• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN MELALUI MEDIA MESIN FUNGSI MANUAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DII/C di SLB

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAHAN BILANGAN MELALUI MEDIA MESIN FUNGSI MANUAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS DII/C di SLB "

Copied!
187
0
0

Teks penuh

Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Angka dengan Media Mesin Berfitur Manual untuk Anak Tunagrahita Ringan Kelas DII/C di SLB Limas Padang (Mata Pelajaran Tunggal)”. Dan terima kasih juga atas bimbingan, motivasi, semangat yang kalian berikan kepada Zila sehingga Zila dapat menyelesaikan skripsi ini Bu.

Latar Belakang

Berdasarkan standar kompetensi yang digunakan untuk anak DII/C pada mata pelajaran matematika, seharusnya anak mampu menjumlahkan bilangan sampai dengan 20, namun pada kenyataannya anak tidak dapat menjumlahkan bilangan sampai dengan 20. Oleh karena itu, peneliti mencoba mengatasi permasalahan tersebut dan mencari solusinya. dengan memberikan layanan alternatif untuk meningkatkan kemampuan penambahan nomor anak menggunakan media mesin dengan pengoperasian manual.

Identifikasi Masalah

Media mesin yang dioperasikan dengan tangan ini memiliki keunggulan yang menarik bagi anak-anak dalam melakukan penambahan karena penggunaan mesin yang dioperasikan dengan tangan selama permainan. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Meningkatkan Kemampuan Penjumlahan Bilangan Melalui Media Hand Operated Machine pada Anak Disabilitas Mental Ringan Kelas DII/C di SLB LIMAS Padang”.

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Anak tunagrahita ringan adalah anak yang masih dapat belajar, membaca, menulis dan melakukan operasi hitung sederhana (Somantri: 1996:86. Menurut Hildayani, anak tunagrahita ringan adalah anak yang masih dapat melakukan pendidikan dasar seperti membaca, menulis dan perhitungan sederhana.

Hakikat Matematika 1. Pengertian Matematika

Oleh karena itu, untuk dua bilangan bulat jika dijumlahkan, hasilnya tidak berubah jika letak kedua bilangan tersebut dipertukarkan, penjumlahan pada himpunan bilangan bulat tersebut dikatakan memenuhi sifat komutatif atau komutatif. Untuk setiap 3 bilangan bulat hasilnya tidak berubah, jika 2 bilangan pertama atau 2 bilangan terakhir dijumlahkan terlebih dahulu, maka penjumlahan pada himpunan bilangan bulat tersebut dikatakan memenuhi sifat pengelompokan atau asosiatif.

Media Pembelajaran

Sedangkan Danim (2010:7) mengatakan bahwa “media pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau tambahan yang digunakan oleh guru atau pendidik untuk berkomunikasi dengan siswa atau siswa”. Dalam konteks kegiatan pendidikan, terdapat berbagai media yang dapat digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.

Media Mesin Fungsi Manual

Menurut Ruseffendi Media, mesin fungsi manual dapat digunakan sebagai alat bantu anak untuk melatih kemampuan berhitung. Dari pernyataan di atas, media mesin fungsi manual ini dapat digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan aritmetika, baik penjumlahan konkrit, semi konkrit maupun penjumlahan abstrak.

Kerangka Konseptual

Hipotesis

Menurut Sunanto, kondisi dasar adalah kondisi dimana perilaku target diukur dalam kondisi alami sebelum intervensi, dan kondisi intervensi adalah kondisi dimana intervensi diberikan dan perilaku target diukur pada kondisi tersebut. Pada penelitian ini, target behavior diukur terlebih dahulu secara kontinyu pada baseline (A1), kemudian dilakukan intervensi dan pengukuran dilakukan kembali (B), kemudian pengukuran dilakukan lagi pada.

Variabel Penelitian

Dan tahap (A2) atau baseline adalah kemampuan anak menyelesaikan penjumlahan bilangan sampai dengan 20 tanpa mendapat perlakuan apapun. Variabel yang dipengaruhi atau terikat (Y) dalam penelitian ini meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan hingga 20 dan variabel yang mempengaruhi atau variabel bebas (X) adalah media mesin fungsi manual.

Definisi Operasional Variabel

Sedangkan menurut Sunanto variabel penelitian adalah sifat atau ciri sesuatu yang diamati dalam penelitian. Dalam penelitian eksperimen terdapat variabel yang mempengaruhi atau variabel bebas (X) dan variabel yang dipengaruhi atau terikat (Y).

