• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN GARAM MEJA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN GARAM MEJA"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA PEMBUATAN GARAM MEJA

Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Prakarya Kimia

Disusun oleh:

Adi Muhammad Falah Sutopo K3317002

Cindy Enrica Novitasari K3317018

Diah Ayu Saputri K3317022

Umi Wahidatul Latifah K3317074

Dosen Pengampu:

Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M.Si

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2020

(2)

i KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis dan tim uncapkan kepada Tuhan Yang Mahaesa, karena atas segala rahmat, anugerah, kesempatan, dan karunia yang telah dan masih Ia berikan kepada penulis dan tim sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul

“Pembuatan Garam Meja” ini.

Laporan praktikum prakarya kimia yang berjudul “Pembuatan Garam Meja” ini berisi mengenai informasi mengenai sejarah garam, pembuatan garam meja, dan analisis usaha dari pembuatan garam meja.

Penulis dan tim menyadari jika masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan praktikum prakarya kimia kali ini. Saran dan kritik masih sangat diperlukan guna menunjang pembuatan laporan praktikum prakarya kimia ini ke depannya.

Surakarta, 30 Maret 2020

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... ii

BAB I: PENDAHULUAN ... 1

A. Perspektif Umum ... 1

1. Sejarah ... 1

2. Pengertian Garam ... 3

B. Sumber dan Jenis Garam ... 4

C. Manfaat Garam ... 7

BAB II: BAHAN DAN PERALATAN ... 10

A. BAHAN ... 10

B. KEBUTUHAN PERALATAN ... 11

C. DESKRIPSI BAHAN YANG DIGUNAKAN ... 12

BAB III: CARA MEMBUAT GARAM MEJA ... 13

A. BAGAN KERJA ... 13

B. DATA PENGAMATAN ... 14

C. PEMBAHASAN LANGKAH KERJA ... 15

1. Pelarutan dan Penambahan Natrium Fosfat ... 15

2. Penyaringan dan Penguapan ... 15

BAB IV: ANALISIS USAHA GARAM MEJA ... 16

A. PEMASUKAN ... 16

B. PEMBELIAN PERALATAN ... 16

C. PENGELUARAN ... 17

D. LABA BERSIH ... 17

E. FOTO PRODUK ... 18

DAFTAR PUSTAKA ... 19

LAMPIRAN... 20

A. JAWABAN PERTANYAAN ... 20

(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Perspektif Umum

Garam adalah suatu bahan kimia yang penting dan murah. Pemakaiannya terutama untuk bahan pangan dan industri. Dalam industri, garam merupakan bahan baku untuk pembuatan bahan kimia turunannya yang dapat dipakai sebagai bahan dasar atau bahan penolong pada industry lain

Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia.Walaupun Indonesia termasuk negara maritim, namun usaha meningkatkan produksi garam belum diminati, termasuk dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Di lain pihak untuk kebutuhan garam dengan kualitas baik (kandungan kalsium dan magnesium kurang) banyak diimpor dari luar negeri, terutama dalam hal ini garam beryodium serta garam industri. Kebutuhan garam nasional dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk dan perkembangan industri di Indonesia

1. Sejarah

a. Sejarah Konsumsi garam

Garam adalah bahan/bumbu masakan yang ditemukan hampir di semua peradaban. Diperkirakan awal munculnya adalah sejak jaman neolitikum. Reay Tannahill dalam bukunya Food in History menyebutkan bahwa produksi garam sudah dilakukan manusia pada jaman neolitikum yaitu fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar.

Tapi penggunaan 'rasa asin' pada makanan sudah dilakukan manusia seribu abad sebelum manusia memproduksinya pada jaman neolitikum tersebut. Sebelum ditemukan cara memproduksi garam, manusia

(5)

2 memberikan rasa asin pada makanannya dengan cara diantaranya dengan menggunakan air laut, akan tetapi rasa tersebut akan segera hilang saat selesai dimasak (dibakar).

Garam mulai diproduksi secara masal diperkirakan dilakukan pada milenium pertama sebelum Masehi, di mana pada saat itu sudah berdiri pemerintahan Administratif di China, Dinasti Ptolemy di Mesir dan Dinasti Sekulus di Persia. Dalam buku Cambridge World History of Food, Kenneth F. Kiple dan Kriemhild Conee Ornelas menuliskan bahwa pada masa awal produksi garam yang sekarang kita kenal, yaitu Natrium Klorida (NaCl) dilakukan dengan beberapa metode seperti dengan menguapkan air laut dengan bantuan sinar matahari, mendidihkan air yang mengandung garam sehingga terbentuk lapisan garam sampai ke penambangan garam yang sudah membatu karena proses alam di sumber- sumber air garam. Pada jaman yunani kuno Sebegitu pentingnya garam dalam kehidupan, Plato menggambarkan garam sebagai "Sebuah material yang dicintai dewa", Aristoteles menulis bahwa garam adalah hadiah musim semi yang berasal dari dewa dan homer menyebut garam sebagai

"wahyu Ilahi". Pada masa Romawi Kuno, harga garam sangat mahal. Oleh karena mahalnya garam pada masa itu lalu dipakai untuk membayar gaji para pekerja dan prajurit dengan salarium (garam). Istilah salarium (Latin) yang maksudnya ‘garam’ itu dipakai untuk gaji yang kemudian diambil dalam bahasa Inggris salary. Lucunya garam dalam bahasa Inggris kuno adalah ‘sealt’. Bila kita hilangkan dua huruf terakhir –lt, kita akan dapatkan kata ‘sea’ yang artinya laut. Mungkin juga maksudnya begitu karena air laut rasanya asin dan garam berasal dari laut.

b. Sejarah Garam di Nusantara

Butiran sejarah garam di nusantara ini yang juga pernah disebutkan Denys Lombard sepertinya masih harus dituliskan karena dalam Encylopaedie Nederlandsch Indie dibawah entri zout (garam) tidak memberikan keterangan apa pun mengenai sejarah garam sebelum abad ke-19. Padahal, jauh sebelumnya menurut beberapa catatan disamping gula kelapa, asam, terasi, ikan asin, bawang merah dan bermacam-macam

(6)

3 bumbu, garam merupakan salah satu komoditas makanan dan bumbu- bumbuan yang dibawa para pedagang yang lebih profesional serta memiliki jangkauan yang lebih luas di Jawa. Hal ini dapat ditemukan dalam prasasti abad IX-X Masehi.

Dalam hal ini garam yang diperoleh dengan cara kuno erat kaitannya dengan proses pengawetan ikan (ikan asin) pada masa itu Monopoli pemerintah kolonial tidak hanya di Jawa dan Madura, monopoli meluas ke beberapa distrik di Sumatra dan hampir seluruh Borneo (Kalimantan). Sementara itu di barat daya Sulawesi pembuatan garam masih berada di tangan pihak swasta (Handbook of the Netherlands Indies 1930:121). Pada jaman Jepang ketika produksi garam di Pulau Jawa berhenti, penduduk Sumatra ramai-ramai merebus air laut untuk mendapatkan garam. Pada 1957 monopoli garam dihapus. Garam negara pun berubah menjadi perusahaan negara pada 1960.

2. Pengertian Garam

Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar natrium klorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti magnesium klorida, magnesium sulfat, kalsium klorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat / karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density (tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010C.

Garam natrium klorida untuk keperluan masak dan biasanya diperkaya dengan unsur iodin (dengan menambahkan 5 g NaI per kg NaCl) yang merupakan padatan kristal berwarna putih, berasa asin, tidak higroskopis dan apabila mengandung MgCl2 menjadi berasa agak pahit dan higroskopis.

