• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE KONSTRUKSI - Spada UNS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "METODE KONSTRUKSI - Spada UNS"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK LEGAL

JASA KONSTRUKSI

Semester : VII Bobot : 3 SKS

Sifat : Matkul Pilihan

Pertemuan : 7 (sesi II)

(PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI)

(2)

Memberikan arah pertumbuhan dan

perkembangan Jasa Konstruksi : usaha yang kukuh, andal, berdaya saing serta hasil yg berkualitas

Mewujudkan ketertiban penyelenggaraan Jasa

Konstruksi yang menjamin kesetaraan kedudukan antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa (dalam hak &

kewajiban)

Mewujudkan peningkatan partisipasi masyarakat di bidang Jasa Konstruksi

Menata sistem Jasa Konstruksi yang mampu

mewujudkan keselamatan publik dan menciptakan kenyamanan lingkungan terbangun

Menjamin tata kelola penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang baik

TUJUAN PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

(3)

Kejujuran dan Keadilan

Manfaat

Kesetaraan

Keserasian

Keseimbangan

Profesionalitas

Kemandirian

Keterbukaan

Kemitraan

keamanan dan keselamatan

Kebebasan

pembangunan berkelanjutan

wawasan lingkungan

ASAS PENYELENGGARAAN KONSTRUKSI

sesuai UU No. 2 Tahun 2017

(4)

PENYELENGGARAAN JASA KONSTRUKSI TERDIRI :

Penyelenggaraan Usaha Jasa Konstruksi  dapat dikerjakan sendiri atau

melalui pengikatan Jasa Kontruksi

Penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan  dapat dikerjakan sendiri atau melalui perjanjian

penyediaan bangunan

(5)

Dalam penjelasan Pasal 38 ayat (1) UU 2/2017

dinyatakan bahwa Penyelenggaraan Jasa Konstruksi yang dikerjakan sendiri merupakan kegiatan yang

pekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri oleh kementerian, lembaga, dinas, atau instansi sebagai penanggung jawab anggaran, instansi

pemerintah lain, dan/atau kelompok masyarakat

PEKERJAAN YANG DILAKSANAKAN SENDIRI

(SWAKELOLA)

(6)

Pengikatan Para Pihak  meliputi Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa, yang terdiri atas orang perseorangan atau badan

Pemilihan Penyedia Jasa : tender, PL, LPSE/SPSE, jaminan

Kontrak Kerja Konstruksi : sesuai kebutuhan, mengadopsi kontrak yg sudah ada

Pengelolaan Jasa Konstruksi  memenuhi

Standar Keamanan, Keselamatan, Kesehatan dan Keberlanjutan serta mengutamakan warga negara Indonesia sebagai pimpinan tertinggi organisasi proyek

Pembiayaan Jasa Konstruksi  Pengguna Jasa bertanggung jawab atas biaya Jasa Konstruksi

sesuai dengan kesepakatan dalam Kontrak Kerja Konstruksi. Biaya Jasa Konstruksi bersumber dari dana Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, badan usaha, dan/atau masyarakat

PENGIKATAN JASA KONSTRUKSI

(7)

Usaha Penyediaan Bangunan dapat dikerjakan sendiri atau oleh pihak lain. Apabila dikerjakan oleh pihak lain,

penyelenggaraan Usaha Penyediaan Bangunan dilakukan melalui perjanjian penyediaan bangunan

Yang dimaksud dengan perjanjian penyediaan bangunan sesuai Penjelasan Pasal 38 ayat (3) UU 2/2017 adalah perjanjian yang dilakukan antara pemilik dan/atau

penanggung jawab bangunan dengan pemilik modal atau pengembang untuk mewujudkan bangunan yang dibiayai dengan dana investasi badan usaha dan/atau masyarakat

para pihak dalam perjanjian penyediaan bangunan terdiri atas: pihak pertama sebagai pemilik bangunan dan pihak kedua sebagai penyedia bangunan. Para pihak tersebut meliputi orang perseorangan atau badan

Penjelasan Pasal 38 ayat (3) UU 2/2017 menyatakan bahwa yang termasuk dalam perjanjian penyediaan bangunan

antara lain

perjanjian kerjasama antara Pemerintah dengan badan usaha

perjanjian kerjasama antara pengembang dengan badan usaha Jasa Konstruksi, yang pembayarannya dilakukan melalui

pengembalian investasi dalam tenggang waktu yang disepakati

PERJANJIAN PENYEDIAAN BANGUNAN

(8)

Dimulai dengan TAHAP PERENCANAAN

Diikuti dengan TAHAP PELAKSANAAN beserta PENGAWASANNYA

Masing-masing tahap dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan, pengerjaan, dan pengakhiran

TAHAPAN DALAM PENYELENGGARAAN

KONSTRUKSI

(9)

TAHAP

PERENCANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

MELIPUTI

• prastudi kelayakan (kajian/studi)

• studi kelayakan (FS)

• perencanaan umum (SID)

• perencanaan teknik (DED)

