• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( M T B S )"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Jakarta, 2015 Jakarta, 2015

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

( M T B S ) ( M T B S )

KEMENTERIAN

KEMENTERIAN

KESEHATAN

KESEHATAN

REPUBLIK

REPUBLIK

INDONESIA

INDONESIA

(2)
(3)
(4)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT

BALITA SAKIT BALITA SAKIT

UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN/PENGOBATAN  TINDAKAN/PENGOBATAN 

Mememeriksa Tanda Bahaya Umum...

Mememeriksa Tanda Bahaya Umum...

Kemudian Tanyakan Keluhan Utama Kemudian Tanyakan Keluhan Utama

Apakah anak menderita

Apakah anak menderita batuk atau sukar bebatuk atau sukar bebernapas ? ...bernapas ? ...

Apakah anak menderita diare ? ...

Apakah anak menderita diare ? ...

Apakah

Apakah anak anak demam demam ? ? ...

Klasifikasikan

Klasifikasikan Demam Demam ...

Klasifikasikan

Klasifikasikan Campak Campak ...

Klasifikasikan

Klasifikasikan Demam Demam Berdarah Berdarah Dengue...Dengue...

Apakah anak mempunya

Apakah anak mempunyai masalah telinga ...i masalah telinga ...

Memeriksa Status Gizi ...

Memeriksa Status Gizi ...

Memeriksa

Memeriksa Anemia Anemia ... Memeriksa

Memeriksa status status HIV HIV ...

Memeriksa status Imunisasi ...

Memeriksa status Imunisasi ...

Pemberia

Pemberian n Vitamin Vitamin A A ...

Menilai Masalah / Keluhan Lain ...

Menilai Masalah / Keluhan Lain ... PENGOBATAN 

PENGOBATAN 

Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumahdi Rumah

 Antibiotik Oral ...

 Antibiotik Oral ...

Kotrimok

Kotrimoksasol sasol Oral Oral ... Parasetamol ...

Parasetamol ...

Obat Cacingan

Obat Cacingan ...

Zat

Zat Besi Besi ...

Vitamin

Vitamin A A ... ...

Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral Mengajari Ibu Cara Pemberian Obat Oral di Rumahdi Rumah

 Antimalaria Oral untuk Mal

 Antimalaria Oral untuk Malaria Falciparum ...aria Falciparum ...

 Antimalaria Oral untuk Mal

 Antimalaria Oral untuk Malaria non Falciparum ...aria non Falciparum ...

 Antimalaria Oral untuk Infe

 Antimalaria Oral untuk Infeksi Campuran ...ksi Campuran ...

Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di Mengajari Ibu Cara Mengobati Infeksi Lokal di RumahRumah

Mengobati Infeksi

Mengobati Infeksi Mata dengan Mata dengan tetes/Salep Mata...tetes/Salep Mata...

Mengeringkan T

Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap...elinga dengan Bahan Penyerap...

Mengobati Luka di Mulut

Mengobati Luka di Mulut dengan Antiseptik dengan Antiseptik mulut...mulut...

Meredakan

Meredakan Batuk dan Batuk dan Melegakan Melegakan TenggorokTenggorokanan dengan Bahan yang Aman ...

dengan Bahan yang Aman ...

Pemberian Pengobatan di Klinik Pemberian Pengobatan di Klinik

 Antibiotik Intramuskular

 Antibiotik Intramuskular ... Diazepam Untuk Menghent

Diazepam Untuk Menghentikan Kejang ...ikan Kejang ...

Suntikan Artemet

Suntikan Artemeter Untuk Malaria Berat ...er Untuk Malaria Berat ... Pengobatan Untuk Wheezing

Pengobatan Untuk Wheezing Salbutamol

Salbutamol Nebulasi Nebulasi ...

Salbutamol MDI dengan Spacer ....

Salbutamol MDI dengan Spacer ...

Epinefrin Subkutan

Epinefrin Subkutan ...

Pemberian Bronkodilator Oral ...

Pemberian Bronkodilator Oral ...

1 1 2 2 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 10 10 10 10

11 11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12

13 13 14 14 14 14

15 15 15 15 15 15 15 15 a a 16 16 16 16 16 16

17 17 17 17 17 17 17 17

Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun Mencegah Agar Gula Darah Tidak Turun.. Pemberian Cairan Tambahan Untuk Diare dan Pemberian Cairan Tambahan Untuk Diare dan Melanjutkan Pemberian Makan / ASI Melanjutkan Pemberian Makan / ASI

Rencana T

Rencana Terapi A : Penanganan Diare di rumaerapi A : Penanganan Diare di rumah ...h ...

Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Rencana Terapi B : Penanganan Dehidrasi Ringan / Sedang dengan Oralit ...

Ringan / Sedang dengan Oralit ...

Rencana ter

Rencana terapi C api C : Penanganan : Penanganan Dehidrasi BeratDehidrasi Berat dengan

dengan Cepat Cepat ... ...

Pemberian Cairan Tambahan Untuk DBD dan Pemberian Cairan Tambahan Untuk DBD dan GiziGizi Sangat Kurus

Sangat Kurus

Pemberian Cairan Pra Rujukan Untuk Demam Pemberian Cairan Pra Rujukan Untuk Demam Berdarah Dengue ...

Berdarah Dengue ...

Tindakan Pra

Tindakan Pra Rujukan untuk Rujukan untuk Anak Gizi Sangat Anak Gizi Sangat KurusKurus Disertai Diare ...

Disertai Diare ...

KONSELING BAGI IBU  KONSELING BAGI IBU  Makanan

Makanan Menilai

Menilai Cara Cara Pemberian Pemberian Makan Makan ...

Anjuran Makan Untuk

Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit Anak Sehat Maupun Sakit ...

Menasihati Ibu

Menasihati Ibu tentang Masalah tentang Masalah Pemberian Makan Pemberian Makan ...

Cairan Cairan

Menasihati ibu untuk Meningkatkan Pemeberian Menasihati ibu untuk Meningkatkan Pemeberian Cairan

Cairan Selama Selama Anak Anak Sakit Sakit ...

Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya

Menasihati Ibu tentang Kesehatan Dirinya...

Menasihati tentang Penggunaan Kelambu untuk Menasihati tentang Penggunaan Kelambu untuk Pencegahan Malaria

Pencegahan Malaria...

Kapan Harus Kembali Kapan Harus Kembali

Kunjungan

Kunjungan Ulang Ulang ...

Kapan Harus Kembali Segera ...

Kapan Harus Kembali Segera ...

PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT  PEMBERIAN PELAYANAN TINDAK LANJUT    Pneumonia

  Pneumonia ...

Diare

Diare PersistePersisten n ...

  Disentri...

  Disentri...

MALARIA (

MALARIA (Daerah Endemis Daerah Endemis Tinggi atau EndeTinggi atau Endemis Rendah)...mis Rendah)...

Demam Mun

Demam Mungkin Bukan gkin Bukan Malaria (Daerah Malaria (Daerah Endemis TEndemis Tinggi atauinggi atau atau Endemis Re

atau Endemis Rendah Malaria)....ndah Malaria)...

Demam Bukan Malaria...

Demam Bukan Malaria...

Campak dengan

Campak dengan Komplikasi Pada Mata Komplikasi Pada Mata atau Mulut...atau Mulut...

Mungkin DBD

Mungkin DBD / Demam / Demam Mungkin Bukan Mungkin Bukan Demam BerdarDemam Berdarahah Dengue...

Dengue...

Infeksi

Infeksi Telinga Akut Telinga Akut atau atau Kronis Kronis ...

Masalah Pemberian Makan ...

Masalah Pemberian Makan ...

Gizi

Gizi Kurus Kurus ...

Gizi Sangat Kurus T

Gizi Sangat Kurus Tanpa Komplikasi ...anpa Komplikasi ...

Anemia

Anemia ...

18 18

19 19 19 19 20 20

21 21 21 21

22 22 23 23 24 24

25 25 26 26

a a

27 27

27 27 27 27

28 28 28 28 28 28 29 29 29 29 29 29 30 30 30 30 30 30 31 31 31 31 31 31 31 31

PELAYANAN TINDAK LANJUT UNTUK ANAK DIDUGA HIV PELAYANAN TINDAK LANJUT UNTUK ANAK DIDUGA HIV...

SISTEM SKORING GEJALA dan PEMERIKSAANPENUNJANG TB SISTEM SKORING GEJALA dan PEMERIKSAANPENUNJANG TB di FASYANKES

di FASYANKES...

PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK

PENCEGAHAN CEDERA PADA ANAK  ...  ...

PENILAIAN KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN BAYI PENILAIAN KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN BAYI MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN 

MUDA UMUR KURANG DARI 2 BULAN  Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat Memeriksa Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi

atau Infeksi Bakteri ...Bakteri ...

Memeriksa

Memeriksa Ikterus Ikterus ...

Apakah

Apakah Bayi Bayi Diare Diare ...

Memeriksa

Memeriksa Status Status HIV HIV ...

Memeriksa k

Memeriksa kemungkinan Berat emungkinan Berat Badan Rendah Badan Rendah dan Masalahdan Masalah Pemberia

Pemberian n ASI...ASI...

TINDAKAN/PENGOBATAN  TINDAKAN/PENGOBATAN 

Tindakan/Pengobatan

Tindakan/Pengobatan Untuk Bayi Muda Untuk Bayi Muda Yang MemYang Memerlukan Rujukanerlukan Rujukan Segera

Segera (Tindakan (Tindakan Pra Pra Rujukan) Rujukan) ...