Digunakan terutama sebagai bumbu penting untuk makanan, sebagai bumbu penting untuk makanan, bahan baku pembuatan logam Na dan NaOH ( bahan untuk pembuatan keramik, kaca, dan pupuk ), sebagai zat pengawet.

(7)

4 Karakteristik garam NaCl yaitu :

Natrium Klorida

Nama lain Garam Dapur Sifat

Rumus Molekul NaCl

Massa Molar 58.44 g/mol

Penampilan Tidak berwarna atau berbentuk

kristal putih

Densitas 2.16 g/cm3

Titik Lebur 801℃ (1074 K)

Titik Didih 1465℃ (1738 K)

Kelarutan dalam air 35.9 g/100 mL (25℃)

B. Sumber dan Jenis Garam a. Sumber Garam

Sumber garam yang didapat dialam berasal dari : 1. Air laut, air danau asin (3% NaCl)

Yang bersumber air laut terdapat di Mexico, Brazilia, RRC, Australia dan Indonesia yang mencapai ± 40 %. Adapun yang bersumber dari danau asin terdapat di Yordania (Laut Mati), Amerika Serikat (Great Salt Lake) dan Australia yang mencapai produksi ± 20 % dari total produk dunia.

(8)

5 2. Deposit dalam tanah, tambang garam (95-99% NaCl)

Terdapat di Amerika Serikat, Belanda, RRC, Thailand, yang mencapai produksi ± 40 % total produk dunia.

3. Sumber air dalam tanah

Sangat kecil, karena sampai saat ini dinilai kurang ekonomis maka jarang (sama sekali tidak) dijadikan pilihan usaha. Di Indonesia terdapat sumber air garam di wilayah Purwodadi, Jawa Tengah (Burhanuddin, 2001) 4. Larutan garam alamiah (20-25% NaCl)

Dari jumlah 41 ton produksi garam d USA bersumber pada batuan garam (30%), larutan garam alamiah (56%) dan air laut (14%), sedangkan pemakaiannya adalah : 50% untuk pembuatan NaOH, 6% untuk pembuatan Na2CO3, 21% untuk dipakai d jalan raya dan 3% sebagai bahan pengawet dan makanan.

b. Jenis garam

1. Garam Industri

Garam industri yaitu jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97

% dengan kandungan impurities (sulfat, magnesium dan kalsium serta kotoran lainnya) yang sangat kecil. Kegunaan garam industri antara lain untuk industri perminyakan, pembuatan soda dan chlor, penyamakan kulit dan pharmaceutical salt.

2. Garam Konsumsi

Garam konsumsi merupakan jenis garam dengan kadar NaCl sebesar 97 % atas dasar bahan kering (dry basis), kandungan impuritis (sulfat, magnesium dan kalsium)sebesar 2%, dan kotoran lainnya (lumpur, pasir) sebesar 1% serta kadar air maksimal sebesar 7%.

Kelompok kebutuhan garam konsumsi antara lain untuk konsumsi rumah tangga, industri makanan, industri minyak goreng, industri pengasinan dan pengawaten ikan .

3. Garam Pengawetan

Jenis garam ini biasa ditambahkan pada proses pengolahan pangan tertentu. Penambahan garam tersebut bertujuan untuk mendapatkan kondisi tertentu yang memungkinkan enzim atau mikroorganisme yang

(9)

6 tahan garam (halotoleran) bereaksi menghasilkan produk makanan dengan karakteristik tertentu. Kadar garam yang tinggi menyebabkan mikroorganisme yang tidak tahan terhadap garam akan mati. Kondisi selektif ini memungkinkan mikroorganisme yang tahan garam dapat tumbuh. Pada kondisi tertentu penambahan garam berfungsi mengawetkan karena kadar garam yang tinggi menghasilkan tekanan osmotik yang tinggi dan aktivitas air rendah. Kondisi ekstrim ini menyebabkan kebanyakan mikroorganisme tidak dapat hidup.

Pengolahan dengan garam biasanya merupakan kombinasi dengan pengolahan yang lain seperti fermentasi dan enzimatis. Contoh pengolahan pangan dengan garam adalah pengolahan acar (pickle), pembuatan kecap ikan, pembuatan daging kering, dan pembuatan keju.

4. Garam Dapur

Garam dapur/laut dibuat melalui penguapan air laut, dengan proses sederhana, dan meninggalkan sejumlah mineral dan elemen lainnya (tergantung sumber air). Jumlah mineral yang tidak signifikan menambah cita rasa dan warna pada garam laut. Sehingga, tekstur garam laut di pasaran lebih bervariasi. Beberapa diantaranya lebih kasar, namun ada juga yang lebih halus. Garam jenis ini mengandung ± 0,0016% yodium.

Komposisi rata-rata garam dapur (menurut standar SNI) yaitu:

- NaCl = minimal 94,9 % - Air (H2O) = maksimal 5 %

- Iodium = 30- 80 mg /kg sebagai KIO3

- Fe2O3 = maksimal 100 mg/kg

- Ca dan Mg = maksimal 1 % dihitung sebagai Ca - SO4= maksimal 2%

- Bagian yang tidak larut dalam air = maksimal 0,5%

Ciri-ciri garam dapur :

- Garam dapur dibuat melalui proses sederhana dari penguapan atau evaporasi air laut, sehingga dianggap sebagai garam yang paling alamiah dengan tekstur yang lebih kasar.

- Mengandung yodium dalam jumlah yang sedikit.

(10)

7 5. Garam Meja

Berbeda dengan garam laut, garam meja ditambang dari cadangan garam di bawah tanah. Proses pembuatan garam meja lebih berat untuk menghilangkan mineral dan biasanya mengandung aditif untuk mencegah penggumpalan. Kebanyakan dari garam meja di pasaran telah ditambahkan yodium, nutrisi penting yang terjadi secara alami dalam jumlah kecil dalam garam laut. Garam ini bebas yodium, Mg, Ca dan K2.

Garam meja merupakan hasil tambang dari dalam tanah, dan diproses secara lebih rumit untuk menghilangkan mineral lain yang ikut dalam proses penambangan tersebut. Teksturnya lebih halus sehingga lebih mudah larut dalam air, biasanya diberi tambahan zat adiktif untuk mencegah penggumpalan dan tambahan zat gizi lain agar komposisinya menyerupai garam air laut.

Perbandingan Garam Dapur dan Garam Meja

Garam dapur dan garam meja memiliki nilai gizi yang sama, dan secara kimiawi juga mengandung NaCl (sodium klorida) dalam jumlah yang sama pula. Atau dengan kata lain baik garam meja ataupun garam dapur memiliki kadar sodium dan kadar klorida yang sama. Kandungan kedua mineral ini di dalam garam dapur/laut pun tidak ada bedanya dengan garam meja. Namun, secara komersial, garam dapur/laut lebih alami dan lebih menyehatkan dibandingkan garam meja. Jadi, perbedaan utama garam dapur/ laut dengan garam meja terletak pada rasa, tekstur dan proses pembuatannya, bukan pada campuran zat kimianya.

C. Manfaat Garam

1. Minuman kesehatan.

Produk minuman kesehatan terutama dirancang sebagai produk minuman untuk mengembalikan kesegaran tubuh dan mengganti mineral-mineral yang keluar bersama keringat dari tubuh selama proses metabolisme atau aktivitas olah raga yang berat. Pada umumnya produk-produk minuman kesehatan selain mengandung pemanis dan zat aktif, juga mengandung mineral-mineral

(11)

8 dalam bentuk ion seperti ion natrium (Na+), kalium (K+), magnesium (Mg2+), kalsium (Ca2+), karbonat - bikarbonat (CO32- dan HCO32-), dan klorida (Cl-).

