METODA PELAKSANAAN
Kegiatan : Peningkatan Pelayanan Blud
Sub. Kegiatan : Belanja Pengadaan Bangunan Gedung (BLUD) Pekerjaan : Pengadaan Gerbang Utama RSUD Lubuk Basung Lokasi : RSUD Lubuk Basung – Kab.AGAM
Tahun : 2023
BAB I UMUM
Penyusunan metode pelaksanaan ini sebagai pedoman dan acuan dalam pelaksaan pekerjaan dilapangan. Dalam penyusunan harus sesuai dengan acuan yaitu berupa dokumen lelang, risalah anwidzing dan gambar rencana serta survey ke lokasi proyek yang telah lakukan.
Tentunya, Koordinasi pelaksanaan dan metode yang tepat dalam pelaksanaan pekerjaan sangat diperlukan supaya kegiatan ini dapat berjalan tepat waktu dan memenuhi kualitas yang diharapkan. Sebelum melakukan pekerjaan dilakukan stake out lapangan serta meminta izin atau pemberitahuan kepada masyarakat sekitar lokasi bahwa akan dilakukan pekerjaan konstruksi pada lokasi tersebut. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengetahui dan memahami bahwa nantinya ada pekerjaan konstruksi yang dapat menganggu kenyamanan warga sekitar.
1.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan dari Pembangunan Pengadaan Gerbang Utama RSUD Lubuk Basung adalah sebagai berikut :
1. Pekerjaan Pendahuluan 2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Pondasi 4. Pekerjaan Struktur 5. Pekerjaan Dinding 6. Pekerjaan Lantai 7. Pekerjaan Finishing
BAB II
URAIAN PEKERJAAN
2.1 PEKERJAAN PENDAHULUAN 2.1.1 PENGADAAN SMK K3
2.1.2.1 Uraian Pekerjaan a. Pengadaan SMK K3
- Pembuatan Prosedur Dan Instruksi Kerja - Spanduk ( banner)
- Tali Keselamatan
- Topi Pelindung ( Safety Line) - Sarung Tanggan ( Safety Helmet) - Sepatu keselamatan (Safely Shoes) - Asuransi
- Petugas K3 Konstruksi
- Peralatan P3K ( Kotak P3K,Tandu, Obat Luka, )
- Untuk perangkat K3 juga akan disediakan dan disiapkan dilokasi pekerjaan sesuai dengan petunjuk serta tunduk kepada penyelengggaran K3 pada Proyek Konstruksi
- Rambu Petunjuk - Rambu Larangan - Bendera K3
b. Pematangan Lahan 1. Peralatan
- Cangkul - Gerobak
- Keranjang Tanah - Skop
- Peralatan tukang lainnya..
2. Metoda Pelaksanaan
- Bersihkan seluruh area pekerjaan yang akan dikerjakan - Menentukan titik rencana pekerjaan
2.1.2 PEKERJAAN BONGKARAN
Adapun pekerjaan bongkaran yang dikerjakan adalah sebagai berikut:
- Bongkaran Plat Decker (sedikit), Pagar (sedikit), Kanstin (sedikit), dan menebang beberapa pohon
2.1.2.1 Peralatan - Palu - Gergaji - Meteran
- Linggis/ kuku kambing - Gerobak
2.1.2.2 Metoda Pelaksanaan
Setelah mendapat penjelasan dari pihak dinas barulah pekerjaan bongkaran dilakukan dengan mempedomani gambar perencanaan apa saja item yang akan dikerjakan dalam pembongkaran ini, lalu pekerjaan dilakukan dengan hati–hati setiap material yang dibongkar disusun disatu tempat agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan dan diambil foto dokumentasinya.
2.3 PEKERJAAN TANAH 2.3.1 Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan galian tanah biasa - Urugan 1/3 galian
2.3.2 Persyaratan Bahan/Alat - Cangkul
- Sekop
- Keranjang tanah - Meteran
- Benang - Kayu
2.3.3 Metode Plekasanaan a. Galian Tanah
- Lakukan persiapan kerja termasuk penyiapan alat-alat pembantu pelaksanaan pekerjaan.
- Tentukan posisi titik ukur tetap selanjutnya lakukan pengukuran terhadap ukuran dan elevasi galian tanah.
- Berikan tanda pada hasil pengukuran memakai patok kayu yang dicat putih.
- Pelaksanaan galian tanah dilakukan menggunakan cangkul dan belincong.
- Pasanglah patok kayu dan benang sebagai acuan untuk mendukung proses penggalian tanah.
- Galilah tanah dengan berdasar pada patok dan benang yang sudah dipasang sebelumnya.
- Buang sisa galian tanah ke tempat yang tidak mengganggu kelancaran pekerjaan.
- Lakukan penggalian tanah ini hingga mencapai ukuran lebar dan kedalaman sesuai perencanaan.
- Periksa kedalaman galian tanah setiap ukuran tertentu menggunakan theodolit.
- Keluarkan air yang muncul di dalam galian tanah memakai mesin pompa khusus supaya tidak menghambat pekerjaan.
- Singkirkan benda-benda yang ditemukan selama penggalian seperti sampah, potongan kayu, dan bebatuan.
a. Urugan Tanah Bekas Galian
- Timbun kembali ronga-ronga bekas galian setelah pekerjaan pondasi dengan sebagian tanah bekas galian
- Ratakan dan padatkan tanah setelah dilakukan pengurukan.
2.4 PEKERJAAN PONDASI 2.4.1 Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan Pondasi Non Struktur (Pondasi Bata ad.1:2)
- Untuk Pekerjaan Pondasi Plat Dijelaskan Pada Pekerjaan Struktur
2.4.2 Persyaratan Bahan/Alat a. Bahan
- Semen portland - Pasir pasang - Batu Bata
b. Peralatan
- Pemecah batu - Cangkul - Sekop - Gerobak - Benang - Ayakan
2.4.3 Metode Plekasanaan a. Pondasi Bata ad. 1:2
- Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
- Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).
- Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
- Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik dan rendam bata sebelum dipasangkan.
- Siapkan campuran adukan tinbed/perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastic.
- Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
- Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata.
- Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±1cm.
2.5 PEKERJAAN STRUKTUR 2.5.1 Uraian Pekerjaan
- Pembesian
- Pemasangan Bekisting
- Pengecoran K-175 dan K-225
2.5.2 Persyaratan Bahan/Alat a. Bahan
1) Pembesian - Kawat - Besi Beton 2) Bekisting
- Papan Kayu - Paku Biasa - Multiplek t.9mm - Minyak Bekisting - Balok Kayu - Kayu Dolken - Alat Pendukung 3) Beton
- Semen Portland - Kerikil
- Pasir Pasang - Air
- Alat Pendukung
b. Peralatan
- Molen - Gerobak - Cangkul - Sekop - Waterpas - Meteran - Ember
- Gergaji, Palu, Dll.
2.5.3 Metoda Pelaksanaan a. Pembesian
- Besi tulangan wajib dipotong, ditekuk serta dibentuk sesuai dengan dimensi/ ukuran yang ditunjukkan pada gambar kerja pembesian yang sudah disetujui. Besi tulangan wajib dipasang pada posisi dan bentuk sesuai dengan gambar kerja serta diikat kokoh pada cetakan beton.
- Besi tulangan wajib menyatu dengan kokoh antara satu dengan yang lain sebagai suatu rangkaian/ anyaman yang kuat yang tidak gampang berubah serta diikat dengan kokoh pada cetakan/ bekisting dengan posisi yang pas serta tidak gampang rusak sepanjang proses penuangan serta pemadatan beton.
- Seluruh ujung- ujung kawat pengikat wajib ditekuk ke arah dalam adukan beton, tidak diperbolehkan ada yang mencuat keluar permukaan beton.
- Saat sebelum penuangan beton dilaksanakan, seluruh besi tulangan wajib dibersihkan dari material lepas, debu, lumpur, kerak, oli ataupun sisa beton hasil pengecoran sebelumnya yang melekat/
membeku serta bahan yang lain yang bisa melemahkan ikatan dengan beton.
