• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Bab 5.1

N/A
N/A
Jaka Wibawa

Academic year: 2023

Membagikan "Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Bab 5.1"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA FASE D (KELAS VIII) SMP/MTs MATA PELAJARAN : MATEMATIKA BAB 5 : SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : ...

Satuan Pendidikan : SMP/MTs

Fase / Kelas : D - VIII (Delapan) Mata Pelajaran : Matematika Sub Bab 1 : Segitiga Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2) Tahun Penyusunan : 20... / 20...

CAPAIAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA FASE D

Pada akhir fase D, peserta didik dapat menyelesaikan masalah kontekstual peserta didik dengan menggunakan konsep-konsepdan keterampilan matematika yang dipelajari pada fase ini.Mereka mampu mengoperasikan secara efisien bilangan bulat,bilangan rasional dan irasional, bilangan desimal, bilanganberpangkat bulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah;melakukan pemfaktoran bilangan prima, menggunakan faktorskala, proporsi dan laju perubahan. Mereka dapat menyajikandan menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linier satuvariabel dan sistem persamaan linier dengan dua variabel denganbeberapa cara, memahami dan menyajikan relasi dan fungsi.Mereka dapat menentukan luas permukaan dan volume bangunruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) untukmenyelesaikan masalah yang terkait, menjelaskan pengaruhperubahan secara proporsional dari bangun datar dan bangunruang terhadap ukuran panjang, luas, dan/atau volume. Merekadapat membuat jaring-jaring bangun ruang (prisma, tabung,limas dan kerucut) dan membuat bangun ruang tersebut darijaring-jaringnya. Mereka dapat menggunakan sifat- sifathubungan sudut terkait dengan garis transversal, sifat kongruendan kesebangunan pada segitiga dan segiempat. Mereka dapatmenunjukkan kebenaran teorema Pythagoras danmenggunakannya.

Mereka dapat melakukan transformasigeometri tunggal di bidang koordinat Kartesius. Mereka dapatmembuat dan menginterpretasi diagram batang dan diagramlingkaran. Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatupopulasi, menggunakan mean, median, modus, range untukmenyelesaikan masalah; dan menginvestigasi dampakperubahan data terhadap pengukuran pusat. Mereka dapatmenjelaskan dan menggunakan pengertian peluang, frekuensirelatif dan frekuensi harapan satu kejadian pada suatupercobaan sederhana.

Fase D Berdasarkan Elemen

Elemen CapaianPembelajaran

Bilangan Di akhir fase D, peserta didik dapat membaca, menulis,dan membandingkan bilangan bulat, bilangan rasionaldan irasional, bilangan desimal, bilangan berpangkatbulat dan akar, bilangan dalam notasi ilmiah. Merekadapat menerapkan operasi aritmetika pada bilangan real,dan memberikan estimasi/perkiraan dalammenyelesaikan masalah (termasuk berkaitan denganliterasi finansial).

(2)

Peserta didik dapat menggunakan faktorisasi prima danpengertian rasio (skala, proporsi, dan laju perubahan)dalam penyelesaian masalah.

Aljabar Di akhir fase D peserta didik dapat mengenali,memprediksi dan menggeneralisasi pola dalam bentuksusunan benda dan bilangan. Mereka dapat menyatakansuatu situasi ke dalam bentuk aljabar. Mereka dapatmenggunakan sifat-sifat operasi (komutatif, asosiatif, dandistributif) untuk menghasilkan bentuk aljabar yangekuivalen.

Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi (domain,kodomain, range) dan menyajikannya dalam bentukdiagram panah, tabel, himpunan pasangan berurutan,dan grafik. Mereka dapat membedakan beberapa fungsinonlinear dari fungsi linear secara grafik. Mereka dapatmenyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan linearsatu variabel. Mereka dapat menyajikan, menganalisis,dan menyelesaikan masalah dengan menggunakanrelasi, fungsi dan persamaan linear. Mereka dapatmenyelesaikan sistem persaman linear dua variabelmelalui beberapa cara untuk penyelesaian masalah.

