UNIVERSITAS MEDAN AREA
TUGASRANCANGAN
PERANCANGAN KOPLING PADA MOBIL DAlHA TSU GRANMAX
Dengan sfesifikasi daya: 88 PS putaran: 6000 RPM
NAMA NJ)M
Oleh:
: MHD JBNUTAMBUSAY : 188130077
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITASME DAN AREA MEDAN
2021
HALAMAN PENGESABAN TUGAS RANCANGAN (TR) Judul Tugas Rancangan
Vaktu Tugas Rancangan
: Perancangan Kopling pada Mobil Daihatsu Granmax Dengan Daya 88 Ps dan Putaran 6000 RPM
: Mulai : 17 november 2020 Selesai : 23 Februari 2021
Narna Mahasiswa Tugas Rancangan : Mhd lbnu Tambusay ITM : 188130077
Telah mengerjakan Tugas Rancangan sebagai salah satu syarat untuk rnengajukan Kerja Praktek KP) ill Program Studi Teknik Mesin, Faku knik, Universitas Medan Area.
Dosen Pembimbing Koordinator
(Ir. Arnru Siregar, MT)
Ketua Program Studi Teknik Mesin
(Muhammad Idris, ST. MT)
UNIVERSITAS MEDAN AREA FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
GAS RANCANGAN end~
rna A
~sifikasi T ugas
: 1111
:....l)Y.J!F. .~.rj r . ..1J/.20.~
: -~~-~~~~--!~~~~~--- : -~~~~-~;?-.:--~J:---
. Mr!~~_~2 ~~~~ ~ ~ ~!?L_~ ~~~~
~~
CC
I
1.~~B
~ ~_
_
"
~rikanTanggal
!SaiTanggal
: ·rf······.I··\\····.l20.M
:.r~..
..
I..l.'L..
.l20 ..~ Medan,
-'!(..I{.(.l20.~
Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing Koordinator
-
- 0,
.~~f's
r. . . >
T:.~(l!fl!?.':.~.~'ir11ff
(DATA ASISTENSI
iSTla
•~r Pokok Mahasiswa.
gas
: #.·.l~~·.T~~S.~~ ..
: .tM'>'~9.?t. .,.:; ..
:1 ..
M~.~~.~((~y.
~~'A~M~~
2...
~V:Cn~CuB~ ~ ...~. ~ ~'i\J
M~/(
atan Asister.si :
KATAPENGANTAR
Dengan menyebut nama Al1ah swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Saya panjatkan puji syukur atas kehadiranNya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, esehatan dan inayahNya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas rancangan opling ini dengan baik.
Dalam menjalankan kurikulum serta memenuhi kewajiban saya sebagai rnahasiswa di prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Medan Area Mesan, maka saya harus memenuhi tugas yang di berikan untuk rnerancang ulang kopling kendaraan "DAIHA TSU
GRANMAX"
..e. ngan spesifikasi sebagai berikut :
Daya Maksimum :88KW
Putaran : 6000 RPM
Saya menyadari bahwa rnasih ada beberapa hal yang dapat di tambahkan untuk melengkapi ugas ini, namun saya terlebih dahuJu menerirna saran dan tanggapan dari Dosen Pembimbing . ang sifatnya membangun daya pikir demi kelancaran dan kesempurnaan tugas ini.
aya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak muhammad idris ST, MI. Selaku Dosen Pembingbing yang telah meluangkan waktu dan pemikiran kepada saya dan tidak lupa saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu
persatu namanya yang telah membantu saya dalam menyelesaikan Tugas Rancangan ini.
Akhir Kata, semoga tugas ini dapat menjadi pedoman dan perbandingan untuk tugas-tugas yang sejenisnya.
Medao, 22 Feberuari 2021
UNIVERSITAS MEDAN AREA
(Mhd. Ibnu Tambusay)
DAYfAR lSI
KATA PENGANTAR DAFT AR ISI BAB I
i ii 1
PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Penunusan Masalah 2
C. Batasan Ruang Lingkup Masalah 2
D. Tujuan Tugas Rancangan 2
E. Manfaat Perancangan 2
F. Sistematika 3
BAB 11. 4
TINJAUAN PUSTAKA ~' 4
A. Kopling 4
B. Poros 16
C. Spline 18
D. Plat Gesek 19
E. Pegas 20
F. Pegas Kejut 20
G. Pegas Matahari (diafragma) 21
H. Paku Keling 21
1. Bantalan 23
BAB III 24
METODOLOGI PERANCANGAN 24
A. Waktu dan Tempat. 24
B. Bahan dan Alat. 24
1. Bahan 24
C. Langkah-langkahPerancangan 24
BAB IV 25
HASJL DAN PEMBAHASAN 25
A. Poros 25
B. Spline 27
C. PJat Gesek 30
D. Paku Keling
II
33
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2
Baut. 35
;.. Pegas Matahari 0 •••• 0 •••••••• 0 •••••••••••••••
39
L Bantalan 40
Flywheel 43
AB V 47
~SIMPULAN DAN SARAN 45
Kesimpulan 45
Saran 46
~r\FTAR PUSTAK.A 47
UNIVERSITAS MEDAN AREA
3 BABI
PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Umumnya sebuah kenderaan berrnotor baru dapat berjalan, apabila daya dan putaran yang dihasilkan oleh mesin sebagai sumber penggerak dapat diteruskan keroda-rodanya. Mesin dan roda-roda itu mempunyai jarak tertentu, untuk menghubungkannya dibuatlah suatu sistem nansmisi yang dapat meneruskan putaran dan daya dari mesin terhadap roda-roda sehingga oergerak.
Seiring dengan laju perkembangan teknologi, para ahli mesin dituntut untuk merancang sistem pemutusan dan pemindahan daya dan putaran yang meliputi kopling, roda gigi, dan rantai. Pada sebuah kendaraan atau mesin, kopling memegang peranan penting, sebab sebelurn opling ditemukan motor dimatikan dengan mematikan mesinnya, tetapi setelah kopling ditemukan motor, pemindahan dan pemutusan daya dan putaran dapat dilakukan dengan am an dan mudah tanpa terlebih dahulu mematikan mesinnya.
Pada posisi awalnya, kopling itu telah menghubungkan poros engkol dengan poros sistem roda gigi. Pada saat-saat diperlukan kopling harus dapat membebaskan hubungan antara poros engkol dengan poros sistem roda gigi itu. Kopling berfungsi untuk memutus-hubungkan gerak putar poros e.ngkol keporos sistem roda gigi yang sedang diam atau berputar lambat dengan halus dan tanpa ada sentakan, memindahkan torsi maksimum bagi mesin untuk mengkopelnya ke transmisi tanpa kehilangan kecepatannya, dan memisahkan hubungan mesin dan trasmisi dengan cepat, saat satu atau kedua-duanya sedang berputar untuk penggantian gigi atau berhenti mendadak.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar beJakang, maka dapat di identifikasi permasalahannya yaitu perhitungan pada kornponen-komponen yang dibutukan dalam perancangan sebuah kopling.
Untuk merancang ulang sebuah kopling gesek untuk tenaga maksimum 67 Ps pad a putaran
6000 Rpm. Perancangan meliputi : a. Ukuran - ukuran
utarna.
b. Bahan dari komponen utama.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
c. Garnbar asembeling dan gambar detail.
4 C. Batasan Ruang Lingkup Masalah
Lingkup dati perencanaan tulisan ini adalah perhitungan dan perencanaan kopling pada mobil jenis Daihatsu Granmax. Spesifikasi dari perancangan ini diperoleh dari brosur pada lampiran 1 yakni:
Daya
eN) :
88 PS Putaran (n) : 6000 rpmAdapun batasan ruang lingkup dalam tugas perancangan ini meliputi
1. Merencanakan dimensi atau ukuran pada komponen kopling yang akan dirancang 2. Menentukan bahan pada komponen kopling yang sesuai dengan referensi/literature
D. Tujuan Tugas Rancangao
Adapun tujuan dari perancang~n ini adalah untuk merancang unit kopling yang terdiri dari : Poros, spline dan naft, plat gesek, paku keeling, pegas kejut, pegas matahari, bantalan, flywheel, dan baut.
E. Manfaat Perancangan
Manfaat perancangan kopLingini adalah :
a. Untuk memperoleh kopling yang lebih efektif dan tahan lama.
b. Untuk menambah wawasan penulis dan pembaca mengenai cara kerja kopling
F. Sistematika
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, batasan ruang lingkup masalah, tujuan tugas rancangan, dan manfaat perancangan, maka sistematika penulisan tugas rancangan ini adalah sebagai berikut :
'BADI :PENDAHULUAN
menjelaskan tentang latar belakang, perurnusan masalah, batasan ruang Iingkup masalah, tujuan tugas rancangan, dan manfaat perancangan.
BA'BII : TINJAUAN PUSTAKA
berisi tentang dasar teori dan tinjauan pustaka berkaitan dengan pengertian kopling
BAB
In :
METODOLOGI PERENCANAANDalam bab ini membahas tentang langkah-langkah perencanaan BAUBNIIVVERS: IATNAAS MLIESDAABNAASRIELA
Menghitung pores.spline, plat gesek, pegas kejut, pegas matahari, flywheel, paku keeling, baut, dan bantal an
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Menyimpulkan hasil perancangan dan saran DAFTAR PUSTAKA
"
UNIVERSITAS MEDAN AREA
BABn
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kopling
1. Pengertian Kopl ing
Kopling adalah suatu bag ian yang mutlak diperlukan pada mobil-mobil bensin, diesel dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pernbakaran didalam mesin silinder mesin yang terhubung dengan roda gila atau flywheel. Kopling terletak diantara flywheel dan transrnisi. Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros
:etika beroperasi, namun saat ini ada kopling yang memilki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau terputus ketika batas torsi dilewati. Tujuan utama dari kopling adalah menyatukan dua bagian yang dapat berputar.
Menurut Firdausi (2013), kopling adalah menghubungkan dua batang poros atau dua elemen mesin yang berputar satu dengan yang lain. Menurut Rahmanto (2014), koplinglclutch adalah merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan poros dengan poros roda gigi transmisi. Manfaat kopling yaitu untuk memindahkan tenaga mesin ketransmisi, lalu transmisi merubah tingkat kecepatan sesuai sarna dengan yang diidamkan, Saat ini ada beragam tipe opting salah satunya kopling gesek, kopling fluida, kopling sentrifugal, serta kopling magnet.
1 amun yang paling banyak dipakai oleh kendaraan bermotor yaitu tipe kopling gesekjenis plat serta kopling gesek jenis kerucut, dimana untuk kopling jenis plat ini dapat berbentuk kopling plat basah serta kopling plat kering. Kopling plat basah yaitu kopling yang plat-platnya irendam dengan minyak pelumas. Umumnya kopling tipe ini dipakai oleh sepeda motor. edang tipe kopling plat kering yaitu tipe kopling yang plat-platnya tak direndam oleh min yak pelumas.
2. Fungsi Kopling
Berikut ini adalah fungsi dari kopling agar mesin bakar dapat meneruskan daya ke transmisi aitu :
Perancangan Elemen Mesin Shohib Syaifullah Ramadhan (1 ]21500032)
• Untuk memutus dan menghubungkan putaran dari flywheel keporos input transmisi.
Untuk mernperlembut perpindahan gigi (N,1,2,3,4,5,R).
- UNIVERSITAS MEDAN AREA
3 Untuk memungkinkan kendaraan tidak berjaJan pada saat mesin hidup dan gigi perseneling dak pada posisi netral .
4. Untuk menghubungkan dua unit poros yang dibuat secara terpisah, seperti poros motor dengan roda atau poros generator dengan mesin. Kopling mampu memisabkan dan menyambung dua poros untuk kebutuhan perbaikan dan penggantian komponen.
S. Untuk mendapatkan fleksibilitas mekanis, terutama pada dua poros yang tidak berada pada
satu aksis.
6. Vntuk mengurangi beban kejut (shock load) dari satu poros ke poros yang lain.
7. Untuk menghindari beban kerja berlebih..
. Untuk mengurangi karakteristik getaran dari dua poros yang berputar.
3.Syarat Kopling
Kopling dalam pemakaian dikendaraan, harus merniliki syarat-syarat minimal (Harahap, 2017) yaitu : "
a. Harus dapat memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.
Kenyamanan berkendara menuntut terjadinya pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip. Jika kopling sudah menghubung
penuh maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
c. Harus dapat memutuskan hubungan dengan sempurna dan cepat. Pada saat kita operasionalkan, kopling harus dapat memutuskan daya dan putaran dengan sempuma, yaitu daya dan putaran harus betul-betul tidak diteruskan, sedangkan pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus menghubungkan daya dan putaran 100%. Kerja kopling dalam memutus dan menghubungkan daya dan putaran tersebut harus cepat atau tidak banyak membutuhkan waktu.
4. Jenis-Jenis Kopling
Pada umumnya kopling dibedakan menjadi dua macam, yaitu kopling tetap dan kopling tidak tetap.
a. Kopling Tetap
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran
dan dayUaNdIVarEiRpSoIrToAsSpMenEgDgAerNakAkReEAporos yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lUfUSatau dapat sedikit berbeda sumbunya.
Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang, untukrnemisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Kopling tetap terbagi menjadi empat macam yaitu :
I) Kopling kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu segaris, dan dipakai
pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling ini terdiri atas :
a. Kopling bus
b. Kopling flens kaku c. Kopling flens tempa 2) Kopling luwes
.opling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit ketidak lurusan sumbu poros yang erdiri atas :
a. Kopling tlens luwes b. Kopling karet ban c. Kopling karet bintang d. Kopling gigi
3) Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang cukup besar, terdiri
dari:
a. Kopling universal hook
b. Kopling universal kecepatan tetap I) Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan apabila kedua poros dihubungkan dengan surnbu segaris.
Kopling ini dipakai pada poros mesin dan transmisi umum dipabrik -pabrik - Kopling bus
: opting bus terdiri atas sebuah selongsong(bus) dan baut-baut yang dibenamkan. Sering juga dipakai berupa pasak yang dibenamkan pada ujung - ujung por~s.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar 2.1. Kopling bus
L-. ••
b) Kopling flens kaku
Kopling flens kaku terbuat dari besi cor atau baja cord an dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta diikat dengan baut. Kopling ini tidak mengijinkan sedikitpun ketidaklurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat mengurangi tumbukan getaran trasmisi.
.._.,.
$ ..
- r ·
I..~ - -
_r
_-
._
.i••f'·: '~LBaut pas
•...:
_
.._j_
..
-
_._
_
..
--
.···r
I _.-
1
~,"'--
.
. [ ..
"_
: '": : ...-:
...
_
..._
..c) Kopling flens tempa
Garnbar 2.2 Kopling Flens Kaku
Pada kopling flens tempa masing- masing ujung poros terdapat flens yang dilas an kedua flens diikat dengan baut - baut. Pada kopLingini momen dipindahkan melalui pergeseran baut atau pergesaran antara kedua flens.
1.9 d
Gambar 2.3 Kopling flens tempa
2) Kopling Luwes
:- opling luwes atau fleksibel ini digunakan apabila kedudukan yang baik antara kedua ujung poros satu sama lain tidak dapat diharapkan sehingga kedua ujung poros itu
disambungkan
sedemikian rupa sehingga dapat bergerak satu sarna lain UNIVERSITAS MEDAN AREA
10 1. Kopling flens luwes
Kopling flens luwes memiliki bentuk yang hamper sama dengan kopling flens kaku.
Yang membedakan adalah bus karet atau kulit yang terdapat pad a kopling flens luwes sehingga lebih fleksibel.
f-3Cc@_--:.
..a
-,..... . __.
.... _----- ......
_
..-l- j
...
., _- _
.....
...Gambar 2.4 Kopling flens luwes
2. Kopling karet ban
Pada kopling ini momen dipindahkan lewat sebuah elemen yan berbentuk iklan dari karet.
Gambar 2.5 Kopling karet ban
3. Kopling karet bintang
Kopling ini terdiri dari dua paruh yang identic dilengkapi dengan pena penggerak dan lubang dalamjumlah yang sarna. Keuntungan kopling ini adalah aman tembusan aliran.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar 2.6 Kopling karet bintang
4. Kopling gigi
Kopling ini terdiri dari sebuah bumbungan yang bagian dalamnya berbentuk lurus dan tabung yang bagian luarnya juga berbentuk tirus Kopling Universal
Silinder luar Cincin - 0
Silinder dalam
Tempat memasukkan minyak
Gambar 2.7 Kopling gigi
Kopl ing universal
Kopling universal dipakai untuk menyambung dua poros yang tidak terletak dalam sebuah garis lurus atau yang garis sumbunya saling memotong (membentuk sudut).
Roljarum Silang
Tempat nipel pelumas UNIVERSITAS MEDAN AREGAambar 2.8 Kopling universal
b. Kopling Tak Tetap
Kopling tak tetap adalah suatu elemen mesin yang menghubungkan poros yang digerakkan dan poros penggerak, dengan putaran sarna dalam meneruskan daya, serta melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik dalam keadaan diam maupun berputar .
•Iacam - macam kopling tak tetap : I) Kopling cakar
Kopling ini meneruskan momen dengan kontak positif (tidak dengan perantaraan
~ekan) hingga tidak dapat slip. Ada dua bentuk kopling cakar, yaitu kopling cakar persegi zan kopling cakar spiral.
Poros penggerak
poros yg di~erakkan poro s penggerak
Gambar 2.9 kopling cakar -) Kopling plat
Kopling plat adalah kopling yang menggunakan satu plat atau lebih yang dipasang mara kedua poros serta membuat kontak dengan poros tersebut sehingga terjadi penerusan
- "3 melalui gesekan antara sesamanya.
C Poros yang digerakkan
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar 2.10 Kopling plat
3) Kopling kerueut
Kopling kerueut adalah suatu kopling gesek dengan kontruksi sederhana dan mempunyai keuntungan dimana dengan gaya aksial yang keeil dapat memindahkan momen yang besar.
Porespe~gerak
Poros penggerak
Poros yang digerakkan
Gambar 2.11 Kopling kerueut
4) Kopling friwil
Kopling ini adalah kopling yang dapat lepas dengan sendirinya, bila poros penggerak utar lebih lambat atau dalam arah berlawanan dari poros yang digerakkan.
Arah gerakan
bebas Arab. ger akanbebas
Arah gerakan terhubung : ..r.akan bebas as
,g .
-
.--
---
-----
Pendorong
#::lJ!I~' Pegas
)
Cincin at
luar
Arah gerakan b ..ho('
Arah gerakan terhubung Pegas
Kam Cinein luar
Arah gerakan terhubung g Rol silinder Cinein dalam Gambar 2.12 Kopling friwil,
Kopling yang dirancang
Kopling tak tetap diraneang supaya dapat mentransmisikan dayalputaran dalam keadaan
_" ...r...atau tidak berputar. Jenis kopli yang dibahas disini adalah kopling tak tetap
yang
U=N:ruIVnaEkRanSITseAbSuaMh EDplAatNyAanRgEAberfungsi sebagai media gesekan antara flywheel dengan plat
_. 3;1.
14 14 Gambar kopling yang dirancang
CD
(D---+-
2J .._--
( 11 ';
-- -
------- <::»,. ..---@
-®
----®
s -- :
.\ 21 \
" )
UNIVERSITAS MEDAN AREA Gambar 2,13 Assembling
~'eterangan garnbar : I. Roda gigi flywheel 2. Flywheel
3. Plat gesek
-t. Poros penggerak
~ Baut pengikat flywheel dengan poros pengerak 6. Bantalan radial
7. Seplain Naf
9. Plat pembawa plat gesek
10. Paku keling pengikat plat gesek 11. Baut pengikat tutup kopling 12. Tutup kopling
13. Plat penekan
14. Plat penahan pegas kejut 15. Pegas kejut
16. Poros yang digerakkan 17. Sleeve
18. Bantalan axial
19. Pegas matahari (diafragma)
20. Paku keJing pengikat tutup kopling dengan pegas matahari 21. Paku keeling
22. Paku keling pengikat kedua plat penahan pegas kejut
UNIVERSITAS MEDAN AREA
tn
6. Dasar Pemilihan Kopling
Dalam merencanakan kopling untuk kendaraaan bermotor, maka yang sering dipakai adalah jenis kopling tidak tetap, yaitu kopling cakar, kopling plat. kopling kerucut dan Juga kopling friwil. Perhatikan tabel berikut ini.
J;-Jo<i' Nama Kopling
.. .'
. Kelebihan " ; Kekurangan :' -':1. Kopling Cakar Dapat meneruskan momen Tidak dapat dihubungkan dalam dua arah putaran dalam keadaan berputar
Hanya dapat memutar sekitar 50 rpm
2. Kopling Plat Dapat dihubungkan dalam keadaan berputar
Terjadinya slip sangat keeil
3. Kopling Kerucut Gaya aksial keeil menghasilkan momen torsi
4. Kopling Friwil besar Dayanya tidak seragam
Kopling .. dapat lepas Tidak dapat dihubungkan dengan sendirinya bila poros daJam keadaan berputar penggerak mulai lambat keneang.
Dengan pertimbangan diatas, maka dalam perancangan ini yang dipilih adalab kopling
plat. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
• Gaya yang dibutuhkan kopling untuk memisahkan hubungan mesin ke transmisi tidak terJampau besar.
• Koefisien gesekan dapat dipertahankan dibawah kondisi kerja.
• Permukaaan gesek harus eukup keras untuk menahan keausan.
• Konduktifitas panas untuk permukaan dapat dipertanggungjawabkan dan juga dapat menghindari perubahan struktur dari komponennya.
