Tujuan Pembinaan dan Petunjuk Teknis
Tujuan Pembinaan
Diharapkan peserta mentoring :
1. Memiliki aqidah yang lurus dan terhindar dari segala bentuk kesyirikan.
2. Memiliki pribadi yang hanif dan berakhlaq mulia.
3. Melaksanakan ibadah wajib dan sunnah dengan penuh kesadaran dan kecintaan.
4. Memiliki semangat untuk memperbaiki diri dan orang lain.
5. Mampu mengembangkan potensi diri.
6. Bersimpati terhadap masalah umat Islam.
Petunjuk Teknis
I. Setiap peserta mentoring adalah mahasiswa muslim AKPER DHARMA WACANA sebagai peserta mentoring.
II. Mentor adalah Ustad dan Ustadzah yang dipilih oleh Pembantu Ketua III Akper Dharma Wacana.
III. Setiap mentor wajib mengisi kegiatan mentoring setiap sepekan sekali.
Jika ada hal-hal yang membuat mentor berhalangan hadir maka wajib memberikan informasi yang jelas mengenai ketidak-hadirannya kepada penanggung jawab mentoring.
IV. Susunan acara mentoring terdiri dari:
1. Persiapan dan Pembukaan.
2. Membaca Al-Qur'an/bergiliran.
3. Kultum dari anggota kelompok yang mendapatkan tugas.
4. Penyampaian materi oleh Mentor.
5. Pengumuman dan pembahasan masalah-masalah anggota.
6. Doa dan penutup.
V. Setiap 3 bulan, peserta mentoring mengikuti evaluasi dan berhak menerima laporan pembinaannya setelah evaluasi selesai dilaksanakan.
“Biasakan untuk menyimak
(mendengarkan) nasehat-nasehat, sebab sesungguhnya hati ketika kosong dari
nasehat maka akan buta”
-Syaikh Abdul Qadir Al Jailani-
No Materi Sarana Inti Penekanan Kompetensi dasar Output 1 Menjadi
mahasiswa COMPLETE
Sharing pengalaman, silaturahmi tokoh
kampus dan diskusi.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat) dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(QS. Al-Hasyr [59] : 18)
Peserta mengetahui peran mahasiswa (agent of
change, iron stock, social control, dan moral force)
Peserta mengetahui tipe- tipe mahasiswa
Peserta dapat meluruskan niat kuliah dan termotivasi menjadi
mahasiswa COMPLETE
Mutsaqqoful Fikri Haarishun alaa waqtihi
Munazhomun fi syuunihi Qoodirun alal kasbi Nafi‟un Lighoirihi
2 10 Karakter muslim
Penjelasaan, penugasan dan kegiatan outdoor.
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik (QS. Ali Imran:110)
Peserta memahami
kompetensi 10 karakter
muslim ideal
Peserta tergerak untuk memenuhi 10 karakter muslim ideal
Shohihul Ibadah -Berusaha
komitmen dalam melaksanakan ibadah wajib Haritsun „ala waktihi -Memanjemen
waktu dengan baik
Qawiyul Jism
- Tidak merokok dan minuman keras
P
enuga s a n Membuat life mapping selama di kampus
3 Syahada
tain Penjelasan
dan diskusi “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Allah (saja) dan jauhi thagut itu” (QS 16:36)
Peserta dapat mengetahui urgensi syahadatain
Peserta mengetahui posisi syahadatain dalam islam Peserta mampu
memahami dan mengamalkan
pengertian
menyeluruh tentang arti syahadatain
Salimul Aqidah
- Memahami makna
syahadatain P
enuga s a n Mengamati dan menuliskan perilaku di masyarakat yang bisa membatalkan syahadat
4 Syumuliyatul
Islam Penjelasan
dan diskusi “ Pada hari ini telah kusempurnakan untukmu agamamu, Aku sempurnakan nikmat Ku kepadamu dan Aku ridha Islam sebagai agama bagimu ”(QS Al Maidah : 3)
Peserta dapat
memahami siroh
dan tahapan penyempurnaan agama
Islam Mehamami
kesempurnaan islam dalam cakupan waktu, ruang dan sistem
Mutsaqqoful fikr - Memahami
syumuliatul islam
(kesempurnaan islam)
- Memahami urgensi menuntut ilmu P
enuga s a n
Mencari bukti-bukti kebenaran dan kesempurnaan islam berdasarkan ilmu pengetahuan
5 Problematika
umat Silaturahim
ke ustadz atau ustadzah
Rasulullah bersabda;
“Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara.