2. Garam mandi.

Garam mandi didefinisikan sebagai bahan aditif (tambahan) untuk keperluan mandi yang terdiri dari campuran garam NaCl dengan bahan kimia anorganik lain yang mudah larut, kemudian diberi bahan pewangi (essentials oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim. Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman, efek pewarnaan air, kebugaran, kesehatan dan juga menurunkan kesadahan air. Komponen utama garam mandi adalah garam NaCl yaitu sekira 90% - 95%.

Kegunaan garam mandi secara umum sangatlah beraneka ragam, di antaranya adalah untuk membersihkan tubuh saat berendam, menumbuhkan suasana relaks, menurunkan rasa stres, dan sebagai sarana refreshing. suasana relaks terutama akibat adanya campuran pewangi yang dipercaya dapat memengaruhi emosi serta suasana hati secara signifikan. Sedangkan fungsi khusus di bidang kesehatan terutama karena adanya garam NaCl adalah untuk melenturkan otot yang tegang, mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit, menurunkan gejala inflamasi (peradangan), serta menyembuhkan infeksi.

Untuk fungsi kecantikan, garam mandi antara lain dapat membantu menghaluskan kulit (cleansing), memacu pertumbuhan sel kulit sekaligus meremajakannya (rejuvenating).

3. Garam konsumsi.

Garam dapur merupakan media yang telah lama digunakan untuk pemberantasan gangguan akibat kekurangan iodium (gaki), yaitu dengan proses fortifikasi (penambahan) garam menggunakan garam iodida atau iodat seperti KIO3, KI, NaI, dan lainnya. Pemilihan garam sebagai media iodisasi didasarkan data, garam merupakan bumbu dapur yang pasti digunakan di rumah tangga, serta banyak digunakan untuk bahan tambahan dalam industri pangan, sehingga diharapkan keberhasilan program gaki akan tinggi. Selain itu, didukung sifat kelarutan garam yang mudah larut dalam air, yaitu sekira 24 gram/100 ml.

(12)

9 4. Cairan Infus

Dikenal beberapa jenis cairan infus yaitu cairan infus glukosa 5%, cairan infus NaCl 0,9 % + KCl 0,3% atau KCl 0,6%, cairan infus natrium karbonat dan cairan infus natrium laktat. Cairan infus NaCl adalah campuran aquabidest dan garam grade farmasetis yang berguna untuk memasok nutrisi dan mineral bagi pasen yang dirawat di rumah sakit.

5. Sabun dan sampo.

Sabun dan sampo merupakan bahan kosmetik yang digunakan untuk keperluan mandi dan mencuci rambut, garam NaCl merupakan satu bahan kimia di antara beberapa komposisi bahan dalam pembuatan sabun dan sampo.

6. Cairan dialisat.

Cairan dialisat merupakan cairan yang pekat dengan bahan utama elektrolit (antara lain garam NaCl) dan glukosa grade farmasi yang membantu dalam proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal. Seperti diketahui pasen gagal ginjal diharuskan mengganti darah atau proses cuci darah dalam periode tertentu. Dalam proses pencucian darah tersebut darah yang akan 'dibersihkan' akan dilewatkan pada suatu alat membran (hemodialisis) dalam media cairan dialisat. Dalam dialiser ini darah dibersihkan, 'sampah-sampah' metabolisme secara kontinyu menembus membran dan menyeberang ke kompartemen dialisat.

7. Penyedap rasa

Garam NaCl merupakan ingredient yang paling banyak digunakan di industri pengolahan daging untuk proses pengawetan.

(13)

10 BAB II

BAHAN DAN PERALATAN

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan.

Bahan dan peralatan yang diperlukan untuk membuat garam meja adalah sebagai berikut.

A. BAHAN

Nama Bahan Jumlah Gambar

Garam dapur 100 gram

Air Bersih 300 mL

(14)

11 Natrium phospat 2 gram

B. KEBUTUHAN PERALATAN

Alat Jumlah Gambar

Panci email/cawan porselin

1

Gelas Beker 1

(15)

12

Batang Pengaduk 1

Kain penyaring 1

Kompor listrik 1

C. DESKRIPSI BAHAN YANG DIGUNAKAN 1. Garam Dapur

Garam dapur dalam percobaan digunakan sebagai bahan baku atau bahan dasar sumber garam meja yang akan dibuat.

2. Natrium phospat

Dalam percobaan ini, penggunaan natrium phospat berperan sebagai zat yang mengikat pengotor yang mungkin masih ada atau tertinggal pada garam.

Natrium phospat sendiri dapat pula digantikan dengan natrium karbonat.

3. Air Bersih

Dalam percobaan air bersih berfungsi untuk melarutkan garam dapur dan juga mencuci garam hasil percobaan.

(16)

13 BAB III

CARA MEMBUAT GARAM MEJA

Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya adalah membuat sirup. Langkah-langkah pembuatan garam meja adalah sebagai berikut.

A. BAGAN KERJA

Garam dapur dilarutkan dalam air sambil diaduk sampai semuanya larut (kalau perlu dibantu dengan pemanasan).

Setelah larut semua lalu disaring, tapisannya ditambah natrium phospat/natrium karbonat yang dilarutkan dalam sedikit air, sambil diaduk

Endapan yang terjadi disaring

Tapisan terakhir ini diuapkan dalam panci email sampai airnya habis menguap, sehingga tinggal kristal-kristal garam. (selama proses penguapan diusahakan agar api

tidak terlalu besar dan sambil sering diaduk-aduk).

Kristal-kristal garam setelah kering benar lalu ditumbuk halus, kemudian disimpan dalam stoples atau kantung-kantung plastik dan memberikan label pada produk

(17)

14 B. DATA PENGAMATAN

No. Perlakuan Hasil Gambar

1 Garam dapur dilarutkan dalam air sambil diaduk sampai semuanya larut (kalau perlu dibantu dengan pemanasan).

Garam larut dalam air

2 Setelah larut semua lalu disaring, tapisannya ditambah natrium

phospat/natrium karbonat yang dilarutkan dalam sedikit air, sambil diaduk

Terbentuk larutan bening

3 Endapan yang terjadi disaring

Filtrat berwarna bening

4 Tapisan terakhir ini

diuapkan dalam panci email sampai airnya habis

menguap, sehingga tinggal kristal-kristal garam.

(selama proses penguapan diusahakan agar api tidak terlalu besar dan sambil sering diaduk-aduk).

Endapan kristal putih

(18)

15 5 Kristal-kristal garam setelah

kering benar lalu ditumbuk halus, kemudian disimpan dalam stoples atau kantung- kantung plastik dan

memberikan label pada produk

Terbentuk garam meja dengan warna putih berbentuk

kristal/serbuk halus

C. PEMBAHASAN LANGKAH KERJA

1. Pelarutan dan Penambahan Natrium Fosfat

Garam dicampurkan dengan air bersih diatas kompor sampai semua garam melarut sempurna. Kemudian penambahan natrium fosfat pada larutan garam bertujuan untuk mengikat kotoran-kotoran yang mungkin masih terdapat pada larutan garam sehingga nantinya gara yang dihasilkan memiliki kemurnian yang baik. Rumus kimia natrium fosfat :

2. Penyaringan dan Penguapan

Selanjutnya menyaring larutan garam untuk menghilangkan kotoran yang ada agar diperoleh garam meja yang bersih bebas kotoran. Sehingga dihasilkan larutan filtrat berwarna bening yang kemudian diuapkan dalam panci berlapis email diatas kompor listrik. Penguapan ini bertujuan untuk menguapkan pelarut dan juga pengotor yang masih tertinggal dalam larutan gula

3. Pelabelan

Setelah dingin, sirup diberi label. Label yang baik seharusnya menginformasikan tentang nama dagang, volume, bahan yang digunakan, bahan tambahan, tanggal kedaluwarsa, ijin depkes, label halal dll.

