BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
1.1 LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan bahasa Bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia di atas dunia ini, karena dengan bahasa orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan orang bisa berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan bermasyarakat.
bermasyarakat. Adapun Adapun bahasa bahasa dapat dapat digunakan digunakan apabila apabila saling saling memahami memahami atau atau saling saling mengertimengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
erat hubungannya dengan penggunaan sumber daya bahasa yang kita miliki.
Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa atau berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Dibawah ini ada beberapa pengertian bahasa mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Dibawah ini ada beberapa pengertian bahasa menurut ahli :
menurut ahli : 1.
1. Pengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapanPengertian Bahasa menurut (Depdiknas, 2005: 3)Bahasa pada hakikatnya adalah ucapan pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. pikiran dan perasan manusia secara teratur, yang mempergunakan bunyi sebagai alatnya. 2.
2. Pengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasaPengertian Bahasa menurut Harun Rasyid, Mansyur & Suratno (2009: 126) bahasa merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang merupakan struktur dan makna yang bebas dari penggunanya, sebagai tanda yang menyimpulkan suatu tujuan.
menyimpulkan suatu tujuan. 3.
3. Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasaSedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi, 2002: 88) bahasa berarti
berarti sistem lsistem lambang bunyi yambang bunyi yang arbitrer, ang arbitrer, yang digunakan yang digunakan oleh semua oleh semua orang atau orang atau anggotaanggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang
percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun yang baik.baik.
Berdasarkan beberapa pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa Berdasarkan beberapa pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian
pengertian bahasa bahasa adalah adalah sistem sistem yang yang teratur teratur berupa berupa lambang-lambang lambang-lambang bunyi bunyi yang yang digunakandigunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran bahasa tersebut.
Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah pendidikan, baik dari mulai Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam ranah pendidikan, baik dari mulai tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah
tingkat SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas)Pertama), SMA (Sekolah Menengah Atas) bahkan sampai
bahkan sampai tingkat Perguruan tingkat Perguruan Tinggi. Dimana Tinggi. Dimana Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia memiliki kedudukan memiliki kedudukan sangatsangat penting didalamn
penting didalamn ya. Dengan ya. Dengan Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sebagai kalansebagai kalangan gan terpelajar kita terpelajar kita diarahkan untukdiarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika
dan kaidah-kaidah penulisannya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dan kaidah-kaidah penulisannya. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang perlu
perlu dikuasai dikuasai dengan dengan baik baik oleh oleh setiap setiap orang, orang, terutama terutama bagi bagi sivitas sivitas akademik. akademik. Para Para sivitassivitas akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu penngetahuan, akademik adalah kaum intelektual yang harus mampu mengembangkan ilmu penngetahuan, teknologi dan seni (ipteks) demi kemajuan bangsa. Agar dapat menulis suatu karya ilmiah, perlu teknologi dan seni (ipteks) demi kemajuan bangsa. Agar dapat menulis suatu karya ilmiah, perlu diketahui hal-hal mengenai karya ilmiah dan mengenai tahap-tahap penulisan karya ilmiah itu diketahui hal-hal mengenai karya ilmiah dan mengenai tahap-tahap penulisan karya ilmiah itu sendiri. .Dalam hal tersebut, diperlukannya langkah - langkah menulis yang baik dan benar, baik sendiri. .Dalam hal tersebut, diperlukannya langkah - langkah menulis yang baik dan benar, baik pembuatan makalah,rangkuman,buku serta membaca untuk menulis .
pembuatan makalah,rangkuman,buku serta membaca untuk menulis .
1.2
1.2 RUMUSAN MASALAHRUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan penulis paparkan yaitu: Adapun rumusan masalah yang akan penulis paparkan yaitu: 1.
1. Bagaimana langkahBagaimana langkah – – langkah penulisan makalah yang baik dan benar? langkah penulisan makalah yang baik dan benar? 2.
2. Bagaimana tata Bagaimana tata cara membuat rcara membuat rangkuman angkuman yang baik yang baik dan benar?dan benar? 3.
3. Bagaimana cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa Indoneia?Bagaimana cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa Indoneia? 4.
4. Bagaimana tBagaimana teknik atau eknik atau langkah langkah membaca untuk membaca untuk menulis dalmenulis dalam Bahasa am Bahasa Indonesia?Indonesia?
1.3
1.3 TUJUAN PENULISANTUJUAN PENULISAN
1.