Kalian tak akan pernah tersesat
selama kalian
berpegang teguh kepada keduanya, (yaitu)
Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya” (Al Hadits)
Peserta mengetahui dan dapat
menganalisa kondisi rill umat islam saat ini Peserta mengetahui
solusi dari
permasalahan Umat Islam.
Peserta memahami perannya dalam
mewujudkan Kejayaan
Islam.
Peserta termotivasi untuk terlibat dalam mewujudkan kejayaan Islam
Matinul Khuluq - Berusaha
mencontoh akhlak Rasulullah
- Menjadi agen kebaikan Nafiun lighoirihi - Peduli
terhadap permasalahan umat
P
enuga s a n Salah satu problematika Umat adalah kurangnya
kepedulian. Mentor dan Peserta iuran untuk membantu tetangga atau teman yang kurang mampu
6 Urgensi
pembinaan Penjelasan
dan diskusi “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS. Ali Imran:110)
Peserta memahami urgensi dan manfaat pembinaan dalam kehidupan seorang muslim
Peserta memahami bahwa pembinaan Islam adalah bagian dari upaya menyelesaikan problematika umat dalam bidang Sumber Daya Manusia
Terbentuk sistem nilai yang mendorong Peserta untuk
terus terlibat dan melibatkan diri dalam kegiatan ke-Islaman termasuk mentoring
Mutsaqqaful fikr:
- Memahami urgensi menuntut ilmu - Berusaha
membiasakan diri untuk membaca Mujahidu li nafsihi:
- Bersemangat dalam ber-
fasthabiqul khairat P
enuga s a n
Adik Peserta diminta untuk mengikuti salah
satu kajian
dikampus dan menyampaiakan isinya dipertemuan berikutnya
7 Hukum Tajwid Al-Qur‟an
Penjelasan, mencari referensi, dan praktek.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah
kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al Hujurat :1)
Peserta dapat menyebutkan beberapa
Shohihul Ibadah Pementor senantiasa
8 Ma‟rifatullah Penjelasan,
dan diskusi “Katakanlah „aku berlindung pada Rabbnya manusia.
Malik manusia. Ilah
manusia. Dari
kejahatan (bisikan) setan yang tersembunyi. Yang membisikkan
(kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari (golongan) jin dan manusia.” (QS. An Naas : 1-6)
Peserta memahami cara mengenal Allah Peserta mengetahui jenis-
jenis tauhidullah
Salimul Aqidah Peserta mampu mengesakan Allah
9 Contoh utama (Ma‟rifatur Rasul)
Penjelasan
dan diskusi Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al- Ahzab:21).
Peserta mencintai Rasulullah Peserta menjadikan Rasulullah sebagai
contoh utama dalam kehidupannya
Salimul Aqidah Matiinul Khuluq
10 Who AM I?
(Ma‟rifatul Insan)
Penjelasan
dan diskusi. “Dan adapun orang- orang yang berat timbangan
(kebaikan)nya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan
(kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” (QS Al- Qari‟ah: 6-9)
Peserta mengetahui proses penciptaan manusia
Peserta memahami tujuan hidup manusia Peserta memahami hakikat manusia
Salimul Aqidah Matiinul Khuluq Mutsaqqoful Fikr
11 Birrul
Walidain Penjelasan
dan diskusi. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik- baiknya.” (Al-Isra‟: 23)
Peserta dapat mengetahui keutamaan dan cara berbakti kepada kedua orang tua
Matiinul khuluq
Perkenalan
1. Mentoring
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.
Sesungguhnya Tuhan-mu Dia- lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125)
Mentoring merupakan salah satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang di dalamnya dilakukan pembelajaran Islam.
Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta (syakhsiyah Islamiyah). Mentor (B. Inggris) dalam bahasa Indonesia berarti penasihat. Mentoring secara umum merupakan suatu kegiatan pendidikan dalam perspektif luas dengan pendekatan saling menasihati. “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali ornag-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya mentaati dalam kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al Ashr: 1-3)
Dalam surat di atas disebutkan bahwa orang yang terhindar dari kerugian hidup adalah orang-orang yang saling menasihati dalam kesabaran dan kebenaran. Di sini tersirat bahwa untuk bisa melaksanakannya, tidak bisa dilakukan sendiri. Namun harus dengan beberapa orang yang mau saling memberi nasihat. Secara individu, kita tidak hanya fokus pada
“bagaimana memberi nasihat”, tapi juga kemauan untuk “mendengarkan nasihat”. Kondisi ini dibudayakan dalam kegiatan mentoring sehingga tercipta suatu suasana saling belajar. Makna belajar adalah adanya perubahan dari satu titik ke titik selanjutnya yang lebih baik. Dari tidak tahu menjadi tahu, dari kondisi jahiliyah menuju cahaya Islam. Harapannya dari kelompok mentoring dilahirkan generasi baru yang siap mengemban amanah umat dan membangun negeri ini.
Dari perspektif metode, metoring Islam adalah metode memahami Islam dengan cara yang menyenangkan. Sugesti di masyarakat saat ini (terutama di kalangan remaja), bahwa mempelajari Islam itu ngantuk dan membosankan. Dalam mentoring, sugesti itu akan hilang dan diganti dengan perspektif menyenangkan (Fun and I love it). Kata “mentoring” memiliki nuansa lebih modern dan sesuai dengan karakter remaja. Berbeda bila kita menggunakan kata “ngaji”, yang terbayang adalah suasana yang membosankan dengan ustad yang sudah tua. Bagi siapa saja yang mendengar kata mentoring, tentu akan segera bertanya, “Apa itu mentoring?”, maka kita dapat menjawab, “Mentoring adalah ngaji Islam dengan cara yang menyenangkan”.
2. Pertemuan pertama yang berkesan
Gimana? Sudah tahu kan makna mentoring itu apa? Selanjutnya, bagaimana sih memulai mentoring dengan adik-adik baru?
Yang harus dilakukan pada pertemuan pertama mentoring adalah membuat pertemuan yang berkesan, karena pertemuan pertama yang berkesan akan membekas dalam ingatan dan menjadi sebuah kenangan.
Pada umumnya, pelaksanaan mentoring pada pertemuan pertama akan ada perasaan canggung dan kaku. Oleh sebab itu, lakukan suatu cara yang dapat membuat pertemuan pertama tersebut lebih berkesan, misalnya dengan melakukan games kecil, makan-makan, rujak party atau memberikan sebuah kenang-kenangan tanda “salam kenal” kita. Setelah itu, lakukan pendekatan dengan adik- adik Peserta kita. Berperan lah sebagai kakak, sahabat, orangtua, dan ustad.
Setelah melakukan perkenalan, bentuklah struktur kelompok Pertemuan, yang terdiri dari:
1. Ketua Kelompok : yang bertugas mengkoordinir teman-teman satu kelompok.
2. Sekretaris : yang bertugas mencatat dan membagi baromaij pertemuan (tilawah, kultum, MC, dan pembaca berita).
3. Bendahara : bertugas sebagai pengumpul uang kas ataupun uang infaq.
4. Sie Pendidikan : bertugas sebagai bidang kerohanian, mengingatkan agenda-agenda tarbawi atau kajian, mengingatkan untuk menambah keimanan kita seperti shalat dhuha, tahajud, tilawah, puasa sunnah dan hafalan Qur‟an.
5. Sie Keilmuan : bertugas untuk mengkoordinir agenda-agenda yang menambah kreativitas dan keahlian yang dimiliki, seperti menjadwalkan untuk latihan merajut untuk akhwat, bedah buku, dan keahlian lainnya.
6. Sie olah raga : bertugas untuk mengkoordinir agenda yang menambah kuat jasadi kita, seperti olahraga bersama, renang bersama, naik gunung ataupun kegiatan- kegiatan lainnya.
Dari struktur tersebut, buatlah targetan-targetan atau list agenda yang akan dilakukan bersama kelompok mentoring selama 1 semester ke depan.
Realisasikan agenda tersebut sesuai jadwal yang sudah disepakati bersama.