(19)

16 BAB IV

ANALISIS USAHA GARAM MEJA

Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan sirup dapat kita ambil contoh sebagai berikut.

1. Nama produk: Refined Salt “Shark” Garam Meja Beryodium 2. Jumlah produksi 50 botol/hari

3. Harga bahan-bahan produksi ada pada tabel pengeluaran.

4. Periode produksi 1 bulan = 25 hari kerja 5. Harga jual garam meja Rp10.000,00/botol

Dengan demikian biaya produksi dan keuntungan dalam satu bulan dapat dihitung sebagai berikut.

A. PEMASUKAN

Hasil penjualan garam meja dalam botol per bulan:

25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 𝑅𝑝10.000,00/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙

= 𝐑𝐩𝟏𝟐. 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎/𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 B. PEMBELIAN PERALATAN

Nama alat Harga

Gelas beker Rp100.000,00

Panci berlapis email Rp15.000,00

Batang pengaduk Rp25.000,00

Kain penyaring Rp5.000,00

Kompor listrik Rp30.000,00

Autoclave Rp1.500.000,00

Total: Rp1.675.000,00

Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan tiap bulan adalah sebagai berikut.

Rp1.563.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp139.583,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

(20)

17 C. PENGELUARAN

Pengeluaran Biaya

Penyusutan alat Rp139.583,00/bulan

Garam dapur

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 0,1 𝑘𝑔/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp12.000,00/𝑘𝑔)

Rp1.500.000,00/bulan

Botol garam dapur kemasan

(50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp1000,00/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙)

Rp1.250.000,00/bulan

Air siap minum

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 0,3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp3.500/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)

Rp1.312.500,00/bulan

Natrium fosfat

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1,5 𝑔/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp100,00/𝑔)

Rp187.500,00/bulan

Etiket

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 2 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)

Rp125.000,00/bulan

Tenaga kerja

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)

Rp3.750.000,00/bulan

Total Rp8.264.583,00/bulan

D. LABA BERSIH

Komponen Jumlah

Pemasukan Rp12.500.000,00/bulan

Pengeluaran Rp8.264.583,00/bulan

Laba bersih Rp4.235.417,00/bulan

(21)

18 E. FOTO PRODUK

a. Foto label produk

b. Desain Produk

(22)

19 DAFTAR PUSTAKA

Adshead, Samuel A.M (1992), Salt and Civilization, New York : MacMillan, Ariani, Sri Retno, dkk. (2020). Modul Praktikum Prakarya Kimia. Surakarta:

Laboratorium Kimia FKIP UNS

Arsyad, M.N. (2001). Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta : Gramedia Kus Sri Martini dan Sri Retno Dwi Ariani. (2011), Kimia dalam Kehidupan Sehari-

hari, Surakarta: UNS Press

Multhauf, Robert P (1978), Neptune's Gift. London: Johns Hopkins,

Purbani Dini (2005), Proses Pembentukan Kristalisasi Garam. Pusat Riset Wilayah Laut Dan Sumber Daya Non Hayati. Badan Riset Kelautan Dan Perikanan:

Departemen Kelautan Dan Perikanan

(23)

20 LAMPIRAN

A. JAWABAN PERTANYAAN

1. Apakah penyebab garam dapur mudah basah dan rasanya sedikit pahit?

Jawab: Garam dapur mudah basah dan berasa sedikit pahit karena adanya natrium benzoat/natrium fosfat yang masih tertinggal sehingga menyebabkan adanya sedikit rasa pahit.

2. Apakah fungsi dari natrium fosfat/natrium karbonat?

Jawab: Fungsi natrium karbonat/natrium fosfat adalah sebagai pengikat zat- zat pengotor pada larutan garam sehingga garam yang dihasilkan bisa bebas dari pengotor.

3. Sebutkan keuntungan dari pembuatan garam meja!

Jawab: Beberapa keuntungan dari pembuatan garam meja adalah sebagai berikut.

a. Garam lebih putih, bersih, dan halus.

b. Tahan lama.

c. Tidak terasa pahit.

d. Tidak mudah basah.

4. Hitunglah analisis usaha dari usaha pembuatan garam meja!

Jawab:

a. Hasil penjualan garam meja dalam botol per bulan:

25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 𝑅𝑝10.000,00/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙

= 𝐑𝐩𝟏𝟐. 𝟓𝟎𝟎. 𝟎𝟎𝟎, 𝟎𝟎/𝒃𝒖𝒍𝒂𝒏 b. Pembelian peralatan

Nama alat Harga

Gelas beker Rp100.000,00

Panci berlapis email Rp15.000,00

Batang pengaduk Rp25.000,00

Kain penyaring Rp5.000,00

Kompor listrik Rp30.000,00

Autoclave Rp1.500.000,00

(24)

21 Total: Rp1.675.000,00

Dengan asumsi umur teknis peralatan satu tahun, maka nilai penyusutan tiap bulan adalah sebagai berikut.

Rp1.563.000,00/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 ÷ 12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛/𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 = Rp139.584,00/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 c. Biaya pengeluaran

Pengeluaran Biaya

Penyusutan alat Rp139.583,00/bulan

Garam dapur

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 0,1 𝑘𝑔/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp12.000,00/𝑘𝑔)

Rp1.500.000,00/bulan

Botol garam dapur kemasan

(50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × 25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × Rp1000,00/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙)

Rp1.250.000,00/bulan

Air siap minum

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 0,3 𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp3.500/𝑙𝑖𝑡𝑒𝑟)

Rp1.312.500,00/bulan

Natrium fosfat

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 1,5 𝑔/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp100,00/𝑔)

Rp187.500,00/bulan

Etiket

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 2 𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡/𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙 × 50 𝑏𝑜𝑡𝑜𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp50,00/𝑒𝑡𝑖𝑘𝑒𝑡)

Rp125.000,00/bulan

Tenaga kerja

(25 ℎ𝑎𝑟𝑖/𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 × 3 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖 × Rp50.000,00/𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔)

Rp3.750.000,00/bulan

Total Rp8.264.583,00/bulan d. Laba bersih

Komponen Jumlah

Pemasukan Rp12.500.000,00/bulan

Pengeluaran Rp8.264.583,00/bulan

Laba bersih Rp4.235.417,00/bulan

Referensi

Dokumen terkait

Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan klorin cair 99% adalah garam industri dengan tingkat kemurnian minimal 97% yang dicampur dengan air.... Proses elektrolisis

Di dalam pembuatan sirup, asam sitrat digunakan untuk mengatur pH, terutama yang menggunakan buah-buahan dengan tingkat keasaman yang rendah sehingga tidak cukup

Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah mengalami hidrolisis.. sebagian (parsial)

Pembuatan kompleks Cu dibuat dengan melakukan dua langkah pembuatan garam yaitu pertama pembuatan garam cupri ammonium sulfat dan kedua pembuatan garam tetraamina coper (II)

Sifat Kimia Asam Asetat Banyak senyawa kimia berguna lain yang terbuat dari asam asetat sebagai salah satu bahan utamanya diantaranya etil asetat yang banyak dipakai sebagai pelarut

Membuat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok, bubuk batu bata merah, dan garam Menyampurkan bahan tersebut dengan perbandingan sama 1:1 Membungkus telur dengan

Telur bebek yang akan digunakan untuk pembuatan telur asin haruslah telur yang masih baru dengan umur 10 jam kurang atau maksimal 48 jam.. Hal ini untuk menghasilkan telur asin yang

Larutan garam dapur dengan konsentrasi 26% larutan garam jenuh Untuk perlakuan a dan b, telur yang sudah bersih kemudian dilumuri dengan campuran adonan kemudian diatur dalam suatu