BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Kepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan tidak hanya tentang memberikan instruksi atau memastikan tugas dilaksanakan dengan tepat, tetapi juga tentang memotivasi, menginspirasi, dan mengarahkan orang-orang dalam organisasi untuk bekerja sama secara efektif menuju tujuan bersama.
Hal ini ditandai dengan melibatkan membangun hubungan yang baik dengan anggota tim, mendengarkan masukan mereka, memberikan arahan yang jelas, dan memberikan dukungan yang diperlukan untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang. Selain itu, kepemimpinan juga melibatkan kemampuan untuk mengatasi tantangan dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang kompleks atau tidak pasti. Seorang pemimpin harus mampu mengarahkan organisasi melalui perubahan, menangani konflik, dan mengidentifikasi peluang baru.
Sekolah sebagai satuan pendidikan adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja
sama antara struktur dan hasil sekolah.
Oleh sebab itu dikatakan bahwa keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil. Artinya, keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
Kepala sekolah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa, 2004). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan?
2. Apa yang di maksud dengan kepemimpinan pendidikan?
3. Apa saja macam-macam tipe/ gaya kepemimpinan?
4. Bagaimana kelebihan dan kekurangan antara kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional?
5. Apa saja peran kepala sekolah?
6. Apa saja kompetensi yang harus di miliki oleh kepala sekolah?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menjawab pertanyaan seputar rumusan masalah tersebtu di atas, yakni :
1. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kepemimpinan.
2. Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan kepemimpinan pendidikan.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam tipe/ gaya kepemimpinan.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan antara kepemimpinan transformasional dengan kepemimpinan transaksional.
5. Untuk mengetahui apa saja peran kepala sekolah.
6. Untuk mengetahui apa saja kompetensi yang harus di miliki oleh kepala sekolah.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kepemimpinan adalah perihal pemimpin atau cara memimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang memiliki arti mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi (Kbbi.id, 2024). Sedangkan menurut Peter G. Northouse Dalam bukunya yang berjudul Leadership: Theory and Practice (2018), kepemimpinan adalah proses di mana seseorang mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. (Kumparan.com, 2022b).
Pengertian kepemimpinan lainnya dikemukakan oleh Robbins dan Judge dalam Budiman yang menyatakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan untuk mewujudkan visi atau tujuan yang telah ditetapkan dengan cara menggerakkan individu atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tersebut (Budiman, 2021). Berdasarkan definisi mengenai kepemimpinan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi yang dilakukan dengan cara menggerakkan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain untuk melakukan tugasnya.
B. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada
hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan agar dapat dicapai tujuan pendidikan atau sekolah secara efektif dan efisien (Nasution, 2021). Makawimbang mengemukakan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien (Studo.com, 2022).
Berdasarkan defenisi di atas, maka dapat di simpulkan bahwa kepemimpinan pendidikan merupakan kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
C. Macam-macam Tipe/ Gaya Kepemimpinan
Berdasarkan sifat dan konsep kepemimpinan, maka ada tiga tipe pokok kepemimpinan yaitu:
1. Tipe otoriter (the autocratic style of leadership), pada kepemimpinan yang otoriter, semua kebijakan atau “policy” dasar ditetapkan oleh pemimpin sendiri dan pelaksanaan selanjutnya ditugaskan kepada bawahannya. Semua perintah, pemberian tugas dilakukan tanpa mengadakan konsultasi sebelumnya dengan orang-orang yang dipimpinnya.
2. Tipe Laissez faire (laissez-faire style of leadership), pada tipe “laissez faire” ini, pemimpin memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada setiap anggota staf di dalam tata prosedur dan apa yang akan dikerjakan untuk pelaksanaan tugas-tugas jabatan mereka. Mereka
mengambil keputusan dengan siapa ia hendak bekerjasama. Dalam penetapan nya menjadi hak sepenuhnya dari anggota kelompok atau staf lembaga pendidikan itu.
3. Tipe demokratis (democratic style of leadership), pada tipe kepemimpinan ini seorang pemimpin selalu mengikut sertakan seluruh anggota kelompoknya dalam mengambil keputusan, kepala sekolah yang bersifat demikian akan selalu menghargai pendapat anggota/guru-guru yang ada dibawanya dalam rangka membina sekolahnya (Afriansyah & Sari, 2020).
Disamping itu, jenis-jenis gaya kepemimpinan menurut Siagian dalam Budiman antara lain:
1. Gaya kepemimpinan otokratik, dimana seorang pemimpin memiliki kendali penuh dalam menentukan kebijakan dan prosedur, menetapkan tujuan dan sasaran, serta mengawasi seluruh kegiatan organisasi tanpa adanya keikutsertaan bawahan.
2. Gaya kepemimpinan militeristik, dimana seorang pemimpin menggerakan bawahannya melalui perintah-perintah yang wajib untuk ditaati oleh bawahannya, serta menuntut tingkat kedisiplinan yang tinggi dari para bawahannya.
3. Gaya kepemimpinan paternalistik, dimana seorang pemimpin selalu mengayomi bawahannya karena menganggap bahwa bawahannya tidak mampu untuk melakukan pengambilan keputusan.
4. Gaya kepemimpinan karismatik, dimana seorang pemimpin memiliki
daya tarik yang tinggi, sehingga mampu untuk mempengaruhi bawahannya secara positif untuk mencapai tujuan organisasi.
5. Gaya kepemimpinan demokratik, dimana seorang pemimpin selalu berdiskusi dan bekerjasama dengan para bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi (Budiman, 2021).
D. Kepemimpinan Transformasional vs Kepemimpinan Transaksional Bernard M. Bass dalam bukunya Leadership and Performance Beyond Expectations (1985), kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin menciptakan visi yang menginspirasi dan memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari yang mereka bayangkan (Kumparan.com, 2022b). Sedangkan gaya kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang melakukan transaksi untuk memotivasi agar bawahan melakukan tanggungjawab, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada bawahannya (Imara, 2020).
Adapun perbedaan dari dua gaya kepemimpinan tersebut dapat di lihat dari tabel sebagai berikut :
Gaya
Kepemimpinan TRANSFORMASIONAL TRANSAKSIONAL Karakteristik Terbuka dengan ide baru,
fokus mengubah mindset agar tim mau keluar dari zona nyaman, lebih aktif mendengar dari pada ber bicara, lebih toleran terha dap risiko, mau bertanggung jawab terhadap langkah
Berfokus pada tujuan jangka pendek; penekanan hanya pada penyelesaian tugas, mendukung kebijakan dan prosedur terstruktur, mene kankan pentingnya aturan dan melakukan hal-hal de ngan benar sesuai prosedur,
yang diambil tim, apapun konsekuensi hasilnya (baik atau buruk), punya tingkat kepercayaan tinggi terhadap tim, mampu mengajak lebih banyak anggota tim ber partisipasi, terutama dalam berinovasi, mampu mengins pirasi, memiliki kemam puan beradaptasi, berpikiran terbuka, dan progresif (Candrawardhani, 2024).
menyukai efisiensi, condong menggunakan otak kiri, dan menentang perubahan (pro status quo) (Quamila, 2022).
Kelebihan Teladan bagi bawahannya karena akan bertindak sesuai peraturan yang dibuat, selalu mendukung bawahan untuk mengem bangan seluruh potensi diri mereka, mampu membe rikan motivasi inspirasional, dan mampu memberikan stimulasi intelektual kepada bawahan (Candrawardhani, 2024).
Ada imbalan bagi orang- orang yang termotivasi oleh kepentingan diri sendiri untuk mengikuti instruksi, memberikan struktur yang jelas untuk organisasi besar, memberikan alur kerja yang jelas untuk sistem yang membutuhkan tugas ber ulang dan dapat diulang tanpa batas, mencapai tujuan jangka pendek dengan cepat, insentif dan penalti di definisikan dengan jelas, dan mudah dipelajari dan tidak memerlukan pelatihan eks tensif (Quamila, 2022).
Kekurangan Tidak dapat berjalan optimal pada organisasi yang tidak memiliki struktur, tidak cocok untuk dijalan kan pada organisasi atau tim yang dibentuk sementara dalam rangka menjalankan tugas tertentu, kurang tepat untuk diterapkan pada bis nis yang baru meraba-raba ;karena
pada dasarnya
kepemimpinan ini mem butuhkan struktur yang kemudian diperbaiki, dan lingkungan kerja yang
Tidak memberikan ruang untuk berpikir mandiri, tidak mempertimbangkan emosi atau nilai-nilai orang lain, ada kemungkinan dan ruang untuk mengeksploitasi ang gota, anggota mungkin ter motivasi hanya karena insentif, bukan untuk mem buat kelompok atau peru sahaan lebih baik, tidak memaksimalkan potensi ang gota, tapi justru rentan mem buat mereka kewalahan, sulit untuk mengganti orang, karena tim hanya mengan
terlalu birokratis juga kurang cocok dengan gaya
kepemimpinan ini
(Candrawardhani, 2024).
dalkan pemimpin, insentif hanya berupa hal-hal praktis, seperti uang atau tunjangan, kreativitas individual ter batas karena tujuan, sasaran, dan cara mencapainya sudah ditetapkan, tidak menghargai inisiatif pribadi, dan minim peluang pengembangan diri (Quamila, 2022).
