Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Pancasila
Sebagai Sistem Filsafat
Secara etimologis, Filsafat berasal dari kata “Philein” yang berarti mencintai dan “Sophia” yang berarti kebijaksanaan. Dengan demikian filsafat adalah mencintai kebijaksanaan.
Apa itu Filsafat?
Adapun secara terminologis banyak tokoh yang memberikan definisi tentang filsafat ini, secara umum bisa dikatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang mengkaji tentang segala sesuatu secara kritis, sistematis, komprehensif dan radikal (mengakar) sampai menemukan hakikatnya.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Koheren
Menyeluruh (Komprehensif)
Pancasila dikatakan sebagai sistem filsafat karena merupakan hasil perenungan yang mendalam dari para tokoh kenegaraan Indonesia, selain itu juga telah memenuhi ciri-ciri berpikir kefilsafatan yaitu:
Artinya antar sila dalam Pancasila berhubungan satu sama lain secara runtut, tidak mengandung pernyataan yang saling bertentangan di dalamnya.
Artinya mencakup segala hal dan gejala yang terdapat dalam kehidupan manusia.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Mendasar
Spekulatif
Artinya suatu bentuk perenungan mendalam yang sampai ke inti mutlak permasalahan, sehingga ditemukan aspek yang sangat fundamental.
Artinya buah pikir hasil perenungan sebagai praanggapan yang menjadi titik awal yang menjadi pola dasar penalaran logis, serta menjadi pangkal tolak pemikiran tentang segala sesuatu.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
Ontologi - merupakan filsafat tentang yang ada
Epistemologi - merupakan filsafat tentang pengetahuan Aksiologi - merupakan filsafat tentang nilai
Filsafat terdiri dari tiga cabang besar, yaitu:
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
LANDASAN ONTOLOGIS PANCASILA
Sebuah pemikiran filosofis atas hakikat dan raison d’etre sila-sila Pancasila sebagai dasar filosofis negara Indonesia. Pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila itu diperlukan sebagai bentuk pengakuan atas modus eksistensi bangsa Indonesia.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
Sila Pertama, merupakan pengakuan atas kebebasan beragama, saling
menghormati dan bersifat toleran,
Sila Kedua, mengakui bahwa setiap orang memiliki martabat yang sama dan
harus diperlakukan adil sebagai manusia,
Sila Ketiga, perbedaan budaya, etnis, bahasa, dan agama tidak menghambat atau mengurangi partisipasi sebagai warga negara kebangsaan,
Sila
Keempat, sistem demokrasi diusahakan melalui proses musyawarahuntuk tercapainya mufakat untuk menghindari dikotomi mayoritas, minoritas.
Sila
Kelima, prinsip tidak adanya kemiskinan dalam negara Indonesiamerdeka, hidup dalam kesejahteraan (welfare state)
LANDASAN ONTOLOGIS PANCASILA
Prinsip-prinsip Pancasila menurut Sastrapratedja
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
LANDASAN EPISTEMOLOGIS PANCASILA
Nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman (empiris) bangsa Indonesia, kemudian disintesiskan menjadi sebuah pandangan yang komprehensif tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
Sila Pertama, digali dari pengalaman kehidupan beragama bangsa Indonesia.
Sila Kedua, digali dari pengalaman masyarakat yang ditindas oleh penjajahan selama berabad-abad.
Sila Ketiga, digali dari pengalaman bahwa keterpecahbelahan yang dilakukan oleh Belanda menimbulkan konflik antar masyarakat Indonesia.
Sila Keempat, digali dari budaya bangsa Indonesia yang sudah mengenal pengambilan keputusan berdasarkan semangat musyawarah untuk mufakat.
Sila Kelima, prinsip-prinsip yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang tercermin dalam sikap gotong royong.
LANDASAN EPISTEMOLOGIS PANCASILA
Sila-sila Pancasila secara epistemologis dapat diuraikan sebagai berikut:
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Filsafat dan Kaitannya dengan Pancasila
LANDASAN AKSIOLOGIS PANCASILA
Nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Sila Pertama, mengandung nilai kualitas monoteheis, spiritual, kekudusan, sakral Sila Kedua, mengandung nilai martabat, harga diri, kebebasan, tanggung jawab Sila Ketiga, mengandung nilai solidaritas, kesetiakawanan
Sila Keempat, mengandung nilai demokrasi, musyawarah, mufakat, berjiwa besar Sila Kelima, mengandung nilai kepedulian, gotong royong
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Esensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sila Pertama: Hakikat sila Ketuhanan terletak pada
keyakinan bangsa Indonesia bahwa Tuhan merupakan prinsip utama dalam kehidupan semua makhluk.
Sila Kedua: Hakikat sila Kemanusiaan adalah manusia
monopluralis, yang terdiri atas tiga monodualis, susunan kodrat, sifat kodrat, dan kedudukan.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Esensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sila Ketiga: Hakikat sila Persatuan terkait dengan semangat kebangsaan, yang
terwujud dalam bentuk cinta Tanah Air (Tanah Air Real, Formal, dan Mental).
Tanah Air Real: Bumi tempat orang dilahirkan dan dibesarkan, bersuka dan berduka, yang dialami secara fisik sehari-hari.
Tanah air formal: Negara bangsa yang berundang-undang dasar, manusia Indonesia, menjadi salah seorang warganya, yang membuat undang-undang, menggariskan hukum dan peraturan, menata, mengatur dan memberikan hak serta kewajiban, mensahkan atau membatalkan, memberikan perlindungan dan menghukum, memberikan paspor atau surat pengenal lainnya.
Tanah air mental: Imajinasi yang dibentuk dan dibina oleh ideologi atau seperangkat gagasan vital
a.
b.
c.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Esensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Sila Keempat: Hakikat sila Kerakyatan terletak pada prinsip
musyawarah, di mana setiap pengambilan keputusan didasarkan atas semangat musyawarah untuk mufakat.
Sila Kelima: Hakikat sila Keadilan meliputi tiga aspek, yaitu keadilan distributif, legal, dan komutatif.
Mata Kuliah Pancasila
Nama Dosen
Dr. Arqom Kuswanjono
Terima Kasih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi