UPAYA MENINGKATKAN HAFALAN SURAH PENDEK MELALUI STRATEGI COMPLETE SENTENCE PADA MATA
PELAJARAN PAI SISWA KELAS II
Masjoni Irwansyah
Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: [email protected]
Abstrak
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat permasalahan yang dapat menghambat proses pembelajaran. Permasalahan tersebut disebabkan beberapa hal seperti partisipasi dan keaktifan siswa, pembelajaran yang kurang menarik, dan masih berpusat kepada guru.
Proses pembelajaran yang berkualitas melibatkan berbagai hal. Salah satunya adalah strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan.
Penelitian ini memfokuskan masalah pada (1) Bagaimana pelaksanaan strategi Complete Sentence dalam meningkatkan kemampuan menghafal dan menerjemahkan ayat-ayat al-Quran, dan (2) Apakah penerapan strategi Complete Sentence dapat meningkatkan kemampuan menghafal dan menerjemahkan ayat- ayat al-Quran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Siswa kelas II SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas.
Pendekatan penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Pada setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas yang berjumlah 12 siswa.
Kata Kunci: Menghafal, Al-Quran, Complete Sentence
Pendahuluan
Pada mata pelajaran PAI di SD terdapat materi ayat-ayat al-Quran yang berupa surat pendek dan hadis. Ayat tersebut untuk dihafalkan siswa . Akan tetapi tidak hanya ayatnya saja yang dihafalkan namun arti maupun terjemahan dari ayat Al-Quran tersebut juga harus dipahami dan dihafalkan.
Seperti yang diketahui, menghafal merupakan suatu kegiatan yang ditakuti
siswa. Dengan demikian guru sebagai fasilitator di dalam proses pembelajaran harus mampu menumbuhkan kemauan siswa dalam menghafal.
Di dalam pembelajaran terjadi berbagai masalah yang dapat menghambat jalanya proses pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak berjalan dengan maksimal. Hal tersebut seperti pembelajaran yang masih berpusat kepada guru, kurangnya kegairahan siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan sebagainya. Proses pembelajaran yang berkualitas melibatkan berbagai hal.
Salah satunya adalah strategi atau metode pembelajaran yang diterapka oleh guru. Menurut Kemp, dalam buku Wina Sanjaya, strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa di dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Hasil observasi yang dilakukan penulis, di SDN 1 Pulau Mambulau ada beberapa faktor yang mempengaruhi kurang maksimalnya proses pembelajaran. Khususnya pada pelajaran PAI dan Budi Pekerti dengan materi surat pendek. Faktor tersebut seperti kurangnya partisipasi siswa,pembelajaran yang masih berpusat pada guru, siswa ramai sendiri, siswa mengantuk, dan rendahnya kemauan siswa untuk hafalan. Hal tersebut dikarenakan metode pembelajaran yang dilakukan guru dengan berceramah. Guru meminta siswa untuk menghafalkan semuanya sekaligus. Dengan demikian peserta didik merasa terbebani dengan perintah dari guru tersebut. Selain itu daya ingat siswa pada materi yang dihafalkan juga relatif sebentar atau mudah hilang.
Dengan demikian penulis mengambil kesimpulan bahwa metode yang digunakan guru di dalam proses pembelajaran kurang efektif sehingga kemauan atau keinginan siswa dalam menghafal juga berkurang.
Berdasarkan kenyataan dan permasalahan di atas, penulis mengambil hipotesis tindakan yang diajukan untuk meningkatkan kemampuan menghafal dan menerjemahkan ayat-ayat Al-Quran. Dalam mengikuti Upaya Meningkatkan Hafalan Surah Pendek Melalui Strategi Complete Sentence pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas II.
Menurut Istarani strategi complete sentence adalah serangkaian proses pembelajaran yang diawali dengan menyampaikan materi oleh guru, dengan penganalisaan terhadap modul yang dipersiapkan, pembagian kelompok yang terdiri dari tiga orang atau lebih dengan kemampuan yang heterogen, pemberian lembar kerja yang berisi paragraf atau kalimat yang belum lengkap, lalu dibagikan kepada siswa untuk berdiskusi, dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan.
Penelitian yang dilakukan Dermina Harahap (2013) dengan judul:
“Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Materi Surat-Surat Pendek Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence pada Mata Pelajaran
Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Yira Kecamatan Bukit Raya Pekan Baru” Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan sebanyak dua siklus. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi dan tes. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil ketuntasan belajar siswa pada siklus I dan II. Keberhasilan dalam penerapan strategi complete sentence ini disebabkan, proses pembelajaran yang sesuai dengan RPP yang dibuat.
