• Tidak ada hasil yang ditemukan

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

N/A
N/A
DIFERENS PUTRA DWIJAYA

Academic year: 2024

Membagikan "LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA: Diferens Putra Dwijaya NIM: 220500425

KELAS: 01

PERTEMUAN 1

PERTEMUAN 2

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

Larutan adalah, dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari duaatau lebih zat.

Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut(zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyakdaripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.

1.Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah larutan yang terdapat zat-zat yang membentuk ion-ion ketika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.

Beberapa macam larutan elektrolit yaitu berupa asam, basa kuat dan garam.

a.Larutan Elektrolit Kuat

seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna) Pada persamaan reaksi, ionisasi elektrolit kuat di tandai dengan satu arah penuh ke kanan dengan harga derajat ionisasi adalah satu (α = 1).

b.Larutan Elektrolit lemah

Pada elektrolit lemah tidak semua molekulnya terurai menjadi ion- ion(ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik.

Dalam persamaan reaksi, ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik), dengan harga derajat ionisasi lebih dari nol tetapi kurang dari satu (0 < α < 1).

2.Larutan Non Elektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang terdapat zat-zat yang berupa molekul ketika dilarutkan dalam air menghasilkan larutan yang tidakdapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupatidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji.

Dikatakan larutan non elektrolit karena tidak ada molekulnya yang terurai menjadi ion-ion (tidak terionisasi) sehingga dalam larutan tidak ada ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Dengan harga derajat ionisasi adalah nol (α = 0).

(2)

Contoh Larutan

Gula (C12H24O12)

Etanol (C2H5OH)

Urea (CO(NH2)2)

Glukosa (C6H12O6)

Isopropil Alkohol C3H7OH

Pentanol C5H11OH

Heksadekanol C6H33OH

1,2-etadienol C2H4(OH)2

1,2,3-propatrienol C3H5(OH)3

1,2,3,4-butatetraenol C4H6(OH)4

Sifat Koligatif Larutan Elektrolit dan Non elektrolit

Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi bergantung pada banyaknya jumlah partikel zat terlarut dalam larutan.

Empat Sifat Koligatif yang Berhubungan dengan larutan 1.Penurunan Tekanan Uap (∆P)

2.Penurunan Titik Beku (∆Tf ) 3.Kenaikan Titik Didih (∆Tb) 4.Tekanan Osmotik (π)

Penurunan Titik Beku

Titik beku suatu zat cair adalah suhu di mana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan uap pelarut murninya.Selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut murninya disebut penurunan titik beku larutan.

1. Larutan Non Elektrolit

(3)

Besarnya penurunan titik beku pada larutan bergantung pada kemolalannya.

Semakin besar kemolalan larutan, titik beku larutan semakin turun.

Tf = m . Kf

∆Tf = Tf pelarut - Tf larutan

Keterangan:

Tf pelarut (Tfo) = titik beku pelarut (oC) Tf larutan = titik beku larutan (oC)

∆Tf = penurunan titik beku larutan(oC) m = molaritas (m)

Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m)

2. Laritan Non Elektrolit

∆Tf = m . Kf . i

∆Tf = m . Kf . 1 + (n – 1) α

Keterangan:

∆Tf = penurunan titik beku larutan (oC) m = molaritas (m)

Kf = tetapan penurunan titik beku molal (oC/m) i = faktor van’t Hoff

PERTEMUAN 3

PERHITUNGAN KONSENTRASI LARUTAN Larutan

•Larutan merupakan campuran antara pelarut dan zatterlarut.

•Jumlah zat terlarut dalam larutan dinyatakan dalamkonsentrasi.

•Salah satu cara untuk menyatakan konsentrasiadalah dengan molaritas (M). molaritas merupakanukuran banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

(4)

KEMOLARAN

PENGENCERAN

Pengenceran adalah penambahan zat pelarutke dalam suatu larutan . Pengencerandilakukan apabila larutan terlalu pekat. Pengenceran dilakukan dengan penambahanair. Pengenceran tidak merubah jumlah mol zat terlarut.

V1M1 = V2M2 Rumus :

V₁ × M₁ = V₂ × M₂

Keterangan :

M₁ = Molaritas larutan sebelum pelarutan/pengenceran V₁ = Volume larutan sebelum pelarutan/pengenceran M₂ = Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran

V₂ = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan/pengenceran

PENGENCERAN

Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu

1.Membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dari zat padat (Kristal).

2.Membuat larutan dengan konsentrasitertentu dari larutan pekat.

Pengenceran Larutan Pekat

•Untuk membuat larutan dengan konsentrasitertentu dari larutan pekat tersebut digunakanprinsip pengenceran.

•Pengenceran tidak merubah jumlah mol zatterlarut.

•V1M1 = V2M2 Pembahasan

HCl (asam klorida) merupakan asam kuat. HCl bersifat asam dengan pH < 6. HCl termasuk golongan asam kuat karena mampu berionisasi sempurna dalam air membentuk ion H+ dan Cl- sehingga pH nya asam dan termasuk kedalam asam kuat. HCl berbentuk cairan/larutan pekat. HCl pekat berbentuk cairan yang tidak berwarna. Berikut merupakan contoh-contoh asam kuat.

(5)

Asam Kuat Dan Larutan Pekat

•Asam Sulfat (H2SO4)

•Asam Klorida (HCl)

•Asam fosfat (H3PO4)

•Asam Nitrat (HNO3)

•Asam asetat (HC2H3O2)

•Larutan amonium dalam air (NH3)

PERTEMUAN 4

ATOM DAN ELEKTRO VALENSI Konsep ATOM

1. Berasal dari kata atomus yang artinya tidak dapat dipotong atau tidak dapat di bagi

2. Satuan dasar materi (partikel materi) atau bagian terkecil dari unsur, yang terdiri atas inti atom serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Massa Atom Relatif dan Massa Molekul Relatif

Massa atom relatif (A), suatu unsur adalah perbandingan massa rata – rata satu atom unsur tersebut terhadap massa satu atom isotop.

Contoh: Isotop Karbon – 12 = 12C

Massa molekul relatif (M), perbandingan massa satu molekul unsur atau senyawa terhadap 1/1 x massa satu atom karbon – 12. 2 ISOTOP, ISOBAR DAN ISOTON

• Isotop: Atom dengan nomor atom sama tapi massanya berbeda. Contoh:12Cdan 13C 66

• Isobar: Atom dengan nomor atom berbeda tetapi nomor massa sama. Contoh:24Nadan 24Mg 11 12

• Isoton adalah atom dengan jumlah neutron sama.

Contoh:39Kdan 40Ca 19 20

TEORI DALTON (1803)

a.Materi yang partikelnya tidak dapat dibagi – bagi, tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.

b.Atom suatu unsur adalah sama dalam semua hal dan berbeda dari yang lain.

(6)

c. Jika atom – atom membentuk senyawa perbandingan atom – atom ini merupakan bilangan bulat dan sederhana

TEORI J.J. THOMSON (1897)

Atom merupakan sebuah bola yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron seperti roti kismis.

TEORI RUTHERFORD (1906 – 1908)

Atom merupakan partikel yang terdiri dari neutron dan proton serta dikelilingi elektron.

TEORI NIELS BOHR (1913)

Atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron yang mempunyai orbit.

Model Atom Thompson:

• Bola dengan muatan positif dan negatif

• Kelemahan: Tidak dapat menerangkan peredaran elektron di dalam atom Model Atom Rutherford:

• Bola berongga terdiri atas inti atom yang bermuatan positif yang merupakan pusat massa atom.

• Elektron muatan negatif beredar mengelilingi inti atom.

• Kelemahan: Tidak dapat menerangkan mengapa elektron yang bermuatan (-) tidak dapat jatuh ke inti atom yang bermuatan (+)

Model Atom Dalton:

• Atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bulat dan sederhana.

• Contoh: Air terdiri dari atom hidrogen dan oksigen.

• Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau penyusunan kembali atom.

• Kelemahan: Tidak dapat menerangkan adanya proton, neutron dan elektron.

Model Atom Bohr:

• Elektron dapat berpindah orbit/lintasan/kulit dengan melibatkan energi.

• Disempurnakan oleh teori atom mekanika kuantum dengan adanya lintasan elektron (K, L, M ...)

• Kulit elektron ini memiliki subtingkat energi yang berbeda, orbital (s, p, d, f).

• Orbital menentukan konfigurasi elektron setiap atom dan menentukan elektron valensi tiap atom.

(7)

Teori Atom Modern

• Awan elektron disekitar inti menunjukkan tempat kebolehjadian elektron.

• Orbital menggambarkan tingkat energi elektron.

• Orbital – orbital dengan tingkat energi yang sama atau hampir sama akan membentuk sub kulit.

• Beberapa sub kulit bergabung membentuk kulit.

• Dengan demikian kulit terdiri dari beberapa sub kulit dan subkulit terdiri dari beberapa orbital.

• Walaupun posisi kulitnya sama, tetapi posisi orbitalnya belum tentu sama.

KONFIGURASI ELEKTRON DAN ELEKTRON VALENSI

• Elektron valensi adalah elektron yang terdapat pada kulit terluar.

• Berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.

• Sifatkimiaunsurbanyakditentukanolehelektronvalensinya.

• Unsur yang mempunya elektron valensi sama maka mempunya sifat yang mirip.

• Susunan elektron yang stabil mempunyai 8 elektron pada kulit terluar (Konfigurasi oktet, kecuali Helium).

• Konfigurasi elektron suatu atom setiap orbital terisi elektron sesuai aturan Aufbau, sehingga orbital dengan tingkat energi yang rendah akan terisi elektron terlebih dahulu.

• AturanHund,multiplisitasberlakuuntukorbitalp,ddanf.

• Larangan Pauli, menyatakan tidak ada 2 atau lebih elektron yang memiliki

energi yang sama. Sehingga satu orbital hanya dapat ditempati oleh dua elektron dengan spin yang berlawan.

• Elektron pada kelopak terluar yang terhubung dengan suatu atom dan dapat berpartisipasi di pembentukan ikatan kimia jika kelopak terluar belum penuh.

• Jumlah elektron valensi suatu unsur dapat ditentukan berdasarkan golongan tabel periodik unsur, dimana unsur tersebut dikategorikan selain golongan 3 – 12 (logam transisi).

• Jumlah elektron valensi suatu atom ditentukan berdasarkan elektron yang terdapat pada kulit terluar dari konfigurasi elektron atom tersebut.

Aturan dalam pengisian konfigurasi elektron:

1. Pengisian dimulai dari tingkat energi paling rendah ketingkat energi paling tinggi dari kulit K, L, M dan seterusnya.

(8)

2. Jika jumlah elektron yang tersisa ≤ 8 di tempatkan pada kulit berikutnya.

3. Jumlah maksimum elektron pada kulit terluar adalah 8

PERTEMUAN 5

JARI-JARI ATOM Energi Ionisasi

• Atom secara total adalah netral. Atom secara total adalah netral.

• Karena jumlah partikel bermuatan positif (proton) dan jumlah partikel bermuatan negative (electron) sama besar

• Namun, atom dapat mengalami ionisasi dan membentuk ion, berupa ion (+) atau ion (-).

• Ketika atom kehilangan atau melepas electron, maka terbentuk ion positif. Begitu juga sebaliknya.

• Proses pelepasan electron dari kulit terluar suatu atom memerlukan energy dan ini berhubungan dengan energy ionisasi.

Jari – jari atom

• Gaya tarik inti atom, bergantung pada besar muatan inti dan jari – jari Gaya tarik inti atom, bergantung pada besar muatan inti dan jari – jari

• atom.

• Semakin besar muatan ini makan akan semakin besar gaya tarik inti.

• Semakin besar muatan ini makan akan semakin besar gaya tarik inti.

• Tetapi, perlu diperhatikan pengaruh jari – jari atom. Tetapi, perlu diperhatikan pengaruh jari – jari atom.

• Jari – jari atom ditentukan oleh banyak kulit atom. Jari – jari atom ditentukan oleh banyak kulit atom.

• Kulit atom berhubungan dengan konfigurasi electron, yang berarti Kulit atom berhubungan dengan konfigurasi electron, yang berarti berhubungan dengan nomor atom.

• Semakin besar nomor atom/muatan inti. Maka jari – jari atom semakin Semakin besar nomor atom/muatan inti. Maka jari – jari atom semakin besar.

• Semakin besar jari – jari atom, maka gaya tarik inti semakin Semakin besar jari – jari atom, maka gaya tarik inti semakin

• lemah sebab kulit terluar sudah semakin jauh.

• Gaya tarik inti akan mempengaruhi besar energy ionisasi suatu

• Gaya tarik inti akan mempengaruhi besar energy ionisasi suatu atom.

• Kesimpulan: Energi ionisasi adalah besarnya energy yang Kesimpulan: Energi ionisasi adalah besarnya energy yang diperlukan untuk melepas satu electron dari suatu atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion berwujud gas dengan muatan positif satu.

Faktor yang mempengaruhi panjang jari – jari atom

(9)

1. Jumlah kulit atom (K, L, M ...)

Semakin banyak jumlah kulit yang dimiliki oleh suatu atom, maka jari – jari atomnya semakin panjang.

2. Muatan inti atom

• Apabila inti atomnya semakin banyak, maka semakin besar pula muatan inti dan Apabila inti atomnya semakin banyak, maka semakin besar pula muatan inti dan

• Apabila jumlah kulit dari dua atom sama banyak, maka yang berpengaruh terhadap panjangnya jari – jari atom adalah muatan inti atom.gaya tarik inti atom terhadap electron lebih kuat sehingga electron lebih mendekat ke inti atom.

• Pelepasan electron kedua (dari ion positif satu) disebut energy ionisasi Pelepasan electron kedua (dari ion positif satu) disebut energy ionisasi

• kedua.

• Pelepasan electron ketiga disebut energy ionisasi ketiga, dan seterusnya.

• Pelepasan electron ketiga disebut energy ionisasi ketiga, dan seterusnya.

• Harga energy ionisasi dipengaruhi oleh jari – jari atom dan jumlah Harga energy ionisasi dipengaruhi oleh jari – jari atom dan jumlah

• electron valensi atau muatan inti.

Energi Ionisasi pada Satu Golongan

• Unsur – unsur yang berada pada satu golongan memiliki electron valensi Unsur – unsur yang berada pada satu golongan memiliki electron valensi

• yang sama, tetapi jumlah kulit yang berbeda.

• Jumlah kulit dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar Jumlah kulit dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar sehingga jari – jari atomnya semakin ke bawah juga semakin besar.

• Karena jari – jari atom dalam satu golongan, dari atas ke bawah Karena jari – jari atom dalam satu golongan, dari atas ke bawah semakin besar. Maka, gaya tarik inti terhadap electron terluar semakin lemah (sebab jarak kulit terluar dengan inti sudah semakin jauh).

• Karena gaya tarik semakin lemah, maka energy ionisasi berkurang. Karena gaya tarik semakin lemah, maka energy ionisasi berkurang.

• Gambar pada slide 4, menunjukkan kecenderungan energy Gambar pada slide 4, menunjukkan kecenderungan energy

• ionisasi dari unsur – unsur golongan utama. Perhatikan tanda panah dan keterangannya.

• Dengan demikian, jika kita bandingkan energy ionisasi dari Dengan demikian, jika kita bandingkan energy ionisasi dari unsur–unsurgolongan IA(H,Li,Na,K,Rb,Cs),makaatom Hydrogen memiliki energy ionisasi lebih besar daripada atom Natrium, sedangkan atom Natrium memiliki energy ionisasi lebih kecil daripada atom Litium.

Energi Ionisasi pada Satu Periode

• Unsur – unsur yang berada pada satu periode memiliki jumlah kulit yang sama, Unsur – unsur yang berada pada satu periode memiliki jumlah kulit yang sama, tetapi memiliki electron valensi atau muatan inti yang berbeda.

(10)

• Muatan inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar sehingga gaya Muatan inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar sehingga gaya tarik inti terhadap electron terluar semakin besar dan jari – jari menjadi lebih kecil.

• Karena gaya tarik inti dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin besar, maka untuk melepaskan sebuah electron dari kulit terluar juga dibutuhkan energy yang lebih besar.

• Dengan demikian, semakin ke kanan, energy ionisasi semakin besar. Dengan demikian, semakin ke kanan, energy ionisasi semakin besar.

