JURNAL PENDIDIKAN DASAR FLOBAMORATA (JPDF)
Diterbitkan oleh
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Kupang
p-ISSN: 2721-9003 || e-ISSN: 2721-8996 Volume 3, Nomor 2 Oktober 2022
Penerbit
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Kupang
PENGARAH Zainur Wula
PENANGGUNG JAWAB Nurdiyah Lestari
KETUA PELAKSANA HARIAN Julhidayat Muhsam
SEKRETARIS PELAKSANA HARIAN
Suryadin Hasyda
DEWAN REDAKSI Ketua
Uslan (Univ.Muhammadiyah Kupang)
Anggota Minsih
(Univ. Muhammadiyah Surakarta) Erna Yayuk
(Univ. Muhammadiyah Malang) Dek Ngurah Laba Laksana (Univ. Citra
Bakti Ngada)
Nataria Wahyuning Subayani (Univ.
Muhammadiyah Gresik)
PENYUNTING BAHASA INDONESIA
Nurlailah
PENYUNTING BAHASA INGGRIS
Rizqy A. R. Ahmad
EDITING Abdul Syahril Muh Ummu Fajariyah Akbari
Ahmad Yani Dian Meilani
BENDAHARA Nuriyah
TATA USAHA DAN SIRKULASI Budi Kurniawan
Muhammad R. Letasado
JPDF terbit dua kali dalam setahun (April dan Oktober)
Alamat: Jalan K.H. Ahmad Dahlan, No.17- Kota Kupang-NTT Alamat web https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jpdf
e-mail: [email protected]
JURNAL PENDIDIKAN DASAR FLOBAMORATA (JPDF)
Diterbitkan oleh
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Kupang p-ISSN: 2721-9003 || e-ISSN: 2721-8996
Volume 3, Nomor 2 Oktober 2022
DAFTAR ISI
Halaman
Komang Surya Adnyana., Ni Putu Kusuma Widiastuti., I Wayan Suastra : Pengembangan Kurikulum Paradigma Baru Melalui Penguatan Berfikir Kritis Pada Siswa SD Di Kelas Tinggi.
302 - 307
Yemima Alokafani., Julhidayat Muhsam., Arifin : Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SD Muhammadiyah 1 Kota Kupang.
308 - 313
Meilani Nur Maghfiroh., Dimas Septa Andika., Laura Tyas Pratiwi., Intan Nur Marcela., Awayna Faza Afifah : Permasalahan Yang Dihadapi Dalam Pelaksanaan Sekolah Inklusi Di Indonesia.
314 - 318
Yumnafiska Aulia Dewi
., Herry Setiawan., Sofina Qifitdhaia : Metode Mind Mapping Dalam Pembelajaran IPS Materi Pokok Gizi Seimbang Pada Siswa Kelas IV-B SD Negeri Kebraon Ii /437 Surabaya.
319 - 321
Alfa Saily Adaba., Nanang Khoirul Umam., Nataria Wahyuning Subayani : Pengembangan Media Papan Flanel Pecahan Matematika Kelas 2 Sekolah Dasar.
322 - 330
Uslan., Norazilawati Abdullah : Pembelajaran IPA Berasaskan Pengetahuan Tempatan Tanaman Faloak (Sterculia Quadrifida R.Br) Sebagai Solusi Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.
331-337
Atika Hazima : Efektivitas Penggunaan Metode Drill Dalam Pengajaran Perbaikan Anak Diskalkulia.
338-343
Fardiana Rusanti., Nanang Khoirul Umam., Nataria Wahyuning Subayani : Pengembangan Media Puzzle Berbasis Make A Match Pada Materi Menentukan Ide Pokok Paragraf Kelas 3 SD.
344-352
Fenny Tanalinal Khasna., Rizqy Amelia Ramadhaniyah Ahmad., Nuriyah : Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Metode Eksperimen Dengan Pendekatan Kontekstual di Kelas II SD Kota Kupang Tahun Ajaran 2021/2022.
353-358
Melisa Elen Salsa Bila., Nanang Khoirul Umam., Nataria Wahyuning Subayani : Pengembangan Media Pop-Up Book Berbasis Audio Dan Android Materi Metamorfosis Hewan Untuk Kelas IV SD.
359-367
Dewi Y. Aulia., Setiawan, H., Qifitdhaia, S. (2022).
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata. Vol. 3 (2) hal. 319-321.
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata
ISSN 2721-8996
https://e-journal.unmuhkupang.ac.id/index.php/jpdf Vol. 3 (2) 2022, hal. 319-321
METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI POKOK GIZI SEIMBANG PADA SISWA KELAS IV-B
SD NEGERI KEBRAON II /437 SURABAYA
Yumnafiska Aulia Dewi
1, Herry Setiawan
2, Sofina Qifitdhaia
3123Pendidikan Guru Sekolah Dasar/Universitas Wijaya Kusuma Surabaya/Surabaya-Indonesia E-mail: [email protected],
INFO ARTIKEL ABSTRAK
Riwayat Artikel:
Diterima: 11-September-2022 Disetujui: 30-September-2022
Abstrak: IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang membosankan di sekolah dasar. Salah satu penyebabnya adalah karena IPS memiliki banyak mata pelajaran yang membutuhkan hafalan, dan banyak anak SD yang malas meskipun diminta untuk menghafal. Pada akhirnya, hal ini berdampak pada buruknya hasil belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam memilih metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Alternatifnya, Anda bisa menggunakan metode pembelajaran mind mapping. Hal ini memungkinkan peserta didik untuk berperan aktif dan berkontribusi dalam pengembangan pengetahuan. Mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja otak, yang meliputi dua belahan otak, yaitu belahan kanan dan kiri. Metode ini menggabungkan warna, simbol, dll., untuk membantu otak menyerap informasi yang diterimanya. Metode pembelajaran mind mapping menuntut siswa untuk aktif mencari ilmunya. Dengan kata lain, siswa membuat media pembelajarannya sendiri untuk membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Abstract: Social Studies is one of the boring subjects in elementary school. One of the reasons is because social studies have many subjects that require memorization, and many elementary school children are lazy even though they are asked to memorize. In the end, this has an impact on poor student learning outcomes. Therefore, innovation is needed in choosing learning methods that involve students actively in teaching and learning activities. Alternatively, you can use the mind mapping learning method. This allows students to play an active role and contribute to the development of knowledge. Mind mapping is a creative thinking tool that reflects how the brain works, which includes two hemispheres of the brain, namely the right and left hemispheres. This method combines colors, symbols, etc., to help the brain absorb the information it receives. Mind mapping learning method requires students to actively seek knowledge. In other words, students create their own learning media to make learning meaningfulTuliskan abstrak dalam bahasa Inggris
Kata Kunci:
Metode Mind Mapping, IPS, Sekolah Dasar
This is an open access article under the BY–NC-ND license
A. LATARBELAKANG
Bangsa yang besar bukanlah bangsa dengan jumlah penduduk yang besar, tetapi bangsa yang besar yang didalamnya unsur-unsur masyarakat dapat mencerdaskan dan membangun bangsa (Meilani et al., n.d.). Pendidikan adalah kunci kemajuan dan perkembangan kualitatif. Pendidikan memungkinkan orang untuk mencapai potensi penuh mereka, baik sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (Utami, 2013). Pasal 1 Bab 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah proses sadar dan disengaja untuk menciptakan lingkungan dan proses belajar. upaya.
Mengembangkan potensi diri dengan kekuatan spiritual, disiplin diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan kemampuan yang diperlukan bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan salah satu tolak ukur kemajuan suatu bangsa. Meskipun Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, sangat disayangkan masih banyak orang Indonesia yang bekerja (Muhsam, Hasyida, et al., 2021).
Pada jenjang pendidikan dasar khususnya di SD Negeri Surabaya, kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013 (K-13). Kurikulum 2013 akan melatih siswa untuk memiliki pengalaman langsung dan menemukan sendiri beragam pengetahuan yang mereka pelajari, menggunakan pembelajaran topikal yang menekankan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran aktif (Nur, n.d.). Pembelajaran tematik menitikberatkan pada penerapan konsep pembelajaran dan aplikasi konkritnya. Kurikulum 2013 mencakup empat dimensi penilaian: spiritual (KI-1), sosial (KI-2), kompetensi (KI-3) dan pengetahuan (KI-4). Kurikulum 2013 disajikan
Dewi Y. Aulia., Setiawan, H., Qifitdhaia, S. (2022).
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata. Vol. 3 (2) hal. 319-321.
dengan pendekatan integrasi tematik. Semua mata pelajaran dikelompokkan dalam buku yang disebut buku tema, kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Bahasa Tulis dan Bahasa Daerah (Trianto, 2012).
Pembelajaran IPS terutama di kelas IV-B masih menggunakan model dan metode pembelajaran yang tidak menangkap perhatian dan keterbatasan siswa dalam mengembangkan media dan sumber belajar (Bagus Susila Putra, 2021). Seringkali, ketika mengajar mata pelajaran IPS, siswa diberitahu bahwa yang harus mereka lakukan hanyalah mendengarkan, menyalin catatan dari guru, atau didikte oleh guru, bisa mempengaruhi aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, dan membuat semangat menurun saat mereka belajar. Hal ini juga dapat berdampak pada buruknya hasil belajar siswa (Rachman Zaman & Subagio, 2021).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metode ini adalah cara kerja yang sistematis untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah metode pembelajaran adalah metode yang digunakan seorang guru untuk mengkomunikasikan pelajaran kepada siswa. Karena mengajar adalah pengajaran interaktif, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai metode yang digunakan guru ketika berinteraksi dengan siswanya selama pelajaran (Hamdani, 2011).
Guru diharapkan dapat memilih metode pembelajaran yang tepat dan memberikan materi agar siswa memahami tujuan pembelajaran yang disajikan dan tidak bosan (Muhsam, Widiastuti, et al., 2021). Ada berbagai metode pembelajaran yang bisa diberikan, yaitu Picture Non Picture, Numbered Heads Together (NHT), Jigsaw, Team Games Tournaments (TGT), Role Playing, Mind Mapping. Mind mapping adalah alat berpikir kreatif yang mencerminkan cara kerja otak. Keterlibatan kedua belahan otak memudahkan dalam mengatur dan mengingat segala macam informasi. Kombinasi warna, simbol, bentuk, dll memudahkan otak menyerap informasi yang diterimanya. Hal ini memungkinkan siswa untuk lebih memahami materi IPS dan mengingatnya dengan lebih mudah. Selanjutnya, metode pembelajaran ini memungkinkan siswa untuk berperan aktif dan berpartisipasi dalam konstruksi pengetahuan.
B. METODEPENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Melalui penelitian ini, peneliti akan memberikan gambaran tentang penerapan metode mind mapping dalam pembelajaran IPS materi pokok gizi seimbang pada siswa kelas IV-B SD Negeri Kebraon II Surabaya.
Subyek dalam penelitian deskriptif kualitatif ini adalah siswa kelas IV. Di SD Negeri Kebraon II Surabaya kelas IV dibagi menjadi 4 kelas yaitu IV-A hingga IV-D. Pada penelitian kali ini peneliti disarankan oleh guru kelas IV untuk meneliti kelas IV-B karena siswa dikelas itu cenderung lebih penurut dalam pembelajaran dan mudah diatur. Siswa kelas IV-B di SD Negeri Kebraon II Surabaya pada Tahun Pelajaran 2015/2016 berjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kebraon II Surabaya yang terletak di Jalan Kebraon II NO. 65A RT. 04 RW. 01, Kelurahan Kebraon Kecamatan Karangpilang. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan April 2016.
C. HASILDANPEMBAHASAN
Berdasarkan Kriteria Keruntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75, jadi untuk penelitian ini siswa dikatakan tuntas belajar secara individu apabila skor yang diperoleh minimal 75 sedangkan siswa dianggap tuntas belajar klasikal apabila skor yang diperoleh minimal 80% dari total siswa yang mengikuti tes hasil belajar tuntas. Penerapan metode Mind Mapping dalam pembelajaran IPS materi gizi seimbang tercapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Selama kegiatan pembelajaran masih banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan kurang aktif dalam bertanya tentang materi yang belum dimengerti sehingga peneliti khawatir akan membuat hasil belajar siswa rendah. Tetapi kekhawatiran peneliti itu tidak terjadi karena dari hasil belajar hanya 5 siswa yang tidak tuntas.
Mencapai kesempurnaan dalam penerapan teknik mind mapping tidak lepas dari berbagai keunggulannya.
Menurut Buzan (2005) mind mapping memiliki manfaat sebagai berikut: Potongan-potongan informasi saling eksklusif; (5) keseluruhan dapat dipahami dengan jelas secara rinci; (6) konsep dapat dikelompokkan dan membantu membandingkannya; (7) topik terfokus. Fokus menggeser memori jangka pendek ke jangka panjang memori, yang membantu memberikan informasi tentang materi. Namun, teknik mind mapping juga memiliki kekurangan sebagai berikut (Rizkia, 2013). (1) Anda akan membutuhkan banyak alat tulis (spidol warna, pensil, dll). Pemetaan pikiran yang baik membutuhkan banyak bahan tulisan, sehingga simbol, gambar, garis dan kata-kata yang terlibat dalam pemetaan pikiran menarik. (2) Keakraban dan kemahiran siswa membutuhkan latihan. Siswa biasanya ragu untuk menulis atau menggambarnya. (3) Ini relatif memakan waktu dari teknik pencatatan biasa (tahap pemula), tetapi begitu Anda terbiasa dan berlatih metode pemetaan pikiran, sebenarnya ini adalah teknik pencatatan yang mudah. Untuk meminimalisir kekurangan-kekurangan tersebut, sebelum melaksanakan pembelajaran perlu dipersiapkan yang matang dan antisipasi dari kekurangan-kekurangan tersebut. Misalnya, sebelum proses pembelajaran dimulai, pastikan alat tulis yang dibutuhkan dalam membuat Mind Mapping telah
Dewi Y. Aulia., Setiawan, H., Qifitdhaia, S. (2022).
Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata. Vol. 3 (2) hal. 319-321.
tersedia. Kelengkapan alat-alat tulis sangat diperlukan agar tidak menghambat proses pembelajaran yang berlangsung. Selain itu, peneliti perlu mengelola waktu dengan baik agar alokasi waktu yang digunakan sesuai dengan yang telah direncanakan.
D. SIMPULANDANSARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa penerapan teknik mind mapping pada pembelajaran IPS topik diet seimbang berhasil di kelas IV-B SD Negeri Kebraon II/437.
terlampir. Surabaya. Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran mencapai persentase 76,23%, persentase peningkatannya dinilai baik, namun tidak mencapai target yang diharapkan yaitu 80%.
2. Hasil belajar siswa pada penelitian ini tuntas secara klasikal dengan tingkat peningkatan sebesar 82,14%. Pada penelitian ini terdapat 5 siswa yang tidak menyelesaikan ujian dan 23 siswa lainnya yang menyelesaikan ujian.
DAFTARRUJUKAN
Bagus Susila Putra, I. M. (2021). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DENGAN KOVARIABEL MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA KELAS IV DI SD GUGUS VI KECAMATAN BULELENG. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 2(2), 169–175. https://doi.org/10.51494/jpdf.v2i2.329
Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Gramedia.
Meilani, D., Dantes, N., & Tika, I. N. (n.d.). Pengaruh Implementasi Pembelajaran Saintifik Berbasis Keterampilan Belajar Dan Berinovasi 4C Terhadap Hasil Belajar IPA Dengan Kovariabel Sikap Ilmiah Pada Peserta Didik Kelas V SD Gugus 15 Kecamatan Buleleng. 5.
Muhsam, J., Hasyida, S., & Aiman, U. (2021). Implementation of Contextual Teaching and Learning and Authentic Assessments to the Science (IPA) Learning Outcomes of 4th Grade Students of Primary Schools (SD) in Kota Kupang. 5(3), 11.
Muhsam, J., Widiastuti, I., & Cakranegara, P. A. (2021). Hubungan Antara Respon Siswa Dalam Pembelajaran Atas Motivasi Belajar Kelas IV Sekolah Dasar. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal, 7(2), 263.
https://doi.org/10.37905/aksara.7.2.263-272.2021
Nur, R. N. (n.d.). BERBASIS KETERAMPILAN ABAD 21 BERORIENTASI PADA KURIKULUM 2013 TEMA CITA-CITAKU PESERTA DIDIK KELAS IV SD NEGERI OEBA 3 KOTA KUPANG. 11.
Rachman Zaman, A., & Subagio, M. (2021). PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN IPS KELAS V SD. Jurnal Pendidikan Dasar Flobamorata, 2(2), 226–236. https://doi.org/10.51494/jpdf.v2i2.349
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi Aksara.
Utami. (2013). Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping Materi Sumber Daya Alam Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Majalangu Watukumpul Kabupaten Pemalang.