Berdasarkan fenomena di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di SDN 1 Pulau Mambulau dengan mengangkat judul “Upaya Meningkatkan Hafalan Surah Pendek Melalui Strategi Complete Sentence pada Mata Pelajaran PAI Siswa Kelas II”.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (classroom action research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan tekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu kegaitan menguji cobakan suatu ide ke dalam praktik atau situasi nyata dalam harapan kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar (Riyanto, 2001: 37)
Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran sehingga terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa. Adanya tuntutan mutu pendidikan yang berkualitas sangat berimbas kepada tuntutan kinerja guru dalam melakukan tugas pokoknya.
Guru dituntut untuk lebih profesional dan harus mampu meningkatkan kemampuan siswa secara maksimal.Kondisi inilah yang membutuhkan tindakan kongkrit dari guru yang salah satu wujudnya dengan melakukan PTK (Sigit, 2013:3).
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Pulau Mambulau dengan objek penelitiannya adalah siswa kelas II dengan jumlah peserta didik sebanyak 13 anak dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli- Agustus 2023.
Objek penelitian adalah strategi pembelajaran Strategi Complete Sentence dalam penelitian ini yang menjadi Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah siswa kelas II terdiri atas 8 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki.
Penulis memilih kelas II sebagai subjek penelitian karena di kelas tersebut ditemukan persoalan terkait kemampuan menghafal surat pendek siswa yang kurang maksimal. Hal tersebut dikarenakan adanya beberapa siswa yang
belum lancar dalam membaca Al-Quran, selain itu guru juga kurang telaten untuk menuntun siswa dalam menghafal surat pendek.
Untuk memudahkan pelaksanaan penelitian ini maka perlu merancang langkah-langkah penelitian terlebih dahulu. Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut ini:
Siklus I
Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas siklus I, kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
Siklus II
Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas pada siklus II, kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi), dan refleksi.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2016:308). Untuk teknik pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan:
1. Tes
Tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa yaitu pengetahuan (kognitif). Kualitas hasil pengukuran sangat ditentukan oleh kualitas alat ukur (tes) yang digunakan. Karena itu, guru perlu menaruh perhatian besar dalam membuat tes yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa untuk dimensi pengetahuan (Nurmawati, 2016:105). Untuk mengukur hasil belajar peserta didik pada setiap siklus peneliti memberikantes di akhir pembelajaran.
2. Dokumentasi
Widodo (2018:75) Mengemukakan bahwa Dokumentasi adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan melalui dokumentasi. Teknik ini dilakukan dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda-benda lainnya yang berkaitan dengan aspek- aspek yang diteliti.
Setelah data kemampuan menghafal dan menerjemahkan siswa melalui strategi pembelajaran complete sentence dalam materi surat-surat pendek diperoleh. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan rumus persentase sebagai berikut:
F
P = x 100 N
Keterangan
f = Frekuensi yang sedang dicari frekuensinya
N = Number of Class (Jumlah Frekuensi/banyaknya individu) P = P e r s e n t a s e
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Siklus I
Kemampuan menghafal siswa masih belum maksimal dikarenakan belum mencapai ketuntasan. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase kemampuan menghafal siswa pada siklus I sebesar 70%. Berikut tabel hasil observasi dan evaluasi kemampuan menghafal siswa pada siklus I:
a. Nilai Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus I
Tabel 1. Hasil Nilai Kemampuan Menghafal Siswa pada Siklus I
No Aspek Siklus I
1 Jumlah Nilai Keseluruhan
84
2 Persentase (%) 70
b. Post Tes
Tabel 2. Hasil Evaluasi Siklus I
Aspek
Siklus I
F %
Tuntas 8 66,66
Tidak Tuntas 4 33,33
Ketuntasan Klasikal
66,66
Berdasarkan pada tabel di atas diketahui bahwa nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I yang tuntas sebanyak 8 siswa atau 66,6% anak dari jumlah keseluruhan siswa, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 4 siswa atau 33,3%. Dengan demikian ketuntasan klasikal penelitian tindakan kelas pada siklus I sebesar 66,6%.
Siklus II
Kemampuan menghafal siswa melalui strategi pembelajaran complete sentence pada siklus II sebesar 80%. Berikut hasil perolehan data observasi dan Evaluasi siswa pada siklus II:
a. Nilai kemampuan menghafal Siswa
Tabel 3. Nilai Kemampuan Menghafal Siswa Siklus II
No Aspek Siklus
II
1 Jumlah Nilai
Keseluruhan
96
2 Persentase (%) 80
b. Post Tes
Tabel 4. Hasil Evaluasi Siklus II
Aspek
Siklus I Siklus II
F % f %
Tuntas 8 66,66 12 100
Tidak Tuntas 4 33,33 0 0
Ketuntasan Klasikal
66,66 100
Berdasarkan tabel di atas diketahui perbandingan nilai evaluasi pada siklus I siswa yang tuntas sebanyak 8 anak atau 66,6% dari jumlah keseluruhan siswa. Dan yang tidak tuntas sebanyak 4 anak atau 33,3%. Dengan demikian ketuntasan klasikal pada tindakan siklus I ini sebesar 66,6%. Maka dari itu siswa dinyatakan masih belum mencapai ketuntasan maksimal. Dengan demikian dilakukan tindakan siklus II untuk perbaikan dan sebagai upaya untuk mencapai ketuntasan kemampuan menghafal siswa.