Subjek Penelitian

Tempat dan waktu penelitian

Pada penelitian ini teknik pengumpulan data didasarkan pada pencatatan data melalui pengamatan langsung, dengan mengkaji bagaimana hasil belajar anak dalam menjumlahkan bilangan sampai dengan 20. Selain itu, teknik pengumpulan data pada penelitian ini didasarkan pada teknik pengukuran, dengan menguji kemampuan untuk menambahkan angka. sampai 20

Teknik Analisis Data

Pada observasi ke 9 peneliti memberikan 20 soal untuk mengumpulkan hingga 20 angka, anak dapat menjawab 18 soal dengan benar menggunakan media mesin fungsi manual dan persentase yang diperoleh anak adalah 90%. Pada observasi ke 13 peneliti memberikan 20 soal untuk mengumpulkan hingga 20 angka, anak dapat menjawab 20 soal dengan benar menggunakan media mesin fungsi manual dan persentase yang diperoleh anak adalah 100%. Pada observasi ke 15 peneliti memberikan 20 soal untuk mengumpulkan hingga 20 angka, anak dapat menjawab 19 soal dengan benar menggunakan media mesin fungsi manual dan persentase yang diperoleh anak adalah 95%.

Pada observasi ke 17 peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 angka, anak mampu menjawab 19 soal dengan benar menggunakan media pengoperasian mesin manual, dan persentase yang dicapai anak sebesar 95%. Pada observasi ke 18 peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 bilangan, anak dapat menjawab 20 soal dengan benar menggunakan media mesin manual dan persentase yang dicapai anak adalah 100%. Pada observasi ke 19 peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 angka, anak dapat menjawab 20 soal dengan benar menggunakan media mesin manual dan persentase yang dicapai anak adalah 100%.

Pada observasi ke-20, peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 angka, anak mampu menjawab 19 soal dengan benar menggunakan media dengan pengoperasian mesin manual, dan persentase yang dicapai anak sebesar 95%. Pada observasi ke 21 peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 bilangan, anak dapat menjawab 20 soal dengan benar menggunakan media mesin manual, dan proporsi anak 100%. Pada observasi ke-22, peneliti memberikan 20 soal untuk dijumlahkan menjadi 20 angka, anak mampu menjawab 20 soal dengan benar menggunakan media pengoperasian mesin manual, dan persentase yang dicapai anak adalah 100%.

Analisis Data

Pada kondisi A1, B dan A2 untuk menentukan perkiraan trend arah dalam penjumlahan angka sampai dengan 20 dengan menggunakan mesin fungsi manual, data yang diperoleh bervariasi. Pada kondisi baseline (A2), peneliti melakukan observasi lagi terhadap kemampuan menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 dengan menggunakan media mesin fungsi manual. Hal ini menunjukkan tren penelusuran data pada kondisi baseline (A2) setelah tidak lagi menggunakan mesin fungsi manual semakin meningkat (+) dan stabil.

Berdasarkan data kemampuan anak menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 pada kondisi baseline (A1), 5% merupakan persentase terendah dan 15% merupakan persentase tertinggi, pada kondisi baseline terdapat tujuh titik data, sedangkan pada kondisi intervensi ( B) itu adalah 80%. Dapat dikatakan bahwa pada kondisi baseline (A1) kemampuan anak menjumlahkan bilangan hingga 20, pada kondisi intervensi (B) kemampuan anak menjumlahkan bilangan hingga 20, terjadi perubahan kecenderungan nada yang meningkat. Dan terlihat bahwa pada kondisi baseline (A1) skor tertinggi pada penjumlahan angka sampai dengan 20 adalah 15%, pada kondisi intervensi (B) skor tertinggi anak pada penjumlahan angka sampai dengan 20 adalah 100%, dan pada kondisi baseline (A2) skor tertinggi dalam menjumlahkan angka sampai dengan 20 adalah 100%.

Titik data terakhir pada kondisi baseline (A1) adalah 10% dan titik data pertama pada kondisi intervensi (B) adalah 80%. Titik data terakhir pada kondisi baseline (A2) adalah 100% dan titik data pertama pada kondisi intervensi (B) adalah 80%. Pada kondisi intervensi (A2), kemampuan anak menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 memiliki batas atas 94,68 dan batas bawah 79,62.

Tabel 13  Level Perubahan
Tabel 13 Level Perubahan

Pembuktian Hipotesis

Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan anak dalam menjumlahkan bilangan hingga 20 dengan menggunakan media mesin manual meningkat. Ketika dirawat pada kondisi intervensi (B), kecenderungan kemampuan menjumlahkan hingga 20 anak retardasi mental ringan meningkat (+), dan kemampuan menjumlahkan hingga 20 anak retardasi mental ringan terlihat setelah tidak diberikan lagi. pendampingan menggunakan media mesin fungsi manual atau pada baseline (A2) cenderung meningkatkan kemampuan anak. Hal ini membuktikan bahwa media mesin dengan fungsi manual dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan hingga 20 pada anak tunagrahita ringan.

Tumpang tindih data pada sesi baseline (A1), intervensi (B) dan sesi baseline (A2) adalah 0% dan 20%, hal ini menunjukkan bahwa semakin kecil persentase overlap maka pengaruh intervensi terhadap perubahan target akan semakin baik. . perilaku dalam studi ini. Dengan demikian dapat diartikan bahwa kemampuan anak tunagrahita ringan dalam menjumlahkan angka sampai dengan 20 mengalami perubahan yang terus meningkat setelah dilakukan intervensi. Hipotesis dalam penelitian ini adalah media mesin manual secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan pada anak tunagrahita ringan kelas D II C di SLB Limas Padang.

Jawaban dari hipotesis penelitian adalah hipotesis diterima karena intervensi yang diberikan melalui media mesin fungsi manual dapat ditingkatkan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Sehingga terbukti bahwa kemampuan menjumlahkan anak tunagrahita ringan dapat ditingkatkan dengan menggunakan mesin fungsi manual. Dalam penelitian ini perilaku sasaran adalah kemampuan menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 yang diukur dengan menggunakan persentase. Pada kondisi dasar (A1), kemampuan anak menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 menunjukkan kecenderungan yang sedikit meningkat.

Oleh karena itu, dari beberapa pengamatan di atas terlihat bahwa kemampuan anak dalam menjumlahkan bilangan sampai dengan 20 tampak rendah sebelum diberikan perlakuan dengan media mesin manual. Namun kemampuan anak dalam menjumlahkan bilangan hingga 20 meningkat setelah diberi perlakuan (intervensi) dengan media mesin manual. Selanjutnya dapat diamati bahwa kemampuan anak dalam menjumlahkan bilangan hingga 20 terus meningkat setelah ia tidak lagi menggunakan media manual.

Hal ini membuktikan bahwa media mesin fungsi manual dapat meningkatkan kemampuan menjumlahkan bilangan hingga 20 pada anak tunagrahita ringan. Pemberian perlakuan dapat membantu anak menjumlahkan angka hingga 20 dan terlihat persentase yang dicapai anak mengalami peningkatan. Ini berarti bahwa dokumentasi yang cukup telah diperoleh sehingga kemungkinan untuk menambahkan angka hingga 20 anak dengan gangguan perkembangan ringan dimungkinkan.

Saran

Angka 12 yang kamu masukkan tadi yang sudah tersimpan di kepalamu, lalu hitung jumlah gambar yang kamu masukkan, jumlah gambar yang kamu masukkan adalah 5. 4. Jadi, setelah 12, lanjutkan menghitung. Jadi a) Siswa bersama-sama dengan peneliti menjumlahkan bilangan barisan sisi sampai dengan 20 dengan menggunakan fungsi media mesin manual. WIB Mencermati syarat dasar (A1), dari 20 soal yang diberikan penjumlahan angka yang diberikan, anak dapat menjawab tiga soal dengan benar. WIB Memperhatikan Syarat Dasar (A1), dari 20 soal yang diberikan penjumlahan angka yang diberikan, anak dapat menjawab satu soal dengan benar.

WIB Dengan memperhatikan syarat dasar (A1), anak mampu menjawab benar dua soal dari 20 soal penjumlahan bilangan. WIB Dengan mengamati kondisi intervensi, anak dari 20 item pada penjumlahan angka yang diberikan mampu menjawab 17 item dengan benar. WIB Dengan mengamati kondisi intervensi, anak dari 20 item pada penjumlahan bilangan yang diberikan mampu menjawab 20 item dengan benar.

WIB Dengan mengamati kondisi intervensi, anak dari 20 item pada penjumlahan angka yang diberikan mampu menjawab 19 item dengan benar. WIB Dengan memperhatikan kondisi intervensi, anak dari 20 item pada penjumlahan angka yang diberikan mampu menjawab 18 item dengan benar. WIB Mencermati syarat dasar (A2), dari 20 soal yang diberikan penjumlahan angka yang diberikan, anak dapat menjawab 18 soal dengan benar.

WIB Dengan memperhatikan kondisi baseline (A2), anak dapat menjawab benar 19 soal dari 20 soal yang diberikan untuk penjumlahan angka yang diberikan. WIB Dengan memperhatikan kondisi baseline (A2), anak dapat menjawab benar 20 soal dari 20 soal yang diberikan untuk penjumlahan angka yang diberikan.

Gambar

Tabel 13  Level Perubahan

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang ada maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar