• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lukum asuransi di Indonesia

N/A
N/A
Ardhana Christian

Academic year: 2023

Membagikan "Lukum asuransi di Indonesia"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian (selanjutnya disebuta sebagai UU Perasuaransian) dijelaskan terkait 2 (dua) definisi penting dalam hukum asuransi di Indonesia, yaitu:

1. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk:

a memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

b memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya tertanggung atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya tertanggung dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

2. Asuransi Syariah adalah kumpulan perjanjian, yang terdiri atas perjanjian antara perusahaan asuransi syariah dan pemegang polis dan perjanjian di antara para pemegang polis, dalam rangka pengelolaan kontribusi berdasarkan prinsip syariah guna saling menolong dan melindungi dengan cara:

a memberikan penggantian kepada peserta atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita

(2)

peserta atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti; atau

b memberikan pembayaran yang didasarkan pada meninggalnya peserta atau pembayaran yang didasarkan pada hidupnya peserta dengan manfaat yang besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian juga memberikan defenisi dari asuransi yaitu perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis,

40 tahun 2014 tentang perasuransian menyatakan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua belah pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar

Akibat hukumnya diantaranya adalah berakhirnya perjanjian asuransi antara kedua pihak, perusahaan asuransi mempunyai utang yang harus dibayarkan kepada pemegang

Berdasarkan UU No 40 Tahun 2014 yang dimaksudkan dengan asuransi adalah adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar

Asuransi atau Pertanggung an adalah : Perjanjian antara 2 (dua) pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi

Asuransi Penyingkiran Kerangka Kapal termasuk Tanggung Jawab Polusi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi dasar bagi penerima

Dengan demikian perjanjian yang semacam ini disebut perjanjian asuransi.2 Asuransi pertanggungan adalah perjanjian dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis, yang menjadi

40 Tahun 2014 tentang Perasuransian yang dimaksud dengan asuransi adalah perjanjian antara dua pihak, yaitu perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerimaan