Teknik pendekatan perilaku self-management untuk mengurangi adiksi media sosial (Facebook) di kalangan siswa SMPN 2. Kedua, hasil penggunaan teknik self-management pendekatan behavioral untuk mengurangi adiksi media sosial (Facebook) antara lain, (a) .
Latar Belakang
Facebook adalah media sosial yang dapat menghubungkan penggunanya dengan orang lain di seluruh dunia. Penggunaan media sosial di kalangan pelajar saat ini tidak bisa dihindari.
Rumusan Masalah
Bagaimana Penerapan Teknik Self-Management Pendekatan Perilaku Untuk Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) Pada Siswa Pada Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) Pada Siswa Di SMPN 2 Pujut. Bagaimana hasil penerapan pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi adiksi penggunaan media sosial (Facebook) pada siswa di SMPN 2 Pujut.
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat membantu remaja untuk menghilangkan atau menghilangkan kebiasaan belajar yang mengganggu berupa kecanduan penggunaan media sosial (Facebook) melalui pendekatan perilaku teknik manajemen diri. Bagi guru bimbingan konseling, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pendekatan yang efektif untuk mengatasi adiksi media sosial (Facebook) pada siswa.
Ruang Lingkup dan Setting Penelitian 1. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 2 Pujut rata-rata setiap hari menggunakan media sosial dan mengakses media soal. Bagi siswa SMPN 2 Pujut, akses media sosial memiliki keasyikan tersendiri, sehingga mereka tidak menyadari bahwa semakin mereka menggunakan Facebook secara berlebihan, semakin banyak waktu yang terbuang.
Telaah Pustaka
Terkait dengan judul penelitian “Hubungan Antara Kecanduan Media Sosial dengan Kualitas Komunikasi Interpersonal Pada Dewasa Awal” berikut persamaan dan perbedaannya. Terkait dengan judul peneliti yaitu “Pengaruh Media Sosial Terhadap Moral Siswa Sekolah Tinggi Keagamaan Negeri (STAIN) Metro” disini terdapat persamaan dan perbedaan.
Kerangka Teori 1. Behaviorme
Self Management
Manajemen diri adalah strategi untuk mengubah perilaku, dimana supervisor mengendalikan perubahan perilaku sendiri dengan menggunakan teknik atau Manajemen diri adalah tentang kesadaran dan keterampilan untuk mengelola keadaan sekitar yang mempengaruhi perilaku seseorang. Manajemen diri adalah suatu proses dimana siswa mengelola sendiri perubahan perilakunya dengan strategi atau kombinasi strategi.
26Nurdjana Alamri, “Layanan Konseling Kelompok dengan Teknik Manajemen Diri untuk Mengurangi Perilaku Masuk Sekolah Terlambat,” dalam Jurnal Konseling Gusjigang, Vol. .. 27Insan Suwanto, “Konseling Perilaku dengan Teknik Self Management Untuk Membantu Kematangan Karir Siswa SMK,” dalam Jurnal Bimbingan Konseling Indonesia, Vol. 1, No.1, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Semarang, Maret 2016, hal. Rekaman reguler data pengamatan perilaku sangat penting untuk menilai efisiensi dan efektivitas program. jika evaluasi data menunjukkan bahwa program tersebut tidak berhasil, maka harus direvisi.
Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook)
Kriteria ini menjelaskan bahwa individu tidak dapat mengontrol aksesnya ke media sosial, apalagi mengurangi atau berhenti menggunakan media sosial Facebook. Kriteria ini berarti individu akan merasa cemas ketika mereka mengurangi atau berhenti menggunakan situs jejaring sosial Facebook. Karena itu, lebih baik tidak mengunggah hal-hal yang bersifat pribadi ke jejaring sosial.
Orang yang terjebak di jejaring sosial memiliki kelemahan besar, yaitu risiko mengabaikan orang dalam kehidupan sehari-hari. 37Anang Sugeng Cahyono, "Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia," dalam Majalah Publiciana, Vol.
Jenis dan Pendekatan Penelitian
Terlepas dari alasan tersebut, pendekatan kualitatif deskriptif adalah data deskriptif yang dikumpulkan dalam bentuk kalimat atau gambar. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk memaparkan pandangan secara detail mengenai “pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi adiksi media sosial (Facebook) pada siswa di SMPN 2 Pujut”.
Kehadiran Peneliti
Kehadiran peneliti di tempat penelitian berperan sebagai pengamat yang tidak berpartisipasi, artinya peneliti tidak melakukan dua fungsi sekaligus sebagai pengamat dan peneliti terintegrasi sebagai bagian dari kehidupan subjek, melainkan hanya sebagai pengamat.
Lokasi Penelitian
Sumber Data
Jumlah sumber data yang digunakan sebagai responden dibatasi karena yang dibutuhkan adalah untuk mendapatkan inti permasalahan yang diteliti, bukan jumlah responden.
Teknik Pengumpulan Data
Observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah observasi non-partisipan karena peneliti tidak terlibat langsung dengan aktivitas sehari-hari dalam menerapkan teknik behavioral self-management untuk mengurangi adiksi media sosial pada siswa. Peneliti merekam, menganalisis dan menarik kesimpulan tentang pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi kecanduan media sosial di SMA Negeri 2 Pujut. Dalam penelitian berjudul pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi kecanduan media sosial (Facebook), yang akan dibutuhkan tentunya permasalahan yang berkaitan dengan kecanduan media sosial, kemudian dampak dari kecanduan media sosial.
Dalam penelitian berjudul teknik pendekatan perilaku manajemen diri untuk mengurangi adiksi media sosial (facebook) pada siswa SMPN 2 Pujut, yang berwenang menerapkannya adalah guru BK di sekolah tersebut yang nantinya akan diberikan kepada konselor. selama konseling. 49Halimatus Sa'diyah, dkk, "Penerapan Teknik Self-Management untuk Mengurangi Agresi Remaja", dalam Jurnal Ilmiah Counsellia, Vol.
Uji Keabsahan Data
Pekerjaan analisis data dalam hal ini mengorganisasikan, memilah, mengelompokkan, dan mengkodekan serta mengkategorikan tema dan hipotesis kerja yang pada akhirnya menjadi teori substantif. Dalam hal ini peneliti akan menganalisis data dan informasi yang diperoleh melalui observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Kemudian peneliti akan menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang diperoleh melalui kegiatan analisis data sehingga dapat ditarik kesimpulan penelitian yang kemudian menjadi hasil yang valid.
Dengan referensi tersebut, peneliti dapat mengecek kembali data dan informasi penelitian yang peneliti dapatkan di lapangan. Teknik ini digunakan peneliti untuk membandingkan data yang diamati antara satu record dengan record lainnya untuk ditindaklanjuti jika terdapat kesalahan, sehingga peneliti dapat memperoleh data yang benar-benar valid.
Sistematika Pembahasan
Adalah teknik pengujian keabsahan data yang menggunakan sesuatu selain data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. BAB III membahas pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi adiksi media sosial (Facebook) di SMPN 2 Pujut. Sejalan dengan penjelasan peneliti pada bab pertama bahwa lokasi yang dipilih peneliti adalah SMP Negeri 2 Pujut yang beralamat di Jalan Raya Batunyala Sengkol Km 7 Desa Kawo Kecamatan Pujut 51.
Nomor rekening sekolah (rutin): Bendahara atas nama SMPN 2 Pujut (Sesuai salinan invoice) 11. Visi dan Misi SMPN 2 Pujut. Menggunakan pendekatan Behavioral Self Management Technique untuk mengurangi adiksi media sosial di kalangan siswa SMPN Mengurangi adiksi media sosial di kalangan siswa SMPN.
Penerapan Pendekatan Behavior Teknik Self Management untuk Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial pada Siswa di SMPN Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial pada Siswa di SMPN
Dari hasil wawancara diatas yang dilakukan oleh peneliti di SMPN 2 Pujut, peneliti memperoleh informasi bahwa hal pertama yang dilakukan oleh guru BK adalah mengidentifikasi anak atau masalah karena sangat penting dilakukan dimana guru BK mampu. menemukan siswa yang kecanduan media sosial (facebook). Dari hasil wawancara di atas, guru-guru lain di SMP Negeri 2 Pujut selain guru BK juga memberikan bimbingan dan arahan kepada anak-anak tentang penggunaan media sosial yang baik dan benar agar siswa tidak terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif. Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa orang tua tidak memiliki kontrol atas penggunaan media sosial Facebook pada siswa.
Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa self-monitoring ini dilakukan oleh klien yang tujuannya adalah menyadarkan siswa akan perilakunya sendiri dan mengidentifikasi penyebab mengalami adiksi bermain media sosial. Hasil penerapan pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi kecanduan penggunaan media sosial (Facebook) dalam mengurangi kecanduan penggunaan media sosial (Facebook) di .
Hasil Penerapan Pendekatan Behavior Teknik Self Management untuk Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) pada Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) pada
Artinya penerapan self-management mampu mengurangi adiksi media sosial (Facebook), karena salah satu ciri adiksi facebook adalah lamanya durasi akses media sosial. Seseorang yang kecanduan media sosial biasanya akan mengakses media sosial hingga 7 kali atau bahkan setiap saat. Seseorang yang memiliki pemahaman yang baik tentang fungsi media sosial tentunya akan mampu mengontrol dirinya setiap kali mengakses media sosial.
Selain itu juga akan menyadarkan siswa seberapa sering atau frekuensi yang mereka gunakan untuk mengakses media sosial (Facebook) dalam sehari. Dalam evaluasi dan tindak lanjutnya, guru pembimbing akan mengetahui apakah self-management efektif atau berhasil dalam mengurangi frekuensi penggunaan media sosial oleh siswa.
PEMBAHASAN
Penerapan Pendekatan Behavior Teknik Self Management untuk Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) pada
Di SMPN 2 Pujut, guru BK terlebih dahulu mengidentifikasi anak dengan tujuan mencari siswa yang membutuhkan bantuan. Terkait kecanduan penggunaan media sosial khususnya facebook, guru BK menggunakan teknik self management dimana self management juga meliputi self monitoring, self evaluasi, dan self reinforcement. Penerapan perlakuan ini ditentukan setelah guru bimbingan konseling menentukan teknik yang digunakan untuk memecahkan masalah siswa.
Menurut informasi yang diberikan guru bimbingan konseling, evaluasi ini dilakukan setelah 1 atau dua minggu setelah pertemuan dalam fase pemantauan diri. Di SMPN 2 Pujut, dalam aplikasi swakelola ini, konselor sekolah atau siswa yang bersangkutan dapat memberikan reward dan punishment jika siswa melanggar atau tidak melakukan pemantauan mandiri yang telah dilakukannya.
Hasil Penerapan Pendekatan Behavior Teknik Self Management untuk Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) pada Mengurangi Kecanduan Penggunaan Media Sosial (Facebook) pada
Dengan menerapkan teknik manajemen diri dapat mengurangi durasi atau waktu penggunaan media sosial bagi siswa di SMPN 2 Pujut. Seseorang yang memahami fungsi dan tujuan media sosial, khususnya Facebook, akan lebih berhati-hati dalam mengakses media sosial. Selain mengurangi lama waktu setiap membuka Facebook, frekuensi mengakses media sosial juga penting.
Pengurangan jumlah akses media sosial (Facebook) dalam sehari Dalam pemantauan diri dan evaluasi diri akan diketahui apa faktor pendukung dan penghambat untuk mencapai tujuan di awal. Sesuai dengan hasil wawancara dengan siswa yang kecanduan penggunaan media sosial di SMPN 2 Pujut juga terungkap bahwa frekuensi mengakses Facebook dapat dikurangi.
PENUTUP PENUTUP
Hasil penggunaan pendekatan perilaku teknik manajemen diri untuk mengurangi kecanduan penggunaan media sosial (Facebook) pada siswa SMPN 2 Pujut. A). Anang Sugeng Cahyono, "Dampak Media Sosial Terhadap Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia", dalam Jurnal Publiciana, Vol. Beni Triantoro, “Pemanfaatan Konseling Perilaku Kelompok dengan Teknik Self-Management untuk Mengurangi Kecanduan Facebook pada Siswa Kelas VIII-C SMPN 2 Nganjuk”, dalam Jurnal Unesa, Vol.
Halimatus Sa'diyah dkk, “Penerapan Teknik Self Management Untuk Mengurangi Agresivitas Remaja”, dalam Jurnal Ilmiah Counsellia, vol. Silvia Fardila Soliha, “Tingkat Kecanduan dan Kecemasan Sosial Pengguna Media Sosial,” dalam Jurnal Interaksi, vol.