- Penyedia harus memberikan waktu tidak kurang dari 24 jam sebelum penerapan penuangan beton, kepada Direksi guna melaksanakan pengecekan kesiapan pelaksanaan secara menyeluruh serta memberi
persetujuan apabila semuanya cocok dengan syarat dalam spesifikasi yang telah disepakati.
b. Bekisting
- Menentukan bentuk dari konstruksi beton yang dibuat. Apakah untuk sloof, kolom, balok atau lantai.
- Potong dimensi bekisting sesuai fungsinya, dimensi ukuran potongan dapat dilihat pada gambar rencana berapa besaran diemensi atau luas pengecoran yang direncanakan.
- Memikul dengan aman beban yang ditimbulkan oleh spesi beton serta beban luar lainya yang menyebabkan perubahan bentuk pada beton.
Namun perubahan ini tidak melampui batas toleransi yang ditetapkan.
- Bekisting harus dapat dengan mudah dipasang, dilepas dan dipindahkan. Mempermudah proses produksi beton masal dalam ukuran yang sama.
c. Pekerjaan Beton K-175 dan K-225
- Setelah bekisting terpasang dengan baik, bekisting diolesi minyak bekisting kemudian letakkan pembesian balok pada posisinya tepat didalam bekisting.
- Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting dengan membuat tahu-tahu beton di bawah dan digantung kiri kanan bagian dalam bekisting, dengan maksud mendapatkan selimut beton.
- Pengecoran beton dilakukan menggunakan mutu beton sesuai dengan spesifikasi teknis.
- Untuk memudahkan pekerjaan disiapkan gerobak sorong sebagai pengantar adukan ke areal pekerjaan.
- Setelah area siap, lakukan pengecoran beton dengan menuang adukan beton ke area pengecoran, Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung pemadatan beton menggunakan vibrator. Hal
tersebut dilakukan untuk menghilangkan rongga-rongga udara serta untuk mencapai kepadatan maksimal.
2.6 PEKERJAAN DINDING BATA 2.6.1 Uraian Pekerjaan
- Pekerjaan dinding ad.1:2 dan dinding ad.1:4 - Pekerjaan Pleteran ad.1:2 dan ad.1:4
- Pekerjaan acian
- Pekerjaan Pengecatan Exterior
2.6.2 Persyaratan Bahan/Alat a. Bahan
- Bata Merah ukuran SNI
- Semen sesuai SNI (atau sesuai yang tertera dalam perencanaan) - Pasir Pasang
- Air - Plamir
- Cat dasar merk Catylac
- Cat penutup exterior merk Catylac
b. Peralatan - Meteran
- Sendok semen/roskam - Palu karet
- Waterpass - Ember plastic - Alat lot - Benang, - Gergaji
- Scaffolding (jika diperlukan) - Kuas cat
- Roll cat - Nampan cat
- Peralatan lainnya
2.6.3 Metoda Pelaksanaan
a. Pekerjaan dinding ad.1:2 dan ad.1:4
- Cek / sortir bata merah agar didapat ukuran yang sama sehingga bilamana dipasang akan mendapat permukaan yang rata.
- Siapkan tempat kerja dan permukaan yang akan dipasang bata merah.
- Pasanglah petunjuk/alat bantu yang cukup untuk kerataan pasangan bata/ dinding (marking).
- Bersihkan area kerja dari kotoran – kotoran yang ada.
- Bersihkan bata merah dari kotoran dan debu sebelum dipasang agar perekat dapat bekerja dengan baik dan rendam bata sebelum dipasangkan.
- Siapkan campuran adukan tinbed/perekat bata merah dan masukan kedalam bak adukan / ember plastic.
- Aduk campuran adukan hingga rata dan homogen dengan menggunakan hand mixer.
- Bila permukaan lantai yang akan dipasang bata merah tidak ada, maka dipakai adukan mortar terlebih dahulu pada bagian paling dasar agar didapatkan permukaan yang rata.