• Material tidak hancur pada temperatur dan beban apit kerja.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Cara kerja kopling plat tunggal ini dapat ditinjau dan dua keadaaan yaitu:
1. Kopling Dalam Keadaan Terhubung (Pedal Kopling Tidak Ditekan)
Poros penggerak yang berhubungan dengan motor meneruskan daya dan putaran ke flywheel (roda penerus) melalui baut pengikat. Daya dan putaran ini diteruskan ke plat gesek yang ditekan oleh plat penekan karena adanya tekanan dari pegas matahari. Akibat putaran dari plat gesek, poros yang digerakkan ikut berputar dengan perantaraan spline dan naaf
2. Kopling Dalam Keadaan Tidak Terhubung (Pedal Kopling Ditekan)
Bantalan pembebas menekan pegas matahari. sehingga gaya yang dikerjakannya pad a plat penekan menjadi berlawanan arah. Hal ini menyebabkan plat penekan tertarik ke arak luar sehingga plat gesek berada dalam keadaan bebas diantara plat penekan dan flywheel. Pada saat ini tidak terjadi transmisi daya dan putaran
B. Poros
Pada dasamya poros transmisi dapat mengalami beban punter atau beban lentur dan juga pbungan keduanya. Melihat pada konstruksinya maka tegangan lentur yang terjadi sangat il sehingga dapat diabaikan, dengan demikian dapat dipastikan bahwa poros hanya ndapat beban puntir saja. Selanjutnya untuk mendapatkan diameter poros yang sesuai maka eriu dipilih beberapa faktor koreksi dan faktor keamanan sebagai berikut
:
I. Faktor koreksi daya (f e).
2. Faktor koreksi momen puntir (K t).
3. Faktor koreksi lenturan (C b).
4. Faktor keamanan tegangan geser (Sf)
Poros merupakan komponen yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran allam suatu konstruksi mesin.
'enis - jenis poros berdasarkan pembebanan yaitu :
I. Poros trasmisi
Pada poros ini daya dapat ditransmisikan melalui kopling, sabuk puly, roda gigi, spooket rantai dan lain -lain.
2. Poros spindle
Poros spindle ini harus mempunyai deformasi yang sangat kecil, bentuk dan ukurannya UkNeIeViEl RdaSnITuAmSuMmEnDyaANrelAaRtivEeApendek.
1'7
3. Poros ganda
Jenis poros ganda ini hanya dapat berputar dan mendapat beban puntir, kecuali jika digerakkan oleh penggerak yang mengalami beban puntir juga. Dalam perancanaan kopling ini dipilih jenis "poros transmisi". Poros ini mendapat beban puntir mumi atau gabungan beban puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui kopling, roda gigi, ully, dll.
Dalam perencanaan poros transimisi ini, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a Kekuatan poros
Suatu poros transmisi harus dapat menahan beban seperti puntiran, 1enturan, tarikan dan tekanan. Oleh karena itu, poros harus dibuat dari bahan pilihan yang kuat dan tahan rerhadap beban-beban tersebut. "
d. Kekakuan poros
'Yalaupun sebuah poros mempunyai kekuatan yang cukup tinggi tetapi jika lenturan atau
.lefleksi puntimya terlalu besar, akan mengakibatkan terjadinya getaran dan suara. Oleh . arena itu disamping kekuatan poros, kekakuannya juga harus dipertimbangkan sesuai
~nganjenis mesin yang dilayani.
Putaran Kritis
uatu mesin bila putarannya dinaikkan, maka pada harga putaran tertentu akan terjadi
;elaran yang sangat besar dan disebut putaran kritis. Putaran ini harus dihindari dengan embuat putaran kerja lebih rendah dari putaran kritisnya.
Bahan Poros
..llan poros transmisi biasa dibuat dari bahan yang ditarik dingin dan difinishing seperti
_ a karbon yang dioksidasikan dengan ferra silicon dan dicor. Pengerjaan dingin membuat ros menjadi kcras dan kekuatannya menjadi besar.
pline
ama dengan poros, maka spline juga mernpunyai fungsi untuk meneruskan daya
dan "'3Jl Diameter spline lebih besar dari diameter poros. Untuk menentukan dimensi
spline rita menentukan berapa jumlah spline yang akan digunakan, dengan mengetahui spline yang direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline
ruskan momen dan putaran dari elemen penggerak kebagian
digerakkan. Pad a pemindaban daya spline menjadi pilihan utarna karena dapat ..kan daya yang besar.
Jenis seplain berdasarkan jenis gerakannya terhadap poros yaitu :
1. Spline fleauble dimana bagia yang dihubungkan dengan poros dapat bergeser scara aksial.
2. Spline tetap dimana bag ian yang dihubungkan berkunci pad a poros.
Jenis spline dibedakan berdasarkan bentuk yaitu :
1. Spline Persegi Jenis ini membuat alur dan gigi berbentuk persegi. Poros ini umumnya rnempunyai jumlah spline: 4,6,10 dan 16 buah splain.
2. Spline Involut tertentu.
:Jenis ini mempunyai gigi (Spline) yang berbentuk sudut-sudut
D. Plat Gesek
Plat gesek adalah suatu plat ,yang digunakan sebagai medium gesekan antar plat
~nekan dan flywheel dalam meneruskan putaran dan daya pada mekanisme kopling.
~rmukaan plat gesek yang bersinggungan biasanya besi cord an asbes yang tahan terhadap
'"'3naspada waktu dia bergesekan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perenanaan plat gesek yaitu : Bahan plat gesek harus tahan arus dan terhadap suhu yang tinggi.
2. Kekuatan plat gesek 3. Koefisien plat gesek E. Pegas
Pegas adalah suatu elemen yang dapat meredam getaran dan tumbukan dengan emanfaatkan sifat elastisnya.
Jenis-jenis pegas yaitu : a. Pegas tekan b. Pegas tarik c. Pegas punter d. Pegas daun e. Pegas poring f. Pegas batang
UNIVERSITAS MEDAN AREA g. Pegas spiral
h. Pegas matahari(diafrgma)
F. Pegas Kejut
Pegas kejut berfungsi untuk meredam kejutan dan tumbukan pada waktu kopling bekerja. Dalam hal ini pegas kejut termasukjenis pegas tekan.
.s
Gambar 2. 14 Pegas Kej ut
G. Pegas Matahari (diafragma)
Prinsip kerja pegas ini pada dasamya berbeda dengan pegas yang biasa digunakan.
Defleksi yang terjadi pada pegas ini diakibatkan oleh gaya yang diberikan oleh bantalan tenekan.
Gambar 2.15 Pegas matahari,
UNIVERSITAS MEDAN AREA
H. Paku Keling
Paku keling digunakan untuk penyambungan dua plat atau lebih, yang banyak sekali dijumpai pada konstruksi mesin, misalnya pad a ketel uap tangki pipa dan konstruksi mobil.
1Si---(3
ererangan:
lempengan gesek
Gambar 2.16 Susunan paku keeling
paku keling untuk sambungan lempengan gesek dengan lingkar pembawa
J lingkar pembawa
paku keling untuk sambungan lingkar pembawa dengan plat pembawa i plat pembawa
paku keling untuk sambungan plat pembawa dengan naaf naaf
1. Baut
Baut merupakan elemen mesin yang berfungsi sebagai pengikat antara dua buah mponen.
Baut dibagi menurut bentuk kepalanya yaitu:
1. Baut segi enam 2. Baut suket segi enam 3. Baut bentuk kepala persegi UNIVERSITAS MEDAN AREA
4. Baut tembus 5. Saut tab
6. Baut tanam
Gambar 2.17 Prinsip kerja baut,
J. Bantalan
Bantalan adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai tumpuan untuk poros oerbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak - baliknya berlangsung secara halus, aman zan tahan lama.
Jenis bantalan menurut gerakannya yaitu:
1. Bantalan gelinding, terdiri atas dua jenis yaitu:
a. Bantalan pelum b. Bantalan rod 2. Bantalan lumur
a. Bantalan radial : arah bantalan tegak lurus terhadap sumbu poros b. Bantalan aksial : arah bantalan sejajar terhadap sumbu poros
3. Bantalan gelinding khusus : arah beban tegak Jurus dan sejajar dengan sumbu poros
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar 2.18 Kontruksi poros dengan bantalan
BABm
METODOLOGIPERANCANGAN
A. Waktu dan Tempat
1. Tempat pengambilan data
a. Shoowrum mobil Daihatsu, yang beralamat di JI. Sisingamangaraja 2. Waktu pelaksanaan
12 januari 2021 - Selesai
B. Bahan dan Alat 1. Bahan
Bahan-bahan materi dari buku media online dan sumber-sumber internet 2. Alat
'.
Alat yang dipergunakan dalam penulisan tugas perancangan kopling ini adalah buku- buku bacaan yang berasal dari internet
C. Langkah-Iangkah Perancangan
Pad a proses pelaksanaan yang pertama kali dilakukan kajian literatur jumal, karya .miah, buku baik cetak maupun dari internet, selanjutnya dari banyak sumber refrensi dan . jian pustaka tersebut mendapatkan gambaran bagaimana melakukan rancangan tentang , opling pada mobil Daihatsu sigra dengan daya 67 ps (pferdestarke), dan putaran 6000 rpm
'revolutions per minute), dari data tersebut kemudian dilakukan perencanaan.
Perancangan yaitu dengan mernperhitungkan komponen-komponen pada sebuah piing seperti perhitungan pad a poros, seplain, plat gesek, paku keling, pegas kejut, baut,
""'egasmatahari, bantalan, flywheel. Selanjutnya adalah pengolahan data dari data yang sudah dapatkan. Data tersebut diolah untuk dianalisis dan disimpulkan pada tugas rancangan.
UNIVERSITAS MEDAN AREA
24 24
(l
BABIV
PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN A. Poros
L
.-.-.-.-.~ .~.-~.=-==.-==.-==.~';_.-.-.-.-.-.-. -.-.-.J.-
::-r----r-:
2.19 Gambar poros
"
Bahan yang digunakan dalam perencanaan poros pada perancangan ini adalah batang oaja yang difnis dingin dengan kode S55C-D, dengan kekuatan tarik 72 kg/mrn",
sementara
data-data yang ada adalah : Oaya
Putaran
P
=
88 PS n=6000RPMFaktor koreksi dan factor keamanan adaJah sebagai berikut : Faktor koreksi daya (fe)
=
1,5Faktor koreksi momen punter (Kt) = 2
"aktor koreksi lenturan (Cb)
"aktor keamanan tegangan (sf) :
Sf
= 6 : Sf2 = 2nruk mencari daya yang ditransmisikan (Pd) digunakan rumus berikut:
=fcxP mana: Pd
(pustaka 5, halaman 7)
= Daya yang ditransmisikan fc
=
Faktor koreksiP = Daya nominal keluaran mesin 1 Ps
=
0,735 KW ..3 bahan poros yang dipakai adalah batang baja TIS 04501 dengan lambang S55C, a UNIVERSITAS MEDAN AREAkekuatan tariknya a b = 66 kg/m 2. lni diperoleb dari
~...ngan geser yang di ij inkan ( a a ) dalam satuan (kg/m 2) adalah
T -
0'
Dimana:
g -
S{1-s{2 (pustaka 5, halaman 8)Sfl
=
Faktor keamanan untuk pengaruh massa dari bahan S-C dengan harga Sf2=
Faktor keamanan kedua akibat pengaruh konsentrasi tegangan cukup besar dengan harga (1,3 - 3,0) diambil2.Karena daya dalam satuan PS maka untuk mendapatkan daya daJam satuan KW, maka dikalikan 0,735
88 PS . 0,735
=
64,68 KW Daya rencana Pd=
fc. P= 1,5 . 64,68 KW "
=97,02 KW Momen puntir rencana T = 9,74. lOS ~
n
= 974. lOS 73,8675 KW , 6000 RPM
= l1,9911 kg.mm
=
11991,1 kg.mTegangan geser yang dizinkan
Tg
=---(s{1.5{2)72 kg/mm2
= 6.2
= 6 kg/mm'
= 6000000 kg/rrr' Diameter poros
= [ 5.1 . K . Ch . T ] 113 .g
= [
1 5.1 2 (2) (1,5)(18613,14 kg.mm)]1136 cqmm
= 36,2 mm
= 0,0362 m
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Tegangan geser yang terjadi
5,1.T
=--ds3
=
(5,1)(11,9911 kg.mm).;._;_....;...: ;_---=:;.._~
(36mm)9
= 2,03 kg/mm'
=
2030000 kg/rn2 Syarat amanr
<
T92030000 kg/m' < 6000000 kg/m", maka aman digunakan
B. Spline
"
Spline adalah komponen elemen mesin yang berfungsi sebagai penghubung daya/putaran.
Pada perancangan ini bahan seplain yang dipakai sarna dengan bahan poros, yaitu JIS4501 dengan lam bang S55C.
Gambar 2.20 Splline
Bahan spline sarna dengan bahan poros yaitu batang baja defnis dingin dengan kode SC-D dengan kekuatan tarik 72 kg/rnrn' dengan tegangan ijin rg = 6 kg/mrrr'
n perancangan ini jumlah spline yang direncanakan n = 16 dengan mengetahui jumlah
"leyang direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline
n =']6
UNIVERSITAS MEDAN AREA b =0,095 D
h = 0,095 D
d =0,810D
Keterangan gambar: D = diameter luar spline Db = diameter dalam spline H = tinggi spline
W = lebar spline L = panjang spline
Perhitungan seplain
Dalam perencanaan ini jumlah spline yang direncanakan n=16. Dengan mengetahui jumlah spline yang direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline yang direncanakan kita dapat mengetahui ukuran-ukuran spline.
Diperoleh: n = ] 6 "
w= 0,098 D h =0,095 D d=0,810D Diameter maximal spline J=~0,81
D - 36mm
=
44,44 mm0,81
Tinggi spline
=
0,095 D=0,04444 m
- = (0,095)(44,44 mm ) = 4,22 mm
= 0,00422 m _ebar spline
=
0,095 D•=
(0,095)(44,44 mm) = 4,22 mm= 0,00422 m Iari-jari rata-rata spline
=--ds+D 4
=3-6+-
4-4,44
=20,11 mm UNI4VERSITAS MEDAN AREA
=
0.02011 rn27
:
Panjang gigi spline L = 1r
L = (3.14).(36)
2
=
56,52 mm= 0,05652 m Tegangan geser yang terjadi r=--L.h2.nT
Dimana: T
=
11,9911 kg.mrnT = 11,9911 kg .mm = 0 74 kg/mrrr'
(56.52 mm).(4,22 mm)2.(16) ,
=
740000 kg/m' 16,104,4923Syarat arnan
r <rg
- 40000 kg/rrr' < 6000000 kg/rn", maka aman digunakan C. PIa t Gesek
Plat gesek adalah suatu plat yang digunakan sebagai media gesekan antara plat penekan eengan flywheel dalam meneruskan daya/putaran pada mekanisme kopling.