Pengukuran Di akhir fase D peserta didik dapat menjelaskan carauntuk menentukan luas lingkaran dan menyelesaikanmasalah yang terkait. Mereka dapat menjelaskan carauntuk menentukan luas permukaan dan volume bangunruang (prisma, tabung, bola, limas dan kerucut) danmenyelesaikan masalah yang terkait. Mereka dapatmenjelaskan pengaruh perubahan secara proporsionaldari bangun datar dan bangun ruang terhadap ukuranpanjang, besar sudut, luas, dan/atau volume.

Geometri Di akhir fase D peserta didik dapat membuat jaring-jaringbangun ruang (prisma, tabung, limas dan kerucut) danmembuat bangun ruang tersebut dari jaring-jaringnya.Peserta didik dapat menggunakan hubungan antar-sudutyang terbentuk oleh dua garis yang berpotongan, danoleh dua garis sejajar yang dipotong sebuah garistransversal untuk menyelesaikan masalah (termasukmenentukan jumlah besar sudut dalam sebuah segitiga,menentukan besar sudut yang belum diketahui padasebuah segitiga). Mereka dapat menjelaskan sifat-sifatkekongruenan dan kesebangunan pada segitiga dansegiempat, dan menggunakannya untuk menyelesaikanmasalah. Mereka dapat menunjukkan kebenaranteorema Pythagoras dan menggunakannya dalammenyelesaikan masalah (termasuk jarak antara dua titikpada bidang koordinat Kartesius).

Peserta didik dapat melakukan transformasi tunggal(refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) titik, garis, danbangun datar pada bidang koordinat Kartesius danmenggunakannya untuk menyelesaikan masalah.

Analisa Data dan Peluang

Di akhir fase D, peserta didik dapat merumuskanpertanyaan, mengumpulkan, menyajikan, danmenganalisis data untuk menjawab pertanyaan. Merekadapat menggunakan diagram batang dan diagramlingkaran untuk menyajikan dan menginterpretasi data.

Mereka dapat mengambil sampel yang mewakili suatupopulasi untuk mendapatkan data yang terkait denganmereka dan lingkungan mereka.

Mereka dapatmenentukan dan menafsirkan rerata (mean), median,modus, dan jangkauan (range) dari data tersebut untukmenyelesaikan masalah (termasuk membandingkansuatu data terhadap kelompoknya, membandingkan duakelompok data, memprediksi, membuat keputusan).Mereka dapat menginvestigasi kemungkinan adanyaperubahan pengukuran pusat tersebut akibat perubahandata.

(3)

Peserta didik dapat menjelaskan dan menggunakanpengertian peluang dan frekuensi relatif untukmenentukan frekuensi harapan satu kejadian pada suatupercobaan sederhana (semua hasil percobaan dapatmuncul secara merata).

B. KOMPETENSI AWAL

Di kelas tiga SD, peserta didik belajar bahwa “segitiga dengan dua sisi yang sama panjang disebut segitiga sama kaki” dan “segitiga sama kaki memiliki dua sudut yang sama besar”.

Dimungkinkan peserta didik belum mampu memahami secara jelas mengenai perbedaan antara definisi dan sifat segitiga sama kaki.

Di sini, kemungkinan ada pendapat “segitiga sama kaki adalah segitiga yang memiliki dua sisi sama panjang dan dua sudut sama besar”. Penjelasan dua kemungkinan ini benar. Sangat mungkin peserta didik akan bingung ketika dijelaskan dengan berbagai cara. Jadi, dengan hal tersebut, peserta didik diharapkan dapat memahami pentingnya suatu definisi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

1. (Semakin) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar, kreatif, bergotong royong, dan berkebinekaan global;

2. Berpikir kritis untuk memecahkan masalah (kecakapan abad 21);

3. Menganalisis, mengevaluasi, dan menyusun teks lisan dan tulis dengan lancar dan spontan secara teratur tanpa ada hambatan dalam berinteraksi dan berkomunikasi dalam jenis teks naratif;

D. SARANA DAN PRASARANA

1. Buku Teks 7. Handout materi

2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer 3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung E. TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).