Keelektronegatifan

• Adalah suatu bilangan yang menyatakan tendensi atau kecenderungan suatu atom untuk menarik electron ke pihaknya dalam suatu ikatan kimia.

• Golongan: dari atas ke bawah semakin kecil, karena jari – jari atom semakin besar, gaya tarik inti semakin lemah maka akan semakin mudah melepas electron (ion positif).

• Periode: dari kiri ke kanan semakin besar, karena jari – jari atom semakin kecil, gaya tarik inti semakin kuat maka akan semakin mudah menangkap electron (ion negative).

Pembahasan:

Karena elektronegatifitas Cl lebih besar dibanding atom H, maka atom Cl lebih kuat menarik electron kepihaknya, akibatnya ikatan yang terhasil dari HCl menjadi H+ dan Cl- *Keelektronegatifan bukan berupa energy tapi hanya berupa bilangan saja.

PERTEMUAN 6

KONSEP IKATAN KIMIA

• Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom – atom yang berikatan sehingga terbentuk suatu molekul.

• Menggambarkan cara atom – atom bergabung membentuk molekul, senyawa atau ion.

• Merupakan daya tarik – menarik antara atom yang menyebabkan suatu senyawa kimia dapat bersatu.

• Ikatan antar atom dapat terjadi karena ada interaksi electron antara atom yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk suatu molekul, senyawa atau gugusan atom.

• Untuk mencapai kestabilan, atom – atom unsur saling mengadakan ikatan yang disebut Ikatan Kimia.

• Pembentukan ikatan kimia dapatterjadi berdasarkan serah terima atau pemasangan electron, bergantung pada jenis unsur yang berikatan.

Menurut Lewis (Teori Oktet)

• Atom – atom unsur memiliki kecenderungan ingin stabil seperti gas mulis terdekat yang memiliki susunan 8e pada kulit terluar (octet).

• Kecuali helium dengan 2e- pada kulit terluar (duplet).

(11)

KECENDERUNGAN UNSUR MELEPAS ATAU MENERIMA ELEKTRON 1. MELEPAS ELEKTRON

• Kecenderungan melepaskan electron terjadi pada unsur logam yang mempunyai energy ionisasi relative kecil (elektropositif)

• Atom unsur logam cenderung melepas electron valensinya membentuk ion X+ dengan X = nomor golongan utama.

• Atom – atom melepaskan electron agar electron valensinya menjadi 8 (octet) atau agar electron valensinya menjadi 2 (duplet).

HUKUM OKTET

11Na (2 8 1), maka ion Na+ (2 8), melepas 1 electron.

19K (2 8 8 1), maka ion K+ (2 8 8), melepas 1 electron.

12Mg (2 8 2), maka ion Mg2+ melepas 2 electron.

20Ca (2 8 8 2), maka ion Ca2+ melepas 2 electron.

2. MENANGKAP ELEKTRON

• Pencapaian kestabilan dengan menangkap electron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas electron atau keelektronegatifan yang relative besar.

• Atom – atom menyerap / mengikat electron supaya memiliki electron valensi 8 (octet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/golongan VIII A).

2. MENANGKAP ELEKTRON

• Pencapaian kestabilan dengan menangkap electron dilakukan oleh unsur non logam karena mempunyai afinitas electron atau keelektronegatifan yang relative besar.

• Atom – atom menyerap / mengikat electron supaya memiliki electron valensi 8 (octet) atau 2 (duplet) seperti gas mulia (gas inert/golongan VIII A).

Elektron Valensi

• Berperan pada pembentukan ikatan antar atom dalam membentuk senyawa.

• Sehingga sifat kimia unsur banyak ditentukan oleh electron valensinya.

• Elektron valensi pada suatu atom digambarkan dengan lambang (●) atau silang kecil (×) yang disebut struktur Lewis.

Macam – macam ikatan kimia berdasarkan cara atom dari berbagai unsur untuk mencapai kestabilan:

1. Ikatan ion 2. Ikatan kovalen :

 Ikatan kovalen rangkap (dua dan tiga)

 Ikatan kovalen polar

 Ikatan kovalen nonpolar

 Ikatan kovalen koordinasi

(12)

Sifat-sifat fisika senyawa ionik pada umumnya:

1. Pada suhu kamar berwujud padat 2. Struktur kristalnya keras tapi rapuh 3. Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi

4. Larut dalam pelarut air tetapi tidak larut dalam pelarut organik

5. Tidak menghantarkan listrik pada fase padat, tetapi pada fase cair (lelehan) dan larutannya menghantarkan listrik.

Ikatan Kovalen

• Terjadi karena pemakaian bersama pasangan electron yang berasal dari atom – atom yang berikatan.

• Terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam yang bersama – sama ingin menangkap electron.

Macam-macam ikatan kovalen:

• Berdasarkan jumlah (Pasangan Elektron Ikatan) PEI-nya ikatan kovalen dibagi 3:

• Ikatan Kovalen Tunggal

Contoh: H2, H2O (konfigurasi elektron H = 1; O = 2, 6) Ikatan Kovalen Rangkap

• Ikatan ini melibatkan pemakaian bersama lebih dari satu pasang electron oleh dua atom yang berikatan.

• Ikatan kovalen rangkap/ganda dibedakan menjadi dua, yaitu rangkap dua dan rangkap tiga.

• Ikatan kovalen rangkap 2 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 2 pasang PEI.

• Contoh: CO2 dan O2 dengan konfigurasi electron (konfigurasi elektron O = 2, 6; C = 2, 4) Ikatan kovalen rangkap tiga

• Ikatan kovalen rangkap 3 yaitu ikatan kovalen yang memiliki 3 pasang PEI. Contoh:

N2 (Konfigurasi elektron N = 2, 5).

• Ikatan ganda tiga yang dimiliki N2 sangat kuat sehingga di udara N2 sulit bereaksi.

• Pada suhu dan tekanan tinggi N2 baru bisa bereaksi membentuk senyawa.

Ikatan kovalen polar

(13)

• Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang PEI nya cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.

• Kepolaran suatu ikatan kovalen ditentukan oleh keelektronegatifan suatu unsur.

• Jika dua atom yang berbeda ikatan kovalen, maka molekulnya memiliki kutub (+) dan (-), disebut polar.

• Momen dipol adalah perkalian jarak ikatan antar atom yang berikatan dengan perbedaan keelektronegatifan antar dua atom yang berikatan.

• Semakin besar momen dipolnya, semakin polar senyawa tersebut.

• Senyawa dengan momen dipol (0) maka disebut senyawa non polar.

• Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar.

• Mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol [μ = hasil kali jumlah muatan (q) dengan jaraknya (r)] ≠ 0.

Ciri – ciri ikatan kovalen polar:

• Senyawa poliatomik simetris yang memiliki atom pusat berpasangan electron bebas (lone pair electron) selalu polar, punya pasangan electron bebas (PEB).

• Ini dikarenakan PEB lebih kuat dan stabil dibandingkan pasangan electron ikatan (PEI) sehingga menimbulkan elektronegatifitas yang besar.

• Beda nilai elektronegativitas ± 1.7.

• Contoh: H2O, NH3

Referensi

Dokumen terkait

Energi Radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti Atom sisa Energi Radiasi dapat mengeluarkan elektron dari inti Atom, sisa atom ini mempunyai muatan positif, disebut

Tanggapan Guru dan Siswa Terhadap Strategi Pembelajaran Intertekstual Pada Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit ……….... Tanggapan Guru Terhadap Strategi

Dalam inti atom unsur X terdapat 13 proton dan 14 netron, sedangkan unsur Y mempunyai massa atom 32 dan inti atomnya mengandung 16 netron!. Perhatikan gambar struktur

pembelajaran dengan diskusi kelompok dan menggunakan LKS dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, dapat membantu siswa kategori rendah dalam memahami materi larutan

Karakteristik instrumen asesmen berbasis representasi kimia pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit ini yaitu berdasarkan aspek kesesuaian, instrumen asesmen

Dalam sebuah beker terdapat larutan yang memiliki daya hantar listrik yang baik dan menimbulkan gelembung ketika di uji dan disimpulkan bahwa larutan tersebut

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengajaran menggunakan modul kimia inovatif sesuai kurikulum2013 dan model pembelajaran problem based learning, Variabel

Selanjutnya model atom Thomson diperbaiki lagi oleh Rutherford dengan model atomnya yang menyatakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang sangat kecil dan bermuatan