E. Peran Kepala Sekolah
Mulyasa dalam Muflihah mengemukakan bahwa peran kepala sekolah meliputi sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, serta motivator (EMASLIM).
a. Kepala sekolah sebagai educator, kepala sekolah bertugas untuk membimbing guru, tenaga kependidikan, siswa, mengikuti perkembangan iptek, dan memberi teladan yang baik.
b. Kepala sekolah sebagai manajer, mempunyai fungsi:menyusun perencanaan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan pengawasan, melakukan evaluasi terhadap kegiatan, mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses pembelajaran, mengatur administrasi, dan mengatur tata usaha, siswa, ketenagaan, sarana, dan prasarana, keuangan.
c. Kepala sekolah sebagai administrator, kepala sekolah bertanggung jawab atas kelancaran segala pekerjaan dan kegiatan administratif di sekolahnya.
d. Kepala sekolah sebagai supervisor, supervisi adalah kegiatan mengamati, mengidentifikasi mana hal-hal yang sudah benar, manayang belum benar, dan mana pula yang tidak benar, dengan maksud agar tepat dengan tujuan memberikan pembinaan.
e. Kepala sekolah sebagai leader, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah melalui program- program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.
f. Kepala sekolah sebagai inovator, dalam rangka melakukan peran dan fungsinya sebagai inovator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, mencari gagasan baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, memberikan teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah dan mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.
g. Kepala sekolah sebagai motivator, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Karena kepala sekolah meyakini dengan kemampuan membangun motivasi yang baik akan membangun dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja (Muflihah, 2019).
F. Kompetensi Kepala Sekolah
Berikut ini adalah 5 kompetensi yang harus di miliki oleh seorang kepala sekolah menurut Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007 yaitu :
1. Kompetensi Kepribadian, yaitu berakhlak mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak mulia, dan menjadi teladan akhlak mulia bagi komunitas di sekolah/madrasah. memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin, memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala sekolah/madrasah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai kepala sekolah/madrasah.
2. Kompetensi Manajerial, menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan perencanaan. mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan kebutuhan, memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah/madrasah secara optimal, mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar yang efektif. menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik.
3. Kompetensi Kewirausahaan, menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif, memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah, pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah,
memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta didik.
4. Kompetensi Supervisi, merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru, melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, menindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
5. Kompetensi Sosial, bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah/madrasah, berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok lain (Kumparan.com, 2022a).
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi yang dilakukan dengan cara menggerakkan, mengarahkan, dan mempengaruhi orang lain untuk melakukan tugasnya.
Sedangkan kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan untuk menggerakkan pelaksanaan pendidikan, sehingga tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Tipe atau gaya kepemimpinan sejatinya ada tiga yaitu otokratis, laissez faire, dan demokratis. Secara sifatnya, kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan di mana pemimpin menciptakan visi yang menginspirasi dan memotivasi pengikutnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi dari yang mereka bayangkan. Sedangkan kepemimpinan transaksional adalah kepemimpinan yang melakukan transaksi untuk memotivasi agar bawahan melakukan tanggungjawab, para pemimpin transaksional sangat mengandalkan pada sistem pemberian penghargaan dan hukuman kepada bawahannya.
Peran kepala sekolah meliputi peran sebagai educator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, serta motivator (EMASLIM).
Adapun kompetensi yang harus dimiliki seorang kepala sekolah adalah
kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial.
B. Saran
Setelah membaca makalah berjudul “Kepemimpinan Pendidikan” ini, maka di harapkan sebagai mahasiswa hendaknya terus mendalami pengetahuan tentang kepemimpinan di dunia pendidikan, karena berhubungan dengan jurusan yang di ambil. Kepemimpinan pendidikan yang efektif dapat mempengaruhi kualitas pendidikan di sekolah atau institusi pendidikan lainnya dengan merancang dan menerapkan strategi yang mendukung pembelajaran yang berkualitas tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Afriansyah, H., & Sari, W. flima. (2020). Widya Filma S, Kepemimpinan Pendidikan. Kepemimpinan Pendidikan, 1–4.
Budiman, S. H. (2021). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Pengawasan dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai PT. Makmur Berkat Solusi. Institut Bisnis Dan Informatika Kwik Kian Gie, Jakarta.
Candrawardhani, S. (2024). Kepemimpinan Transformasional: Definisi, Ciri,
Bedanya dengan Transaksional.
Https://Www.Kitalulus.Com/Blog/Bisnis/Kepemimpinan-Transformasional- Adalah/.
Imara, F. R. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Transaksional Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus pada EF English First Malang). Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang Abstrak, 5(3), 248–253.
Kbbi.id. (2024). Kepemimpinan.
Https://Kbbi.Kemdikbud.Go.Id/Entri/Kepemimpinan.
Kumparan.com. (2022a). 5 Kompetensi Kepala Sekolah Menurut Permendikbud Nomor 13 Tahun 2007. Https://Kumparan.Com/Berita-Update/5- Kompetensi-Kepala-Sekolah-Menurut-Permendikbud-Nomor-13-Tahun- 2007-1xL1R9sJ4BG/Full.
Kumparan.com. (2022b). Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli.
Ttps://Kumparan.Com/Pengertian-Dan-Istilah/Pengertian-Kepemimpinan- Menurut-Para-Ahli-21Tjt0QDns3/3.
Muflihah, A. (2019). Peran kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen mutu pendidikan di madrasah ibtidaiyah. 7, 48–63.
Mulyasa, E. (2004). Menjadi Kepala Sekolah Prefesional. Remaja Rosdakarya.
Nasution, W. N. (2021). Kepemimpinan Pendidikan Di Sekolah. Atma Reksa : Jurnal Pastoral Dan Kateketik, 5(2), 25. https://doi.org/10.53949/ar.v5i2.119 Quamila, A. (2022). Ciri-Ciri Kepemimpinan Transaksional dan Plus Minusnya.
Https://Glints.Com/Id/Lowongan/Gaya-Kepemimpinan-Transaksional/.
Studo.com. (2022). Kepemimpinan Pendidikan.
Https://Www.Studocu.Com/Id/Document/Universitas-Muhammadiyah- Surakarta/Kepemimpinan-Pendidikan/Kepemimpinan-Pendidikan/37800661.
MAKALAH
“KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN”
Disusun guna memenuhi tugas
Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : Satriadi, M.Pd
SEMESTER II-A
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT SYEKH ABDUL HALIM HASAN BINJAI
2024 Disusun Oleh :
Kelompok IV
1. Deni Wira Handika 230101028
2. Khairul Ahmadi 230101057
3. Ibadur Rahman 230101184
4. Maulana Muhammad Ikhwan 230101275
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena dengan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah ini dan dapat hadir di hadapan pembaca sekalian. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhamad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya sekalian, yang dengan penuh kesetiaan dan telah mengorbankan jiwa raga maupun hartanya demi tegaknya syiar Islam yang pengaruh dan manfaatnya masih dapat kita rasakan pada saat sekarang ini.
Terima kasih kami dari kelompok IV kepada Bapak Dosen pada mata kuliah Administrasi Pendidikan yang sudah membimbing kami untuk menyelesaikan tugas ini, serta kepada rekan-rekan mahasiswa yang membantu demi kelancaran penyusunan makalah dengan judul “ Kepemimpinan Pendidikan”.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi kita semua. Kepada para pembaca makalah ini kami sampaikan terima kasih. Saran dan kritik dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan demi bertambahnya wawasan kami sebagai Mahasiswa. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin ya Rabbal aalamiin.
Binjai, 22 Maret 2024 Penyusun,
KELOMPOK IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan Penulisan ... 3
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kepemimpinan ... 4
B. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan ... 4
C. Macam-macam Tipe/Gaya Kepemimpinan ... 5
D. Kepemimpinan Transformasional vs Kepemimpinan Transaksional ... 7
E. Peran Kepala Sekolah ... 9
F. Kompetensi Kepala Sekolah ... 10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ... 13
B. Saran ... 14
DAFTAR PUSTAKA ... 15 i