MODUL AJAR
IKATAN KIMIA
A. IDENTITAS MODUL
a. Nama Guru : Evalina Simanjuntak b. Satuan Pendidikan : SMA Negeri 6 Medan c. Tahun Ajaran : 2024/2025
d. Fase : E
e. Kelas/Semester : X / Ganjil f. Pokok Bahasan :Ikatan Kimia g. Alokasi Waktu :2 JP (2 × 45 menit) B. KOMPETENSI AWAL
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, peserta didik diharapkan sudah mampu menuliskan konfigurasi electron dan menguasasi konsep kesetabilan unsur dengan benar.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Profil Pelajar Pancasila yang diharapkan dapat tercapai yaitu : 1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Mandiri 3. Bernalar kritis 4. Bergotong-royong 5. Kreatif
D. SARANA PRASARANA 1. Media/Alat
a. Laptop
b. LCD Proyector c. Powerpoint
d. Video pembelajaran e. Lembar Penilaian f. LKPD
g. Whatssap Group 2. Sumber Belajar.
a. Bahan ajar Ikatan Kimia
1. INFORMASI UMUM
b. Video pembelajaran Ikatan Kimia E. TARGET PESERTA DIDIK
a) Peserta didik reguler atau tipikal umum : Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.
b) Peserta didik dengan kesulitan belajar : Memiliki gaya belajar yang terbatas, misalnya, hanya denga audio saja. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang dsb.
c) Peserta didik dengan pencapaian tinggi : Mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai ketermpilan berpikir tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.
C. MODEL PEMBELAJARAN
a. Metode Pembelajaran : Diskusi, Persentasi
b. Model : Problem Based Learning (PBL)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
a. Melalui diskusi kelompok, diharapkan siswa dapat menyimpulkan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya dengan tepat.
b. Melalui penjabaran materi oleh guru, diharapkan siswa dapat menerapkan teori Lewis tentang ikatan kimia dan menuliskan struktur Lewis dengan tepat.
c. Melalui analasis masalah dalam kelompok, diharapkan siswa dapat membandingkan proses pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen dengan tepat.
d. Melalui diskusi kelompok, diharapkan siswa dapat menganalisis jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan dalam suatu molekul dengan tepat.
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Dalam kimia sangat penting untuk memahami ikatan kimia. Ikatan kimia adalah gaya tarik- menarik antara atom yang menyebabkan mereka berinteraksi dan membentuk molekul atau senyawa kimia. Ada tiga jenis utama ikatan kimia, 5 yaitu ikatan kovalen, ikatan ionik, dan ikatan logam. Melalui pelajaran ikatan kimia dapat mengajarkan kepada kita manfaat setiap atom yang ada di alam yang dapat bergabung membentuk suatu senyawa dengan caranya yang luar biasa dan mengajarkan kita jenis-jenis ikatan kimia dengan sifatnya masing-masing. Selain itu, pemahaman tentang jenis ikatan ini, penting karena mereka memengaruhi sifat-sifat kimia dan fisika suatu senyawa. Pemahaman tentang ikatan kimia dan bentuk molekul memiliki banyak aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Ini dapat membantu kita memahami reaksi kimia di laboratorium, sifat-
2. KOMPONEN INTI
sifat obat-obatan, polutan lingkungan, dan bahkan struktur senyawa organik dalam makanan yang kita konsumsi.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
a. Bagaimana ikatan kimia mempengaruhi sifat-sifat air dan mengapa sifat-sifat ini penting dalam kehidupan?
b. Apa peran ikatan kovalen dalam pembentukan senyawa-senyawa organik yang kita temukan dalam makanan sehari-hari?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PENDAHULUN Orientasi
a) Guru memberi salam dan menyapa peserta didik.
b) Peserta didik dan guru berdoa untuk memulai pelajaran.
c) Guru mengecek kehadiran dan kesiapan peserta didik serta membuat kesepakatan kelas.
Apersepsi
a) Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.;
1. Masih ingatkan kalian dengan materi yang berhubungan dnegan unsur-unsur kimia pada goolongan logam alkali hingga gas mulia?
2. Coba kalian bayangkan apakah ada contoh dikehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan unsur-unsur kimia? Coba sebutkan
3. Air dan garam keduanya mengandung unsur kimia seperti Natrium dan Kalium sebagai unsur penyusun garam serta Hidrogen dan Oksigen sebagai unsur penyusun Air. Lantas bagaimana keduanya bisa membentuk suatu produk berupa garam dan air?
Motivasi
a) Memberikan pertanyaan pemantik
b) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari.
c) Apabila materi ini dikerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan teori tumbukan.
d) Menyampaikan tujuan pembelajaran/indikator pencapaian kompetensi
KEGIATAN INTI
Langkah-Langkah Kegiatana Guru Kegiatan Siswa
Orientasi masalah pada peserta didik (Pedagogy-TPACK)
Mengamati (Observing)
Guru mengarahkan peserta didik pada masalah,dengan mengamati masalah yang ada di video
Link Video:
https://youtu.be/M9jBSFmnAHU?fea ture=shared
(Teknologi-TPACK), (4C-Critical Thinking, Literasi Digital), (PPP- Bernalar Kritis)
Peserta didik diarahkan pada masalah, dengan mengamati masalah yang ada di video, untuk mengembangkan rasa ingin tahu dan berpikir kritis (Content Knowledge- TPACK), (4C-Critical Thinking), (PPP-Bernalar Kritis)
Mengorganisasi peserta didik untu
belajar (Pedagogy-TPACK)
• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 6 siswa yang homogen.
Menanya (Questioning)
• Guru memberikan pengantar untuk siswa dapat mulai menemukan masalah
“Sekarang, coba perhatikan garam dapur yang berwujud padatan putih.
Garam dapur tersusun dari ion-ion natrium dan ion-ion klorin.
Bagaimanakah ion-ion tersebut dapat bergabung satu dengan lainnya sehingga membentuk garam dapur? “Bagaimana terbentuknya senyawa NaCl, Bu?” “Bagaimana pula proses pembentukan senyawa NaCl, Bu? Apakah proses pembentukannya sama dengan senyawa H2O?”
• Guru memberikan bahan ajar dan LKPD (Terdapat dalam lampiran)
• Guru mengarahkan siswa untuk mulai berdiskusi melalui LKPD
• Peserta didik membetuk kelompok yang terdiri dari 6 siswa yang
homogen sesuai
pembagian yang telah direncanakan oleh guru.
(4C- Collaborative)
• Peserta didik menemukan masalah dalam bentuk sebuah pertanyaan untuk melatih kemampuan berpikir kritis.
(4C-Critical Thinking), (PPP-Bernalar Kritis), (PPPMandiri)
• Peserta didik mendiskusikan
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dalam LKPD.
(PPP-Goyong royong)
• Peserta didik menggali informasi tambahan dari berbagai sumber baik
buku maupun internet untuk mengembangkan rasa ingin tahu tentang konsep ikatan ion, ikatan kovalen serta mengkaji tentang bagaimana proses pembentukan ikatan ion dan kovalen.
(Content Knowledge- TPACK)
Membimbing Penyelidikan Individu
dan Kelompok (Pedagogy-TPACK)
Mengumpulkan Data (Experimenting)
• Guru berkeliling ke setiap kelompok untuk membimbing penyelidikan dan melakukan penilaian
• Guru membimbing peserta didik dalam memecahkan masalah
• Peserta didik mengumpulkan informasi dan mencari referensi untuk mencari solusi atas masalah yang diberikan dalam LKPD untuk mengembangkan sikap kreatif.
(4C-Creatiif,
Colaboratif), (PPP- Kreatif)
Link:.
https://youtu.be/rvYpTd MVEFk?feature=shared (Teknologi-TPACK), (4C-Critical Thinking, Literasi Digital), (PPP- Bernalar Kritis)
• Peserta didik mendiskusikan konsep ikatan ion, ikatan kovalen serta mengkaji tentang bagaimana proses pembentukan ikatan ion dan kovalen.
(Content Knowledge- TPACK)
• Peserta didik dalam memecahkan masalah dibimbing oleh guru.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
(Pedagogy-TPACK)
Mengasosiasi (Associating)
• Guru mengarahkan siswa untu membuat laporan hasil diskusi Mengkomunikasikan
(Communication)
• Guru mempersilahkan kelompok
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi LKPD dan kelompok lain menanggapi
• Peserta didik merencanakan dan menyiapkan laporan hasil diskusi, untuk mengembangkan konsep ikatan ion, ikatan kovalen berdasarkan kajian dari berbagai sumber.
• Peserta didik dapat mengembangkan konsep ikatan ion, ikatan kovalen untuk dikaji lebih dalam sehingga menjelaskan tentang bagaimana proses pembentukan ikatan ion dan kovalen.
(Content Knowledge- TPACK)
• Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi LKPD kepada teman lain.
(4C-Communicatif)
• Peserta didik lain menanggapi hasil penyajian temannya jika ada perbedaan
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru meminta siswa untuk mengevaluasi hasil kajian tentang ikatan kimia.
• Peserta didik mengevaluasi hasil kajian tentang konsep ikatan kimia melalui diskusi kelas untuk menganalisis hasil pemecahan masalah dengan membuat kesimpulan
• Peserta didik menggunakan buku sumber untuk bantuan mengevaluasi hasil diskusi.
KEGIATAN PENUTUP 1. Guru dan peserta didik bersama membuat kesimpulan
2. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dengan membuat rangkuman tentang poin-poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru di lakukan
3. Guru memberikan tugas mandiri dan kelompok pada peserta didik
4. Menutup pembelajaran dengan memberi salam peserta didik (PPP- Beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME dan berakhlak mulia).
E. ASESMEN Bentuk asesmen :
a. Sikap (Profil Pelajar Pancasila) berupa observasi.
b. Performa berupa : Presentasi dan unjuk kerja.
c. Asessmen diagnostik non-kognitif dan kognitif (Pilihan Ganda dan Essay).
F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL
a. Soal Pengayaan untuk peserta didik yang telah mencapai tujuan pembelajaran.
b. Soal Remedial untuk peserta didik yang belum mencapai tujuan pembelajaran.
G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Guru:
a. Mengetahui kesesuaian antara tujuan pembelajaran dengan materi yang disampaikan
b. Mengetahui kesesuaian alokasi waktu c. Mengetahui efektivitas pembelajaran Peserta didik:
a. Mengetahui apa yang dipahami setelah proses pembelajaran
b. Mengetahui hal yang masih belum dipahami sampai akhir pembelaja
BAHAN AJAR KESETABILAN UNSUR
Unsur-unsur di alam cenderung ingin mencapai suatu kestabilan. Kestabilan diperoleh dengan cara bergabung dengan unsur lain, lalu membentuk suatu molekul atau senyawa yang stabil.
Kemampuan bergabung tersebut terjadi karena gaya tarik-menarik antar unsur (atom).
Dengan demikian, setiap atom atau unsur dapat membentuk senyawa yang khas dan berbeda, karena kekuatan daya tarik-menarik antar atom mempengaruhi sifat senyawa yang terbentuk. Daya tarik- menarik antar atom membentuk suatu senyawa kimia disebut ikatan kimia. Ikatan kimia ditemukan pertama kali oleh ilmuwan asal Amerika Serikat bernama Gilbert Newton Lewis pada tahun 1916.
1. Konfigurasi Elektron Gas Mulia
Golongan gas mulia pada sistem periodik terdiri dari unsur-unsur yang stabil dan tidak reaktif.
Gas mulia memiliki eletron kulit terluar, dua unutk He dan delapan untuk Ne, Ar, Kr, Xe, dan Kr.
LAMPIRAN I
Konsep ikatan kimia yang dikemukakan oleh keduanya sebagai berikut:
• Gas mulia (He, Ne, Ar, Xe, dan Rn) sukar membentuk senyawa karena gas mulia memiliki susunan elektron yang stabil (tidak melepas dan menerima elektron di kulit terluarnya), sehingga disebut inert.
• Setiap atom ingin memiliki susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan atau menangkap elektron.
• Susunan elektron yang stabil dicapai dengan cara berikatan antar atom lain.
Sementara itu, ada ketentuan lain bagi unsur-unsur yang tidak memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya. Semua unsur memiliki kecenderungan untuk mencapai kestabilan, maka setiap unsur bergabung dengan unsur lain guna memenuhi aturan oktet.
2. Teori Oktet dan Duplet
Pada tahun 1916, Gilbert N. Lewis menemukan adnaya hubungan antara kestabilan gas mulia dan cara atom-atom saling berikatan.
Pada umumnya elektron terluar dari suatu atom kurang dari 8. Atom-atom tersebut membentuk konfigurasi elektron yang stabil dengan melepaskan atau menangkap elektron dari atom lain atau menggunakan elektron bersama-sama.
Unsur alkali dan alkali tanah dengan nomor atom yang lebih besar mencapai kestabilannya dengan membentuk konfigurasi elektron dengan melepas elektron membentuk ion positif (oktet).
Contoh: Na → Na+ + e- (2 8 1) (2 8)
Untuk unsur golongan VIA dan VIIA cenderung menerima elektron untuk mencapai kestabilan elektron dengan membentuk ion negatif (Oktet).
Contoh: Cl + e- → Cl-
(2 8 7) (2 8 8)
Penggunaan elektron secara bersama-sama dapat terjadi pada atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi atau atom yang sukar melepas elektronnya. Hal ini terjadi pada senyawa dengan ikatan kovalen, kedua atom kekurangan sejumlah elektron sehingga mencapai kestabilan dengan cara memakai bersama elektron valensinya. Contoh ikatan antar sesama atom F.
Unsur alkali dan alkali tanah dengan nomor atom yang lebih besar mencapai kestabilannya dengan membentuk konfigurasi elektron dengan melepas elektron membentuk ion positif (oktet).
G.N. Lewis mengemukakan:
Jumlah elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom sama dengan konfigurasi elektron gas mulia (8 elektron pada kulit terluarnya) atau yang disebut sebagai Aturan Oktet adapun yang membentuk konfigurasi elektron stabil dengan 2 elektron terluarnya disebut Aturan Duplet.
Contoh: Na → Na+ + e (2 8 1) (2 8)
Untuk unsur golongan VIA dan VIIA cenderung menerima elektron untuk mencapai kestabilan elektron dengan membentuk ion negatif (Oktet).
Contoh: C + e- → CI- (2 8 7) (2 8 8)
Penggunaan elektron secara bersama-sama dapat terjadi pada atom yang memiliki keelektronegatifan tinggi atau atom yang sukar melepas elektronnya. Hal ini terjadi pada senyawa dengan ikatan kovalen, kedua atom kekurangan sejumlah elektron sehingga mencapai kestabilan dengan cara memakai bersama elektron valensinya.
Kecenderungan Unsur-unsur untuk mencapai kestabilan
Pengecualian Kaidah Oktet
Pengecualian kaidah oktet dapat dibagi dalam 3 kelompok sebagai berikut:
1. senyawa yang tidak mencapai aturan octet
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai octet. Contohnya adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil Contohnya adalah NO yang mempunyai elektron valensi (5+6+6) = 17.
Kemungkinan rumus lewis untuk NO, sebagai berikut
3. Senyawa yang melampaui aturan octet
Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya (Ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron), beberapa contohnya adalah PCI5, SF, CIF3, IF, dan SbCls.
Perhatikan rumus lewis PCI, berikut ini:
3. Struktur Lewis
Sistem penulisan ikatan kimia dikenal dengan lambang lewis. Lambang lewis dinyatakan dengan menuliskan lambang atom dikelilingi oleh sejumlah titi atau garis untuk menyatakan elektron valensi.
Contoh penulisan lambang llewis sebagai berikut
Penulisan elektron valensi suatu atom menggunakan lambang lewis disebut rumus lewis.
Langkah-langkah membuat rumus lewis sebagai berikut:
a. Membuat konfigurasi elektron b. Menentukan jumlah elektron valensi
c. Menggambarkan elektron valensi di sekeliling unsur
Untuk memperjelas penggambaran dengan rumus lewis, perhatikan contoh berikut!
Contoh:
IKATAN ION
Ikatan lon sering disebut ikatan elektrovalen. Ikatan ini terbentuk antara ion positif dan dan ion negatif. lon positif terbentuk karena atom melepaskan elektron, sedangkan ion negatif terbentuk karena atom menangkap elektron. Ikatan ion terbentuk antara ion logam dan ion nonlogam. Pada senyawa NaCl, ion Na merupakan ion logam, sedangkan ion Cl merupakan ion nonlogam. Oleh karena itu, senyawa NaCl merupakan senyawa ion karena terbentuk dari ikatan lon.
Contoh kalium klorida (KCI). Kalium memiliki nomor atom 19, sedangkan klor memiliki nomor atom 17. Dengan demikian, dapat disusun konfigurasi elektron KCI sebagai berikut.
19K = 2 8 8 1 → cenderung melepas 1 e → K+
17CI = 2 8 7 → cenderung menangkap 1 e → Cl Saat keduanya bereaksi akan membentuk
K+ + CI → KCI
Atom yang bergabung dengan ikatan ion disebut senyawa ionik. Beberapa sifat senyawa lonik sebagai berikut:
a. Mudah larut dalam air
b. Dalam bentuk larutan dan leburannya dapat menghantarkan arus listrik, tetapi dalam bentuk padatannya tidak dapat menghantarkan listrik
c. Umumnya berbentuk kristal yang besar, permukannya keras dan sukar digores d. Titik leleh dan titik leburnya tinggi
e. Larut dalam pelarut polar (misalnya air) dan tidak larut dalam pelarut nonpolar (misalnya kloroform dan CHC).
IKATAN KOVALEN
Rumus Molekul air adalah H₂O. Atom H memiliki nomor atom 1. sedangkan atom O memiliki nomor atom 8. Konfigurasi elektron atom H adalah 1, sedangkan konfigurasi elektron O adalah 2 6.
Dengan demikian, elektron valensi dari H adalah 1 dan O adalah 6. Atom H tidak dapat melepaskan elektronnya untuk diberikan kepada atom O, karena mengakibatkan atom H tidak memiliki elektron dan kondisi menjadi tidak stabil. Dengan demikian, untuk tetap dapat memenuhi aturan duplet maupun aturan oktet, maka atom H dan atom O harus menggunakan pasangan elektron secara bersama-sama, tanpa ada yang melepaskan atau mengikat elektron. Ikatan seperti ini disebut sebagai ikatan kovalen.
Jadi, ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi antaratom yang bergabung membentuk senyawa denga cara memakai pasangan elektron bersama. Ikatan kovalen terjadi antarunsur nonlogam yang mempunyai daya tarik elektron relatif besar, Ikatan kovalen terbentuk karena tidak dimungkinkannya terjadi serah terima elektron. Ikatan yang terjadi pada molekul air dapat digambarkan dengan rumus lewis berikut.
Macam-macam ikatan kovalen sebagai berikut
1. Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal terjadi pada senyawa berikut
a. Pembentukan molekul H₁ dari atom- atom H. atom H mempunyai 1 elektron. Unsur ali terletak pada periode 1, maka atom H stabil, Jika elektron valensinya 2 (seperti He). Jadi atom H yang satu dengan yang lain saling meminjamkan elektronnya membentuk molekul H. Reaksinya ditulis:
b. Pembentukan molekul HCl. Atom Cl mempunyai konfigurasi elektron 2.8.7. berarti baik atom H maupun atom Cl memerlukan satu elektron lagi untuk mencapai elektron yang stabil. Jadi, kedua atom ini saling meminjamkan satu elektron valensinya. Reaksinya:
2. Ikatan Kovalen Rangkap Dua
Ikatan yang ada dalam molekul oksigen (0) merupakan ikatan kovalen rangkap dua. Dengan nomor atom 8, oksigen mempunyai susuna elektron 2.6 pada kulit- kulit atomnya. Dengan demikian oksigen mempunyai 6 elektron valensi dan memerlukan 2 elektron lagi supaya stabil seperti susunan elektron pada gas mulia. Dalam bentuk struktur lewis pembentukan ikatan kovalen antar atom oksigen dalam membentuk molekul oksigen dapat dapat dituliskan sebagai berikut.
3. Ikatan Kovalen Rangkap Tiga
Contoh senyawa yang didalamnya mengandung ikatan kovalen rangkap tiga adalah molekul Nitrogen (N.). Dengan nomor atom 7, nitrogen mempunyai susunan elektron 2 5 pada kulit-kulit atomya. Berarti N mempunyai 5 elektron valensi sehingga peru 3 elektron lagi supaya stabil seperti susunan elekttron gas mulia. Dalam bentuk struktur lewis, pembentukan ikatan kovlen yang terjadi dalam molekul Na dapat digambarkan sebagai berikut:
4. Ikatan Kovalen Koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan yang terbentuk dari pemakaian pasangan elektron bersama yang berasal dari salah satu atom yang memiliki pasangan elektron bebas. Contoh senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah HNO3, NH4Cl, SO₂, dan H₂SO
Ciri dari ikatan Kovalen koordinasi adalah pasangan elektron bebas dari salah satu atom yang dipakai secara bersama-sama seperti pada contoh senyawa HNO, berikut ini. Tanda panah (→) menunjukkan pemakaian elektron dari atom N yang digunakan secara bersama oleh atom N dan O.
Jadi, senyawa HNO, memiliki satu ikatan kovalen koordinasi dan dua ikatan kovalen.
KEPOLARAN IKATAN KOVALEN
Polaritas dalam suatu Ikatan antaratom terjadi akibat adanya perbedaan keelektronegatifan antara dua atom yang berikatan tersebut. "keelektronegativan dengan SPU semakin naik dan semakin ke kanan maka angka keelektronegativan semakin besar
1. Senyawa Kovalen Polar Ikatan kimia bersifat polar apabila distribusi elektron ikatan yang ada tidak persis terletak di tengah-tengah kedua atom yang berikatan. Atom yang lebih kuat menarik elektronikatan akan mempunyai muatan negatif sebagian(parsial negatif) dan atom yang lebih lemah dalam menarik elektron ikatan akan bermuatan parsial positif. Dengan demikian, Senyawa Kovalen Polar merupakan senyawa yang minimal tersusun dari dua atom yang berbeda seperti asam klorida (HCI)
Molekul HCI terdiri dari dua atom yang berbeda yaitu atom atom H dan atom Cl yang masing- masing memiliki keelektronegativan yang berbeda. Keelektronegativan Cl jauh lebih besar daripada keelektronegativan H sehingga elektron akan tertarik ke arah Cl. Dengan demikian muatan CI akan menjadi parsial negatif dan H akan menjadi parsial positif. Molekul HCI akan menjadi dua kutub muatan yaitu Cl relatif negatif dan H relatif positif. Muatan yang berbeda disebut Dipol dan ditulis & (bermuatan positif) dan (bermuatan negatif).
Suatu senyawa yang ada di dalamnya tersusun dari atom-atom yang berikatan kovalen dinamakan dengan senyawa kovalen. Senyawa kovalen bersifat kovalen apabila ssenyawa tersebut.
a. berbentuk tidak simetris, artinya tidak mempunyai hidang simetri.
Contoh: H2O dan NH
b. mempunyai momen dipol momen dipol akan muncul jika dua atom memiliki dua atom keelektronegativan yang berbeda. Dengan
Contoh: HCI dan HBr
2. Senyawa Kovalen Nonpolar
kebalikan dengan ikatan kovalen polar, ikatan kovalen nonpolar biasanya terjadi pada ikatan yang ada diantara dua atom yang sama seperti Cl, H2, O2, N2 dan sebagainya. Ikatan yang terjadi merupakan ikatan kovalen nonpolar mengingat tidak adanya perbedaan keelktronegativan antara dua atom yang sama (Misalnya Cl dengan Cl dan H dengan H)
Senyawa dengan ikatan kovalen nonpolar didalamnya dinamakan dengan senyawa kovalen nonpolar. Dengan demikian, tidak ada muatan parsial baik positif maupun negatif dalam molekul- molekul tersebut.
Secara umum senyawa kovalen nonpolar mempunyai ciri sebagai berikut
a. Berbentuk simetris, artinya senyawa tersebut mempunyai bidang simetri pada ikatannya, misalnya senyawa CH. Meskipun C dan H memiliki memiliki keelektronegatifan yang berbeda, tetapi karena molekul CH. berbentuk simetris, maka senyawa itu merupakan senyawa nonpolar.
b. tidak mempunyai momen dipol. Contoh: CCI4, CH4, dan CBr4
1. Siswa mampu mengidentifikasi kepolaran senyawa kovalen polar dan non polar
2. Siswa mampu mendiskusikan tentang perbedaan ikatan kovalen polar dan kovalen non polar anatara zat
1. Duduklah secara berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 orang!
2. Bacalah LKPD ini secara urut
3. Lakukan perintah dan jawablah pertanyaan yang ada di dalamnya!
4. Berdiskusilah dengan anggota kelompokmu untuk menjawab pertanyaan!
5. Mintalah bimbingan guru jika menemui kesulitan dalam memahami petunjuk!
LAMPIRAN II
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelas : Kelompok : Anggota :
1. ……….
2. ……….
3. ……….
4. ……….
Petunjuk
Tujuan
Perhatikan Ilustrasi Berikut ini !
Pada suatu hari, seorang adik kakak diminta oleh ibunya untuk membeli kebutuhan rumah di pasar menggunakan motor. Adik Perempuan yang dibonceng menggunakan gamis dengan duduk menyamping. Ditengah perjalanan, gamisnya tersangkut di rantai motor. Namunn masih beruntung, karena gamis yang tersangkut di rantai motor masih dapat terlepas, tetapi meninggalkan bekas oli di gamis tersebut.
Sepulang dari pasar, sang adik langsung merendam gamisnya dengan detergen. Setelah direndam selama kurang 24 jam dan dicuci dengan detergen ternyata nodanya tak kunjung hilang. Akhirnya sang adik mencari tahu, bagaimana cara menghilangkan bekas noda dengan bertanya pada ibunya. Ternyata ibunya menyarankan untuk mencuci dengan menggunakan larutan cuka. Selain bertanya kepada ibunya, dia juga mencoba mencari di internet yaitu mencuci noda dengan larutan asam sitrat, bahan bakar bensin dan larutan garam bensin. Kira- kira larutan apa yang dapat menghilangkan noda oli pada gamis dengan cepat?.
1. Berdasarkan uraiab masalah di atas tulislah rumusan masalah yang sesuai!
Jawab :
………
………
2. Berdasarkan uraian maslah di atas tuliskah hipotesis untuk percobaan!
Jawab :
………
………
Penyelidikan……
a. Alat Praktikum
Gelas Plastik 6 Buah Pipet Tetes 6 Buah Pengaduk 1 Buah
b. Bahan Praktikum
1. Kain perca putih 6 Buah
2. Oli
3. Air
4. Bahan bakar bensin
5. Larutan detergen
6. Larutan asam sitrat/pemutih
7. Larutan cuka
8. Larutan garam
Prosedur Kerja
1. Teteskan 2 tetas oli pada
6 buah kain perca
2.
Cuci masing-masing kain perca yang terkena noda oli dengan : a. Kain perca pertama dicuci dengan air selama 5 menit
b. Kain perca kedua dicui dengan larutan detergen selama 5 menit c. Kain perca kedua dicui dengan asam sitrat/pemutih selama 5 menit d. Kain perca kedua dicui dengan larutan cuka selama 5 menit
e. Kain perca kedua dicui dengan bahan bakar selama 5 menit
3.
Bandingkan dan amati perubahannya
1. Bagaimana sifat oli?
………...…
………...……
………...………
………...
2. Larutn apa saja yang dapat menghilangkan noda oli? Mengapa dekimian?
………...…
………..……
………..………
………...
3. .Larutan apa saja yang tidak dapat menghilangkan noda oli? Mengapa demikian
………...…
………...……
………...………
………...
Analisis Data
Dari hasil yang telah anda lakukan, apa yang dapat disimpulkan
………
………
………
………
………
………
………
………
………
………
A. Instrumen
1. Instrumen Penilaian Sikap
LEMBAR OBSERVASI RANAH SIKAP
No Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian Waktu Penilaian 1 Kreatif Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 2 Kerja sama Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 4 Bernalar Kritis Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi 3 Bertanggung jawab Pengamatan Proses dan tugas Lembar observasi
NO
Nama Peserta
Didik
Aspek Sikap yang Dinilai
Jumlah Skor
Kode
Nilai Predikat Kreatif Kerja
Sama
Bernalar Kritis
Bertanggung Jawab 1
2 3
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
NO Aspek yang Dinilai
Skala
4 3 2 1
1 Kreatif
Peserta didik menunjukkan sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi pembelajaran, menggunakan semua sumber belajar, referensi
Peserta didik menunjukk an sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi
Peserta didik akan
menunjukkan sikap rasa ingin tahu yang tinggi terhadap materi pembelajaran, menggunakan semua sumber
Peserta didik tidak
menunjukkan sikap rasa ingin tahu terhadap materi
pembelajaran, tidak
menggunakan LAMPIRAN III
serta teknologi yang dimiliki untuk
membangun pengetahuannya tanpa arahan guru serta tidak mudah putus asa jika ada konsep yang tidak dipahami.
pembelajar an,
mengguna kan semua sumber belajar, referensi serta teknologi yang dimiliki untuk membangu n
pengetahua nnya jika sudah diarahkan oleh guru dan butuh motivasi untuk tetap semangat jika ada konsep yang tidak dipahami.
belajar,
referensi serta teknologi yang dimiliki untuk membangun pengetahuanny a hanya jika diperhatikan guru dan mudah putus asa jika ada konsep yang tidak dipahami.
semua sumber belajar,
referensi serta teknologi yang dimiliki untuk membangun pengetahuanny a sekalipun diperhatikan dan diarahkan guru serta mudah putus asa jika ada konsep yang tidak dipahami.
2 Kerja sama
a. Peserta didik terlibat aktif dalam bekerja kelompok
(berkontribusi dalam
kelompok).
Peserta didik hanya memenuhi 2 poin dari kriteria.
Peserta didik hanya Peserta didik hanya
Peserta didik tidak memenuhi
satu pun
kriteria.
b.Peserta didik bersedia
membantu temannya dalam satu kelompok yang mengalami kesulitan
(menjadi tutor sebaya)
c. Peserta didik menghargai pendapat orang lain dan hasil kerja kelompok.
3 Bernalar Kritis
a. Peserta didik mampu
mengungkap fakta yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan suatu masalah (LKPD)
b. Peserta didik mampu memilih argumen logis, relevan, dan akurat.
c. Peserta didik dapat
mempertimban gkan
kredibilitas (kepercayaan) sumber
Peserta didik hanya memenuhi 2 poin dari kriteria.
Peserta didik hanya
memenuhi 1 poin dari kriteria.
Peserta didik tidak memenuhi
satu pun
kriteria.
informasi yang diperoleh (referensi yang terpercaya).
4 Bertanggung jawab
Peserta didik menjalankan tugas dan asesmen yang harus dijalankan dengan baik dan tepat waktu dengan penuh kesadaran (inisiatif sendiri)
Peserta didik menjalanka n tugas dan asesmen yang harus dijalankan dengan baik dan tepat waktu dengan perintah guru.
Peserta didik menjalankan tugas dan asesmen yang harus
dijalankan dengan kurang baik dan tidak tepat waktu serta menunggu perintah dari guru.
Peserta didik tidak
menjalankan tugas dan asesmen yang harus
dikerjakannya.
CATATAN
Kode nilai / predikat :
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C) 00,00 – 50,00 = Kurang (K)
Nilai =
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
x 100
2. Instrumen Penilaian Keterampilan (Psikomotorik)
RUBRIK PENILAIAN UNJUK KERJA
ASPEK INDIKATOR Nilai
Kesesuaian respon dengan pertanyaan
Penggunaan tata bahasa baik dan benar 1 Jawaban yang relevan dengan pertanyaan 1
Menjawab sesuai dengan materi 1
Mengaitkan jawaban dengan kehidupan sehari-hari 1 Aktifitas diskusi Keterlibatan anggota kelompok 1
Aktif bertanya dan menanggapi 1 Mencatat hasil diskusi dengan sistematis 1 Memperhatikan dengan seksama saat berdiskusi 1 Kemampuan Presentasi Dipresentasikan dengan percaya diri 1 Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik 1 Manajemen waktu presentasi dengan baik 1 Seluruh anggota kelompok berpartisipasi presentasi 1 Kerjasama dalam
kelompok
Bersedia membantu orang lain dalam satu kelompok 1 Kesediaan melakukan tugas sesuai dengan kesepakatan 1 Terlibat aktif dalam bekerja kelompok 1
Skor Tiap Indikator :1 CATATAN
Kode nilai / predikat :
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C) 00,00 – 50,00 = Kurang (K)
Nilai =
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒕𝒐𝒕𝒂𝒍
x 100
3. Instrumen Penilaian Ranah Pengetahuan (Kognitif) a. Asesmen Diagnostik
• Asesmen Diagnostik Non-Kognitif a. Apa kabar semuanya hari ni?
b. Apa saja yang dilakukan sebelum belajar pagi ini?
c. Apa harapan kalian setelah mengikuti pembelajarn ini?
• Asessmen Diagnostik Kognitif
1
Ikatan yang terbentuk ketika elektron dipindahkan dari satu atom ke atom lain disebut A Ikatan kovalen
B Ikatan ionik C Ikatan logam D Ikatan hidrogen
2
Molekul mana yang bersifat polar?
A CH4
B CO2
C H2O D O2
3
Konsep teori oktet menyatakan bahwa atom cenderung?
A Memiliki delapan elektron di kulit valensinya B Memiliki enam elektron di kulit valensinya C Memiliki lima elektron di kulit valensinya D Memiliki dua elektron di kulit valensinya
4 Ikatan kovalen terbentuk Ketika?
A Dua atom berbagi sepasang elektron Pilahan Berganda
Berilah tanda (x) silang pada huruf A, B, C, D, atau E yang merupakan jawaban yang benar
B Satu atom menyerahkan satu elektron ke atom lain C Elektron berpindah dari satu atom ke atom lain
D Terdapat gaya tarik menarik antara ion positif dan negatif
5
Ikatan kimia yang paling kuat di antara berikut ini adalah?
A Ikatan kovalen B Ikatan ionik C Ikatan logam D Ikatan hidrogen
6
Elektronegativitas adalah ukuran dari?
A Kemampuan atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia B Jumlah proton dalam inti atom
C Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron dari atom D Ukuran atom
7
Simbol titik Lewis untuk atom oksigen dengan konfigurasi elektron adalah?
A O:
B :O:
C .O.
D O
8
Senyawa yang memiliki ikatan ionik adalah?
A H2O B CO2
C NaCl D CH4
9
Molekul yang memiliki dipol adalah?
A N2
B O2
C HCl D CH4
10 Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk?
A Membentuk ikatan B Memutuskan ikata C Mengionisasi atom D Menghibridisasi orbital
NO KUNCI JAWABAN SKOR
1 Ikatan ionik 10
2 H2O 10
3 Memiliki delapan elektron di kulit valensinya 10
4 Dua atom berbagi sepasang elektron 10
5 Ikatan hidrogen 10
6 Kemampuan atom untuk menarik elektron dalam ikatan kimia 10
7 O: 10
8 NaCl 10
9 HCl 10
10 Memutuskan ikatan 10
SKOR 100
CATATAN
Kode nilai/ predikat
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C) 00,00 – 50,00 = Kurang (K)
b. Asesmen Formatif
NO PERTANYAAN SKOR
1
Jelaskan apa yang mempengaruhi kepolaran pada senyawa kovalen?
30 Jawaban :
2
Jelaskan perbedaan dari senyawa kovalen dan senyawa kovalen nonpolar?
Jawaban : 30
3
Berikan contoh suatu senyawa poral dan senyawa nonpolar?
40 Jawaban :
SKOR 100
CATATAN
Kode nilai/ predikat
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C) 00,00 – 50,00 = Kurang (K)
c. Asesmen Sumatif
1
Apa yang terjadi dalam ikatan ionik?
A Elektron dipindahkan dari satu atom ke atom lain B Elektron dibagi antara dua atom
C Elektron mengorbit di antara dua atom D Elektron ditarik oleh inti yang sama
2
Ikatan kovalen terbentuk ketika?
A Satu atom mendonorkan elektron B Dua atom berbagi sepasang elektron C Elektron bergerak bebas di antara atom D Dua atom saling menukar proton
3
Molekul mana yang bersifat nonpolar?
A H2O B NH3
C CO2
D Cl2
4
Elektronegativitas tertinggi di antara unsur-unsur berikut adalah?
A Hidrogen B Karbon C Oksigen D Fluorin
5
Teori oktet menyatakan bahwa atom cenderung?
A Memiliki delapan proton di inti
B Memiliki delapan elektron di kulit valensi C Mengalami delapan reaksi kimia
D Membentuk delapan ikatan kimia
6
Struktur Lewis untuk CH4 adalah?
A H-C-H
B H=C=H
C
D
7
Ikatan yang paling kuat di antara berikut adalah?
A Ikatan ionik B Ikatan kovalen C Ikatan logam D Ikatan hidrogen
8
Molekul yang memiliki momen dipol terbesar adalah?
A CO2
B CH4
C H2O D N2
9
Energi ikatan adalah energi yang diperlukan untuk?
A Membentuk ikatan B Memutuskan ikatan C Menarik proton
D Menghibridisasi orbital
10
Ikatan hidrogen terjadi antara?
A Atom hidrogen dengan atom hidrogen lain B Atom hidrogen dengan atom karbon
C Atom hidrogen dengan atom elektronegatif lain D Atom hidrogen dengan atom logam
NO KUNCI JAWABAN SKOR 1 Elektron dipindahkan dari satu atom ke atom lain 10
2 Dua atom berbagi sepasang elektron 10
3 CO2 10
4 Fluorin 10
5 Memiliki delapan elektron di kulit valensi 10
6 10
7 Ikatan kovalen 10
8 H2O 10
9 Memutuskan ikatan 10
10 Atom hidrogen dengan atom logam 10
SKOR 100
CATATAN
Kode nilai/ predikat
85,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 70,01 – 85,00 = Baik (B)
50,01 – 70,00 = Cukup (C) 00,00 – 50,00 = Kurang (K)
Afinitas Elektron : Perubahan energi yang terjadi jika suatu atom atau molekul memperoleh elektron membentuk ion negatif.
Elektron Valensi : Elektron pada kulit terluar atom yang berperan dalam pembentukan ikatan
Gas Mulia : Unsur-unsur gas monoatomik yang ada dalam golongan VIIIA pada tabel berkala:
Helium(He), Neon (Ne), Argon (Ar).
Ikatan lon : Ikatan Kimia yang terbentuk karena adanya penglihatan elektron Ikatan Koordinasi : Ikatan kimia yang terbentuk ketika satu atom menyumbangkan
2 elektron sekaligus
Ikatan Kovalen : Ikatan kimia yang dibentuk melalui pemakaian elektron valensi bersama
Ikatan Logam : Ikatan kimia antara atom-atom logam, bukan merupakan ikatan ion maupun ikatan kovalen
Kaidah Oktet : Atom stabil dengan delapan elektron pada kulit terluar seperti atom dalam gas mulia
Keelektronegatifan : Besaran yang menggambarkan nilai kecenderungan suatu atom untuk menarik elektron dalam pembentukan ikatan kimia
Konfigurasi elektron : Susunan elektron dalam setiap lintasan atom Senyawa ion : Senyawa yang terbentuk karena ikatan ion
Senyawa nonpolar : Senyawa yang mempunyai molekul tapa momen dipol permanen Senyawa polar : Senyawa ionik atau molekul dengan momen dipol permanen
yang besar