• Tidak ada hasil yang ditemukan

LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

N/A
N/A
rochmat irwan

Academic year: 2023

Membagikan "LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

LK-3. Panduan Penyusunan Laporan Best Practice

Nama Mapel : Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Tempat Pelaksanaan : SMK Sahid Surakarta

Waktu Pelaksanaan : 24 Nopember 2023

Nama Mahasiswa : Puguh Rahmad Saputro, S.Pd Nama Guru Pamong : Agis Muji Prayitno, S.Pd.

Nama Dosen : Endah Listyasari,S.Pd., M.Pd.

A. Pendahuluan

Latar belakang masalah pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass) adalah kurangnya minat belajar peserta didik dalam mempraktikkan teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass). Best practice dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass) perlu untuk dibagikan karena dapat membantu meningkatkan minat belajar peserta didik dalam mempelajari teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass). Mahasiswa PPG daljab memiliki peran penting dalam menjalankan praktik baik ini dengan memberikan panduan, umpan balik, dan mendorong partisipasi aktif peserta didik dalam pembelajaran.

Tantangan dalam mencapai tujuan pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass) adalah:

- Kurangnya pengetahuan dan keterampilan peserta didik, - Kurangnya motivasi dan minat peserta didik,

- Keterbatasan waktu dan sarana prasrana Pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass)

- Kurangmya inovasi guru dalam melaksanakan pebelajaran - Pembelajaran masih terpusat padaguru.

Saat melaksanakan praktik terbaik dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass), kita sebagai guru harus mampu berkolaborasi dengan pihak lain diantaranya:

- Teman sejawat dapat membantu dalam berbagi pengalaman, pengetahuan, dan strategi pembelajaran yang efektif.

- Kepala sekolah yang memiliki peran penting dalam mendukung dan memfasilitasi praktik terbaik dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass).

- Waka SDM Dan Sarpra yang dapat mendukung dalam menyiapkan sarana dan prasaran dalam pelakasanaan pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass)

- Waka Kurikulum Pakar dalam bidang pemebelajaran agar dapat membimbing dan dan merefleksi kegiatan pembelajaran.

B. PEMBAHASAN

Dalam melaksanakan best praktik guru harus menyusun langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menghadapi tantangan dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass), adapun langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai berikut:

1. Identifikasi Masalah pembelajaran

Dari hasil identifikasi masalah ditemukan beberap permasalahan dalam proses pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass) diantaranya:

(2)

1. Kurangnya gilirsn latihan peserta didik saat di beri kesempatan.

2. guru mengajar secara keseluruhan tidak melihat kemampuan setiap siswa.

3. Guru kurang memodifikasi perlengkapan yang digunakan.

4. Sarana prasarana yang belum ideal

5. Guru kurang menarik dalam penyampaian materi dan belum bisa maksimal melaksanakan pembelajaran yang berpusat pada murid

6. cenderung siswa kurang minat saat materi di sampaikan.

7. Kurangnya kolaborasi dengan pihak terkait 2. Membuat analisis solusi alternatif

Dari identifikasi masalah kita dapat membuat analisialternatif solusi yang nantinya akan dipilih msebagai solsi penentu dalam menyelesaikan perasalahan pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass)

Ibrahim (1989) menyatakan bahwa inovasi adalah suatu penemuan yang dapat dianggap baru bagi ide, objek, peristiwa, individu atau kelompok orang (masyarakat). Inovasi dapat merupakan hasil dari suatu penemuan atau discovery. Inovasi dilakukan untuk tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah.

Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru dalam memberikan innovative teaching antara lain (Kalyani & Rajasekaran, 2018):

1. Menggunakan alat bantu audio dan video (teknologi digital) 2. Melakukan brainstorming

3. Belajar di luar kelas 4. Membuat roleplay

5. Mendorong penemuan ide-ide baru

6. Menggunakan permainan (puzzle and game) 7. Melakukan Story telling.

Dalam pendidikan guru, jurnal refleksi dipandang sebagai salah satu elemen kunci pengembangan keprofesian karena dapat mendorong guru untuk mengaitkan teori dan praktik, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengevaluasi sebuah topik secara kritis (Bain dkk, 1999). Menuliskan jurnal refleksi secara rutin akan memberikan ruang bagi seorang praktisi untuk mengambil jeda dan merenungi apakah praktik yang dijalankannya sudah sesuai, sehingga ia dapat memikirkan langkah berikutnya untuk meningkatkan praktik yang sudah berlangsung. (Driscoll & Teh, 2001).

