• Tidak ada hasil yang ditemukan

materiasesmenkurikulummerdeka 230216054600 9efbbb48

N/A
N/A
Nursari

Academic year: 2024

Membagikan "materiasesmenkurikulummerdeka 230216054600 9efbbb48"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

ASESMEN (PENILAIAN) DALAM PEMBELAJARAN KURIKULUM

MERDEKA

(2)

MULAI DARI DIRI

(3)

Bu Indah melakukan penilaian selama proses pembelajaran berlangsung dan pada akhir

semester. Untuk itu, Beliau tidak

hanya memberikan tes tertulis, tetapi juga mengamati sikap dan keaktifan siswa selama belajar. Hasil penilaian ini dilaporkan Bu Indah dalam bentuk angka dan narasi dalam rapor di akhir semester.

Sebelum menelaah materi pada sesi ini, marilah kita

mendiskusikan studi kasus

berikut ini…

(4)

Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang

penilaian yang

dilakukan oleh Bu Indah

tersebut?

(5)

• Bagaimana selama ini melaporkan hasil belajar siswa?

• Siapa yang memperoleh manfaat dari hasil asesmen itu? Seperti apa manfaat bagi ybs?

• Bagian mana yang dirasa memberikan manfaat?

• Apakah laporan asesmen ini masih dapat ditingkatkan untuk memberikan manfaat?

• Apa yang masih perlu dilakukan agar terjadi peningkatan?

• Menurut Bapak/Ibu, selama ini proses asesmen seperti apa yang baik dan

berdampak untuk motivasi belajar siswa?

Selanjutnya mari kita merefleksikan pengalaman yang kita miliki dengan

menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini….

(6)

EKSPLORASI KONSEP

(7)

Jenis dan Fungsi Asesmen Paradigma Asesmen

Pada akhir sesi ini, Bapak/Ibu akan memahami tentang…

Prinsip Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

(8)

Jenis dan Fungsi Asesmen Paradigma Asesmen

Prinsip Asesmen

• 5 Prinsip asesmen

• Keterkaitan asesmen dengan prinsip pembelajaran

Pertama-tama mari kita

pelajari tentang…

(9)

1. Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, menyediakan informasi sebagai umpan balik untuk guru, peserta didik, dan orang tua.

2. Asesmen perlu dirancang dan dilakukan sesuai dengan tujuan.

3. Asesmen dirancang secara adil, valid dan dapat dipercaya, memberikan informasi yang kaya bagi guru, peserta didik dan orang tua mengenai kemajuan dan pencapaian pembelajaran, serta keputusan tentang langkah

selanjutnya.

4. Asesmen sebaiknya meliputi berbagai bentuk tugas, instrumen, dan teknik yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditargetkan.

5. Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat untuk peserta didik dan orang tua, dan data yang berguna untuk penjaminan dan peningkatan mutu pembelajaran.

5 PRINSIP ASESMEN

(10)

Apa yang perlu

diperhatikan dalam menerapkan prinsip asesmen pada

pembelajaran paradigma

baru?

(11)

Paradigma Asesmen

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

• Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya

Selanjutnya mari kita pelajari tentang…

Jenis dan Fungsi Asesmen

(12)

Jenis Asesmen berdasarkan fungsinya:

Assessment as Learning: asesmen sebagai proses pembelajaran

Assessment for Learning: asesmen untuk proses pembelajaran

Assessment of learning: asesmen pada akhir proses pembelajaran

Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung

berfokus pada asesmen sumatif (assessment OF learning) yang dijadikan acuan untuk mengisi

laporan hasil belajar, sehingga hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.

Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan

menyelenggarakan lebih banyak asesmen formatif untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran.

(13)

Asesmen SEBAGAI Proses Pembelajaran (Assessment AS Learning)

Asesmen UNTUK Proses Pembelajaran (Assessment FOR Learning)

Asesmen PADA AKHIR Proses Pembelajaran (Assessment OF Learning)

• Asesmen untuk refleksi proses pembelajaran

• Berfungsi sebagai asesmen formatif

• Asesmen untuk perbaikan proses pembelajaran

• Berfungsi sebagai asesmen formatif

• Asesmen untuk evaluasi pada akhir proses

pembelajaran

• Berfungsi sebagai asesmen sumatif

Perbedaan assessment as dan for learning adalah assessment as learning lebih melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan asesmen tersebut. Peserta didik diberi pengalaman untuk belajar menjadi penilai bagi diri sendiri dan temannya. Penilaian diri (self assessment) dan penilaian antar teman merupakan contoh

assessment as learning.

Dalam assessment as learning peserta didik sebaiknya dilibatkan dalam merumuskan prosedur, kriteria, maupun rubrik/pedoman

asesmen sehingga mereka mengetahui dengan pasti apa yang harus dilakukan agar memperoleh capaian belajar yang maksimal.

(14)

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

• Pemahaman yang perlu dimiliki pendidik untuk melaksanakan asesmen dengan efektif

Paradigma Asesmen

(15)

1 Penerapan pola berpikir bertumbuh (growth mindset)

kesalahan akan menstimulasi perkembangan otak peserta didik jika diterima, dikomunikasikan dan dicarikan solusi

Kesalahan dalam belajar itu wajar.

Tetapi tentang pemahaman, penalaran, penerapan, serta kemampuan menilai dan berkarya secara mendalam.

Belajar bukan tentang kecepatan,

Pengondisian lingkungan belajar (fisik dan psikis) di sekolah dan rumah akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar Lingkungan belajar

akan sangat mempengaruhi performa peserta didik.

Ekspektasi pendidik yang positif

membiasakan peserta didik untuk melakukan asesmen diri, asesmen antarteman, refleksi diri, dan pemberian umpan balik antarteman.

Berlatih melakukan asesmen

Paradigma Asesmen

Mereka memiliki peta jalan belajar yang berbeda, dan tidak perlu dibandingkan dengan teman- temannya.

Setiap peserta didik unik,

Pemberian umpan balik yang tepat akan berpengaruh pada motivasi belajar peserta didik.

Apresiasi /Umpan Balik

(16)

Ladder of Feedback

Klarifikasi

Penilaian

Perhatian

Saran

Apresiasi

Apa yang kamu maksud dengan …

Bisa tolong jelaskan lagi tentang …

Bagaimana itu bisa terjadi?

Bagian ini efektif karena …

Ini menarik karena …

Ini ide yang bagus untuk …

Saya membayangkan bagaimana jika …

Apakah mungkin jika

Saya belum paham bagaimana …

Bagaimana kamu bisa…

Pernahkah kamu berpikir tentang …

Bagaimana kalau menambahkan …

Bisakah kamu menghapus bagian

Idemu mengingatkan saya pada …

Saya bisa melihat pekerjaan …ini bisa saya gunakan juga

Saya belajar … dari jawabanmu

Dikutip dari https://sonyaterborg.com/2018/10/21/ladder-of-feedback/

Contoh praktik baik memberikan umpan balik secara berjenjang

(17)

Paradigma Asesmen

Terpadu

Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah

tersebut.

02

Keleluasaan dalam Menentukan Waktu Asesmen

Asesmen diagnostic

• Awal pembelajaran

• Awal lingkup materi Asesmen formatif

• Selama proses pembelajaran Asesmen sumatif

• Selesai 1 lingkup materi (terdiri beberapa tujuan pembelajaran)

• Pada akhir fase

• Jika diperlukan untuk menguatkan konfirmasi capaian hasil belajar, asesmen sumatif dapat dilakukan pada akhir semester, berfokus pada kompetensi yang dipelajari selama satu

semester.

03

(18)

Paradigma Asesmen

Keleluasaan dalam

Menentukan Jenis Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:

karakteristik mata pelajaran, karakteristik dan

kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran, dan tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.

04

Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen

Pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan Teknik (cth: observasi, performa, tes tertulis/lisan) dan instrumen penilaian (cth: rubrik, eksemplar, ceklist, catatan anekdotal, grafik perkembangan peserta didik).

05

(19)

Paradigma Asesmen

6. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran

menjadi sumber informasi atau data bagi pendidik untuk menentukan tindak lanjut penyesuaian pembelajaran sesuai kondisi peserta didik.

8. Keleluasaan dalam Menentukan Kriteria Kenaikan Kelas

Pendidik dan satuan pendidikan diberikan

keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, dengan mempertimbangkan:

• Laporan Kemajuan Belajar

• Laporan Pencapaian Projek Profil Pelajar Pancasila

• Portofolio peserta didik

• Ekstrakurikuler/prestasi/penghargaan peserta didik

• Tingkat kehadiran

7. Keleluasaan dalam Mengolah Hasil Asesmen

Pengolahan hasil asesmen dilakukan dengan memanfaatkan hasil formatif dan sumatif.

Terdapat 2 jenis data yaitu data hasil asesmen yang berupa angka (kuantitatif) serta data hasil asesmen yang berupa narasi (kualitatif).

(20)

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

• Alur pelaksanaan asesmen

○ PAUD

○ DASMEN

Selanjutnya mari kita pelajari tentang…

Langkah-Langkah Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengolahan Asesmen Formatif dan Sumatif

(21)

Alur Asesmen

1. Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun,

kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan.

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

3. Membuat instrumen asesmen formatif dan sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar.

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

5. Mengolah Hasil Asesmen

(22)

Menggunakan alur tujuan pembelajaran yang telah disusun, kemudian identifikasi tujuan pembelajaran yang menjadi kompetensi yang diinginkan. → misalnya

menyajikan, menggeneralisasi, membandingkan, memperkirakan, mengukur, mengobservasi, dan lain-lain.

1

Contoh

(23)

2. Mengidentifikasi bentuk asesmen yang hendak dilakukan

untuk mengukur pembelajaran secara formatif maupun sumatif.

Contoh

(24)

3. Membuat

instrumen asesmen formatif dan

sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen berupa kinerja

(25)

3. Membuat

instrumen asesmen formatif dan

sumatif bersamaan dengan menyusun modul ajar.

Contoh rubrik jika asesmen berupa tes

(26)

4. Pelaksanaan Asesmen Formatif dan Sumatif

Asesmen Sumatif

• Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan

pembelajaran dan pada akhir semester

• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti portofolio, performa

(kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes.

• Hasil sumatif dapat ditindak lanjuti

dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi kepada peserta didik maupun proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Asesmen Formatif

• Dilaksanakan bersamaan dalam proses pembelajaran, yang, kemudian ditindaklanjuti untuk memberi perlakuan berdasarkan kebutuhan peserta didik serta perbaikan proses pembelajaran.

• Pendidik dapat menggunakan berbagai teknik seperti observasi, performa (kinerja, produk, proyek, portofolio), maupun tes.

• Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan langsung dengan memberikan umpan balik atau melakukan intervensi.

• Pendidik dapat mempersiapkan berbagai instrumen seperti rubrik, catatan anekdotal, lembar ceklist untuk mencatat informasi yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

(27)

Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

Contoh bentuk asesmen tidak tertulis

Diskusi kelas

• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid di depan publik dan mengemukakan pendapat.

• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi,

mendengarkan dan menerima pendapat orang lain yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan simpatis.

Drama

• Mengembangkan kemampuan seni peran dan berkomunikasi murid.

• Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah dari perspektif yang berbeda sehingga dapat

menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis murid.

Produk

• Membuat model miniatur 3

dimensi (diorama), produk digital, produk seni, dll.

• Mengembangkan kreativitas

• Menanamkan pengertian mengenai sebuah peristiwa

Presentasi

• Mengembangkan

kemampuan berkomunikasi

• Mendorong murid untuk memahami topik presentasi dengan mendalam

Tes Lisan

• Kuis tanya jawab secara lisan

• Mengonfirmasi pemahaman murid

• Menerapkan umpan balik

(28)

Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

Contoh bentuk asesmen tertulis

Refleksi

• Melatih murid untuk berperan aktif dalam

mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan memikirkan bagaimana cara mereka dapat

memperbaiki diri.

• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat sisi lain proses pembelajaran murid

Jurnal

• Melatih kemampuan murid untuk

mengorganisasi dan mengekspresikan

ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.

• Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang formal sehingga memberikan murid kebebasan berpikir kreatif.

• Menjadi alat untuk murid merefleksikan perkembangan mereka secara

berkesinambungan.

Esai

• Mengasah keterampilan menulis akademis murid, seperti

mengembangkan argumen,

menyajikan bukti, mencari sumber terpercaya untuk mendukung

argumen, dan menggunakan referensi dengan tepat.

• Mengembangkan cara berpikir kritis dan daya analisis murid.

Poster

• Mendorong kemampuan murid untuk mengeksplorasi topik dan

mengkomunikasikan

pemahaman mereka dengan cara semenarik mungkin

Tes Tertulis

• Kuis pilihan ganda

• Kuis pertanyaan

• Menerapkan umpan balik

(29)

Terdapat tiga alternatif pengolahan hasil asesmen yang dapat dijadikan inspirasi satuan pendidikan, antara lain:

Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

• Seluruh hasil asesmen formatif dan sumatif berupa angka diolah menjadi nilai akhir

Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

• Hasil formatif berupa angka dan hasil sumatif diolah menjadi nilai akhir.

• Data berupa narasi (kualitatif) digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

• Hasil asesmen sumatif diolah menjadi nilai akhir.

• Hasil asesmen formatif digunakan sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

Mengolah Hasil Asesmen

(30)

Keunggulan:

• Asesmen didasarkan pada data yang lengkap dari formatif dan

sumatif sehingga pendidik memiliki informasi yang lebih banyak untuk menentukan nilai akhir.

• Data berupa angka lebih mudah untuk diolah.

Kelemahan:

• Upaya yang dilakukan pendidik lebih banyak.

• Waktu yang diperlukan untuk

mengumpulkan dan mengolah data lebih lama.

• Penilaian berupa angka, belum

mencerminkan kompetensi secara utuh.

Alternatif 1: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Hal yang Harus Ditinggalkan:

• Asesmen formatif hanya dengan mengambil nilai berupa angka.

• Hanya menggunakan teknik tes tertulis atau lisan dan mengabaikan teknik penilaian lain, misalnya observasi, produk, praktik, projek, dan portofolio.

• Berfokus pada nilai tanpa memberikan umpan balik dan tindak lanjut untuk perbaikan proses pembelajaran.

• Pendidik menghabiskan waktu untuk menangani administrasi dan pengolahan penilaian sehingga kehilangan fokus untuk melaksanakan pembelajaran bermakna.

(31)

Alternatif 1

(32)

Keunggulan:

• Waktu yang diperlukan untuk

mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat.

• Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih bervariasi karena

menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif.

Kelemahan:

Berpotensi terjadi kesalahan dalam menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara kuantitatif.

Upaya pendidik bertambah karena harus mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.

Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen formatif kurang lengkap dan tidak terdokumentasikan dengan baik.

Alternatif 2: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Hal yang Harus Ditinggalkan:

• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.

• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.

(33)

Alternatif 2

(34)

Lanjutan Alternatif 2

(35)

Keunggulan:

• Waktu yang diperlukan untuk

mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat.

• Informasi kemajuan belajar peserta didik lebih bervariasi karena

menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif.

Kelemahan:

Berpotensi terjadi kesalahan dalam

menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai secara kuantitatif.

Upaya pendidik bertambah karena harus mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif.

Kesulitan menentukan deskripsi, jika data asesmen formatif kurang lengkap dan tidak terdokumentasikan dengan baik.

Alternatif 3: Mengolah seluruh data formatif dan sumatif, untuk dijadikan nilai rapor.

Hal yang Harus Ditinggalkan:

• Tidak melakukan analisis yang mendalam atas keterkaitan tujuan pembelajaran dan CP ketika menentukan tujuan pembelajaran yang akan dinilai berupa angka.

• Dengan menilai tujuan pembelajaran berupa angka, pendidik tidak melakukan asesmen kualitatif karena tidak menjadi komponen penyusun nilai rapor.

(36)

Alternatif 3

(37)

Lanjutan Alternatif 3

Catatan:

• Sajian berikut merupakan contoh rekapan formatif yang berupa data kuantitatif (narasi) berdasarkan lembar observasi, catatan anekdotal, dsb.

• Hasil asesmen formatif akan digunakan

sebagai pertimbangan deskripsi Capaian Kompetensi dalam rapor.

(38)

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 1

(39)

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 2

(40)

Penyajian Hasil Asesmen ke Dalam Rapor: Alternatif 3

(41)

• Pelaporan asesmen dan umpan balik

Selanjutnya mari kita pelajari tentang…

Prinsip-prinsip Pelaporan Asesmen

(42)

Pelaporan Hasil Belajar

• Pelaporan hasil adalah bagaimana sekolah

mengkomunikasikan apa yang peserta didik ketahui, pahami, dan bisa lakukan.

• Pelaporan menggambarkan perkembangan dari proses

pembelajaran peserta didik, mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan, dan berkontribusi pada efektivitas

pembelajaran.

(43)

Bentuk Pelaporan Hasil Belajar yang Efektif

Melibatkan orang-tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner.

Merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah.

Menyeluruh, jujur, adil dan dapat dipertanggung jawabkan.

Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.

(44)

Perbedaan pelaporan belajar dan pelaporan hasil belajar

• Dalam bentuk pelaporan belajar, peserta didik lebih banyak berperan dalam aktivitasnya.

• Pelaporan hasil belajar (rapor), dibuat oleh pendidik sebagai analisis hasil belajar dalam bentuk tertulis dan langsung

dilaporkan ke orang tua peserta didik. Laporan hasil belajar

biasanya diberikan di akhir semester dan akhir tahun ajaran.

(45)

Bentuk Pelaporan selain Rapor

Contoh bentuk Pelaporan selain rapor

Portofolio

• Sebagai dokumentasi dari hasil karya peserta didik.

• Isi portofolio adalah hasil karya peserta didik yang dipilih oleh peserta didik, berdasarkan hasil diskusi dengan pendidik.

• Portfolio bisa berupa foto, video, infografis, poster atau karya apapun yang bukan berupa lembar soal -

jawaban. Portofolio peserta didik SMK bisa berupa benda kerja/produk hasil praktik.