1. Uuntuk menjelaskan langkahUuntuk menjelaskan langkah – – langkah penulisan makalah yang baik dan benar. langkah penulisan makalah yang baik dan benar. 2.
2. Untuk menjelaskan tata cara membuat rangkuman yang baik dan benar.Untuk menjelaskan tata cara membuat rangkuman yang baik dan benar. 3.
3. Untuk menjelaskan cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa IndonesiaUntuk menjelaskan cara menulis buku yang baik dan benar dalam Bahasa Indonesia 4.
4. Untuk menjelaskan teknik atau langkah membaca untuk menulis dalam Bahasa Indonesia.Untuk menjelaskan teknik atau langkah membaca untuk menulis dalam Bahasa Indonesia.
1.4
1.4 MANFAAT PENULISANMANFAAT PENULISAN
1.
1. Bagi penulis, tulisBagi penulis, tulisan ini dapat menambah an ini dapat menambah wawasan mengenai wawasan mengenai langkahlangkah – – langkah penulisan langkah penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis.
makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis. 2.
2. Bagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi mengenai langkahBagi pembaca, tulisan ini dapat memberikan informasi mengenai langkah – – langkah langkah penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MAKALAH
2.1.1 Pengertian Makalah
Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah dalam bidang tertentu yang pembahasannya berdasarkan data empiris dan objektif di lapangan, yang penyajiannya mengikuti proses berpikir deduktif atau induktif (Munslich Mansnur, 2009 : 4). Salah satu tujuan pokok penulisan makalah adalah untuk menyakinkan pembaca bahwa topic yang ditulis memang perlu diketahui dan diperhatikan. Makalah menjadi sarana untuk mendemonstrasikan pemahaman penulis tentang pokok pennasalahan teoritis yang dikaji atau kemampuan penulis dalam menerapkan suatu prosedur, prinsip, atau teori yang berhubungan dengan masalah tertentu. Makalah sebagai sarana untuk menunjukkan kemampuan pemahaman terhadap isi dari berbagai sumber yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah.
2.1.2 Langkah
–
langkah Penulisan MakalahDalam pembuatan/ menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mempelajari/ menganalisa topik yang akan ditulis 2. Menyusun pola pikir, meliputi :
a. Pokok masalah dalam
b. Menentukan tujuan dan ruang limgkup 3. Pengumpulan bahan-bahan materi (referensi) 4. Menulis/ menyusun makalah dituntut :
a. Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar b. Susunan kalimat yang mudah dipahami
2.1.3 Sistematika Penulisan
Makalah terdiri atas tiga bagian A. Bagian Awal
1. Halaman Judul
Pada halaman ini dituliskan judul penelitian dengan lengkap, sehingga pembaca dapat mengetahui garis besar isi makalah. Di bawah judul dapat
dicantumkan hal – hal berikut :
Jenis dan tujuan laporan
Nama penyusun
Logo lembaga
Nama lembaga
Kota
Tahun penyusunan laporan. 2. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi gambaran umum pelaksanaan tugas dan hasil yang dicapai. Dalam kata pengantar diuraikan hal – hal berikut:
Alasan dan tujuan (secara singkat)
Ucapan terima kasih kepada pembimbing dan pihak yang telah membantu pelaksanaan penelitian (bisa dimasukkan dalam halaman ucapan terima kasih
tersendiri) tempat, tanggal, bulan, tahun penyusunan laporan. 3. Daftar Isi
Daftar yang menggambarkan keselunthan isi pokok laporan dengan mencantumkan secara jelas urutan bab dan sub bab beserta halaman tempat bab atau sub bab tersebut berada, mencantumkan selumh lampiran yang ada
dengan nomor halaman masing - masing dimulai dari kata pengantar sarnpai dengan lampiran - lampiran. .
4. Daftar Gambar/Tabel/Lampiran/Lambang atau Singkatan (jika diperlukan). Apabila dalam laporan diperlukan lampiran tabel yang menunjang isi laporan, semua tabel yang diperlukan hams dicantumkan dalam daftar tabel.
Latar Belakang
Butir-butir yang seharusnya ada dalam latar belakang masalah adalah hal-hal yang melandasi perlunya makalah mengenai topic tertentu. Hal-hal-hal yang dimaksud dapat berupa paparan teoritis atau paparan praktis, tetapi bukan alasan pribadi. Bagian ini harus dapat mengantarkan pembaca pad a masalah atau topic yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topic itu sangat penting untuk dibahas.
Rumusan Masalah
Masalah dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya atau pemyataan. Masalah atau topic bahasan yang dimaksud adalah apa yang dibahas dalam makalah. Masalah atau topic bahasan tidak terbatas pada persoalan yang memerlukan pemecahan, melainkan juga mencakup persoalan yang memerlukan penjelasan lebih lanjut, dan persoalan yang memerlukan penegasan lebih lanjut. Contoh penulisan rumusan masalah sebagai berikut : bagaimana teknik atau langkah dalam pembuatan karya tulis
ilmiah ? Tujuan
Perumusan tujuan penulisan makalah bukan untuk memenuhi tugas yang diberikan seseorang, melainkan lebih mengarah kepada apa yang ingin dicapai dengan penulisan makalah itu. Perumusan tujuan penulisan makalah memiliki fungsi ganda, yaitu bagi penulis dan bagi pembaca makalah. Bagi penulis makalah, rumusan tujuan penulisan makalah dap at mengarahkan kegiatan yang harus dilakukan selanjutnya dalam menulis makalah khusunya dalam pengumpulan bahan penulisan. Bagi pembaca makalah, perumusan tujuan. Penulisan makalah memberikan informasi tentang apa yang akan disampaikan dalam makalah itu. Oleh karena itu, rumusan tujuan yang disusun haruslah dapat memberikan gambaran tentang cara menguraikan atau membahas topic yang telah dietentukan. Contoh :makalah ini ditulis dengan tujuan untuk membahas Teknik – teknik dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
Setelah merumuskan tujuan, dalam penulisan makalah perlu dirumuskan pula manfaat penulisan makalah. Perumusan tujuan terkadang dianggap sama dengan manfaat, padahal kedua hal ini sangat alah berbeda. Jika pada rumusan tujuan dikemukakan hal yang mengarah pada kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan pada penulisan makalah, pada rumusan manfaat tidaklah demikian. Terutama bagi pengembangan ilmu pengetahuan atau bagi pengembangan pelaksanaan pembangunan dalam
arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam bagian ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang dibahas.
B. Bagian Isi
1. Landasan Teori/Tinjauan Pustaka Kajian putaka memuat dua hal pokok, yaitu :
1) deskripsi teoristis tentang objek yang dibahas
2) kesimpulan tentan kajian yang antara lain berupa argumentasi yang diajukan.
Untuk dapat memberikan deskripsi teoristis terhadap variable yang dibahas, diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Selanjutn ya, argumentasi yang diajukan menuntut penulis untuk mengintegrasikan teori yang dipilih sebagai landasan pengkajian dengan hasil kajian mengenai kajian mengenai temuan-temuan yang relavan. Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber. Pemilihan sumber/ bahan pustaka yang dikaji didasarkan pada dua kriteria, yaitu prinsip kemutakhiran dan prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip kemutakhiran, penulis dapat berargumentasi berdasarkan teori-teori yang pada waktu itu dipandang representative. Hal serupa berlaku juga terhadap telah laporan-laporan penelitian. Prinsip relevansi diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah .Dalam penulisan tinjauan pustaka,penulis makalah meminjam teori-teori atau pendapat- pendapat atau pernyataan-pernyataan orang lain dari
berbagai referensi. Untuk keperluan itu,penulis makalah tidak terlepas dari kegiatan mengutip.
2. Pembahasan /Teks Utama
Bagian pembahasan makalah berisi pembahasan topic-topik makalaha. Isi pembahasan sangat bervariasi,tergantung topic yang dibahas dalam makalah. Jika dalam makalah dibahas tiga subtopik,misalnya ada kajian yang dimuat dalam pembahasan. Penulisan bagian pembahasan dapat dikatakan sebagai inti kegiatan penulisan makalah. Kemampuan menulis seorang dalam menulis bagian pembahasan merupakan cerminan tinggi rendahnya kualitas makalah yang disusun. Penulisan pembahasan yang baik adalah yang dapat membahas topic secara mendalam dan tuntas dengan menggunakan gaya penulisan yang ringkas dan langsung pada pokok persoalan,serta menggunakan bahasa yang baik dan benar.