Dengan demikian nilai yang diperoleh pada penelitian tindakan kelas pada siklus II mengalami peningkatan dan semua siswa mencapai ketuntasan. Dari hasil penjelasan data di atas, dinyatakan bahwa penerapan
strategi pembelajaran complete sentence dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa kelas II SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas. Hal tersebut dapat dilihat dalam grafik di bawah ini:
Gambar 1. Hasil Perbandingan Observasi Siklus I dan Siklus II 1. Post Tes
Tabel 5. Hasil Perbandingan Evaluasi Siklus I dan Siklus II
Aspek
Siklus I Siklus II
f % f %
Tuntas 8 66,66 12 100
Tidak Tuntas 4 33,33 0 0
Ketuntasan Klasikal
66,66 100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa perbandingan nilai evaluasi pada siklus I yang tuntas sebanyak 8 anak atau 66,6% siswa. Sebanyak 4 anak atau 33,3% siswa yang tidak tuntas. Maka dari itu, jumlah ketuntasan klasikal pada penelitian tindakan kelas siklus I sebesar 66,66%. Dengan demikian, siswa belum dinyatakan mencapai ketuntasan maksimal.
Berdasarkan penjelasan di atas, dinyatakan bahwa penerapan strategi pembelajaran complete sentence dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik di bawah ini:
Gambar 2. Hasil Perbandingan Evaluasi Pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan grafik di atas, perolehan ketuntasan penelitian tindakan kelas pada siklus I sebesar 66,6%, dan yang tidak tuntas sebesar 33,3%. Selanjutnya pada penelitian tindakan kelas siklus II yang mencapai ketuntasan sebesar 100% dan yang tidak tuntas sebesar 0%.
Dengan demikian hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa seluruh siswa pada penelitian tindakan kelas siklus II mengalami peningkatan. Karena semua siswa mencapai ketuntasan. Dari berbagai penjelasan dan hasil yang telah penulis sampaikan di atas, penulis menyimpulkan bahwa penggunaan strategi pembelajaran complete sentence pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti mampu meningkatkan kemampuan menghafal siswa kelas II SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan tentang penerapan strategi pembelajaran complete sentence pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dalam materi surat-surat pendek dapat disimpulkan bahwa Penerapan strategi complete sentence dapat meningkatkan kemampuan menghafal siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas II SDN 1 Pulau Mambulau Kabupaten Kapuas. Hal tersebut didasarkan pada meningkatnya nilai pemecahan masalah atau observasi kemampuan menghafal siswa yang pada tindakan siklus I sebesar 84 atau 70% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 96 atau 80%. Selanjutnya untuk nilai evaluasi pada siklus I sebesar 66,6% atau 8 orang anak yang mencapai ketuntasan dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 100% atau semua siswa sudah mencapai ketuntasan.
Referensi
Jihad, Asep dan Haris, Abdul. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo,2010
Uno, B.Hamzah. Model Pembelajaran : Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakart: Bumi Aksara, 2009
Sanjaya Wina, Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta: Kencana, 2008
Dwiyanti Ni Made. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Complete Sentence Terhadap Hasil Belajar IPS. E-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesa No.2 Tahun 2007 https://ejournal.undiksha.ac.id (Diakses 19 desember 2019)
Sinaga Balan Rosmanto. Peningkatan Ketrampilan Menulis Paragraf Deskriptif dengan Menggunakan Model Pembelajaran Complete Sentence pada Siswa Kelas VII 1 SMP Swasta HKBP Pulu Brayan. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, No.1 Tahun 2019 https://jurnal.uisu.ac.id (Diakses 19 desember 2019)
Hanafiah, Nanang dan Suhana, Cucu. Konsep Strategi Pembelajaran.
Bandung: Refika Aditama, 2009
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2016
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2015 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2002
Suprijono, Agus. Cooperatif Learning : Teori dan Aplikasi PAIKEM. Jakarta Pustaka Pelajar, 2009
Lutfi, Ahmad. Pembelajaran AL-4 XL’Ln IJL~ 1X1~~ Jakarta : Kementerian Agama RI, 2012
Definisi Pendidikan Agama Islam, Standar Kompetensi Mapel PAI SD/MI dalam Kurikulum 2004
Basuki. Cara Mudah Melaksanakan PTK dalam Kegiatan Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Felicha, 2010
Nawabuddin, Abdurrab. Teknik Menghafal Al-Quran. Bandung: Sinar Baru, 1991 Ash-Shidqy, Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu Al-Quran dan Tafsir. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2002
Mohtarom, Ali dan Qomariyah, Wiwin. Implementasi metode Apel Dalam Menghafal Juz’amma Guna Meningkatkan Daya Ingat Santri.