• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Kelas X SMK/ Fase E

N/A
N/A
Ester Dhame Chaterine Panjaitan

Academic year: 2024

Membagikan " Modul Ajar Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Kelas X SMK/ Fase E"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

I. Informasi Umum Modul Ajar

Bagian ini memberikan gambaran umum tentang modul ajar, termasuk identitas penyusun (Ester Dhame Chaterine Panjaitan, S.Pd), jenjang sekolah (SMK Kelas X AKL), kode mata pelajaran, asal sekolah (SMK Xaverius Palembang), alokasi waktu (3x pertemuan, 12x45 menit), dan jumlah siswa (28 peserta didik). Informasi penting lainnya mencakup profil pelajar Pancasila yang relevan (beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berbhineka global, bergotong royong, bernalar kritis, mandiri, berilmu, tangguh, humanis, dan nilai-nilai Xaveriusan), model pembelajaran (tatap muka Fase E), dan lingkup materi (proses bisnis, badan usaha, tahapan akuntansi). Kompetensi awal peserta didik juga disinggung, meskipun detailnya tidak dijelaskan secara eksplisit. Penggunaan informasi ini penting dalam konteks pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student-centered) dan mengintegrasikan profil pelajar Pancasila ke dalam proses pembelajaran.

1.1 Relevansi dengan Tujuan Pembelajaran

Informasi umum modul ajar ini sangat relevan dengan tujuan pembelajaran karena memberikan kerangka dasar yang dibutuhkan untuk mendesain dan melaksanakan pembelajaran yang efektif. Identitas penyusun menjamin kredibilitas modul, sementara detail administrasi seperti alokasi waktu dan jumlah siswa membantu guru dalam perencanaan dan penyesuaian pembelajaran. Profil pelajar Pancasila yang diintegrasikan menegaskan komitmen terhadap pengembangan karakter peserta didik, selaras dengan kurikulum merdeka belajar. Mencantumkan kompetensi awal penting untuk melakukan asesmen diagnostik dan menyesuaikan materi dengan kebutuhan peserta didik.

II. Komponen Inti Modul Ajar

Bagian ini menyajikan komponen inti modul ajar, meliputi tujuan pembelajaran (RLAK.1-RLAK.5), pemahaman bermakna (ruang lingkup proses bisnis dalam bidang akuntansi, karakteristik akuntansi perusahaan jasa, tahapan akuntansi perusahaan jasa), dan pertanyaan pemantik. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara spesifik dan terukur, berkaitan erat dengan pemahaman bermakna yang diharapkan. Pertanyaan pemantik berfungsi untuk merangsang berpikir kritis dan menghubungkan materi dengan pengetahuan awal peserta didik. Komponen inti ini membentuk landasan yang kuat untuk pembelajaran yang terarah dan bermakna.

2.1 Integrasi Teori dan Prinsip Akuntansi

Bagian ini mengintegrasikan teori dan prinsip akuntansi ke dalam konteks manajemen perkantoran dan layanan bisnis. Tujuan pembelajaran (RLAK.1-RLAK.5) secara eksplisit mencakup pemahaman tentang proses bisnis, akuntansi, dan khususnya akuntansi perusahaan jasa. Pemahaman bermakna menekankan pada ruang lingkup proses bisnis dalam akuntansi, karakteristik akuntansi perusahaan jasa, dan tahapan akuntansi perusahaan jasa. Pertanyaan pemantik dirancang untuk menguji pemahaman konseptual dan mendorong peserta didik untuk berpikir kritis tentang penerapan konsep-konsep tersebut dalam praktik bisnis sehari-hari. Integrasi ini sangat penting untuk membangun fondasi yang kuat dalam pemahaman akuntansi bagi peserta didik SMK.

2.2 Pendekatan Pembelajaran yang Digunakan

Modul ini menggunakan pendekatan saintifik, yang menekankan pada proses ilmiah dalam pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan meliputi Inquiry, Problem Based Learning (PBL), dan Project Based Learning (PjBL). Metode pembelajaran yang diterapkan mencakup diskusi, ceramah bervariasi, dan penugasan. Kombinasi pendekatan, model, dan metode ini menciptakan lingkungan belajar yang aktif, interaktif, dan berpusat pada peserta didik. Pendekatan saintifik mendorong peserta didik untuk mencari informasi, menganalisis data, dan membangun pemahaman mereka sendiri, sementara model PBL dan PjBL mendorong pemecahan masalah dan pembelajaran berbasis proyek. Hal ini sejalan dengan kurikulum merdeka belajar yang menekankan pada keterampilan abad 21.