Perencanaan konstruksi risiko tinggi  prastudi kelayakan, studi

kelayakan, perencanaan umum, dan perencanaan teknik

Perencanaan konstruksi risiko sedang  studi kelayakan,

perencanaan umum, dan perencanaan teknik

Perencanaan konstruksi risiko kecil 

perencanaan teknik

TAHAP PERENCANAAN

(10)

Wajib didukung dengan ketersediaan lapangan, dokumen, fasilitas, dan peralatan serta tenaga

kerja konstruksi yang masing-masing disesuaikan dengan kegiatan tahapan perencanaan

Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil

pekerjaan perencanaan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan (awal-akhir) secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu

Pengguna jasa wajib melaksanakan

pembayaran atas penyerahan hasil pekerjaan penyedia jasa secara tepat jumlah dan tepat waktu

FAKTOR PENTING TAHAP PERENCANAAN

(11)

TAHAP PELAKSANAAN & PENGAWASAN

TAHAP

PELAKASANAAN &

PENGAWASAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

MELIPUTI

• pelaksanaan fisik

• pengawasan

• uji coba

• penyerahan hasil akhir pekerjaan

Pelaksanaan beserta

pengawasan pekerjaan konstruksi dilakukan

berdasarkan hasil perencanaan

teknik

Pelaksanaan beserta

pengawasan dilaksanakan melalui kegiatan penyiapan,

pengerjaan, dan pengakhiran

(12)

Harus didukung dengan ketersediaan lapangan, dokumen, fasilitas, peralatan, dan tenaga kerja konstruksi serta

bahan/komponen bangunan yang masing-masing

disesuaikan dengan kegiatan tahapan pelaksanaan dan pengawasan

Penyedia jasa wajib menyerahkan hasil pekerjaan

pelaksanaan serta pengawasan yang meliputi hasil tahapan pekerjaan (awal-akhir) secara tepat biaya, tepat mutu, dan tepat waktu

Pengguna jasa wajib melaksanakan pembayaran atas penyerahan hasil pelaksanaan pekerjaan beserta

pengawasan secara tepat jumlah dan tepat waktu

Untuk pekerjaan tertentu uji coba wajib dilakukan atau disahkan oleh instansi yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

FAKTOR PENTING DLM TAHAP

PELAKSANAAN & PENGAWASAN

(13)

Keteknikan

konstruksi bangunan

mutu hasil pekerjaan

mutu bahan dan atau komponen bangunan

mutu peralatan sesuai dengan standar

Keamanan, keselamatan, dan kesehatan tempat kerja konstruksi

Perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan (Jamsostek/BPJS)

Tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup

WAJIB DIPENUHI SAAT

PENYELENGARAAN KONSTRUKSI

(14)

KEGAGALAN PEKERJAAN

KONSTRUKSI adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang

tidak sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana

disepakati dalam kontrak kerja konstruksi baik sebagian maupun

keseluruhan sebagai akibat kesalahan pengguna jasa

atau penyedia jasa

KEGAGALAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

(15)

Perencana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi  disebabkan kesalahan pengguna jasa, pelaksana konstruksi, dan

pengawas konstruksi

Pelaksana konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi  disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi, dan

pengawas konstruksi

Pengawas konstruksi bebas dari kewajiban untuk mengganti atau memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi  disebabkan kesalahan pengguna jasa, perencana konstruksi, dan

pelaksana konstruksi

Penyedia jasa wajib mengganti atau

memperbaiki kegagalan pekerjaan konstruksi  disebabkan kesalahan penyedia jasa atas biaya sendiri

SUDUT PANDANG KEGAGALAN

PEKERJAAN KONSTRUKSI

(16)

TERIMA KASIH

semoga bermanfaat

Referensi

Dokumen terkait

Bangunan, fasilitas dan peralatan untuk pembuatan obat tradisional hendaklah memiliki desain, konstruksi dan letak yang memadai, serta disesuaikan kondisinya dan dirawat

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di lapangan, penggunaan peralatan penunjang Konstruksi Bangunan masing-masing kontraktor yang ada di Proyek

ASURANSI DAN JAMINAN DALAM PROYEK KONSTRUKSI WIDI HARTONO, ST, MT PENDAHULUAN Jasa Konstruksi yang mengamanatkan adanya perlindungan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi

ASURANSI KONSTRUKSI WIDI HARTONO, ST, MT PENDAHULUAN Jasa Konstruksi yang mengamanatkan adanya perlindungan terhadap pelaksanaan pekerjaan konstruksi antara lain, jamninan

PENYEBAB INTERNAL BUKAN FORCE MAJEURE PENGGUNA JASA Pemilik Proyek PENYEBAB EKSTERNAL PENYEDIA JASA Pelaksana Proyek EKO NOMI SOSBUD POLITIK PEME RINTAH ALAM CUACA

 Prasarana atau yang biasa disebut dengan istilah Infrastuktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas

Tugas dan Presentasi • Pertemuan 15 Presentasi dan review contoh kasus pemeliharaan bangunan sipil • Pertemuan 16 Presentasi dan review contoh kasus rehabilitas bangunan sipil

• Siswa dapat menentukan peralatan tangan pada konstruksi batu dan beton • Siswa dapat menentukan peralatan mekanik / listrik pada konstruksi gedung • Siswa dapat memahami