MAKALAH
FEELER GAUGE
“Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengukuran dan Metrologi”
Dosen : Dede Ardi Rajab, ST
Disusun oleh :
Nama : Moehammad Fadjar Fadillah NIM : 151251070
Kelas : TM / III / M / B
STT.WASTUKANCANA PURWAKARTA TEKNIK MESIN
2016
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia otomotif pengukuran sangatlah penting guna menghasilkan ketepatan dan akurasi mengukur. Pengukuran dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai menggunakan alat ukur sampai dengan perbandingan benda kerja dengan benda yang lain yang sudah memiliki ketetetapan angka ukur.
Alat ukur memiliki bermacam – macam bentuk dan fungsinya yang beragam. Dalam kesempatan ini penulis akan membahas alat ukur yang sering digunakan dalam dunia perbengkelan yaitu feeler gauge.
Feeler gauge adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Apikasi yang sering kita jumpai dalam penggunaan feeler gauge adalah saat seorang mekanik mengukur celah pada katup motor bakar dan pada pemasangan gear susun di dalam mesin.
1.2 Rumusan Masalah
Beberapa rumusan masalah yang penulis susun diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Apa definisi feeler gauge
2. Bagaimana fungsi dan kegunaan feeler gauge 3. Bentuk dan bahan pembuatan feeler gauge 4. Bagaimana cara penggunaan feeler gauge 5. Bagaimana cara mengkalibrasi feeler gauge 6. Bagaimana memelihara dan merawat feeler gauge
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Pembaca dapat mengenali lebih jauh tentang alat ukur feeler gauge 2. Pembaca mengerti bagaimana fungsi dan kegunaan feeler gauge 3. Pembaca mengetahui bentuk dan bahan pembuatan feeler gauge 4. Pembaca memahami bagaimana cara penggunaan feeler gauge 5. Ppembaca memahami caara mengkalibrasi feeler gauge
6. Pembaca mengetahui cara memelihara dan merawat feeler gauge
1.4 Manfaat
Setelah diadakannya makalah tentang alat ukur feeler gauge, Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami serta menggunakan alat ukur feeler gauge. Mahasiswa juga bisa melakukan pengukuran dangan baik dan benar serta mengkalibrasi alat ukur feeler gauge.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Feeler Gauge
2.1.1 Pengertian Feeler Gauge
Kaliper celah atau feeler gauge juga disebut thicknes gauge adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarak-jarak yang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antara permukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapat digunakan untuk menentukan ukuran tersebut. Feeler gauge ini terdiri dari lembaran baja tipis yang memiliki presisi sampai 1/100 mm (0,01 mm).
Pada umumnya ketebalannya antara 0,03 mm sampai 1,00 mm. Nilai ketebalannya tercantum pada setiap bilahnya (Lembaran).
Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contoh penggunaannya adalah untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggaran katup pada mesin..
2.1.2 Bahan-bahan dan kegunaan juga fungsi Feeler gauge
Kaliper celah atau dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiri dari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsi sebagai gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10 kaliper masing-masing caliper nya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper, dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80 milimeter.
Ada juga kaliper celah dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil dari kaliper celah adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai dari alat ukur tersebut.
Sehingga kaliper celah dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akan mempunyai ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap kaliper kira-kira 100 mm dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisi lebarnya.
2.1.3 Prinsip Kerja Feeler Gauge
Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuai dengan celah yang di ukur. Jangan coba untuk memaksakan kaliper yang tidak sesuai atau terlalu sesak karena bias menyebabkan kaliper bengkok dan mungkin akan terjadi perubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal bisa dipilih kaliper lain dengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat diperoleh dengan menggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar, coba ditambahkan dengan kaliper yang dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebut dapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Sehingga ukuran celah adalah jumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.
Contoh penggunaan feeler gauge yaitu pada pengukuran/penyetelan celah katup.
Bila ukuran tidak tersedia maka kita bisa menggabungkan beberapa bilah feeler. Misalkan kita mau menggunakan feeler dengan ukuran 0,45 mm. Sedangkan dalam feeler tidak tersedia ukuran tersebut maka kita bisa menggabungkan dua buah feeler dengan ukuran 0,40 mm dan 0,05 mm.
2.1.4 Cara Mengkalibrasi Feeler Gauge
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Pada umumnya, kalibrasi merupakan proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
Namun alat ukur feeler gauge ini sudah terkalibrasi dari pembuatannya, sehingga mudah dipakai oleh siapa saja.
2.1.5 Cara Membaca Hasil Pengukuran pada Feeler Gauge
Untuk membaca hasil pengukuran pada feeler gauge dapat dilakukan dengan memasukkan Feeler Gauge pada celah tersebut, apabila Feeler Gauge dapat masuk secara presisi maka itulah ukuran dari celah tersebut.
2.1.6 Cara Merawat Feeler gauge
Agar feeler gauge awet dan tidak mudah rusak, hendaknya dilakukan pemeliharaan atau perawatan. Perawatannya yaitu.
1) Bersihkan Feeler Gauge dengan kain yang bersih sebelum dan sesudah pemakaian 2) Setiap bagian-bagian feeler gauge harus dilumasi secukupnya dengan oli yang
berkualitas tinggi agar tidak mudah terkorosi/ berkarat.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Peralatan ukur sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan kerja bengkel. peralatan ukur sangat banyak macam dan variasinya, tergantung fungsi dan pengaplikasiannya.
Peralatan ukur ini dapat memudahkan seorang mekanik dalam rangka merancang atau merencanakan suatu proyek otomotif ataupun mesin.
Setiap alat ukur memiliki fungsi yang berbeda-beda sehingga cara menggunakan atau mengukur juga berbeda. Untuk itu, seorang mekanik hendaknya memahami cara menggunakan alat ukur. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerusakan terhadap alat ukur yang digunakan.
Agar alat ukur tahan lama, awet, dan akurat dalam mengukur, hendaknya dilakukan perawatan secara berkala baik sebelum dan sesudah digunakan. Setiap alat ukur memiliki perawatan yang berbeda tergantung bahan dan komponennya. Untuk itu, perlu pemahaman lebih lanjut mengenai alat ukur agar mengetahu cara merawat/memelihara suatu peralatan ukur.
Untuk mengukur jarak-jarak yang kecil atau celah antara dua permukaan digunakan alat ukur celah feeler gauges. Alat ini biasanya terdiri dari kaliper berjumlah sepuluh atau lebih. Ukuran kaliper terkecil menunjukkan tingkat ketelitian dari kaliper celah tersebut.
Keakuratan hasil pengukuran biasanya merupakan hasil gabungan dari beberapa ukuran kaliper dijadikan satu. Kaliper celah b1anyak digunakan pada pemesinan, pengepasan dan otomotif.
3.2 Saran
1. Sebelum digunakan, bersihkan celah yang akan diukur dan usap kalipernya menggunakan kain sampai bersih.
2. Periksa keadaan kaliper dari kerusakan dan pastikan ukuran yang tertera terlihat dengan jelas.
3. Apabila akan mengukur langsung pada mesin, pastikan mesin dalam keadaan mati.
4. Jangan memaksa kaliper masuk diantara celah karena bisa menyebabkan bengkok dan bentuknya berubah secara tetap. Gunakan kaliper yang kira-kira dapat masuk dengan mudah.
5. Jika kaliper terlalu tebal, gunakan kaliper lain yang lebih kecil.
6. Setelah selesai digunakan, bersihkan Kaliper dengan kain bersih dan lumasi dengan oli, kemudian simpan kembali pada tempat yang bersih dan aman.
DAFTAR PUSTAKA
http://alatukur.web.id/category/alat-ukur-mekanikal/page/2/. Diakses pada 27 Januari 2016.
Krar, Stephen F., 1977, Technology of Machine Tools, McGraw-Hill, USA
Lasco, Orville D., Nelson, Clyde A., Porter, Harold W., 1977, Machine Shop operations and setup, American Technical Publishers, USA
Sirod Hantoro dan Thomas Sukardi, 1990, Teknologi Pemeliharaan Mesin Perkakas, Liberty Yogyakarta