Tindakan Pra Rujukan (lanjutan) ...

Tindakan Pra Rujukan (lanjutan) ...

Bagan

Bagan Alur Rencana Alur Rencana Terapi Terapi C: Penanganan C: Penanganan Dehidrasi Berat ...Dehidrasi Berat ...

Asuhan Dasar Bayi Muda

Asuhan Dasar Bayi Muda ...

KONSELING BAGI IBU / KELUARGA

KONSELING BAGI IBU / KELUARGA ... ...

Mengajari Ibu untuk Mengobati Infeksi Lokal

Mengajari Ibu untuk Mengobati Infeksi Lokal di Rumah ...di Rumah ...

Mengajari Ibu Menyusui dengan Baik

Mengajari Ibu Menyusui dengan Baik dan Cara Memerah ASI ...dan Cara Memerah ASI ...

Mengajari Ibu untuk Menjaga Bayi Berat Badan Rendah tetap Mengajari Ibu untuk Menjaga Bayi Berat Badan Rendah tetap hangat ...

hangat ...

 Alternatif Pemberian M

 Alternatif Pemberian Minum ...inum ...

Masalah

Masalah Pemberian Pemberian ASI ASI pada pada Bayi...Bayi...

Masalah

Masalah Pemberian ASI Pemberian ASI pada pada Ibu Ibu ...

Menasehati Ibu kapan Kembali Segera dan Kunjungan Ulang Menasehati Ibu kapan Kembali Segera dan Kunjungan Ulang PELAYANAN TINDAK LANJUT 

PELAYANAN TINDAK LANJUT 

Infeksi Bakteri Lokal ...

Infeksi Bakteri Lokal ...

Ikterus

Ikterus ...

Diare Dehidrasi Ringan/Sed

Diare Dehidrasi Ringan/Sedang Diare Tang Diare Tanpa Dehidrasi...anpa Dehidrasi...

Berat Badan Rendah menurut Umur ...

Berat Badan Rendah menurut Umur ...

Masalah

Masalah Pemberian Pemberian ASI ASI ...

Luka atau Bercak Putih (Thrush) di Mulut ...

Luka atau Bercak Putih (Thrush) di Mulut ...

LAMPIRAN-LAMPIRAN  LAMPIRAN-LAMPIRAN 

FORMULIR - FORMULIR PENCATATAN : FORMULIR - FORMULIR PENCATATAN :

BALITA

BALITA SAKIT UMUR SAKIT UMUR 2 BULAN 2 BULAN SAMPAI SAMPAI 5 TAHUN5 TAHUN BAYI

BAYI MUDA MUDA UMUR KURANG UMUR KURANG DARI 2 DARI 2 BULANBULAN GRAFIK BB/U, BB/PB, BB/TB, PB/U, TB/U.

GRAFIK BB/U, BB/PB, BB/TB, PB/U, TB/U.

DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA DAERAH ENDEMIS MALARIA DI INDONESIA

32 32 33 33 34 34

35 35 36 36 37 37 38 38 39 39

40 40 41 41 42 42 43 43

45 45 45 45 46 46 46 46 48 48 49 49 50 50

51 51 51 51 51 51 51 51 52 52 52 52

53 53 55 55 56 56 67 67

BAYI MUDA BAYI MUDA

UMUR KURANG DARI 2 BULAN

UMUR KURANG DARI 2 BULAN

(5)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Perlu  penanganan

SEGERA TANYAKAN: LIHAT dan DENGAR :

MEMERIKSA TANDA BAHAYA UMUM

TANYAKAN PADA IBU MENGENAI MASALAH ANAKNYA

Tanyakan apakah kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masalah tersebut.

Jika kunjungan pertama, lakukan penilaian sesuai bagan berikut.

Ÿ

Jika kunjungan ulang, gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut

* Untuk memeriksa stridor, anak harus dalam keadaan tenang

Seorang anak dengan tanda bahaya umum memerlukan penanganan SEGERA, selesaikan seluruh penilaian secara cepat dan lakukan penanganan pra rujukan segera, sehingga rujukan tidak tertunda.

Ÿ

PENILAIAN, KLASIFIKASI DAN TINDAKAN / PENGOBATAN BALITA SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

Ÿ

 Apaka h anak bisa m inum atau menyusu?

Ÿ

 Apaka h anak

memuntahkan semua makanan dan/atau minuman?

Ÿ

 Apaka h anak pern ah kejang selama sakit ini?

Ÿ

 Apaka h anak gelis ah, letargis atau tidak sadar?

Ÿ

 Apaka h anak mengalami kejang saat ini?

Ÿ

 Apaka h terd engar stridor*?

Ÿ

 Apaka h anak tamp ak biru (sianosis)

Ÿ

 Apakah ujung tangan dan kaki pucat dan dingin?

Terdapat salah satu atau lebih tanda berikut :

Ÿ

Tidak bisa minum atau menyusu

Ÿ

M e m u n t a h k a n s e m u a m a k a n a n d a n / a t a u minuman

Ÿ

P e r n a h a t a u s e d a n g mengalami kejang

Ÿ

Gelisah

Ÿ

Letargis atau tidak sadar 

Ÿ

 Ada stridor 

Ÿ

Tampak biru (sianos is)

Ÿ

Ujung tangan dan kaki pucat dan dingin

PENYAKIT SANGAT

BERAT

Ÿ

Bila sedang kejang beri diazepam

Ÿ

Bila ada stridor pastikan tidak ada sumbatan  jalan napas

Ÿ

Bila ada stridor, sianosis dan ujung tangan dan kaki pucat dan dingin berikan oksigen 3 - 5 liter/menit melalui nasal prong dengan perangkat oksigen standar (tabung O dan

2

humidifier)

Ÿ

Cegah agar gula darah tidak turun

Ÿ

Jaga anak tetap hangat

Ÿ

RUJUK SEGERA

(6)

02 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

Klasifikasikan BATUK atau

SUKAR 

Apakah anak menderita batuk dan atau sukar  bernapas ?

JIKA YA,

 ANAK HARUS TENANG 

Dimaksud denganRUJUKdisini adalah ke Dokter Puskesmas, Puskesmas Perawatan atau Rumah Sakit

* *

*

Tatalaksana wheezing pada pneumonia berat dilakukan di fasilitas kesehatan r ujukan, kecuali untuk rujukan yang membutuhkan waktu yang lama.

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

***

TANYAKAN : Berapa lama ?

LIHAT, DENGAR dan PERIKSA :

Ÿ

Hitung napas dalam 1 menit*

Ÿ

Lihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam

Ÿ

Lihat dan dengar adanya wheezing

Ÿ

Periksa dengan pulse oxymeter (jika ada) untuk menilai saturasi oksigen.

BERNAPAS 

Umur anak : Napas cepat apabila : 2 bulan - < 12 bulan 50 kali atau lebih per menit 12 bulan - < 5 tahun 40 kali atau lebih per menit

Hitung napas dengan menggunakan ARI sound timer atau arloji yang mempunyai jarum detik

Jika rujukan tidak memungkinkan, tangani anak sesuai dengan pedoman nasional rujukan pneumonia atau sebagaimana pada Buku Saku Tatalaksana  Anak di RS

Pemberian amoksisilin oral untuk 5 hari dapat digunakan pada pasien dengan pneumonia disertai klasifikasi terpajan HIV, diduga terinfeksi HIV atau infeksi HIV terkonfirmasi

Ÿ

Tarikan di nding dada ke dalam   ATAU

Ÿ

Saturasi Oksigen

<90%

Ÿ

Nafas cepat

Ÿ

Tidak ada tanda-tanda Pneumonia Berat maupun Pneumonia

PNEUMONIA BERAT

PNEUMONIA

BATUK BUKAN PNEUMONIA

Ÿ

Beri Oksigen maksimal 2-3 liter/menit dengan menggunakan nasal prong

Ÿ

Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ

RUJUK SEGERA **

Ÿ

Beri amoksisilin 2x sehari sela ma 3 hr atau 5 hr ***

Ÿ

Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman

Ÿ

Obati wheezing bila ada

Ÿ

 Apabi la ba tuk >14 hari RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan

Ÿ

Nasehati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 2 hari

Ÿ

Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman

Ÿ

Obati wheezing bila ada

Ÿ

 Apab ila ba tuk ≥14 hari r ujuk u ntuk pemeriksaan TB dan sebab lain

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada

perbaikan

(7)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut :

Ÿ

Rewel / mudah marah.

Ÿ

Mata cekung.

Ÿ

Haus, minum dengan lahap.

Ÿ

Cubitan kulit perut kembali lambat

Ÿ

Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai diare dehidrasi berat atau

ringan/sedang.

Ÿ

Dengan dehidrasi.

Ÿ

Tanpa dehidrasi.

Ÿ

 Ada darah dalam tinja

DIARE DEHIDRASI

RINGAN/

SEDANG

DIARE TANPA DEHIDRASI

DIARE PERSISTEN

BERAT DIARE PERSISTEN

DISENTRI

Ÿ

Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana Terapi A

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera.

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan.

Ÿ

Atasi dehidrasi sebelum dirujuk, kecuali ada klasifikasi berat lain.

Ÿ

RUJUK

Ÿ

Nasihati pemberian makan untuk Diare Persisten.

Ÿ

Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Beri antibiotik yang sesuai

Ÿ

Beri tablet zinc selama 10 hari berturut-turut

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera.

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari.

DIARE 14 HARI ATAU

LEBIH 

dan jika ada DARAH DALAM

TINJA TANYAKAN   :

Ÿ

Sudah berapa lama ?

Ÿ

 Adakah darah dalam tinja ?

LIHAT dan RABA :

Ÿ

Lihat keadaan umum anak :  Apakah :

Ÿ

Letargis atau tidak sadar ?

Ÿ

Rewel/mudah marah?

Ÿ

Lihat apakah matanya cekung ?

Ÿ

Beri anak minum, Apakah :

Ÿ

Tidak bisa minum atau malas minum ?

Ÿ

Haus, minum dengan lahap ?

Ÿ

Cubit kulit perut untuk mengetahui turgor. Apakah Kembalinya :

Ÿ

Sangat lambat (> 2 detik) ?

Ÿ

Lambat (masih sempat terlihat lipatan kulit)

Apakah anak menderita diare ?

Untuk  DEHIDRASI 

Klasifikasikan DIARE  JIKA YA

Kunjungan ulang 3 hari.

Ÿ

dan jika

Terdapat dua atau lebih tanda-tanda berikut :

Ÿ

Letargis atau tidak sadar 

Ÿ

Mata cekung

Ÿ

Tidak bisa minum atau malas minum

Ÿ

Cubitan kulit perut kembali sangat lambat.

DIARE DEHIDRASI

BERAT

Ÿ

Jika Tidak ada klasifikasi berat lain: Beri cairan untuk dehidrasi berat dan tablet Zinc sesuai rencana terapi C

Ÿ

Jika anak juga mempunyai klasifikasi berat lain:

- RUJUK SEGERA

- Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan

Ÿ

Jika anak >2 tahun dan ada wabah kolera di daerah tersebut, beri antibiotik untuk kolera

Ÿ

Beri cairan, tablet Zinc dan makanan sesuai Rencana Terapi B

Ÿ

Jika terdapat klasifikasi berat lain : - RUJUK SEGERA

- Jika masih bisa minum, berikan ASI dan larutan oralit selama perjalanan

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari jika tidak ada perbaikan

Derajat dehidrasi harus dinilai untuk semua

anak diare

(8)

Non Endemis Malaria dan tidak ada riwayat bepergian ke daerah malaria

Apakah anak demam ?

Endemis Malaria Tinggi  atau Rendah

Klasifikasikan DEMAM  (berdasarkan anamnesis ATAU teraba panas ATAU suhu ≥ 37,5 C *

o

Jika anak menderita campak sekarang atau dalam 3 bulan terakhir 

Ÿ

Lihat adanya luka di mulut. Apakah dalam/luas ? Lihat adanya nanah pada mata

Ÿ

Lihat adanya kekeruhan pada kornea

* Suhu berdasarkan suhu aksila.

** Penyebab lain dari demam antara lain. : DBD, Pneumonia, Infeksi saluran kencing, Infeksi telinga,

Klasifikasikan CAMPAK 

04 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

JIKA YA

Ÿ

Tentukan Daerah Endemis Malaria :

Ÿ

Jika Daerah Non Endemis Malaria, tanyakan : 1 - 2 minggu terakhir, dan tentukan daerah risiko sesuai tempat yang dikunjungi.

LIHAT dan PERIKSA :

Ÿ

Lihat dan periksa adanya kaku kuduk

Ÿ

Lihat adanya penyebab lain dari demam **

Ÿ

Lihat adanya tanda-tanda CAMPAK saat ini:

- Ruam kemerahan dikulit yang menyeluruh DAN - Terdapat salah satu tanda

berikut:

batuk, pilek, mata merah.

 Apakah pernah menderita TANYAKAN :

Ÿ

Sudah berapa lama anak demam?

Ÿ

Jika lebih dari 7 hari, apakah demam setiap hari ?

Ÿ

malaria atau minum obat malaria ?

Ÿ

 Apakah anak menderita campak dalam jangka waktu 3 bulan terakhir?

Jika tidak ada klasifikasi berat, LAKUKAN TES MALARIA : - pada semua kasus demam di daerah Endemis tinggi   atau

- jika tidak ditemukan penyebab pasti demam di daerah endemis rendah

Tinggi atau rendah atau non Endemis

riwayat bepergian ke daerah endemis malaria dalam

luka dengan infeksi dan lain-lain.

Komplikasi penting lain dari campak, pneumonia, stridor, diare, infeksi telinga, dan Gizi Sangat Kurus.

***

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Ÿ

 Ada tanda bahaya

ATAU

Ÿ

Kaku kuduk

Ÿ

 Ada tanda bahaya umum

ATAU

Ÿ

Kaku kuduk

Ÿ

Tidak ada tanda bahaya umum

Ÿ

Tidak ada kaku kuduk

Ÿ

 Ada tanda bahaya umum

ATAU

Ÿ

 Adanya kekeruhan pada kornea mata

ATAU

Ÿ

 Ada luka di mulut yang dalam atau luas

Ÿ

 Ada nanah pada mata,

ATAU

Ÿ

 Ada luka pada mulut

Campak sekarang atau

PENYAKIT BERAT DENGAN

DEMAM

MALARIA

DEMAM MUNGKIN

BUKAN MALARIA

PENYAKIT BERAT DENGAN

DEMAM DEMAM BUKAN MALARIA

 CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI

BERAT***

CAMPAK DENGAN KOMPLIKASI

PADA MATA DAN/ATAU

MULUT

Ÿ Beri dosis pertama artemeter injeksi atau kinin injeksi untuk malaria berat

Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ Cegah agar gula darah tidak t urun

Ÿ Berikan satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Beri obat anti malaria oral pilihan pertama

Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam

Ÿ

Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari,

RUJUK

untuk penilaian lebih lanjut.

Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C

Ÿ

Obati penyebab lain dari demam

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari jika tetap demam

Ÿ

Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari,

RUJUK

untuk penilaian lebih lanjut

Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ Cegah agar gula darah tidak turun

Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam 38,5 °C

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Beri satu dosis parasetamol untuk demam ≥ 38,5 °C

Ÿ

Ÿ

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam

Ÿ

Jika demam berlanjut lebih dari 7 hari,

RUJUK untuk

penilaian lebih lanjut

Ÿ Beri vitamin A dosis pengobatan

Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ Jika ada kekeruhan pada kornea atau nanah pada mata berikan salep mata antibiotik

Ÿ Jika demam tinggi ( 38,5° C) beri dosis pertama parasetamol

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Beri vitamin A dosis pengobatan

Ÿ

Jika ada nanah pada mata, beri salep mata antibiotik

Ÿ

Jika ada luka pada mulut oleskan antiseptik mulut Jika Jika anak Gizi Sangat Kurus beri vitamin A sesuai dosis.

Ÿ

Kunjungan ulang 3 hari

Ÿ

Demam (pada anamnesis atau teraba panas atau suhu

 37,5 °C

DAN

Ÿ

Mikroskopis positif atau RDT positif 

Ÿ

Mikroskopis negatif atau

Ÿ

Ditemukan penyebab lain dari demam. **

ATAU

DAN

RDT negatif 

Obati penyebab lain dari demam

Ÿ Ÿ

ATAU

Ÿ

Usia ≤ 3 bulan Tes Malaria terdiri dari pemeriksaan RDT dan mikroskopis.

Jika tidak tersedia pemeriksaan malaria di daerah endemis malaria tinggi atau rendah, klasifikasikan sebagai MALARIA

Jika demam lebih dari 14 hari dan atau berulang tanpa sebab yang jelas rujuk untuk pemeriksaan TB

Untuk daerah endemis tinggi, semua balita sakit yang datang ke Puskesmas

diperiksa laboratorium untuk malaria

(9)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Ÿ  Ada tanda tanda syok

Ÿ Nyeri ulu hati

Ÿ Muntah-muntah

Ÿ Perdarahan (kulit/hidung /BAB)

Ÿ Uji torniket positif  ATAU

ATAU ATAU

ATAU

Ÿ Tidak ada satupun gejala di atas

DEMAM BERDARAH

DENGUE

MUNGKIN

DEMAM MUNGKIN BUKAN DBD

Ÿ Jika ada syok, beri Oksigen 2-4 liter/menit dan beri segera cairan intravena sesuai petunjuk

Ÿ Jika tidak ada syok tapi sering muntah atau malas minum, beri cairan infus Ringer Laktat/Ringer Asetat,  jumlah cairan rumatan

Ÿ Jika tidak ada syok, tidak muntah dan masih mau minum, beri oralit atau cairan lain sebanyak mungkin dalam perjalanan ke rumah sakit

Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (

38,5 ° C), t idak boleh golongan salisilat dan ibuprofen

Ÿ RUJUK SEGERA

Beri dosis pertama parasetamol, jika demam t inggi ( 38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan ibuprofen Nasihati untuk lebih banyak minum: oralit/cairan lain.

Nasihati kapan kembali segera

Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ Kunjungan ulang 1 hari

Ÿ Obati penyebab lain dari demam

Ÿ Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (38,5 ° C), tidak boleh golongan salisilat dan

ibuprofen

Ÿ Nasihati kapan kembali segera

Ÿ Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam

Klasifikasikan DEMAM BERDARAH DENGUE 

Klasifikasikan Demam untuk Demam Berdarah Dengue, hanya  jika : demam atau riwayat demam

TANYAKAN :

Ÿ  Apakah demam mendadak tinggi dan terus menerus?

Ÿ  Apakah ada nyeri ulu hati ?

Ÿ  Apakah badan anak dingin ?

hidung/BAB) ?

- Apakah sering?

- Apakah muntah dengan darah atau seperti kopi?

Ÿ  Apakah berak berwarna hitam?

Ÿ  Apakah ada nyeri ulu hati atau anak gelisah?

LIHAT dan RABA :

Periksa tanda-tanda syok :

Ÿ Ujung ekstremitas teraba dingin DAN nadi sangat lemah/tidak teraba Lihat adanya :

Ÿ Perdarahan dari hidung/gusi

Ÿ Bintik perdarahan di kulit (petekie)

Jika ada sedikit petekie TANPA tanda lain dari DBD, DAN uji torniket

tidak dapat dilakukan, klasifikasikan sebagai DBD. Ÿ Demam mendadak tinggi

dan terus menerus

Ÿ Bintik-bintik perdarahan di kulit (-)

ATAU

(DBD)

DBD

2 sampai dengan 7 hari

Ÿ  Apakah ada muntah-muntah ?

Ÿ  Apakah ada perdarahan (di kulit/

Ÿ  Apakah di lingkungan sekitar ada yang terinfeksi DBD ?

Lakukan :

Ÿ Uji torniket bia pasien tidak syok dan tidak ada perdarahan

ATAU

Ÿ Uji torniket (-)

(10)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Ÿ Pembengkakan yang

nyeri di belakang telinga

MASTOIDITIS

Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ Beri dosis pertama parasetamol untuk mengatasi nyeri

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Tampak cairan/nanah keluar dari telinga dan telah terjadi selama 14 hari atau lebih

Ÿ Tidak ada nyeri telinga DAN tidak ada nanah keluar dari telinga

INFEKSI TELINGA

INFEKSI TELINGA KRONIS

TIDAK ADA INFEKSI TELINGA

Ÿ Beri antibiotik yang sesuai selama 7 hari

Ÿ Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri

Ÿ Keringkan telinga dengan bahan penyerap

Ÿ Kunjungan ulang 5 hari

Ÿ Keringkan telinga dengan bahan penyerap setelah dicuci dengan NaCl 0,9% atau H O 3%.2 2

Ÿ Beri tetes telinga yang sesuai

Ÿ Kunjungan ulang 5 hari

Ÿ Tangani masalah telinga yang ditemukan

Klasifikasikan MASALAH TELINGA TANYAKAN :

Ÿ  Apakah ada nyeri telinga?

Ÿ  Adakah rasa penuh di telinga ?

Ÿ  Adakah cairan/nanah keluar dari telinga?

Jika Ya, berapa lama?

LIHAT dan RABA :

Ÿ Lihat, adakah cairan/nanah keluar dari telinga?

Ÿ Raba, adakah pembengkakan yang nyeri di belakang telinga?

Apakah Anak Mempunyai Masalah Telinga?

JIKA YA

Tampak cairan/nanah keluar dari telinga selama kurang dari 14 hari

06 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

 Nyeri telinga, Rasa penuh di telinga*

ATAU (Anak rewel, ada rasa tidak

nyaman di telinga, menarik-narik

telinga) Ÿ

Ÿ

Ÿ

ATAU

AKUT

Rasa penuh di telinga yang masuk klasifikasi kuning adalah yang bukan disebabkan oleh serumen. Jika rasa penuh di t elinga disebabkan oleh serumen, masuk klasifikasi hijau

*

(11)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Ÿ

SANGAT KURUS DENGAN KOMPLIKASI

Ÿ Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai

Ÿ Cegah gula darah tidak turun

Ÿ Hangatkan badan

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Ÿ Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ

Periksa tanda-tanda Gizi Sangat Kurus LIHAT dan RABA :

Ÿ

Lihat dan raba adanya edema pada kedua punggung kaki.

Ÿ

Tentukan berat badan (BB) menurut panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuai dengan umur dan jenis kelamin.

- BB/PB (TB) < - 3 SD

- BB/PB (TB) - 3 SD sampai - 2 SD - BB/PB (TB) ≥ - 2 SD

Ÿ

Ukur LiLA pada anak umur ≥ 6 bulan.

MEMERIKSA STATUS GIZI

Klasifikasikan STATUS GIZI 

Ÿ Periksa salah satu atau lebih dari tanda-tanda komplikasi medis berikut :

Ÿ  Apakah ada tanda bahaya umum

Ÿ  Apakah ada klasifikasi berat

Ÿ Jika tidak ada komplikasi medis, lakukan penilaian pada anak umur < 6 bulan, apakah ada masalah pemberian ASI?

Jika BB / PB (TB) < -3 SD ATAU LiLA < 11,5 cm, maka :

Lihat apakah anak tampak sangat kurus

Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ

Terlihat sangat kurus

BB/PB (TB) < - 3 SD

ATAU

BB/PB (TB) - 3 SD sampai - 2 SD

LiLA 11,5 cm - 12,5 cm

BB/PB (TB) ≥ - 2 SD

LiLA ≥ 12,5 cm

SANGAT KURUS TANPA KOMPLIKASI

KURUS

GIZI NORMAL

Beri antibiotik yang sesuai selama 5 hari Cegah gula darah tidak turun

Hangatkan badan

Nasihati kapan kembali segera Kunjungan ulang 7 hari

Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak dan nasihati sesuai “Anjuran Makan Untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari.

RUJUK untuk penilaianan kemungkinan adanya penyakit Kunjungan ulang 30 hari.

Jika anak berumur kurang dari 2 tahun, lakukan penilaian pemberian makan dan nasihati sesuai “Anjuran Makan untuk Anak Sehat Maupun Sakit”. Bila ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari

ATAU

LiLA < 11,5 cm RUJUK untuk penanganan gizi sangat kurus termasuk kemungkinan adanya penyakit penyerta

penyerta ( Infeksi TB dll)

Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ

Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ Ÿ

Ÿ

Ÿ

ATAU ATAU

Ÿ

Terlihat sangat kurus

ATAU

Ÿ

Edema pada kedua

ATAU

Ÿ

BB/PB (TB) < - 3 SD

ATAU

punggung kaki *

LiLA <11,5 cm

Ÿ

- Tanda bahaya umum - Klasifikasi berat - Masalah pemberian ASI

DAN

terdapat salah satu dari:

pada umur < 6 bulan **

Masalah pemberian ASI antara lain

- Pemberian ASI kurang dari 8x sehari

- Mendapat makanan atau minuman lain selain ASI - Posisi menyusu, perlekatan/isapan bayi tidak baik - Terdapat luka di mulut (trush) atau celah bibir/langit-langit

**

Ÿ Beri Vit A dosis pertama

Ÿ

Beri Vit A dosis pertama

Ÿ

Ÿ

 Anjurkan untuk menimbang berat badan anak setiap bulan

Jika edema tanpa disertai gejala lain maka dimasukan

*

dalam masalah lain.

(12)

GEJALA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

Ÿ Telapak tangan sangat pucat

Ÿ Telapak tangan agak pucat

Ÿ Tidak ditemukan tanda kepucatan pada telapak tangan

ANEMIA BERAT

 ANEMIA

TIDAK ANEMIA

Ÿ Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI

Ÿ RUJUK SEGERA

Ÿ Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. Bila ada masalah, beri konseling pemberian makan dan kunjungan ulang 7 hari

Ÿ Beri zat besi

Ÿ Lakukan pemeriksaan tinja untuk deteksi kecacingan

Ÿ Jika daerah Endemis Tinggi Malaria:periksa dan obati

Ÿ Nasihati kapan kembali segera

Ÿ Kunjungan ulang 14 hari

Ÿ Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan pada anak.

Jika ada masalah pemberian makan, kunjungan ulang 7 hari

LIHAT :

 Adanya kepucatan pada telapak tangan.

 Apakah : - Sangat pucat?

- Agak pucat?

MEMERIKSA ANEMIA

Klasifikasikan  ANEMIA

08 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

malaria terlebih dahulu jika positif.

Pemberian obat cacing harus dilakukan setelah

pemeriksaan laboratorium

(13)

GEJALA/TANDA KLASIFIKASI TINDAKAN/PENGOBATAN

INFEKSI HIV TERKONFIRMASI

Tangani Infeksi yang ada

TERPAJAN HIV

MEMERIKSA STATUS HIV

TANYAKAN :

LIHAT dan PERIKSA :

Jika anak menderita pneumonia berulang atau diare persisten/berulang atau

Klasifikasikan STATUS 

HIV 

Ÿ

 Apakah anak sudah pernah tes HIV? Jika pernah, kapan?

 Apak ah hasi lnya posi tif atau negatif?

Ÿ

 Apakah ibu pernah tes HIV?

Jika pernah apakah hasilnya Positif atau Negatif?

Ÿ

 Apakah anak memiliki orang tua kandung dan/atau saudara kandung yang terdiagnosis HIV atau yang meninggal karena penyebab yang tidak diketahui tetapi masih mungkin karena HIV?

Ÿ

Periksa apakah ada bercak putih di rongga mulut

Ÿ

Jika ibu dan atau anak belum tes HIV anjurkan untuk tes.

Tes HIV anak positif 

Ÿ

Ibu HIV positif ATAU

Ÿ

 Anak dari ibu dengan HIV, masih mendapat  ASI

ATAU

Ÿ

 Anak dari ibu dengan HIV, status HIV anak tidak diketahui

Ÿ

Ibu HIV positif atau riwayat kematian orang tua atau saudara kandung yang didiagnosis HIV atau dengan gejala klinis AIDS

Tes HIV pada ibu atau anak negatif 

Rujuk ke

puskesmas/RS Rujukan  ARV untuk

mendapatkan terapi  ARV dan Kotrimoksasol

profilaksis

Rujuk ke puskesmas / RS Rujukan ARV untuk mendapatkan

pemeriksaan lebih lanjut dan ARV profilaksis serta Kotrimoksasol profilaksis

Rujuk ke puskesmas / RS Rujukan ARV untuk mendapatkan

pemeriksaan lebih lanjut dan terapi ARV dan Kotrimoksasol profilaksis

DIDUGA

TERINFEKSI HIV

Gizi Sangat Kurus atau anemia berat :

MUNGKIN BUKAN INFEKSI HIV

(14)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

Jadwal Imunisasi

Imunisasi Dasar **

Imunisasi Lanjutan

Umur  0-24 Jam 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan

9 Bulan

Jenis Vaksin HB 0 BCG, Polio 1*

DPT-HB-Hib 1, Polio 2 DPT-HB-Hib 2, Polio 3 DPT-HB-Hib 3, Polio 4

Campak IPV

18 Bulan 18 Bulan

DPT-HB-Hib Campak

PEMBERIAN VITAMIN A

* Bayi lahir di fasilitas kesehatan, imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan

** Jika anak sehat atau sakit ringan dan belum lengkap imunisasi dasarnya maka segera lengkapi imunisasi dasarnya, KECUALI ANAK AKAN DIRUJUK SEGERA

Nasehati ibu kapan harus kembali untuk mendapat imunisasi berikutnya

Jadwal suplementasi : Setiap Februari dan Agustus Umur 6 bulan sampai 11 bulan : 100.000 IU (kapsul biru) Umur 12 bulan sampai 59 bulan : 200.000 IU (kapsul merah)

Jika seorang anak belum mendapatkannya dalam 6 bulan terakhir, berikan satu dosis sesuai umur 

MEMERIKSA STATUS IMUNISASI

MENILAI MASALAH / KELUHAN LAIN

Pastikan bahwa setiap anak dengan Tanda Bahaya Umum apapun harus dirujuk setelah mendapatkan dosis pertama antibiotik dan tindakan pra rujukan lainnya.

10 BUKU BAGAN

(15)

PENGOBATAN

LAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM TINDAKAN/PENGOBATAN YANG TELAH DITETAPKAN DALAM BAGAN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI

UNTUK PNEUMONIA :

BERI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN ORAL

UNTUK DISENTRI : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK SHIGELA  ATIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : KOTRIMOKSASOL

 ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : SEFIKSIM

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH

Ikuti petunjuk di bawah ini untuk setiap obat oral yang harus diberikan di rumah

Ikuti juga petunjuk yang tercantum dalam tiap tabel dosis obat

Ÿ

Tentukan jenis obat dan dosis yang sesuai berdasarkan berat atau umur anak

Ÿ

Jelaskan alasan pemberian obat

Ÿ

Peragakan bagaimana cara membuat satu dosis

Ÿ

Perhatikan cara ibu menyiapkan sendiri satu dosis

Ÿ

Mintalah ibu memberikan dosis pertama pada anak bila obat harus diberikan di klinik

Ÿ

Terangkan dengan jelas cara memberi obat dan tuliskan pada label obat

Ÿ

Jika akan memberikan lebih dari satu obat, bungkus setiap obat secara terpisah

Ÿ

Jelaskan bahwa semua obat harus diberikan sesuai anjuran walaupun anak telah

menunjukkan perbaikan

Ÿ

Cek pemahaman ibu, sebelum ibu meninggalkan klinik

TABLET (500 mg)

250 mg/5ml

4 - < 6 kg 1/2 10 ml

6 - < 10 kg 3/4 15 ml

10 - < 16 kg 1 1/4 25 ml 16 - < 19 kg 1 1/2 30 ml

 AMOKSISILIN 45mg/kgBB/kali 2 X sehari selama 3 hari untuk Pneumonia 2 X selama 5 hari untuk Pneumonia dengan klasifikasi HIV merah BERAT

 BADAN

4 - <6 kg BERAT BADAN

6 - <10 kg  10 - < 19 kg

TETRASIKLIN Kapsul 250 mg 4 x sehari selama 3 hari

 jangan diberi

1

1/4 TABLET DEWASA ( 80mg/400 mg) hari

1 TABLET ANAK (20 mg/100 mg)

1/2 2

1 3

2,5 ml SIRUP per 5 ml (40 mg/200 mg)

5 ml 10 ml KOTRIMOKSASOL 2 X sehari selama 3 hari UNTUK KOLERA : BERIKAN ANTIBIOTIK YANG DIANJURKAN UNTUK KOLERA SELAMA 3 HARI  ANTIBIOTIK PILIHAN PERTAMA : TETRASIKLIN

 ANTIBIOTIK PIIHAN KEDUA : KOTRIMOKSASOL

1/2

tab 100 mg Sirup 100mg/5ml

4-<6kg 1/16 0,5ml 1/8tab

6-<10kg 1/8 1ml 1/4tab

10-<16kg 1/4 2ml 1/2tab

16-<19kg 1/2 3ml 3/4tab

BERAT BADAN

SEFIKSIM 1,5 - 3 mg/KgB METRONIDAZOL

tablet 500 mg 3 x sehari selama 10 hari

(untuk amuba) KOTRIMOKSASOL

2 x sehari selama 5 hari

Ÿ

 Amoksisin adalah obat pilihan yang dianjurkan karena efikasinya dan tingginya resistensi terhadap kotrimoksasol

Ÿ

Jika tidak respon dengan Amoksisilin berikan Eritromisin 50mg/KgBB dalam 3 dosis pemberian

2x sehari selama 5 hari

TABLET

4 - < 6 kg 1/4 6 - < 10 kg 1/2 10 - < 16 kg 2/3 16 - < 19 kg

1/4

 AMOKSISILIN 40mg/kgBB/hari BERAT

 BADAN

2 X sehari selama 7 hari untuk Infeksi Telinga Akut

UNTUK INFEKSI TELINGA AKUT : BERI ANTIBIOTIK AMOKSISILIN ORAL

SIRUP 125 mg/5ml

5 ml 7,5 ml 10 ml 12,5 ml

5 ml 10 ml 12.5 ml 15 ml

2,5 ml 5 ml 7,5 ml 10 ml SIRUP

Tablet (500 mg) 125 mg/5ml 250 mg/5ml

TAB ANAK(20mg TMP + 100mg SMZ)

4mg/kgBB/kali

1 2 2 1/2 3

4 - < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 16 kg

1/2 2/3  3/4 Tablet (500 mg) 250 mg/5ml

(16)

12 BUKU BAGAN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

7 - < 10 kg 2,5 ml (½ sendok takar)

BERAT BADAN

TABLET BESI (FOLAT)

1 x sehari

SIRUP BESI

10 - < 19 kg

¼ 1 x sehari

½ 5 ml (1 sendok takar)

 ALBENDAZOL PIRANTEL PAMOAT

UMUR TABLET 400 mg TABLET 125 mg

UMUR atau BERAT BADAN

4 bulan - 9 bulan (6 - < 8 kg)

9 bulan - < 1 tahun 1 tahun - < 3 tahun 3 tahun - < 5 tahun

½ 3/4

1 1½ 1 tahun - < 2 tahun

2 tahun - < 5 tahun

½

1

Jika anak ANEMIA, berumur ≥ 4 bulan, belum pernah mendapat obat ini dalam 6 bulan terakhir, beri obat cacingan dosis tunggal

PILIHAN PERTAMA : ALBEN DAZOL PILIHAN KEDUA : PIRANTE L PAMOAT

Obat Cacingan

Pemberian Vitamin A Untuk Pengobatan Campak

Zat Besi untuk pengobatan ANEMIA

Beri tiap hari selama 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun

4 - < 7 kg 1/8 1/2 2,5 ml

(1/2 sdk takar) BERAT BADAN

Setiap 6 jam sampai demam atau nyeri telinga hilang PARASETAMOL

TABLET 500 mg TABLET 100 mg SIRUP 120 mg/5 ml

7 - < 14 kg 1/4 1 5 ml

(1 sdk takar)

14 - < 19 kg 1/2 2 7,5 ml

(1½ sdk takar) Parasetamol untuk Demam Tinggi (

³

38,5

 °

C) atau Sakit Telinga

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH

DENGAN Komplikasi Mata dan / atau Mulut

Umur Dosis/hari Hari

< 6 bulan 50.000 IU (1/2 kapsul biru) Hari ke 1, dan hari ke 2 6 bulan - 11 bulan 100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1, dan hari ke 2 12 bulan - 59 bulan 200.000 IU (kapsul merah) Hari ke 1, dan hari ke 2 Pemberian Vitamin A Untuk Pengobatan Campak

TANPA Komplikasi Mata dan / atau Mulut

Umur Dosis/hari Hari

< 6 bulan 50000 IU( 1/2 kapsul Hari ke 1 6 bulan - 11 bulan 100000 IU ( kapsul biru) Hari ke 1 12 bulan - 59 bulan 200000 IU ( kapsul merah) Hari ke 1

DOSIS TUNGGAL

Umur Dosis/hari Hari

< 6 bulan 50.000 IU (1/2 kapsul biru) Hari ke 1 6 bulan - 11 bulan 100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1 12 bulan - 59 bulan 200.000 IU (kapsul merah) Hari ke 1

Pemberian Vitamin A Untuk Pengobatan Defisiensi Vit A, Xerofthalmia dan Gizi Sangat Kurus

Umur Dosis/hari Hari

< 6 bulan

50.000 IU (1/2 kapsul biru)

Hari ke 1, Hari Ke 2,dan Hari Ke 15

6 bulan - 11 bulan

100.000 IU (kapsul biru) Hari ke 1, Hari Ke 2, dan Hari Ke15

12 bulan - 59 bulan

200.000 IU (kapsul merah)

Hari ke 1, Hari Ke 2, dan Hari Ke15

(60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat

(setiap 5 ml mengandung 30 mg besi elemental)

SIRUP BESI

1 x sehari

(17)

MENGAJARI IBU CARA PEMBERIAN OBAT ORAL DI RUMAH Ikuti dengan teliti petunjuk dosis dan lamanya pemberian obat

Obat anti malaria harus diberikan sesudah makan

Pengobatan Malaria falsiparum menurut berat badan

Lini Pertama Lini Kedua

Hari Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut kelompok berat badan

<4 5kg 4-6 kg 6-10 kg 11-17 kg

18-30 kg

31-33 kg

34-40 kg

41-45 kg

46-60 kg

>60kg

0-1 bulan

2-5 bulan

6-11 bulan

1-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

10-14 tahun

>15 tahun

>15 tahun

>15 tahun Hari 1-7 Kina sesuai

BB

3 x ½ 3 x ½ 3 x 1 3 x 1½

3 x 1½ 3 x 2 3 x 2½ 3 x 2½ 3 x 3

Hari 1 Primakuin - -

¼ ¼ ½ ¾ ¾

1 1 1

Ha ri Jenis obat

Jumlah tablet per hari menurut berat badan

<4 kg 4-6 kg

>6-10 kg

11-17 kg

18-30 kg

31- 40 k g 4 1- 59 kg

>60 kg

0-1 bulan

2 bulan

6-11 bulan

1-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

>15 tahun

>15 Tahun

1-3 DHP 1/3 ½ ½ 1 1½ 2 3 4

1 Primakuin ¼ ¼ ½ ¾ 1 1

Lini Kedua Variasi dengan Tetrasiklin

Hari Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut berat badan

<5kg 6-10kg 11-17kg 18-30kg 31-40kg 41-49kg 50-59 kg = 60 kg

0- 1bulan

2–

11bulan 1-4 tahun

5- 8tahun

>8 -14 tahun

> 15 tahun

> 15 tahun > 15 tahun

Hari

1-7 Tetrasiklin - - - -

4 x 125 mg

4 x 125mg

4 x 250mg 4 x 250mg Hari Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut kelompok berat badan

<5kg 6-19 kg 20-29 kg 30-44 kg 45-59 kg >60 kg

0-1 bulan

2 bulan- 8 tahun

>8 tahun 10-14 tahun

>15 tahun >15 tahun

Hari

1-7 Doksisiklin - - 2 x 25 mg 2 x 50 mg 2 x 75 mg 2 x 100 mg

Lini Kedua Variasi dengan Doksisiklin

Catatan : Dosis Tetrasiklin 4 mg/kgBB/kali diberikan 4x sehari  Tidak diberikan pada anak umur <8 tahun

Catatan : Dosis Kina diberikan sesuai BB (3x10mg/kg BB/hari) Dosis Doksisiklin 3.5 mg/kg BB/hari diberikan 2 x sehari(> 15 tahun)

Dosis Doksisiklin 2.2 mg/kg BB/hari diberikan

2 x sehari (8-14 tahun)

(18)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

Pengobatan Malaria vivaks menurut berat badan

Lini Pertama Lini Kedua

Hari Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut berat badan

<5 kg 6-10 kg 11- 17 kg 18-30 kg 31-40 kg 41-59 kg >60 kg

0-1 bulan

2-11 bulan

1-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

>15 Tahun

>15 Tahun

1-3 DHP ¼ ½ 1 1½ 2 3 4

1-14 Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1 1

Pengobatan Infeksi campur P.falciparum + P. vivax / P.ovale

14 BUKU BAGAN

Hari Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut berat badan

<4 kg 4-6 kg >6-10 kg

11-17 kg

18-30

kg 31-40

kg 41-59

kg

>60 kg

0-1 bulan

2 bulan

6-11 bulan

1-4 tahun

5-9 tahun

10-14 tahun

>15 tahun

>15 Tahun

1-3 DHP 1/3 ½ ½ 1 1 ½ 2 3 4

1-14 Primaku

in - -

¼ ¼ ½ ¾

1 1

Hari

Jenis obat

Jumlah tablet perhari menurut kelompok berat badan

<5 kg 6 - kg

11- kg

18- 30 31- kg

34- kg

41- kg

46- kg

>60 kg

0-1

bulan 2- 11 bulan

1-4 tahun

5-9

tahun 10- 14 tahun 10-14

tahun

>15 tahun

>15 tahun

>15 tahun

Hari

1-7 DH sesuai

BB

3 x

½

3 x 1

3 x 1½

3 x

1½ 3 x 2 3 x

3 x

2½ 3 x 3

Hari 1-14

Primaku

in -

¼ ½ ¾ ¾

1 1 1

10 17

kg

33 40 45 60

(19)

MENGAJARI IBU CARA MENGOBATI INFEKSI LOKAL DI RUMAH

Ÿ

Jelaskan alasan pemberian obat

Ÿ

Uraikan langkah-langkah pengobatan sebagaimana tercantum dalam kotak yang sesuai

Ÿ

 Amati cara ibu melakukan pengobatan di klinik

Ÿ

Jelaskan berapa kali dia harus mengerjakannya di rumah

Ÿ

Berikan obat yang telah digunakan dalam peragaan untuk dilanjutkan di rumah

Ÿ

Cek pemahaman ibu.

Mengobati Infeksi Mata dengan tetes/Salep Mata Bersihkan kedua mata, 3 kali sehari.

Ÿ

Cucilah tangan

Ÿ

Mintalah anak untuk memejamkan mata

Ÿ

Gunakan kapas basah untuk membersihkan nanah

Berikan obat tetes/salep mata kloramfenikol/tetrasiklin 3 kali sehari

Ÿ

Mintalah anak melihat ke atas. Tarik kelopak mata bawah perlahan ke arah bawah

Ÿ

Teteskan obat tetes mata atau oleskan sejumlah kecil salep di bagian dalam kelopak mata

Ÿ

Cuci tangan kembali Obati sampai kemerahan hilang

Jangan menggunakan salep/tetes mata yang mengandung kortikosteroid atau memberi sesuatu apapun di mata

Mengeringkan Telinga dengan Bahan Penyerap

Ÿ

Keringkan telinga sekurang-kurangnya 3 kali sehari

Ÿ

Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissu yang kuat, menjadi sebuah sumbu. Jangan gunakan lidi kapas

Ÿ

Masukkan sumbu tersebut ke dalam telinga anak

Ÿ

Keluarkan sumbu jika sudah basah

Ÿ

Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah di atas sampai telinga anak kering

Untuk INFEKSI TELINGA KRONIS :

Ÿ

Teteskan 3-5 tetes larutan NaCl 0,9% atau H2O2 3% pada telinga yang sakit, lalu keringkan dengan kertas tissu. Lakukan hal ini 3 kali sehari.

Ÿ

Sesudah mengeringkan telinga, teteskan derivat Quinolon 2-3 tetes/kali dan biarkan selama 10 menit. Berikan 2x sehari, pagi dan malam selama 14 hari.

Mengobati Luka di Mulut dengan antiseptik mulut

Ÿ

Cucilah tangan

Ÿ

Basuhlah mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang telah dibasahi larutan NaCl 0,9%

Ÿ

Oleskan Nystatin 4x sehari selama 7 hari

Ÿ

Cuci tangan kembali

Meredakan Batuk dan Melegakan tenggorokan dengan Bahan yang Aman Bahan aman yang dianjurkan:

Ÿ

 ASI eksklusif sampai umur 6 bulan

Ÿ

Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis (Madu tidak dianjurkan untuk anak umur < 1 tahun)

Obat yang tidak dianjurkan:

Ÿ

Semua jenis obat batuk yang dijual bebas yang mengandung atropin, codein dan derivatnya atau alkohol

Ÿ

Obat-obatan dekongestan oral dan nasal

(20)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

PEMBERIAN PENGOBATAN INI HANYA DI KLINIK

Ÿ

Jelaskan kepada ibu mengapa obat tersebut harus diberikan

Ÿ

Tentukan dosis yang sesuai dengan berat badan dan umur anak

Ÿ

Gunakan jarum dan alat suntik steril. Ukur dosis dengan tepat

Ÿ

Berikan obat suntikan intramuskular

Ÿ

Jika anak tidak dapat dirujuk, ikuti petunjuk yang diberikan Beri antibiotik intramuskular 

UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK TAPI TIDAK DAPAT MENELAN OBAT ORAL

