Inventory Turnover :
Inventory turnover dari 2020 ke 2021 meningkat dari 4.29 ke 5.46 dan mengalami penurunan ke 4.02 pada tahun 2022. Ini menunjukan pada tahun 2021 simp lgi banyak laku barang barang minyaknya dan itu indikasi baikk karena minyak yg mereka produksi cepat laku kejual, namun pada tahun 2021 hpp dan produksi simp cukup tinggi dri biasanya, hal ini menyebabkan persediaan yg tersisa belum laku pada tahun 2022 dan juga pada saat 2022 karena pemerintah juga memberikan bantuan subsidi pada minyak kita.
Receivables Turnover :
Jumlah piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2022 mencapai Rp1,20 triliun dimana sekitar 75%
merupakan piutang lancar dan tidak mengalami penurunan nilai. Pada tahun 2022, rasio lama penagihan rata-rata sebesar 27 hari dibandingkan 29 hari pada tahun 2021, sementara itu rasio perputaran piutang pada tahun 2022 sebesar 13,46% dibandingkan 12,62% pada tahun 2021.
Total Asset Turnover :
Jumlah TATO pada tahun 2020 adalah 0.41, sementara pada 2021 naik menjadi 0.55 dan terjadi
penurunan pada tahun 2022. Pada tahun 2022, setiap Rp1 yang dimiliki di aset SIMP dapat menghasilkan penjualan sebesar Rp0.49. Angka ini turun dari tahun 2022 yang mana setiap Rp1 aset SIMP akan menghasilkan Rp0.55. Penurunan TATO disebabkan karena adanya pengurangan dari sales, sementara fluktuasi total assets relatif SEDIKIT MENINGKAT dan juga adanya indikasi inventory yg tertahan relative tinggi.
Untuk profitrability ratio
Laba tahun berjalan naik sebesar 13% menjadi Rp1,51 triliun di tahun 2022 dari Rp1,34 triliun di tahun 2021 terutama disebabkan oleh penurunan beban keuangan, penurunan beban pajak penghasilan, kenaikan penghasilan keuangan dan bagian atas laba entitas asosiasi.
Profit Margin :
Pada tahun 2022, profit margin tercatat pada angka 8.48% yang menunjukkan bahwa profit yang dimiliki oleh SIMP berasal dari 8.48% sales. Angka ini naik significant dari yang sebelumnya berada di kisaran 2.35% di 2020 . Di tahun 2022, Grup SIMP mencatat total penjualan sebesar Rp17,79 triliun, turun 9%
dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp19,66 triliun, terutama karena turunnya penjualan produk Minyak &
Lemak Nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit. Volume penjualan CPO naik 1% menjadi 701.000 ton seiring kenaikan produksi.
ROA :
Angka RoA pada 2020 adalah 0.96% dan naiK menjadi 4.18% di tahun 2022. Dengan asumsi, pada tahun 2020 setiap Rp1000 yang dimiliki oleh SIMP pada asset nya dapat memberikan keuntungan sebesar Rp86, dan mengalami kenaikan menjadi Rp55 di tahun 2022.
ROE:
Sama halnya dengan RoA, pada tahun 2020 RoE simp tercatat di angka 1.83% dan mengalami kenaikan significat menjadi 7.13% pada 2022. Maka, di tahun 2022 Rp1 modal yang dimiliki SIMP DAPAT
memberikan profit sebesar Rp0.071. atau setiap Rp1000 modal dapat memberikan profit sebesar Rp.71.3 rupiah pada tahun 2022