IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 dimaksudkan untuk menyampaikan capaian kinerja terhadap indikator sasaran yang telah ditetapkan selama tahun anggaran 2024 atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, serta sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja. LKIP disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang mengatur tentang pelaporan kinerja.
Berdasarkan paradigma organisasi berbasis kinerja yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Bogor, yang mana setiap Perangkat Daerah dibentuk agar memberikan kontribusi pada capaian visi, misi, tujuan, dan sasaran sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024.
Kota Bogor telah merumuskan Visi untuk periode 2019-2024, yaitu 'Terwujudnya Kota Bogor sebagai Kota yang Ramah Keluarga', yang didukung oleh 3 Misi. Dinas Kesehatan, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, mendukung pencapaian kinerja dari Misi ke-1 (Kota Bogor yang Sehat) dan Misi ke-2 (Kota Bogor yang Cerdas).
Pemerintah Kota Bogor, dalam rangka mewujudkan Kota Bogor yang sehat, memiliki tujuan utama untuk mewujudkan masyarakat Kota Bogor yang sehat dan lingkungan yang berkualitas, yang diukur melalui Indeks Kesehatan. Dalam rangka mendukung pencapaian kinerja tersebut, Dinas Kesehatan memiliki 2 sasaran yaitu terwujudnya keluarga sehat yang diukur melalui indeks keluarga sehat dan meningkatnya rumah tangga sehat yang diukur melalui persentase rumah tangga Ber-PHBS.
Untuk melaksanakan misi kedua, Kota Bogor memiliki dua tujuan, yaitu terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang cerdas dan berkarakter, serta terwujudnya pemerintahan yang cerdas dan melayani (Smart Government). Dalam pencapaian misi kedua ini, Dinas Kesehatan berkontribusi pada pencapaian tujuan kedua, yaitu terwujudnya pemerintahan yang cerdas dan melayani (Smart Government), yang diukur melalui indeks reformasi birokrasi. Dalam rangka mendukung pencapaian kinerja tersebut, Dinas Kesehatan memiliki sasaran utama, yaitu meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan yang efektif, efisien, dan akuntabel di lingkup Dinas Kesehatan, yang diukur melalui indeks reformasi birokrasi pada Dinas Kesehatan.
Capaian dari 3 (tiga) indikator sasaran strategis Dinas Kesehatan Tahun 2024 termasuk kedalam kategori “Sangat Tinggi”. Uraian capaian kinerja sasaran strategis yang merupakan capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kota Bogor, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran 1 : Terwujudnya Keluarga Sehat diukur dengan indikator Indeks Keluarga Sehat.
Capaian Kinerja Indeks Keluarga Sehat sebesar 102,61% dengan kategori “Sangat
Tinggi”. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang mencapai diatas target;
2. Sasaran 2 : Meningkatnya rumah tangga sehat diukur dengan indikator Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS. Capaian Kinerja Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS sebesar 101,54%
dengan kategori “Sangat Tinggi”. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang mencapai diatas target;
3. Sasaran 3 : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan diukur dengan indikator Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah. Capaian Kinerja Indeks Reformasi Birokrasi Dinas Kesehatan Kota Bogor sebesar 104,26% dengan kategori “Sangat Tinggi”. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja yang mencapai diatas target.
Selama Tahun 2024, atas kinerja yang baik tersebut, Dinas Kesehatan Kota Bogor mendapatkan 60 (enam puluh) penghargaan diantaranya satu penghargaan Tingkat Internasional, 16 penghargaan Tingkat Nasional, 23 penghargaan Tingkat Provinsi, dan 20 penghargaan Tingkat Kota.
DAFTAR ISI
IKHTISAR EKSEKUTIF... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GRAFIK ... vi
DAFTAR BAGAN ... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2. Maksud dan Tujuan... 2
1.3. Dasar Hukum ... 2
1.4. Cascading Kinerja Sebagai Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah ... 3
1.5. Peta Proses Bisnis ... 4
1.6. Struktur Organisasi ... 5
1.7. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor ... 5
1.8. Isu-isu Strategis ... 6
1.9. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN SARANA DAN PRASARANA ... 7
1.10. Anggaran Tahun 2024 ... 8
1.11. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2024 ... 9
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA ... 10
2.1. Rencana Strategis Tahun 2019-2024 ... 10
2.2. Visi dan Misi Kepala Daerah ... 10
2.3. Tujuan, Sasaran dan Program... 11
2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2024 ... 12
2.6. Rencana Anggaran Tahun 2024 ... 12
2.7. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis ... 13
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA ... 14
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI ... 14
3.2. Akuntabilitas Keuangan ... 37
3.3. Realisasi Anggaran ... 38
3.4. Analisis Efisiensi ... 38
BAB 4 PENUTUP ... 40
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pegawai Lingkup Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 ...7
Tabel 1.2 Data UPTD/UOBK di Kota Bogor ...8
Tabel 1.3 Data Fasilitas Kesehatan di Kota Bogor ...8
Tabel 1.4 Pagu Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2024 ...8
Tabel 1.5 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Dinkes Tahun 2024 ...9
Tabel 2.1 Sasaran dan Target IKU Dinas Kesehatan Tahun 2024 ... 12
Tabel 2.2 Pagu Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 ... 12
Tabel 2.3 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2024 ... 13
Tabel 3.1 Skala Nilai Perangkat Kinerja ... 14
Tabel 3.2 Realisasi IKU Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2021-2024... 14
Tabel 3.3 Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada Puskesmas di Kota Bogor Tahun 2021-2024 ... 16
Tabel 3.4 Capaian 10 Indikator PHBS RT Tahun 2020 - 2024 ... 27
Tabel 3.5 Detail Nilai Reformasi Birokrasi Dinkes Per Komponen Tahun 2024 ... 33
Tabel 3.6 Akuntabilitas Keuangan berdasarkan Sasaran Tahun 2024 ... 37
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Tren Perkembangan IKS di Kota Bogor Tahun 2020-2024 ... 15 Grafik 3.2 Tren Perkembangan Persentase RT Ber-PHBS di Kota Bogor Tahun 2020-2024 ... 26 Grafik 3.3 Tren Perkembangan IRB Dinkes Tahun 2022-2024 ... 32
DAFTAR BAGAN
Bagan 1.1 Cascading Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024...3 Bagan 1.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor ...5 Bagan 3.1 Data Capaian Kinerja IKS Tahun 2024, Perbandingan dengan Tahun 2023, Perbandingan dengan Target Akhir Renstra dan Perbandingan dengan Nasional ... 15 Bagan 3.2 Target Indeks Keluarga Sehat Tahun 2025 ... 24 Bagan 3.3 Data Capaian Kinerja Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2024, Perbandingan dengan Tahun 2023, Perbandingan dengan Target Akhir Renstra dan Perbandingan dengan Nasional ... 26 Bagan 3.4 Rekomendasi Target Persentase RT Ber-PHBS Tahun 2025 ... 30 Bagan 3.5 Data Capaian Kinerja IRB Dinkes Tahun 2024, Perbandingan dengan Tahun 2023, Perbandingan dengan Target Akhir Renstra dan Perbandingan dengan Nasional ... 32
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Proses Bisnis di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor ...4 Gambar 3.1 Perbandingan Indeks Keluarga Sehat (IKS) Enam Terbesar di Provinsi Jawa Barat 17 Gambar 3.2 Piagam Penghargaan yang diterima Dinkes Kota Bogor sebagai Peringkat 2 Capaian IKS di Jawa Barat ... 18 Gambar 3.3 Penghargaan sebagai Fasilitas Kesehatan Ramah Lansia di Jawa Barat Tahun 2024 ... 19 Gambar 3.4 Penghargaan yang diterima atas tercapainya penanggulangan penyakit tidak menular sesuai standar ... 20 Gambar 3.5 Best Practice dalam Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Implementasi TBC dan Kegiatan Pelibatan Big Chain Hospitals Tingkat Nasional ... 21 Gambar 3.6 Daerah dengan Kategori Utama dalam Pencapaian Universal Health Coverage Tingkat Nasional ... 21 Gambar 3.7 Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Pemerintah Daerah Kota Bogor sebagai Daerah Bebas Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free) Tahun 2024 ... 22 Gambar 3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Capaian Indeks Keluarga Sehat Tahun 2024 ... 23 Gambar 3.9 Silver Trophy pada ASEAN Smoke Free Award (ASA) Tahun 2024 di Laos ... 28 Gambar 3.10 Penghargaan atas Implementasi Kawasan Tanpa Rokok terbaik oleh ADINKES ... 29 Gambar 3.11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Persentase Rumah Tangga ber- PHBS Tahun 2024 ... 30 Gambar 3.12 Peringkat 3 "Memuaskan" pada Pengawasan Kearsipan Internal Kota Bogor Tahun 2024 Tingkat Kota ... 35 Gambar 3.13 Awardee Public Services of The Year Jabar Banten 2024 ... 36 Gambar 3.14 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan IRB Tahun 2024 ... 37
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah serta Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2019-2024, Dinas Kesehatan di tuntun untuk mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran sebagai perwujudan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya.
Sedangkan yang dimaksud dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SAKIP, adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Artinya sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara, Pemerintah Kota Bogor wajib mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan mengelola sumber daya yang dimilikinya. Pertanggungjawaban tersebut disajikan dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Dinas Kesehatan Kota Bogor sebagai salah satu perangkat daerah berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban dalam mengelola berbagai kegiatan pada tahun anggaran 2024 dengan instrumen pertanggungjawaban tersebut berupa LKIP yang menggambarkan keberhasilan dan kegagalan kinerja instansi pemerintah yang bersangkutan melalui sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pencapaian kinerja didasarkan kepada perencanaan stratejik yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mengetahui seberapa besar target kinerja yang dapat dicapai serta kendala yang menghambat pencapaian kinerja, perlu dilakukan evaluasi sebagai bahan penyempurnaan kebijakan pada tahun mendatang. Dalam rangka mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor dan berdasarkan mandat yang telah diberikan oleh Walikota Bogor kepada Kepala Dinas, disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kota Bogor untuk Tahun 2024.
1.2. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud penyusunan LKIP Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 adalah untuk menyampaikan capaian kinerja indikator sasaran yang telah ditetapkan selama tahun anggaran 2024. Sedangkan tujuan penyusunan LKIP Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 adalah sebagai berikut :
a. untuk memberikan gambaran yang jelas, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan mengenai pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor selama Tahun 2024.
b. dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya sehingga program di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. sebagai laporan pertanggungjawaban instansi pemerintah atas capaian indikator kinerja yang meliputi aspek perencanaan, pengukuran, monitoring, dan evaluasi.
d. memberikan gambaran atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan rencana strategis termasuk didalamnya faktor-faktor yang mempengaruhi kegagalan dan keberhasilan.
e. mendorong Dinas Kesehatan Kota Bogor dalam melaksanakan tugas umum yang lebih baik berdasarkan hasil evaluasi pelaporan dan rekomendasi atas capaian kinerja sebelumnya.
1.3. Dasar Hukum
Penyusunan LKIP Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 mengacu kepada :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 88 Tahun 2021 tentang Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024;
7. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 38 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 86 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategos Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024;
8. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 126 Tahun 2022 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor;
9. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 62 Tahun 2023 Tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 126 Tahun 2022 Tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor;
10. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 32 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor Tahun 2024;
11. Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 25 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 32 Tahun 2023 tentang Rencana Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bogor Tahun 2024.
1.4. Cascading Kinerja Sebagai Dasar Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah
Sesuai dengan paradigma organisasi berbasis kinerja yang telah diterapkan oleh Pemerintah Kota Bogor, yang mana setiap Perangkat Daerah dibentuk agar memberikan kontribusi pada capaian Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran sesuai yang diamanatkan dalam Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2019-2024. Dinas Kesehatan Kota Bogor dibentuk dengan skema kinerja sebagai berikut :
Bagan 1.1 Cascading Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 Visi Kota Bogor
“Terwujudnya Kota Bogor sebagai Kota yang Ramah Keluarga”
Misi 1
“Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat”
Tujuan RPJMD Terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang sehat dan lingkungan yang berkualitas
Indikator Tujuan RPJMD
Indeks Kesehatan
Sasaran RPJMD Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat Indikator Sasaran
RPJMD
Angka Harapan Hidup (AHH) Persentase Rumah Tangga Ber- PHBS
Tujuan Renstra Dinkes
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Terwujudnya pola hidup sehat di masyarakat
Indikator Tujuan Renstra Dinkes
Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir
Persentase Rumah Tangga Ber- PHBS
Sasaran Renstra Dinkes
Terwujudnya Keluarga Sehat Meningkatnya rumah tangga sehat
Indikator Sasaran Renstra Dinkes
Indeks Keluarga Sehat Persentase Rumah Tangga Ber- PHBS
Misi 2
“Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas”
Tujuan RPJMD Terwujudnya pemerintahan yang cerdas dan melayani (smart government)
Indikator Tujuan RPJMD
Indeks Reformasi Birokrasi
Sasaran RPJMD Terciptanya Birokrasi Pemerintah yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel Indikator Sasaran
RPJMD Indeks Reformasi Birokrasi
Tujuan Renstra Dinkes
Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah Kota Bogor
Indikator Tujuan Renstra Dinkes
Indeks Reformasi Birokrasi
Sasaran Renstra Dinkes
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Indikator Sasaran Renstra Dinkes
Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah
1.5. Peta Proses Bisnis
Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Nomor 800/200/I/DINKES/TAHUN 2023 tentang Peta Proses Bisnis di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor, berikut ini merupakan Peta Proses Bisnis pada Dinas Kesehatan Kota Bogor :
Gambar 1.1 Peta Proses Bisnis di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor
1.6. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 126 Tahun 2022 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas, dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor dan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 62 Tahun 2023, struktur organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor adalah sebagai berikut :
Bagan 1.2 Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor
KEPALA DINAS KESEHATAN dr. Sri Nowo Retno, MARS
SEKRETARIS
dr. Erna Nuraena
KEPALA SUB BAGIAN UMUM
DAN KEPEGAWAIAN
KEPALA SUB BAGIAN
KEUANGAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
DAN PELAKSANA Santhy Juwita, S.E Nia Nurkania,
S.Pd, M.Kes
KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
PENYAKIT
KEPALA BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
KEPALA BIDANG SUMBER DAYA
KESEHATAN
dr. Siti Robiah
Mubarokah Bai Kusnadi, SKM,
MPH
drg. Elva Adhyaksani G,
M.Kes
Farida, S.K.M, M.K.M
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DAN
PELAKSANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DAN
PELAKSANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DAN PELAKSANA
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL DAN PELAKSANA
UPTD
(Puskesmas, Labkesda, PSC)
1.7. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 126 Tahun 2022 tentang Tugas, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja di Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas menyelenggarakan fungsi : a. penyusunan dan perumusan kebijakan di bidang kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
d. pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan; dan
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Wali Kota sesuai di bidang kesehatan.
Adapun susunan organisasi Dinas Kesehatan Kota Bogor setelah dilakukannya penyederhanaan birokrasi sebagaimana amanat Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Sistem Kerja pada instansi pemerintah untuk penyederhanaan birokrasi adalah sebagai berikut :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat membawahkan:
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana;
c. Bidang Kesehatan Masyarakat membawahkan Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana;
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit membawahkan Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan membawahkan Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana;
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan membawahkan Kelompok Jabatan Fungsional dan Pelaksana;
g. UPTD Puskesmas terdiri dari:
1. Kepala UPTD;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
h. UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah Kelas A terdiri dari:
1. Kepala UPTD;
2. Sub Bagian Tata Usaha;
i. UPTD Public Safety Center Gerakan Emergensi Terpadu 119 Kota Bogor Kelas A terdiri dari:
1. Kepala UPTD;
2. Sub Bagian Tata Usaha.
1.8. Isu-isu Strategis
Berdasarkan Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 38 Tahun 2022 tentang Perubahan atas Peraturan Wali Kota Nomor 86 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024, yang menjadi isu strategis pembangunan bidang kesehatan Kota Bogor adalah sebagai berikut :
1. Implementasi Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan;
2. Mewujudkan Generasi yang Sehat Menghadapi Bonus Demografi;
3. Penguatan Sistem Kesehatan untuk penanganan dampak Covid-19;
4. SUN-Scalling Up Nutrition (gerakan 1000 HPK);
5. Implementasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS);
6. Adanya Beban Ganda Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular (Tripple Barden) terutama TB, HIV/AIDS, DM, Hipertensi, Gangguan Jiwa;
7. Komitmen Global berupa Sustainable Development Goals (SDGs) terutama Target nasional berupa Komitmen eliminasi penyakit menular khusunya Indonesia eliminasi TB Paru Tahun 2030;
8. Peningkatan Akses Sanitasi Layak;
9. Penyelenggaraan akses layanan melalui Kunjungan dokter keluarga;
10. Penyelenggaraan layanan kesehatan Konseling dan Call Center 24 Jam pada fasilitas kesehatan;
11. Pembangunan Indonesia Sehat melalui Pendekatan Keluarga (PIS PK);
12. Standarisasi Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah dan Swasta;
13. Peningkatan Mutu Pelayanan pada fasilitas kesehatan melalui akreditasi;
14. Kebijakan pemerintah Kab/kota untuk Jaminan Kesehatan Nasional (Universal Health Coverage);
15. Pemenuhan tenaga kesehatan sesuai standar;
16. Smart Health System (Pendekatan Pelayanan Dengan Sistem Teknologi Informasi) yang terintegrasi;
17. Mendorong peningkatan pengelolaan PPK BLUD Puskesmas;
18. Peningkatan tata kelola pemerintahan melalui akuntabilitas.
1.9. SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN SARANA DAN PRASARANA
Dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsinya, Dinas Kesehatan Kota Bogor memiliki sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana. Dinas Kesehatan Kota Bogor pada bagian Sekretariat terdiri dari sub bagian keuangan, Sub bagian Umum dan Kepegawaian dan Tim Kerja Perencanaan dan Pelaporan. Untuk jumlah bidang di Dinas Kesehatan Kota Bogor terdiri dari 4 (empat) bidang yang terdiri dari Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dan Bidang Sumberdaya Kesehatan serta terdapat 12 tim kerja.
a. Pegawai
otal pegawai Dinas Kesehatan Kota Bogor sebanyak 1.025 orang, dengan rincian jumlah laki-laki sebanyak 135 orang dan perempuan sebanyak 890 orang. Secara lengkap, data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Data Pegawai Lingkup Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024
No Keterangan Jumlah
PNS PPPK PKWT
1 Jabatan Struktural 34 orang -
2 Jabatan Pelaksana 46 orang 55 orang
3 Jabatan Fungsional 709 orang 181 orang -
Total 1025
b. Fasilitas Kesehatan
Adapun UPTD/UOBK Dinas Kesehatan Kota Bogor terdiri dari : Tabel 1.2 Data UPTD/UOBK di Kota Bogor
No UPTD/UOBK Jumlah
1 RSUD Kota Bogor 1
2 Puskesmas 25
3 Labkesda 1
4 PSC 119 1
Sedangkan jumlah fasilitas kesehatan di Kota Bogor dapat di lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.3 Data Fasilitas Kesehatan di Kota Bogor
No Fasilitas Jumlah
1 Rumah Sakit
(Tempat Tidur : 3367)
22
2 Apotek 190
3 Laboratorium 7
4 Puskesmas Pembantu 31
5 Klinik Utama 30
6 Klinik Pratama 147
7 Praktek Mandiri Dokter Umum 120
8 Praktek Mandiri Dokter Gigi 99
9 Praktek Mandiri Dokter Spesialis 11
10 Praktek Mandiri Bidan/Perawat 96
11 Toko Obat 38
12 Griya Sehat 4
13 Unit Transfusi Darah 1
1.10. Anggaran Tahun 2024
Dinas Kesehatan Kota Bogor pada awal tahun anggaran berjalan mendapatkan anggaran sebesar Rp 248.787.854.677. Setelah mengalami pergeseran dan perubahan, Dinas Kesehatan mendapatkan tambahan anggaran sebesar Rp 14.972.408.920, sehingga pagu anggaran Dinas Kesehatan pada akhir tahun 2024 menjadi Rp 263.760.263.597.
