• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Coding Big Data

N/A
N/A
Eva Yuliana

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Coding Big Data"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MEMAHAMI HOAKS DI ERA DIGITA

Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Coding Big Data Dosen Pengampu: Bpk. Luthfi Hamdani Maula, M.PD.

Disusun oleh :

Nama : Eva Yuliana

NIM : 2431611031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI

2024

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun untuk menjawab tantangan yang muncul akibat maraknya hoaks di era digital yang penuh informasi ini.

Di tengah kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah daripada sebelumnya. Namun, di balik kemudahan ini, terdapat risiko besar yang harus kita hadapi, yaitu penyebaran informasi yang tidak akurat, atau yang lebih dikenal dengan istilah hoaks.

Hoaks tidak hanya mengancam individu, tetapi juga dapat merusak tatanan sosial dan mempengaruhi opini publik. Banyak kasus di mana hoaks telah menyebabkan kebingungan, panik, bahkan konflik di masyarakat. Dalam konteks ini, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud dengan hoaks, jenis-jenisnya, serta dampak yang ditimbulkan baik pada tingkat individu maupun masyarakat. Selain itu, penulis juga akan membahas berbagai alat dan metode yang dapat digunakan untuk memverifikasi kebenaran informasi, sehingga masyarakat dapat lebih cerdas dalam menyaring berita yang mereka terima.

Penulisan makalah ini merupakan hasil dari pengumpulan informasi yang luas, dan tidak lepas dari dukungan banyak pihak. Harapan penulis, makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat bagi pembaca, serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya verifikasi informasi di tengah banjir berita yang sering kali menyesatkan.

Akhir kata, penulis berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang hoaks dan tantangannya di era digital. Semoga makalah ini dapat memicu diskusi dan refleksi lebih lanjut mengenai cara kita berinteraksi dengan informasi, sehingga kita semua dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat, aman, dan terpercaya.

Sukabumi, 28 Oktober 2024 Penulis,

Eva Yuliana

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI...

BAB 1 PENDAHULUAN...

1.1 Latar Belakang Masalah...

1.2 Rumusan Masalah...

1.3 Tujuan Penulisan Makalah...

1.4 Manfaat Penulisan...

BAB II KAJIAN PUSTAKA...

BAB III PEMBAHASAN ...

2.1 Pengertian Hoaks...

2.2 Jenis-jenis Hoaks...

2.3 Contoh Hoaks dan Dampaknya...

2.4 Alat untuk Memverifikasi Hoaks ...

BAB IV PENUTUP...

3.1 Kesimpulan...

3.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Di era digital saat ini, hoaks atau informasi palsu telah menjadi fenomena yang meresahkan masyarakat di seluruh dunia. Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, penyebaran informasi dapat terjadi dalam hitungan detik dan menjangkau jutaan orang hanya dengan satu klik.

Media sosial, situs berita, dan aplikasi pesan instan menjadi saluran utama di mana hoaks menyebar dengan cepat, sering kali tanpa adanya pemeriksaan kebenaran yang memadai. Hal ini menimbulkan kekhawatiran karena hoaks dapat memengaruhi opini publik, memperburuk polarisasi sosial, dan bahkan mengancam stabilitas politik dan keamanan suatu negara.

Data menunjukkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, jumlah hoaks yang beredar di Indonesia meningkat secara signifikan. Menurut Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), hoaks sering kali menyasar isu-isu sensitif, seperti politik, kesehatan, dan isu sosial. Penyebaran hoaks tidak hanya merugikan individu atau kelompok yang menjadi sasaran, tetapi juga dapat memecah belah masyarakat dan mengganggu stabilitas sosial. Misalnya, hoaks mengenai vaksinasi dapat menyebabkan ketidakpercayaan terhadap program kesehatan masyarakat, yang berpotensi mengakibatkan epidemi penyakit yang seharusnya dapat dicegah.

Salah satu alasan utama mengapa hoaks dapat menyebar dengan cepat adalah rendahnya literasi media di kalangan masyarakat. Banyak orang tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk membedakan antara informasi yang akurat dan yang menyesatkan. Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih cenderung mempercayai informasi yang sesuai dengan pandangan atau keyakinan yang sudah ada dalam diri mereka, sehingga memperparah situasi ketika hoaks beredar di kalangan kelompok tertentu. Selain itu, algoritma yang digunakan oleh platform media sosial sering kali mendorong konten yang sensasional dan mengundang emosi, membuat hoaks lebih terlihat dan lebih menarik bagi pengguna.

Melihat fenomena ini, makalah ini akan membahas lebih dalam tentang pengertian hoaks, jenis-jenisnya, contoh hoaks yang telah beredar di Indonesia beserta dampaknya, serta alat-alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi informasi dan menangkal hoaks. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang hoaks, diharapkan masyarakat dapat lebih kritis dan bijaksana dalam mengonsumsi informasi.

(5)

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hoaks?

2. Apa saja jenis-jenis hoaks yang ada?

3. Bagaimana contoh hoaks dan dampaknya terhadap Masyarakat?

4. Apa saja alat yang dapat digunakan untuk memverifikasi kebenaran informasi?

1.3. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang hoaks, termasuk definisi, jenis-jenis, serta dampaknya terhadap masyarakat;

mengedukasi masyarakat tentang pentingnya verifikasi informasi; mendorong diskusi dan kesadaran mengenai bahaya hoaks serta pentingnya literasi digital; dan memperkenalkan berbagai alat dan metode yang dapat digunakan untuk memverifikasi informasi, sehingga pembaca dapat lebih proaktif dalam menghadapi penyebaran hoaks di lingkungan mereka.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat penulisan makalah ini meliputi beberapa aspek penting yang dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan individu. Pertama, makalah ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman pembaca tentang fenomena hoaks yang semakin marak di era digital. Dengan penjelasan mengenai pengertian, jenis, serta dampak hoaks, pembaca diharapkan dapat lebih kritis dalam menanggapi informasi yang mereka terima. Hal ini sangat relevan, mengingat hoaks dapat menyebabkan misinformasi yang berpotensi merugikan, baik secara sosial, ekonomi, maupun politik.

Dengan memahami cara memverifikasi informasi dan mengenali hoaks, pembaca dapat berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Dengan demikian, penulisan makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi penulis, tetapi juga dapat membantu pembaca untuk mengambil keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang valid.

(6)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Hoaks merupakan informasi palsu yang sengaja dibuat untuk menyesatkan masyarakat. Allcott dan Gentzkow (2017) mencatat bahwa penyebaran hoaks melalui media sosial dapat memengaruhi opini publik, terutama dalam konteks politik. Sementara itu, Lewandowsky, Ecker, dan Cook (2017) menekankan bahwa individu sering kali terpengaruh oleh informasi yang sesuai dengan pandangan mereka, sehingga memudahkan penyebaran hoaks.

Dalam bidang kesehatan, Vosoughi, Roy, dan Aral (2018) menunjukkan bahwa informasi palsu tentang vaksin dapat mengakibatkan penurunan imunisasi dan meningkatkan risiko penyebaran penyakit. Untuk menangkal hal ini, Turnbackhoax.id (2023) berfungsi sebagai platform verifikasi yang membantu masyarakat melawan hoaks dan meningkatkan literasi media. Kajian ini menekankan perlunya pemahaman tentang hoaks dan alat verifikasi untuk melindungi masyarakat dari informasi yang menyesatkan.

(7)

BAB IV PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hoaks

Berita hoaks adalah berita yang sengaja dibuat oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Banyak faktor yang menjadi penyebab kenapa banyak berita hoaks.

Salah satu penyebabnya adalah terbatasnya pengetahuan mengenai dunia luar. Hal ini juga memiliki banyak faktor seperti keterbatasan berita yang didapat dan keterbatasan media untuk menerima berita tersebut.

Dalam bahasa Inggris, hoaks merupakan adaptasi dari kata “hoax” yang memiliki arti yang merujuk pada informasi palsu atau menyesatkan, yang disebarkan dengan tujuan untuk menipu atau mengelabui publik. Biasanya, hoaks disajikan seolah-olah merupakan berita yang valid dan faktual, padahal tidak memiliki dasar yang benar. Berbagai bentuk hoaks bisa meliputi berita fiktif, penyesatan fakta yang sudah terkonfirmasi, atau informasi yang tetap beredar meskipun sudah dibantah oleh sumber yang terpercaya.

Penyebab lainnya adalah seringkali saat mendapat sebuah berita pembaca hanya membaca sebagian dari informasi. Bahkan banyak yang hanya membaca judul beritanya saja. Itu akan menyebabkan pembaca tidak berpikir ulang mengenai berita yang didapat dan menganggapnya benar. Banyak masyarakat yang sulit membedakan berita hoaks dengan berita benar juga disebabkan karena sering melihat berita tersebut muncul di media sosial sehingga malas untuk mencari kebenarannya lagi.

Penyebaran hoaks bisa berdampak negatif pada masyarakat, seperti menciptakan kebingungan, ketidakpastian, atau bahkan konflik. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memiliki kemampuan dalam mengidentifikasi dan memverifikasi informasi yang mereka terima, agar tidak terpengaruh oleh berita palsu yang beredar di media sosial maupun platform digital lainnya.

2.2 Jenis-jenis Hoaks

Hoaks Berita Palsu (Fake News): Ini adalah informasi yang sepenuhnya tidak benar dan sengaja dibuat untuk menyesatkan pembaca. Biasanya, berita palsu ini muncul di media sosial dan situs web, serta dapat membentuk opini publik yang keliru.

Hoaks Manipulasi Gambar dan Video: Gambar atau video yang telah dimodifikasi untuk memberikan kesan bahwa sesuatu yang tidak benar benar-benar

(8)

terjadi. Misalnya, foto yang diedit untuk menunjukkan seseorang dalam situasi yang tidak sebenarnya.

Hoaks Teori Konspirasi: Ini adalah klaim yang mengusulkan penjelasan alternatif untuk suatu peristiwa, sering kali dengan menyalahkan kelompok tertentu atau mengklaim bahwa ada kekuatan rahasia yang mengendalikan situasi tersebut.

Contohnya, teori konspirasi tentang vaksin yang mengklaim bahwa vaksin adalah bagian dari rencana besar untuk mengendalikan populasi.

Hoaks Kesehatan: Jenis informasi palsu yang beredar mengenai kesehatan, seperti klaim tentang obat yang dapat menyembuhkan penyakit tanpa bukti ilmiah. Ini sering menjanjikan hasil yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan.

Hoaks Penipuan (Scam): Taktik yang digunakan untuk menipu orang agar memberikan informasi pribadi atau uang. Ini bisa berupa email yang mengklaim bahwa Anda memenangkan hadiah besar, tetapi memerlukan biaya untuk mengklaimnya.

Hoaks Viral (Viral Hoaxes): Informasi yang menyebar dengan cepat melalui internet dan media sosial, sering kali berupa tantangan atau klaim yang tidak berdasar. Misalnya, tantangan yang meminta orang untuk melakukan sesuatu yang berbahaya untuk mendapatkan perhatian di media sosial.

Hoaks dapat berdampak negatif yang signifikan pada masyarakat, termasuk menimbulkan kebingungan, memperburuk konflik, dan bahkan membahayakan kesehatan publik. Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya.

2.3 Contoh Hoaks dan Dampaknya

 Penjelasan Hoaks tentang Vaksin COVID-19

Hoaks mengenai vaksin COVID-19 telah menjadi salah satu isu yang paling banyak dibicarakan selama pandemi. Banyak informasi yang tidak akurat beredar di media sosial dan platform lainnya, yang mengklaim bahwa vaksin COVID-19 dapat menyebabkan berbagai efek samping serius atau bahkan kematian. Salah satu hoaks yang umum adalah klaim bahwa vaksin dapat menyebabkan kemandulan pada wanita atau bahwa vaksin COVID-19 mengandung chip mikro untuk mengawasi populasi.

 Contoh Hoaks

Salah satu contoh hoaks yang terkenal adalah klaim yang menyatakan bahwa vaksin Pfizer- BioNTech mengubah DNA manusia. Berita palsu ini menyebar luas melalui media sosial dan pesan berantai. Faktanya, vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna tidak memiliki

(9)

kemampuan untuk mengubah DNA seseorang, karena mRNA tidak masuk ke dalam inti sel di mana DNA disimpan.

 Dampak Hoaks

Dampak dari hoaks ini sangat serius. Banyak orang yang menjadi ragu untuk menerima vaksinasi karena ketakutan akan efek samping yang tidak terbukti. Ini menyebabkan penurunan angka vaksinasi, yang berkontribusi pada penyebaran virus yang lebih luas dan menghambat upaya mencapai kekebalan kelompok. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyebaran informasi yang salah dapat menghambat respons kesehatan masyarakat dan menyebabkan konsekuensi kesehatan yang lebih parah di masyarakat.

2.4 Alat Untuk Memverifikasi Hoaks

Di era digital saat ini, banyak alat dan platform yang tersedia untuk membantu memverifikasi kebenaran informasi dan mendeteksi hoaks. Berikut adalah beberapa alat yang efektif:

1. Snopes: Salah satu situs web paling terkenal untuk memverifikasi fakta dan mendeteksi hoaks. Snopes menyediakan analisis mendalam tentang berbagai klaim yang beredar di internet.

2. FactCheck.org: Sebuah proyek yang berfokus pada memverifikasi fakta yang muncul dalam berita dan pernyataan publik. Alat ini sering digunakan untuk memeriksa klaim yang dibuat oleh pejabat pemerintah, politisi, dan media.

3. Hoax Slayer: Situs ini membantu mengidentifikasi hoaks, rumor, dan informasi yang menyesatkan yang sering beredar di internet.

4. Google Fact Check Tools: Google juga menyediakan fitur pencarian untuk membantu pengguna menemukan informasi yang telah diverifikasi tentang berbagai klaim.

5. RumorGuard: Alat yang dirancang untuk membantu mengidentifikasi dan membongkar informasi yang salah dan hoaks.

6. Wikihow: Meskipun lebih berfokus pada berbagai topik umum, WikiHow memiliki panduan yang baik tentang cara mengenali dan memverifikasi hoaks.

7. Cek Fakta: Platform ini bekerja sama dengan berbagai media untuk memberikan informasi yang telah diverifikasi dan membongkar berita palsu di Indonesia.

(10)

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Makalah ini telah membahas berbagai aspek mengenai hoaks, khususnya di era digital.

Hoaks merupakan informasi yang tidak benar dan sering kali disebarkan dengan tujuan menipu masyarakat. Jenis-jenis hoaks, seperti hoaks politik, hoaks kesehatan, dan hoaks ekonomi, menunjukkan bahwa hoaks bisa muncul dalam berbagai konteks dan dapat berdampak luas, seperti kebingungan, ketidakpercayaan, dan bahkan membahayakan kesehatan masyarakat, seperti yang terlihat dalam hoaks seputar vaksin COVID-19.

Contoh konkret dari hoaks mengenai vaksin COVID-19 menunjukkan dampak signifikan yang bisa ditimbulkan, seperti penurunan tingkat vaksinasi dan meningkatnya ketakutan di masyarakat. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk mengenali dan memverifikasi informasi menggunakan alat-alat yang ada, seperti Cek Fakta dan Snopes, yang dapat membantu dalam menilai kebenaran informasi yang beredar.

Dengan memahami hoaks dan dampaknya, masyarakat diharapkan lebih waspada dan kritis terhadap informasi yang diterima. Upaya untuk meningkatkan literasi media sangat penting agar masyarakat dapat mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Kesadaran kolektif ini merupakan langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih cerdas dan resisten terhadap hoaks. Masyarakat perlu dilatih untuk berpikir kritis dan memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan informasi yang lebih aman dan terpercaya.

Makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai hoaks dan pentingnya verifikasi informasi di era digital.

3.2 Saran

Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan literasi media di kalangan masyarakat agar mereka dapat lebih baik dalam mengidType equation here .entifikasi dan memverifikasi informasi. Kolaborasi antara pemerintah, media, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Selain itu, Masyarakat perlu dilatih untuk berpikir kritis dan memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayainya atau menyebarkannya. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan informasi yang lebih aman dan terpercaya.

(11)

Daftar Pustaka

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hoaks/?

srsltid=AfmBOoqnpFGooT1ibNU_qUbZft3NQzve0y_iUhTPQStPzl5YH-ILMplN https://www.kominfo.go.id/

Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. (2021). Hoaks Vaksin COVID-19.

Retrieved from Kominfo - Hoaks Vaksin COVID-19

Allcott, H., & Gentzkow, M. (2017). “Social Media and Fake News in the 2016 Election.”

Journal of Economic Perspectives, 31(2), 211-236.

Lewandowsky, S., Ecker, U. K. H., & Cook, J. (2017). “Beyond Misinformation: Understanding and Coping with the ‘Post-Truth’ Era.” European Journal of Personality, 31(5), 1-18.

“Hoaks: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Cara Mengatasinya.” (2023). Retrieved from Turnbackhoax.id.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai peranan kedelai bagi masyarakat Indonesia dengan memahami faktor-faktor yang menjadi

Penelitian ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh rentabilitas dan likuiditas pada jumlah opsi saham dan dampaknya pada perusahaan;

Penulisan makalah ini dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berjudul “Peran Bidan di Pelayanan Obstetri Neonatal

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan peternak kambing dalam mengolah limbah ternak kambingnya agar lebih bernilai

Maksud atau tujuan penyusunan makalah ini adalah memberikan gambaran Maksud atau tujuan penyusunan makalah ini adalah memberikan gambaran tentang salah satu kekayaan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penyalahgunaan dana bantuan social yang berada di kabupaten Kutai Kartanegara.serta makalah ini merupakan

Perumusan tujuan penulisan makalah bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan seseorang, melainkan lebih mengarah kepada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah

Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif dengan memberikan kajian yang lebih mendalam tentang peran yang dapat ditempuh PBB selaku Organisasi