• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH 3TEORI-TEORI KEPRIBADIAN

N/A
N/A
nayaa nur

Academic year: 2024

Membagikan " MAKALAH 3TEORI-TEORI KEPRIBADIAN"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TIPOLOGI YANG TERUTAMA BERDASARKAN NILAI KEBUDAYAAN TEORI EDWARD SPRANGER

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori-Tori Kepribadian

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Abdullah Sinring, M. Pd Zulfikri, S. Pd, M. Pd

Disusun Oleh:

KELOMPOK 3

Diandra Paramitha 220404500032

Faizzatul Rahman 220404500029

Mawarni 220404501066

Novita Afdillah 220404502054

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023

(2)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt karena berkat dan Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Tipologi yang terutama berdasarkan Nilai Kebudayaan Teori Edward Spranger”. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah teori-teori kepribadian.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Abdullah Sinring, M. Pd dan Bapak Zulfikri, S. Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Toeri-teori Kepribadian dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan informasi bagi Masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kota semua.

Makassar, 19 September 2023

Penulis

(3)

ii DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB 1 ... 1

PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 1

C. Tujuan Masalah ... 1

BAB 2 ... 2

PEMBAHASAN ... 2

A. Pokok-Pokok Teori Spranger ... 2

B. Tipologi Spranger ... 3

C. Arti Teori Spranger ... 7

BAB 3 ... 9

PENUTUP ... 9

A. Kesimpulan ... 9

B. Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 10

(4)

1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Edward Spranger adalah seorang filsuf dan psikolog Jerman yang mengembangkan teori ini pada awal abad 20. Ia mengatakan bahwa setiap individu memiliki nilai-nilai budaya yang berbeda, yang mempengaruhi kepribadian mereka dan cara mereka berinteraksi dengan dunia.

Tipologi adalah usaha untuk menggambarkan kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan penyederhanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian.karena salah satu sifatnya adalah penyerdehanaan,maka apapun tipologi kepribadian manusia dengan melakukan kategorisasi dan penyerdehanaan terhadap berbagai kemungkinan kombinasi kepribadian.karena salah satu sifatnya adalah penyederhanaan ,maka apapun tipologi kepribadian sebenarnnya tidak mampu untuk menggambarkan seluruh kemungkinan kepribadian. Namun,dengan tetap berpegang pada pemahaman bahwa setiap manusia itu unik,tipologi kepribadian bagaimanapun dapat membantu siapapun untuk lebih memahami kepribadian diri maupun orang lain. Salah satu tipologi tersebut adalah tipologi yang berdasarkan nilai kebudayaan yang lebih dikenal dengan tipologi spranger.

Teori ini merupakan bagian penting dari psikologi kepribadian dan memberikan wawasan berharga tentang bagaimana orang dapat dibagi menjadi beberapa tipe berdasarkan nilai-nilai budaya yang dianutnya. Memahami perbedaan nilai-nilai budaya dapat membantu dalam berbagai aspek kehidupan, seperti manajemen sumber daya manusia, komunikasi lintas budaya, atau bahkan pemahaman yang lebih mendalam tentang kepribadian. Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tipologi nilai budaya berdasarkan teori Spranger dan bagaimana pemahaman tersebut dapat diterapkan dalam berbagai konteks kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pokok-Pokok Teori Spranger?

2. Bagaimana Tipologi Spranger?

3. Apa Arti Teori Spranger?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Pokok-pokok Teori Spranger 2. Untuk Mengetahui Tipologi Stranger

3. Untuk Mengetahui Arti Teori Spranger

(5)

2 BAB 2 PEMBAHASAN A. Pokok-Pokok Teori Spranger

Spanger (1954) memaparkan pokok-pokok teorinya yang menceritakan pentingnya rasa teguh pada diri manusia, termasuk pokok-pokok pemikiran Spanger mengenai kepribadian manusia yang dikemukakan Spanger yaitu:

1. Dua Macam Roh (Gest)

Pertama-tama Spranger membedakan dua jenis roh (Geist), yaitu:

1) Roh subjektif atau Roh individu adalah pikiran yang terdapat pada setiap manusia (individu). Tujuan Roh individu adalah untuk mencapai atau mengungkapkan nilai-nilai tertentu dan oleh karena itu hanya dapat dipahami dengan memahami sistem nilai tersebut. Struktur atau sistem nilai yang lebih tinggi adalah Roh Objektif.