(4)

KOMPONEN INTI A. TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta didik dapat menyebutkan pentingnya istilah dan arti suatu definisi.

 Peserta didik dapat membuktikan sifat-sifat segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi dengan menggunakan syarat kekongruenan segitiga.

 Peserta didik dapat menyebutkan dan menggunakan kebalikan dari suatu proposisi.

 Peserta didik dapat menemukan syarat kekongruenan segitiga siku-siku.

 Peserta didik dapat membuktikan sifat bangun geometri dengan menggunakan syarat kekongruenan segitiga siku-siku.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik dapat mencari berbagai bentuk geometri yang ada dari sekitar peserta didik dan dapat menyebutkan kembali sifat berbagai bentuk geometri yang sudah dipelajari.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Menanyakan kepada peserta didik tentang cara mencari berbagai bentuk geometri yang ada dari sekitar peserta didik dan dapat menyebutkan kembali sifat berbagai bentuk geometri yang sudah dipelajari.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

SEGITIGA SAMA KAKI

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit) Definisi

 Definisi adalah kata atau kalimat yang mengungkapkan arti atau makna dari suatu kata, frase, atau istilah. Peserta didik diharapkan memahami bahwa dalam matematika, setiap orang kapan saja perlu dapat mengungkapkan arti atau makna dengan menggunakan istilah yang didefinisikan.

 Seperti terlihat dari namanya, segitiga sama kaki didefinisikan sebagai “segitiga dengan dua sisi yang sama panjang”. Hal tersebut diperjelas dengan sifat “memiliki dua sudut yang sama besar”.

Sudut Atas, Alas, Sudut Alas

 Istilah-istilah ini akan sering digunakan dalam pembelajaran di masa mendatang, maka perlu diperkenalkan dengan benar. Dalam segitiga sama kaki, pastikan bahwa sudut yang dibentuk dari 2 sisi yang sama adalah sudut puncak, sisi yang berhadapan dengan sudut puncak

(5)

adalah alasnya, dan sudut di kedua ujung alas adalah sudut alasnya. Pada gambar segitiga sama kaki, sudut puncaknya atau sudut yang diapit oleh kaki yang sama tidak selalu di bagian atas, maka disarankan untuk menunjukkan gambar dengan posisi yang berubah-ubah untuk memastikan di mana letak sudut puncak, alas, dan sudut alas.

Peserta didik diarahkan untuk berpikir dengan langkah-langkah berikut.

(1) Gambarlah segitiga sama kaki dengan penggaris dan kompas. Tentukan sudut puncak dan dua sudut alasnya. Lipatlah sehingga kedua sudut alas bertemu dengan akurat dan lipatannya melewati sudut puncak (lihat foto di halaman sebelumnya).

(2) Memperjelas asumsi atau yang diketahui dan kesimpulan.

(3) Peserta didik diharapkan menganalisis garis apa yang harus ditarik sebagai pengganti lipatan. Hal ini dimaksudkan untuk menggunakan kekongruenan segitiga dalam pembuktian.

(4) Melakukan pembuktian menggunakan syarat kekongruenan segitiga.

Penghilangan Asumsi dan Kesimpulan

 Dalam bernalar mengenai pembuktian secara umum, asumsi/yang diketahui dan kesimpulan sering dihilangkan. Pada saat membuktikan, intinya peserta didik hanya perlu memahami perbedaan antara asumsi dan kesimpulan. Di buku peserta didik, peserta didik dibiasakan menulis asumsi dan kesimpulan sesuai kebutuhan. Terdapat situasi di mana asumsi dan kesimpulan akan sangat sulit dibedakan, seperti sifat jajargenjang dan kondisi untuk menjadi jajargenjang. Sebelum pembuktian, peserta didik diharapkan mengatur penulisannya secara terpisah. Hal ini sangat bergantung pada setiap peserta didik. Mungkin beberapa peserta didik perlu diajarkan cara menulis dan membedakan antara asumsi dan kesimpulan.

