MAKALAH MANAJEMEN AUDIT
AUDIT MANAJEMEN PEMASARAN
DOSEN PENGAMPU: Putra Budi Ansori, S.E.,M.M
Kelompok 7:
Miftahul Jannah (2202020140) Nurul Sefia Azara (2202020062) Sari Lorensa M (2202020139)
Saria Lubis (2202020077)
Tasya Samosir (2202010050)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan karya tulis berupa makalah ini dengan baik dan tanpa suatu kendala berarti. Makalah yang berjudul “Manajemen Audit Pemasaran” ini kami susun sebagai pemenuhan tugas dari Dosen Mata Kuliah Manajemen Audit, Bapak Putra Budi Ansori, S.E., M.M,.
Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karenanya, kami menerima kritik serta saran yang membangun dari pembaca agar kami dapat menulis makalah secara lebih baik pada kesempatan berikutnya.
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat dan berdampak besar sehingga dapat memberi inspirasi bagi para pembaca.
Pekanbaru, 20 April 2024
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...ii
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN...1
1.1 Latar Belakang...1
1.2 Rumusan Masalah...2
1.3 Tujuan Penulisan...2
BAB II PEMBAHASAN...3
2.1 Pengertian Audit Manajemen Pemasaran...3
2.2 Ruang Lingkup Audit Manajemen Pemasaran...3
2.3 Jenis-Jenis Audit Pemasaran...5
2.4 Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran...6
2.5 Tahapan Audit Manajemen...7
BAB III PENUTUP...9
3.1 Kesimpulan...9
DAFTAR PUSTAKA...10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Manajemen audit pemasaran adalah praktik yang telah berkembang seiring dengan pertumbuhan dan kompleksitas strategi pemasaran dalam bisnis. Audit pemasaran pertama kali muncul sebagai konsep di tahun 1950-an, ketika perusahaan-perusahaan besar mulai menyadari pentingnya evaluasi sistematis terhadap efektivitas kegiatan pemasaran mereka. Sejak itu, audit pemasaran telah menjadi alat penting dalam memastikan bahwa sebuah strategi pemasaran tidak hanya relevan dengan kebutuhan pasar yang terus berubah, tetapi juga efisien dalam penggunaan sumber daya dan selaras dengan tujuan keseluruhan perusahaan.
Pada dasarnya, audit pemasaran melibatkan evaluasi menyeluruh dari semua aspek strategi pemasaran sebuah perusahaan. Ini termasuk analisis pada target pasar, posisi kompetitif, alokasi anggaran, efektivitas kampanye, serta penggunaan teknologi dan data. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi masalah dan peluang dalam strategi pemasaran yang ada, serta untuk menyusun rekomendasi yang akan meningkatkan performa pemasaran di masa depan. Audit ini biasanya dilakukan secara berkala dan dapat diprakarsai oleh faktor internal atau kebutuhan untuk menyesuaikan dengan perubahan kondisi pasar atau teknologi.
Melakukan audit pemasaran memerlukan pendekatan yang terstruktur dan metodologi yang jelas untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Auditor pemasaran seringkali melibatkan tim lintas fungsi, termasuk anggota dari pemasaran, keuangan, dan operasional, untuk memastikan bahwa semua aspek strategi pemasaran dinilai dari berbagai perspektif. Hasil dari audit ini kemudian digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif, mengalokasikan sumber daya dengan lebih baik, dan secara keseluruhan meningkatkan kinerja organisasi dalam persaingan pasar. Dengan begitu, manajemen audit pemasaran menjadi kunci penting dalam mencapai keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis dalam lingkungan yang kompetitif.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen pemasaran?
2. Apa saja ruang lingkup di dalam audit manajemen pemasaran?
3. Apa saja jenis-jenis audit pemasaran?
4. Apa saja tujuan dan manfaat audit pemasaran?
5. Bagaimana tahapan-tahapan audit manajemen?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi audit manajemen pemasaran
2. Mengetahui ruang lingkup yang terdapat dalam audit manajemen pemasaran
3. Mengetahui jenis-jenis audit pemasaran
4. Mengetahui tujuan dan manfaat dari adanya audit pemasaran 5. Mengetahui tahapan-tahapan dalam audit manajemen
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Audit Manajemen Pemasaran
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran. Menurut Shuchman: Suatu penelaahan yang sistematis, teoritikal, dan tidak memihak dari operasi pemasaran total.
Menurut Kotler: suatu pengujian yang komprehensif, sistematis dan independen dan periodik dari suatu perusahaan, unit usaha, lingkungan pemasaran, strategi dan aktivitas dengan maksud untuk menentukan area masalah dan peluang serta merekomendasikan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kinerja perusahaan. Suatu alat utama untuk melakukan pengendalian strategik adalah Audit Pemasaran. Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secaralengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran.
Menurut Arens dan Loebbecke (1996:1), auditing adalah suatu proses yang merupakan pengumpulan dan pengevaluasian secara objektif atas bukti informasi yang dapat diukur untuk menilai suatu entitas ekonomi dan dilakukan oleh seseorang yang berkompeten dan independen untuk dapat melaporkan dan menentukan tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria standar, serta mengkomunikasikan hasil kepada pihak yang berkepentingan.
Menurut Gorospe dkk dalam Tunggal ( 2000:2 ), audit manajemen adalah suatu teknik yang digunakan untuk menilai efektivitas dari unit atau pekerjaan dibandingkan dengan standar perusahaan dan industri secara teratur dan sistematis, dengan menggunakan orang yang berkompetensi di dalam lingkungan obyek yang akan dianalisis untuk meyakinkan manajemen bahwa tujuannya telah dilaksanakan sesuai dengan keadaan yang membutuhkan perbaikan
2.2 Ruang Lingkup Audit Manajemen Pemasaran
Audit pemasaran ini dilakukan dengan perusahaan untuk menetapkan berbagai macam strategi pemasaran kedepannya. Tidak hanya itu, tetapi audit pemasaran juga bisa dilakukan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran
sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang akan dihadapi oleh perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai macam keterbatasan secara internal
Ruang lingkup audit pemasaran menjadi salah satu bagian yang cukup penting untuk dipertimbangkan. Menurut IBK Bayangkara 2008, pemasaran ini bisa mencakup 6 wilayah utama sebagai berikut:
1. Audit Lingkungan Pemasaran
Pertama ada audit lingkungan pemasaran yang mencakup penilaian terhadap pelanggan, pesaing, dan berbagai macam faktor lain yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan. Audit lingkungan pemasaran ini merupakan salah satu aspek lingkungan makro seperti ekonomi, teknologi, sosial, dan politik.
2. Audit Strategi Pemasaran
Sedangkan audit strategi pemasaran memiliki tujuan untuk menentukan perusahaan sudah menetapkan strategi yang selaras dengan tujuannya. Tujuan tersebut harus sesuai dengan lingkungan yang akan dihadapi nantinya. Sering terjadi bahwa tujuan dan strategi perusahaan berjalan tidak jelas sehingga auditor harus menentukan pernyataan tujuan demi kepentingan pengevaluasian.
3. Audit Organisasi Pemasaran
Ruang lingkup audit pemasaran ada organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Jadi audit ini akan menentukan kemampuan tim pemasaran secara efektif agar berinteraksi dengan bagian-bagian yang lain seperti Litbang, keuangan, pembelian, dan lain sebagainya.
4. Audit Sistem Pemasaran
Pada audit sistem pemasaran atau jadi analisis prosedur yang digunakan perusahaan demi memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal tersebut tentu memiliki hubungan dengan penilaian,
Ruang lingkup selanjutnya ada audit fungsi pemasaran yang merupakan salah satu audit vertikal atau analisis secara mendalam terhadap setiap elemen pemasaran, seperti produksi, distribusi, harga, tenaga penjual, periklanan, promosi, dan lain sebagainya.
2.3 Jenis-Jenis Audit Pemasaran
Ada dua cara untuk mengkategorikan audit pemasaran berdasarkan aspek pemasaran yang dievaluasi dan individu yang melaksanakannya. Berdasarkan aspek pemasaran, ada enam jenis audit pemasaran:
Lingkungan pemasaran audit - Audit pemasaran ini menganalisis lingkungan mikro dan makro tempat aktivitas pemasaran terjadi. Hal ini mencakup mempelajari kekuatan dan tren yang mungkin mempengaruhi kinerja pemasaran, seperti perilaku pelanggan, lingkungan kompetitif, perubahan kebijakan, atau pengembangan teknologi baru.
Audit organisasi pemasaran - Jenis audit ini menilai kapasitas organisasi untuk menerapkan strategi pemasaran berdasarkan lingkungan yang diperkirakan.
Strategi pemasaranaudit - Audit ini mengevaluasi apakah tujuan dan strategi pemasaran efektif atau sesuai dengan lingkungan pemasaran saat ini.
Audit sistem pemasaran - Audit ini menganalisis sistem untuk melakukan aktivitas pemasaran, misalnya perencanaan pemasaran, pengendalian, dan alat analisis.
Audit produktivitas pemasaran - Audit ini mengukur ROI aktivitas pemasaran dan bagaimana pemasar dapat mengoptimalkan biaya pemasaran untuk hasil terbaik.
Audit fungsionalitas pemasaran - Audit ini dilakukan untuk setiap fungsi pemasaran, misalnya bauran pemasaran, seperti harga, tempat, harga, dan promosi.