3. Bagian Penutup
kesimpulan atau rangkuman pembahasan
1. Memuat penafsiran atau pemaknaan secara menyeluruh terhadap isi.
2. Simpulan bukanlah rangkuman, melainkan berupa jawaban yang mendasar atas masalah yang diajukan pada bab sebelumnya.
3. Simpulan harus sejalan dengan masalah dan tujuan 4. Makalah yang ditetapkan.
5. Teknik penulisan kesimpulan dapat dilakukan melalui dua bentuk yakni (1) bentuk butir demi butir dan (2) bentuk esai padat.
Saran
Selain itu, pada bagian penutup dapat juga disertakan saran atau rekomendasikan sehubungan dengan masalah yang dibahas. Saran harus relavan dengan apa yang telah dibahas. Saran juga harus dibuat eksplisit (kepada siapa itu ditujukan dan tindakan apa yang harus dilakukan).
Daftar Puataka
Pada bagian akhir laporan,artikel,atau karya tulis ilmiah lainnya,perlu dicantumkan daftar pustaka/daftar referensi/bibliografi. Daftar pustaka memuat semua referensi yang digunakan dalam penulisan sebuah karya ilmiah. Referensi ini dapat berupa buku,jurnal ilmiah,majalah,surat kabar,atau jurnal dari internet. Daftar pustaka disusun berdasarkan cara tertentu. Cara yang paling umum diapaki untuk tulisan yang dipublikasikan dalam bahasa Indonesia adalah cara yang baiasa dipakai oleh Pusat Bahasa. Dalam satu pustaka hal yang dimuat pada umunya adalah sebagai berikut
1. Nama penulis : kata terakhir diletakkan didepan(dibalik)dan diikuti tanda koma; gelar tidak ditulis.diikuti tanda titik. Untuk referensi yang ditulis oleh dua orang atau lebih,nama penulis yang dibalik cukup nama penulis pertama saja,nama penulis kedua dan ketiga tidak dibalik.
2. Tahun terbit ditulis lengkap dan diikuti tanda titik
3. Judul referensi : ditulis dengan huruf capital pada awal katanya,digarisbawahi atau dicetak miring,diikuti tanda titik.
4. Tempat terbit : ditulis dengan huruf capital pada awal katanya,diikuti tanda titik dua
5. Penerbit : ditulis dengan huruf capital pada awal katanmya dan diikuti tanda titik.
Lampiran (jika ada)
Lampiran berisi semua dokumen yang digunakan dalam penyusunan makalah dan hasilnya merupakan satu kesatuan dari makalah yang disusun. Setiap lampiran diberi nomor urut dan judul lampiran sesuai urutan penggunaannya.Lampiran harus disusun sejalan dengan urutan fungsinya dalam makalah.
2.2 RANGKUMAN
2.2.1 Pengertian Rangkuman
Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Rangkuman (ikhtisar) dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum suatu tulisan atau pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkuman (ikhtisar) -nya (Djuharni, 2001). Rangkuman
(ikhtisar) dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja..
2.2.2 Tujuan membuat Rangkuman
Rangkuman (ikhtisar) dibuat untuk memendekkan sebuah karangan yang panjang. Seseorang yang akan membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) harus memilah-milah mana gagasan utama dan gagasan tambahan. Karena tujuan ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) adalah memahami dan mengetahui isi dari sebuah buku, sehingga diperlukan latihan-latihan untuk membimbing seseorang agar dapat membaca karangan dengan cepat. Jadi salah satu tujuan dari membuat ringkasan dan rangkuman (ikhtisar) yaitu untuk membantu seseorang agar bisa membaca sebuah buku dalam waktu singkat dan menghemat waktu.
2.2.3 Cara Membuat Rangkuman
1. Membaca Teks atau Naskah yang Asli
Pada dasamya sebelum kita membuat karya tulis dengan teknik studi kepustakaan (sumber data berdasarkan buku), yang perlu ditanamkan pada diri adalah menyukai membaca. Semakin banvak membaca buku maka semakin banyak hal yang bisa ketahui.
2. Menentukan dan Mencatat Gagasan Utama
Setelah memahami maksud dari penulis, kemudian kita harus mampu menemukan pokok - pokok tulisan. Baca kembali dan lebih di mengerti lagi paragraf demi paragrafnya, bagian demi bagiannya, untuk selanjutnya dikonkritkan dalam bentuk poin - poin penting yang disebut gagasan utama. Gagasan utama adalah pikiran utama yang terdapat dalam tulisan. Gagasan utama sama saja dengan ide po kok. Meski begitu, setidaknya dari beberapa paragraf ada kalimat-kalimat yang mewakili pokok dari tulisan atau sebagai gagasan utamanya. Tentukan gagasan utama yang esensial agar
nantinya saat kita menulis rangkuman tidak melebar dan tidak terlalu panjang. Kemudian setelah gagasan-gagasan utama telah kita catat semua, gagasan - gagasan itu harus disusun teratur.