Ÿ

Beri dosis pertama Ampisillin + Gentamisin intramuskular dan RUJUK SEGERA JIKA RUJUKAN TIDAK MEMUNGKINKAN

Ÿ

Ulangi suntikan Ampisillin intramuskular setiap 6 jam selama 5 hari

Ÿ

Lanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai, untuk melengkapi 10 hari pengobatan

Pemberian Diazepam untuk menghentikan kejang

Ÿ

Miringkan anak dan bersihkan jalan napas. Jangan masukkan apapun ke dalam mulut anak

Ÿ

Berikan 0,5 mg/kg diazepam cairan injeksi per rektal menggunakan syringe kecil 1 cc tanpa jarum (seperti syringe tuberkulin) atau dengan menggunakan kateter

Ÿ

Periksa gula darah, lalu lakukan tatalaksana atau cegah agar tidak turun

Ÿ

Beri oksigen dan RUJUK

Ÿ

Jika kejang tidak berhenti setelah 5 menit ulangi dosis diazepam (maksimal 2 kali),

Ÿ

Jika sudah terpasang akses vena maka diberikan diazepam 0,25-0,5 mg IV

Ÿ

Jika kejang belum teratasi, dapat diberikan fenitoin 20 mg/kg IV yang tersedia fenobarbital iv berikan sediaan im dalam dosis sama)

4 - < 6 kg 1,25 ml = 250 mg Dosis: 50 mg per kg BB Tambahkan 4,0 ml aquadest dalam 1000 mg sehingga menjadi 1000 mg/5

ml atau 200 mg/ml

1 ml = 40 mg

 AMPISILIN GENTAMISIN

BERAT BADAN 5-7 kg 7-<10 kg 10-<14 kg

14-19 kg

DIAZEPAM (10 mg/2 ml) 0,5 ml

1 ml 1,5 ml  2 ml

Dosis: 7,5 mg per kg BB Sediaan 80 mg/2 ml

6 - < 8 kg 1,75 ml = 350 mg 1,25 ml = 50 mg 8 - < 10 kg 2,25 ml = 450 mg 1,75 ml = 70 mg 10 - < 14 kg 3 ml = 600 mg 2,5 ml = 100 mg 14 - < 19 kg 3,75 = 750 mg 3 ml = 120 mg BERAT BADAN

Suntikan iv atau im artesunat injeksi untuk malaria berat (ANTI MALARIA PILIHAN PERTAMA UNTUK MALARIA BERAT)

UNTUK ANAK YANG HARUS DIRUJUK KARENA PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM

Ÿ

Berikan dosis pertama suntikan Artemeter sebelum dirujuk (dosis lihat di bawah), SEGERA RUJUK

Ÿ

Jika rujukan tidak memungkinkan dan hasil pemeriksaan laboratorium dan klinis menunjukkan malaria berat ikuti petunjuk berikut :

Suntikan Artesunat intra vena atau intra muskular dengan dosis 2,4 mg/kg BB

Jika anak belum sadar dalam 3 hari, RUJUK SEGERA

Jika anak sudah bisa makan dan minum, gantikan dengan pemberian obat antimalaria oral untuk Malaria Falciparum pertama selama 3 hari

Keterangan : dosis artesunat pada anak BB < 20 kg dengan malaria berat adalah DIAZEPAM per 

BB < 10 kg sediaan 5 mg

BB > 10 kg sediaan 10 mg

dilarutkan dengan NaCl 0,9% atau fenorbarbital 20 mg/kg IV (bila tidak

rektum siap

sebanyak 3 kali jam ke 0, 12, dan 24. Selanjutnya berikan 2,4 mg/kg BB per iv atau im setiap 24 jam sampai anak mampu minum obat. Lanjutkan pengobatan dengan obat anti malaria oral (DHP tablet)

3 mg/kg BB/kali pemberian. Lebih tinggi dibanding anak BB > 20 kg (2,4 mg/kg BB)

16 BUKU BAGAN

(21)

Pemberian Bronkodilatator Kerja Cepat (Inhalasi) :

Ÿ

Salbutamol nebulisasi

Ÿ

Salbutamol MDI (Metered Doses Inhaler) dengan Spacer 

Ÿ

Bila kedua cara tidak tersedia berikan dengan epinefrin (adrenalin) secara subkutan Jika pengobatan inhalasi tidak mungkin diberikan, berikan Bronkodilator Oral

SALBUTAMOL NEBULASI

Ÿ

Tuangkan larutan bronkodilator dan 2-4 ml NaCl steril ke bagian dalam nebuliser 

Ÿ

Berikan pada anak saat uap mulai muncul sampai larutan habis

Ÿ

Berikan setiap 4 jam, lalu kurangi setiap 6-8 jam bila ada perbaikan

Ÿ

Pada kasus berat dapat diberikan setiap jam dalam waktu yang singkat SALBUTAMOL NEBULASI

2,5 mg/ 2,5 ml NaCL

DOSIS

2,5 mg + NaCL 0,9 % hingga 4 - 6ml (sesuai alat yang dipakai)

EPINEFRIN SUBKUTAN

Ÿ

Berikan 0,01 ml/kg BB epinefrin subkutan dengan menggunakan spuit 1 ml (spuit BCG)

Ÿ

Jika setelah 20 menit pemberian tidak ada perbaikan ulangi pemberian epinefrin 1 dosis

EPINEFRIN 1 : 1000 (0,1%)

DOSIS 0,01 ml/kg BB Dosis maksimal 0,3 ml

Berikan inhalasi salbutamol untuk wheezing PENGGUNAAN SPACER*

Penggunaan spacer adalah cara untuk mengantarkan bronkodilator secara efektif ke dalam paru-paru.

 Anak di bawah 5 tahun sebaiknya tidak diberikan inhaler tanpa spacer.

Bila digunakan dengan benar, spacer bekerja sebaik nebulizer 

Ÿ

Dari salbutamol metered inhaler (100 µg/puff). Berikan 2 puff 

Ÿ

Evaluasi 1 jam pertama setiap 15-20 menit

Spacer dapat dibuat dengan menggunakan cara sebagai berikut

Ÿ

Gunakan botol minum kemasan 500 ml atau yang sejenis

Ÿ

Buat lubang pada dasar botol dengan ukuran sama besar dengan mulut inhaler (gunakan pisau yang tajam)

Ÿ

Potong botol antara 1/4 bagian atas dan 3/4 bagian bawah lalu pisahkan bagian atas botol

Ÿ

Buat potongan berbentuk V kecil pada pinggiran bagian terbuka botol untuk menyesuaikan dengan hidung anak lalu gunakan sebagai masker 

Ÿ

Bakar sudut pinggiran botol dengan lilin agar tidak tajam

Ÿ

Pada bayi kecil, masker dapat dibuat dengan melubangi gelas plastik (bukan dari bahan polystyrene). Spacer komersil dapat digunakan jika tersedia.

Menggunakan inhaler dengan spacer :

Ÿ

Singkirkan tutup inhaler. Kocok inhaler 

Ÿ

Masukkan mulut inhaler melalui lubang dalam botol atau gelas plastik

Ÿ

Letakkan bukaan botol pada mulut anak dan perintahkan anak untuk bernapas lewat mulut. Tekan inhaler dan semprotkan salbutamol ke dalam botol sementara anak bernapas normal

Ÿ

Tunggu sampai 3 atau empat kali napas lalu ulangi

Ÿ

Untuk anak yang lebih kecil letakan gelas menutupi mulut dan gunakan spacer dengan cara yang sama

* Jika spacer digunakan untuk pertama kalinya, semprotkan 4-5 semprot lebih banyak SALBUTAMOL MDI DENGAN SPACER

Tablet Tablet 2 mg 4 mg

< 10 kg ½ ¼

10-19 kg 1 ½

Berat badan

Pemberian Bronkodilator Oral

Salbutamol Oral 3 Kali Sehari Selama 3 Hari

PENGOBATAN UNTUK WHEEZING

(22)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015

Mencegah agar gula darah tidak turun

Ÿ

Jika anak masih bisa menyusu

Mintalah kepada ibu untuk menyusui anaknya

Ÿ

Jika anak tidak bisa menyusu tapi masih bisa menelan

Beri perahan ASI atau susu formula / air gula 30-50 ml sebelum dirujuk

Cara membuat air gula

Larutkan 4 sendok teh (20 gr) gula dalam 200 ml air matang

Ÿ

Jika anak tidak bisa menelan

Beri 50 ml susu formula / air gula melalui pipa orogastrik Jika tidak tersedia pipa orogastrik, RUJUK SEGERA

18 BUKU BAGAN

(23)

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI

Rencana Terapi A : Penanganan Diare di Rumah

Jelaskan pada Ibu tentang aturan perawatan di rumah

1. BERI CAIRAN TAMBAHAN (sebanyak anak mau) JELASKAN PADA IBU

Ÿ

Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian

Ÿ

Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan

Ÿ

Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut : oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang

 Anak harus diberikan larutan oralit di rumah, jika :

Ÿ

 Anak telah diobati dengan Rencana Terapi B atau C dalam kunjungan ini

Ÿ

 Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah AJARI IBU CARA MENCAMPUR DAN MEMBERIKAN ORALIT BERI IBU 6 BUNGKUS ORALIT UNTUK DIBERIKAN DI RUMAH

TUNJUKAN KEPADA IBU BERAPA BANYAK HARUS MEMBERIKAN ORALIT/CAIRAN LAIN YANG HARUS DIBERIKAN SETIAP KALI ANAK BUANG AIR BESAR

Ÿ

Sampai umur 1 tahun : 50 - 100 ml setiap kali buang air besar 

Ÿ

Umur 1 sampai 5 tahun : 100 - 200 ml setiap kali buang air besar  Katakan kepada Ibu :

Ÿ

 Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas

Ÿ

Jika anak muntah, tunggu 10 menit.Kemudian berikan lebih lambat

Ÿ

Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti 2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI (KECUALI PADA BAYI MUDA) 3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN

4. KAPAN HARUS KEMBALI

Rencana Terapi B: Penanganan Dehidrasi Ringan/Sedang dengan Oralit

Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam.

TENTUKAN JUMLAH ORALIT UNTUK 3 JAM PERTAMA Jumlah oralit yang diperlukan = berat badan (dalam kg) x 75 ml Digunakan UMUR hanya bila berat badan anak tidak diketahui.

Ÿ

Jika anak menginginkan, boleh diberikan lebih banyak dari pedoman di atas.

Ÿ

Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, berikan juga 100-200 ml air matang selama periode ini.

TUNJUKAN CARA MEMBERIKAN LARUTAN ORALIT

Ÿ

Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir/mangkuk/gelas

Ÿ

Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian berikan lagi lebih lambat.

Ÿ

Lanjutkan ASI selama anak mau.

Ÿ

Bila kelopak mata bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau  ASI

BERIKAN TABLET ZINC SELAMA 10 HARI, KECUALI BAYI MUDA.

SETELAH 3 JAM :

Ÿ

Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya

Ÿ

Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan

Ÿ

Mulailah memberi makan anak

JIKA IBU MEMAKSA PULANG SEBELUM PENGOBATAN SELESAI :

Ÿ

Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.

Ÿ

Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan

Ÿ

Beri oralit yang cukup untuk rehidrasi dengan menabahkan 6 bungkus lagi sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A.

Ÿ

Jelaskan 4 aturan perawatan diare di rumah:

1. BERI CAIRAN TAMBAHAN

2. BERI TABLET ZINC SELAMA 10 HARI 3. LANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN 4. KAPAN HARUS KEMBALI

UMUR ≤ 4 bulan 4 - < 12 bulan 1 - < 2 tahun 2 - < 5 tahun BERAT BADAN < 6 kg 6 - < 10 kg 10 - < 12 kg 12 - 19 kg JUMLAH (ml) 200 - 400 400 - 700 700 - 900 900 - 1400

Lihat Rencana Terapi A

(lihat anjuran PEMBERIAN MAKAN PADA ANAK SEHAT MAUPUN SAKIT)

CARA MEMBUAT CAIRAN ORALIT a. Cuci tangan sebelum menyiapkan b. Siapkan satu gelas (200 cc) air matang c. Gunting ujung pembungkus oralit

d. Masukkan seluruh isi oralit ke dalam gelas yang berisi air tersebut e. Aduk hingga bubuk oralit larut

f. Siap untuk diminum

(24)

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT ( MTBS ) - 2015 20

20 BUKU BUKU BAGAN BAGAN

Rencana Te

Rencana Te rapi C: Penanganan Dehidrasi Berat rapi C: Penanganan Dehidrasi Berat dengan Cepat dengan Cepat

IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN "YA", LANJUTKAN KE KANAN. JIKA "TIDAK", LANJUTKAN KE BAWAH IKUTI TANDA PANAH, JIKA JAWABAN "YA", LANJUTKAN KE KANAN. JIKA "TIDAK", LANJUTKAN KE BAWAH

Ÿ

Ÿ RUJUK SEGERARUJUK SEGERA untuk pengobatan intravena. untuk pengobatan intravena.

Ÿ

Ÿ Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan caratunjukkan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit

meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalamselama dalam perjalanan.

perjalanan.

CATATAN : CATATAN :

Ÿ

Ÿ Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelahJika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa Ibu dapat mempertahankan rehidrasi untuk meyakinkan bahwa Ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.

hidrasi dengan pemberian larutan oralit per oral.

Ÿ

Ÿ Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrikMulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa orogastrik atau mulut. Beri 20 ml/kg/jam selama 6

atau mulut. Beri 20 ml/kg/jam selama 6 jam (total 120 ml/Kg)jam (total 120 ml/Kg)

Ÿ

Ÿ Periksa kembali anak setiap 1-2 jam :Periksa kembali anak setiap 1-2 jam : - Jika anak muntah terus atau

- Jika anak muntah terus atau perut makin kembung, beri cairan lebihperut makin kembung, beri cairan lebih lambat.

lambat.

- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak

- Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untukmembaik, rujuk anak untuk pengobatan intravena.

pengobatan intravena.

Ÿ

Ÿ Sesudah 6 jam, Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi.periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi.

Kemudian tentukan Rencana Terapi yang sesuai (A, B, atau C) Kemudian tentukan Rencana Terapi yang sesuai (A, B, atau C)

Ÿ

Ÿ Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infusBeri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika

dipersiapkan. Beri 100 ml/kg cairan Ringer Laktat (atau jika tak tersedia, gunakan cairan NACl)tak tersedia, gunakan cairan NACl) yang dibagi sebagai berikut :

yang dibagi sebagai berikut :

Ÿ

Ÿ Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri Periksa kembali anak setiap 15-30 menit. Jika nadi belum teraba, beri tetesan lebih cepat.tetesan lebih cepat.

Ÿ

Ÿ Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau Beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum. Biasanya sesudah 3-4 jamminum. Biasanya sesudah 3-4 jam (pada bayi) atau sesudah 1-2 jam (pada anak) dan beri juga tablet Zinc.

(pada bayi) atau sesudah 1-2 jam (pada anak) dan beri juga tablet Zinc.

Ÿ

Ÿ Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan Dehidrasijam. Klasifikasikan Dehidrasi dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk

dan pilih Rencana Terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.melanjutkan pengobatan.

UMUR

UMUR Pemberian pertamaPemberian pertama 30 ml/kg selama : 30 ml/kg selama :

Pemberian Pemberian selanjutnya 70 ml/kg selanjutnya 70 ml/kg

selama : selama : B

Baayyi i ((> > 228 8 hhaarri i ssaammppaai i <<112 2 bbuullaann)) 1 1 JJaam m ** 5 5 JJaamm  Anak (12 bulan sampai 5

 Anak (12 bulan sampai 5 tahun)tahun) 30 Menit *30 Menit * 2 ½ Jam2 ½ Jam

Keterangan :

Keterangan :1 ml = 20 tetes (infus makro),1 ml = 20 tetes (infus makro),1ml = 60 tetes (infus 1ml = 60 tetes (infus mikro)mikro)

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN

PEMBERIAN CAIRAN TAMBAHAN UNTUK DIARE DAN MELANJUTKAN PEMBERIAN MAKAN / ASI MAKAN / ASI

RUJUK SEGERA RUJUK SEGERA untuk pengobatan untuk pengobatan

IV / OGT IV / OGT Dapatkah saudara Dapatkah saudara segera memberi segera memberi cairan intravena?

cairan intravena?

TIDAK TIDAK

 Adakah fasilitas  Adakah fasilitas pemberian cairan pemberian cairan intravena terdekat intravena terdekat (dalam 30 menit)?

(dalam 30 menit)?

TIDAK TIDAK

 Apakah anak masih  Apakah anak masih

bisa minum?

bisa minum?

 Apakah saudara  Apakah saudara terlatih menggunakan terlatih menggunakan pipa orogastrik untuk pipa orogastrik untuk

rehidrasi?

rehidrasi?

 YA  YA  YA  YA  YA  YA

TIDAK TIDAK TIDAK TIDAK

MULAI MULAI DI D

Gambar

GRAFIK BB / U BAYI MUDA LAKI LAKI
GRAFIK BB / U BAYI MUDA PEREMP AN
GRAFIK BB / PB ANAK LAKI LAKI
GRAFIK BB / PB ANAK PEREMPUAN
+3

Referensi

Dokumen terkait

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN

Respon Ibu Terhadap..., Kholilawati, Fakultas Ilmu Kesehatan, UMP ,2017.. dengan dehidrasi, diare 14 hari atau lebih, diare berdarah, RDT memberikan hasil positif, demam ≥ 38,5 0

Pada kondisi sistem normal atau terjadi gangguan di luar zona proteksi busbar, tidak ada resultan arus yang mengalir ke relai diferensial busbar sehingga relai tidak

Pada klasi&#34;ikasi pelayanan tindak lanjut dilakukan sesudah % hari dengan melakukan e1aluasi tanda dan gejala yang ada,apabila ditemuakan tanda bahaya umum dan adanya

 Pemeriksaan adalah suatu tindakan untuk mengecek atau mengaudit secara rinci semua aspek penyelenggaraan pendidikan tinggi yang dilakukan secara berkala,

 Jika frekuensi napas, atau nafsu makan makan anak tidak menunjukkan perbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua dan anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari (atau rujuk,

Tidak ada gejala atau tanda klinis yang tampak namun jika mycophenolic acid digunakan pada pasien yang menerima transplantasi organ bersama dengan seftriakson, akan tampak

Pada penilaian tanda &amp; gejala pada bayi umur 2 bulan sampai dengan 5 tahun ini yang dinilai adalah tindakannya tanda bahaya umum (tidak bisa minum atau muntah,