalam

Laporan ini merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Studi Diploma Tiga Teknik Kimia Universitas Sebelas Maret Surakarta.. Laporan Tugas Akhir ini disusun

Laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul “Buah dalam Botol” ini berisi mengenai informasi mengenai buah kedongdong secara umum, pemilihan buah kedongdong yang

Teknologi kristalisasi ini merupakan teknologi tepat guna yang cocok diterapkan di industri kecil dan menengah (UKM) yang memiliki modal yang terbatas. Keunggulan teknik ini

Di dalam pembuatan sirup, asam sitrat digunakan untuk mengatur pH, terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang rendah sehingga tidak cukup