Berdasarkan siapa yang melakukan penilaian, audit pemasaran dapat dibagi menjadi dua kategori:
Audit pemasaran internal : Ini adalah audit yang dilakukan oleh staf internal. Manfaat audit internal sudah jelas. Perusahaan dapat menghemat uang dan waktu dalam melakukan penilaian karena tim sudah memahami proses dan sistem pemasaran. Namun, terdapat risiko bias dan subjektivitas yang tinggi.
Audit pemasaran eksternal : Ini adalah audit yang dilakukan oleh seseorang di luar perusahaan. Audit eksternal lebih memakan waktu,
meskipun audit eksternal dapat menawarkan lebih banyak objektivitas dan sudut pandang baru untuk membantu perusahaan memperbaiki situasinya.
2.4 Tujuan dan Manfaat Audit Pemasaran
Tujuan Audit Manajemen Dalam melaksanakan audit manajemen, terdapat tujuan untuk dilaksanakannya audit manajemen sebagai berikut: Menurut Agoes (2004:175), audit manajemen bertujuan untuk :
1. Menilai kinerja (performance) dari manajemen dan berbagai fungsi dalam perusahaan, tujuan ini berfokus pada evaluasi seberapa efektif manajemen dan berbagai departemen dalam perusahaan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Audit ini melihat apakah setiap bagian dari organisasi bekerja sesuai dengan standar yang ditetapkan dan berkontribusi efektif terhadap kesuksesan keseluruhan perusahaan. Dengan melakukan ini, perusahaan dapat memahami area mana yang berkinerja baik dan mana yang membutuhkan peningkatan.
2. Menilai apakah berbagai sumber daya (manusia, mesin, dana, harta lainnya) yang dimiliki perusahaan telah digunakan secara efisien dan ekonomis. Audit ini mengevaluasi bagaimana sumber daya seperti tenaga kerja, mesin, dana, dan aset lainnya digunakan dalam operasional perusahaan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa sumber daya ini digunakan dengan cara yang paling efisien, menghindari pemborosan dan memaksimalkan output dengan input yang diberikan. Ini penting untuk menjaga keberlanjutan dan meningkatkan margin keuntungan.
3. Menilai efektivitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objektif) yang telah ditetapkan oleh top management. Tujuan ini mengacu pada seberapa baik perusahaan mencapai objektif yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak. Audit ini akan memeriksa kesesuaian antara tujuan strategis dengan hasil yang dicapai, menilai seberapa efektif strategi yang dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
4. Dapat memberikan rekomendasi kepada top management, setelah melakukan evaluasi, audit manajemen bertujuan untuk memberikan umpan
mendalam yang dapat diandalkan untuk membuat keputusan strategis.
Informasi ini penting untuk perencanaan strategis dan operasional yang efektif.
2. Menetapkan efektivitas dan efisiensi sistem pengendalian manajemen, audit membantu memverifikasi apakah kontrol internal yang ada efektif dalam mengelola risiko dan meningkatkan efisiensi operasional. Hal ini termasuk memeriksa kepatuhan terhadap kebijakan internal dan peraturan yang berlaku, serta memastikan bahwa prosedur operasional berjalan sebagaimana mestinya.
3. Evaluasi yang independen dan obyektif atas suatu kegiatan tertentu, sebagai pihak ketiga yang independen, auditor manajemen memberikan penilaian yang objektif tanpa bias internal yang mungkin mempengaruhi evaluasi tersebut. Ini memberikan manajemen gambaran yang jujur dan tidak terdistorsi tentang bagaimana sebenarnya performa perusahaan.
4. Mengidentifikasi area masalah yang potensial pada tahap dini untuk menentukan tindakan preventif yang akan diambil, Audit manajemen dapat mengungkap masalah atau kelemahan dalam sistem atau operasi yang mungkin belum terdeteksi oleh manajemen. Dengan mengidentifikasi ini lebih awal, perusahaan dapat mengambil langkah-langkah preventif sebelum masalah tersebut berkembang menjadi lebih serius, menghemat sumber daya dan menghindari kerugian potensial.
2.5 Tahapan Audit Manajemen
Tahap-tahap Audit Manajemen Menurut IBK Bayangkara (2008: 9) secara garis besar tahapan-tahapan audit manajemen dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu:
1) Audit Pendahuluan
Audit pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan informasi latar belakang terhadap objek audit. Pada audit ini juga dilakukan penelaahan terhadap berbagai peraturan, ketentuan, dan kebijakan berkaitan dengan aktivitas yang diaudit, serta menganalisis berbagai informasi yang telah diperoleh untuk mengidentifikasi hal-hal yang potensial mengandung kelemahan pada perusahaan yang diaudit. Dari informasi latar belakang ini, auditor dapat menentukan tujuan audit sementara.