- Lakukan pemasangan bata merah secara manual sebagaimana umumnya dengan tebal speci yang dianjurkan ±1cm.
- Untuk memastikan kelurusan dari pasangan dinding bata merah tersebut digunakan hollow alumunium / jidar Uk. 50 / 100 sebagai alat control kerataan.
Ilustrasi pemasangan bata
b. Pekerjaan Pleteran ad.1:2 dan ad.1:4
- Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 2 Psr dan plesteran transram menggunakan aduka 1PC : 2Psr.
- Plesteran biasa menggunakan adukan 1 PC : 4 Psr dan plesteran transram menggunakan aduka 1PC : 4Psr.
- Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
- Tentuikan dahulu titik/jalur pemasangan pekerjaan mekanikal dan elektrikal.
- Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding bata untuk menghindarkan keretakan.
- Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
- Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
- Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekitarnya, kemudian ratakan dengan raskam dan jidar.
- Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Ilustrasi pekerjaan plesteran dan acian
c. Pekerjaan acian
- Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
- Permukaan plesteran sebelum di aci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
d. Pekerjaan Pengecatan Exterior
- Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecatan permukaan bidang harus rata dan dibersihkan terlebih dahulu.
- Permukaan dinding dihaluskan dahulu dengan memakai amplas kasar.
- Untuk menutupi permukaan yang berpori dilakukan pekerjaan plamir.
- Permukaan dihaluskan dengan memakai amplas halus.
- Melakukan pengecatan dengan cat dasar.
- Pengecatan dengan cat pelapis (Emulis) 2 kali lapisan.
Urutan Pekerjaan Pengecatan
2.7 PEKERJAAN LANTAI
2.7.1 Pemasangan Granit/Keramik Lantai a. Bahan:
Granit 60x60 cm untuk Lantai
Semen sesuai SNI
Pasir pasang
Semen warna
b. Peralatan :
Gerinda
Palu Karet
Sendok Semen
Meteran
Waterpass
Slang air
Benang
c. Metode Pekerjaan
Lantai dasarnya/permukaan dibersihkan dari kotoran/debu dan disiram terlebih dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
Rendam keramik terlebih dahulu dalam air hingga jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk pasang keramik.
Pasang benang untuk sumbangan mendapat pasangan permukaan keramik yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m supaya adukan yang ditebar permukaannya yang rata/flat.
Tebar adukan secara merata untuk menghindarkan terjadi rongga.
Pasang keramik kepalaan untuk tanda star awal pemasangan pada adukan yang sudah ditebar dengan perekat acian. Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan contoh kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
Pada ketika pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk mendapat permukaan lantai keramik yang rata.
Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass.
Setelah pemasangan lantain keramik selesai, biarkan beberapa ketika untuk mengeluarkan udara yang ada dalam adukan pasangan lantai keramik. Setelah itu gres dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/finish garis siar/nat.
Pekerjaan terakhir yaitu pencucian permukaan lantai keramik dari kotoran.
Ilustrasi Pemasangan Granit/Keramik
2.8 PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL (ACP) 2.8.1 Urain Pekerjaan
1. Pemasangan Rangka Dengan Hollow (sesuai perencanaan)
2. Pemasangan Penutup Dengan Alumunium Composite Panel (ACP) a. Bahan :
Rangka Hollow (sesuai spesifikasi perencanaan)
Panel Aluminium Komposit
Aluminium Frame
Baut Dynabolt
Sekrup
Sealant
Seng Zincalume
Dll b. Peralatan :
Theodolith
Perlengkpan APD (sesuai SMK3)
Waterpass
Meteran
Benang
Mesin Gerinda
Mesin Las
Sarung Tangan
Selang Karet
Sealant Gun
Dll.
2.8.2 Metode Pekerjaan
Dibuat frame dan aluminium komposit panel dalam ukuran gambar kerja.
Melampirkan thread untuk referensi pemasangan frame dan aluminium komposit panel.
Pasang bingkai pemasangan ke daerah dengan baut penguat Dynabolt.
Pasang bingkai aluminium pada frame pemasangan.
Cek kerataan dan kerangka aluminium kesikuan diinstal.
Ganti panel aluminium komposit dalam bingkai aluminium dengan sekrup penguatan.
Cek kerataan dan instalasi kesikuan panel aluminium komposit.
Rapikan/nat antara panel aluminium komposit dengan sealant.
Setelah pekerjaan selesai, bersih lembar pelindung biru pada panel aluminium komposit.
Peasang seng dengan rangka pada dinding ACP tertentu sesuai perencanaan agar tidak terjadi rembesan air.
2.9 PEKERJAAN FINISHING 2.9.1 Uraian Pekerjaan
- Pemasangan Logo Akrilik + Lampus - Pemasangan Huruf Akrillic + Lampu - Pemasangan Batu Alam/Batu Tempel
2.9.2 Persyaratan Bahan/Alat
a. Bahan
- Semen Portland - Pasir pasang
- Huruf akrillic + Lampu - Batu alam
- Logo Akrilik + Lampu b. Alat
- Mesin las - Kuas cat - Nampan cat - Roll cat - Palu karet - Meteran - Benang - Palu - Gerobak - Sekop
- Cangkul - Gerinda
2.9.3 Metoda Pelaksanaan
2.9.3.1 Pemasangan Huruf Akrillic dan Logo Akrilik
- Persiapkan huruf ataupun logo yang sudah dibentuk, bersama alat-alat lainnya seperti paku, tali, pisau potong (cutter), pensil, obeng, meteran dan lain sebagainya.
- Mengukur media yang akan digunakan sebagai tempat peletakan lettering, serta penentuan ketinggian letak pemasangan lettering. Lalu pasang paku dan tali untuk menandai area pemasangan lettering agar huruf-huruf dapat diletakkan dengan lurus.
- Atur rencana peletakkan lettering sesuai keinginan. Apabila telah menemukan susunan dan peletakan lettering yang tepat, gambar pola cetakan lettering pada media dengan pensil. Ukur jarak masing-masing huruf dengan menggunakan meteran. Buat pola huruf pada tembok dengan pensil satu per satu sampai semua huruf selesai.
- Tandai dan lubangi background (media) dengan menggunakan bor pada titik-titik yang telah ditentukan. Sesuaikan dengan lubang pemasangan baut pada belakang huruf stainless. Ini merupakan salah satu tahapan paling penting. Karena jika lubang tidak sesuai titiknya, maka baut-baut pada lettering tidak akan bisa ditanam (dipasang pada lubang).
- Pasanglah baut dan mur pada masing-masing lubang di belakang huruf timbul satu-per satu hingga selesai. Pastikan baut terpasang baik dan kuat.
- Setelah baut terpasang dengan baik pada logo dan huruf, cocokkan baut dengan lubang pada background (tembok). Apabila telah sesuai, lepaskan kembali huruf, lalu masukkan lem industri pada lubang di tembok, sampai penuh.
- Kemudian pasangkan kembali huruf stainless tersebut, dengan baut- baut ditanamkan ke dalam lubang di tembok yang sudah diberi lem tadi.
- Pada tahap finishing, bersihkan bekas pola pensil pada tembok, dan lap bersih tiap-tiap huruf agar terlihat bagus dan berkilau. Biarkan hingga lem mengering.
2.9.3.2 Pemasangan Batu Alam
- Potong batu dengan gerinda sehingga menjadi siku
- Pasang paku beton di bagian atas dinding yang telah dipasangi benang.
Benang ini nantinya digunakan sebagai patokan untuk memasang batu alam supaya siku dan rapih hasilnya.
- Sebeum pemasangan batu alam harus direndam terlebih dahulu.
- Lakukan pemasangan batu alam mulai dari bawah
- Pasang batu alam dengan model timbul tenggelam agar pemasangan tidak menoton
- Bersihkan sisa semen jika tahap pemasangan selesai
Lubuk Basung, 08 Mei 2023 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
RSUD LUBUK BASUNG
ARNO, SKM.MPH
Nip:19741010 199501 1 002