Gambar 2.21 Plat Gesek UNIVERSITAS MEDAN AREA
41k perencanaan plat gesek perbandingan D, dan D2 sebesar 0,6 dengan memasukkan nilai
~ diketahui maka diperoleh gaya F yang dinyatakan dalam D
Oimana :F
=
tekanan pad a plat gesek (kg) D1 = Diameter dalam plat gesek (m) D2 = diameter luar plat gesek (m)D
=
diameter rata-rata plat gesek (m)=
tebal plat gesek (m) s=
tebal plat pembawa (m) b = lebar plat gesek (m) Perhitungan plat gesekBahan plat gesek yang direncanakan adalah dibuat dari asbes (ditenun) yang bergesek dengan besi cor. Sesuai dengan pustaka 5, halaman 63,table 3.1 bahwa koefisien gesek dan
.ekanan yang diijinkan untuk bahan asbes dan besi cor pada kondisi kering adalah : rga
=
0,35 - 0,65 : diambil ha diantaranya yaitu 0,4 Pa=
0,007 - 0,07 kglm=2 : diambil barga 0,0192 kglmm2Untuk perencanaan plat gesek perbandingan 01 dan D2 sebesar 0,6. Dengan
=emasukkan harga yang diketahui maka diperoleh gaya F yang dinyatakan dalam D.
F = m'4 (D2 2 - Di 2) P (pustaka 5, halaman 62)
F=m'4(D22 - Dt2)Pa
F = m'4 (D2 2 - 0,6D2 2) 0,0192 kg/mrrr' F = (0,785) (0,4) 0,0192 kg/mrn"
F = 0,006 D2 kg/mm' F = 6000 kglm2
J an.
- . Ja n. rata - rata (R m)
=
(D1+D24
Rm = (0,6+1)D2 4
Rm =0,4 D2
Diameter luar plat gesek (D2) dapat dihitung dengan rumus berikut : T
= u.
F. fmT = (0,4).(0,006 022)( 0,4 D2)
J 8613,14 Kg.mm = 0,00096
Dl
UNIVERSITAS MEDAN AREA
(pustaka 5, halaman 62)
- 18613,14
0,00096
) D2
=
3 18613,140,00096
D2 = \124817520 D2
=
268,64 mm=
0,26864 m Dari hasil perhitungan D2 rnaka,Dl =0,6. D2
=
0,6 . 268,64=
161,18 mm=
0,16118 m Lebar bidang plat gesek (W g) :-_ D2-D1 268,64-!61,18
b 2 2 53,73 mm
Luas plat gesek (A) : A =nI4 (D22 - DJ 2)
=
ro'4 (268,642 - 161,182)= (0,785) (44100 - 19600)
=
15,018 mm'= 00,1502 m2
= 5,373 m
Besar tekanan pada permukaan plat gesek (F) : F = ro'4 (02 2- DJ 2 Pa
=(268,642-161,182).0,0192 kg/mrrr'
= 696,15 kg
.:1 dipilih kopling plat tunggal kering dengan pelayanan elektromagnetik dengan nomor 70
a diperoleh volume dar; plat adalah
t
50 crrr' atau 1,5 . 105 mm', maka : A. t150000 mrrr' = 36258 mm2 . t t =----150000 mm'
36258 mrn!
t = 4,13 :::;4:
UNIVERSITAS MEDAt=N 0A,0R0E4Am
mm (untuk satu plat)
31 31
= = =
.
=
F
jarak antara paku keling pada plat gesek
. 01+02 161,18+268,64
Diameter rata - rata 2 2 214,91 mm 0,21491 m
Keliling rata - rata Kr = TC. d
=
(3,14). (214,91)=
674,81 mm=
0,67481 m Jarak antara paku ke g 42,17= -
Kr=
674,81= =
4,217 mD. Paku Keling
lin n 16
@-~
~----~~-- B
~~~~----+---c
Gambar 2.22 Palm keeling
A. Paku keeling pengikat plat gesek dan plat pembawa (A) I. Dimensi perancangan
Jumlah paku keeling, n
=
18 buahJarak sumbu paku keeling dengan sumbu poros, R = 107,5 Bahan paku keeling = S50C
"egangan tarik yang diijinkan, at = 62 kg/rnm'
3j"U keling dapat didefenisikan sebagai pengikat sambungan tetap dari dua buah plat atau h. Dari perhitungan sebelumnya momen puntir (T) = 8775 kg. bahan yang digunakan untuk
•d keling pada perencanaan ini adalah S40C dengan kekuatan tarik 55kglmm2 dengan faktor rnanan
2. Gaya bekerja pada pada setiap paku (F) --T
UNIVERSITAS MEDAN AREAp R.n18613,14kg mm (107,5 mm).(18)
F=9,6kg
3. Teganga geser yang diijinkan ag
=
0,8 x at= 0,8 x 62 kg/rum'
= 49,69 kg/rnrn"
=
49690000 kg/m2a. Diameter paku keeling
(pustaka 4, halaman 127)
(18613,14 kg.mm).(4) d= (18).(3,14).(49,6 kg/rnm")
d = 5,15 mm ~ 5,3 mm >
d = 0,0053 m
B. Paku keeling pengikat kedua plat penahan pegas kejut (c) 1. Dirnensi perancangan
Jumlah paku keeling, n = 4 buah
Jarak sumbu paku keeling dengan sumbu poros, R = 44,77 mm = 0,04477 m
Bahan paku keeling = S55C
Tegangan tarik yang diijinkan, at
=
66 kg/mm"2. Gaya yang bekerja pada setiap paku
F =-T R.n
F
=
18613.14 kg mm(44.77 mm)(4)
F
=
103,93 kg3. Tegangan tarik yang diijinkan ag = 0,8 x at
=
0,8 x 66kglmm2= 52,8 kg/rum"
=
52800000 kg/m2 4. Diameter paku keeling UNIVERSITAS MEDAN AREAd= ~
~~
33
~
I
(18613,14 kg.mm).(4) d= (4).(3,14).(52,8kg/mm")
d = 10,59 mm ~ 10,5 mm d
=
0,0]05 In E. Pegas KejutPegas kejut disebut juga dengan pegas tekan/kompresi yang berfungsi untuk meredam kejutan.
1
"'- -'
F
- .
t.
...,._ .-
.
-'
... ':..', L
0 ••• - ..
. ..
. '.
•.._, -r" »
• • #
:'r. .. . . .
..
."
~
1 _
1.
'::·D.
I D2
Gambar 2.23 Pegas kejut
Dimensi perancangan Momen puntir/torsi Jumlah pegas kejut Jumlah lilitan aktif Diameter kawat Diameter luar pegas Diameter dalam pegas Diameter rata-rata pegas Konstanta pegas
Modulus geser
T= 18613,14 kg.mm n
=
4 buahz = 8 buah d=4mm D2=20 mm DI = 12 rnm D= 16 mm
k
=
1,4G = 8,3 x 103 kg/mrrr' Jarak sumbu pegas kcjut dengan sumbu poros, R = 44,77 rnrn
UNIVERSITAS MEDAN AREA
33 W=~Dj2
34 34
_ 18613,13 kg.mm 16mm/2
... =
2326,64 kg Factor tegangan Wahl (k)K = 4c-l
+
0,615 4c-4 cDimana : c = indeks pegas, yang dipilih adalah 4.
maka,
(pustaka 1, halaman 316)
c =-=-D 16
d 4
K=~
+
0,615=
(4.4)-1+
0,615= 1 4
4c-4 C (4.4)- 4 4 '
Tegangan ijin geser erg)
8.D.W
rg= d3
= 8.16 mm .2326,64 kg (4mm)3
= 4653,28 kg/mm2
=:: 4653280000 kg/m 2
Tegangan yang terjadi (r)
=K 8.D. W = 14
rr .dl ,
= -
8-
.-
1-
6--:
m--
m--
.2326,64 kg 3,14.(4mm)l=
1581,93 kg/mm 2= 1581930000 kg/m2 Ledutan yang terjadi
0= 8.n.D3·.W d4.G
0= 8.4 .163mm.2326,64kg 44'.8,3 x 103 kg/mm2
0=574,91
mm
= 0,57491 m
konstanta pegas (k)
UNIVERSkIT
=
ASG M.d4EDANAREA8.n.D3
35 35
=-
8,3-
8.4.x-
10-
3-
'cg~
/m-
m-
2•-
(-
4m~
m-
)4~
Syarat aman
T
<
TB=
16,211581930000 kg/m2 < 4653280000 kg/rrr': maka aman digunakan
F. Baut
Baut didefenisikan sebagai a1at pengikat. Baut didalm kopling digunakan untuk mengikat flywheel terhadap poros penggerak dan pengikat tutup kopling dengan flywheel. Dari literatur 5,halaman 290, tabel 7.1 maka akan diperoleh dimensi baut yang dipilih :
Baut pengikat tutup kopling dengan flywheel
"
Gambar 2.24 Baut penyambung flywheel dengan penutup kopling Dimensi perancangan :
Bahan baut
=
S40C dengan o b=
55 kg/mm2 Sf 1=
6,0 dan Sf2=
1,5momen puntir, T = 18613,14 kg.mm j umlah baut, n = 6 buah
radius dari titik pusat poros ke titik pusat baut, R
=
150 mmTegangan geser yang diizinkan pada baut :
Tg -
sfl-sf2ab_ 55 kg/mm2
6.1,5
UNIVERSITAS MEDAN AREA
=
6,1 kg/rum'= 6100000 kg/m2
3 6
Gaya radial yang terjadi pada setiap baut Fr =
.L
R.n
F = 18613,14 kg mm lS0mm.6
F = 20,68 kg
Karena pada pemakaian terjadi momen puntir maksimum, untuk mengantisipasi hal tersebut baut harus mampu menahan kelebihan beban sebesar 50 %.
Fd
=
1,50 . FrFd = 1,50 (20,68 kg) = 31,02 kg Diameter baut
d> 4.Fd
rt .cg .0,64 -,
d;::: 4.31.02 kg
3,14.6.1 kg/mm2.0.64
d ;:::3,18 mm R: M 3,5 d;::: 0,00318 m
Dari hasil diameter baut pada perhitungan diatas maka untuk menentukan ukuran baut kita sesesuaikan dengan table 7.1 (a) (Sularso, 2016 : 289). Diperoleh dengan ukuran d
=
3,5 mm (M 3,5) :- Diameter luar, d
=
3,5 mm - Diameter inti, dl = 2,850 mm - Diameter efektif, d2=
3,110 mm - Jarak bagi, p = 0,6 mmTegangan geser yang terjadi pada baut :
= ---4.fd
rt (0.8 .d)2 4.31
; ---
._
02--
3,14.(0.8 .3.5)2
=
5,04 kg/rnrn''= 5040000 kg/m2
UNIVERSITAS MEDAN AREA
1 7 Baut pengikat flywheel dengan poros penggerak
Gambar 2.25 Baut pengikat flywheel dengan poros penggerak
Baut yang direncanakan adaJah : Tipe baut
Jumlah baut (n)
-,
:MIO : 4 buah
Panjang baut . :31 mm
=
0,031 mJarak sumbu baut kesumbu poros (R) : 133 mm = 0,133 m Untuk tipe baut M 6 diperoleh data dari tabel sebagai berikut :
Diameter luar (d) : 10 mm = 0,01 m Diameter dalam (dj ) : 8,376 mm
=
0,008376 m Diameter efektif (d2) : 9,026 mmJarak bagi (P) : 1,5 mm Tinggi kaitan (h) : 0,812 mm Beban tarik aksial pada baut (w)
=
0,009026 In= 0,0015 m
=
0,000812 mUntuk mencari w maka kita menggunakan persamaan berikut D?: ~
~~
Untuk baja liat yang mempunyai kadar karbon (0,2 - 0,3)%,
aa =
6 kg/rum" bila difinis tinggi,d 1
>
-~w
o-aUNIVERSITAS MEDAN AREA 8,3 mm = 2w
6 kg/mm2
C.
(8,3 mm)"
68,9 mrn"
2w 6 kg/mm2
= 2w
6 kg/mm2
413,3 kg W =
2 W = 206,7 kg Tegangan gcser yang terjadi (erg)
206,7 kg ag = 4)(8,376)2mm2
og= 206,7 kg55mm
2 "
ag = 3,76 kg/rum'
Gaya yang terjadi pada setiap paku keeling (F) T=F.R.n
F = 8775 kgmm 45 rom.4
F
=
48,75 kg Jumlah ulir (z)>
wz_ n .d2 .h .qa
Dimana qa adalah tekanan permukaan yang diijinkan, Yang dipilih adalah baja liat dengan
qa = 3kglmm2, sehingga :
>
wz_ rt .d2 .h .qa
>
206,7 kgz_ ~
(3,14 111m)(9,026 mro)(0,812 rom) (3mm2) z> 206,7 kg
_ 69kg
z~ 3
"ekanan kontak pada pennukaan ulir (q) q=---w
1t .d2.h.z
UNIVERSITAS MED2A0N6,A7 RkgEA
q
=
3,14 (9,026 mm)(O,812mm) 3 206,7 kgq
=
23mm2'20
l2_
q
=
8,98 kg/mm"q
=
8980000 kg/rrr'G. Pegas Matahari
Pegas matahari adalah pegas yang berfungsi untuk menarik plat penekan dalarn arah menjauhi plat gesek untuk pemutusan hubungan. Hal ini akan menyebabkan plat gesek dalarn keadaan bebas, diantara plat penekan dan flywheel tidak lagi diteruskan keporos yang digerakkan.
F2
r-
l1
F1
Da - ..]\I--
-'-
.h
Gambar 2.26 Pegas Matahari
.eterangan : LJ
=
45 mm=
0,045 m L2 = 20 mm = 0,02 mF I = gaya tekan yang dikerjakan oleh bantalan pembebas (kg) F2
=
gaya tekan yang dikerjakan olch pegas matahari (kg)n (jumlah daun pegas matahari)
=
12h ( tebal plat pegas matahari) = 2 mrn = 0,002 m Di ( diameter dalam pegas matahari) = 50 mm = 0,05 m
ada perencanaan pegas rnatahari ini, diameter luar pegas matahari (Da) sarna dengan diameter uar UpNlaItVgEeRseSkI,TjaAdiS MDEaD=AN21A0 RmEmA = 0,21 m
.esar gaya yang pada setiap daun pegas matahari (F2) :
ari perhitungan sebelumnya telah didapat bahwa besar tekanan yang diterima oleh
~o
-
Permukaan plat gesek (F) adalah 353,8 kg, sehingga : F2= F
n
F - 353,8 kg 2 - 12
F2= 29,48 kg
Besar gaya tekan yang dikerjakan oleh bantalan pembebas (F I) :
Lm ~o
(FI-LI)-(F2-L2)~ 0
(FI-45 mm)-(353,8 kg-20 mm) ~ 0 (FI - 45 mm) - (7076 kgmm) ~ 0 F1.45 mm ~ 7076 kgmm
F > 7076 kgmm
1- 45mm
FI ~ 157,24 kg
B. Bantalan
Bantalan adalah salah satu elemen mesin yang menumpu poros terbeban. Sehingga putaran atau gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara balus dan aman.
Bantalan harus kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya dapat bekerja dengan baik . Perhitungan Bantalan :
Bantalan Aksial
- d 0
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Gambar 2.27 Bantalan Aksial
.Jntuk diameter dalam bantalan (d) = 35 mm, dengan jenis bantalan terbuka, dan nomor 6007.
Diameter dalam (d) : 35 mm = 0,035 m
4()
41
£1
n
Diameter luar
CD)
Jari-jari fillet (r)Kapasitas nominal dinamis spesifik (c) spesifik (co Kapasitas nominal statis) Tebal bantalan (B)
Beban ekivalen :
: 62 mm : 1,5 mm : 1250 kg : 915 kg : 14mm
= 0,062 m
=0,0015
=
0,014 mPa
=
x . Fr + Y . Fa Dimana:Pa
=
Beban ekivalen dinamik (kg)(pustaka 5, halaman 135)
X = Faktor radial, untuk bantalan bola radial beralur dalam baris tunggal, besarnya adalah 1,0
V = Faktor putaran,. untuk kondisi cincin dalam berputar besarnya 1,0 Fr = Gaya radial, yaitu sebesar 1,404 N
Y
=
Faktor aksial, untuk bantalan bola radial beralur dalam baris tunggal besarnya adalah nolFa
=
Gaya aksial, untuk banta Ian pendukung poros ini besarnya adalahDimana Fa dari perhitungan sebelumnya adalah 157,24 kg sehingga,
Fa 157,24 kg =
°
17CD 915 kg ,
diperoleh; X
=
0,56; Y = 1,45 dan Fr=
0, maka, Pa = 0,56.°
+ 1,45 . 157,24 kg = 228kg
Factor kecepatan (fn) f. = 3
(33.3
n ~-;- (pustaka 5, halaman
36)
dimana n adalah putaran = 6000
~33'3 6000
fn=0,22
factor umur (fh)
f,h=
f. . .£
UNIVERSITAS MEDAN AREA
f
= O?? 12'50 kg h ,-- 157,24 kgf
n=
1,74umur nominal (Lh)
L, =
500 (fh)3L, =
500 (1,74i=
2,634Untuk bantalan radial kita pilih diameter yang lebih kecil dari bantalan aksial yang telah dihitung sebelumnya karena menumpu beban yang cukup kecil. Dalam perancangan bantalan ini dipakai nomor 6004.
- Diameter dalam (d) - Diameter luar (D)
: 20mm : 42 mm
=
0,02 In=
0,042 In - jari-jari f lIet (r) : 1 mm- Kapasitas nominal dinamis spesifik (c) : 735 kg - Kapasitas nominal statis spesifik (co) : 465 kg
= 0,001 m
Beban ekivalen :
Pa = x . v . Fr + Y .
Fa (pustaka 5, halaman 135)
Dimana: x = factor radial : 0,56 v
Y
= factor
=
factor rotasi aksial: 1 :
°
Fa = beban aksial : 0
Maka,
Fr
=
factor beban radial : 6 kgPa = x . v . Fr . Y . Fa Pa
=
0,56. 1 . 6 kg +° .°
Pa
=
3,36 kg Faktor kecepatan (fn)f. =
3f33,3
II ~-;-
dimana n adaJab putaran = 6000
f,
= 0,22UNIVERSITAS MEDAN AREA
factor urnur Cfh)
£h=
f.
n.
pC-
af
= 0 22 73Skg h , 3,36 kgf
n= 48,125umur nominal (Lit)
Lh
=
500(fhi
Lh
=
500 (48,125)3=
55,729 I. FlywheelFlywheel adalah sebuah massa berputar yang digunakan sebagai media penyimpanan tenagaienergy dalam mesin. Jika kecepatan dari mesin ditambah, maka tenaga akan tersimpan dalam flywheel danjika kecepatan dikurangi tenaga akan dikeluarkan oleh flywheel.
Gambar Flywheel
Ukuran - ukuran yang direcanakan : DO = 300
mrn
= 0,3m
D) = 286 mm = 0,286 mD2 =210 mm =0,21 m
D3 = 130 mm
=
0,13 mD4 = 42 rnrn = 0,042 m
Kecepatan Sudut Flywheel Rata - rata (w) : UNIVERSITAS MEDAN AREA
Misalnya diameter rata - rata (0) Kecepatan Flywheel (V)
adalah 210 111m
=
0,21 mPutaran (n) = 6000 rpm V= 7r.D.n
60
V
=
3,14 .0,21 m .6000 rpm 60(pustaka 7, halaman 401)
V
=
65,94 m/sKeliling Rata - rata (k) = . D
=
3,14 0,21 m= 0,66 m
Maka kecepatan sudut flywheel rata - rata (w) adalah : W=~
=
65,94k: 0,66
= 99,909 putaran/s
UNIVERSITAS MEDAN AREA
Nama bahan Poros
Bahan S55C - D
Hasil perhitungan Diameter poros Panjang poros
= 0,036 m
=0,2 m
Seplain S55C Diameter sepline = 0,04444 m
Lebar sepline = 0,00422 m Tinggi sepline = 0,00422 m Panjang sepline
=
0,05652 mJumlah sepline = 16 buah Plat gesek Asbes Diameter luar
=
0,26864 mDiameter dalam =0,16118m Tebal plat gesek =0,004 m Lebar plat gesek = 0,05373 m
Flywheel S55CD Diameter dalam =0,042 m
Diameter luar =0,3 m Pegas matahari Baja Diameter luar pegas
Diameter dalam pegas
= 0,21 m
=
0,05 mPegas kejut SF 40 Jumlah pegas
=
4 buahDiameter luar pegas = 0,02 m Diameter daJam pegas
=
0,012 mBantalan Diameter dalam = 0,035 m
Diameter luar =0,062 m Lebar bantaJam = 14m
Baut pengikat tutup S40C Tipe baut =M7
Kopling dengan Diameter luar = 0,007
Flywheel Diameter inti = 0,005917
Jumlah baut =4
BABV
KES~PULANDANSARAN
A. KesimpulanUNIVERSITAS MEDAN AREA
4n
Setelah hasil perhitungan tersebut diatas diperoleh, maka dilakukan pemeriksaan keamanan