3. Mulai Menulis Ringkasan (Resume)
Pergunakanlah gambaran umum tentang keseluruhan isi jurnal/naskah yang telah terbayang diotak kita dan hasil pencatatan gagasan utama tadi untuk dibuat rangkuman. Tapi memang ada juga yang cara pembuatan rangkuman jurnal dalam bentuk tabel agar lebih mudah dibuat namun lebih memilih dalam bentuk kalimat paragraf per paragraf agar terlihat lebih berkesinambungan ketika dibaca. Kemudian kalimat-kalimat dalam rangkuman yang dibuat adalah kalimat - kalimat baru yang sekaligus menggambarkan kembali isi dari naskah aslinya. Tetapi tidak boleh menyelipkan pendapat pribadi di dalam rangkuman apalagi jika pendapat tersebut berlawanan dengan isi jumal asli, haram hukumnya. Pembuat rangkuman hanya boleh menulis yang sesuai dengan jalan pemikiran penulis asli. Jika gagasan - gagasan masih terasa rancu, silakan lihat naskah aslinya lagi. Sebisa mungkin untuk tidak menggunakan kalimat asli penulisnya karena kalimat asli penulisnya hanya boleh digunakan bila kalimat itu dianggap penting (merupakan kaidah, kesimpulan, ataupun perumusan padat). Jadi buatlah tulisan ringkasan yang padat tapi mewakili keseluruhan isi.
4. Membaca Kembali Ringkasan (Resume) yang Telah Dibuat
Setelah selesai membuat rangkuman, baca kembali rangkuman untuk memeriksaapakah ada kesalahan penulisan atau tidak. Rangkuman juga perlu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Gunakan ejaan dan tanda baca yang tepat. Kemudian periksa kembali apakah rangkuman yang dibuat bersesuaian dengan naskah asli atau tidak.
2.3 BUKU
2.3.1 Pengertian Buku
Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.
2.3.2 Langkah Penulisan Buku
Menyiapkan tema
Tema adalah suatu amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Tema yang baik apabila diuraikan secara runtut berdasarkan pola-pola yang deskriptif, narative, ekposisife, argumentatif dan persuasif. Sedangkan tema yang kurang baik adalah tema yang menggunakan pemikiran yang kabur dan meloncat-loncat, tidak jelas arahnya sehingga menyulitkan pembaca.
Syarat tema yang dikatakan baik yaitu : a. Kejelasan
Dapat dilihat dari gagasan sentralnya dan dilihat melalui perincian- perinciannya
b. Kesatuan
Dapat dilihat dari adanya satuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh tulisan itu dan kesatuan dilihat semata-mata dari persoalan bahwa hanya ada satu gagasan sentral dalam setiap tulisan
c. Keaslian atau orginilitas
Keaslian tersebut dapat diukur dari beberapa segi yaitu dari pokok persoalannya, dari segi pandangannya, pendekatannya, dan rangkaian
kalimat-kalimatnya, dari pilihan kata dan sebagainya. Keaslian dapat diartikan, bahwa sebuah tulisan harus digarap untuk memenuhi selera pembaca, sehingga menimbulkan kesegaran dan tidak menjenuhkan.
Menentukan topik
Langkah yang selanjutnya adalah menentukan topik yang dimana topik merupakan pokok pembahasan sebagai pembidangan suatu kajian. Penulis topik harus menarik bagi pembaca maupun penulis itu sendiri, dan secara substansional harus dikuasai penulis.
