• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Disyeu Rahmadiyanti

Academic year: 2024

Membagikan " Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BEST PRACTICES

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practices) Menggunakan Metode STAR

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Masih Kurangnya

Kemampuan Guru

Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Pelajaran

Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat)

Dibuat oleh

Disyeu Intan Rahmadiyanti, S.E NUPTK. 5546757657210003,

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN

SMPN 3 CIBALONG

@2022

(2)

BEST PRACTICES

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practices) Menggunakan Metode STAR

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Masih Kurangnya

Kemampuan Guru

Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Pelajaran

Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat)

Dibuat oleh

Disyeu Intan Rahmadiyanti, S.E NUPTK. 5546757657210003,

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PENDIDIKAN

SMPN 3 CIBALONG

@2022

(3)

PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah dalam bentuk Best Praktice Menulis Verita Praktik Baik yang disusun oleh Disyeu Intan Rahmadiyanti,

NUPTK. 5546757657210003,

Jabatan Guru Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) berjudul :

” Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Pelajaran

Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat)

Disetujui Untuk Dipublikasi di Perputakaan SMPN 3 Cibalong dan di Website Umum Untuk Dijadikan Bahan Literasi

Garut, 11 Desember 2022 Kepala SMPN 3 Cibalong

Hendra Hendarsyah, S.Pd

NIP. 197007052003121002

(4)

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa :

1. Karya Tulis Ilmiah berupa Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul ” Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat) adalah ASLI hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya.

2. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam karya tulis ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana peruntukkannya.

Garut, 11 Desember 2022

Mengetahui,

Kepala SMPN 3 Cibalong

Hendra Hendarsyah, S.Pd

NIP. 197007052003121002

Yang Membuat Pernyataan

Disyeu Intan Rahmadiyanti

NUPTK. 5546757657210003

(5)

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practices) Menggunakan Metode STAR

(Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Masih Kurangnya

Kemampuan Guru

Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

(Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Materi Pelajaran

Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan

Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat)

Lokasi SMP NEGERI 3 CIBALONG KABUPATEN GARUT

Jalan Raya Maroko, Maroko Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Telepon (0262) 233155

Lingkup Pendidikan SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

Tujuan yang ingin dicapai

Tujuan yang hendak dicapai agar peserta didik dikatakan memiliki minat dan motivasi belajar tinggi khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dalam materi pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat adalah sebagai berikut

:

1) Peserta didik lebih tekun menghadapi berbagai tugas, terutama tugasnya sebagai pelajar dalam mengikuti proses pembelajaran IPS:

2) Peserta didik dapat dengan gigih dan ulet menghadapi kesulitan berbagai kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran, terutama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS):

3) Peserta didik tidak menutup diri akan adanya dorongan/motivasi positif dari luar (eksternal) untuk berprestasi di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat luas;

4) Peserta didik memiliki semangat belajar tinggi (senang, rajin belajar, dan penuh semangat) tanpa menganaktirikan lagi mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan dapat memposisikan mata pelajaran IPS ini sejajar dengan mata pelajaran-mata pelajaran lainnya di sekolah;

5) Peserta didik menyukai ilmu pengetahuan baru terutama yang

(6)

berkaitan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), senang mengoleksi berbagai kajian literasi yang dapat menunjang dan menambah wawasan keilmuannya terutama yang berkaitan erat dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS)

Penulis Disyeu Intan Rahmadiyani, S.E Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah :

Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), diketahui bahwa Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Materi Pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat masih sangat kurang. Hasil Pengamatan ini didasarkan pada indikator yang dikemukakan oleh Menurut Rusman (2012:229) “Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) adalah salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan dikembangkannya keterampilan berpikir peserta didik (penalaran, komunikasi, dan koneksi) dalam memecahkan masalah”.

Sedangkan menurut Hmelo, et.al (Eggen, Paul. et.al, 2012:307)

“Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) atau pembelajaran berbasis masalah adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus untuk mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri”. dan Yamin, Martinis mengemukakan (2011:146) “Pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi kondisi belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata”.baru.

Mengapa Praktik ini penting untuk dibagikan?

Hal ini sangat penting dikemukakan agar pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapat meningkatkan kwalitas pembelajaran yang inovatif sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil yang sangat baik serta peserta didik dapat berorientasi dan berperan aktif dalam pembelajaran

(7)

terutama pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat, serta menjadi upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik. Selain itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menggunakan model dan metode pembelajaran inovatif pada pembelajarannya di kelas.

Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini?

Dalam kegiatan ini peran saya selaku guru dan fasilitator dalam melaksanakan aksi ini yang ternyata menjadi alternatif solusi bagi masalah-masalah yang saya hadapi. Tanggung jawab saya sebagai salah seorang guru Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dimana pada saat ini pemerintah tidak hanya memiliki tujuan agar peserta didik bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang sekolah menengah atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri atau Swasta, namun pemerintah menargetkan bahwa peserta didik di tingkat SMP pun harus sudah memahami hal ikhwal tentang yang berkaitan dengan ekonomi kreatif dan sub. Sektor ekonomi kreatif serta hubungannya dengan industri ekonomi kreatif yang hari demi hari semakin dikembangkan.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut?

Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, dan pakar, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :

1) Masih kurangnya dorongan, dukungan dan motivasi dari lingkungan eksternal peserta didik yaitu teman sejawatnya, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat;

2) Belum terjalinnya komunikasi yang baik antara peserta didik dengan guru, guru dengan orang tua/walinya, dan antara peserta didik dengan orang tua/walinya serta komunikasi peserta didik dengan teman sejawatnya;

3) Guru belum melakukan pembelajaran interaktif, inovatif dan menyenangkan;

4) Guru belum mengoptimalkan penggunaan aplikasi pembelajaran yang dapat mendukung berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar dengan maksimal;

5) Guru mata pelajaran khususnya mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

(8)

Sosial (IPS) masih menyajikan materi pembelajaran yang bersifat teoritis dan banyak mengesampingkan betapa pentingnya jika mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ini lebih diperbanyak kegiatan-kegiatan praktikum dan peserta didik diarahkan langsung untuk lebih banyak mengikuti kegiatannya di lingkungan tempat- tempat usaha dan berkecimpung langsung dengan para pengusaha agar proses pembelajarannya lebih nyata dan real.

Siapa saja yang terlibat?

Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran dari:

1) Peserta didik kelas IX SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Garut;

2) Rekan Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS) di SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Garut

3) Kepala SMP Neger 3 Cibalong Kabupaten Garut

Aksi :

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk

menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang digunakan/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat /Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk

melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain :

1) Guru membuat dan merumuskan langkah-langkah yang tepat, efektif dan efesien untuk mengatasi masalah masih kurangnya Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Materi Pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat;

2) Guru harus memperbanyak mengikuti pelatihan-pelatihan terutama yang berkaitan dengan penyusunan dan penggunaan instrumen pembelajaran dan harus dapat meningkatkan Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);

3) Kwantitas dan kwalitas pelaksanaan kegiatan-kegiatan IHT, Bimtek, wokshop, Diklat yang diadakan oleh pihak internal dan eksternal sekolah harus ditingkatkan terutama dalam Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang tepat/sesuai;

4) Guru harus dapat mengeksplorasi Kemampuan Guru Dalam Mengimplementasikan Model Pembelajaran Problem Based

(9)

Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS);

5) Agar dapat menerapkan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) guru harus memperbanyak mengikuti pelatihan, IHT, Bimtek, MGMP dan Program sejenisnya baik secara luring ataupun daring;

Strategi apa yang digunakan?

Strategi yang digunakan guru adalah sebagai berikut:

1) Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu model Problem Based Learning (PBL) yang dipadukan dengan STEAM (science, technology, engineering, art, dan mathematics) dan pendekatan saintifik Guru menggunakan metode pembelajaran berupa: Ceramah, Presentasi, Diskusi, Tanya jawab, Praktikum, Demontrasi dan Penugasan;

2) Guru memanfaatkan berbagai media seperti Camera, Headset, Media TIK, media penghasil produk jasa

3) Guru membimbing dan memandu peserta didik untuk terjun langsung ke dunia usaha, dunia industri, pasarpasar, para pengrajin dan para pengusaha sukses untuk melakukan proses pembelajaran secara real agar peserta didik betul-betul mempelajari dunia usaha tidak hanya berupa pembelajaran teoritis saja.

4) Menggunakan bahan ajar digital/elektronik 5) Memanfaatkan LKPD Digital/e-LKPD;

Bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat?

1) Kegiatan rencana aksi di desain dengan sebaik mungkin menggunakan media pembelajaran dan sumber belajar yang inovatif agar para peserta didik lebih memahami materi. Dalam pelaksanaannya peserta didik sangat antusias dan bersemangat dengan kegiatan pembelajaran hari itu.

2) Semula saya menyampaikan tujuan pembelajarannya, kemudian saya mengarahkan peserta didik untuk memperhatikan media berupa tayangan video tentang contoh sederhana pengujian kesesuaian fungsi produk barang/jasa. Setelah materi tersampaikan, selanjutnya peserta didik mendapatkan tugas kelompok untuk pembuatan

(10)

konsep, jadwal dan perencanaan terkait pembuatan media informasi digital tentang Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat.

Dalam kegiatan memecahkan masalah peserta didik terlibat aktif berdiskusi agar pemecahan masalahnya terselesaikan.

3) Dalam mengerjakan evaluasi peserta didik juga sangat antusias mengerjakan evaluasi tersebut dan dapat dikerjakan dengan baik dan tepat waktu. Sebagain besar peserta didik sudah memahami materi yang telah disampaikan.