2) Review dan Pengujian Pengendalian
Manajemen Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari hasil pengujian ini, auditor dapat memahami pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga dengan lebih mudah dapat diketahui potensi-potensi terjadinya kelemahan pada
berbagai aktivitas yang dilakukan. Jika dihubungkan dengan tujuan audit sementara yang telah dibuat pada audit pendahuluan, hasil pengujian pengendalian manajemen ini dapat mendukung tujuan audit sementara tersebut menjadi tujuan audit yang sesungguhnya (definitive audit objective), atau mungkin ada beberapa tujuan audit sementara yang gugur, karena tidak cukup (sulit memperoleh) bukti-bukti untuk mendukung tujuan audit tersebut.
3) Audit Terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan bukti yang cukup dan kompeten untuk mendukung tujuan audit yang telah ditentukan. Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan temuan untuk mencari keterkaitan antara satu temuan dengan temuan yang lain dalam menguji permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang cukup, relevan, dan kompeten dalam tahap ini disajikan dalam suatu kertas kerja audit (KKA) untuk mendukung kesimpulan audit yang dibuat dan rekomendasi yang diberikan.
4) Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen (objek audit) tentang keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan.
Laporan disajikan dalam bentuk komprehensif (menyajikan temuan- temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi). Rekomendasi harus disajikan dalam bahasa yang operasional dan mudah dimengerti serta menarik untuk ditindak lanjuti.
5) Tindak Lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindak lanjut bertujuan untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbaikan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak memiliki wewenang untuk mengharuskan manajemen melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Oleh karena itu,
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Audit pemasaran adalah pemeriksaan lingkungan, sasaran, strategi dan aktivitas perusahaan secara lengkap, sistematik, independen dan periodik untuk menentukan bidang masalah dan peluang. Audit memberikan masukan yang baik untuk merencanakan tindakan perbaikan presentasi kerja pemasaran. Menurut Shuchman: Suatu penelaahan yang sistematis, teoritikal, dan tidak memihak dari operasi pemasaran total. Audit pemasaran ini dilakukan dengan perusahaan untuk menetapkan berbagai macam strategi pemasaran kedepannya. Tidak hanya itu, tetapi audit pemasaran juga bisa dilakukan untuk mengetahui apakah strategi pemasaran sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang akan dihadapi oleh perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai macam keterbatasan secara internal ruang lingkup audit pemasaran menjadi salah satu bagian yang cukup penting untuk dipertimbangkan.
Ruang lingkup audit pemasaran ada organisasi pemasaran dalam mencapai tujuan perusahaan. Jadi audit ini akan menentukan kemampuan tim pemasaran secara efektif agar berinteraksi dengan bagian-bagian yang lain seperti Litbang, keuangan, pembelian, dan lain sebagainya. Pada audit sistem pemasaran atau jadi analisis prosedur yang digunakan perusahaan demi memperoleh informasi perencanaan dan pengendalian operasi pemasaran. Hal tersebut tentu memiliki hubungan dengan penilaian, apakah perusahaan sudah memiliki metode yang memadai atau tidak untuk bisa mengerjakan berbagai macam tugas rutin di bidang pemasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes Sukrisno,. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh kantor Akuntan Publik. Edisi Ketiga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti Arens dan Loebbecke. 1997. Auditing (Pendekatan Terpadu). Buku Pertama.
Edisi Indonesia. Jakarta: Salemba Empat
Bayangkara, IBK. 2010. Audit Manajemen Sumber Prosedur dan Implementasi.
Surabaya: Salemba Empat
Boynton, W.C, Ziegler, R.E, Kell W.G. 2003. Modern Auditing. Jilid 1 dan 2 (edisi 7). (Alih bahasa Ichsan, S.B., Herman, B.). Jakarta:Erlangga.
Kottler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran. : Analisis, Perencanaan, Implementasi, Dan Kontrol. Edisi Kesembilan. Terjemahan : Hendra Teguh dan Rony A. Rusly. Prehallindo. Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2001. Audit Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara
Siagian, Sondang. 1997. Audit Manajemen, Cetakan Kedua. Jakarta: Bumi Aksara Sunarto, SE. MM. 2003. Auditing. Yogyakarta : Pena Persada
Tunggal, Amin Widjaja. 1992. Audit Pemasaran, Cetakan kedua. Jakarta : Rineka Cipta.
Tunggal, Amin Widjaja. 2000. Manajement Audit Suatu Pengantar. Jakarta Rineka Cipta
William J. Stanto, Y. Lamarto. 1984. Prinsip Pemasaran, Gelora Aksara Pratama,