Merumuskan judul
Judul merupakan perakat antara topik dan tema yang akan ditulis. Judul dalam sebuah penulisan merupakan daya tarik yang dapat memikat pembaca. Judul dalam suatu karya
tulis ilmiah adalah ciri atau identitas yang menjiwai seluruh karya tulis ilmiah. Judul pada hakekatnya merupakan gambaran konseptual dari kerangka kerja suatu karya tulis
ilmiah.Mengingat judul merupakan hal yang teramat penting dalam satu karya tulis ilmiah, pemilihan judul harus dipikirkan secara matang. Pilihan kalimat-kalimat dengan mencantumkan kata-kata kunci yang mungkin sangat bermanfaat.Dalam merangkai judul usahakan dengan sekali baca saja, orang akan langsung dapat menangkap makna dari topik yang akan dibahas, tanpa harus mengulang membacanya lagi. Lebih tepat lagi jika dengan membaca judul, orang dapat dengan segera menerawang terhadap
keseluruhan isi atau kandungan dari karya tulis yang akan ditulis. Menyiapkan ragangan
Setelah ragangan itu dirumuskan dalam tema, topik dan judil tulisan, langkah berikutnya gagasan itu harus dirumuskan kembali dalam bentuk ragangan atau out-line. Regangan adalah rencana teratur dalam pembagaian dan penyusunan gagasan..Dengan fungsi utamanya adalah untuk menentukan diantara gagasan yang ada. Ragangan disebut juga kerangka karangan yang berarti suatu rencana kerja yang membuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap.
Menyiapkan sumber penulisan
Sumber penulisan itu dapat dikumpulkan melalui sejumlah bahan pustaka, referensi atau rujukan untuk menghimpun informasi, dalam fakta pendukung.penulisan buku ilmiah tanpa bahan pustaka hasilnya akan diragukan kecuali hasil penelitian langsung oleh penulis terhadap sebuah obyek penulisan. Pengumpulan bahan pustaka sebagai dasar penulisan yang berkaitan dengan (a) tema, pokok dan judul, (b) terbitan buku terbaru,
(c) menyeleksi bahan pustaka, dan (d) menyusun kedalam teks tulisan. Mulai menulis
Setelah semua langkah selesai barulah mulai menuliskan apa yang telah ia dapatkan melalui berbgai media baik itu kepustakaan atau didapat dari lapangan secara langsung. Dalam penulisan buku ilmiah harus bersifat ilmiah dan lebih menarik lagi jika buku itu
belum pernah dipublikasikan yang menimbulkan reaksi positif dari masyarakat umum.Langkah penulisannya yaitu :
1. Menggunakan rumus 4W+1H
Rumus 4W+1H (What, Why, When, Where + How) 2. Menuliskan gagasan secara sistematis
Penulisan gagasan secara sistematis adalah menyangkut isi atau materi kajian atau bahasan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil penelusuran, analisis, pendiskusian antar gagasan dan teori.
3. Jangan memikirkan tata bahasa
Maksudnya bagi penulis pemula sebaiknya tidak memikirkan tata bahasa lebih dahulu tetapi sebainya menulis sesuai yang muncul dalam benak dan pikiran penulis, agar apa yang telah dipikirkan oleh penulis saat menulis tidak hilang. 4. Menulis dimulai dengan bab
Menulis yang dimulai dengan bab, penulis buku dapat berpikir secara logis sehingga terhindar dari berpikir melompat-lompat.
2.4 MEMBACA UNTUK MENULIS 2.4.1 Pengertian Membaca
Menurut Anderson dalam Alex A dan Achmad H.P. (2010:74) membaca adalah proses untuk memahami yang tersirat dalam yang tersurat, melihat pikiran yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis. Berikutnya menurut Tarigan (2008:7) membaca adalah suastu proses yang dilakukan dan digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau media tertulis. Membaca adalah proses memahami pesan tertulis yang menggunakan bahasa tertentu yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca. Sedangkan menurut Finochiaro dan Bonomo dalam Alex dan Achmad H.P. (20010:74) membaca adalah memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung dalam bahan tertulis. Dengan adanya beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca pada hakekatnya adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk membangun makna dari suatu pesan yang disampaikan melalui tulisan. Dalam proses tersebut, pembaca mengintegrasikan antara informasi atau pesan dalam tulisan dengan pengetahuan atau pengalaman yang telah dimiliki.
2.4.2 Tujuan Membaca
Beberapa tujuan membaca yang dikemukan oleh Anderson (1972-214) antara lain: i. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah
dilakukan oleh sang tokoh. (Reading for details or fact).
ii. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa yang dipelajari atau yang dilami sang tokoh dan merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh sang tokoh untuk mencapai tujuannya. (Reading for main idea).
iii. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua dan ketiga untuk mengetahui urutan atau susunan organisasi cerita. (Reading for sequence or organization).
iv. Membaca untuk menemukan serat mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti .cara mereka itu, apa yang hendak yang diperlihatkan oleh sang pengarang kepada para pembaca, dan kualitas-kualitas para tokoh yang yang membuat meraka berhasil atau gagal. (Reading for inference).
v. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seseorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. (Reading to classify).
vi. Membaca untuk menemukan apakah sang tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh sang tokoh, atau bekerja seperti sang tokoh, atau bekerja seperti cara sang tokoh bekerja dalam cerita itu. (Reading to evaluate).
vii. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya sang tokoh berubah, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana sang tokoh menyerupai pembaca. (Reading to compare or contrast).