2) Roh objektif atau Roh supra-individu, atau budaya, adalah roh seluruh umat manusia, khususnya budaya yang telah diungkapkan dan dikembangkan selama berabad-abad bersama manusia individual.

2. Hubungan Antara Roh Subjektif dan Roh Objektif

Roh subjektif dan Roh objektif mempunyai hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Di balik roh subjektif atau individual, terdapat nilai-nilai terdapat pada setiap individu, dibentuk dan dibina berkaitan dengan pikiran objektif; artinya pikiran individu terbentuk dan berkembang dengan menggunakan pikiran obyektif sebagai patokan. Roh Obyektif atau kebudayaan mengandung unsur-unsur menerima pengakuan umum sebagai hal yang berharga, karena ia diberi posisi tinggi dan ditempatkan di atas pikiran individu.

Individu tak dapat mengelak atau melepaskan diri dari pengaruh roh objektif:tiap individu mesti menerima pengaruh dari susunan dan keadaan-keadaan lingkungan social dimana dia hidup .dalam pada itu roh objektif juga tidak dapat dipisahkan dari roh subjektif atau roh individual;walaupun roh objektif itu dala batas tertentu dapat dinyatakan di luar perseorangan,namun tidak dapat dibayangkan lepas dari(tanpa) roh subjektif.sebab individu-individulah yang dari abad keabad menciptakan nilai-nilai kebudayaan itu.karena itu bagaimanapun juga saling hubungan antara roh subjektif dan roh objektif itu roh subjektif tetap primer

(6)

3

,dan roh objektif mampunyai kedudukan sekunder,sebab,sekalipun manusia sangat tergantun kepada ungsur-ungsur kebudayaan yang ada,akan tetapi dia tidak hanya menerima saja,melainkan dia juga aktif dan kreatif.manusia menerima kebudayaan yang telah ada dan mengembangkan kebudayaan itu dengan penciptaan-penciptaan baru.jadi manusia sebagai pendukung roh subjektif dalam hubungannya dengan kebudayaan tempat dia Ada seperti juga pepatah jawa:”ngangsu apikulan warih”(mengambil air dengan mempergunakan air sebagai pikulan)

3. Lapangan-Lapangan Hidup

Spranger memandang kebudayaan sebagai suatu sistem nilai, karena kebudayaan tidak lebih dari sekumpulan nilai-nilai budaya yang tersusun atau tersusun menurut suatu struktur tertentu. Kebudayaan adalah suatu sistem atau Struktur nilai menurut Spranger digolongkan menjadi enam lapangan nilai, khususnya:

1) Lapangan Pengetahuan (ilmu,teori) 2) Lapangan Ekonomi

3) Lapangan Kesenian 4) Lapangan Keagamaan 5) Lapangan Kemasyarakatan 6) Lapangan Politik

Jadi menurut Spranger, dalam budaya ini ada enam berbagai lapangan nilai, atau bentuk kehidupan (lebensformen).

B. Tipologi Spranger

Dalam Rahma (2013) mengemukakan beberapa tipologi spranger, diantaranya:

1. Enam tipe manusia

Roh subjektif,sebagai struktur atau system nilai-nilai dalam masingmasing individu yang terbentuk dan berkembang oleh pengaruhpengaruh dasar,Pendidikan dan lingkungan dengan berpedoman kepada roh objektif sebagai cita-cita yang harus dicapai atau dijelmakan juga mengandung keenam nilai-nilai kebudayaan seperti yang dikemukakan di atas itu.walaupun roh subjektif itu mengandung keenam nilai kebudayaan itu,namun di dalam kenyataannya kerap kali hanya salah satu yang dominan.dan nilai yang dominan inilah yang memberi corak atau bentuk kepada kepribadiannya.dengan berdasarkan kepada dasar

(7)

4

bahwa ada enam nilai kebudayaan yang ada pada individu,dan kenyataan bahwa biasanya hanya salah satu nilai saja yang dominan itu,maka sampailah spranger kepada penggolong-golongan manusia menjadi enam golongan atau enam tipe.dalam hal ini haruslah diingat,bahwa tipe-tipe yang dikemukakan oleh spranger itu hanyalah merupakan tipe-tipe ideal (grundtypen atau idealtypen),artinya tipe-tipe yang hanya ada dalam teori,dan tak akan dijumpai dalam kenyataan kehidupan.akan tetapi menrut spranger,dengan tipe-tipe ideal itu orang dapat cepat menempatkan individu-individu yang dihadapinnya.