Dari hasil analisis aternatif solusi tentu akan ada kelemahan dan kelebihan dia antaranya

a. Kelebihan

- Bisa menerapkan bentuk pembelajaran yang berpusat pada peserta didik - Membiasakan guru untuk mengadakan refleksi di akhir pembelajaran.

b. Kekurangan

- Membutuhkan tambahan waktu utuk melakukan refleksi

- Guru harus banyak mencari referrensi terkait pembelajaran yang menyenangkan c. Mitigasinya

- Guru belajar secara mandiri untuk mencari referensi untuk mempersiapkan pembelajaran materi teknik dasar chess pass, bounce pass, over head pass dan dribling dalam Bola Basket yang inovatif dan menyenangkan.

- Di akhir pembelajaran disiapkan bentuk refleksi yang akan dilakukan.

3. Menentukan solusi yang paling relevan.

Pada kurikulum merdeka ini kita sebagai guru harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat agar bisa melaksanakan pembelajran yang berpusat pada Peserta

(3)

didik.sehingga kebutuhan peserta didik dalam proses KBM terpenuhi dan peserta didik merasa senang dalam mengikuti KBM sehingga motivasi belajar peserta didik meningkat

Strategi yang terpilih yang digunakan adalah Model PBL. Model PBL merupakan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam memecahkan masalah dan mencari solusi atas tantangan yang dihadapi (Dicky, 2023). Dalam konteks pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass), Model PBL membantu peserta didik untuk mengembangkan pemahaman dan keterampilan melalui eksplorasi, kerja kelompok, dan refleksi.

Proses pelaksanaan Praktik Pembelajaran Inovatif sesuai sintak PBL dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass) dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Orientasi peserta didik pada masalah

b. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar

c. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok d. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

e. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Selain pemilihan model pembelajaran yang tepat Sumber / bahan ajar dan peralatan sangat mendukung terlaksananya strategi Model PBL dalam pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass)

d. sumber dan bahan ajar.

Sumber dan bahan ajar sangatsangat menentukan untuk membuat pembelajaran yang inovatif dan meningkatkan minat belajar siswa. Dengan penggunakan TPACK maka akan membuat pembelajaran lebih menarik

e. Peralatan

Sarana prasarana merupakan pendukung yang paling penting dalam melaksanakan pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass). Disini guru di tuntuk untuk lebih kreatif dalam mengunakanan sarana prasarana yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Selain itu guru harus bisa memodifikasi alat yang akan digunakan memngingat banyak-sekolah- sekolah yang belum memiliki sarana prasarana olahraga yang mememadai.

C. KESIMPULAN

Dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan adalah meningkatnya pemahaman dan keterampilan peserta didik dalam teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass). Hasilnya sangat efektif karena melalui strategi Model PBL, peserta didik dapat aktif terlibat dalam memecahkan masalah dan mencari solusi. Respon siswa terkait strategi yang dilakukan umumnya positif. Melalui Model PBL, siswa dapat merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab dalam pembelajaran. Mereka dapat berkolaborasi dengan teman sejawat, berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, dan mengembangkan kreativitas serta kemampuan berpikir kritis mereka. Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah kesesuaian dengan kebutuhan peserta didik. Dengan menganalisis tantangan, mengidentifikasi kebutuhan, dan merancang strategi yang sesuai, pembelajaran dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keterampilan peserta didik. Selain itu, dukungan dari guru/instruktur dan ketersediaan sumber dan bahan ajar juga sarana prasarana yang memadai juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan strategi pembelajaran teknik dasar bola basket (drible, chess pas dan bounce pass).

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan observasi ini merupakan langkah awal bagi mahasiswa sebelum benar-benar melaksanakan praktik mengajar di depan siswa. Obyek pengamatan dalam observasi

Sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PPL, pengajaran mikro itu sendiri meliputi : praktik membuka dan menutup pembelajaran, praktik mengajar,

Sebagai syarat yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PPL, pengajaran mikro itu sendiri meliputi : praktik membuka dan menutup pembelajaran, praktik mengajar, teknik

Pada Praktik Pengalaman Lapangan ini, mahasisiwa dilatih untuk melaksanakan tugas- tugas yang dilakukan oleh tenaga pendidik, seperti kegiatan praktik mengajar, menyusun

Pada praktik Pengalaman Lapangan ini, mahasisiwa dilatih untuk melaksanakan tugas-tugas yang dilakukan oleh tenaga pendidik seperti, kegiatan praktik mengajar, menyusun

Cara Melaksanakan Kegiatan Cara yang digunakan dalam pelaksanaan best practice ini adalah menerapkan pembelajaran dengan model pembelajaran Collaborative Learning tipe STAD2.

Persyaratan Mahasiswa yang akan melaksanakan Kerja Praktik harus memenuhi persyaratan sbb : 1 Telah menyelesaikan mata kuliah minimal 110 sks; 2 Mempunyai IPK minimal 2,00 skala 4;

Dampak dari teknik think pair and share dipadukan dengan mengerjakan LKPD sesuai materi media video pilihan karier sekolah lanjutan membuat pengetahuan anggota kelompok lebih meningkat