Jadi tujuan akhir membaca intinya adalah memahami ide, kemampuan menangkap makna dalam bacaan secara utuh, baik dalam bentuk teks bebas, narasi, prosa ataupun puisi yang disimpulkan dalam suatu karya tulis ataupun tidak tertulis
2.4.3 Manfaat Membaca
Membaca bermanfaat bagi perkembangan otak. Menurut Oom Bobbi De Porter. berikut ini akan mengulas manfaat dari membaca, yaitu:
Memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan
Meningkatkan kemampuan berimajinasi
Dapat menemukan hal baru yang berbeda dari biasanya
Mampu mengubah sudut pandang
Menghilangkan stress dan beban pikiran
Mengembangkan kreativitas
Membaca merupakan gerbang perubahan
Menguatkan kepribadian
Mempertajam daya analisis
2.4.4 Pengertian Menulis
Pengertian menulis adalah suatu kegiatan menyampaikan suatu ide atau gagasan baik itu tulisan huruf, angka, menggunakan tangan dengan pensil, pulpen, spidol melalui
media berupa batu, kertas, buku ataupun yang paling popular saat ini melalui jejaring sosial.
2.4.5 Tujuan Menulis
Adapun tujuan menulis yaitu:
Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwa termasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agar khalayak pembaca
memperoleh pengetahuan dan pemahaman baru tentang berbagai hal yang dapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
Membujuk melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembaca dapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yang dikemukakannya. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembaca dengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, fungsi persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penulis mampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat, dan mudah dicerna.
Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalui membaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terus bertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akan menentukan perilaku seseorang. Orang-orang yang berpendidikan misalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih
menghargai pendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional.
Menghibur fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, bukan monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan- bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian sibuk beraktifitas.
2.4.6 Hubungan antara Membaca dan Menulis
Antara menulis dengan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hu bungan penulis dan pembaca. Tugas penulis adalah mengatur/menggerakan suatu proses yang mengakibatkan suatu perubahan tertentu dalam bayangan/kesan pembaca. Perubahan yang dimaksudkan itu mungkin saja salah satu dari keempat jenis berikut:
Suatu perubahan yang mengakibatkan adanya rekonstruksi terhadap bayangan/kesan itu atau (paling sedikit) beberapa bagian daripadanya;
Suatu perubahan yang memperluas dan mengembangkan bayangan/kesan itu, yang memberi tambahan terhadapnya; atau
Suatu perubahan yang mengubah kejelasan atau kepastian/ketentuan yang telah mempertahankan beberapa bagian dari bayangan tersebut.
Tidak ada perubahan sama sekali.
Dari keterangan diatas, jelaslah bahwa sebagai seorang penulis kita harus mengetahui maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis. Agar maksud dan tujuan penulis tercapai, yaitu agar pembaca memberikan response yang diinginkan oleh penulis terhadap tulisannya, mau tidak mau dia harus menyajikan tulisan yang baik. Ciri-ciri tulisan yang baik itu, antara lain:
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis mempergunakan nada yang serasi
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis menyusun bahan-bahan yang tersedia menjadi suatu keseluruhan yang utuh
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis dengan jelas dan tidak samar-samar : memanfaatkan stuktur kalimat, bahasa, dan contoh-contoh sehingga maknanya sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis. Dengan demikian, para pembaca tidak usah payah-payah bergumul memahami makna yang tersurat dan
tersirat.
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk menulis secara meyakinkan: menarik minat para pembaca terhadap pokok pembicaraan serta mendemonstrasikan suatu pengertian yang masuk akal dan cermat teliti mengenai hal itu. Dalam hal ini haruslah dihindari penggunaan kata-kata dan pengulangan frase-frase
yang tidak perlu. Setiap kata haruslah menunjang pengertian yang serasi, sesuai dengan yang diinginkan oleh penulis.