Contoh agenda mentoring 1 semester ke depan:
No Agenda Waktu Pelaksanaan
1 Bakti sosial Minggu ke 3 bulan 2
2 Latihan memanah Minggu ke 1 bulan 3
3 Olahraga bareng Setiap minggu ke 4
4 Rihlah Akhir semester
5 Bedah buku Setelah libur semester
6 Dan masih banyak lagi agenda lainnya
3. Tentukan hari mentoring
Untuk memudahkan pelaksanaan mentoring setiap minggu-nya, maka perlu dibuat jadwal rutin mentoring. Langkah yang perlu dilakukan adalah setor jadwal kuliah masing-masing Peserta ke masul dan pementor, setelah itu tentukan satu waktu untuk jadwal rutin mentoring pekanan yang disepakati
bersama satu kelompok mentoring. Lakukan mentoring rutin setiap minggu sesuai jadwalnya. Mentoring yang dilakukan rutin setiap minggu akan memunculkan ghirah (semangat) yang berbeda dan akan memunculkan proses pembinaan yang lebih terasa.
Jadikan mentoring sebagai sarana charge ruhiyah dari aktivitas- aktivitas dunia.
4. Adab pementor dan Peserta 1. Adab Pementor
a. Mengisi mentoring sesuai dengan jadwal yang telah disepakati b. Jika pementor berhalangan hadir pada saat jadwal mentoring dengan
alasan yang syar‟I dan tidak bisa diganggu, maka wajib mencarikan pengganti pementor sementara
c. Melakukan persiapan sebelum mengisi mentoring, baik mental, ruhiyah, maupun penguasaan materi.
d. Pementor senantiasa mengamati perkembangan Peserta secara pribadi maupun kelompok
a. Pementor berhak memberikan penugasan yang menunjang untuk perkembangan Peserta
b. Pementor bersikap sopan, santun dan lemah lembut kepada setiap Peserta
c. Pementor berperan sebagai kakak, teman, sahabat, orangtua, dan ustad bagi Peserta.
2. Adab Peserta
a. Datang tepat waktu pada saat mentoring
b. Jika Peserta berhalangan hadir mentoring maka wajib member tahu dan meminta izin kepada pementor.
c. Peserta memperhatikan dan mendengarkan dengan baik pada saat pemberian materi
d. Peserta mematuhi segala kesepakatan yang telah disusun Bersama e. Peserta bersikap sopan dan santun terhadap pementor.
5. Games mentoring
Kegiatan mentoring yang rutin dilakukan tidak hanya memberikan materi dengan metode ceramah, boleh juga diisi dengan kegiatan-kegiatan lainnya seperti diskusi dan sesekali adakan games mentoring, agar Peserta tidak merasa bosan dengan kegiatan mentoring. Berikut adalah referensi games mentoring:
1. Kenalan Yuk!
Tujuan
Peserta saling mengenal dengan Peserta lain dan belajar bersosialisasi dengan memperkenalkan diri
Langkah-langkah
a. Mintalah Peserta untuk berpasangan
b. Mintalah Peserta dengan masing-masing pasangannya untuk saling berkenalan meliputi hal-hal berikut ini:
nama lengkap, nama panggilan, alamat asal, asal sekolah, asal daerah, hobi dan cita-cita
c. Mintalah Peserta dan masing-masing pasangannya untuk secara bersilang mengenalkan diri mereka
d. Selain itu, selama kegiatan berlangsung mentor mengusahakan untuk menghafal nama masing-masing Peserta
Hikmah games
Sebagai makhluk social, manusia saling berhubungan dan bergaul. Hal ini merupakan keperluan dan tuntutan hidup yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi. Hubungan sesama manusia dapat terlaksana melalui pribadi dan berkelompok, dan dapat dilaksanakan dimana saja berada.
Persaudaraan Islam menjadikan hubungan diantara
manusia ini sebagai media untuk bertaaruf (saling mengenal). Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya lebih berkesan dibandingkan dengan cara berjama‟i.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat”. (QS. 49 : 10).
2. Sudahkah anda ma‟rifat?
Tujuan
Menguji kedekatan dan daya ingat Peserta dengan Peserta yang lain Langkah-langkah
a. Ambil selembar kertas dan potong kecil-kecil
b. Tulis kata kunci pada kertas tersebut yang bisa berisi tentang tanggal lahir, asal daerah, nama orangtua,dan karakter lain yang mencirikan sifat seorang Peserta yang lain
c. Gulung potongan kertas tersebut dan kocok (seperti arisan) d. Peserta yang satu menebak karakter siapakah yang
dimaksud dengan ciri-ciri pada kertas tersebut Hikmah games
Pementor, dan Peserta menjadi lebih dekat dan mengenal sifat, karakter, kebiasaan teman-teman di lingkaran mentoring.