MAKALAH
Kajian kurikulum PAI SMP
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Pendidikan Agama Islam SMP Dosen Pengampu : Drs. Kaelani, M.Ag
Disusun Oleh :
Fadhilatul Ulya (2021.1.24.1.03061)
INSTITUT AGAMA ISLAM BUNGA BANGSA CIREBON FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) TAHUN 2023
PENDAHULUAN
Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) memiliki peran penting dalam membentuk karakter, moral, dan nilai-nilai keagamaan siswa. Dalam upaya untuk meningkatkan relevansi dan fleksibilitas pendidikan di Indonesia, pemerintah telah mengenalkan konsep Kurikulum Merdeka, yang memberikan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka. Makalah ini akan melakukan kajian terhadap Kurikulum PAI di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka adalah salah satu inisiatif pendidikan terbaru di Indonesia yang bertujuan untuk memperluas cakupan dan fleksibilitas dalam merancang kurikulum sekolah.
Inisiatif ini melibatkan berbagai tingkatan pendidikan, termasuk PAI di SMP. Kurikulum Merdeka mengacu pada UU No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003, yang menekankan pentingnya pengembangan karakter, keterampilan abad ke-21, dan pemberdayaan siswa.
Kurikulum PAI di SMP, baik dalam konteks konvensional maupun Kurikulum Merdeka, memiliki tujuan yang serupa, yaitu membentuk siswa yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, siswa perlu memiliki pemahaman yang utuh tentang ajaran agama Islam, yang akan membantu mereka menginternalisasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari serta pengembangan akhlak yang baik. Dengan demikian, kurikulum PAI di SMP mengemban peran penting dalam membentuk karakter dan moral siswa, dengan penekanan tambahan pada pengembangan keterampilan dan pemberdayaan siswa dalam konteks Kurikulum Merdeka.
PEMBAHASAN
A. Struktur dan Isi Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka Kurikulum PAI di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka disusun dengan pendekatan yang lebih holistik. Selain pembelajaran tentang ajaran Islam, sejarah Islam, dan ibadah, kurikulum ini juga mencakup bahan ajar yang menghubungkan nilai-nilai agama dengan kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan bagaimana menerapkan nilai-nilai agama dalam konteks modern dan bagaimana menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dalam konteks Kurikulum Merdeka mengacu pada prinsip-prinsip utama yang menekankan fleksibilitas, relevansi, dan pengembangan karakter siswa. Berikut adalah struktur dan isi kurikulum PAI di SMP yang mencerminkan pendekatan Kurikulum Merdeka:
1. Mata Pelajaran Inti PAI: Kurikulum ini tetap memiliki mata pelajaran inti PAI, yang mencakup pemahaman tentang ajaran Islam, sejarah Islam, ibadah, dan etika sosial. Namun, pendekatan pengajaran dalam konteks Kurikulum Merdeka lebih interaktif, memungkinkan siswa untuk terlibat aktif dalam pemahaman konsep-konsep agama.
2. Pengembangan Karakter dan Moral: Salah satu perubahan utama adalah peningkatan fokus pada pengembangan karakter dan moral siswa. Kurikulum mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam ke dalam berbagai aspek kehidupan siswa, baik dalam lingkungan sekolah maupun masyarakat. Ini termasuk nilai-nilai seperti kesantunan, tolong-menolong, dan toleransi.
3. Keterampilan Abad ke-21: Dalam upaya untuk menjawab tuntutan zaman, kurikulum ini menekankan pengembangan keterampilan abad ke-21. Siswa diajarkan keterampilan seperti pemecahan masalah, berpikir kritis, komunikasi, dan literasi digital dalam konteks agama Islam. Ini membantu siswa mengaitkan ajaran agama dengan tantangan modern.
4. Pemberdayaan Siswa: Kurikulum PAI dalam Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi siswa untuk berperan aktif dalam pembelajaran mereka. Ini termasuk penggunaan metode pembelajaran yang interaktif, diskusi, proyek, dan eksperimen untuk mengaktifkan siswa dalam menginternalisasi nilai-nilai agama dan akhlak.
5. Konteks Modern: Kurikulum ini menyesuaikan materi ajar dengan konteks modern dan tantangan yang dihadapi siswa. Siswa diajarkan bagaimana menerapkan ajaran agama dalam konteks sehari-hari, termasuk dalam penggunaan teknologi, komunikasi, dan etika dalam dunia digital.
6. Evaluasi Holistik: Evaluasi siswa dalam kurikulum PAI Kurikulum Merdeka bukan hanya tentang penilaian akademik, tetapi juga melibatkan penilaian terhadap perkembangan karakter, keterampilan, dan penerapan nilai-nilai agama dalam kehidupan nyata.
Dengan demikian, struktur dan isi kurikulum PAI di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka memberikan lebih banyak fleksibilitas dalam pengajaran agama Islam dengan penekanan yang lebih kuat pada pengembangan karakter, keterampilan, dan pemberdayaan siswa. Ini memungkinkan pendidikan agama Islam menjadi lebih relevan dan responsif terhadap perubahan zaman sambil tetap memegang teguh nilai-nilai agama yang bermartabat.
B. Perubahan Terbaru dalam Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka
Tentunya, salah satu aspek kunci dari kurikulum PAI di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka adalah pengembangan karakter siswa. Ini mencakup pembentukan moral, etika, dan nilai-nilai agama yang kuat. Dalam suasana pembelajaran yang inklusif, siswa diajarkan untuk memahami pentingnya sikap hormat, kejujuran, dan kasih sayang dalam hubungan mereka dengan sesama manusia. Selain itu, kurikulum ini mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analitis dalam konteks agama Islam, sehingga mereka dapat mengambil keputusan yang bijaksana dalam kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini sejalan dengan visi Kurikulum Merdeka yang mengutamakan pembentukan manusia yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab dalam masyarakat.
Selain pengembangan karakter, kurikulum PAI dalam Kurikulum Merdeka juga memperhatikan pengembangan keterampilan abad ke-21. Siswa tidak hanya belajar tentang ajaran agama Islam secara teoretis, tetapi juga diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan praktis seperti pemecahan masalah, komunikasi efektif, dan literasi digital dalam konteks agama. Ini membantu siswa memahami bagaimana ajaran agama dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan modern. Selain itu, pendekatan pembelajaran yang interaktif dan partisipatif membantu siswa menginternalisasi ajaran agama dengan lebih baik, karena mereka dapat aktif terlibat dalam diskusi, proyek, dan aktivitas yang relevan.
Dengan demikian, kurikulum PAI di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka tidak hanya mempersiapkan siswa untuk kehidupan akademis, tetapi juga untuk tantangan dunia nyata yang mereka hadapi sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
C. Tantangan dalam Implementasi Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka
Tantangan dalam implementasi Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka sangat penting untuk diidentifikasi dan diatasi. Beberapa tantangan tambahan yang mungkin dihadapi dalam mengimplementasikan kurikulum PAI di bawah kerangka Kurikulum Merdeka adalah sebagai berikut:
1. Pemahaman Guru: Salah satu tantangan utama adalah memastikan bahwa guru-guru yang mengajar PAI memiliki pemahaman yang kuat tentang konsep pengembangan karakter dan keterampilan dalam konteks agama Islam. Diperlukan pelatihan dan pendampingan yang tepat untuk memastikan bahwa guru mampu mengintegrasikan aspek-aspek ini ke dalam pembelajaran mereka.
2. Integrasi Nilai-Nilai Agama: Integrasi nilai-nilai agama ke dalam pembelajaran yang lebih kontekstual dapat menjadi kompleks. Guru perlu memahami bagaimana mengaitkan ajaran agama dengan situasi dunia nyata yang dihadapi siswa. Perlu kerja keras untuk menjembatani kesenjangan antara teori agama dan praktik dalam kehidupan sehari-hari siswa.
3. Respek terhadap Nilai-Nilai Keagamaan: Selama implementasi Kurikulum Merdeka, penting untuk memastikan bahwa pendekatan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai keagamaan yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Dibutuhkan dialog terbuka dengan pemangku kepentingan agama dan masyarakat untuk memastikan
bahwa pendekatan pembelajaran tetap konsisten dengan keyakinan dan praktik keagamaan.
4. Sumber Daya dan Fasilitas: Kurikulum PAI yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan mungkin memerlukan sumber daya tambahan seperti bahan ajar yang relevan, perangkat teknologi, dan fasilitas yang memadai untuk mendukung pembelajaran interaktif dan kontekstual.
5. Evaluasi yang Holistik: Menilai perkembangan karakter dan keterampilan siswa dalam konteks PAI juga merupakan tantangan. Perlu ada alat evaluasi yang dapat mengukur aspek-aspek ini secara holistik, bukan hanya aspek akademik.
6. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Tantangan lain adalah melibatkan orang tua dan masyarakat dalam mendukung pembelajaran PAI yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan. Komunikasi yang efektif dan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat sangat penting.
Menghadapi tantangan-tantangan ini memerlukan perencanaan dan implementasi yang cermat, serta kerja sama yang erat antara pihak sekolah, pemerintah, guru, orang tua, dan masyarakat. Dengan mengatasi tantangan ini, implementasi Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka dapat menjadi lebih efektif dan relevan dalam membentuk siswa yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai agama Islam
PENUTUP A. Kesimpulan
Kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP dalam konteks Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan yang lebih inklusif, fleksibel, dan relevan dalam membentuk karakter, moral, dan keterampilan siswa. Dalam konteks ini, pengembangan karakter, pemberdayaan siswa, dan pengintegrasian nilai-nilai agama menjadi fokus utama. Namun, ada sejumlah tantangan yang perlu diatasi, termasuk pemahaman guru tentang konsep-konsep ini, integrasi nilai-nilai agama dalam pembelajaran kontekstual, dan memastikan bahwa pendekatan yang diambil sesuai dengan nilai-nilai keagamaan masyarakat.
Dalam mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perlu ada pelatihan guru yang memadai, sumber daya yang cukup, dan keterlibatan aktif dari pemangku kepentingan, termasuk orang tua dan masyarakat. Evaluasi holistik juga diperlukan untuk mengukur perkembangan karakter dan keterampilan siswa. Dengan demikian, implementasi Kurikulum PAI di SMP dalam Konteks Kurikulum Merdeka dapat menjadi lebih efektif dalam membentuk generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai agama Islam, serta menjawab tantangan modern dengan keterampilan abad ke-21 yang relevan.
DAFTAR PUSTAKA
M. Quraish Shihab. (2007). Membumikan Al-Qur'an: Fungsi dan Peran Ayat-Ayat Al- Qur'an dalam Kehidupan Masyarakat. Pustaka Hidayah.
Maryam, S. (2019). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Agama Islam di SMP. Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 25-36.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pusat Dokumentasi dan InforMasi Pendidikan.
Habib, A. (2018). Pengembangan Karakter dalam Pendidikan Agama Islam di SMP.
Jurnal Pendidikan Agama Islam, 6(2), 147-160.
Sudrajat, A. (2021). Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pembelajaran Agama Islam di SMP: Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama X. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 54(2), 167-178.