Diskusi / Konferensi

• Berbagi informasi antara pendidik, peserta didik dan orang tua.

• Sekolah perlu menentukan fungsi dari suatu diskusi untuk dapat mengembangkan struktur, dan

kegiatannya melibatkan menentukan target belajar.

• Diskusi atau konferensi bisa dalam struktur formal maupun informal.

Pameran Karya

• Sebagai perayaan proses belajar peserta didik dan juga sebagai asesmen sumatif.

• Pameran karya berisi proses dari pembelajaran hingga produk dari sebuah proyek belajar.

• Pameran karya bisa mengundang orang tua peserta didik, komunitas sekolah maupun

mengundang peserta didik dan pendidik dari sekolah lain untuk saling belajar dan mendapatkan umpan balik dari audiens yang lebih luas selain pendidik kelas.

(46)

Laporan Hasil Belajar (Rapor)

Yang perlu diperhatikan dalam melaporkan hasil belajar:

• Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan dan mengolah nilai lebih singkat.

• Pengumpulan dan pengolahan hasil akhir lebih mudah.

Yang sebaiknya dihindari:

• Merekayasa hasil tanpa adanya bukti perkembangan pembelajaran.

• Bahasa yang kompleks dan terlalu ilmiah.

• Penggunaan kata atau kalimat negatif.

• Menilai dengan skor atau angka tanpa deskripsi kriteria.

(47)

Format Laporan Hasil Belajar (Rapor) -

DASMEN

(48)

Format Daftar Nilai SMAN 1 Serang Baru

Asesmen Intrakurikuler dan Projek 1

Rubrik Penilaian

(49)

Evaluasi Pembelajaran dan Asesmen

Melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-masing modul ajar.

• Pada kegiatan ini pendidik perlu melakukan refleksi terhadap pembelajaran dan asesmen yang telah dilakukan pada masing-masing modul ajar, cermati bagian manakah yang telah tercapai dan belum.

Hasil asesmen formatif dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan refleksi.

Mengidentifikasi apa saja yang sudah berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki.

• Identifikasi keberhasilan dapat dilakukan dengan memanfaatkan berbagai sudut pandang, seperti kegiatan diskusi dengan teman sejawat, menggunakan data asesmen, maupun penilaian dari peserta didik.

Menindaklanjuti dengan memodifikasi modul ajar selanjutnya.

• Modifikasi modul ajar tentunya dilakukan setelah kegiatan evaluasi pembelajaran dan asesmen, pendidik dapat bekerja sama dengan teman sejawat untuk melakukan pengembangan berdasarkan kebutuhannya.

(50)

• Merefleksikan pembelajaran yang didapatkan setelah merancang mengolah dan melaporkan

asesmen formatif dan sumatif

Pada akhir sesi ini, peserta

mampu…

(51)

Bagaimana hasil asesmen ini dapat dimanfaatkan

untuk perencanaan

pembelajaran berikutnya?

(52)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Assesing Secondary School Teachers Performance in Developing Habits of Mind For the Students. Asesmen Sumatif dan Asesmen

Asesmen formatif Jenis-jenis asesmen Asesmen diagnostic Dilaksanakan sebelum pembelajaran karena mendeteksi kebutuhan miskonsepsi apa yang belum diketahui dan sudah dikeetahui murid

Asesmen Formatif Asesmen Sumatif Bagi peserta didik digunakan untuk berefleksi, memonitor kemajuan belajarnya sendiri, mengetahui langkah untuk meningkatkan pencapaiannya Upaya untuk

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA TANGERANG SELATAN ASESMEN FORMATIF LINGKUP MATERI KURIKULUM MERDEKA SDIT INDRA MULYA - BINTARO TP.. WIJAYA KUSUMA UJUNG

asesmen formatif: pengambilan data kemajuan belajar yang dapat dilakukan oleh guru atau peserta didik dalam proses pembelajaran asesmen sumatif: penilaian hasil belajar secara

Siswa memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran Asesmen dan Pembinaan Asesmen Formatif Metode Asesmen Formatif yang digunakan dalam Pembelajaran: Uji Coba Terbatas: Memberikan uji

agar pelaksanaan asesmen sejlan dengan tujuan yang hendak dicapai, kita perlu memahami dulu karakter dan fungsi asesmen formatif dan sumatif hasil pembelajaran agar pelaksanaan

Hal tersebut dapat dimodifikasi menjadi penilaian formatif dan sumatif untuk mendokumentasikan pembelajaran siswa, dengan menciptakan penilaian yang bermakna secara formatif dan sumatif