• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Pada Siswa Kelas V Sd Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI

STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENDANG

KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN AJARAN

2011/2012

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

HANING SETYO RAHAYU A 510 080 063

PROGRAM STUDI GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

ABSTRAKS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 SENDANG KARANGGEDE BOYOLALI TAHUN AJARAN

2011/2012

Haning Setyo rahayu, A510 080 063, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2011,76 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui penerapan strategi pembelajaran crossword puzzle. Subyek penerima tindakan adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sendang yang berjumlah 20 siswa.Penelitian ini diawali dengan kegiatan perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, tes, dan wawancara. Validitas data yang digunakan source dan alnalytical triangulation dan juga validitas isi. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan . Hal ini dapat dilihat dari hasil pelaksanaan pembelajaran sebelum tindakan sebesar 35% dan setelah dilakukan tindakan sebesar 55% pada siklus I, dan diakhir tindakan sebesar 90% pada siklus II.

Selain hasil belajar, keaktifan siswa juga mengalami peningkatan yang dapat dilihat pada aspek: keaktifan berdiskusi 50% pada prasiklus, 70% pada siklus I, 90% pada siklus II. Keaktifan siswa mengerjakan soal-soal latihan: 100% prasiklus, 100% siklus I, 100% siklus II. Keaktifan siswa bertanya: 15% prasiklus, 25% siklus I, 40% siklus II. Keaktifan siswa menjawab pertanyaan: 20% prasiklus, 30% siklus I, 40% siklus II. Berkonsentrasi: 50% prasiklus, 45% siklus I, 75% siklus II. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan strategi pembelajaran Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS di SD Negeri 2 Sendang Karanggede Boyolali tahun ajaran 2011/2012.

(4)

PENDAHULUAN

Banyak siswa disetiap jenjang pendidikan menganggap pelajaran IPS

merupakan pelajaran yang sulit, pelajaran yang menuntun untuk dihafal dan

dipahami sehingga ada anggapan bahwa pelajaran IPS menjadi sangat membosankan

bagi para siswa. Salah satu penyebabnya karena adanya pengalaman mengikuti

pelajaran IPS yang kurang menarik. Contohnya pelajaran IPS yang sulit akan

membuat siswa kurang tertarik kepada pelajaran IPS. Apabila pengalaman pertama

pelajaran IPS yang dialami siswa mempunyai kesan yang menarik, diharapkan siswa

akan senang dan respon terhadap pelajaran IPS. Sedangkan apabila pengalaman

pertama yang dialami siswa berkesan kurang menarik terhadap pelajaran IPS, dalam

artian siswa sudah tidak ada rasa senang dan merasa kesulitan, maka ada

kemungkinan siswa akan tidak senang terhadap pelajaran IPS.

Salah satu karakteristik pelajaran IPS adalah mempunyai objek kajian ilmu

sosial seperti mempelajari kehidupan manusia, sejarah, sosiologi, antropologi,

kenampakan alam dan budaya alam setempat. Sifat abstrak ini menyebabkan siswa

mengalami kesulitan dalam belajar IPS.

Kenyataanya masih banyak guru dalam menyampaikan materi IPS secara

Informatif dan siswa menghafalnya, guru cenderung sebagai satu-satunya sumber

ilmu bagi siswa, kegiatan belajar yang demikian tidak memberikan suasana yang

memancing daya kritis dan kreatif anak, sehingga cenderung pasif dalam mengikuti

(5)

Oleh karena itulah, guru dituntut untuk kreatif dalam melaksanakan

pembelajaran, baik kreatif dalam memilih strategi pembelajaran maupun dalam

memilih metode atau membuat media. Kreatifitas guru akan sangat berperan dalam

penanaman konsep IPS kepada siswa. Dari berbagai macam strategi yang ada,

strategi pembelajaran Croosword Puzzle adalah salah satu strategi yang aktif,

inovatif, kreatif dan menyenangkan dan cocok diterapkan dalam pembelajaran IPS

SD guna meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD SENDANG 2 Karanggede

Boyolali. Menurut Zaini dkk (2008:7), strategi pembelajaran Crossword Puzzle

adalah salah satu strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa

kehilangan esensi belajar yang sedang berlangsung.

Strategi pembelajaran Crossword Puzzle melibatkan kemampuan siswa untuk

menjawab suatu masalah berupa teka-teki silang didalam kelompok ataupun individu,

selanjutnya kelompok atau individu yang menjawab dengan cepat dan benar akan

mendapat penghargaan, penghargaan itu dapat berupa tambahan nilai atau bingkisan,

dengan adanya penghargaan dari guru, akan memacu siswa lebih aktif, bergairah

dalam belajar, serta siswa menjadi termotivasi untuk belajar.

Dengan mengunakan strategi belajar Crossword Puzzle, siswa dengan mudah

dapat menemukan penyelesaian suatu masalah tanpa kehilangan esensi belajar yang

sedang berlangsung pada suatu kelas. Sehingga tercipta suatu kondisi kelas yang

menyenangkan dan tidak membosankan. hal ini karena strategi pembelajaran

(6)

METODE PENELITIAN

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) berasal dari bahasa Inggris Classroom Action Research, yang berarti

penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang

diterapkan pada sebuah subyek penelitian. Menurut Kasihani dalam Sukajati (2008:

8) PTK adalah penelitian praktis, bertujuan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan pembelajaran di kelas dengan cara melakukan tindakan-tindakan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

partisipan dimana peneliti terlibat langsung dalam penelitian mulai dari awal hingga

akhir. Dengan demikian peneliti bertugas merencanakan, memantau, mencatat,

mengumpulkan data lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil

penelitian.

Alur Penelitian Tindakan Kelas (Suharsimi A, 2007: 74)

Perencanaan Tindakan I

Pelaksanaan Permasalahan

Permasalahan baru

hasil refleksi Refleksi I

(7)

Jenis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Data Kuantitatif (nilai

hasil belajar siswa) dapat dianalisis secara deskriptif. Dalam hal ini peneliti

menggunakan analisis statistik untuk mencari nilai rata-rata dan presentase

keberhasilan belajar.

Pengumpulan data dapat dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) teknik

pengumpulan data yang akan digunakan peneliti, sebagai berikut: 1) Observasi, 2 )

Dokumentasi, 3) Tes, dan 4) Wawancara.

Sedangkan dalam penelitian tindakan ini peneliti menggunakan Source

(sumber) dan alnalytic triangulation. Dalam penelitian ini, Source triangulation

adalah data hasil observasi guru dan siswa kelas V SD Negeri 2 Sendang karanggede

pada saat pembelajaran berlangsung. Data hasil observasi dari berbagai sumber ini,

yaitu guru dan siswa, digabungkan untuk diketahui kevalidannya. Sumber data

diperoleh melalui observasi,wawancara dan dokumentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tempat penelitian yang dilakukan ini berada di kelas V SD Negeri Sendang 2

Karanggede Boyolali. Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu

peneliti melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V dan

observasi proses pembelajaran pada mata pelajaran IPS, siswa kelas V SD Negeri 2

(8)

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Setiap siklus dilaksanakan

dalam satu kali tatap muka atau pertemuan. Setiap pertemuan mengalokasikan waktu

2 x 35 menit. Setiap siklus yang dilakukan terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan

tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, serta analisis dan

refleksi.

Grafik 1

Perkembangan keaktifan siswa

Keterangan gambar:

A : Keaktifan siswa berdiskusi

B : Keaktifan siswa bertanya

C : Keaktifan siswa menjawab pertanyaan

D : Keaktifan siswa berkonsentrasi

E : Keaktifan siswa mengerjakan soal-soal

Tabel 1

Rekapitulasi Perkembangan Hasil Belajar Siswa Sebelum Siklus Siklus I Siklus II

(9)

Tabel 2

Hasil Belajar IPS Kelas V SD Negeri 2 sendang

N

Grafik Rekapitulasi Perkembangan Hasil Belajar Siswa

(10)

Berdasarkan perumusan masalah, deskripsi hasil pengamatan tindakan, tujuan

yang ingin dicapai dalam penelitian, dan paparan hasil penelitian, berikut ini akan

dikemukakan pembahasan hasil penelitian yang meliputi peningkatan keaktifan dan

kemampuan kognitif siswa dalam proses pembelajaran IPS materi perjuangan

mempertahankan kemerdekaan dengan strategi pembelajaran crossword puzzle pada

siswa kelas V SD Negeri 2 Sendang Kecamatan Karanggede Kabupaten Boyolali.

Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan observasi awal terlebih dahulu

guna mengetahui kondisi yang terjadi di lapangan, yaitu di SD Negeri 2 Sendang.

Selanjutnya, peneliti dan guru kelas yang bersangkutan menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Keberhasilan strategi pembelajaran crossword puzzle dalam meningkatkan

keaktifan siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan kognitif siswa dalam

memahami serta menguasai perjuangan mempertahankan kemerdekaan dapat

paparkan sebagai berikut:

1. Siswa yang menunjukkan sikap aktif dalam bertanya mengalami peningkatan,

yaitu sebesar sebesar 20% dari 70% menjadi 90%. Ini artinya jumlah siswa yang

menunjukkan inisiatif bertanya bertambah 4 siswa dari 14 menjadi 19 siswa. Ini

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa sudah memiliki inisiatif untuk

bertanya mengenai materi yang belum dipahami baik secara individu maupun

kelompok.

2. Siswa yang menunjukkan keaktifan dalam menjawab pertanyaan mengalami

(11)

yang menunjukkan keaktifan dalam menjawab pertanyaan bertambah 3 siswa

dari 5 menjadi 8 siswa. Hal ini terlihat saat berlangsungnya proses pembelajaran

siswa merasa antusias dan tertarik sehingga pembelajaran yang dilaksanakan

mudah diterima dan dipahami.

3. Siswa yang menunjukkan keaktifan dalam berkonsentasi mengalami

peningkatan, yaitu sebesar 30% dari 45% menjadi 75%. Ini artinya jumlah siswa

yang berkonsentrasi bertambah 6 siswa dari 9 menjadi 15 siswa.

4. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar dalam pembelajaran IPS materi

perjuangan mempertahankan kemerdekaan mengalami peningkatan, yaitu sebesar

35% dari 55% menjadi 90%. Ini artinya jumlah siswa yang mendapat nilai lebih

dari atau sama dengan 65 dalam tes evaluasi yang dilaksanakan pada akhir

pembelajaran secara individu bertambah 7 siswa dari 11 menjadi 18 siswa.

Dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa selama proses pembelajaran dari

pelaksanaan siklus I sampai dengan pelaksanaan siklus II mengalami

peningkatan yang sangat berarti pada semua aspek yang diamati.

5. Adapun jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar atau siswa yang

memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 dalam proses pembelajaran

IPS melalui Strategi pembelajaan crossword puzzle yaitu, hasil belajar siswa

sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 35% atau sebanyak 7 siswa, pada

pelaksanaan siklus I sebesar 55% atau sebanyak 11 siswa, dan pada

pelaksanaan siklus II sebesar 90% atau sebanyak 18 siswa. Berdasarkan hal

(12)

sebelum pelaksanaan tindakan sampai pelaksanaan siklus II sebesar 55% atau

sebanyak 11 siswa.

SIMPULAN DAN SARAN

Secara singkat simpulan hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan kualitas

pembelajaran IPS materi perjuangan memertahankan kemerdekaan pada siswa kelas

V SD Negeri 2 Sendang, baik berupa peningkatan keaktifan siswa maupun ketuntasan

belajar siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran tersebut terjadi setelah guru dan

peneliti melakukan beberapa upaya peningkatan pembelajaran IPS materi perjuangan

memepertahankan kemerdekaan menggunakan strategi pembelajaran crossword

puzzle.

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

a) Guru hendaknya menerapkan strategi pembelajaran sebagai pertimbangan

dan alternatif model pembelajaran crossword puzzle IPS yang dapat

memberikan pengalaman bermakna serta meningkatkan hasil belajar siswa.

b) Guru hendaknya melibatkan siswa secara aktif dalam setiap proses

pembelajaran agar siswa lebih berani dan terampil dalam mengemukakan ide

atau pendapat serta dalam bertanya.

c) Guru melakukan bimbingan dan latihan kepada siswa yang hasil belajarnya

belum tuntas

2. Bagi Kepala Sekolah

a) Kepala sekolah hendaknya memotivasi guru dalam menerapkan strategi

(13)

pelaksanaan pembelajaran crossword puzzle serta metode pembelajaran lain

yang bersifat PAIKEM.

b) Kepala sekolah hendaknya memfasilitasi guru dengan media pendukung

pembelajaran dalam menerapkan srategi pembelajaran crossword puzzle

terutama dalam mata pelajaran IPS

c) Menambah daftar pustaka

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Mengingat dalam penelitian ini masih banyak kekurangan, maka perlu dilakukan

penelitian lebih lanjut yang serupa dengan penelitian ini tetapi dalam hal

metode dan materi yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Melvin L. Silberman, Active learning 101 Cara Belajar siswa aktif, (Bandung: Nuansa, 2006), hal.238-239

Hisyam Zaini dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi: centre for teaching staff Development (CTSn)

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rubino, Rubianto. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta: Fairuz Media

Solihatin, dan raharjo. 2008. Cooperative Learning (Analisis Model Pembelajaran IPS). Jakarta: PT. Bumi Aksara

Suharsimi, Arikunto. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara

Suharsimi Arikunto. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Gambar

Tabel 1 Rekapitulasi Perkembangan Hasil Belajar Siswa
Grafik 2  Grafik Rekapitulasi Perkembangan Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperbaiki kondisi sistem pemindah daya pada mobil chevrolet luv ini, maka perbaikannya terdiri dari : Pemeriksaan kondisi awal, pembongkaran komponen umum,

Media Power Point Terhadap Hasil Belajar Biologi Pokok Materi Dunia Tumbuhan Lumut Pada Kelas X SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisasi secara komersial,yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun

Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organo mineral dan aplikasi pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produktivitas padi

Hal ini menunjukkan bahwa enzim β -galaktosidase dari Enterobacter cloacae aktif pada suhu yang lebih rendah jika dibandingkan dengan bakteri lain penghasil enzim

Hubungan antara Interaksi Anak dan Orang Tua dengan Penyesuaian Sosial pada Kelas II di SMA Muhammadiyah 4 Surakarta.. Skripsi

memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional, (4) tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang signifikan ditinjau dari Kemampuan

Penelitian ini dilakukan terhadap 3 orang guru reguler yang di kelasnya menangani ABK, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut : (1) Layanan pembelajaran yang