Teorema

 “Teorema” mengacu pada sifat dasar atau penting yang telah dikonfirmasi kebenarannya dengan pembuktian. Setelah teorema terbukti, teorema tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuktian berikutnya. Di sini, peserta didik yang memahami makna teorema merangkumnya, seperti sifat-sifat bangun yang telah terbukti sejauh ini, “sifat sudut bertolak belakang” dan “sifat sudut segitiga”.

 Logika berikut digunakan untuk membuktikan bahwa AD adalah garis bagi dari sisi BC.

“Karena ∠x + ∠y = 180° dan ∠x = ∠y, maka ∠x = ∠y = 90°.” Pada Soal 2, ∠x = ∠ADB dan ∠y = ∠ADC. Pernyataan tersebut juga digunakan sebagai bukti bahwa diagonal belah ketupat berpotongan secara tegak lurus (Buku Siswa hlm.158).

 Di sini pembuktiannya dirangkum sebagai teorema. Dapat dilihat bahwa dalam segitiga sama kaki, (a) sampai (d) berikut semuanya bersesuaian. (a) Garis m adalah garis bagi sudut puncak, yaitu ∠A. (b) Garis m adalah garis bagi tegak lurus alas BC. (c) Garis m adalah garis tegak lurus ditarik dari titik puncak A ke alas BC. (d) Garis m adalah garis dari titik puncak A ke titik tengah alas BC. Arti (a) sampai (d) bersesuaian adalah keempat pernyataan di atas saling berimplikasi, misalnya jika (a) maka (b). Contoh lainnya adalah jika (d) maka (c).

(6)

 Diharapkan peserta didik menyadari bahwa (2) dapat dibuktikan dengan mudah jika menggunakan teorema “garis bagi dari sudut puncak segitiga sama kaki” yang telah dirangkum di atas.

 Peserta didik diharapkan memperhatikan bahwa penggunaan syarat kekongruenan segitiga dalam pembuktian bisa jadi sangat berbeda seperti pada Contoh 1 (penggunaan garis bagi sudut puncak) di Buku Siswa hlm. 130.

 Untuk membuktikan segitiga sama kaki, peserta didik diharapkan berpikir tentang apa yang sebaiknya ditunjukkan. Dalam soal ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa kedua sudut itu sama. Peserta didik diharapkan melanjutkan pembuktian dengan cara ini.

 Beberapa peserta didik mungkin memiliki keraguan tentang ungkapan “dua sudut” pada (1), sedangkan pada (2) digunakan ungkapan “dua sudut”. Pastikan bahwa “sudut” adalah istilah yang digunakan dengan asumsi bahwa segitiga tersebut adalah segitiga sama kaki.

Kebalikan atau Konvers

 Membuat kebalikan/konvers dari proposisi adalah pemikiran paling mendasar untuk menemukan sifat-sifat baru. Salah satunya adalah “syarat untuk menjadi jajargenjang” yang merupakan kebalikan dari “sifat-sifat jajargenjang” yang dipelajari di Buku Siswa hlm. 149- 156. Di kelas IX, sebagai kebalikan teorema “Rasio Garis Sejajar dengan Segmen Garis”, telah dipelajari teorema “Rasio Ruas Garis dan Garis Sejajar”, “Teorema Sudut Lingkar”, dan “Kebalikan Teorema Sudut Lingkar”, tambahan lagi “Tiga Teorema Kuadrat” dan

“Kebalikan Tiga Teorema Kuadrat”.

Memberikan Contoh Penyangkal

 Sebaiknya membahas Soal 6 (2). Proposisi matematika memiliki prasyarat “segala sesuatu tentang ~”. Sebenarnya, kalimat yang ditampilkan di Soal 6 (2) adalah “Untuk semua bilangan real a dan b, jika ab > 0, maka a > 0 dan b > 0”. Oleh karena itu, untuk menunjukkan bahwa proposisi ini salah, cukup memberikan satu contoh yang tidak berlaku (Contoh penyangkal). Peserta didik diharapkan memperhatikan bahwa di dalam Buku Siswa menggunakan kata “setiap”. Berikut ini adalah contoh proposisi di mana kebalikannya tidak benar. Jika dua bilangan bulat a dan b sama-sama genap, maka ab juga genap. Jika x = 3, maka x2 = 9. Grafik perbandingan senilai berbentuk garis. Segitiga sama sisi memiliki satu garis simetris. Kedua diagonal belah ketupat berpotongan tegak lurus.

 Peserta didik telah menemukan sifat-sifat segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi. Peserta didik juga membuktikan bahwa temuan tersebut benar secara deduktif. Diharapkan peserta didik termotivasi mempelajari halaman berikutnya dengan mengungkapkan ide “sifat seperti apa yang dimiliki segitiga siku-siku?”.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)

 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

PERTEMUAN KE-2

KEKONGRUENAN SEGITIGA SIKU-SIKU Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)

(7)

 Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran

 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)

 Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat memahami bahwa syarat yang ditunjukkan di sini menghasilkan syarat kekongruenan segitiga sikusiku, yaitu “dua sisi dan sudut di kedua ujungnya”.

Syarat Kekongruenan “Sisi Miring dan Sisi Lain”

 Dalam segitiga secara umum, meskipun “dua sisi dan satu sudut”-nya masing-masing sama, tidak dapat dikatakan kedua segitiga adalah kongruen. Namun, ketika salah satu sudut pada kedua segitiga adalah siku-siku, maka syarat kekongruenan “sisi miring dan sisi lain”

terpenuhi.

Dari ΔABC pada Gambar 1 - Perhatikan ruas garis AC, - Perpanjang ruas garis CB,

- Gambarlah titik B′ pada garis CB atau perpanjangannya, sehingga AB = AB′.

Perhatikan Gambar 2. Terdapat dua segitiga ΔABC dan ΔAB′C yang tidak kongruen meskipun AB = AB′, ∠ACB = ∠ACB′, dan AC sisi persekutuan.

 Namun, jika menggambar segitiga seperti pada Gambar 3 yang sudutnya ∠C = 90° dengan prosedur yang sama, maka diperoleh dua buah segitiga kongruen ΔABC dan ΔAB′C seperti pada Gambar 4.

 Perhatikan bahwa metode pembuktian di Buku Siswa tidak terjadi secara alami muncul dari gagasan peserta didik. Buatlah agar peserta didik memahami pembuktian dan merasakan pentingnya dapat menggambar segitiga sama kaki.

(8)

Syarat Kongruen dari Segitiga Siku-Siku

 Peserta didik merangkum apa yang telah diperoleh, yaitu syarat kekongruenan segitiga siku- siku. Peserta didik juga mengonfirmasi bahwa hal itu dapat digunakan sebagai dasar untuk pembuktian sifat-sifat bangun geometri di masa mendatang. Pada saat pembuktian, peserta didik diharapkan memperhatikan besar kemungkinan terjadi kesalahan, yaitu dilupakannya syarat dasar “segitiga siku-siku” dan hanya menunjukkan 2 unsur lainnya, kemudian menganggapnya kongruen.

 Sifat garis bagi sudut, yaitu “Titik-titik pada garis bagi sudut berjarak sama dari kedua sisi sudut”, secara intuitif dipahami peserta didik melalui pengukuran aktual pada kelas VII (Buku Siswa Kelas VII). Pembuktian pada Contoh 1 menggunakan syarat kekongruenan segitiga siku-siku. Soal 3 untuk membiasakan pesert didik dengan pernyataan matematika.

Peserta didik diharapkan memiliki kesempatan untuk bernalar dalam waktu yang singkat dengan saling mempresentasikannya.

Untuk mempraktikkan aktivitas matematika, ada baiknya juga peserta didik menggambar diagram yang memenuhi kondisi dan memasukkan aktivitas untuk menemukan hubungan yang diharapkan.

Kegiatan Penutup (10 MENIT)

 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.

 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.

 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.

 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat belajar dan diakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN a) Penilaian Sikap / Profil Pelajar Pancasila

(9)

Selama proses mengajar berlangsung guru mengamati profil pelajar Pancasila pada siswa dalam pembelajaran yang meliputi Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Kebhinekaan Global, Mandiri, Bernalar Kritis, Gotong Royong dan Kreatif

b) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes tertulis

c) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan yang dilakukan pada Capaian Pembelajaran ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin di capai adalah dengan tes unjuk kerja / praktek

SOAL TES FORMATIF

 Tuliskan definisi dari segitiga sama kaki dan segitiga sama sisi.

...

...

...

...

...

...

(10)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL Remedial

Peserta didik yang hasil belajarnya belum mencapai target, guru melakukan pengulangan materi dengan pendekatan yang lebih individual dengan memberikan tugas individu tambahan untuk memperbaiki hasil belajar peserta didik yang bersangkutan

Pengayaan

Peserta didik yang daya tangkap dan daya kerjanya lebih dari peserta didik lain, guru memberikan kegiatan pengayaan yang lebih menantang dan memperkuat daya serapnya terhadap materi yang telah diajarkan guru.

PROGRAM REMEDIAL DAN PENGAYAAN

(11)

Sekolah : ...……….

Mata Pelajaran : ...……….

Kelas / Semester : ……… / ………

No Nama Peserta Didik

Rencana Program Tanggal Pelaksanaan

Hasil

Kesimpulan Remedial Pengayaan Sebelum Sesudah

1 2 3 4 dst

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK Lembar Refleksi Guru

No Aspek Refleksi Guru Jawaban

1 Penguasaan Materi

Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan aktifitas pembelajaran ini?

2 Penyampaian Materi

Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada peserta didik?

3 Umpan balik Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai?

Lembar Refleksi Peserta Didik

No Aspek Refleksi Guru Jawaban

1 Perasaan dalam belajar

Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?

2 Makna Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan saya?

3 Penguasaan

Materi Saya dapat menguasai materi pelajaran pada hari ini

a. Baik b. Cukup c. kurang

4 Keaktifan Apakah saya terlibat aktif dan menyumbangkan ide dalam proses pembelajaran hari ini?

5 Gotong Royong Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman 1 kelompok?

(12)

LAMPIRAN- LAMPIRAN LAMPIRAN 1

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) LKPD adalah panduan dalam melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:

Kelas/Semester : VIII / ...

Mata Pelajaran : Matematika

Hari/Tanggal : ...

Nama siswa : ...

Materi pembelajaran : ...

...

(13)

LAMPIRAN 2

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

 Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 138 - 148

 Buku Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021, Halaman : 138 - 148

LAMPIRAN 3

GLOSARIUM

Akar persamaan kuadrat : selesaian persamaan kuadrat sehingga membuat persamaan kuadrat menjadi benar

(14)

Bagan/chart : diagram yang menggambarkan infromasi dalam bentuk tabel, graik, atau gambar.

Bangun Ruang : objek yang memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Misalnya, prisma, limas, kubus)

Diagram batang : gambar yang menggunakan batang secara horizontal atau vertikal untuk menunjukkan suatu data.

Diagram garis : graik yang menggunakan segmen garis untuk menunjukkan perubahan data Diameter : segmen garis pada lingkaran yang melalui pusat lingkaran

Dua garis sejajar : dua garis yang memiliki kemiringan yang sama. misal dua garis memiliki kemiringan m1 dan m2, dua garis tersebut sejajar jika dan hanya jika m = m .

Persegipanjang : bangun segi empat dengan empat sudut siku-siku; jajargenjang yang keempat sudutnya siku-siku; persegi adalah persegipanjang khusus.

Jari-jari : ruas garis yang ditarik dari pusat lingkaran ke sebarang titik pada lingkaran; sama dengan setengah diameter

Kaki segitiga siku-siku : dua sisi segitiga siku-siku yang mengapit sudut siku-siku, bukan hipotenusa

Keliling Lingkaran : panjang kurva lengkung tertutup yang berhimpit pada suatu lingkaran

Kemiringan : perbandingan jarak vertikal terhadap horzontal suatu garis atau lintasan; disimbolkan m; persamaan garis y = mx + b memiliki gradien m; besar kemiringan garis yang melalui dua titik (x , y ) dan 1 (x , y ) adalah .2 2

Koordinat : pasangan terurut suatu bilangan yang digunakan untuk menentukansuatu titik pada bidang koordinat, ditulis (x, y).

Luas Permukaan : jumlah luas semua sisi-sisi pada bangun ruang

Peluang : perbandingan antara kejadian yang sudah terjadi dengan semua kejadian yang mungkin terjadi; nilainya sama dengan atau lebih dari 0 dan kurang dari atau sama dengan 1

Peluang Empirik : perbandingan banyak kali muncul kejadian tertentu terhadap n kali Perbandingan suatu bilangan yang digunakan untuk membandingkan dua besaran.

Persamaan garis lurus : pernyataan matematika yang menyatakan dua ekspresi aljabar adalah sama. pernyataan yang berisi tanda sama dengan (=). Misalnya, y = ax + b; dinyatakan oleh garis lurus pada bidang koordinat.

Persamaan linear dua variabel : kalimat matematika yang dinyatakan dalam bentuk ax + by = c, dengan a, b ≠ 0.

Prisma : bangun ruang sisi datar yang memiliki dua sisi yang sama dan sejajar sebagai alasnya Sumbu : garis horizontal atau vertikal yang digunakan dalam sistem koordinat Cartesius utnuk

meletakkan titik pada bidang koordinat.

Sumbu-x : garis bilangan horizontal pada bidang koordinat Sumbu-y : garis bilangan vertikal pada bidang koordinat

Variabel : simbol yang mewakili suatu bilangan dalam suatu bentuk aljabar

LAMPIRAN 4

DAFTAR PUSTAKA

 Tim Gakko Tosho, Buku Panduan Guru Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021

 Tim Gakko Tosho, Buku Siswa Matematika untuk Sekolah Menengah Pertama Kelas VIII, Pusat Perbukuan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Jakarta, 2021

1 2

(15)

 Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Guru Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

 Abdur Rahman As’ari, dkk., Matematika : Buku Siswa Untuk SMP/MTs Kelas VIII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017.

Referensi

Dokumen terkait

Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTS Fase D Bab 4 Kurikulum

Modul Ajar Bahasa Inggris Fase D Kelas 8 SMP/MTS Chapter 4 Kurikulum

Modul Ajar PAI Budi Pekerti Kelas 8 SMP Fase D Bab 8 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Kelas 8 SMP/MTS Prakarya Kerajinan Fase D 8.2.1 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Seni Musik Kelas 8 SMP/MTS Fase D Kurikulum Merdeka Unit 4 -

Modul Ajar Kelas 8 SMP/MTS Prakarya Pengolahan Fase D Kurikulum Merdeka 8.2.1 -

Modul Ajar Seni Rupa Kelas 8 SMP/MTS Fase D Unit 4.2 Kurikulum Merdeka -

Modul Ajar Seni Teater Kelas 8 SMP/MTS Fase D Unit 4.2 Kurikulum Merdeka -