MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR Mata Kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar yang dibina oleh Fendria Sativa, S.P M.Si, CIT
Ir. Siti Kurniasih, S.P., M.Si.
Oleh :
Kelompok 1 (R-004) Immanuel DPS (B1B023091) Yogi Vincentius (D1B023092) Sumitro Simanjuntak (D1B023093)
Fatir Ilham (D1B023094) Dean Suci Attalia Maharani (D1B023095)
FAKULTAS PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS JAMBI JAMBI
2023
Kata Pengantar
Puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatNya penyusun makalah ini dapat menyelesaikan makalah tepat waktu. Penyusun ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah dipakai sebagai data dan fakta pada makalah ini. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan dosen pada mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada ibu Fendria Sativa, S.P M.Si, CIT dan Ibu Ir.Siti Kurniasih, S.P., M.Si.selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang penyusun makalah tekuni. Semoga dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang kasus-kasus social di masyarakat.
Dengan menyelesaikan makalah ini diharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini. Maka dari itu, penyusun bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca. Penyusun makalah akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat memperbaiki makalah dimasa mendatang.
Jambi, 26 September 2023
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………...………i
DAFTAR ISI ………ii
BAB 1 PENDAHULUAN………iii
1.1 Latar Belakang……….1.
1.2 Rumusan Masalah………3.
1.3 Tujuan ……….4..
BAB 2 PEMBAHASAN………. 2.1 Pengerian Media Sosial………..………4
2.2 Karakteristik Media Sosial………….………5
2.3 Fungsi Media Sosial……… 2.4 Penanganan Kecanduan Media Sosial………... BAB 3 PENUTUP……….. 3.1 Kesimpulan………8
Daftar Pustaka ………...9
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media sosial adalah fenomena global yang telah merasuki hampir setiap aspek kehidupan manusia pada era digital ini. Kemunculan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan berbagai aplikasi lainnya telah mengubah cara manusia berinteraksi, berkomunikasi, dan berbagi informasi. Meskipun media sosial memberikan banyak manfaat, seperti konektivitas global dan kemudahan berkomunikasi, kita juga tidak bisa mengabaikan dampak potensialnya pada kesehatan mental.
Kesehatan mental adalah aspek penting dari kesejahteraan manusia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka pintu untuk berbagai isu yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian dan pemahaman lebih mendalam tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental individu.
Banyaknya pengguna media sosial, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda, menunjukkan bahwa media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari- hari. Namun, terdapat kekhawatiran tentang bagaimana penggunaan yang berlebihan, eksposur terhadap konten yang berpotensi merugikan, cyberbullying, perasaan cemburu, dan perbandingan sosial dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, dan isolasi sosial.
Selain itu, teknologi media sosial juga memberikan platform untuk berbagi narasi kehidupan yang disesuaikan dengan citra yang sempurna. Hal ini dapat menciptakan perasaan tidak adekuat atau merasa tertinggal di antara pengguna media sosial yang lain. Perasaan ini dapat memengaruhi kesehatan mental individu, terutama jika mereka merasa perlu untuk selalu membandingkan diri dengan standar yang tidak realistis yang ditetapkan oleh media sosial.
Dalam konteks ini, penelitian tentang dampak media sosial terhadap kesehatan mental menjadi semakin penting. Hal ini membuka pintu untuk pemahaman lebih baik tentang bagaimana teknologi modern memengaruhi kesejahteraan psikologis individu dan dapat menjadi dasar untuk mengembangkan strategi yang lebih baik dalam mengatasi dampak negatifnya. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas secara mendalam dampak media sosial terhadap kesehatan mental, dengan harapan dapat memberikan wawasan yang berharga tentang tantangan dan solusi yang terkait dengan penggunaan media sosial dalam masyarakat modern.
1.2Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan social media?
b. Apa saja karakteristik media social?
c. Apakah fungsi sosial media ?
d. Bagaimana cara menanggulangi dampak negative social media terhadap kesehatn mental ?
1.3Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari media sosial b. Untuk mengetahui karakteristik media social
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sosial Media
Media sosial menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan media social sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan penciptaan dan pertukaran user-generated content. Para pengguna media sosial atau bisa juga disebut dengan user ini bisa melakukan komunikasi atau interaksi, berkirim pesan, baik pesan teks, gambar, audio hingga video, saling berbagi atau sharing, dan juga membangun jaringan atau networking. Namun Secara umum, definisi media social adalah media online. Media sosial merupakan sebuah media online dimana para penggunanya bisa saling berkomunikasi dan berinteraksi. Jadi media sosial adalah sebuah saluran atau sarana untuk pergaulan sosial yang dilakukan secara online melalui jaringan internet. Namun jika tak digunakan dengan benar, media sosial ternyata bisa berakibat buruk terhadap kesehatan mental kita karena media sosial menjadi salah satu aspek paling berpengaruh dalam kehidupan masyarakat saat ini. Ini tiga (3) alasan mengapa media sosial berkaitan dengan kesehatan mental :
1. Penggunaan media sosial berlebihan berdampak langsung pada kesehatan fisik, sebelum akhirnya ke kesehatan mental. Salah satu pengaruh media sosial pada kualitas dan kuantitas tidur. Tidur sangat penting untuk kesehatan otak. Saat otak tidak bekerja sebagaimana mestinya, maka berpengaruh terhadap kesehatan mental. Selain itu posisi duduk terlalu lama, mata yang selalu menatap layar komputer atau telepon genggam, melewatkan waktu makan dan minum, dan diam tak bergerak adalah faktor risiko untuk datangnya penyakit fisik maupun mental.
2. Meskipun tidak aktif menulis di sosial media, namun pengguna pasif yakni yang memantau media sosial terus menerus juga berpotensi mengalamigangguan mental. Para “stalker” ini menurut penelitian dapat mengalamirasa hampa dan kemarahan serta emosi negatif yang disebut FOMO atau “fear of missing”.
3. Untuk pengguna media sosial aktif jelas berisiko mengalami gangguan mental.
Dengan menggugah foto, status, video, dan melontarkan komentarmaka pengguna cenderung terobsesi dengan perhatian atau pujian orang lain. Dalam psikologi, ini dikenal dengan mencari validasi eksternal. Sudah banyak kasus bunuh diri yang berawal dari media sosial. Meski bermanfaat tetapi harus diingat bahwa media sosial sangat berkontribusi pada gejala anti-sosial.
2.2 Karakteristik Media Sosial
Karakteristik Media Sosial dibagi menjadi beberapa bagian yaitu 1. Partisipasi Pengguna
Semua media sosial mendorong penggunanya untuk berpartisipasi dan memberikan umpan balik terhadap suatu pesan atau konten di media sosial. Pesan yang dikirimkan dapat diterima atau dibaca oleh banyak orang.
2. Adanya Keterbukaan
Sebagian besar media sosial memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memberikan komentar, melakukan voting, berbagi, dan lain-lain. Pengiriman pesan dapat dilakukan dengan bebas tanpa harus melalui Gatekeeper.
3. Adanya Perbincangan
Kebanyakan media sosial memungkinkan adanya interaksi terhadap suatu konten, baik itu dalam bentuk reaksi ataupun perbincangan antar penggunanya. Dan penerima pesan bebas menentukan kapan melakukan interaksi terhadap pesan tersebut.
4. Adanya keterhubungan
Melalui media sosial, para penggunanya dapat terhubung dengan pengguna lainnya melalui fasilitas tautan (links) dan sumber informasi lainnya. Proses pengiriman pesan ke media sosial yang lebih cepat dibandingkan dengan media lainnya membuat banyak informasi terhubung dalam satu media social
2.3 Fungsi Media Sosial
Fungsi Media Sosial adalah
1. Memperluas interaksi sosial manusia dengan memanfaatkan teknologi internet dan website.
2.Menciptakan komunikasi dialogis antara banyak audiens (many to many).
3. Melakukan transformasi manusia yang dulunya pemakai isi pesan berubah menjadi pesan itu sendiri.
4. Membangun personal branding bagi para pengusaha ataupun tokoh masyarakat.
5. Sebagai media komunikasi antara pengusaha ataupun tokoh masyarakat dengan para pengguna media sosial lainnya.
2.4 Penanganan Kecanduan Media Sosial
a.Batasi Penggunaan Media Sosial:
Menetapkan batasan waktu untuk menggunakan media sosial dapat membantu mencegah kecanduan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengatur waktu tertentu setiap hari untuk berinteraksi dengan media sosial dan kemudian secara disiplin mematikan atau membatasi akses setelah batas waktu tersebut tercapai.
B.Mencari Informasi Bukan Hanya dari Media Sosial:
Ketergantungan pada media sosial terkadang dapat menyebabkan pembatasan informasi hanya pada sudut pandang tertentu. Oleh karena itu, disarankan untuk mencari sumber informasi dari berbagai platform seperti buku, artikel, atau situs web yang dapat memberikan perspektif yang lebih luas dan terpercaya.
c.Mencari Kegiatan yang Lebih Bermanfaat:
Kegiatan offline yang bermanfaat dapat membantu mengalihkan perhatian dari media sosial. Ini bisa termasuk berolahraga, seni, atau bergabung dalam
komunitas lokal. Kegiatan ini tidak hanya menyehatkan secara fisik tetapi juga dapat meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
d.Menggunakan Media Sosial dengan Bijak:
Menggunakan media sosial dengan bijak melibatkan pemahaman akan
dampaknya pada kesehatan mental. Ini termasuk memilih konten yang positif, mengelola interaksi online dengan hati-hati, dan menghindari perbandingan yang merugikan. Selain itu, berhati-hati terhadap isu-isu privasi juga merupakan bagian dari penggunaan yang bijak.
Penerapan langkah-langkah ini dapat membantu dalam menangani kecanduan media sosial dengan memberikan alternatif positif, mengurangi waktu yang dihabiskan di platform tersebut, dan meningkatkan keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari. Penting untuk diingat bahwa penggunaan media sosial yang sehat melibatkan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengontrol sejauh mana media sosial memengaruhi kehidupan sehari-hari.
BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan
Secara keseluruhan, media sosial memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap berbagai aspek kehidupan kita, termasuk kesehatan mental. Meskipun dapat menjadi alat yang bermanfaat untuk berkomunikasi dan berbagi informasi, bijaksana bagi kita untuk menggunakan platform ini dengan penuh kesadaran.
Adalah penting untuk mengenali potensi risiko seperti stres, kecemasan, dan isolasi sosial yang mungkin timbul akibat penggunaan media sosial yang berlebihan atau tidak sehat. Dengan pemahaman yang lebih mendalam mengenai dampaknya, kita dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga kesehatan mental kita saat berinteraksi dengan media sosial, termasuk membatasi waktu online, berinteraksi secara positif, dan fokus pada konten yang mendukung kesejahteraan kita.
DAFTAR PUSTAKA
Rosmalina, A., & Khaerunnisa, T. (2021). Penggunaan Media Sosial dalam Kesehatan Mental Remaja. Prophetic: Professional, Empathy, Islamic Counseling Journal, 4(1), 49-58.
Haniza, N. (2019). Pengaruh Media Sosial terhadap Perkembangan Pola Pikir, Kepribadian dan Kesehatan Mental Manusia. J. Komun.