Berikut ini adalah rincian anggaran tahun 2024 yang dimiliki Dinas Kesehatan Kota Bogor.
Tabel 1.4 Pagu Anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2024
Sasaran Indikator Kinerja Pagu Anggaran (Rp)
Murni Perubahan
Terwujudnya Keluarga Sehat
Indeks Keluarga Sehat
Rp. 119.265.790.401 Rp. 132.167.124.542
Meningkatnya rumah
tangga sehat Persentase Rumah
Tangga Ber-PHBS Rp. 13.775.197.200 Rp. 13.843.122.000
Sasaran Indikator Kinerja Pagu Anggaran (Rp)
Murni Perubahan
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah
Rp. 115.746.867.076 Rp. 117.750.017.055
Total Pagu Rp. 248.787.854.677 Rp. 263.760.263.597
1.11. Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Tahun 2024
Berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024, Nomor 700/40/VI- LHE/2024/Itda, yang diterbitkan pada Tanggal 7 Juni 2024, berikut ini adalah tindak lanjut terhadap saran/rekomendasi yang diberikan :
Tabel 1.5 Tindak Lanjut atas Laporan Hasil Evaluasi SAKIP Dinkes Tahun 2024 No Kelemahan Atas Hasil
Evaluasi
Rekomendasi Bukti Eviden Link Eviden 1. Dari 5 (lima) program
yang ditetapkan, terdapat 1 (satu) program yang tidak mencapai target 100%, yaitu Program Pemenuhan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat, dengan 11 indikator yang ditetapkan, di mana 4 indikator di antaranya tidak mencapai target 100%.
Melakukan Identifikasi Risiko untuk setiap Target Indikator Kinerja Utama dan Indikator Program dan tentukan rencana
pengendaliannya.
Dokumen Analisis Perbaikan Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor
https://bit.ly/Tindak Lanjutke1
Melakukan pemantauan dan evaluasi berkala terhadap capaian Indikator Kinerja Utama dan
Indikator Program dalam bentuk Evaluasi RKPD atau evaluasi kinerja lainnya.
Tujuannya adalah memastikan indikator tercapai dan melakukan perbaikan berdasarkan hasil evaluasi jika target indikator belum terpenuhi
Dokumen Monev RKPD Pertriwulan Dinas Kesehatan Kota Bogor
https://bit.ly/Tindak Lanjutke2
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA
2.1. Rencana Strategis Tahun 2019-2024
Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2019- 2024. Akan tetapi, seiring dengan dinamika permasalahan yang terjadi pada tahun 2020, adanya Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak secara global dan berpengaruh signifikan terhadap pencapaian kinerja Dinas Kesehatan, serta adanya perubahan kebijakan berkaitan dengan penyesuaian nomenklatur program sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri (Kepmendagri) Nomor 050-5889 Tahun 2021, maka diadakan perubahan Renstra dengan ditetapkannya Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 38 Tahun 2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Wali Kota Nomor 86 Tahun 2019 Tentang Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024. Renstra Dinas Kesehatan disusun berpedomankan kepada RPJMD Kota Bogor Tahun 2019-2024 dan bersifat indikatif.
2.2. Visi dan Misi Kepala Daerah
Dinas Kesehatan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi di bidang kesehatan mendukung Misi ke 1 dan 2 Kota Bogor. Misi 1 dan 2 yang telah di terjemahkan dalam tujuan dan sasaran di tingkat kota selanjutnya diterjemahkan lagi ke dalam tujuan dan sasaran masing-masing perangkat daerah sesuai dengan kewenangannya. Adapun cascading kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2024 dapat digambarkan sebagai berikut :
Visi Kota Bogor
“Terwujudnya Kota Bogor sebagai Kota yang Ramah Keluarga”
Misi 1
“Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat”
Tujuan RPJMD Terwujudnya masyarakat Kota Bogor yang sehat dan lingkungan yang berkualitas
Indikator Tujuan RPJMD Indeks Kesehatan
Sasaran RPJMD Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat Indikator Sasaran
RPJMD
Angka Harapan Hidup (AHH) Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Tujuan Renstra Dinas Kesehatan
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Terwujudnya pola hidup sehat di masyarakat
Indikator Tujuan Renstra Dinas Kesehatan
Angka Harapan Hidup (AHH) saat lahir
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Sasaran Renstra Dinas Kesehatan
Terwujudnya Keluarga Sehat Meningkatnya rumah tangga sehat
Indikator Sasaran Renstra Dinas Kesehatan
Indeks Keluarga Sehat Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
Misi 2
“Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas”
Tujuan RPJMD Terwujudnya pemerintahan yang cerdas dan melayani (smart government)
Indikator Tujuan RPJMD
Indeks Reformasi Birokrasi
Sasaran RPJMD Terciptanya Birokrasi Pemerintah yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel
Indikator Sasaran RPJMD
Indeks Reformasi Birokrasi
Tujuan Renstra Dinas Kesehatan
Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah Kota Bogor
Indikator Tujuan Renstra Dinas Kesehatan
Indeks Reformasi Birokrasi
Sasaran Renstra Dinas Kesehatan
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Indikator Sasaran Renstra Dinas Kesehatan
Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah
2.3. Tujuan, Sasaran dan Program
Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara sebagian urusan pemerintahan bidang kesehatan memiliki 3 (tiga) tujuan dan 3 (tiga) sasaran guna mendukung pencapaian Misi 1 dan 2 Kota Bogor. Penjabaran program Dinas Kesehatan yang mendukung tercapainya kinerja dari tujuan dan sasaran tersebut adalah sebagai berikut :
Misi Tujuan Sasaran Program
Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat
Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat
Terwujudnya Keluarga Sehat
Program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan
masyarakat
Program peningkatan
kapasitas sumber daya manusia kesehatan
Program sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan minuman
Terwujudnya pola hidup sehat di masyarakat
Meningkatnya rumah tangga sehat
Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
Mewujudkan Kota Bogor yang Cerdas
Terwujudnya reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah Kota Bogor
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Program penunjang urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota
2.4. Perjanjian Kinerja Tahun 2024
Dokumen Perjanjian Kinerja (PK) merupakan dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi, kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/ kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi, dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Dokumen tersebut memuat sasaran strategis, indikator kinerja, beserta target kinerja, dan anggaran.
Dokumen Perubahan Rencana Strategis Tahun 2019-2024 selanjutnya dijabarkan kedalam Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2024 yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran dan selanjutnya dijadikan acuan dalam penyusunan perjanjian kinerja tahun 2024. Adapun sasaran, indikator kinerja utama, target, dan anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2024 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1 Sasaran dan Target IKU Dinas Kesehatan Tahun 2024
No Sasaran Indikator Kinerja Target Tahun 2024
Awal Perubahan 1 Terwujudnya Keluarga
Sehat
Indeks Keluarga Sehat 0,42 Point 0,46 Point 2 Meningkatnya rumah
tangga sehat
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
72% 72%
3 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah
82 Nilai 89,45 Nilai
2.6. Rencana Anggaran Tahun 2024
Berikut ini adalah rencana anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 : Tabel 2.2 Pagu Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024
No Uraian Pagu Murni Pagu perubahan
Belanja Operasi 238.233.674.312 252.543.992.942
1 Belanja Pegawai 104.412.912.778 105.390.091.356
2 Belanja Barang dan Jasa 132.624.761.534 145.957.901.586
3 Belanja Hibah 1.196.000.000 1.196.000.000
Belanja Modal 10.554.180.365 11.216.270.655
1 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
5.928.670.365 6.491.072.655
2 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
4.625.510.000 4.725.198.000
Belanja Daerah 248.787.854.677 263.760.263.597
Pagu Murni Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Tahun 2024 sebesar Rp.248.787.854.677 yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan
belanja hibah sebesar Rp.238.233.674.312 serta belanja modal sebesar Rp.10.554.180.365. Selanjutnya, untuk Anggaran Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2024 sebesar Rp. 263.760.263.597 yang terdiri dari belanja pegawai, belanja barang dan jasa, dan belanja hibah sebesar 252.543.992.942 dan Belanja Modal sebesar Rp. 11.216.270.655.
2.7. Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis
Anggaran Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2024 dialokasikan untuk pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Alokasi Anggaran Per Sasaran Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2024
No Sasaran Anggaran
(Rp.) % Keterangan
1 Terwujudnya Keluarga Sehat
132.167.124.542 50,11% Meliputi Program :
a. Program pemenuhan
upaya kesehatan
perorangan dan upaya kesehatan masyarakat;
b. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan;
c. Program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman.
2 Meningkatnya rumah tangga sehat
13.843.122.000 5,25% Program pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
3 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
117.750.017.055 44,64% Program penunjang urusan pemerintahan daerah kabupaten/kota
BAB 3 AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Dinas Kesehatan Kota Bogor telah melaksanakan pengukuran kinerja atas kinerja yang diperjanjikan Kepala Dinas Kesehatan dengan Walikota Bogor Tahun 2024. Pengukuran kinerja berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Berikut ini merupakan Skala Nilai Peringkat Kinerja sebagai berikut :
Tabel 3.1 Skala Nilai Perangkat Kinerja
No Intervensi Nilai Realisasi Kinerja Kriteria Penilaian Realisasi Kinerja
1 91% ≤ 100% Sangat Tinggi
2 76% ≤ 90% Tinggi
3 66% ≤ 75% Sedang
4 51% ≤ 65% Rendah
5 ≤ 50% Sangat Rendah
Sumber : Permendagri Nomor 86 Tahun 2017
Kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor pada tahun 2024 diukur berdasarkan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU). Sebanyak 3 (tiga) indikator telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja yang mencerminkan keberhasilan maupun kegagalan kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor. Pada tahun 2024, ketiga indikator tersebut telah mencapai target yang ditetapkan. Berikut adalah rincian realisasi per indikator:
Tabel 3.2 Realisasi IKU Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2021-2024 Sasaran Indikator
Kinerja
Target Tahun 2024 Realisasi Capaian Kriteria Awal Perubahan 2021 2022 2023 2024 2024
Terwujudnya Keluarga Sehat
Indeks Keluarga Sehat
0,42
Point 0,46 Point 0,26
Point 0,4
Point 0,458
Point 0,472
Point 100% Sangat Tinggi Meningkatnya
rumah tangga sehat
Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS
72% 72% 69,3% 70,2% 71,53% 73,11% 100% Sangat Tinggi
Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah yang efektif, efisien, dan akuntabel di Lingkup Dinas Kesehatan
Indeks Reformasi Birokrasi di Lingkup Perangkat Daerah
82 Nilai
89,45 Nilai
NA 77,05 Nilai
89,35 Nilai
93,21 Nilai
100% Sangat TInggi
Sasaran strategis ini untuk mengambarkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor sesuai dengan Rencana Strategis Perubahan Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024 yang tercantum dalam Peraturan Wali Kota Bogor Nomor 38 Tahun 2022. Terwujudnya keluarga sehat di Kota Bogor diukur melalui capaian Indikator Keluarga Sehat (IKS). Adapun tren perkembangan IKS di Kota Bogor adalah sebagai berikut :
Grafik 3.1 Tren Perkembangan IKS di Kota Bogor Tahun 2020-2024
Bagan 3.1 Data Capaian Kinerja IKS Tahun 2024, Perbandingan dengan Tahun 2023, Perbandingan dengan Target Akhir Renstra dan Perbandingan dengan Nasional
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat
MISI 1
“Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat”
SASARAN MISI 1
“Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat”
SASARAN STRATEGIS 1
“Terwujudnya Keluarga Sehat”
Kota Bogor berhasil mewujudkan keluarga sehat, yang tercerminkan dari pencapaian Indeks Keluarga Sehat (IKS) di Kota Bogor Tahun 2024 sebesar 102,61% yaitu dari target 0,460 Point dan terealisasi sebesar 0,472 Point. Realisasi indeks keluarga sehat sebesar 0,472 point artinya terdapat 99.762 keluarga dengan kategori sehat.
Pada aspek realisasi, IKS Kota Bogor meningkat sebesar 0,014 dari Tahun 2023 yaitu sebesar 0,458 Point menjadi 0,472 Point pada Tahun 2024. Sedangkan pada segi pencapaian kinerja menurun 9,1 % dari tahun sebelumnya yaitu pada Tahun 2023 sebesar 111,71% menjadi 102,61% pada Tahun 2024.
Indeks Keluarga Sehat (IKS) per Puskesmas di Kota Bogor dari periode tahun 2021 sampai dengan tahun 2024 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.3 Indeks Keluarga Sehat (IKS) pada Puskesmas di Kota Bogor Tahun 2021-2024
No Puskesmas 2021 2022 2023 2024
1 Bogor Selatan 0,39 0,47 0,48 0,51
2 Mulya Harja 0,18 0,39 0,5 0,54
3 Bondongan 0,14 0,51 0,57 0,58
4 Cipaku 0,16 0,44 0,48 0,56
5 Lawang Gintung 0,24 0,33 0,44 0,5
6 Bogor Timur 0,26 0,29 0,52 0,55
7 Pulo Armyn 0,21 0,51 0,55 0,56
8 Bogor Tengah 0,21 0,41 0,43 0,51
9 Sempur 0,24 0,26 0,46 0,51
10 Merdeka 0,20 0,46 0,52 0,54
11 Gang Aut 0,23 0,34 0,48 0,45
12 Belong 0,09 0,34 0,39 0,46
13 Gang Kelor 0,35 0,42 0,43 0,54
14 Sindang Barang 0,23 0,43 0,46 0,5
15 Semplak 0,34 0,5 0,51 0,5
16 Pasir Mulya 0,29 0,39 0,41 0,5
17 Pancasan 0,32 0,4 0,41 0,54
18 Bogor Utara 0,20 0,49 0,51 0,56
19 Tegal Gundil 0,25 0,35 0,42 0,45
20 Warung Jambu 0,23 0,47 0,48 0,49
21 Tanah Sareal 0,32 0,43 0,47 0,51
22 Pondok Rumput 0,25 0,31 0,38 0,53
23 Kedung Badak 0,40 0,51 0,51 0,52
24 Kayu Manis 0,15 0,41 0,47 0,49
25 Mekarwangi 0,28 0,35 0,42 0,51
IKS KOTA BOGOR 0,26 0,4 0,458 0,472
Sumber : Laporan Tim Kerja Tata Kelola Pelayanan Kesehatan Primer
Berdasarkan data pada tabel di atas, capaian IKS Kota Bogor mengalami peningkatan dari Tahun 2021 hingga Tahun 2024. Jika dilihat berdasarkan capaian per Puskesmas, terdapat
23 dari 25 Puskesmas yang terus menunjukkan kenaikan IKS dari Tahun 2021 hingga Tahun 2024.
Dalam perspektif perencanaan jangka menengah, IKS Kota Bogor pada Tahun 2024 sudah melampaui target akhir Renstra yaitu mencapai 102,61% dari target akhir Renstra sebesar 0,460 Point dan terealisasi sebesar 0,472 Point.
Apabila Kota Bogor dibandingkan dengan rata-rata nasional, Indeks Keluarga Sehat di Kota Bogor lebih tinggi sebesar 0,199 point, dengan rata-rata nasional sebesar 0,273 point dan realisasi Kota Bogor sebesar 0,472 point.
Sedangkan perbandingan Indeks Keluarga Sehat di Jawa Barat menunjukan bahwa Majalengka menempati posisi pertama dengan IKS sebesar 0.588, diikuti oleh Kota Bogor di posisi kedua sebesar 0.472, lalu Kota Cimahi di posisi ketiga, Kota Cirebon di posisi keempat, Kota Depok di posisi kelima, dan Kota Sukami di posisi keenam. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Gambar 3.1 Perbandingan Indeks Keluarga Sehat (IKS) Enam Terbesar di Provinsi Jawa Barat berikut ini :
Gambar 3.1 Perbandingan Indeks Keluarga Sehat (IKS) Enam Terbesar di Provinsi Jawa Barat
Sumber : Aplikasi Keluarga Sehat
4. Kota Cirebon 0,381 1. Majalengka
0,588 5. Kota Depok
0,351
6. Kota Sukabumi 0,349
3. Kota Cimahi 0,383
INDONESIA 0,273
Gambar 3.2 Piagam Penghargaan yang diterima Dinkes Kota Bogor sebagai Peringkat 2 Capaian IKS di Jawa Barat
Faktor keberhasilan yang mendukung terwujudnya Keluarga Sehat di Kota Bogor yaitu meningkatnya status kesehatan masyarakat yang didorong oleh 6 faktor keberhasilan.
Meningkatnya status kesehatan masyarakat di Kota Bogor ditandai dengan menurunya jumlah kematian bayi sebanyak 9 orang dari tahun sebelumnya yaitu dari 123 orang pada tahun 2023 menjadi 114 orang pada tahun 2024. Selain itu, meningkatnya persentase balita berstatus gizi normal dari 86,54% di Tahun 2023 menjadi 87,01% di Tahun 2024, meningkatnya angka keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus dari 74,28% di Tahun 2023 menjadi 78,76%
di Tahun 2024, meningkatnya prevalensi hipertensi dari 9,66% di Tahun 2023 menjadi 10,27 di Tahun 2024, meningkatnya persentase akses jamban sehat dari 89,64% di Tahun 2023 menjadi 91,29% di Tahun 2024, meningkatnya persentase masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan nasional dari 99,70% di Tahun 2023 menjadi 100,97% di Tahun 2024.
Faktor pertama yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu meningkatnya pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, anak usia dasar, dan lansia sesuai standar ditandai dengan persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan sesuai standar sebesar 100%. Selain itu, ibu bersalin, bayi, balita, anak usia dasar, dan lansia juga mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar sebesar 100%. Adapun upaya yang telah dilaksanakan untuk meningkatkan indeks keluarga sehat antara lain penguatan pelayanan ramah anak di 25 puskesmas, pengadaan bahan medis habis pakai (BMHP) untuk kegiatan skrining hipotiroid kongenital (SHK) pada semua bayi baru lahir, terbentuknya dan terlaksananya evaluasi jejaring skrining layak hamil ANC dan stunting, meningkatnya kompetensi tenaga kesehatan (bidan dan dokter) dalam penangganan kegawatdarutan maternal dan neonatal di 25 Puskesmas serta jejaringnya yang didampingi oleh tim ahli (dokter Sp.A dan dokter Sp.OG), meningkatnya kompetensi petugas puskesmas dalam melakukan skrining kesehatan pada anak usia pendidikan dasar, meningkatnya stratifikasi sekolah sehat melalui pembinaan sekolah sehat di seluruh sekolah di Kota Bogor, meningkatnya kompetensi petugas puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan lansia secara one stop service (komprehensif) untuk menjadikan puskesmas santun lansia paripurna. Atas kinerja yang baik, Dinas Kesehatan Kota Bogor melalui Puskesmas Tanah Sareal dan Bogor Senior Hospital berhasil memperoleh penghargaan sebagai fasilitas kesehatan ramah lansia di Provinsi Jawa Barat Tahun 2024.