2. Perencanaan Tipe-tipe

Dalam bukunya lebensformen spranger memberikan pencandraan (deskripsi) masing-masing tipe itu secara luas.akan tetapi kirannya akan terlalu jauhlah kalau disini disajikan uraian sparanger tersebut sampai mengungsur.

Menurut Jenkins (1938) secara garis besar dapatlah dikemukakan hal yang berikut ini seseorang yang corak sikap hidupnnya ditentukan oleh kebudayaan mana yang dominan,yaitu nilai kebudayaan mana yang olehnya dipandang sebagai nilai tertinggi (nilai yang paling bernilai).ia akan memandang segala sesuatu ,jadi juga nilai-nilai kebudayaan yang lain,dengan kacamata nilai yang dihargainnya paling tinggi itu,yaitu dari kacamata nilai-nilai yang dominan itu,sehingga nilai-nilai itu di bawah ini memberikan secara singkat pencandraan tipe-tipe tersebut.

1) Manusia Teori

Seorang manusia teori adalah intelektualisasi,manusia ilmu.cita-cita utamannya ialah mencapai kebenarannya dan hakikat pengetahuan itu hanya semata-mata untuk ilmu pengetahuan tersebut tanpa mempersoalkan faedah atau hasilnya;bagi orangorang golongan tipe ini berlakulah semboyan:la science pour la science.

Tujuan yang dikejar oleh manusia teori adalah pengetahuan yang objektif,sedangkan segi lain seperti misalnya soal-soal moral,keindahan,dan sebagainnya terdesak ke belakang.ia adalah ahli pikir yang logis,dan memiliki pengertian-pengertian yang jelas serta membenci segala atau kekaburan.dalam kehidupan seharihari ia adalah seorang pencinta kebenaran,konsekuen,dan nuchter.jika sekirannya seorang guru besar termasuk tipe ini,akan menghambat kemajuannya dalam studi dan research.jika sekirannya seorang ayah termasuk golongan golongan

(8)

5

tipeini,maka ia menganggap bahwa bersenda gurau dengan anak-anaknya adalah suatu perbuatan yang membuang-buang waktu dan menghambat studinya.

Sikapnya terhadap nilai-nilai yang lain pun terpengaruh oleh nilai-nilai teori itu:

a) Ia asing terhadap utilisme yang menjadi pedoman dalam lapangan ekonomi;kurang mengindahkan kesenangan hidup dan kurang menghargai kekayaan;memang dia mengejar kekayaaan,akan tetapi bukan kekayaan akan harta benda ,melainkan kekayaan akan pengetahuan yang benar.

b) Manusia teori tidak menaruh perhatian kepada masalah keindahan;sebagai manusia teori dia menghendaki hal-hal yang berlaku umum dan objektif,sedangkan seniman-seniman justru menghendaki hal- hal individual;mungkin juga dia mengembangkan rasa keindahannya,akan tetapi dalam bentuk misalnya ilmu ukur atau keseragaman dari pada alam.

c) Jika sekiranya manusia teori tidak asing terhadap keagamaan, maka besar kemungkinannya dia akan pergi jauh masalah keagamaan itu secara rasionalistis; di sini akan kita temui Apa yang disebut: "Amor dei intelektualitas."

d) Jika perhatiannya terhadap masyarakat tidak besar titik seringkali bersikap Masa bodoh terhadap sosialnya,, kalau dia bergaul maka akan terpilihnya orang-orang sepaham, atau setidak-tidaknya orang-orang dari golongan cendekiawan, sehingga pergaulan itu dipandang yang berguna juga bagi kemajuan studinya.

e) Sikapnya terhadap politik pun tidak berbeda dengan sikapnya terhadap nilai-nilai yang lain; dia tidak ingin berkuasa, tidak giat titik kalau berbuat paling-paling Dia Mengeritik atau melakukan Secara teoritis.

2) Manusia Ekonomi

Manusia ekonomi orang-orang yang termasuk golongan manusia ekonomi ini selalu kaya akan gagasan yang praktis, kurang memperhatikan bentuk tindakan yang dilakukannya, sebab perhatiannya terutama tertuju kepada hasil daripada tindakan yaitu hasilnya bagi dirinya sendiri titik manusia Golongan ini akan segala sesuatu hanya dari segi kegunaan dan

(9)

6

ekonomisnya; dia bersikap egisentris, hidupnya dan kepentingannya sendirilah Yang penting dan orang-orang lain hanya menarik perhatiannya selama mereka masih berguna baginya; penilaian yang dikemukakannya terhadap orang lain yang dikenakannya terhadap sesama manusia, terutama didasarkan kepada kemampuan kerja dan presentasinya sikap jiwanya yang praktis itu memungkinkan dia dapat mencapai banyak kali dalam hidupnya;

Iya ke mengejar kekayaan, jangan kekayaannya itu dia akan mencapai yang dia inginkannya

3) Manusia Estetis

Manusia memiliki estetika untuk menjalani kehidupan seolah-olah tidak ada sebagai pemain Tapi hanya penonton; dia selalu sama Kaum Impresionis hidup secara pasif; di samping bisa juga dengan seorang ekspresionis yang mewarnai setiap kesan yang ia terima dari sudut pandang jiwa subyektifnya

Orang estetis juga punya tren individualisme; hubungan dengan orang lain kurang permanen. Jika mereka tidak asing dengan agamanya maka mereka akan merasa aman Ini mungkin akan berujung pada sikap apatis Harmoni di alam adalah nomor satu baginya kecantikan.

4) Manusia Agama

Menurut Spranger, inti permasalahan agama terletak pada hal ini dalam mencari nilai tertinggi dari keberadaan ini; Siapa pun yang tidak puas belum mencapai apa pun apa yang harus ia kejar, ia belum mempunyai landasan yang kuat untuk hidupku, jika tidak seperti yang dicapai titik tertungginya adalah perasaan bebas dan damai dalam hidup.

Bagi orang-orang tipe ini, segalanya diukur dari makna kehidupan spiritual individu, keinginan untuk mencapai keselarasan antara pengalaman batin dan makna dari kehidupan ini.

5) Manusia Social

Ciri utama orang tipe ini adalah ia tinggi kebutuhannya untuk beresonansi dengan teman-temannya; tuntutan Hidup di antara manusia lain dan ingin melayani mereka keuntungan komunitas. Nilai yang dianggapnya adalah nilai Yang tertinggi adalah “cinta terhadap sesama”. ditujukan pada individu atau kelompok tertentu pria.

6) Manusia Kuasa

(10)

7

Manusia Kuasa bertujuan untuk mengajarkan kegembiraan dan kesadaran akan kekuatan diri sendiri; tujuan utamanya adala Saya ingin memerintah; semua nilai lainnya dicadangkan Nilai inilah yang menjadi tujuan yang dikejar oleh masyarakat ekonomi menguasai segalanya oleh karena itu Manusia mempunyai kemampuan untuk mengejar mengendalikan orang.

3. Diferensiasi Tipe-tipe

Dalam setiap tipe, memang selalu ditemukan variasi lain, terutama berdasarkan komponen yang paling tepat mendefinisikan tipe, manusia teori masih lagi dapat dibedakan adanya tiga variasi yaitu:

1) Manusia Teori Empiris 2) Manusia Teori Rasionalis 3) Manusia Teori sebagai Kriis

Kombinasi tipe-tipe Seperti telah dikemukakan, keenam tipe yang telah dibicarakan itu adanya hanya di dalam teori dan tidak kita jumpai dalam kehidupan praktis dalam kenyataannya, dijadi dalam kehidupan praktis, yang biasa kita jumpai justru kombinasi dari tipe-tipe teori tipe keagamaan, tipe teori dan tipe ekonomi sebagainya; ataupun kombinasi lebih dari dua tipe.

C. Arti Teori Spranger

Teori Spranger yang dikenal juga dengan sebutan “teori tipe kepribadian”

dikembangkan oleh seorang psikolog Jerman bernama Eduard Spranger. Teori ini pertama kali dijelaskan dalam bukunya yang berjudul “Psychologie des Jugendalters”

pada tahun 1928. Teori ini berfokus pada gagasan bahwa individu memiliki nilai-nilai internal yang mendalam yang mempengaruhi perilaku dan minat mereka.

Arti penting teori Spranger adalah untuk membantu kita memahami bagaimana nilai-nilai internal yang berbeda ini memengaruhi cara individu memandang dunia, membuat keputusan, dan bertindak. Hal ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan minat karir, pola hubungan dan pilihan gaya hidup antara individu yang berbeda.

Teori Spranger telah menjadi dasar bagi banyak penelitian di bidang psikologi kepribadian dan pendidikan. Ini membantu kita memahami motivasi dan preferensi individu dalam berbagai konteks. Meskipun teori ini mempunyai dampak yang

(11)

8

signifikan terhadap perkembangan psikologi, penting untuk diingat bahwa konsep kepribadian telah berkembang sejak zaman Spranger dan masih banyak teori kepribadian lain yang juga relevan berkaitan dengan pemahaman kompleksitas manusia.

(12)

9 BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan

Teori Spranger mengemukakan bahwa individu memiliki nilai-nilai internal yang mendalam yang memengaruhi perilaku dan minat mereka. Teori ini mengidentifikasi enam tipe kepribadian yang berbeda berdasarkan nilai-nilai dominan individu, yaitu Manusia Teori, Manusia Ekonomi, Manusia Estetis, Manusia Agama, Manusia Sosial, dan Manusia Kuasa. Setiap tipe memiliki pandangan dunia, motivasi, dan preferensi yang berbeda. Teori Spranger membantu kita memahami bagaimana nilai-nilai internal ini memengaruhi cara individu berinteraksi dengan dunia sekitarnya, membuat keputusan, dan membentuk kepribadian mereka. Ini juga dapat digunakan untuk menjelaskan perbedaan dalam minat karir, pola hubungan, dan gaya hidup antara individu yang berbeda.

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

(13)

10

DAFTAR PUSTAKA

Rahma, Awiya, et al.2013. "PENGARUH KETEGUHAN HATI DALAM KEHIDUPAN

SOSIAL, BUDAYA DAN AGAMA: Tinjauan Psikologi Islam dan Psikologi Indegenous."

Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Rahma, A., Wati, G. K., Idris, A. K., & Irfan, M. (2013). PENGARUH KETEGUHAN HATI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL, BUDAYA DAN AGAMA: Tinjauan Psikologi Islam dan Psikologi Indegenous

Spranger, E. (1928). Psychologie des Jugendalters: Ein Lehrbuch. Leipzig: Quelle & Meyer.

Suryabrata, S. (2016). Psikologi Kepribadian. PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Referensi

Dokumen terkait

Ada lima asumsi yang menjadi dasar teori Roger yaitu manusia sebagai kesatuan yang utuh, manusia selalu berinteraksi dengan lingkungan, proses kehidupan manusia

Teori-teori dan ideologi ini bisa ditemukan dalam tiga karya utama yaitu Manifesto Komunis (1848) yang menyatakan bahwa sejarah masyarakat adalah sejarah perjuangan kelas,

Mahasiswa dapat menganalisa teori kepribadian; khususnya pendekatan humanistik dan mengaplikasikan untuk analisa profil manusia..  Mampu menganalisa berbagai definisi

Mahasiswa mampu untuk memahami perbedaan teori eksistensi dan konstruk personal dalam memandang manusia serta bagaimana sebuah kepribadian dapat terbentuk..

Dengan Teori Kepribadian, manusia akan saling memaklumi perbedaan satu sama lain dalam taraf wajar dapat menyesuaikan keadaan dan tidak melanggar norma norma, lalu

Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah berdasarkan teori APOS ditinjau dari tipe kepribadian david keirsey pada soal

Apabila dikaitkan antara teori tipe kepribadian A dan B dengan teori tentang sifat dan kepribadian yang mempengaruhi perilaku prososial, ditemukan bahwa individu memutuskan untuk

Cara bekerja yang demikian itu dipandang oleh Klages terlalu kasar atau terlalu dangkal, sebab sifat-sifat yang disebut pada masing- masing tipe atau "wadah" itu hanya sifat-sifat pada