III. Persiapan Pembelajaran

Bagian ini menjelaskan persiapan yang dibutuhkan guru sebelum melaksanakan pembelajaran, meliputi persiapan modul ajar, materi, rubrik penilaian, lembar observasi, bahan, dan alat pembelajaran. Rincian persiapan ini penting untuk memastikan kelancaran dan efektivitas pembelajaran. Persiapan yang matang menunjukkan keseriusan guru dalam menjalankan tugasnya dan menjamin kualitas pembelajaran yang diberikan.

3.1 Relevansi dengan Asesmen Pembelajaran

Persiapan pembelajaran yang terencana dengan baik termasuk persiapan rubrik penilaian dan lembar observasi sangat penting untuk memastikan asesmen pembelajaran yang valid dan reliabel. Rubrik penilaian yang jelas dan terstruktur membantu guru dalam memberikan penilaian yang obyektif dan konsisten terhadap capaian peserta didik. Lembar observasi memungkinkan guru untuk memantau proses pembelajaran dan memberikan umpan balik yang tepat waktu. Keselarasan antara persiapan pembelajaran dan asesmen pembelajaran memastikan bahwa tujuan pembelajaran tercapai dan peserta didik mendapatkan penilaian yang adil dan akurat.

IV. Kegiatan Pembelajaran

Bagian ini menjelaskan secara detail kegiatan pembelajaran yang terstruktur dalam tiga pertemuan. Setiap pertemuan mencakup pendahuluan, kegiatan inti (klarifikasi masalah, brainstorming, pengumpulan informasi dan data, berbagi informasi dan diskusi, presentasi, dan refleksi), dan penutup. Kegiatan inti menggunakan berbagai metode pembelajaran yang beragam, seperti diskusi kelompok, penugasan, dan presentasi, menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan interaktif. Rincian waktu yang dialokasikan untuk setiap aktivitas menunjukkan perencanaan yang matang dan terstruktur.

4.1 Penerapan Metode Pembelajaran Aktif

Kegiatan pembelajaran menekankan pada penerapan metode pembelajaran aktif seperti diskusi kelompok, brainstorming, dan presentasi. Metode-metode ini mendorong keterlibatan aktif peserta didik dalam proses pembelajaran, mendorong mereka untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan membangun pemahaman mereka sendiri. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) juga menunjang pembelajaran yang terstruktur dan memberikan panduan bagi peserta didik dalam mengerjakan tugas. Hal ini sesuai dengan prinsip pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan menekankan pada keterampilan abad 21.

4.2 Integrasi Aspek Praktis dan Teoritis

Kegiatan pembelajaran memperhatikan keseimbangan antara aspek praktis dan teoritis. Peserta didik tidak hanya mempelajari konsep-konsep teoritis tentang proses bisnis dan akuntansi, tetapi juga diajak untuk menerapkannya dalam kegiatan praktis seperti diskusi kasus, pemecahan masalah, dan pembuatan jurnal. Integrasi ini penting untuk memastikan bahwa pengetahuan teoritis dapat diaplikasikan dalam konteks dunia nyata. Penggunaan contoh-contoh kasus dari kehidupan sehari-hari membantu peserta didik untuk memahami relevansi materi dengan profesi yang akan mereka geluti kelak. Hal ini juga meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik.

V. Penilaian Pembelajaran (Assessment)

Bagian ini menjelaskan metode penilaian yang digunakan, meliputi penilaian tertulis (soal pilihan ganda dan lembar kerja), penilaian kinerja (observasi), dan penilaian sikap (disiplin, kerja keras, tanggung jawab). Penggunaan berbagai metode penilaian ini memastikan penilaian yang holistik terhadap capaian pembelajaran peserta didik. Penjelasan mengenai pedoman penilaian dan kriteria penilaian menjamin objektivitas dan konsistensi dalam proses penilaian.

5.1 Relevansi Penilaian dengan Tujuan Pembelajaran

Metode penilaian yang digunakan dalam modul ini dirancang sedemikian rupa sehingga selaras dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Penilaian tertulis menguji pemahaman konseptual peserta didik, sementara penilaian kinerja dan sikap menilai aplikasi pengetahuan dan keterampilan serta pengembangan karakter. Bentuk soal pilihan ganda dan lembar kerja yang berfokus pada analisis dan sintesis informasi menjamin penilaian yang komprehensif. Penggunaan rubrik penilaian memastikan objektivitas dan konsistensi dalam proses penilaian. Dengan demikian, metode penilaian yang digunakan dalam modul ini mampu menilai capaian pembelajaran peserta didik secara akurat dan menyeluruh.

VI. Penilaian Sumatif

Bagian ini menjelaskan mengenai penilaian sumatif yang dilakukan melalui ujian tertulis yang mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang telah dipelajari. Soal-soal yang disajikan dirancang untuk menguji kemampuan kognitif peserta didik pada berbagai level (L2 dan L3). Kriteria penilaian yang jelas dan terukur memastikan objektivitas dan transparansi dalam proses penilaian.

VII. Pengayaan

Bagian ini menjelaskan program pengayaan yang diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Program pengayaan bertujuan untuk memberikan tantangan dan kesempatan bagi peserta didik yang berprestasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka lebih lanjut.

VIII. Remedial

Bagian ini menjelaskan program remedial yang diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Program remedial bertujuan untuk memberikan bantuan dan bimbingan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. Penjelasan mengenai jenis soal yang berbeda tetapi setara menjamin kesamaan tingkat kesulitan dan keadilaan dalam proses remedial.

IX. Refleksi Guru

Bagian ini menyajikan panduan bagi guru untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan membantu guru untuk mengevaluasi keefektifan strategi pembelajaran yang digunakan, tanggapan peserta didik terhadap materi dan media pembelajaran, dan kesesuaian metode pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik. Refleksi guru ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di masa mendatang.

X. Refleksi Peserta Didik

Bagian ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang telah diikuti. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan membantu peserta didik untuk mengevaluasi pemahaman mereka terhadap materi, identifikasi bagian yang belum dikuasai, dan perencanaan untuk meningkatkan pemahaman mereka. Refleksi peserta didik ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas belajar dan meningkatkan kemampuan metakognitif.

XI. Lampiran: Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bagian ini menyediakan bahan bacaan tambahan yang relevan dengan materi pembelajaran, meliputi penjelasan detail tentang proses bisnis, perusahaan jasa, dan tahapan akuntansi perusahaan jasa. Penjelasan yang komprehensif dan sistematis membantu guru dan peserta didik untuk memperluas pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari. Bahan bacaan ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk tugas dan pengayaan.

11.1 Penjelasan Lengkap Tahapan Akuntansi

Bagian ini memberikan penjelasan yang detail tentang tahapan akuntansi perusahaan jasa, dimulai dari tahap pencatatan (jurnal umum, buku besar), tahap pengikhtisaran (neraca saldo, jurnal penyesuaian, worksheet), dan tahap pelaporan (laporan keuangan). Penjelasan ini disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan diagram yang mudah dipahami. Pemahaman yang mendalam terhadap tahapan akuntansi sangat penting bagi peserta didik SMK untuk mempersiapkan mereka untuk dunia kerja di bidang akuntansi.

Referensi Dokumen

  • Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga untuk SMK Kelas X ( Ambarwati, Umi )
  • Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga untuk SMK/MAK Kelas X ( Mirna Citra Amalia, Abigail Josephine )
  • Modul Ajar Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga ( Penulis )

Referensi

Dokumen terkait

Modul ini mencakup topik-topik tentang paradigma manajemen perkantoran modern, otomatisasi kantor, revolusi industri 4.0, budaya kerja, dan Eco-Green (Ramah

Dokumen ini adalah sebuah modul ajar mata pelajaran Konsentrasi Keahlian Manajemen Perkantoran untuk kelas XI yang membahas tentang dasar-dasar ekonomi dan

Dokumen ini berisi refleksi peserta didik dan guru mengenai pembelajaran pada tahap 1 mata kuliah Dasar-dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan

Modul berbasis digital untuk siswa SMK Kelas X Program Keahlian Manajemen Perkantoran dan Layanan

Modul pembelajaran untuk siswa SMK kelas XI program manajemen perkantoran dan layanan

Dokumen ini berisi modul ajar mata pelajaran Dasar-Dasar Otomotif untuk siswa kelas X SMK pada fase E dengan fokus pada pengenalan dan praktik alat ukur mikrometer dalam pengukuran komponen mesin sepeda

IDENTITAS MODUL Sekolah SMK Negeri Bantarkalong Mata Pelajaran Dasar- Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis Semester/ Kelas 1 / X MPL 1,2,3,4 Judul Elemen Proses Bisnis

Mata Pelajaran Dasar-Dasar Manajemen Perkantoran dan Layanan Bisnis berfungsi untuk menumbuh kembangkan keprofesionalan dan kebanggaan pada peserta didik terhadap Program Keahlian