Gambar 3.3 Penghargaan sebagai Fasilitas Kesehatan Ramah Lansia di Jawa Barat Tahun 2024
Faktor kedua yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu meningkatnya status gizi masyarakat di Kota Bogor ditandai dengan menurunnya jumlah balita stunting di Kota Bogor yaitu pada Tahun 2023 sebanyak 1849 balita menjadi 1588 balita di Tahun 2024. Adapun upaya yang telah dilaksanakan antara lain tersalurkannya makanan tambahan bagi balita gizi buruk, balita stunting, dan balita dengan penyakit penyerta, terlaksananya evaluasi pelaksanaan intervensi spesifik dalam upaya percepatan penurunan stunting, terlaksananya supervisi layanan dan program KIA, Gizi, serta pengelolaan posyandu, meningkatnya pemahaman, motivasi, dan kesadaran ibu dalam memberikan ASI Ekslusif didorong oleh pelaksanaan kelas ibu hamil. Sebanyak 3.757 ibu mengikuti kelas ibu dari 254 kelas ibu yang terbentuk.
Faktor ketiga yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu tercapainya penanggulangan penyakit tidak menular sesuai standar, yang ditandai dengan 100% penderita hipertensi, penderita diabetes melitus (DM), dan penderita ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Adapun upaya yang telah dilaksanakan antara lain terdistribusikannya media KIE berupa buku juknis, lembar balik, spanduk, rollbanner dan leaflet kepada masyarakat umum dan khusus melalui 25 puskesmas di Kota Bogor, meningkatnya kapasitas tenaga kesehatan melalui kegiatan monev, orientasi, tata laksana, workshop, dan seminar, serta pelatihan program PTM dan kesehatan jiwa, terdistribusikannya formulir deteksi dini program PTM dan Keswa (formulir FR PTM, PUMA dan formulir SRQ, SDQ, ASSIST) dalam mendukung kegiatan deteksi dini, terpantaunya pelaksanaan program PTM dan Keswa pada 25 Puskesmas di Kota Bogor, dan terdistribusikannya BMHP (Gula Darah, Profil Lipid, Kertas EKG, Cholesterol, D-piece dan Steribreath Smokerlyzer serta Tali Fiksasi, meningkatnya cakupan deteksi dini PTM Keswa melalui kegiatan Goes to Campus. Atas kinerja yang baik dalam pelaksanaan skrining penyakit tidak menular prioritas dan skrining jiwa, Dinas Kesehatan Kota Bogor berhasil meraih penghargaan sebagai Kabupaten/Kota dengan Capaian Skrining Jiwa Terbaik di Provinsi Jawa Barat.
Kabupaten/Kota dengan Capaian Skrining Jiwa Terbaik di Provinsi Jawa Barat Tahun 2024
Kabupaten/Kota dengan Capaian Skrining Penyakit Tidak Menular Prioritas Terbaik di
Provinsi Jawa Barat Tahun 2024
Gambar 3.4 Penghargaan yang diterima atas tercapainya penanggulangan penyakit tidak menular sesuai standar
Faktor keempat yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu tercapainya penanggulangan penyakit menular sesuai standar ditandai dengan 100% penderita terduga TBC dan orang dengan resiko terinfeksi HIV mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar. Adapun upaya yang telah dilaksanakan antara lain terdistribusikannya kartu calon pengantin sehat, form HIV, dan reagen duo sifilis ke faskes sesuai standar dalam PMK Nomor 23 Tahun 2022, tersedianya data capaian program HIV dan IMS setiap bulan, terpantaunya capaian kinerja program penanggulangan penyakit menular melalui pemberian umpan balik atas hasil yang dicapai oleh fasilitas kesehatan setiap bulan, meningkatnya kompetensi petugas pemberi layanan terkait skrining dan tatalaksana, pengelolaan obat, serta pencatatan dan pelaporan program HIV dan IMS, meningkatnya capaian skrining HIV dan sifilis pada ibu hamil di Kota Bogor dengan adanya kerjasama antara puskesmas se-Kota Bogor dengan Jejaring (BPM dan Klinik) yang memiliki sasaran ibu hamil untuk dilakukan triple eliminasi, tersedianya layanan konseling dan testing HIV pada 10 klinik di Kota Bogor, meningkatnya jumlah layanan PrEP menjadi 12 layanan PrEP, terdistribusikannya form TBC kepada 25 Puskesmas dan 22 Rumah Sakit di Kota Bogor, terdistribusikannya cartridge TCM sebanyak 8550 kit kepada 9 puskesmas, 3 RS dan 1 labkesda, tersosialisasikannya gambaran umum Aksi GEULIS dan praktek penggunaan aplikasi SI GEULIS kepada Kepala Camat dan Lurah Se-Kota Bogor, mengoptimalisasikan peran dari koalisi organisasi profesi Indonesia Tuberkulosis (KOPI TB), tersedianya data tuberkulosis yang valid pada aplikasi SITB. Atas kinerja yang baik dalam penganggulangan TBC, Dinas Kesehatan Kota Bogor berhasil meraih penghargaan sebagai Best Practice dalam Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Implementasi TBC dan Kegiatan Pelibatan Big Chain Hospitals Tingkat Nasional.