Tulisan yang baik mencerminkan kemampuan penulis untuk mengkritik naskah tulisannya yang pertama serta memperbaikinya. Mau dan mampu merevisi naskah pertama merupakan kunci bagi penulisan yang tepat guna atau penulisan efektif
Tulisan yang baik mencerminkan kebanggaan penulis dalam naskah atau manuskrip: kesudian mempergunakan ejaan dan tanda baca secara saksama, memeriksa makna kata dan hubungan ketatabahasaan dalam kalimat-kalimat sebelum menyajikannya kepada para pembaca. Penulis yang baik menyadari benar-benar bahwa hal-hal seperti itu dapat
member akibat yang kurang baik terhadap karyanya.
Secara singkat, ada pula ahli yang merumuskan ciri-ciri tulisan yang baik itu seperti berikut ini:
Jujur: jangan coba memalsukan gagasan atau ide anda.
Jelas: jangan membingungkan para pembaca.
Singkat: jangan memboroskan waktu para pembaca.
Usahkan keanekaragaman: panjang kalimat yang beraneka ragam; berkarya dengan penuh kegembiraan
Tulisan yang baik akan menggairahkan para pembaca. Pembaca yang baik selalu merindukan tulisan yang bermutu. Jelas bagi kita betapa eratnya hubungan antara penulis dan pembaca. Keeratan hubungan itu, antara lain, sebagai berikut:
Pada satu pihak, penggunaan secara bersama-sama sebagian dari ilmu pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, dan sebagainya itu merupakan persyaratan bagi pengkomunikasikan hal-hal (yang sebelumnya) belum diketahui oleh kedua pihak.
Pada pihak lain, justru adanya perbedaan antara penulis dan pembacalah yang menimbulkan diskusi yang bermanfaat.
Dalam persiapan bagi usahanya untuk membangkitkan hal-hal yang sebelumnya belum dibagikan, penulis haruslah berusaha memahami taraf pemahaman pembaca dan ilmu pengetahuan serta perspektif-perspektif yang seyogianya ingin diperoleh oleh pembaca. Kalau penulis gagal memahami hal ini, besar kemungkinan dia tidak mencapai sasaran
Tujuan terakhir dari penulis adalah membangun suatu sistem hubungan-hubungan kemanusiaan yang diperluas, suatu sistem tempat dia dan pembaca dalam beberapa hal bersatu, membagi-bagi ilmu pengetahuan, nilai-nilai, dan perspektif-perspektif dalam suatu masyarakat; masyarakat ini pada gilirannya merupakan pula suatu kesatuan yang dapat dipisahkan serta ditelaah. Upaya retoris berbicara dan men yimak merupakan jembatan penghubung antara sesama anggota masyarakat, begitu juga antara penulis dan pembaca.
Dari uraian di atas, jelas bagi kita bahwa keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang berprogram. Biasanya, program-program dalam bahasa tulis direncanakan untuk
mencapai tujuan-tujuan berikut:
a. Membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan penulis
b. Mendorong para siswa mengekspresikan diri mereka secara bebas dalam tulisan c. Mengajar para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis d. Mengembangkan pertumbuhan bertahap dalam menulis dengan cara membantu para siswa menulis sejumlah maksud dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya banyak menjelaskan aturan-aturan, sistematika-sistematika dan kaidah-kaidah penulisannya. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam kehidupan, baik dalam kehidupan pendidikan maupun masyarakat. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung.Keterampilan menulis juga diperlukan saat menulis makalah, rangkuman, buku dan lain lain.Dalam hal tersebut, diperlukannya teknik – teknik menulis yang baik dan benar, baik teknik pembuatan makalah,rangkuman,buku serta teknik membaca untuk
menulis . Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah dalam bidang tertentu yang pembahasannya berdasarkan data empiris dan objektif di lapangan, yang penyajiannya mengikuti proses berpikir deduktif atau induktif. Sedagkan Rangkuman (ikhtisar) merupakan hasil kegiatan merangkum. Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Hubungan antara membaca dan menulis pada dasarnya adalah hubungan penulis dan pembaca yang saling tekaitan.
3.2 SARAN
Saran yang ditawarkan penulis kepada pembaca adalah seharusnya pembaca dapat mengetahui dan mengerti tentang teknik atau langkah menulis baik teknik penulisan makalah, rangkuman dan buku serta membaca untuk menulis. Agar dapat diterapkan dalam jenjang yang lebih tinggi.