4) Pada aksi pertama ini, perangkat yang saya gunakan antara lain ; laptop, LCD, Proyektor, speaker, tripod. Saya juga meminta bantuan kepada teman sejawat untuk mengambil video pada saat pembelajaran.

Sumber daya yang saya perlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah:

1) Pengetahuan mengenai model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

2) Penyusunan media pembelajaran melalui aplikasi Canva, VideoShow, Video Guru, Photoscape dan lainlain.

3) Penyusunan bahan ajar dan LKPD yang menarik melalui aplikasi Canva, Google Form, LKPD Digital dan lain-lain.

4) Penyusunan soal evaluasi yang menarik melalui aplikasi wordwall.

5. Laptop, HP, dan proyektor

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?

Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang

menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan?

1) Dampak dari rencana aksi yang sudah dilakukan yaitu: Peserta didik benar-benar sangat termotivasi dengan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) yang digunakan dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS), Materi Pelajaran Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat karena dari materi pelajaran yang dipelajari peserta didik dituntut untuk dapat Meganalisis Mengembangkan Ekonomi Kreatif Berdasarkan Potensi Wilayah Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat;

2) Peserta didik dapat menjalin komunikasi dan berkolaborasi dengan guru yang lebih efektif dan efesien dengan digunakan metode pembelajaran dalam bentuk ceramah, diskusi, tanya jawab,

(11)

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

penugasan, presentasi dan demontrasi;

3) Peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran secara langsung dan real karena dibimbing dan dipandu langsung oleh guru untuk mengikuti pembelajaran yang berkolaborasi dengan dunia usaha, dunia industri, para pengusaha, para pengrajin dan para pedagang sehingga pembejaran di kelas yang terkesan menjenuhkan dapat terhindar dengan memperbanyak kegiatan pembelajaran di lapangan;

4) Peserta didik merasa dipermudah dalam mengikuti proses pembelajaran dengan disediakannya bahan ajar berupa buku, modul dan Lembar kerja.

Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa?

Hasil dari rencana aksi yang sudah dilakukan hasilnya sangat efektif.

Hal ini dikarenakan didukung oleh model pembelajaran yang menarik, media pembelajaran yang inovatif, dan kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik.

Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?

1) Kepala sekolah merespon dengan memberikan tanggapan yang positif, bahkan sering memberikan masukan agar rencana aksi yang dilakukan terlaksana menjadi rencana aksi pembelajaran yang lebih bermakna.

2) Respon dari teman sejawat juga sangat memberikan dukungan dan respon yang positif terhadap aksi yang saya lakukan.

3) Faktor keberhasilan pembelajaran ini ditentukan pada penguasaan guru terhadap media pembelajaran, metode, model dan langkah- langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah dibuat.

4) Peserta didik merasa senang, bersemangat dan memiliki motivasi tinggi untuk terus mempelajari dan memperdalam ilmu dan pengetahuan serta keahliannya dengan mengikuti proses pembejaran yang inovatif.

(12)

Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Pembelajaran yang dapat diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berorientasi pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

➢ Dr. Syamsidah, M.Pd. Dr. Hamidah Suryani, M.Pd. Buku Model Problem Based Learning (PBL) Halaman 9 http://eprints.unm.ac.id/9011/1/Buku%20Model%20Problem%20Based%20LearningWatermark.pdf

➢ https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/16542/2/T1_292013187_BAB%20II pdf Halaman 8

➢ https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB21413112073 pdf Halaman 11 - 2030

➢ Journal on Education, Volume 05, No. 02, Januari-Febuari 2023, hal. 2029 - Jurnal SOROT, Volume 10, Nomor 2, Oktober 2015 halaman 155 – 168 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau Halaman 160

➢ https://jamboard.google.com/d/1rBB3YGGtwXfsCQU12TB1pWxB- x9G0xWmpBF2zOe3H2o/edit?usp=sharing

➢ file:///C:/Users/ASUS/Downloads/5329-Article%20Text-9743-1-10-20230128 pdf

(13)

BEST PRACTICE

@Disyeintanrahmadiyanti 2022

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan model pembelajaran Project Based

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Terhadap Hasil Belajar Prakarya Siswa Di SMP Negeri 15 Medan. Skripsi : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,

Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa pada pembelajaran biologi dengan penerapan media gambar dalam model pembelajaran Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah (PBL) adalah suatu metode pembelajaran yang berlandaskan pada prinsip pemanfaatan permasalahan-permasalahan sebagai poin permulaan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Implementasi model pembelajaran PBL pada mata pelajaran PPKn di kelas VII F SMPN 13 Malang mampu menciptakan lingkungan

model pembelajaran PBL juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu siswa akan merasa malas untuk mencoba jika tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa

Siklus II peserta didik terlihat cukup senang dengan pembelajaran PBL dengan Media Pembelajaran karena pada siklus II peserta didik mempelajari pembagian menggunakan papan pembagian

LK 3.1 Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik Best Practice Menggunakan Metode Star Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak Terkait Pengalaman Mengatasi