Slide 4
Pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh. Sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)Suatu kesatuan bagian-bagian.
2)Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri.
3)Saling berhubungan dan saling ketergantungan.
4)Keseluruhannya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu (tujuan sistem).
5)Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia yang terdiri dari dua kata yakni philos yang bberarti “cinta” dan sophia yang artinya “kebijaksanaan”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, filsafat adalah pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab, asal, dan hukumnya.
Adapun pendapat filsafat menurut Aristoteles “Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika”.
Menurut Sidi Gazalba “Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran, tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa,Filsafat merupakan usaha pemikiran yang mendalam, sistematis, menuju pencapaian berupa kebenaran, dengan metode-metode yang benar dan konsisten, dilakukan dengan sungguh-sungguh dengan mengeluarkan segala kemampuan berpikir yang dimiliki.
Slide 5
Pancasila sebagai sistem filsafat merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia. Hasil perenungan itu semula dimaksudkan untuk merumuskan dasar negara yang akan merdeka. Selain itu, hasil perenungan tersebut merupakan suatu sistem filsafat karena telah memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan.
Pancasila sebagai Weltanschauung(pedoman atau pandangan hidup), artinya nilai- nilai Pancasila itu merupakan sesuatu yang telah ada dan berkembang di dalam masyarakat Indonesia, yang kemudian disepakati sebagai dasar filsafat negara (Philosophische Grondslag). Ajaran tentang nilai, makna, dan tujuan hidup manusia yang terpatri dalam Weltanschauung itu menyebar dalam berbagai pemikiran dan kebudayaan Bangsa Indonesia.
Slide 6
(1). Sistem filsafat harus bersifat koheren, artinya berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
(2). Sistem filsafat harus bersifat menyeluruh, artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
(3). Sistem filsafat harus bersifat mendasar, artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan sehingga menemukan aspek yang sangat fundamental.
(4). Sistem filsafat bersifat spekulatif, artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar berdasarkan penalaran logis, serta pangkal tolak pemikiran tentang sesuatu.
Tambahan (gausa dibaca, buat kalo ada pertanyaan) Contoh dari Pancasila sebagai filsafat adalah sebagai berikut
dalam kehidupan sehari-hari contoh penerapan Pancasila sebagai filsafat dapat dilakukan dengan menjaga toleransi antara individu dan kelompok, menjaga kerukunan antar umat beragama, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku, tidak membuat perpecahan antar kelompok, mengakui persamaan derajat, dan menegakkan keadilan serta demokrasi. selain itu, Undang-Undang No. 44 tahun 2008 tentang Pornografi. Pasal 3 ayat (a) berbunyi, ”Mewujudkan dan memelihara tatanan kehidupan masyarakat yang beretika, berkepribadian luhur, menjunjung tinggi nilai- nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, serta menghormati harkat dan martabat
kemanusiaan”. Undang-undang tersebut memuat sila pertama dan sila kedua yang mendasari semangat pelaksanaan untuk menolak segala bentuk pornografi yang tidak sesuai dengan nlai-nilai agama dan martabat kemanusiaan, juga merupakan contoh Pancasila sebagai filsafat.
Contoh penerapan pancasila dalam kehidupan sosial dan politik 1.)Gotong Royong (sila kedua,ketiga dan kelima)
2.)Musyawarah( sila kedua dan keempat) 3.)Toleransi(sila pertama dan kedua)
4.)Sistem Demokrasi(Sila keempat dan kelima) 5.)HAM(sila pertama dan kedua)
Slide 7
Sumber historis adalah latar belakang sejarah yang melatarbelakangi lahirnya
Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila merupakan hasil pemikiran mendalam dari para tokoh pendiri negara (the founding fathers) yang berusaha menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar negara untuk di atasnya didirikan negara Republik Indonesia. Pancasila juga memiliki keterkaitan dengan nilai-nilai luhur yang hidup dalam masyarakat Indonesia sejak zaman pra-kolonial. Nilai-nilai tersebut antara lain adalah: gotong royong, musyawarah, toleransi, kekeluargaan, kesetiaan, kejujuran, keadilan, dan lain-lain. Nilai-nilai tersebut merupakan sumber inspirasi bagi para tokoh perumus Pancasila dalam menciptakan sistem filsafat yang sesuai dengan karakter bangsa Indonesia.
Sumber sosiologis adalah kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia yang beragam dan heterogen. Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama, adat istiadat, seni budaya, dan lain-lain. Keberagaman tersebut merupakan potensi sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia dalam menjaga persatuan dan kesatuan nasional. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki fungsi sosial budaya, yaitu sebagai pedoman hidup bersama dalam masyarakat yang majemuk. Pancasila memberikan arah dan norma bagi masyarakat Indonesia dalam berinteraksi, berkomunikasi, dan bekerjasama dengan sesama manusia. Pancasila juga memberikan landasan moral
dan etika bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
Sumber politis adalah pandangan politik yang melandasi Pancasila sebagai sistem filsafat. Pancasila merupakan ideologi negara dan bangsa Indonesia yang bersifat terbuka dan dinamis. Ideologi adalah suatu sistem gagasan atau pemikiran yang menjadi dasar bagi tindakan politik.
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki fungsi politik, yaitu sebagai dasar negara dan ideologi negara. Pancasila memberikan arah dan tujuan bagi negara Indonesia dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan nasional.
Slide 8
Beberapa bentuk tantangan terhadap pancasila sebagai sistem filsafat muncul dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
Pertama, kapitalisme, yaitu aliran yang meyakini bahhwa kebebasan individual pemilik modal untuk mengembangkan usahanya dalam rangka meraih keuntungan sebesar besarnya merupakan upaya untuk menyejahterakan masyarakat.
Kedua, komunisme adalah sebuah paham yang muncul sebagai reaksi atas perkembangan kapitallisme sebagai produk masyarakat liberal.
Slide 9
Hakikat (esensi) Pancasila sebagai sistem filsafat terletak padahal-hal sebagai berikut :
Pertama, hakikat sila Ketuhanan terletak pada keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan sebagai prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk. Kedua, hakikat sila Kemanusiaan adalah manusia monopluralis, yang terdiri atas 3 monodualis, yaitu susunan kodrat (jiwa, raga), sifat kodrat (makhluk individu, sosial), kedudukan kodrat (makhluk pribadi yang otonom dan makhluk Tuhan). Ketiga, hakikat sila Persatuan terkait dengan semangat kebangsaan. Rasa kebangsaan terwujud dalam bentuk cinta tanah air, yang dibedakan ke dalam 3 jenis, yaitu tanah air real, tanah air formal, dan tanah air mental. Keempat, hakikat sila Kerakyatan terletak pada prinsip musyawarah. Kelima, hakikat sila Keadilan terwujud dalam tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dan komutatif.
Slide 10
Pertama, meletakkan Pancasila sebagai sistem filsafat dapat memulihkan harga diri bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dalam politik, yuridis, dan juga merdeka dalam mengemukakan ide-ide pemikirannya untuk kemajuan bangsa, baik secara materiil maupun spiritual. Kedua, Pancasila sebagai sistem filsafat
membangun alam pemikiran yang berakar dari nilai-nilai budaya bangsa Indonesia sendiri.
Slide 11
Ketiga, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat menjadi dasar pijakan untuk menghadapi tantangan globalisasi. Keempat, Pancasila sebagai sistem filsafat dapat
menjadi “way of life” sekaligus “way of thinking” bangsa Indonesia untuk menjaga keseimbangan dan konsistensi antara tindakan dan pemikiran.
Tambahan slide 12
Meskipun kasus tersebut sudah dinyatakan berakhir dengan jesisca sebagai tersangka namun sebenarnya kasus ini masih tidak ditemukkan kebenaran dan penyebab pasti meninggalnya mirna sehingga kuasa hukum jesisca, pak oto hasibuan sampai saat ini terus memperjuangkan kebebasan jesisca karena ternyata tidak dilakukan otopsi pada jasadnya mirna padahal itu merupakan bukti yang paling akurat untuk membuktikkan apakah benar si mirna meninggal karena sianida ataukah bukan, sehingga meskipun ada tersangka dan sudah diputuskan juga oleh hakim namun kasus ini belum ada bukti yang benar benar akurat.
Slide 13
Meskipun kasus tersebut sudah dinyatakan berakhir dengan jesisca sebagai tersangka namun sebenarnya kasus ini masih tidak ditemukkan kebenaran dan penyebab pasti meninggalnya mirna sehingga kuasa hukum jesisca, pak oto hasibuan sampai saat ini terus memperjuangkan kebebasan jesisca karena ternyata tidak dilakukan otopsi pada jasadnya mirna padahal itu merupakan bukti yang paling akurat untuk membuktikkan apakah benar si mirna meninggal karena sianida ataukah bukan, sehingga meskipun ada tersangka dan sudah diputuskan juga oleh hakim namun kasus ini belum ada bukti yang benar benar akurat.