Gambar 3.5 Best Practice dalam Pertemuan Monitoring dan Evaluasi Implementasi TBC dan Kegiatan Pelibatan Big Chain Hospitals Tingkat Nasional
Faktor kelima yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu terpenuhinya pelayanan jaminan kesehatan nasional ditandai dengan meningkatnya jumlah masyarakat yang memiliki jaminan kesehatan nasional dari 1.119.394 di Tahun 2023 menjadi 1.148.019 di Tahun 2024. Upaya yang telah dilaksanakan antara lain tersedianya pembiayaan layanan diluar cakupan layanan BPJS di Rumah Sakit melalui Jamkesda sebesar Rp.829.523.200, tersedianya Aplikasi Dikaper guna mengelola data calon penerima bantuan pembiayaan kesehatan Kota Bogor, terkelolanya keluhan dan aspirasi masyarakat Kota Bogor terkait penyelenggara JKN melalui kegiatan Dialog Interaktif Stakeholders, terbitnya Berita Acara Hasil Verifikasi Klaim RS, Terbitnya Berita Acara Hasil Rekonsiliasi Data PBI APBD / PBPU BP Kota Bogor, terwujudnya komitmen bersama seluruh anggota Tim Percepatan UHC dalam rangka percepatan UHC Kota Bogor tahun 2024. Atas kinerja yang baik tersebut, Kota Bogor berhasil meraih penghargaan sebagai daerah dengan Kategori Utama dalam Pencapaian Universal Health Coverage.
Gambar 3.6 Daerah dengan Kategori Utama dalam Pencapaian Universal Health Coverage Tingkat Nasional
Faktor keenam yang mendorong meningkatnya status kesehatan masyarakat yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat Kota Bogor untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Hal
ini dapat dilihat dari peningkatan akses jamban sehat yang naik dari 218.739 pada Tahun 2023 menjadi 231.694 pada Tahun 2024. Upaya yang telah dilaksanakan antara lain tersedianya pemutakhiran Data STBM 5 Pilar, terpantaunya pelaksanaan percepatan ODF di Kota Bogor, meningkatnya komitmen kelurahan dalam melaksanakan STBM sehingga pada Tahun 2024 terdapat 8 kelurahan yang telah berhasil menuntaskan atau mengimplementasikan pilar 1 STBM dan 23 kelurahan yang telah melaksanakan pencanangan kantong lober. Atas kinerja yang baik dalam percepatan ODF, Kota Bogor berhasil meraih penghargaan sebagai daerah bebas buang air besar sembarangan (Open Defecation Free) Tahun 2024.
Gambar 3.7 Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat kepada Pemerintah Daerah Kota Bogor sebagai Daerah Bebas Buang Air Besar Sembarangan (Open Defecation Free) Tahun 2024
Gambar 3.8 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Capaian Indeks Keluarga Sehat Tahun 2024
Target kinerja indeks keluarga sehat Tahun 2025 ditetapkan sesuai dengan dokumen perencanaan (Renstra Dinkes Tahun 2025-2026) yaitu sebesar 0,475 point. Hal ini mengingat capaian IKS Tahun 2024 sebesar 0,472 point.
Bagan 3.2 Target Indeks Keluarga Sehat Tahun 2025
Dalam rangka mengakselerasi kinerja indeks keluarga sehat Tahun 2025 diperlukan optimalisasi intervensi antara lain :
1. Aspek peningkatan pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita, anak usia dasar, dan lansia
a) Pelaksanaan orientasi ANC terpadu dalam integrasi layanan primer (ILP);
b) Workshop FKTP mampu penanganan kegawatdaruratan maternal neonatal dan puskesmas mampu persalinan;
c) Pelaksanaan Seminar Ibu Hamil Sehat;
d) Pelaksanaan Seminar Kesehatan Reproduksi di Sekolah;
e) Pelaksanaan Seminar Kesehatan Lansia Smart.
2. Aspek penanggulangan penyakit menular
a) Optimalisasi Aksi Geulis Beraksi dalam Penanggulangan TBC di Kota Bogor;
b) Penyusunan usulan perubahan Perwali Nomor 18 Tahun 2023 Tentang Rencana Aksi Daerah Percepatan Eliminasi Tuberkulosis Tahun 2023-2024;
c) Workshop analisis kajian resiko penyakit infeksi emerging.
3. Aspek penanggulangan penyakit tidak menular (PTM)
a) Optimalisasi Pelaksanaan Deteksi Dini Faktor Resiko PTM pada Kegiatan Paguyuban Salapan;
b) Pelaksanaan pemeriksaan Panel Uji Saring Talasemia.
4. Aspek kesehatan lingkungan
a) Peningkatan kapasitas Petugas Lingkungan dalam Teknis Pemicuan 5 Pilar STBM;
b) Optimalisasi peran Tim Pembina dan Forum Kota sehat terkait 9 Tatanan Kota sehat.
5. Aspek pemenuhan jaminan kesehatan
a) Penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS) Pengelolaan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) antara Dinas Kesehatan dengan Rumah Sakit di Kota Bogor;
6. Aspek peningkatan gizi masyarakat
a) Pengadaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk ibu hamil beresiko;
b) Pelaksanaan Seminar MPASI Kaya Protein Hewani Berbasis Pangan Lokal;
c) Gerakan Bersama Literasi Stunting dan Imunisasi, Jumantik Cegah DBD serta Pengawasan Menelan Obat untuk Penanggulangan TBC (Geber Si Jumo).
7. Aspek penguatan sistem rujukan berjenjang
a) Penguatan Layanan Telemedicine di Fasyankes untuk optimalisasi pemanfaatan layanan telemedicine di Faskes I dan Faskes II;
b) Penyusunan PKS Rujukan antara 22 Rumah Sakit;
c) Workshop Pemanfaatan Aplikasi Rujukan Online (sosialisasi pemanfaatan aplikasi sisrute dan mobile sisrute RS, Puskesmas dan Klinik).
Program - program yang mendukung pencapaian IKS Kota Bogor diantaranya program pemenuhan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, program peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, dan program sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan minuman. Efisiensi Indikator Keluarga Sehat mencapai 6,10 Persen atau setara dengan Rp. 8.059.307.202 yaitu dari pagu anggaran 132.167.124.542 terealisasi sebesar 124.107.817.340.
Sasaran strategis ini menggambarkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Bogor sesuai dengan Renstra Perubahan Dinas Kesehatan Kota Bogor Tahun 2019–2024, yaitu meningkatnya rumah tangga sehat. Sasaran strategis ini diukur dengan indikator persentase rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Adapun tren perkembangan persentase RT Ber-PHBS di Kota Bogor adalah sebagai berikut :
Grafik 3.2 Tren Perkembangan Persentase RT Ber-PHBS di Kota Bogor Tahun 2020-2024
Bagan 3.3 Data Capaian Kinerja Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS Tahun 2024, Perbandingan dengan Tahun 2023, Perbandingan dengan Target Akhir Renstra dan
Perbandingan dengan Nasional
MISI 1
“Mewujudkan Kota Bogor yang Sehat”
SASARAN MISI 1
"Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat"
SASARAN STRATEGIS 2
“Meningkatnya rumah tangga sehat”